Anda di halaman 1dari 9

Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dakwah

Oleh :

Indah Kusuma Ayu (11160930000029)

Dian Lutfia Sari (11160930000014)

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Abstrak: Penggunaan Teknologi Informasi meningkat pesat di antara orang-orang di seluruh


dunia dalam dekade terakhir. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kemajuan besar Teknologi
Informasi memberi lebih banyak kemudahan bagi orang-orang dalam operasi bisnis mereka,
layanan, sebagai media pengajaran dan pembelajaran, akses jaringan yang tidak terbatas dan
sebagainya. Teknologi Informasi tidak hanya untuk materi dan intelektualitas manusia tetapi
juga untuk spiritualitas mereka. Teknologi Informasi yang canggih saat ini memungkinkan
masyarakat di seluruh dunia untuk belajar dan mengajar melaluinya, atau bahkan lebih
menyenangkan lagi adalah melalui media dakwah.

Kata kunci: Teknologi informasi, Islam, dakwah.

I. PENDAHULUAN

Pada zaman modern ini, bermacam teknologi telah bermunculan seperti televisi, radio,
internet dan lain-lain. Namun berbagai macam media tersebut dapat dipandang sebagai media
yang dapat berperan penting dalam mensukseskan, atau bahkan sebagai penunjang bagi dakwah.
Dari sisi perannya, maka sebenarnya teknologi semacam televisi, radio, internet dan lain
sebagainya dapat menjangkau masyarakat yang sangat luas di Indonesia ini bahkan dunia. Dari
luasnya jangkauan televisi, radio, internet maupun media massa lainnya inilah, peluang kita
terbuka untuk dapat menyebarluaskan Islam kepada seluruh komponen masyarakat.

Kemudian, banyaknya pengguna media komunikasi di indonesia juga menjadi faktor


munculnya dakwah salah satunya adalah internet. Ditambah dengan adanya media ini, kini telah
menjadi sebuah kebutuhan hidup masyarakat pengguna internet. Hadirnya internet menjadikan
masyarakat cenderung sekuler dibanding menjalankan katifitas rohanian. Jadi dakwah melalui
media komunikasi merupakan suatu inovasi terbaru dalam syiar agama islam, dan tentunya akan
memudahkan para da’i dalam melebarkan sayap-sayap dakwahnya.

1
II. KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian Teknologi Informasi

Pengertian dari Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi serta pengorganisasian


atau penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi
penggunanya.Dalam arti sempit Teknologi iyalah berbagai macam hal dan kemampuan yang
digunakan dalam pembentukan, penyimpanan, dan penyebaran informasi.[1]

Definisi Teknologi Informasi menurut beberapa ahli :

1. Haag & Keen (1996) teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu
pekerjaan dengan informasi serta melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan
pemrosesan informasi.

2. Martin (1999) teknologi informasi tidak hanya terbatas pada TI (Hardware dan Software)
yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, serta juga mencakup
teknologi komunikasi yang mengirimkan sebuah informasi.

3. Williams dan Sawyer (2003) TI adalah teknologi yang menggabungkan Komputer


dengan jalur komunikasi yang berkecepatan tinggi yang dapat membawa data, suara dan
video.

4. Lucas (2000) Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk
memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis

5. Kamus Oxford( 1995) Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika,
terutama komputer, Untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi,
termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar .

2. Pengertian Dakwah

Dakwah merupakan bahasa arab dari kata da’a yad’u da’watan yang artinya seruan dari
kata da’a yad’u da’watan yang artinya seruan dari kata da’a yad’u da’watan yang artinya seruan,
panggilan, undantgan atau do’a. Dan menurut Abdul Aziz, menjelaskan bahwa dakwah dapat
berarti memanggil, menyeru, menegaskan, atau membela sesuatu, perbuatan atau perkataan
untuk menarik manusia kepada sesuatu, memohon dan meminta. Menurut Ibnu Taymiyah,
Dakwah dalam arti seruan kepada Islam adalah seruan beriman kepadanya, dan padaa ajaran

2
yang dibawa para utusan-Nya, membenarkan berita yang mereka sampaikan dan menaati
perintahnya.[2]

Menurut Saerozi, dakwah merupakan suatu proses mengajak, menyeru dan membimbing
umat manusia untuk berbuat baik dan mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya, yang dilakukan
oleh individu atau kelompok organisasi secara sengaja, matang dan terencana, kepada umat
manusia agar mereka menetahui, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam dlam semua aspek
kehidupan.[3]

