Salmonella spp. masih merupakan salah satu penyebab utama keracunan makanan
di seluruh dunia. Tidak hanya makanan mentah, makanan siap saji juga tidak
dibenarkan mengandung bakteri dari genus Salmonella. Alasan ”zero tolerance” ini
adalah karena Salmonella spp. dapat menyebabkan penyakit seperti gastroenteritis,
bacteremia, enteric ataupun paratyphoid fever, dan infeksi lokal (abses) (Lindquist,
J. 1998; Baeumler dkk., 2000). Sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia
biasanya dilihat dari interaksi metabolit-metabolit yang dihasilkan dengan reagen-
reagen kimia. Uji lain dapat dilakukan dengan cara melihat kemampuannya
menggunakan senyawa tertentu sebagai sumber karbon dan sumber energi. Uji-uji
biokimia ditujukan untuk memastikan bakteri yang dianalisa benar-benar bakteri
yang kita harapkan. Uji biokimia bertujuan untuk memperkecil kesalahan, karena
beberapa spesies memiliki sifat-sifat yang hampir sama (MacFaddin, 1980).
Berbagai teknik dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi
prevalensi Salmonella spp. pada suatu sampel seperti Enzyme Linked Immuno
Sorbent Assay (ELISA), imunokromatografi, aglutinasi lateks, dan Polymerase
Chain Reaction (PCR) (Peng and Shelef, 1999). Salmonella spp. mampu
memfermentasi glukosa, mannitol, xylosa, ramnosa, dan arabinosa, beberapa strain
memfermentasi laktosa, namun tidak memfermentasi sukrosa. Karakteristik lain
yang dapat diujikan secara biokimia bagi bakteri penyebab salmonellosis ini adalah
kemampuannya dalam mendekarboksilasi lisin dan ornitin, menghasilkan gas
hidrogen sulfida, dan menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon
(Bell and Kyriakides, 2002). Pada penelitian ini dilakukan identifikasi kemampuan
Salmonella spp. dalam memfermentasi karbohidrat
1.2 RumusanMasalah
1. Apa pengertian dari uji Hidrogen Sulfida?
2. Bagaimana carauji Hidrogen Sulfida?
3. Apa tujuan uji Hidrogen Sulfida?
4. Apa pengertian fermentasi karbohidrat?
5. Metode apa yang digunakan dalam fermentasi karbohidrat?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari uji Hidrogen Sulfida
2. Untuk mengetahui cara uji Hidrogen Sulfida
3. Untuk mengetahui tujuan uji Hidrogen Sulfida
4. Untuk mengetahui pengertian fermentasi karbohidrat
5. Untuk mengetahui metode apa yang digunakan dalam fermentasi karbohidrat
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam uji ini digunakan media SIM yang mengandung pepton dan natrium thiosulfat
sebagai substrat sulfur. Fero-ammonium-sulfat Fe(NH4)SO4 berperan sebagai indikator
H2S dan agar yang membentuk media semisolid sehingga mempertinggi respirasi
anaerob. Gas H2S tidak berwarna dan tidak nampak. Ferro-ammonium-sulfatdalam
media bertindak sebagai indikator yang bereaksidengan gas membentuk suatu endapan
hitam yang tidak larut dan terlihat sebagai garis pada bagian bawah inokulasi. Tidak
adanya endapan hitam ini menunjukkan hasil uji negatif. SIM agar juga bisa digunakan
untuk uji motilita sorganisme
SIMPULAN
3.1 Simpulan
Pada pengujian hidrogen sulfida pada bakteri enterobacter aerogenes memiliki
motilitas negatif, pada bakteri bacillus subtilis memiliki motilitas negatif, dan pada bakteri
Staphylococcus aureus memiliki motilitas positif
DAFTAR PUSTAKA
https://oilandgasmanagement.net/hidrogen-sulfida-h2s/
https://ejournal.unair.ac.id/JKL/article/download/10186/5808#:~:text=Hidrogen%20Sulfida
%20(H2S)%20merupakan%20hasil,menimbulkan%20bau%20di%20area%20sekitar.
https://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JBBI/article/download/3276/pdf/9494
https://www.e-jurnal.com/2013/11/uji-fermentasi-karbohidrat.html