Anda di halaman 1dari 64

DARI REDAKSI

Salam hangat para pembaca Geospasial Edisi Desember 2016,

Edis tahun Desember 2016 tahun mengangkat tulisan tentang Toponimi dengan judul Punahnya
Toponomi Indikasi Erosi dan Punahnya Suatu Bangsa. Sebagai ulasan pada edisi ini berjudul
Pembangunan Berkelanjutan: Sumber Daya Sungai Malaka dan Komparasi Kota (Indonesia-Malaysia)
Terhadap Kepuasan Penghuni.

Pada edisi majalah geopasial desember 2016 menyajikan tulisan tentang SEMINAR NASIONAL
INFORMASI GEOSPASIAL DALAM PENGELOLAAN BATAS WILAYAH, Mewujudkan Integrasi Ruang
Pembangunan Nasional yang Berkelanjutan, Kegiatan Pemberdayaan Petugas Keamanan Kampus
Dalam Pengelolaan Data Spasial Keamanan di Kampus UI Depok. Untuk mendukung liputan acara
Reuni Akbar Geogra UI: 1959-2012 dengan Tema: Kita Bangun Geogra, beberapa Rekam Jejak
Alumni Geogra juga disertakan dalam edisi ini.

Opini dosen tentang Telaga (Danau) dan Sistem Transportasi Darat Terintegrasi, Dynametropolis
Palangkaraya, Banjir Bandang di Arab Saudi serta kegiatan dosen untuk Kegiatan Persiapan SEAGA
2017 dan Kegiatan KONFERENSI INTERNASIONAL IGU 2016 21-25 Agustus 2016, Beijing, Tiongkok
terdapat pada edisi ini.

Akhir kata dari team redaksi majalah geospasial menghaturkan selamat membaca, sukses selalu
dalam pekerjaan dan berkarya membangun bangsa dan negara menjadi lebih baik lagi serta menanti
kontribusi Alumni Geogra UI dalam berbagai macam tulisan.

Salam Redaksi

TIM REDAKSI

Penasehat - Dr. Supriatna, MT

Redaksi - Adi Wibowo, Iqbal Putut Ash Shidiq, Laju Gandharum, Nurul Sri
Rahatiningtyas, Ratri Candra, Satria Indratmoko, Arif Hidayat, dan Riza Putera S.

Alamat Redaksi - Departemen Geogra FMIPA UI, Kampus UI Depok

Diterbitkan oleh: Forum Komunikasi Geogra Universitas Indonesia

Redaksi menerima artikel/opini/pendapat dan saran dari pembaca, utamanya


berkaitan dengan masalah keruangan.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


DAFTAR ISI

Dari Redaksi

Daftar Isi - 01

Banjir Bandang di Arab Saudi - 43

Reuni Akbar Geografi UI: 1959-2012


Tema: Kita Bangun Geografi - 44

Rekam Jejak Alumni Geografi UI - 47


Dynametropolis Palangkaraya - 02
Seminar Nasional Informasi Geospasial dalam
Usulan Pembangunan Berkelanjutan: Pengelolaan Batas Wilayah Mewujudkan
Sumber Daya Sungai Malaka - 12 Integrasi Ruang Pembangunan Nasional yang
Berkelanjutan - 48

Liputan Konferensi Internasional IGU 2016


Ulasan Hijau: Komparasi Kota 21-25 Agustus 2016, Beijing, Tiongkok - 49
(Indonesia-Malaysia)
Terhadap Kepuasan Penghuni - 21 Joint Field School 2016 Pengalaman Homestay
di Subang dan Sumedang - 52
Punahnya Toponimi Indikasi Erosi Bahasa
dan Punahnya Bangsa - 29 Workshop: Menggali Literatur Ilmiah
Melalui Perpustakaan UI - 56

Telaga (Danau) - 35
Laporan Selayang Pandang:
Sistem Transportasi Darat Terintegrasi Kegiatan Persiapan SEAGA 2017 - 58
ASEAN dan Tiongkok - 41
TOPCON TECHNOLOGY UPDATES - 60

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


OPINI

DYNAMetropolis
PALANGKARAYA
Oleh: Riza Putera

J
akarta adalah Ibukota Negara Republik Indone- berpendapat, Jakarta sudah tidak dapat menahan
sia. Luasnya 662,33 Km2 (Badan Pusat Statistik, beban pertumbuhan penduduk, jika hal ini terus
2015) dan jumlah penduduknya mencapai berlanjut maka akan menggangu fungsi
10.177.900 jiwa (Badan Pusat Statistik, 2015). Sebagai pemerintahan dan perekonomian Indonesia. Tetapi
Metropolis, Jakarta memegang peranan penting ada juga yang menganggap memindahkan ibukota
sebagai pusat pemerintahan dan sebagai pusat bukan solusi yang tepat. Memindahkan ibukota
perekonomian negara. Investasi yang ada di Jakarta membutuhkan biaya yang besar dibandingkan
mencapai 22, 32 Milyar USD (Badan Pusat Statistik, dengan menanggulangi permasalahan yang ada di
2015). Sebagai pusat kegiatan negara, Jakarta menjadi Jakarta. Tokyo merupakan salah satu contonya.
tujuan migrasi utama penduduk Indonesia. Arus Meskipun memiliki kepadatan penduduk yang lebih
migrasi yang masuk ke Jakarta adalah 499.110 jiwa tinggi dari Jakarta, permasalahan-permasalahan kota
(SUPAS, 2015). Jakarta menjadi salah satu magnet metropolitan dapat ditangani dengan baik1. Solusi
utama migrasi karena Jakarta dianggap dapat untuk memindahakan ibukota negara dari Jakarta
memberikan kehidupan yang lebih baik dibandingkan masih menjadi perdebatan berbagai ahli hingga saat
dengan di desa. Arus migrasi ke Jakarta berasal dari ini.
daerah dengan kepadatan penduduk petani yang
tinggi. Daerah tersebut memiliki jarak yang tidak jauh Wacana untuk memindahkan ibukota negara dari
dari Jakarta dan memiliki kesempatan kerja yang ren- Jakarta sudah didiskusikan sejak zaman kolonial
dah (Dewi, 2007). Belanda hingga masa pemerintahan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY). Pada awal abad ke-20
Akibat arus migrasi yang terus menerus, Jakarta Ibukota pemerintahan Hindia Belanda saat itu yang
semakin padat. Kepadatan penduduk Jakarta pada berkedudukan di Batavia akan dipindahkan ke
tahun 2015 mencapai 15.367 jiwa/Km2. Jumlah ini Bandung. Tetapi upaya ini gagal karena terjadinya
berbeda sedikit dengan Manila dengan kepadatan depresi besar2. Akibatnya anggaran untuk peminda-
penduduk 15.264 Jiwa/Km2 (WUP, 2014). Kepadatan han ibukota dialihkan untuk keperluan lain sehingga
penduduk yang semakin tinggi menjadikan ruang ibukota tidak jadi dipindhakan ke Bandung. Wacana
Jakarta semakin terbatas. Berbagai permasalahan ini kemudian muncul kembali saat pemerintahan
kemudian muncul seperti bencana alam banjir, Presiden Soekarno. Presiden Soekarno mengganggap
pecemaran, dan kemacetan. Lebih lanjut hal ini akan letak Jakarta tidak berada di bagian tengah Indonesia.
berdampak pada tingkat kriminalitas dan Akibatnya pelayanan ke wilayah timur dan barat
pengangguran yang tinggi, serta munculnya slump menjadi tidak berimbang. Untuk itu, ibukota harus
area (Dewi, 2007). dipindahkan pada daerah yang berada di bagian
pusat Indonesia. Saat itu, Kota Palangkaraya dijadikan
Berbagai solusi muncul untuk menanggulangi sebagai kota yang tepat untuk menjadi ibukota
permasalahan di ibukota negara. Salah satunya negara menggantikan Jakarta.
dengan memindahkan ibukota negara. Berbagai ahli

