Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PENGAMBILAN DATA AWAL PENELITIAN

PENERAPAN METODE TIME SERIES DALAM PERAMALAN KEJADIAN PERCERAIAN DI KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 BERDASARKAN ANALISIS DATA PERCERAIAN TAHUN 2009-2013

Oleh NURMALASARI NIM! 10101115"

UNI#ERSITAS AIRLANGGA $AKULTAS KESEHATAN MAS%ARAKAT SURABA%A

201& PROPOSAL PENGAMBILAN DATA AWAL PENELITIAN DI PENGADILAN AGAMA DAN PENGADILAN NEGERI KABUPATEN LUMAJANG

I!

PENDAHULUAN I!1 L'(') Bel'*'+, Menurut Supranto (2008, h. 2), data merupakan sesuatu yang diketahui atau dianggap dan dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan yang pada umumnya dikaitkan dengan tempat maupun waktu. Berdasarkan waktu pengumpulannya, data dibedakan menjadi dua kategori, yaitu data cross section dan data berkala (time series) (Supranto, 2008, h. ).

!ata berkala (time series data atau yang disebut time series saja tanpa menggunakan kata data) merupakan data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan atau kondisi tertentu (Supranto, 2000, h. 2 ). "ondisi yang dapat

digambarkan juga semakin berkembang. #idak hanya kondisi ekonomi (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan), namun juga kondisi sosiologi, antropologi, dan kesehatan masyarakat. Salah satu kondisi kesehatan masyarakat yang dapat digambarkan dengan adanya data berkala (time series) adalah perkawinan dan per$eraian. Se$ara sosiologis, perkawinan merupakan proses sepasang manusia dalam men$ari kesejahteraan diri (Bappeda "abupaten

Majalengka, 20

, h.

). Sedangkan se$ara biologis, perkawinan

merupakan alat kesejahteraan manusia dalam membentuk suatu keluarga besar yang merupakan perbesaran dari keluarga batih (nucleus family) (Bappeda "abupaten Majalengka, 20 , h. ).

%erkawinan sebagai suatu alat untuk mengamati tingkat kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari dua segi, yaitu status perkawinan dan umur perkawinan pertama (Bappeda "abupaten Majalengka, 20 , h. ). Status perkawinan sendiri memiliki empat

kriteria, dimana salah satunya adalah penduduk dengan status ber$erai (Bappeda "abupaten Majalengka, 20 , h. ). %er$eraian yang dalam

hal ini disebut $erai hidup merupakan salah satu penyebab putusnya perkawinan, selain karena kematian ($erai mati) dan keputusan pengadilan (&ndang'&ndang (epublik )ndonesia *omor #ahun +,-).

%ermasalahan kegagalan dalam suatu perkawinan yang pada akhirnya menyebabkan per$eraian terus mengalami peningkatan. !i dunia, .merika Serikat merupakan negara industri dengan tingkat per$eraian tertinggi, di mana sekitar /00 perkawinan berakhir dengan per$eraian (1annon dkk., 2008). #ingkat per$eraiannya naik setiap 0 tahun sejak masa %erang %ersaudaraan (2ukuyama, 200/, h. /0). Selain itu, di *epal, jumlah per$eraian juga meningkat hingga ,00 yang banyak dilakukan oleh para wanita dengan pendidikan tinggi serta setengah dari perkawinan di Swedia dan *orwegia berakhir dengan per$eraian (3anuar, 200,, h. 24).

