917 1822 1 SM PDF
917 1822 1 SM PDF
Abstrak
Pengujian biokimia untuk identifikasi isolat Salmonella spp. dari
jajanan pinggir jalan telah dilakukan. Uji dilakukan pada medium
Triple sugar iron agar dan Lysine iron agar sebagai media diferensial
dengan indikator pH yang dapat membedakan mikroorganisme ber-
dasarkan kemampuannya dalam memecah karbohidrat spesifik
dengan atau tanpa menghasilkan gas. Hasil memberikan warna ungu-
hitam dan merah-hitam pada LIA dan TSIA yang merupakan spesifik
reaksi untuk Salmonella spp. sebagai fermenter glukosa dan meng-
hasilkan endapan hitam besi sulfida.
23
J. Ind.Che.Acta Vol. 3 (1) November 2012
Fermentasi Karbohidrat oleh Isolat Salmonella Spp.
Lysine Deoxycholate (XLD) Agar, diinkubasi akan menghasilkan amonia sehingga medium
o
pada 37 C selama 24 jam, dan kemudian menjadi basa dengan masing-masing indikator
dianalisa koloni khas Salmonella spp. dengan pH pada medium tersebut.
pewarnaan gram dan uji biokimia pada Lysine Diantara beberapa bakteri yang mampu
iron agar (LIA) dan Triple Sugar Iron agar menghasilkan enzim dekarboksilase adalah
(TSIA). Salmonella spp. Enzim dekarboksilase spesifik
Pengujian pada LIA dan TSIA dilakukan mampu menyerang asam amino pada gugus
dengan menggoreskan suspensi isolat yang karboksil yang menghasilkan amin atau diamin
telah diremajakan ke permukaan agar miring dan karbondioksida. Proses dekarboksilasi
dan kemudian jarumnya ditancapkan tegak terbatas pada asam amino yang memiliki
lurus hingga mendekati batas bawah agar. sedikitnya satu gugus aktif seperti amina atau
Selanjutnya medium tersebut diinkubasi se- carboksil. Cadaverine adalah senyawa stabil
lama 18-24 jam. yang dihasilkan proses ini pada keadaan
anaerob. Uji ini memberikan warna ungu keruh
yang menandakan dihasilkannya Cadaverine
HASIL DAN PEMBAHASAN yang menyatakan isolat positif terhadap uji.
Jika media uji yang telah diinokulsi dengan
TSIA dan LIA adalah media diferensial bakteri sampel berwarna kuning, hal ini berarti
dengan indikator pH yang dapat membedakan uji dinyatakan negatif atau bakteri hanya
mikroorganisme berdasarkan kemampuannya mampu memfermentasi glukosa (MacFaddin,
dalam memecah karbohidrat spesifik dengan 1980).
atau tanpa menghasilkan gas. Berdasarkan hal Salmonella spp. merupakan mikroorga-
tersebut bakteri dapat digolongkan sebagai nisme yang menghasilkan hidrogen sulfida
mikroba non fermenter, fermenter glukosa, sebagai akibat reduksi tiosulfat. Hidrogen
atau fermenter glukosa dan laktosa. Pada sulfida kemudian akan bereaksi dengan besi
TSIA terdapat karbohidrat berupa glukosa, pada medium membentuk endapan hitam besi
sukrosa, dan laktosa, fenol merah sebagai sulfida. Pewarnaan gram untuk isolat penye-
indikator pH, serta natrium tiosulfat. Sedang- bab salmonellosis ini memberikan warna
kan LIA mengandung glukosa, asam amino merah muda yang menunjukkan warna positif
lisin, dan brom kresol ungu sebagai pH bakteri gram negatif (Bell and Kyriakides,
indikator, serta natrium tiosulfat. LIA dapat 2002; Mac Faddin, 1980).
digunakan untuk identifikasi mikroba penghasil
enzim yang mampu mendekarboksilasi asam
amino lisin dan memproduksi gas H2S (Mac
Faddin, 1980).
Fermentasi karbohidrat dapat terjadi
secara aerob pada permukaan agar dan
secara anaerob pada dasar agar. Pada per-
mukaan agar, glukosa dikatabolisme melalui
jalur Embden-Meyerhof menghasilkan asam
Gambar 1. Reaksi Biokimia pada LIA agar
piruvat yang kemudian didegradasi sempurna
dalam siklus asam sitrat menjadi CO2, H2O,
dan energi. Sedangkan pada dasar agar uji,
katabolisme glukosa akan menghasilkan
produk akhir berupa asam-asam organik,
alkohol, CO2, H2, dan energi (Mac Faddin,
1980).
Salmonella spp. merupakan fermenter
glukosa dan sebagian lagi dapat juga mem-
Gambar 2. Reaksi Biokimia pada TSIA agar
fermentasi laktosa dengan menghasilkan gas
H2S. Hasil uji yang memberikan warna ungu-
hitam dan merah-hitam pada LIA dan TSIA
menunjukkan spesifik reaksi untuk Salmonella UCAPAN TERIMAKASIH
spp. (Gambar 1 dan 2). Warna merah pada
permukaan TSIA dan warna ungu pada Terimakasih kepada Lembaga penelitian
permukaan LIA merupakan indikasi terjadinya Universitas Riau atas bantuan dana PNBP
degradasi glukosa secara aerob. Penurunan dengan kontrak No. 319/H19.2/PL/2008.
kadar glukosa pada medium akan menyebab-
kan digunakannya pepton sebagai sumber
nutrisi dan selanjutnya katabolisme peptone
24
J. Ind.Che.Acta Vol. 3 (1) November 2012
Fermentasi Karbohidrat oleh Isolat Salmonella Spp.
DAFTAR PUSTAKA
Baeumler, A. J., Hargis, B. M. dan Tsolis, R. M. (2000). Tracing the origin of Salmonella outbreaks.
Science. 287:50-52.
Bell, C. and Kyriakides, A. 2002. Salmonella: a practical approach to the organism and its control in
foods.
Peng, H. dan Shelef, L. A. 1999. Research note: automated rapid screening of food for the
presence of salmonellae. Journal of Food Protection. 62:1341-1345.
25
J. Ind.Che.Acta Vol. 3 (1) November 2012
Fermentasi Karbohidrat oleh Isolat Salmonella Spp.
26
J. Ind.Che.Acta Vol. 3 (1) November 2012