1Pendapat Tujuh Pakar Soal Pemindahan Ibukota, viva.co.id 5 Agustus 2010, http://politik.news.viva.co.id/news/read/169177-pendapat-tujuh-pakar-soal-
pemindahan-ibukota
2Depresi besar adalah peristiwa runtuhya perekonomian secara drastis di seluruh dunia. Peristiwa ini dimulai oleh peristiwa Selasa Hitam, yaitu jatuhnya bursa saha

New York pada tanggal 24 Oktober dan semakin parah hingga 29 Oktober.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Wacana ini kemudian kembali
muncul pada masa pemerintahan
Presiden SBY dan Kota
Palangkaraya menjadi salah satu
kota yang kembali muncul sebagai
pilihan untuk menggantikan
Jakarta sebagai ibukota negara.
Tetapi, apakah Palangkaraya tepat
dijadikan sebagai Metropolitan
baru menggantikan Jakarta?
Tulisan ini akan coba membahas
lebih lanjut wacana pemindahan
ibukota dengan pendekatan
konsep permukiman yang
diperkenalkan oleh Doxiadis pada
1968. Selain itu, negara-negara
yang pernah memindahkan
ibukota negaranya seperti Pakistan, Gambar 1. Unit Ekistik dan Jumlah Populasi (Sumber : Doxiadis, 1968, p.31)
Brazil, dan Nigeria akan dibahas
secara ringkas sebagai acuan dalam dan network. Nature atau alam Permukiman dapat diklasikasikan
tulisan ini. menyediakan tempat dan sumber ke dalam beberapa kategori
daya untuk mendukung kehidupan berdasarkan ukurannya, lokasinya,
Konsep Permukiman manusia. Man atau manusia secara hubungan antara permukiman
Permukiman manusia adalah individu tidak membentuk dengan ruang, bentukan siknya,
permukiman yang dihuni oleh permukiman manusia, tetapi fungsinya dan lain lainnya
manusia (Doxiadis, 1968, p.21). merupakan elemen utama (Doxiadis, 1968, p.33). Klasikasi
Permukiman dibangun sebagai permukiman karena permukiman yang paling mendasar dan praktis
tempat menetap bagi manusia dan dibuat untuk tempat menetap bagi adalah berdasarkan ukurannya
bertujuan untuk membuat manusia manusia dalam mencapai hidup atau dikenal dengan unit ekistik.
hidup bahagia. Permukiman yang bahagia.Kemudian manusia Klasikasi dengan unit ekistik
mencakup seluruh aspek bertemu dengan manusia manusia memudahkan dalam melihat
kehidupan manusia dalam lainnya dan membentuk kelompok ukuran yang tepat dari fenomena
beraktivitas. Hunian, tempat sehingga terbentuk Society. yang berpengaruh terhadap
aktivitas manusia seperti ladang, Manusia membutuhkan tempat permukiman. Ukuran ini tidak
sungai, dan hutan adalah untuk berlindung. Untuk itu mengacu pada jumlah populasi,
permukiman. mereka membangun shell. Shell bangunan, atau fungsi-fungsi dan
adalah elemen buatan manusia unit yang membentuk
Permukiman terdiri dari 2 elemen yang memiliki fungsi untuk permukiman, tetapi ukuran
utama yaitu Content dan Container melindungi. Elemen yang kelima mengacu pada jumlah manusia
(Doxiadis, 1968, p.21). Content adalah network. Network adalah yang bermukim (Doxiadis, 1968,
adalah manusia yang hidup sendiri sistem yang terbentuk secara alami p.87). Unit ekistik yang terkecil
atau berkelompok. Sedangkan atau buatan manusia yang adalah Man yang terdiri dari 1
Container adalah alam dan menghubungkan dan memiliki individu dan yang paling besar
bentukan bentukan buatan fungsi tertentu bagi permukiman adalah Ecumenopolis yang terdiri
manusia. Kedua elemen utama ini manusia. Contohnya seperti Jalan, dari 30 juta manusia (Doxiadis,
dapat dibagi lagi menjadi 5 elemen sungai, dan jaringan listrik. 1968, p.34).
yaitu nature, man, society, shell, (Doxiadis, 1968, p.21).

