KONSEP BIAYA
Biaya merupakan terjemahan dari cost atau expenses. Menurut Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) 1994 :
Cost : adalah pengorbanan sumberdaya ekonomi tertentu untuk memperoleh
sumberdaya ekonomi lainnya. Contohnya sejumlah kas dikeluarkan (dikorbankan)
untuk membeli kapal. Cost yang masih melekat pada aktiva berupa kapal dilaporkan
pada neraca karena masih mempunyai manfaat ekonomi di masa mendatang.
Expenses : adalah pengorbanan sumberdaya ekonomi tertentu untuk memperoleh
penghasilan (revenue) pada satu tahun. Contohnya pengeluaran-pengeluaran untuk
pengoperasian kapal selama setahun dilaporkan dalam rugi laba sebagai pengurang
penghasilan.
Dalam konteks mata kuliah ini istilah cost tidak dipertentangkan dengan expenses,
artinya saling bisa menggantikan. Dalam realita perusahaan pelayaran yang sering
digunakan adalah cost, misalnya cost disbursement.
PENGGOLONGAN BIAYA
Penggolongan Biaya Berdasarkan Fungsi Perusahaan :
1. Fungsi Produksi : fungsi perusahaan yang berkaitan dengan fungsi
menghasilkan produk. Biaya-biaya yang berhubungan dengan fungsi ini
disebut biaya produksi. Pada perusahaan pabrikasi biaya produksi terdiri atas :
biaya bahan, biaya tenaga kerja, biaya overhead. Pada perusahaan pelayaran
biaya produksi terdiri dari biaya operasi kapal, biaya muatan, biaya pelabuhan.
2. Fungsi Pemasaran : fungsi perusahaan yang berkaitan dengan fungsi
pemasaran produknya. Biaya-biaya yang berhubungan dengan fungsi ini
disebut biaya pemasaran. Misalnya biaya promosi, biaya publikasi di koran /
majalah.
3. Fungsi Administrasi Umum : fungsi perusahaan untuk mendukung atau
mengkoordinasikan fungsi produksi dan fungsi pemasaran. Biaya-biaya yang
berhubungan dengan fungsi ini disebut biaya administrasi umum. Misalnya
biaya pegawai bagian administrasi kantor, biaya telepon, biaya alat tulis dll.
1
Penggolongan Biaya Berdasarkan Penelusuran ke Obyek Biaya
1. Biaya langsung, adalah biaya yang mudah ditelusur pada obyek biaya /
produk. Misalnya, biaya bahan bakar kapal, biaya crew kapal, biaya pelabuhan.
2. Biaya tidak langsung, adalah biaya yang sulit ditelusur pada obyek biaya /
produk. Misalnya biaya administrasi kantor, biaya pajak perusahaan dll.
2
3. Biaya terhindarkan, adalah biaya yang dapat dihindarkan jika satu alternatif
keputusan dfiambil. Misalnya perusahaan mempunyai divisi A, B, C. Jika divisi C
ditutup maka biaya gaji pada divisi ini dapat dihindarkan, artinya tidak akan ada
pengeluaran biaya gaji pada divisi C.
4. Biaya tak terhindarkan, adalah biaya yang tak terhindarkan jika satu alternatif
keputusan dfiambil. Dalam kasus divisi C ditutup, biaya sewa tempat, biaya pajak
bumi dan bangunan tertap akan dikeluarkan walaupun divisi tersebut ditutup. Artinya
biaya-biaya itu termasuk baiaya tak terhindarkan.