Dan dakwah Islam menurut Taufik Al-wa’iy, dakwah Islam adalah tuduk dan taat kepada
ajaran Allah tanpa batas, dan syarat, dan agama yang Allah Ridhai bagi seluruh alam, kemudian
Allah turunkan ajara-Nya kepada Rasul-Nya, dijaga dalam Al-Qur’an dan dijelaskan dengan As-
Sunnah, sertadakwah islam merupakan tatanan umum dan undang-undang yang sempurna, yang
mengatur urusan hidup dan prilaku manusia, yang dibawa oleh nabi Muhammad dari Rabbnya
untuk disampaikan kepada umat manusai. Fungsi dakwah menurut Aziz (2004) yang dikutip oleh
Taufik, adalah menyebarkan Islam kepada umat manusia, untuk merasakan Islam sebagai
rahmatallil’alamin, melestarikan nilai-nilai Islam dari generasi kegenerasi kaum muslimin
berikutnya, berfungsi korektif, artinya meluruskan akhlak, mencegh kemungkaran dan
mengeluarkan manusia dari kegelapan rohani.[4]

III. ISI

Teknologi informasi merupakan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis
komputer dan perkembangannya sangat pesat.[5] TI merupakan kesatuan teknologi komputer
dan teknologi komunikasi berkecepatan tinggi untuk mengolah dan menyajikan data, suara, dan
video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga
telepon, TV, radio, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya
ponsel).

Pada dasarnya ada 2 peranan utama penggunaan Teknologi Informasi dalam kegiatan belajar
mengajar, termasuk dalam kegiatan dakwah, yaitu :[6]

1. Sebagai sumber belajar : dengan menggunakan Teknologi Informasi, khususnya internet,


kita dapat memperoleh jutaan bahkan miyaran sumber ilmu pengetahuan yang kita
butuhkan.

3
2. Sebagai media pembelajaran : Teknologi Informasi juga dapat dijadikan media atau
sarana untuk berkumunikasi antara seseorang dengan orang lain, antara guru dengan
murid, antara penjual dan pembeli, termasuk juga bagi para da’i dengan mad’u.

Berikut ini beberapa implementasi Teknologi Informasi yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung kegiatan dakwah saat ini :

1. Internet

Keberadaan internet sebagai sebuah jaringan raksasa yang menghubungkan berjuta-juta


komputer di dunia tidak saja sekedar berfungsi sebagai media tukar menukar informasi secara
cepat dan murah semata, namun telah menjadi sebuah gudang pengetahuan yang tak ternilai
harganya. Dengan berkembangnya kuantitas pemakai komputer dan meningkatnya jumlah
pengguna internet, maka nilai manfaat dari internet sebagai pusat ilmu pengetahuan pun
bertambah secara eksponensial.

Contoh Pemanfaatan internet sebagai media dakwah

1. Memberikan referensi fatwa dan pendapat para ulama dalam membahas suatu masalah
(dengan menjaga dalil ilmiah yang kuat)

2. Membuat situs islam yang berisi

! Al Qur’an online,beserta kategori temanya

! Hadist online, beserta kategori temanya dan tetap menjaga kesahihan isinya

3. Membuat streaming audio Al Qur’an dan kajian

4. Menyediakan konsultasi online

5. Perkembangan yang sangat pesat pada komunitas blog, perlu dimanfaatkan sebaik-
baiknmya, sebesar-besarnya

6. Membuat komunitas di blog-blog seperti: wordpress, blogspot, multiply dll dalam


menyebarkan kebaikan di internet (fastabikhul khairat).

7. Membangun kelompok-kelompok kebaikan (grup) melalui jejaring sosial:


www.facebook.com, www.twitter.com,

4
8. Berkomunikasi dan berkirim data antar muslim melalui e-mail dan mailist, misal :
humasmta@mta-online.com, mail yahoo, gmail, dll

9. Membuat situs komunitas kolaboratif dimana pengunjung bisa memanfaatkan berbagai


fasilitas seperti Al Qur’an online, direktori situs islam, forum diskusi, chatroom, berita
serta artikel dan berbagai sarana interaktif lain. Majlis Tafsir Al-Qur’an Pusat (MTA)
juga telah memiliki situs : www.mta-online.com

10. Memanfaatkan situs penyedia file server download beserta komunitas di dalamnya,
seperti e-snip

11. Perlunya dibuat situs yang membidik segmen khusus pemakai Internet terbanyak saat ini
(usia 17 - 35 tahun)

! Yang tampil lebih menarik bagi mereka namun tetap berkualitas isinya

! Tidak berisi hal sia-sia (seperti situs umumnya)