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Selain berdasarkan ukurannya, permukiman dapat juga adalah permukiman para penjelajah. Perekonomiannya
diklasikasikan berdasarkan cara pembentukannya bergantung pada peternakan sapi atau lembu. Individu
yaitu alami dan direncanakan (Doxiadis, 1968, p.87). dalam masyarakat adalah bagian dari pelayanan
Permukiman yang alami adalah permukiman yang masyarakat. Jumlah penduduknya mulai dari 50 – 250
terbentuk dengan sendirinya, sedangkan permukiman orang. Permukiman ini bersifat sementara dan sangat
yang direncakanan adalah permukiman yang sengaja bergantung terhadap alam. Meskipun sangat
dibentuk berdasarkan rencana tertentu. Permukiman bergantung pada sumber daya alam, permukiman
yang ada sekarang sebagian besar merupakan pengembara tidak merusak alam (Doxiadis, 1968, p.88).
permukiman yang alami terbenttuk melalui proses
yang panjang dari ratusan tahun yang lalu. Contoh Agricultural Villages dihuni oleh petani atau peternak
permukiman terencana di Indonesia adalah pusat pusat dan memiliki kebudayaannya sendiri. Umumnya
pemerintahan pada masa kerajaan hindu-budha dan merupakan permukiman alami di desa desa.
Islam di Indonesia. Contohnya Banda Aceh saat masih Penduduknya berkisar antara ratusan orang.
menjadi ibukota Kesultanan Aceh atau Acropolis Masyarakatnya memiliki peranan dalam produksi utama
Baubau saat masih menjadi Ibukota Kesultanan Buton. bahan pangan, meskipun ada beberapa yang
berdagang. Permukiman ini sangat disesuaikan dengan
Gabungan dari kedua klasikasi di atas, dapat alamnya. Huniannya permanen dan bahan bakunya
menggambarkan permukiman mulai dari awal diperoleh dari sekitarnya (Doxiadis, 1968, p.88). Contoh
terbentuk atau saat masih primitif hingga permukiman permukiman ini di Indonesia adalah permukiman Suku
saat ini atau yang berkembang. Permukiman tersebut Badui di Banten.
adalah Nomadic Settlement atau permukiman
pengembara, Agricultural Villages, Mixed Urban- Permukiman Mixed Urban-Agricultural adalah
Agricultural, Towns and Cities, Metropolis, dan permukiman perdesaan yang memiliki pusat kegiatan
beberapa tipe permukiman dinamis seperti Dynapolis, perkotaan pada pusatnya yang tidak cukup memadai
Dynametropolis (Doxiadis, 1968). Nomadic-Settlement untuk mendukung kota, tetapi membutuhkan
beberapa pelayanan umum perkotaan. Penduduknya
berkisar antara 1.000 hingga 5.000 orang.
Perekonomiannya sudah mulai terbagi menjadi primer,
sekunder, dan tersier dengan adanya industri kecil,
perdagangan, sekolah dan pusat administrasi. Wilayah
terbangunnya terdiri dari dua bagian yang tidak
terpisahkan. Bagian pusat biasanya memiliki fungsi
perkotaan yang menjadi pusat yang padat dan
dikelilingi oleh wilayah pertanian kepadatannya
rendah (Doxiadis, 1968, p.91). Contoh permukiman ini
banyak ditemukan di Indonesia, salah satu contohya
Panimbang di Kabupaten Pandeglang.

Towns dan Cities adalah permukiman perkotaan yang


statis. Pada zaman dahulu, permukiman ini dikelilingi
oleh tembok atau benteng sehingga
perkembangannya hanya terbatas di dalam benteng
saja. Memang ada beberapa permukiman yang tidak
memiliki benteng, tetapi penduduknya tidak dapat
hidup jauh dari pusat permukimannya. Permukiman ini
terdiri dari 2.000 hingga 20.000 orang sehingga dapat
dikategorikan sebagai permukiman perkotaan.
Gambar 2. Permukiman Mixed Urban-Argicultural (Sumber : Visualisasi Permukiman ini disesuaikan dengan kondisi alamnya.
Pribadi berdasarkan Peta Rupabumi Indonesia, 2016)

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Jarang sekali permukiman ini
merusak alamnya selain karena
kebutuhan ekonomi. Bentukan
alam yang ada menjadi dasar
mereka untuk membangun
permukimannya. Permukiman ini
memiliki satu pusat yang lebih
padat dari sekitarnya seperti
permukiman perdesaan (Doxiadis,
1968, p.91). Contoh permukiman
ini adalah Cianjur.

Metropolis berasal daru bahasa


latin yaitu Métés yang berarti ibu
dan Polis yang berarti kota.
Sehingga metropolis dapat
dikatakan sebagai ibukota.
Metropolis adalah wilayah
perkotaan dengan penduduk lebih
dari 50.000 orang. Permukiman ini
terus tumbuh dari waktu ke waktu
dengan melewati batasnya dan
tergabung dengan permukiman
yang lebih kecil yang ada di
sekitarnya baik permukiman
perkotaan atau perdesaan. Saat ini
metropolis sudah tidak ada lagi
karena semuanya telah berubah
menjadi permukiman yang
dinamis. Metropolis memiliki Gambar 3. Towns dan Cities (Sumber : Visualisasi Pribadi berdasarkan Peta Rupabumi Indonesia, 2016)
beberapa inti untuk mendukung
kegiatannya karena dimensinya masyarakatnya. Pertumbuhan kota alam tidak melihat bentang alam
yang besar. Selain itu, sejarah juga yang sangat cepat ini tidak yang ada secara masif dan tidak
berpengaruh terhadap terencana. Seringkali merusak alam bertanggung jawab. Perbedaaan
pembentukan inti inti lain dengan mengubah bentang Dynametropolis dengan Dynapolis
Metropolis (Doxiadis, 1968, p.91). alamnya secara tidak bertanggung dapat di tinjau dari skala dan
jawab (Doxiadis, 1968, p.101). kompleksitas permasalahannya
Dynapolis adalah permukiman Contoh Dynapolis adalah Bandung. (Doxiadis, 1968, p.101). Contoh
perkotaan yang tumbuh secara Dynametropolis di Indonesia
terus-menerus. Pertumbuhan Dynametropolis adalah metropolis adalah Jakarta.
penduduk, dan ekonominya sangat yang mengalami perubahan secara
cepat. Pada tahun 1968, terus menerus seperti Dynapolis. Dynametropolis merupakan
pertumbuhan penduduk Dynapolis Dynapolis dapat dengan mudah permukiman yang dinamis.
mencapai 3% dari total populasi. berubah menjadi Dynametropolis Pertumbuhannya sangat cepat dan
Pertumbuhan yang sangat cepat jika terus berkembangan dan tidak terencanan. Tetapi konsep
juga berpengaruh terhadap bergabung dengan permukiman di Dynametropolis juga dapat
kehidupan sosial, ekonomi, politik, sekitarnya. Dynametropolis sama direncanakan seperti di Islamabad,
teknologi, dan budaya seperti Dynapolis, pemanfaatan Brazilia, dan Abuja.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Gambar 4. Dynapolis (Sumber : Visualisasi Pribadi berdasarkan Peta Gambar 5. Dynametropolis (Sumber : Visualisasi Pribadi berdasarkan
Rupabumi Indonesia, 2016) Peta Rupabumi Indonesia, 2016)