"asus per$eraian di )ndonesia juga mengalami peningkatan. %ada tahun 200,, jumlah per$eraian yang diputus oleh %engadilan .gama (%.) sebanyak 5,.80, kasus, meningkat menjadi 2 4.+50 kasus pada tahun 2008, dan 224.4, kasus pada tahun 200+ (6estari, n.d., h. ,/). %ersentase jumlah penduduk yang berstatus $erai hidup juga mengalami peningkatan dari ,,50 pada tahun 200+ menjadi 20 0 (Badan %usat Statistik, 20 2). Berdasarkan data Badan %usat Statistik #ahun 20 2, diketahui bahwa beberapa daerah di )ndonesia dengan persentase jumlah penduduk berstatus $erai hidup tahun 20 2 di atas persentase )ndonesia ( ,580), yaitu Sumatera Barat (2,240), "epulauan Bangka Belitung ( ,+ 0), !") 3akarta ( ,800), 3awa Barat (2, 20), 3awa #imur ( ,800), *usa #enggara Barat (2,850), "alimantan Selatan (2, 40), 7orontalo ( ,,40), Sulawesi #engah (2,050), Sulawesi Selatan ( ,+/0), Sulawesi Barat (2,450), dan Sulawesi #enggara ( ,,-0)(Badan %usat Statistik, 20 2). Semakin tingginya angka per$eraian di beberapa daerah di )ndonesia, menunjukkan bahwa semakin banyak perkawinan yang bermasalah (8ijayanti, 2008, h. -). .pabila terjadi sesuatu dengan perkawinan, yang dalam hal ini adalah per$eraian, maka akan timbul berbagai masalah yang harus dihadapi baik oleh pasangan yang ber$erai maupun anak'anak serta masyarakat di wilayah terjadinya per$eraian ("arim dalam )hromi ed., 200-, h. 45). ,820 pada tahun

Meningkatnya angka per$eraian ini dianggap sebagai salah satu indikasi merosotnya nilai'nilai keluarga, sehingga berujuang pada menurunnya tingkat kesejahteraan keluarga (6estari, n.d., h. ,/).

Menurut .ustralian &nity 8ellbeing )nde9 #ahun 2008 dalam Susanto (20 4) disebutkan bahwa masyarakat dengan status $erai memiliki tingkat kesejahteraan paling rendah. )ndeks kesejahteraan pribadi pada masyarakat dengan status kawin sebesar ,,,4 sedangkan pada masyarakat dengan status belum kawin sebesar , ,/ dan pada yang ber$erai hanya 58,4 (Susanto, 20 4). Menurut !ariyo (n.d., 58' 5+), indi:idu yang telah melakukan per$eraian, baik disadari ataupun tidak akan membawa dampak negati;, yaitu< ) %engalaman traumatis pada salah satu pasangan hidup baik laki'laki maupun perempuan, seperti kesedihan, keke$ewaan, ;rustasi, ketidaknyamanan, tidak tenteram, tidak bahagia, stress, depresi, takut, dan khawatir dalam diri sendiri. Selain itu, juga sulit konsentrasi dalam pekerjaan, tidak berdaya, putus asa, dan jika tidak tertanggulangi dengan baik maka bisa mengakibatkan gangguan psikosomatis, gila, bahkan lebih parah lagi bunuh diri. 2) %engalaman traumatis pada anak. .nak'anak yang ditinggalkan orang tua yang ber$erai akan mengalami kebingungan harus ikut siapa dan merasa tidak ada $ontoh positi; yang harus ditiru, sehingga mempunyai pandangan negati; terhadap perkawinan dan orang tua. "etika dewasa, anak'anak merasa takut men$ari pasangan hidup dan menikah, karena adanya kekhawatiran akan berakhir pada per$eraian juga. 4) "etidakstabilan kehidupan dalam pekerjaan. "etidakstabilan psikologis karena per$eraian mengakibatkan ketidakstabilan pada ;isiologis indi:idu, seperti tidak dapat tidur dengan tenang dan tidak dapat berkonsentrasi dalam bekerja, sehingga mengganggu kehidupan kerja, prestasi kerja

menjadi turun, dan tentu menurunkan produkti:itas kerja yang nantinya berkaitan dengan pendapatan yang diperoleh. !alam struktur masyarakat )ndonesia yang sangat mengutamakan harmoni dan kekerabatan, dampak per$eraian tidak hanya menyangkut pasangan yang ber$erai saja, melainkan seluruh keluarga besar kedua belah pihak (Surbakti, 2008). Menurut San$he= dalam #resia (2005, hh. '2), per$eraian dapat meningkatkan kenakalan pada anak serta dapat meningkatkan jumlah anak yang mengalami gangguan emosional dan mental,

