Anda di halaman 1dari 21

PROFIL KESEHATAN

PROGRAM FARMASI TAHUN 2016

DISUSUN OLEH:

Hally Farhana, S.Farm., Apt.

UPTD PUSKESMAS CIKIDANG


KECAMATAN CIKIDANG
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
karunia yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Profil
Kesehatan Program Farmasi Puskesmas Cikidang Tahun 2016”.

Penyusunan profil kesehatan program farmasi ini bertujuan untuk meningkatkan


kinerja puskesmas khususnya pemegang program di Puskesmas Cikidang dalam membuat
laporan yang baik sehingga dapat diperoleh data yang akurat.

Pada kesempatan ini penulis selaku penanggung jawab farmasi di Puskesmas Cikidang
ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ikhsan Zuarsa, SKM.MM selaku Kepala UPTD Puskesmas Cikidang.


2. Ade Setiawan,SKM selaku Ka. TU Puskesmas Cikidang.
3. Seluruh Lintas Program dan lintas sektor yang terkait di Puskesmas Cikidang.

Atas arahan, bimbingan dan kerjasamanya sehingga penulis dapat menjalankan

Penulis menyadari dalam penyusunan Profil Kesehatan Program Farmasi ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun sehingga ditahun mendatang akan lebih baik lagi.

Cikidang, Desember 2016

Desi Heri Haryati, Amd.Keb.

i
ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit
(kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya kesehatan ini
menjadi pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas pelayanan kesehatan di
Indonesia termasuk Puskesmas.
Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan dasar yang ada di Puskesmas
dilakukan sejalan dengan perkembangan/kebijakan yang ada pada berbagai sektor.
Adanya kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi diikuti pula dengan
menguatnya kewenangan daerah dalam membuat berbagai kebijakan. Selama ini
penerapan dan pelaksanaan upaya kesehatan dalam kebijakan dasar Puskesmas
yang sudah ada sangat beragam antara daerah satu dengan daerah lainnya, namun
secara keseluruhan belum menunjukkan hasil yang optimal.
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas harus mendukung tiga fungsi pokok Puskesmas, yaitu sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat,
dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan
untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah Obat dan masalah
yang berhubungan dengan kesehatan. Tuntutan pasien dan masyarakat akan
peningkatan mutu Pelayanan Kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan dari
paradigma lama yang berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi
paradigma baru yang berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi
Pelayanan Kefarmasian (pharmaceutical care).
Pengendalian mutu Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan untuk
mencegah terjadinya masalah terkait Obat atau mencegah terjadinya kesalahan
pengobatan atau kesalahan pengobatan/medikasi (medication error), yang
bertujuan untuk keselamatan pasien (patient safety).
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan,pemahaman dan profesionalisme Petugas Farmasi
dalam mengelola Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai sehingga dapat
memenuhi kebutuhan obat dalam melakukan pelayanan kesehatan.
2. Tujuan Khusus
 Sebagai laporan rutin tahunan Puskesmas
 Sebagai hasil Pencapaian Program Puskesmas dalam satu tahun
 Sebagai bahan evaluasi serta tindak lanjut perencanaan dan kebijakan program
pada tahun yang lalu dan tahun yang akan datang.

1.3 Ruang Lingkup Pelayanan


Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas meliputi standar: pengelolaan
Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai; dan pelayanan farmasi klinik.
Kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia dan sarana prasarana.

1.4 Batasan Operasioal


1. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
2. Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai
pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan
kefarmasian.
3. Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung
jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
4. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi
dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia.
5. Bahan Medis Habis Pakai adalah alat kesehatan yang ditujukan untuk
penggunaan sekali pakai (single use) yang daftar produknya diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
6. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.
7. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam
menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli
Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten
Apoteker.