berkembang ke berbagai arah, sehingga dapat


menyebabkan pertumbuhannya tidak terkendali. Ada dua
jenis Dynametropolis yang ideal (Doxiadis, 1968, p.372).

Pertama adalah Dynametropolis yang ruang


pertumbuhannya terbatas. Hal ini bisa dikarenakan adanya
faktor sik yang menjadi pembatas seperti laut.
Dynametropolis tidak bisa dikembangankan ke arah laut
sehingga Dynametropolis dapat dikembangkan menuju
satu arah (Doxiadis, 1968, p.372). Pada gambar 6 adalah
konsep pertumbuhan Dynametropolis yang ruang
perkembangannya terbatas karena adanya laut. Ada
beberapa inti yang berada di pinggir laut. Inti inti ini
diarahkan untuk berkembang menuju satu arah (menjauhi
laut). Pada akhirnya inti-inti ini akan bergabung dan
membentuk inti perkotaan yang baru.

Kedua adalah Dynametropolis yang memiliki ruang yang


tidak terbatas untuk pertumbuhannya. Dynametropolis ini
akan terus berkembang dengan menarik inti-inti kecil
Gambar 6. Dynametropolis dengan ruang pertumbuhan yang terbatas
(Sumber: Doxiadis, 1968, p.372) yang ada di sekitar arah pertumbuhannya. Meskipun
sangat besar Dynametroplis, hubungan antara inti inti
Dynametropolis terdiri dari beberapa inti dengan satu inti yang ada di arah pertumbuhannya sangat lemah dan pada
yang dominan. Inti-inti ini berdiri bebas dan memiliki akhirnya akan berujung pada kematian dari
fungsinya tersendiri. Inti-inti ini dapat tumbuh dan Dynametropolis (Doxiadis, 1968, p.374).

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Untuk itu inti Dynametropolis
harus diselamatkan dengan
membagi bebanya bersama pusat
yang baru. Pada gambar 7, inti
yang baru akan terbentuk di pada
jalur perkembangan
Dynametropolis. Pembentukan inti
yang baru akan mendorong
pembentukan inti yang inti lain
dengan tingkatan pelayanan yang
lebih kecil. Tujuannya agar beban
pada inti yang lama dapat terbagi.
Gambar 7. Dynametropolis dengan ruang pertumbuhan yang bebas. Dynametropolis dengan
Inti yang lama hanya akan membentuk inti yang baru searah dengan arah pertumbuhan (gambar sebelah kiri).
mengalami tekanan dari Dynametropolis membentuk inti baru pada area terbuka yang baru (gambar sebelah kanan).
(Sumber: Doxiadis, 1968, p.373)
penduduknya dan hal ini tidak
berpegaruh besar terhadap wilayah yang baru. Contoh negara pertumbuhan permukiman sesuai
kerusakan inti. Sebaliknya, hal ini yang mengembangankan dengan jalur pertumbuhannya.
justru akan meningkatkan Dynametropolis baru adalah Jalur pertumbuhannya hanya
pemintaan pemukiman di dalam Pakistan yang membangun mengarah pada satu titik saja.
inti karena peningkatan nilai dari Islamabad, Brazil yang mebangun Kondisi topogra, pola
inti yang lama. Lalu pada gambar 7 Brasilia untuk menggantikan Rio de permukiman, dan kondisi
adalah pembentukan inti baru Janeiro, dan Nigeria yang lingkungan dapat mempengaruhi
Dynametropolis pada wilayah yang memindahkan ibukota dari Lagos implementasi dari konsep uni-
terbuka dengan ruang yang luas. ke Abuja. Lokasi yang dijadikan directional growth. Islamabad
Inti baru ini akan berkembang Dynametropolis baru ini berada di merupakan salah satu
tanpa kesulitan sesuai dengan bagian tengah negaranya dengan Dynametropolis yang arah
fungsinya dan harus dapat tujuan dapat melayani seluruh pertumbuhannya hanya satu. Arah
menahan beban pada masa yang populasi di negaranya dengan baik. pertumbuhan Islamabad mengarah
akan datang. Tujuannya agar inti Intinya biasanya dilalui oleh jalan ke bagian barat daya kota tersebut
baru terus berkembang dan utama yang menjadi poros searah dengan Rawalpindi di
tumbuh untuk melayani pergerakan dari beberapa negara. bagian selatan Islamabad. Doxiadis
populasinya dengan baik. Selain itu, Dynametropolis (1968) berpendapat bahwa
dikembangkan pada lahan yang permukiman Islamabad adalah
Konsep Dynametropolis dan kurang subur atau yang tidak permukiman yang ideal. Konsep
Prakteknya mendukung untuk kegiatan pembangunan Islamabad dimulai
Pada dasarnya semua ibukota pertanian dan ada kota pada tahun 1960. Doxiadis yang
negara di dunia adalah pendamping sebagai pendukung kebetulan adalah perenanya
Dynametropolis. Perbedaannya perkembangan Dynametropolis. bertujuan untuk membuat wilayah
adalah ada yang direncanakan atau perkotaan yang besar dengan
alami. Dynametropolis yang alami Dynametropolis dapat Islamabad sebagai pusatnya dan
pada awalnya merupakan dikembangkan dengan empat cara Rawalpindi sebagai kota
metropolis yang tumbuh dengan sesuai dengan arah pendukungnya.
cepat dari permukiman statis pertumbuhannya kota yaitu Uni-
menjadi permukiman dinamis, directinal growth, Multi-directional Brasilia merupakan contoh
sehingga tidak terkonsep dengan Growth, Star-shape Expansions, permukiman terencana. Di bagian
jelas atau tidak terencana. Tetapi dan Two-directional Growth barat kota ada monumen dan
ada juga beberapa negara yang (Doxiadis, 1968). Uni-directional taman yang didirikan dengan
membangun Dynametropolis di growth adalah bentuk stadion bola sebagai pusatnya.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Gambar 8. Dynametropolis Islamabad (Sumber: Doxiadis, 1968, p.466)