! Mendidik dengan cara terbaik, forum ukhuwwah dalam komunitas yang lebih
terjaga, dan forum nasehat yang membuat siapapun yang bergabung didalamnya
sudah mafhum untuk berlaku baik

2. Pemanfaatan software-software aplikasi yang islami

Saat ini telah banyak dikembangkan software aplikasi yang memberikan kemudahan dalam
melakukan kegiatan dakwah. Hal lain yang bisa kita manfatkan adalah dalam hal efisiensi. Coba
kita pikirkan, jika secara fisik kitab-kitab hadits yang jumlahnya puluhan bahkan ratusan itu,
dengan kemajuan Teknologi Informasi cukup disimpan dalam sebuah komputer/flashdisk yang
mudah dibawa dan dibaca dimanapun. Aplikasi tersebut antara lain :

a. Al Quran digital : memudahkan pencarian ayat dan topik-topik dalam Al-Qur’an.

b. Haditsweb

c. Maktabah syamilah

d. Kitab 9 imam

e. dll

3. Pemanfaatan digitasi materi

5
Dengan melakukan digitasi teks telah banyak tersedia buku-buku elektronik (e-books) yang
dapat kita nikmati baik buku-buku tafsir, tarikh, kitab-kitab hadits, kitab-kitab fiqih dan lain-lain.
Materi-materi brosur yang diterbitkan oleh Majlis Tafsir Al-Qur’an (MTA) juga telah dapat
diakses dimanapun lokasi yang tersambung inernet. Bakan telah banyak usaha untuk
mengumpulkan dan mendigitasi brosur-brosur lama dan disajikan lebih menarik dan mudah
dengan format chm. Banyak kitab-kitab yang muktabar seperti Riyadushalihin, Bulughul Marom
dan lain-lain juga telah dapat kita peroleh dalam versi digital.

4. Pemanfaatan VCD dan DVD

VCD dan DVD juga telah menjadi sarana dakwah yang sangat efektif dan efisien. Rekaman
kegiatan pengajian dan ceramah-ceramah para mubaligh telah banyak yang disimpan dalam
VCD maupun DVD sehingga dengan mudah dapat didistribusikan ke daerah-daerah sasaran
dakwah yang dekat maupun yang jauh dengan cepat. Dengan media tersebut, kita dapat belajar
dan menyimak pelajaran dari para asatid di waktu lain, dengan suasana yang lebih santai beserta
orang-orang yang dikasihi.

5. Media Presentasi

Materi dakwah dapat disusun dengan lebih menarik dan lebih interaktif menggunakan media
presentasi yang telah banyak tersedia, misalnya power point. Dengan media presentasi tersebut
seorang da’i dapat menyampaikan materi dakwah baik berupa teks, gambar bahkan video dalam
suatu kesatuan yang lebih menarik. Juga dapat menghadirkan ke dalam suatu majlis hal-hal yng
secara fisik tidak mungkin didihadirkan. Ketika membahas kekuasaan Allah yang Maha Dahsyat,
dapat ditunjukkan gambar-gambar ataupun film tentang letusan gunung, tsunami, kebakaran,
gempa bumi dan lain-lain yang semanya juga sudah tersedia din internet. Untuk memanfaatkan
media presentasi ini para da’i dituntut memiliki kreatifitas yang tinggi, sehingga menghasilkan
produk-produk presentasi yang menarik dan tidak membosankan.

6. Stasiun Radio dan TV Islami

Radio merupakan media informasi yang hingga sekarang masih memiliki cukup banyak
pendengar. Mengingat radio merupakan alat informasi yang fleksibel, kecil dan dapat dibawa
kemana-mana, oleh sebab itu alangkah bermanfaat jika radio penuh dengan siaran-siarang yang
mengajak kepada pendengar untuk menjalankan kebaikan serta meninggalkan keburukan (amar
ma'ruf nahi munkar )

6
Pesawat radio sering kali dijumpai semalam suntuk di warung-warung kopi, pos-pos jaga
serta mobil-mobil, bahkan tidak jarang tukang becak selalu memutar radio sambil menunggu
penumpang. Oleh sebab itu alangkah bermanfaatnya jika radio-radio yang diputar selalu
membawa pesan dakwah. Alhamdulillah dengan pertolongan Allah, Majlis Tafsir Al-Qur’an
(MTA) telah memiliki stasiun radio Persada FM pada gelombang 102.2 yang terbukti telah
memberikan dukukungan yang cukup signifikan terhadap aktifitas dakwah MTA. Banyak warga
yang mulai terbuka hatinya untuk menerima islam ini dengan mendengarkan radio, walaupun
juga tidak sedikit yang merasa tidak senang.