menyalahgunakan obat bius dan alkohol, dan menyebabkan anak perempuan muda menjadi ibu di luar nikah. .pabila dilihat dalam skala yang lebih luas, per$eraian dapat membentuk generasi yang tidak produkti; dan tidak dapat diandalkan sebagai modal S!M (Sumber !aya Manusia) yang berkualitas dalam pembangunan, yang selanjutnya hanya akan menjadi beban masyarakat dan negara (#resia, 2005, h. 2). >asil penelitian juga menunjukkan bahwa tingginya angka per$eraian di )ndonesia memainkan peranan yang $ukup besar bagi wanita untuk terjun ke dunia prostitusi (#resia, 2005, h. 2). #ingginya angka per$eraian dan besarnya dampak per$eraian men$iptakan suatu kebutuhan untuk melakukan upaya antisipiasi baik se$ara promoti; maupun pre:enti; terhadap terjadinya per$eraian baik dalam skala lokal maupun nasional. Sebelum upaya tersebut disusun, terlebih dahulu perlu dilakukan suatu peren$anaan.

!alam manajemen, peren$anaan merupakan kebutuhan yang besar, karena waktu tenggang untuk pengambilan keputusan dapat berkisar dari beberapa tahun sampai beberapa hari atau bahkan beberapa jam, sehingga dibutuhkan suatu alat bantu agar peren$anaan tersebut dapat terlaksana se$ara e;ekti; dan e;isien, yakni dengan peramalan (forecasting) (Makridakis, dkk., +88, h. 4). %eramalan (forecasting)

merupakan suatu kegiatan untuk melakukan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu kegiatan atau perisiwa di waktu yang akan datang (Supranto, 2008, h. +). &ntuk melakukan peramalan (forecasting), dapat menggunakan metode kualitati; (teknologis) dan metode kuantitati; (Makridakis, dkk., +88, h. 8). Metode kualitati; meliputi meliputi metode eksploratoris dan normati;, sedangkan metode kuantitati; meliputi metode kausal dan deret berkala (time series). %eramalan dengan metode kuantitati; dapat dilakukan bila terdapat tiga kondisi berikut< ) #ersedia in;ormasi tentang masa lalu. 2) )n;ormasi tersebut dapat dikuantitati;kan dalam bentuk data numerik. 4) !apat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut di masa mendatang. .nalisis deret berkala (time series) yang merupakan salah satu metode dalam peramalan kuantitati;, dilakukan berdasarkan nilai masa lalu dari suatu :ariabel dan atau kesalahan masa lalu, untuk menemukan pola dalam deret data historis dan mengekstrapolasikan pola tersebut ke masa depan (Makridakis, dkk., +88, h. +). Bentuk atau jenis pola data

dalam deret data historis terdiri dari empat ma$am, yaitu<

) %ola

>orisontal (>)? 2) %ola Musiman (S)? 4) %ola Siklis (1)? dan -) %ola Trend (#) (Makridakis, dkk., +88, h. 0). Berbagai bentuk atau jenis pola data tersebut berpengaruh pada pemilihan metode peramalan yang digunakan. @leh karena itu, perlu adanya berbagai pertimbangan yang $ermat, seperti keakuratan hasil, ketepatan waktu, serta kemudahan untuk dimengerti, agar hasil peramalan yang sudah dilakukan dapat digunakan untuk membantu pembuatan keputusan dalam proses peren$anaan suatu program (.rsyad, 200 dalam .wwaliyyah, 20 4, h. 2). I!2 I-e+(./.*'0. M'0'l'h Berdasarkan data Badan %usat Statistik #ahun 20 2, diketahui bahwa 3awa #imur merupakan salah satu pro:insi dengan persentase jumlah penduduk berstatus $erai hidup tahun 20 2 di atas persentase )ndonesia ( ,580), yaitu sebesar ,800 (Badan %usat Statistik, 20 2), sehingga dapat dikatakan bahwa per$eraian ini masih menjadi masalah yang harus segera diselesaikan karena dapat mengakibatkan beberapa dampak negati; serta dapat menurunkan indeks kesejahteraan pribadi. Menurut laporan %engadilan #inggi .gama Surabaya, jumlah kasus per$eraian di 3awa #imur mengalami peningkatan dari 5+.+/5 kasus pada tahun 20 0 menjadi ,-.,,, kasus pada tahun 20 yang

merupakan kalkulasi dari $erai talak dan $erai gugat dari 3anuari' !esember.