Brasilia merupakan contoh Dynametropolis two-


directional growth atau pertumbuhannya dua arah.
Brasilia dikembangkan untuk berkembang ke arah
utara dan selatan. Pertumbuhan dua arah ini
merupakan salah satu solusi ketika tidak bisa
menerapkan uni-directional growth. Selain itu,
perkembangan ini juga dapat membantu inti untuk
tidak mencapai titik jenuh karena populasi yang
tumbuh dengan cepat.

Abuja merupakan Ibukota negara Nigeria. Abuja mulai


dikembangkan pada tahun 1980 dan resmi menjadi
Ibukota Nigeria pada tahun 1991. Abuja merupakan
Gambar 9. Brasilia (atas) dan Abuja (bawah).
salah satu kota dengan penduduk terpadat di Nigeria (Sumber: Google Earth, 2016)
(WUP, 2014). Abuja merupakan salah satu
Dynametropolis yang terencana dengan arah dapat menyebabkan inti hancur. Arah pertumbuhan
pertumbuhan uni-directional growth. Arah seperti ini secara menyeluruh ke seluruh bagian wilayah
pertumbuhan kota menuju ke arah barat dari Abuja. permukiman adalah multi-directional growth. Lalu
Karaktersitik Abuja mirip dengan Brasilia dengan taman adastar-shape expansion. Konsep ini beranggapan
dan monumen monumen sebagai pusatnya. Uniknya bahwa pertumbuhan kota dapat menuju lima arah
Abuja memiliki Arboretum Nasional atau wilayah seperti bintang. Inti utama tidak berganti tetapi ada
lindung seperti taman nasional yang ada di Islamabad. beberapa inti kecil yang muncul sebagai penerima
beban inti utama. Jika inti utama menerima beban
Permukiman manusia saat ini sangat dinamis. Hampir melebihi kapasitasnya, maka inti bisa rusak dan hancur.
semua permukiman manusia tumbuh tanpa
direncakan. Jika hal ini terus dibiarkan maka Dynametropolis Palangkararaya
permukiman akan menuju pada titik jenuh bahkan Palangkaraya adalah ibukota Provinsi Kalimantan
dapat mati. Untuk itu diperlukan perencanaan Tengah. Lokasinya beranda jalur trans kalimantan yang
menyeluruh untuk mempersiapkan pertumbuhan menghubungkan Kalimantan Timur hingga Kalimantan
permukiman di masa yang akan datang. Pertumbuhan Barat. Palangkaraya merupakan kota yang menjadi
permukiman harus diarahkan ke berbagai arah agar alternatif sebagai ibukota negara menggantikan
tidak terjadi penumpukan di inti permukiman yang Jakarta.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Hal ini dikarenakan Palangkaraya
memiliki lahan yang luas untuk
mendukung perkembangan
wilayah metropolitan. Wacana ini
pertama kali dikemukakan oleh
Presiden Soekarno. Beliau
beranggapan seharusnya ibukota
negara berada di bagian tengah
dari negara, sehingga dapat
melayani seluruh negara. Berselang
beberapa dekade, Presiden
Republik Indonesia saat itu, Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) juga
kembali mengangkat wacana ini.
Pemerintah bahkan sudah
melakukan kajian dengan
melibatkan akademisi dan pihak
swasta.

Kondisi Topogra Palangkaraya


adalah dataran rendah dengan
ketinggian antara 10 – 20 meter di
atas permukaan laut. Kota ini juga
lahannya kurang subur karena di
dominasi oleh tanah lempung
sehingga tidak dapat
dikembangkan menjadi wilayah
pertanian. Palangkaraya dilintasi
oleh Sungai Kahayan sebagai
sumber air utama dan penggerak
Gambar 10. Dynapolis Palangkaraya
perekonomian masyarakat. Wilayah (Sumber : Visualisasi Pribadi berdasarkan Peta Rupabumi Indonesia, 2016)
Palangkaraya jauh dari bencana
alam seperti gempa bumi, gunung terutama adanya sumber daya air bergelombang dengan ketinggian
meletus dan tsunami. Tetapi, untuk memenuhi kebutuhan antara 30 – 60 meter di atas
Palangkaraya rentan akan bencana masyarakatnya. Permasalahannya permukaan laut dan bentuk medan
kabut asap karena kebakaran lahan hanya pada bencana kabut asap yang bergelombang hingga curam,
gambut. Lahan gambut terdapat yang menghantui Palangkaraya sehingga tidak mungkin untuk
hampir di seluruh bagian setiap musim kemarau. Tetapi jika mengarahkan pertumbuhannya ke
Palangkaraya dan sekitar pusat pemerintahan berada di Pal- utara. Selain itu, pertumbuhan
Palangkaraya. angkaraya, dapat diasumsikan Palangkaraya ke arah tenggara ini
penanganan bencana kabut asap diharapkan dapat bergabung
Palangkaraya adalah Dynapolis akan lebih cepat dan tidak dengan Banjarmasin. Banjarmasin
dengan penduduk mencapai 220 menimbulkan kerugian yang besar pada saat ini arah pertumbuhannya
ribu jiwa. Palangkaraya memiliki bagi negara. mengarah ke utara menuju
potensi yang menjanjikan untuk Balikpapan sebagai inti yang
menjadi Dynametropolis. Lokasi Dynametropolis Palangkaraya memiliki pengaruh lebih kuat
yang strategis, lahan yang dapat dikembangkan ke arah dibandingkan dengan
mendukung untuk tenggara. Di bagian utara Palangkaraya.
pengemabangan, dan yang Palangkaraya dataranya