1.5 Landasan Hukum


1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 189/Menkes/SK/III/2006 tentang
Kebijakan Obat Nasional
5. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2016
tentang Perubahan atas PMK nomor 889/MENKES/PER/V/2011 tentang
Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas
8. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
9. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
BAB II

ANALISA SITUASI

A. DATA UMUM
1. Geografis

Puskesmas Kecamatan Cikidang merupakan salah satu Puskesmas yang ada di


wilayah Kabupaten Sukabumi dengan luas 19.210,03 Ha. Dengan keadaan wilayah yamg
berbukit-bukit menyebabkan sebagian wilayah sulit dijangkau oleh kendaraan roda empat
bila keadaan darurat menimpa masyarakat tetapi pada tahun 2016 secara bertahap akses
jalan sudah mulai diperbaiki dengan bantuan berbagai sumber dana dan juga hasil swadaya
masyarakat. Adapun batas wilayah kecamatan Cikidang terdiri dari :
# Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan pelabuhan ratu

# Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan warung kiara

# Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan kalapa nunggal

# Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bantargadung

Tabel. 1

Luas Wilayah Jumlah RT, RW Binaan

UPTD Puskesmas Cikidang Tahun 2016

No Nama Desa Jarak Desa Ke Luas Wilayah Jumlah


Puskesmas ( Meter ) RT RW
1 CIKIDANG 500 m 1.300.000 44 11
2 BUMISARI 11 km 681.152 32 5
GUNUNG MALANG 8,9 km 1.727.740 30 9
4 PANGKALAN 4,1 km 1.216.695 44 12
5 CICAREUH 6,8 km 2.277.110 28 4
6 TAMANSARI 13 km 2.006.283 30 10
7 NANGKA KONENG 1,5 km 1.258.000 34 7
8 SAMPORA 9,7 km 575.540 19 6
9 CIKIRAY 6,7 km 2.385.040 20 8
10 MEKAR NANGKA 9,4 km 1.609.000 26 6
11 CIJAMBE 8,9 km 1.268.420 18 5
12 CIKARAE 9,7 km 2.905.050 36 7
THOYYIBAH
Jumlah 90 km 17.482.290 361 90
Sumber data: laporan cu kb November 2016

2. Demografi
Berdasarkan data kependudukan tahun 2016 maka jumlah penduduk Kecamatan
Cikidang sampai dengan bulan Desember 2016, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
a. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Tabel. 2
Distribusi Penduduk KK dan Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis
Kelamin
Di Wilayah Kecamatan Cikidang tahun 2016
No Nama Desa KK Laki- Perempuan Jumlah
laki
1 CIKIDANG 2.417 4.696 4.407 9.103
2 BUMISARI 1.263 2.490 2.240 4.730
3 GUNUNG
987 2.048 1.872 3.920
MALANG
4 PANGKALAN 2.453 4.611 4.260 8.871
5 CICAREUH 1.419 2.756 2.551 5.307
6 TAMANSARI 1.654 3.123 2.870 5.993
7 NANGKA
1.230 2.656 2.364 5.020
KONENG
8 SAMPORA 1.147 2.084 1.969 4.053
9 CIKIRAY 1.104 1.898 1.749 3.647
10 MEKAR
906 1.833 1.670 3.503
NANGKA
11 CIJAMBE 1.039 2.035 1.823 3.858
12 CIKARAE
976 1.877 1.683 3.560
THOYYIBAH
Jumlah 16595 32107 29458 61565
Sumber data: laporan cu kb November 2016

b. Jumlah Kelompok Rentan Berdasarkan Umur


Tabel. 3

Komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin


umur 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 >80 jumlah
Jenis L 1621 1.485 1.211 1.002 580 457 268 309 6411
kelamin
P 1.679 1.430 1.087 808 548 405 221 264 6442