1erai talak adalah per$eraian khusus bagi yang beragama islam, jika yang mengajukan adalah istri maka disebut Agugat $eraiB dan jika yang mengajukan adalah suami maka istilahnya menjadi Apermohonan $eraiB dan diajukan oleh suami kepada %engadilan .gama (%.) (C6B>), 200,, h. 00). Sedangkan $erai gugat merupakan gugatan per$eraian

yang diajukan kepada %engadilan *egeri (%*), baik diajukan oleh istri maupun suami, di wilayah tempat tinggal penggugat (istri), ke$uali penggugat dengan sengaja meninggalkan tempat kediaman bersama tanpa i=in (C6B>), 200,, h. 00). Menurut laporan %engadilan #inggi .gama Surabaya tahun 20 0, kasus $erai talak di %ro:insi 3awa #imur pada tahun 20 0 adalah sebanyak 2/.228 kasus dengan rata'rata sebanyak 58 ,8- kasus. !ari 4, daerah di 3awa #imur, terdapat / daerah dengan jumlah kasus $erai talak di atas rata'rata kasus 3awa #imur, yaitu Banyuwangi ( .+5-), Blitar ( . 5,), Bojonegoro (+45), 3ember ( .-28), "ediri ("ab.) ( .025), "raksaan (,2 ), 6amongan (8,0), 6umajang (+8 ), Malang ("ab.) ( .+5 ), Mojokerto (,02), Sidoarjo (8-0), Situbondo (,8,), Surabaya ( .448), #uban ( . +-), dan #ulungagung (82-). Sedangkan untuk $erai gugat di 3awa #imur pada tahun 20 0, dilaporkan oleh %engadilan #inggi .gama Surabaya sebanyak --.,28 kasus dengan rata'rata kasus sebanyak .208,85 kasus. *amun, daerah dengan jumlah kasus di atas rata'rata jumlah kasus 3awa #imur terdapat 2 daerah dengan rin$ian sebagai berikut< Banyuwangi (2.+/+), Blitar

(2.2//), Bojonegoro ( .-02), 3ember (4.220), "ediri ("ab.) (2. -/), 6amongan ( .4/8), 6umajang ( .8/-), Malang ("ab.) (4.585), Mojokerto ( .4,0), Sidoarjo ( ./42), Surabaya (2.-40), dan #uban ( .2-2). Menurut laporan %engadilan #inggi .gama Surabaya tahun 20 ,

kasus $erai talak di %ro:insi 3awa #imur mengalami peningkatan menjadi 2/.+0, kasus dengan rata'rata kasus sebanyak ,00, + kasus. !ari 4, daerah di 3awa #imur, terdapat - daerah dengan jumlah kasus $erai talak di atas rata'rata kasus 3awa #imur, yaitu Banyuwangi ( .+2 ), Blitar ( . 84), Bojonegoro (+4,), 3ember ( .4-0), "ediri ("ab.) ( .0-2), 6amongan (8- ), 6umajang (+5-), Malang ("ab.) (2. 05), Mojokerto (, 5), Sidoarjo ( .0-+), Situbondo (,+0), Surabaya ( .--,), #uban ( . 5 ), dan #ulungagung (8/,). Sedangkan untuk $erai gugat di 3awa #imur pada tahun 20 ,

dilaporkan oleh %engadilan #inggi .gama Surabaya sebanyak -8.8,0 kasus dengan rata'rata kasus sebanyak .420,8 kasus. *amun, daerah dengan jumlah kasus di atas rata'rata jumlah kasus 3awa #imur terdapat 4 daerah dengan rin$ian sebagai berikut< Banyuwangi (4.- -), Blitar (2.4-4), Bojonegoro ( ./ -), 3ember (4.- /), 3ombang ( ./82), "ediri ("ab.) (2.442), 6amongan ( .-/,), 6umajang ( .80/), Malang ("ab.) (4.5+-), Mojokerto ( .-5-), Sidoarjo ( .+58), Surabaya (2.,58), dan #ulungagung ( ./8-). Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa salah satu daerah dengan jumlah kasus $erai talak dan $erai gugat tahun 20 0'20 di atas