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Tetapi dengan perubahan status Palangkaraya sebagai Rawalpindi menjadi kota yang mendukung
ibukota negara yang baru, arah pertumbuhan perkembangan Islamabad karena meyediakan tenaga
Banjarmasin dapat berubah menuju ke arah barat laut tenaga terampil untuk membantu perkembangan
menuju Palangkaraya. Kebutuhan tenaga ahli yang Islamabad. Beberapa tahun kemudian, justru
terampil untuk menggerakan pertumbuhan kota juga permasalahan yang semakin kompleks muncul di
dapat dengan mudah didapatkan dari Banjarmasin, Rawalpindi sehingga CDA merencanakan ulang
Makassar, bahkan hingga Jakarta. Tetapi hal ini tidak Islamabad baru bersama United Nations Development
dapat diwujudkan dengan ketersediaan fasilitas dan Programme (UNDP) pada tahun 1978. Maka dari itu,
utilitas yang mendukung. Sistem transportasi harus diperlukan kerangka kelembagaan yang baik antara
dikembangkan untuk mendukung aktivitas pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah
Palangkaraya. Salah satu contohnya Bandara Tjilik Riwut kota agar kesalahan yang terjadi di Islamabad tidak
harus dikembangkan menjadi bandara kelas satu terjadi di Palangkaraya. Jika tidak, maka kita dapat
seperti Bandara Soekarno Hatta yang dapat melayani menggambarkan Palangkaraya akan seperti kondisi
penerbangan lokal dan internasional. Jakarta pada saat ini, bahkan bisa lebih buruk.

Dynametropolis Palangkaraya membutuhkan kegiatan- Kesimpulan


kegiatan untuk terus tumbuh dan berkembang. Jakarta merupakan ibukota negara Indonesia saat ini.
Keberadaan pusat pusat perekonomian yang baru Arus migrasi yang tinggi menjadikan Jakarta sangat
dapat membantuk perkembangan Palangkaraya. Selain padat. Akibatnya muncul berbagai permasalahan
itu, pendidikan juga menjadi salah satu yang dapat seperti bencana alam, pencemaran dan kemacetan.
menghidupkan kota. Keberadaan saran pendidikan Berbagai solusi muncul untuk menanggulangi
seperti Universitas yang berkualitas dapat permasalahan ini, salah satunya dengan memindahkan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia ibukota negara dari Jakarta ke Palangkaraya.
Palangkaraya dan juga menjaring pelajar dari daerah Palangkaraya adalah Dynapolis dengan penduduk
lain untuk menutut ilmu di Palangkaraya. Hal lain yang mencapai 220 ribu jiwa. Potensi besar dimiliki oleh
perlu diperhatikan dalam mengembangankan Palangkaraya untuk tumbuh dari Dynapolis menjadi
Dynametropolis Palangkaraya adalah kerangka Dynametropolis dengan menggunakan uni-directional
kelembagaan di dalam pengembangan growth. Fasilitas dan Utilitas di Palangkaraya harus
Dynametropolis Palangkaraya. Jika kerangka ditingkatkan untuk mendukung pertumbuhan
kelembagaan ini tidak teritegrasi dengan baik, konsep Dynametropolis Palangkaraya. Selain itu, Palangkaraya
dynametropoli ini tidak dapat terlaksana dengan baik juga harus memiliki pusat kegiatan dan pendidikan
bahkan gagal. Contoh kegagalan konsep yang berkualitas sebagai daya tarik untuk membantu
Dynametropolis adalah Islamabad (Maria, 2006). Pada pertumbuhan kota. Hal lain yang perlu diperhatikan
awalnya Islamabad dan Rawalpindi diharapkan untuk adalah kerangka kelembagaan yang terintegrasi agar
tumbuh berdampingan dan membentuk tidak terjadi kesalahan dalam mengembangkan
Dynametropolis Islamabad. Tetapi pada pelaksanaanya, Dynametropolis Palangkaraya. Jika tidak
perkembangan Islamabad dan Rawalpindi tidak Dynametropolis Palangkaraya akan menjadi masalah
terintegrasi seperti yang diharapkan (Maria, 2006). Hal baru bagi Indonesia.
ini karena pelaksanaan perencanaan dilakukan oleh
berbagai pihak seperti Capital Development Authority DAFTAR PUSTAKA
(CDA), Rawalpindi Development Authority (RDA) dan Badan Pusat Statistik DKI Jakarta. (2015). DKI Jakarta Dalam Angka Tahun
2015. Jakarta: Penulis.
Pemerintah Kota Rawalpindi. Kerangka kelembangaan
Dewi, Wahyuningtyas Kusuma. (2007). Arus Migrasi Masuk ke Provinsi DKI
yang tidak jelas ini menjadi masalah utama yang Jakarta. Depok: Departemen Geogra UI.
mengakibatkan Dynametropolis Islamabad gagal Doxiadis, Constantinos A. (1968). Ekistics : An Introduction To The Science
of Human Settlements. London: Hutchinson
(Maria, 2006). CDA, RDA, dan Pemerintah Kota
Maria, Sajida Iqbal., Imran Muhammad. (2006). Planning Of Islamabad And
Rawalpindi seakan tidak memperhatikan bahwa Rawalpindi: What Went Wrong?. Makalah dipresentasikan pada
Rawalpindi adalah permukiman yang memiliki berbagai Konferensi IsoCaRP, Istanbul, Turki
Sandy, I Made. (1985). Geogra Regional Indonesia. Jakarta: Departemen
permasalahan yang kompleks. Pada awalnya memang
Geogra Universitas Indonesia.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Gambar 11. Usulan Dynametropolis Palangkaraya (Sumber : Visualisasi Pribadi berdasarkan Peta Rupabumi Indonesia, 2016)

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


ULASAN

ULASAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN:


