Makna Rafats
Makna Rafats
Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Baz
Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi[122], Barangsiapa yang menetapkan niatnya
dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats[123], berbuat Fasik dan berbantah-
bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah
mengetahuinya. Berbekallah, dan Sesungguhnya Sebaik-baik bekal adalah takwa[124] dan bertakwalah
kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal. (Al Baqoroh 197)
[122] Ialah bulan Syawal, Zulkaidah dan Zulhijjah.
[123] Rafats artinya mengeluarkan Perkataan yang menimbulkan berahi yang tidak senonoh atau
bersetubuh.
[124] Maksud bekal takwa di sini ialah bekal yang cukup agar dapat memelihara diri dari perbuatan hina
atau minta-minta selama perjalanan haji.
Apakah yang dimaksud rafats. fasik, dan jidal yang dilarang dalam haji ? Dan apakah orang
yang dimaksud berbantah-bantahan dan berlebih-lebihan dalam melakukan hal-hal yang tidak berguna
ketika melaksanakan haji dan menjadikan hajinya batal .?
Jawaban.
Ulama menafsirkan bahwa
Rafats adalah melakukan senggama dan hal-hal yang mengarah kepadanya.
Sedangkan Fasik adalah semua perbuatan maksiat.
Adapun Jidal maka ulama menafsirkan dengan perdebatan dalam hal-hal yang tidak berguna, atau dalam
hal-hal yang telah dijelaskan Allah kepada hamba-hamba-Nya.
Dan termasuk dalam perdebatan yang dilarang adalah semua perdebatan yang menyebabkan kegaduhan,
mudharat kepada orang lain atau mengurangi ketentraman. Atau bahwa yang dimaksudkan perdebatan
yang dilarang adalah perdebatan yang menyerukan kebatilan dan mengaburkan kebenaran. Sedangkan
perdebatan dengan cara yang baik untuk menjelaskan kebenaran sebagai kebenaran, dan kebatilan sebagai
kebatilan adalah perdebatan yang dibenarkan dalam syari’at Islam dan tidak termasuk perdebatan yang
dilarang ketika haji.
Ketiga hal tersebut tidak membatalkan haji kecuali senggama yang dilakukan sebelum tahallaul awal.
Tapi ketiganya mengurangi pahal haji, mengurangi iman, dan melemahkannya. Maka kewajiban setiap
orang yang melaksanakan haji dan umrah adalah menjauhi ketiga hal tersebut, karena mereka sedang
melaksanakan perintah Allah dan berkeinginan mendapat kesempurnaan haji dan umrahnya.