Anda di halaman 1dari 4

CPAHTER – 15

VALUE – CREATION METRICS

1. Discounted Cash Flow :

Bedrock Method mendasari metrik manajemen nilai. Hal ini membutuhkan perhitungan
arus kas bebas tahunan yang dapat diatribusikan kepada shareholder dan Debt holder,
kemudian mendiskontokan arus kas ini dengan biaya rata-rata tertimbang capital.

Prinsip ini diterapkan pada penilaian proyek baru: jika investasi tersebut menghasilkan
tingkat pengembalian yang lebih besar daripada biaya kesempatan penyedia modal, itu
adalah peningkatan kekayaan. Logika yang sama dapat diterapkan pada berbagai kategori
keputusan bisnis, termasuk
 Resource allocation;
 Business unit strategies;
 corporate-level strategy;
 motivation, rewards and incentives

 Corporate value (Enterprise Value) Jika SBU yang kita hargai memiliki aset lain
yang tidak digunakan dalam penciptaan arus kas bebas operasional dan aset tersebut
memiliki nilai pasar, maka kita menambahkan ini ke the total of the discounted
operational cash flow sampai pada nilai total perusahaan. equals present value of
free cash flows from operations minus debt.
 Total Shareholder value equals shareholder value of free cash flows from
operations plus the value of non-operating asset.
 Investment after the planning horizon does not increase value.

2. Shareholder Value Analysis :

Menyederhanakan discounted cash flow analysis dengan mengunakan (tujuh rapport)


value drivers, lima yang pertama berubah secara konsisten dari satu tahun ke tahun
berikutnya.
 Rapport’s seven value drivers:
1. Sales grow rate,
2. Operating profit margin,
3. Tax rate,
4. Fixed capital investment,
5. Working capital investment,
6. The planning horizon,
7. The required rate of return.
 At least four strategic options should be considered for a SBU or product and/or
market segment :
1. Base-case strategy.
2. Liquidation.
3. Trade sale or spin-off.
4. New operating strategy.
 Merits of shareholder value analysis :
1. Easy to understand and apply;
2. Consistent with share valuation;
3. Makes value drivers explicit;
4. Able to benchmark;
3. Economic Profit (Economic Value Added):
Jumlah yang diperoleh setelah dikurangi semua biaya operasional dan biaya untuk biaya
oportuniti modal yang digunakan. Keuntungan utama analisis nilai pemegang saham
adalah menggunakan data akuntansi.

 The entity approach to EP :


a. The Profit less capital charge method : Di sini biaya untuk penggunaan modal
sama dengan modal yang diinvestasikan dikalikan dengan pengembalian yang
diminta oleh pemegang saham dan hutang (yang merupakan biaya rata-rata
tertimbang dari hutang dan ekuitas, WACC) dikurangkan dari laba operasi setelah
pajak

b. The ‘performance spread’ method : Perbedaan antara pengembalian yang dicapai


modal yang diinvestasikan dan biaya rata-rata tertimbang modal (WACC), yaitu
tingkat pengembalian yang diminta, adalah kinerja yang menyebar. Angka
persentase ini kemudian dikalikan dengan jumlah modal yang diinvestasikan
untuk mendapatkan EP:
 The equity approach to EP :
Berdasarkan laba operasi sebelum pengurangan bunga, menghitung surplus di atas
pengembalian ke semua penyedia keuangan ke badan usaha termasuk pemegang
hutang. Alternatifnya adalah 'Equity approch' dengan ini, bunga dikurangkan dari
angka profit sehingga kita memperoleh keuntungan yang menjadi milik pemegang
saham.

 Usefulness of economic profit:


1. Managers become aware of the value of the investment in a SBU, product line or
entire business.
2. Can be used to evaluate strategic option.
3. Can be used to look back at past performance.
4. Economic profit per unit can be calculated.
 Difficulties in using EP:
1. The balance sheet does not reflect invested capital.
2. Open to manipulation and arbitrariness.
3. High economic profit and negative NPV can go together .
4. Problem with allocating revenues, cost and capital to business unit.
 Economic value added (EVA) ;
Merupakan upaya untuk mengatasi beberapa masalah standar akuntansi EP.
EVA = Adjusted invested capital x (Adjusted return on capital – WACC).
Or
EVA = Adjusted operating profit after tax – (Adjusted invested capital x WACC)

4. Total Shareholder Return (TSR): Pemegang saham tertarik pada jumlah pengembalian
yang diperoleh atas investasi mereka relatif terhadap inflasi umum, sesama kelompok
perusahaan, dan pasar secara keseluruhan. Total pengembalian mencakup imbal hasil
dividen dan perubahan harga saham selama periode tertentu.

Singe periode:

𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒+(𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑎𝑡 𝑒𝑛𝑑 𝑜𝑓 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑−𝑖𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒)


TRS = 𝐼𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒
Multi-period :

Allow for intermediate dividends in an internal rate of return calculation.

Anda mungkin juga menyukai