rata'rata jumlah kasus %ro:insi 3awa #imur, yaitu 6umajang dengan total kasus per$eraian pada tahun 20 0 sebanyak 2.84/ kasus dan pada tahun 20 sebanyak 2.-5+ kasus. Sedangkan pada tahun 20 2, menurut

6aporan #ahunan %engadilan .gama "abupaten 6umajang (20 2), dikatahui bahwa jumlah kasus $erai talak dan $erai gugat mengalami peningkatan dari tahun 20 , yakni menjadi .04- kasus $erai talak dan

2. 04 $erai gugat dengan total kasus sebanyak 4. 4, kasus. .danya peningkatan kasus ini tentu menjadi suatu bahan koreksi bagi pemerintah dan stakeholder terkait serta harus segera di$ari solusinya. Semakin banyaknya angka per$eraian di suatu daerah dalam hal ini adalah di "abupaten 6umajang, maka menunjukkan bahwa semakin banyak perkawinan yang bermasalah (8ijayanti, 2008, h. -). .pabila terjadi sesuatu dengan perkawinan, yang dalam hal ini adalah per$eraian, maka akan timbul berbagai masalah yang harus dihadapi baik oleh pasangan yang ber$erai maupun anak'anak serta masyarakat di wilayah terjadinya per$eraian ("arim dalam )hromi ed., 200-, h. 45). Salah satu solusi yang dapat dilakukan, yaitu melakukan upaya antisipiasi baik se$ara promoti; maupun pre:enti; terhadap terjadinya per$eraian di "abupaten 6umajang. Sebelum upaya tersebut disusun, terlebih dahulu perlu dilakukan suatu peren$anaan dengan menggunakan salah satu alat, yakni peramalan (forecasting) dengan metode time series seperti yang sudah dijelaskan pada anak sub bab sebelumnya.

%ada metode time series, terdapat beberapa teknik yang meliputi< rata'rata bergerak (moving average), pemulusan eksponensial tunggal (single exponential smoothing), pemulusan eksponensial ganda (double exponential smoothing), pemulusan ekponensial berganda (triple exponential smoothing), dekomposisi (decomposition), metode .()M. (box-jenkins), serta metode regresi. %emilihan teknik tersebut untuk aplikasinya dipengaruhi pola data, perubahan waktu, serta ;aktor gangguan yang disebabkan oleh pengaruh a$ak pada waktu sebelumnya. @leh karena itu, agar bisa menentukan teknik yang akan digunakan dalam peramalan kejadian per$eraian di "abupaten 6umajang tahun 20 /, maka terlebih dahulu harus mengetahui pola data dalam kejadian per$eraian di "abupaten 6umajang. &ntuk mengetahui pola data tersebut, tentunya membutuhkan data per$eraian minimal dalam kurun waktu 200+'20 4 baik itu yang ter$atat di %engadilan .gama maupun %engadilan *egeri di "abupaten 6umajang.

II! DASAR KEGIATAN !asar kegiatan dalam pengumpulan data awal penelitian ini adalah penyusunan skripsi $alon Sarjana "esehatan Masyarakat 2akultas "esehatan Masyarakat &ni:ersitas .irlangga.

III! TUJUAN KEGIATAN III!1 T121'+ U313

#ujuan kegiatan pengumpulan data awal penelitian ini adalah untuk mendapatkan data awal penunjang permasalahan atau topik yang akan digunakan sebagai dasar pada penelitian untuk penyusunan skripsi sebagai syarat mendapatkan gelar sebagai Sarjana "esehatan Masyarakat di 2akultas "esehatan Masyarakat &ni:ersitas .irlangga. III!2 T121'+ Kh1010

&ntuk mendapatkan data kasus per$eraian tahun 200+'20 4 di %engadilan .gama dan %engadilan *egeri "abupaten 6umajang, sehingga bisa ditentukan pola data kejadian per$eraian di "abupaten 6umajang. !engan diketahuinya pola data tersebut, maka teknik peramalan dalam metode time series yang digunakan untuk meramalkan kejadian per$eraian di "abupaten 6umajang tahun 20 / dapat ditentukan dan harapannya skripsi bisa disusun dengan baik dan lan$ar.