jumlah 3.300 2.915 2.298 1.810 1.128 862 489 573 12853

Sumber data: laporan cu kb November 2016

c. Mata Pencaharian Penduduk


Dari data yang dilihat dari kantor Kecamatan Cikidang bahwa sebagian
besar penduduk Kecamatan Cikidang bermata pencaharian lain-lain yaitu 60,62 %,
untuk lebih jelasnya tersaji pada tabel di bawah ini.
Tabel. 4
Jenis Pekerjaan Penduduk
No Jenis Pekerjan Jumlah % Keterangan
1 Pegawai
2 TNI / POLRI
3 Petani / Buruh Tani
4 Pedagang
5 Nelayan
6 Buruh / Karyawan
7 Pensiunan
8 Pengangguran
9 Lain-lain
Jumlah
Sumber Data : Kec. Cikidang Tahun 2016

d. Latar Belakang Pendidikan


Sebagian besar penduduk Kecamatan Cikidang sudah mengecap pendidikan hal
ini dapat dilihat dari tingkat pendidikan, yang berpendidikan tamat SD/MI 17,4 %,
tidak tamat SD/MI 5,3 %, tamat SLTP sederajat 10 %, tamat SLTA sederajat 8,9 %
dan tamat perguruan tinggi 1,1 %.
3. Ketenagaan Puskesmas
a. Pendidikan Formal
Tabel. 5
Keadaan Tenaga Kesehatan
Di UPTD Puskesmas Cikidang Tahun 2016
No Jenis Tenaga Yang Ada Kebutuhan Kurang Ket
1 Dokter Umum 2 3 0
2 Dokter Gigi 0 1 1
3 Sarjana Kes. Masyarakat (S1) 1 1 0
4 Sarjana Lainnya (S1) 2 2 0
5 Akbid D IV 2 4 2
6 Akbid D III 18 18 +4
7 Akper D III 7 6 3
8 Perawat Gigi 2 1 +1
9 D III Kesehatan / Lingkungan 1 1 0
sanitarian
10 Nutrisionis 0 1 1
11 Coordinator Imunisasi 1 1 0
12 Apoteker 0 1 1
13 Administrasi 2 6 4
14 Sopir 2 2 0
15 Operator 1 2 1
16 Petugas keamanan 1 2 1
17 Petugas kebersihan 1 2 1
Total 43 54 15
Sumber Data : puskesmas cikidang 2016

b. In Formal
Tabel. 6
Ketenagaan In Formal/Pemberdayaan Masyarakat
Di UPTD Puskesmas Cikidang Tahun 2016
No Jenis Tenaga Aktif/Bermitra Non Aktif/Tdk Bermitra
1 Kader Kesehatan 495
Jumlah 495
Sumber Data : Programer Promosi Kesehatan Puskesmas Cikidang 2016

4. Sarana Pendidikan
Tabel. 7
Sarana Pendidikan di Wilayah Kecamatan Cikidang Tahun 2016
No Jenis Sekolah Jumlah Keterangan
1 PAUD / TK 74
3 SD/MI 41
4 SMP/MTS 13
5 SMA/Aliyah 4
6 PONPES 12
7 Perguruan Tinggi 0
Sumber Data : UPTD Pendidikan Kecamatan Cikidang 2016

5. Sarana Pelayanan Kesehatan


Jumlah dan jenis sarana kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas Cikidang
Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan terutama jumlah posyandu ada 39 posyandu. Untuk data fasilitas
kesehatan yang ada di wilayah kecamatan Cikidang dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.

Tabel. 8
Keadaan Sarana Kesehatan
Di Puskesmas Cikidang Tahun 2016
Keadaan Sarana
No Sarana Baik Rusak Rusak Rusak Ket
Ringan Sedang Berat
1 Puskesmas Induk 1 0 0 0
2 Pustu Cicareuh 1 0 0 0
3 Pustu Cikiray 1 0 0 0
Pustu Gunung Malang 1
4 Pustu Sampora 0 0 0 0
Rumah Dinas Dokter 0 0 0 0
5 Roda Empat 3 0 0 0
6 Roda Dua 6 0 0 0
7 Poskestren 0 0 0 0
8 Posyandu 46 0 0 0
9 Poskesdes 0 0 0 0
10 Polindes 0 0 0 0
Sumber Data : Uptd PUskesmas Cikidang 2016

Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk maka fasilitas / sarana kesehatan


tersebut mempunyai perbandingan sebagai berikut :

- Rasio puskesmas dengan jumlah penduduk 1 : 33.779


- Rasio pustu dan penduduk 1 : 16.889
- Rasio Poskestren 1 : 11.260
6. Perusahaan Idustri
Tabel. 9
Nama Pabrik / Perusahaan
No Nama Pabrik / Perusahaan Jumlah Keterangan

1 Rumah Makan 20
2 Pengusaha Mebeuler 1
3 Penggilingan Padi 12
4 Makanan jajan 41
7 Salon 3
8 Pabrik sagu 1
9 Pabrik Air / Pengolahan 6
10 Pasar 1
11 Pengolahan Kayu 1
Sumber Data : programmer kesling Uptd Puskesmas Cikidang 2016

7. Sumber Biaya
- JKN
- BOK
- APBD
8. Data Kesehatan Lingkungan
Tabel. 10
Data Kesehatan Lingkungan
No Nama Desa Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Penduduk KK Rumah SAB Jamban
Klg
1 Cikidang 9.105 2.393 2323 2240 1947
2 Bumisari 4.734 1.265 1313 806 821
3 Gunung Malang 3.913 993 980 825 732
4 Pangkalan 8.869 2.436 2369 2293 1921
5 Cicareuh 5.309 1.421 1407 1306 963
6 Tamansari 6.007 1.654 1621 1016 1214
7 Nangka Koneng 5.026 1.231 1204 885 902
8 Sampora 4.061 1.147 1153 817 796
9 Cikiray 3.641 1.028 1009 695 705
10 Mekarnangka 3.507 904 867 644 612
11 Cijambe 3.862 1.040 1015 866 721
12 Cikarae Toyibah 3.554 976 931 790 649
Kecamatan 61588 16488 16192 13183 11983
Sumber Data : programmer kesling Uptd Puskesmas Cikidang 2016
BAB III
HASIL KEGIATAN PROGRAM FARMASI

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

2.1 Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di puskesmas minimal
harus dilaksanakan oleh 1 (satu) Apoteker sebagai penanggung jawab,
yang dapat dibantu oleh Tenaga Teknis Kefarmasian sesuai kebutuhan.
Jumlah kebutuhan Apoteker di puskesmas dihitung berdasarkan rasio
kunjungan pasien, baik rawat inap maupun rawat jalan serta
memperhatikan pengembangan puskesmas. Rasio untuk menentukan
jumlah Apoteker di Puskesmas adalah 1 Apoteker untuk 50 pasien perhari.

2.2 Distribusi ketenagaan


Asisten Apoteker, dengan kualifikasi : minimal DIII

2.3 Jadwal Kegiatan


Pelayanan obat dilakukan setiap hari kerja.
BAB III
STANDAR FASILITAS

3.1 Denah Ruang

PENERIMAAN RESEP
Lemari
Penyerahan Obat
RAK OBAT MEJA MEJA DISPENSING
Penyerahan Obat
KERJA Meja
racik
R
A RUANG
K
KONSELING
O
B
A
GUDANG APOTEK L
E
M Meja
T FARMASI A
R kerja
I