Televisi merupakan media audio-visual, yang juga sering disebut sebagai media pandang
dengar. Artinya televisi itu selain dapat kita dengar juga bisa kita lihat secara langsung. Oleh
sebab itu alangkah besar manfaatnya jika televisi itu lebih banyak menyuguhkan siaran-siaran
yang mampu merubah kondisi pemirsa dari kondisi yang tidak baik menjadi kondisi yang lebih
baik.

7. Aplikasi Ponsel

Celluler merupakan media informasi yang cukup canggih dan gaul. Hal ini nampak dari
begitu banyaknya pemakai celluler, mulai dari pengusaha kelas atas hingga pengusaha kelas
bawah, bahkan tidak sedikit para remaja pengangguran, pelajar yang belum memiliki
panghasilanpun banyak yang menggunakan celluler.

Melihat begitu semaraknya celluler, maka alangkah besar manfaatnya jika celluler
digunakan sebagai media dakwah, yaitu dengan cara memanfaatkan fasilitas Multimedia
Messaging Service (MMS) sebagai media untuk mengirin pesan-pesan normatif. Dengan ber-
mms- kegiatan/aktifitas dakwah dapat dilaksanakan dengan biaya yang murah.

IV. PENUTUP

Jadi dapat disimpulkan bahwa kehadiran Teknologi informasi berupa media televisi, media
on line (internet) adalah sangat berpengaruh dalam rangka penyampaian pesan dakwah kepada
masyarakat luas telah menguasai dan merubah pola kehidupan masyarakat, baik di desa lebih-
lebih di kota dari satu sis dapat melancarkan kegiatan dakwah. Teknologi informasi membawa
dampak global dalam berbagai sektor kehidupan manusia, hal ini dapat menjadi pelung
sekaligus juga menjadi tantangan dakwah.

Teknologi informasi sebagai sarana dakwah. Kemajuan teknologi informasi yang membuat
dakwah semakin beragam sarana yang dapat dimanfaatkan. Media internet telah memudahkan
7
orang untuk dapat informasi tentang Islam. Berbagai situs telah dikembangkan sebagai dakwah,
Dari beberapa contoh aplikasi Internet, maka dapat ditarik satu pemahaman umum bahwa
Internet memang merupakan media yang efektif bagi dakwah dan penyebaran informasi.
Meskipun demikian Internet tidak akan bisa menggantian peran ulama, kiai dan ustadz.

V. DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sudardi (2013). Penggunaan teknologi informasi. from :


http://ahmadsudardi.blogspot.co.id/2013/02/penggunaan-teknologi-informasi-dalam.html

Guru Pendidikan(2015).Pengertian Teknologi informasi menutut para ahli. from :


http://www.gurupendidikan.co.id/10-pengertian-teknologi-informasi-menurut-para-ahli/

Prasojo, Lantip Diat dan Riyanto. Teknologi informasi Pendidikan. 2011. Yogyakarta:
Gava Media.

Saerozi.2013. Ilmu Dakwah. Yogyakarta: Ombak.

Azra, Azyumardi dalam Taufik Al-Wa’iy.2010. Dakwah ke Jalan Allah Muatan, Sarana,
dan Tujuan. Jakarta : Rabbani Press.

Sanwar, Aminuddin. 1985. Pengantar Ilmu Dakwah. Semarang : Fakultas Dakwah IAIN
Walisongo.

Sukayat, Tata.2009. Quantum Dakwah.Jakarta: Rineka Cipta.

[1] Guru Pendidikan(2015).Pengertian Teknologi informasi menutut para ahli. from :


http://www.gurupendidikan.co.id/10-pengertian-teknologi-informasi-menurut-para-ahli/

[2] Tata Sukayat.Quantum Dakwah. (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hal. 1-2

[3] Saerozi. Ilmu Dakwah.(Yogyakarta: Ombak, 2013).

[4] Dalam Taufik Al-Wa’iy.Dakwah ke Jalan Allah Muatan, Sarana, dan Tujuan.(Jakarta:
Rabbani Press, 2010).

8
[5] Lantip Diat Prasojo dan Riyanto. Teknologi informasi Pendidikan.(Yogyakarta: Gava Media,
2011).

[6] Ahmad Sudardi (2013). Penggunaan teknologi informasi. from :


http://ahmadsudardi.blogspot.co.id/2013/02/penggunaan-teknologi-informasi-dalam.html

Anda mungkin juga menyukai