I#! BENTUK KEGIATAN I#!1 Pe+,1341l'+ D'(' P).3e)

!ilakukan dengan metode wawan$ara se$ara mendalam kepada pihak %engadilan .gama dan %engadilan *egeri "abupaten 6umajang berkaitan dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian tentang kasus per$eraian tahun 200+'20 4.

I#!2

Pe+,1341l'+ D'(' Se*1+-e)

%engumpulan data sekunder di %engadilan .gama (%.) dan %engadilan *egeri (%*) dilakukan dengan mengumpulkan sejumlah data sebagai berikut. ) !ata kasus per$eraian se$ara umum tahun 200+'20 4? 2) !ata kasus per$eraian tahun 200+'20 4 yang disusun per bulan? 4) !ata kasus per$eraian tahun 200+'20 4 yang digolongkan

berdasarkan penyebab per$eraian? -) !ata registrasi per$eraian tahun 200+'20 4? serta /) !ata lainnya yang mendukung baik berupa hardcopy maupun softcopy.

#! PELAKSANAAN KEGIATAN #!1 Pe+el.(. *ama 6engkap *)M !epartemen %rodi 2akultas &ni:ersitas .lamat < *urmalasari < 0 0 /8

< Biostatistika dan "ependudukan < S' )lmu "esehatan Masyarakat < 2akultas "esehatan Masyarakat < &ni:ersitas .irlangga < 3alan Sutorejo *o. 25 Surabaya &ranggantung. 3arit. 1andipuro. 6umajang

*o. Handphone

< 08/',40'54,'/0+

-mail #!2 Te34'(

< nurmalasari' 0D;km.unair.a$.id

. %engadilan .gama "abupaten 6umajang 3alan 3enderal .hmad Cani, *o. 2, 6umajang, 3awa #imur. 2. %engadilan *egeri "abupaten 6umajang 3alan 7atot Subroto *o.,-, 6umajang, 3awa #imur. #!3 W'*(1 0 2ebruari 20 -'28 Maret 20 -

#I! RENCANA KEGIATAN #abel . (en$ana "egiatan %engambilan !ata .wal %enelitian B1l'+ $e6)1'). M.+,,1 *eIII I# # B1l'+ M')e( M.+,,1 *eI II III I# #

N5 . 2. 4.

Ke,.'('+ %enyusunan %roposal %engambilan !ata .wal %enelitian %engajuan Surat ke 2akultas dan %eri=inan %engajuan Surat ke %engadilan #inggi .gama Surabaya dan %eri=inan %eri=inan ke %engadilan .gama dan %engajuan Surat %engadilan *egeri "abupaten 6umajang %engambilan data awal penelitian di %engadilan .gama dan %engadilan *egeri "abupaten 6umajang

-.

/.

#II! PENUTUP !emikian proposal kegiatan pengumpulan data awal penelitian skripsi ini disusun. Besar harapan kami agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan lan$ar serta memberikan man;aat baik semua pihak yang terlibat di dalamnya. .tas partisipasi dan dukungan semua pihak yang membantu terlaksananya kegiatan ini, kami sampaikan terima kasih.

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL KEGIATAN PENGAMBILAN DATA AWAL PENELITIAN DI PENGADILAN AGAMA DAN PENGADILAN NEGERI KABUPATEN LUMAJANG

Surabaya, , 2ebruari 20 Mengetahui, !osen %embimbing Skripsi, %elaksana,

%ro;. >. "untoro, dr., M.%>., !r.%> *)%. +-80808 +,504 002

*urmalasari *)M. 0 0 /8

Anda mungkin juga menyukai