RAK OBAT

Penyerahan
Obat

3.2 Standar fasilitas


Sarana yang diperlukan untuk menunjang pelayanan kefarmasian di
Puskesmas meliputi sarana yang memiliki fungsi:
1. Ruang penerimaan resep
Ruang penerimaan resep ditempatkan pada bagian yang mudah terlihat
oleh pasien.
2. Ruang pelayanan resep dan peracikan (produksi sediaan secara
terbatas)
Ruang pelayanan resep dan peracikan atau produksi sediaan secara
terbatas meliputi rak obat sesuai kebutuhan dan meja peracikan. Ruang
pelayanan resep dan peracikan disediakan peralatan peracikan, sendok
obat, etiket dan label obat, buku catatan pelayanan resep, buku-buku
referensi/standar sesuai kebutuhan, serta alat tulis secukupnya. Ruang ini
diatur agar mendapatkan cahaya dan sirkulasi udara yang cukup.
3. Ruang penyerahan Obat
Ruang penyerahan Obat meliputi konter penyerahan Obat, buku
pencatatan penyerahan dan pengeluaran Obat. Ruang penyerahan Obat
dapat digabungkan dengan ruang penerimaan resep.
4. Ruang penyimpanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
Ruang penyimpanan harus memperhatikan kondisi sanitasi, temperatur,
kelembaban, ventilasi, pemisahan untuk menjamin mutu produk dan
keamanan petugas. Selain itu juga memungkinkan masuknya cahaya yang
cukup. Ruang penyimpanan yang baik perlu dilengkapi dengan rak/lemari
Obat, pallet, pendingin ruangan (AC), lemari pendingin, lemari
penyimpanan khusus narkotika dan psikotropika, lemari penyimpanan Obat
khusus, pengukur suhu, dan kartu suhu.

5. Ruang arsip
Ruang arsip dibutuhkan untuk menyimpan dokumen yang berkaitan
dengan pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dan Pelayanan
Kefarmasian dalam jangka waktu tertentu. Ruang arsip memerlukan
ruangan khusus yang memadai dan aman untuk memelihara dan
menyimpan dokumen dalam rangka untuk menjamin penyimpanan sesuai
hukum, aturan, persyaratan, dan teknik manajemen yang baik.

Sasaran Lanjut Usia yang diberikan pelayanan di Puskesmas Cikidang yaitu mulai
dari umur 45-59 tahun (Pralansia) usia 60-69 tahun (Lansia) dan usia >70 tahun (lansia
resti ).

A. Kegiatan Didalam gedung Puskesmas


Kegiatan program lansia didalam gedung yaitu :
1. Pendaftaran pasien lanjut usia didahulukan walaupun no antriannya tinggi.
2. Di meja pendaftaran lanjut usia diberikanKartu Menuju Sehat (KMS) Lanjut Usia.
3. Memasuki ruang BP Pasien Lanjut Usia langsung dilakukan pemeriksaan
kesehatannya mulai dari menimbang Berat Badan (BB), mengukur tinggi Badan
(TB), Mengukur Lingkar Perut (LP), Tensi Darah (TD), konsultasi kesehatan dan
pendiagnosaan penyakit yang diderita oleh Dokter Pemeriksa.
4. Memasuki ruangan obat
5. Pasien lanjut usia dengan resti dilakukan kunjungan rumah.

B. Kegiatan Diluar Gedung Puskesmas


Kegiatan Program Lansia Diluar Gedung/ di Lapangan Yaitu :
1. Melaksanakan Kegiatan POSBINDU / Posyandu Lansia.
Kegiatan Posbindu dilakukan setiap satu bulan sekali, di Kecamatan Cikidang
masing-masing desa sudah terbentuk 1 POSBINDU. Di Desa Pangkalan yaitu di
Kp.pasir rarangan, di desa Cikidang yaitu di Kp. cikidang, di Desa nangka koneng
yaitu di Kp. pajagan, di Desa Cicareuh yaitu di Kp. cicareuh.
Kegiatatan yang dilakukan selama POSBINDU hampir sama kegiatan yang
didalam gedung Cuma ada satu perbedaan, kalau untuk kegiatan POSBINDU
sebelum dilakukan pemeriksaan biasanya pasien lanjut usia setelah selesai
melakukan pendaftaran pada kader setelah semuanya berkumpul suka melakukan
senam Lanjut Usia minimal setengah jam

