Anda di halaman 1dari 2

CONTOH PARAGRAF PERTAMA DAN KEDUA

PADA LATAR BELAKANG PENELITIAN

A Sociolinguistics Study on the Use of the Javanese Language in the


Learning Process in Primary Schools in Surakarta, Central Java
Kundharu Saddhono & Muhammad Rohmadi

Bahasa telah mengakar dalam kehidupan manusia


terutama karena fungsinya yang dominan dalam
komunikasi. Menggunakan bahasa bisa dalam bentuk
komunikasi selama proses belajar mengajar di kelas.
Pada dasarnya, Bahasa belajar membantu siswa
mengembangkan kesadaran dan budaya diri mereka.
Selanjutnya, bahasa mendorong siswa untuk
mengungkapkan pendapat dan perasaan mereka, untuk
berpartisipasi dalam interaksi sosial, dan
menggunakan analisis mereka dan kemampuan imajinatif.
Ohoiwutun (2002, hal 126) menyatakan bahwa proses
pembelajaran di kelas menunjukkan pola
komunikasi dalam masyarakat multibahasa jika kita
mempertimbangkan setiap varietas yang mewakili satu
bahasa. Fungsi utamanya bahasa dalam proses
pembelajaran ditunjukkan pada tahun 2013 kurikulum,
yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai jembatan
antara subyek
Banyak penelitian telah dilakukan mengenai
penggunaan bahasa di sekolah dasar seperti di Brunei
Darusallam oleh Martin (1996), di Papua Nugini oleh
Malone (2011), di Malaysia oleh Ariffin (2011), di
Korea oleh Chung (2006), dan di Afrika oleh Ayeomoni
(2006) dan Jegede (2012). Hasil penelitian umumnya
menunjukkan bahwa bahasa ibu sangat mempengaruhi
ucapan siswa di sekolah. Ini berhubungan dengan
ketrampilan bahasa anak-anak yang terbatas, terutama
di dalam sekolah dasar. Namun, beberapa faktor
mempengaruhi fenomena bahasa siswa dalam proses
pembelajaran. Faktor tersebut bisa bersifat internal,
dari siswa, dan eksternal, dari guru dan lingkungan.
Sebagai pusat kebudayaan Jawa, Surakarta
didominasi oleh bahasa Jawa. Itu terjadi di sekolah
dasar kelas 1, 2, dan 3 di mana bahasa Jawa sering
diucapkan selama proses pembelajaran. Menurut
Saddhono (2013), Sekolah Dasar di Surakarta secara
teratur menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.
Ini terjadi, karena bahasa Jawa adalah bahasa sehari-
hari masyarakat Jawa, dan dalam hal ini adalah guru
dan siswa. Dua bahasa yang digunakan secara
bergantian adalah dalam situasi kontak bahasa.
Fenomena ini dijelaskan oleh Hamdani (2012) dalam
penelitian penggunaan bahasa Sunda dan bahasa
Indonesia, dan di Muharam's (2012) penelitian bahasa
Melayu Indonesia dan Ternate.

Anda mungkin juga menyukai