SUMBER DAYA SUNGAI MALAKA
Oleh: Deasy Srihantika dan Raldi Hendro Koestoer

Judul Asli: Sumber Daya Air Sungai Malaka


Sustainable Development in Water Resources. Paparan dalam studi ini adalah tentang pencemaran
Case Study: A Review of Malaca River
sumber daya air yang merupakan salah satu komponen
Oleh Ang Kean Hua dan Owi Wei Ping
sumber daya yang harus diperbaiki dan dipertahankan
International Academic Research Journal of Social Science, 2016
ISSN: 2289-8441 keberlanjutannya. Sebagaimana diketahui bahwa
keberadaan air sangat penting dan dibutuhkan bagi
Jurnal Sustainable Development in Water Resources. kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya.
Case Study: A Review of Malacca River, ditulis oleh Ang Isu-isu dan masalah yang menjadi faktor keberhasilan
Khean Hua dan Owi Wei Ping (2016) pada International pembangunan berkelanjutan sumber daya air
Academic Research Journal, halaman 1-5. Studinya diantaranya adalah kelangkaan air, penggunaan air
menjelaskan tentang pembangunan berkelanjutan yang tidak esien, polusi air, banjir dan kekeringan,
dengan fokus sumber daya air. Sumber daya ini dapat gangguan air ekosistem, penyakit yang ditularkan
merujuk pada total kisaran alami perairan yang melalui air, dan erosi dan sedimentasi (Da Cunha, 1989).
berpotensi berguna untuk manusia, baik dalam bentuk Masalah dan isu diatas terjadi juga di Malaka, terutama
cair, uap maupun padat (TutorVista Resmi Portal, 2015). pencemaran air yang terjadi di Sungai Malaka (Nasbah,
Topik tentang sumber daya belakangan ini menjadi 2010; Jabar 2010; Hua dan Kusin 2015) yang mengarah
sangat menarik karena dipandang perlu khususnya ke dampak negatif. Kondisi air sungai yang berwarna
dalam kaitannya dengan proses perubahan iklim dan hitam dan bau yang dapat mempengaruhi kualitas
kekeringan. Disamping itu, Indonesia sedang hidup manusia, menyebabkan penyakit, keracunan,
menerapkan pembangunan berkelanjutan sumber kematian, kepunahan hewan air dan hilangnya nutrisi
daya air untuk mempertahankan penilaiandan tanah bagi spesies tanaman (Hua, 2015a). Oleh karena
perencanaan sumber daya air, peningkatan esiensi itu, untuk mencapai pembangunan berkelanjutan,
danpengendalian kualitas air. masalah pencemaran air harus diselesaikan, yang dapat
terlibat dengan pengembangan penggunaan tanah
Riset Hua dan Ping (2016) inibertujuan untuk melalui kegiatan manusia dan kegiatan lingkungan
mengevaluasi pembangunan berkelanjutan sumber (Hua, 2015b).
daya air di Sungai Malaka. Terdapat beberapa masalah
dan isu-isu yang menjadi faktor dalam keberhasilan Permasalahan pencemaran air yang terjadi di Sungai
pembangunan berkelanjutan sumber daya air, seperti Malaka disebabkan oleh perilaku manusia yang tidak
kelangkaan air, penggunaan air yang tidak esien, memperhatikan lingkungan dalam melakukan aktitas
polusi air, banjir dan kekeringan, gangguan ekosistem kegiatannya. Sebagian besar warga yang tinggal di
air, kontaminasi penyakit, dan erosi dan sedimentasi Sungai Malaka melakukan kegiatan pertanian dan
(Da Cunha, 1989). Tujuan pengulas adalah ingin peternakan di daerah pedesaan yang berdekatan
mengelaborasi positif dan keterbatasan riset tersebut. dengan hulu sungai agar mudah untuk mendapatkan
Selain itu, mencoba merujuk pada kasus bandingan di sumber air dari sungai. Tanpa mereka sadari, kegiatan
Indonesia. tersebut menyebabkan terjadinya kontaminasi di
sungai melalui pestisida dan pupuk kimia, dan kotoran
dari limbah ternak akan menyebabkan pencemaran
sumber air terjadi.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Kegiatan industri merupakan hal dimana banyak pemukiman royong' atau 'kerjasama dalam
yang tidak kalah pentingnya yang terkonsentrasi di daerah tertentu komunitas' aktivitas di sekitar
dikembangkan di sekitar Sungai yang vegetasinya tidak terdeteksi. sungai selalu dapat dilakukan
Malaka karena memberikan Jumlah limbah sampah meningkat, untuk menjaga kebersihan dan
kesempatan kerja, memenuhi air limbah, air mandi, dan air cuci kecantikan dari sungai. Jadi,
kebutuhan ekonomi masyarakat, juga meningkat yang kegiatan yang dilakukan sangat
meningkatkan kualitas hidup pembuangannya di saluran memainkan peran penting dalam
manusia, membawa nilai ekonomi langsung ke sungai. Hal tersebut memberikan dampak positif bagi
bagi negara, dan sebagainya. menyebabkan persentase warga lokal serta melindungi
Seperti halnya masyarakat petani, pencemaran sungai tidak lingkungan sekitar.
kegiatan di bidang industri juga menunjukkan penurunan, tetapi
dilakukan di sekitar Sungai Malaka justru meningkat secara drastis. Di sisi lain, kegiatan ruang terbuka
dengan tujuan untuk memperoleh Situasi ini diperparah dengan juga memiliki peran dalam
sumber daya air dengan mudah kegiatan komersial dilakukan di menentukan persentase terhadap
dan dapat membuang air buangan daerah sensitif lingkungan, kontaminasi diSungai Malaka.
limbah ke sungai (dengan izin yang terutama sumber daya air di Sungai Kegiatan terbuka yang dilakukan
memenuhi standar Departemen Malaka. Secara umum, kegiatan meliputi yaitu taman, kebun
Lingkungan, Malaysia). komersial biasanya melibatkan binatang, rekreasi, piknik,dan lain-
restoran, toko, pusat perbelanjaan, lain. Meskipun kegiatan ini terlihat
Namun demikian, karena sikap gas stasiun, dan lain-lain. Kegiatan memiliki kontribusi kecil terhadap
serakah dan tidak bertanggung komersial mutlak diperlukan oleh lingkungan, namun akan menjadi
jawab individu, air limbah dibuang warga setempat untuk membeli besar ketika kontrol terhadap
langsung ke sungai atau dilepaskan kebutuhan sehari-hari. kualitas dan manajemen
ke saluran air dan mengalir ke lingkungan sangat lemah dalam
sungai karena ingin menghemat Perkembangan pesat kegiatan merawat lingkungan. Kebun
biaya. Tindakan ini akan komersial mempercepat binatang adalah tempat di mana
menyebabkan terjadinya peningkatan pencemaran air di hewan liar dipelihara untuk
pencemaran air sungai dan sungai, misalnya restoran. dipamerkan kepada masyarakat.
dipandang sebagai sumber titik Sebagian besar toko makanan dan Namun, jika manajemen
polusi. Di sisi lain, operator industri restoran menggunakan cara seder- pembersihan limbah kotoran
tertentu membuang air limbah di hana dalam membuang limbah hewan dan sisa makanan hewan
permukaan tanah dan dibiarkan minyak, limbah makanan, limbah tidak dilakukan dengan benar,
mengalir ke sungai. Tindakan ini sampah, dan sebagainya, ke dalam maka akan menyebabkan polusi
menyebabkan pencemaran sumber saluran air tanpa diolah terlebih dan pencemaran air. Secara tidak
air. Hal ini lebih berbahaya ketika dahulu. Sikap ini cenderung langsung, air yang terkontaminasi
air limbah diserap ke dalam tanah meningkatkan polusi air di Sungai di permukaan akan mengalir ke
dan menyebabkan kontaminasi, Malaka. Departemen Lingkungan saluran air terdekat sebelum
yang mungkin meracuni orang- Malaka perlu berada berdekatan sampai kesungai atau akan diserap
orang yang menggunakan air dengan sungai agar dapat ke dalam tanah dan mencemari air
tanah untuk dikonsumsi. memantau dan mengawasi segala tanah. Oleh karena itu, kegiatan ini
kegiatan di sekitar sungai sehingga akan dikategorikan sebagai
Sementara itu, kegiatan jika terjadi tindakan yang dapat pencemaran sumber nonpoint.
perumahan dan komersial yang mencemarkan sungai, maka dapat
dilakukan di daerah hilir Sungai diambil tindakan langsung Ulasan ini telah dilakukan di negara
Malaka, pengembangan lahan terhadap masyarakat yang bagian Malaka, sebagai daerah
yang digunakan untuk kegiatan mencemari Sungai Malaka. Tidak sampel konsentrasi penelitian yang
manusia terjadi sangat besar hanya itu, program 'gotong- berdekatan dengan Sungai Malaka.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Pencemaran air diartikan juga sebagai suatu perubahan
keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia dan diakibatkan oleh masuknya bahan
pencemar (polutan) yang dapat berupa gas, bahan-
bahan terlarut dan partikulat. Danau, sungai, lautan dan
air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan
manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus
hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan
sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya
sangat membantu kehidupan manusia. Adapun yang
Gambar 1. Lokasi Alor Gajah dan Malaka Tengah.
dimaksud dengan polutan adalah output limbah dari
(Sumber: Laman Web Rasmi, Pejabat Daerah Dan Tanah Alor, Melaka) kilang, pabrik, pengolahan limbah pabrik, pestisida dan
limbah industri. Selain itu, emisi diproyeksikan ke
Menurut geogras, negara bagian Malaka yang terletak atmosr melalui pabrik dan kendaraan bermotor yang
di tenggara semenanjung Malaysia dengan lokasi memainkan peran besar dalam pencemaran air dan
absolut pada 2°12'0"N, 102°15'0"E (Universal Transverse sekitarnya.
Mercator Layanan, 2015), yang meliputi area dari 1.658
km2 dan dibagi menjadi tiga kabupaten, yaitu Alor Melihat paparan dari kondisi diatas, banyak para ahli
Gajah, Jasin, dan Melaka Tengah atau Malacca Central yang meneliti dan mencoba mengatasi pencemaran air
(Portal Rasmi Pemerintah Negeri Melaka, 2015). Total ini. Para ahli tersebut diantaranya adalah Hang Khean
populasi Malaka adalah 830.900 orang, berasal dari Hua dan Owi wei Ping yang meneliti pencemaran air di
Melayu sebanyak 523.800 orang, Cina 210.100 orang, Sungai Malaka. Terjadi pencemaran air di sekitar Sungai
India 49.400 orang, dan bumiputera sebayak 9.600 Malaka yang disebabkan oleh beberapa faktor-faktor
orang, non-Citizen 34.900 orang dan lain-lain 4.000 yang terbagi menjadi kegiatan lingkungan alam dan
orang. Studi Sungai Malaka ini difokuskan dengan riset pengembangan penggunaan lahan yang cepat untuk
dan pengumpulan data berasal dari dua kabupaten, aktivitas manusia (Gambar 2).
yaitu Alor Gajah dan Malaka Tengah.