2. Kunjungan Rumah
Kunjungan Rumah dilakukan pada kasus Lanjut Usia yang Resti apalagi mulai dari
umur 65 tahun keatas banyak yang mempunya Penyakit Tidak Menular (PTM)
yang kronis dan sudah ketergantungan sama obat.
3. Sumber Biaya
Sumber biaya yang dianggarkan yaitu dari :
a. Dana BOK ( Bantuan Oparasional Puskesmas )
b. Dana JKN ( Jaminan Kesehatan Nasional )
4. Tenaga Kesehatan
Team tenaga kesehatan yang ikut dalam program kegiatan di luar gedung /
lapangan yaitu :
a. Petugas Program Lanjut Usia
b. Bidan Desa
c. Kader
d. Petugas PTM
e. Petugas prolanis

1. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan pengelolaan sedian farmasi dan bahan medis habis pakai serta pelayanan
resep dan informasi obat dilakukan mengikuti standar operasional prosedur yang berlaku.

2. Sasaran
Penggunaan obat rasional melalui pelayanan kefarmasian yang berkualitas.

3. Jadwal Kegiatan
Kegiatan pelayanan resep di Puskesmas merupakan bentuk kegiatan rutin yang
dilaksanakan setiap hari yang terdiri atas pelayanan resep pasien rawat jalan. Pelayanan
resep rawat jalan dilaksanakan dalam kurun waktu 6 hari kerja mulai pukul 08.00 – 14.00.
Sedangkan jadwal pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
dilaksanakan sebagai berikut:

Bulan
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
1 Perencanaan

2 Permintaan

3 Penerimaan

4 Penyimpanan

5 Pendistribusian
6 Pengendalian

7 Pencatatan

8 Pelaporan
Pemantauan
9
dan Evaluasi

BAB V

PENUTUP

Dengan mengucapkan Alhamdulillah kami telah selesai menyusun Profil Program


Lansia Tahun 2016.

Kami menyadari apa yang telah kami laporkan masih jauh dari yang kami
harapkan, oleh karena itu kami merasa masih banyak kekurangan dalam pembuatan
laporan Profil ini. Tetapi kami akan selalu berusaha untuk melakukan dan memberikan
pelayanan yang bermutu dan berkualitas bagi masyarakat.

Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
perbaikan mutu hasil pencapaian Program Puskesmas. Sebelum dan sesudahnya kami
ucapkan terima kasih.

Mengetahui ; Cikidang, Desember 2016


Kepala UPTD Puskesmas Cikidang Progremer Lansia

Ikhsan Zuarsa,Skm.MM Socawana, AMd. Kep


NIP : 197309181995031001
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… i


DAFTAR ISI …………………………………………………………………. ii
VISI DAN MISI …………………………………………………………….. iii
BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………………… 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………. 1
B. Tujuan …………………………………………………………………….. 2
1. Tujuan Umum ………………………………………………………… 2
2. Tujuan Khusus ………………………………………………………... 2

BAB II : ANALISA SITUASI ………………………………………………… 3

A. Data Umum ………………………………………………………………... 3


1. Geografis ………………………………………………………………. 3
2. Demografi ……………………………………………………………... 4
3. Ketenagaan Puskesmas ………………………………………………... 7
4. Sarana Pendidikan …………………………………………………….. 7
5. Sarana Pelayanan Kesehatan ………………………………………….. 7
6. Perusahaan Industri ……………………………………………………. 9
7. Sumber Biaya ………………………………………………………….. 9
8. Data Kesehatan Lingkungan …………………………………………. 10

BAB III : HASIL KEGIATAN PROGRAM LANSIA …………….................. 11

A. Kegiatan Di Dalam Gedung Puskesmas …...………………………...…… 11


B. Kegiatan Di Luar Gedung Puskesmas ………………………...………….. 11

BAB IV : ANALISA MASALAH …………………………………………… 12

A. Masalah Yang Ada Saat Ini ……………………………………………..... 13


B. Rencana Tindak Lanjut …………………………………………………… 13
C. BAB V : PENUTUP …………………………………………...…………. 14

Anda mungkin juga menyukai