Suyanto PDF
Suyanto PDF
1
Suyanto, dan 2 Miftahuddin
1,2
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya 60111
e-mail : 1 suyanto@ep.its.ac.id,
Abstrak. Plant Lehr merupakan suatu tempat pengendalian temperatur untuk mendinginkan
benda yang terbuat dari kaca dimana proses pendinginannya harus secara bertahap agar
diperoleh kaca dengan kualitas baik. Salah satu parameter yang paling penting dalam proses ini
yaitu pengendalian temperatur lehr agar kaca yang dihasilkan baik dan mudah untuk dipotong
pada proses cutting. Kontroller yang dipakai pada unit plant ini adalah menggunakan PID
Controller, oleh karena itulah diperlukan analisa mengenai parameter PID yang digunakan.
Dari real plant tidak didapatkan besarnya nilai K1, Ti, Td. Oleh karena itu, pada penelitian ini
akan dicari parameter-parameter tersebut dan analisa dari kinerja plant tersebut. Dari hasil
analisa diperoleh nilai K1 = 32.45, Ti = 24.4, Td = 6.1 dan memilki respon yang cukup baik
dengan rise time yang cepat, tidak adanya error.
Metode Ziegler-Nichols
Ziegler-Nichols pertama kali Gambar 5. Kurva Respons berbentuk S (Ogata, 2002)
memperkenalkan metodenya pada tahun Kurva berbentuk-s mempunyai dua
1942. Metode ini memiliki dua cara, konstanta, waktu mati (dead time) L dan
metode osilasi dan kurva reaksi. Kedua waktu tunda T. Dari Gambar 5 terlihat
metode ditujukan untuk menghasilkan bahwa kurva reaksi berubah naik, setelah
respon sistem dengan lonjakan maksimum selang waktu L. Sedangkan waktu tunda
sebesar 25%. Gambar 3 memperlihatkan menggambarkan perubahan kurva setelah
kurva dengan lonjakan 25%. mencapai 66% dari keadaan mantapnya.
Pada kurva dibuat suatu garis yang
bersinggungan dengan garis kurva. Garis
singgung itu akan memotong dengan sumbu
absis dan garis maksimum. Perpotongan
garis singgung dengan sumbu absis
merupakan ukuran waktu mati, dan
Gambar 3. Kurva respons tangga satuan yang
perpotongan dengan garis maksimum
memperlihatkan 25 % lonjakan maksimum (Ogata, merupakan waktu tunda yang diukur dari
2002) titik waktu L.
Penalaan parameter PID didasarkan
Metode Kurva Reaksi perolehan kedua konstanta itu. Zeigler dan
Metode ini didasarkan terhadap reaksi Nichols melakukan eksperimen dan
sistem untaian terbuka. Plant sebagai menyarankan parameter penyetelan nilai
untaian terbuka dikenai sinyal fungsi tangga Kp, Ti, dan Td dengan didasarkan pada
satuan. Kalau plant minimal tidak kedua parameter tersebut. Tabel 1
mengandung unsur integrator ataupun pole- merupakan rumusan penalaan parameter
pole kompleks, reaksi sistem akan PID berdasarkan cara kurva reaksi.
berbentuk S. Gambar 4 menunjukkan kurva Tabel 1. Penalaan paramater PID dengan metode
kurva reaksi
berbentuk S tersebut. Kelemahan metode
ini terletak pada ketidakmampuannya untuk Tipe Kontroler Kp Ti Td
plant integrator maupun plantt yang P T/L ~ 0
memiliki pole kompleks. PI 0,9 T/L L/0.3 0
PID 1,2 T/L 2L 0,5L
Maka gain total dari control valve diperoleh 100 glass wool
dengan persamaan 5 yaitu:
150 feather silica
3
m kg
K 2 = KV = GT . KCV = 0.0208 68 insulation brick
sA
….………………………………………(5) Gambar 9. Insulation pada dinding Lehr
Konstanta waktu dari control valve RT didefinisikan sebagai hasil bagi antara
diperoleh berdasarkan control valve ketebalan (d) dengan konduktifitas termal
handbook dan control valve yang (k). Maka
RT = RTotal = R1 + R2 + R3 Akhirnya fungsi transfer loop
………………………………………..(7) tertutup Persamaan 9 untuk sistem kontrol
temperatur adalah
Di mana R1 = resistensi termal glass wool
dengan konduktifitas termal k1 = 0.10 θ0 (s) K1K2 K3RT (TiTd s2 + Ti s +1)
=
θd (s) [Ti s(1 + T1s)(1 + RT CT s)] + H1 (K1K2 K3 RT (TiTd s2 + Ti s + 1))
kcal/mhoC (0.11619 o
W/m C), R2 =
14582586.85s 2 + 2390588.009s + 97974.918
resistensi termal feather silica dengan =
74592.32s 3 + 38474.49s 2 + 5283.69s + 215.54
konduktifitas termal k 2 = 0.07 kcal/mhoC
..........................................................(10)
(0.08135 W/moC), R3 = resistensi termal
insulation brick dengankonduktifitas termal Di mana θ o (t ) = Actual Temperature (oC)
k 3 = 0.14 kcal/mhoC (0.16270 W/moC).
dan θ d (t ) = Desired temperature (oC).
Setelah dimasukkan ke dalam simulasi
d1 d2 d3 m
RT = RTotal = + + = 3.1224 o
Matlab diperoleh grafik pada Gambar 11.
k1 k2 k3 W/m C Terlihat pada Gambar 11 diperoleh respon
………………………………………….(8) dengan mencapai keadaan steady pada
waktu 40 s, rise time pada waktu 5 s, dan
Kemudian parameter-parameter di tidak ada error, namun terdapat overshoot
atas dimasukkan pada persamaan 12. Kurva yang tidak terlalu besar. Maka sistem pada
reaksi proses tanpa kontroller pada diagram Gambar 11 bisa dikatakan memilki respon
blok sistem pengaturan temperatur dan yang cukup baik dengan rise time yang
mengabaikan temperatur luar (tidak ada cepat, tidak adanya error.
perubahan signifikan = dianggap konstan)
diperoleh fungsi alih dalam persamaan 9
sebagai berikut :
.........................................(9)
Gambar 11. Respon step loop tertutup dari sistem
pengendalian temperatur dengan tuning PID
kontroller mengggunakan proses reaksi Metode
Zeigler-Nichols.