Kualitas Sumber Daya Air


Air adalah kunci dari pembangunan berkelanjutan
(Sustainable Development). Air mempunyai peran
sentral dalam pengentasan kemiskinan, pertumbuhan
ekonomi, hingga kelestarian lingkungan. Air
memberikan kontribusi dalam ketahanan pangan dan
energi, kesehatan masyarakat dan lingkungan, serta
mata pencarian penduduk bumi. Sehingga peran air
dalam pembangunan berkelanjutan tak terbantahkan.
Michael (1990) memaparkan secara khusus pengertian
pencemaran air. Pencemaran air merupakan salah satu
penyimpangan dari berbagai sifat air, baik keadaan
normal maupun kemurniannya. Banyak air tawar
tercemar karena banyak sisa pembuangan kotoran dan
cairan buangan limbqah rumah tangga ke sungai.
Cairan pembuangan yang dimaksud adalah sisa dari
pembuangan dalam bentuk cairan hasil industri, serta
kegiatan rumah tangga. Pencemaran airnya berupa
berbagai zat racun, dan berbagai bahan yang
Gambar 2. Kegiatan di sekitar Sungai Malaka, Sumber: Malacca Town
mengendap atau deoksigenasi. and Country Planning Department (2012) dan Google Earth.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Faktor-faktor yang mempengaruhi termasuk dalam ketetapan tersebut akan mengakibatkan
keberhasilan pembangunan “Mengenai Penetapan Baku Mutu penyakit. Air yang tercemar tidak
berkelanjutan sumber daya air di Lingkungan”. Selain itu, dapat juga hanya masuk dalam tanah, tetapi
Sungai Malaka bergantung pada karena adanya perubahan tanah air juga mengalir pada sungai bahkan
kontribusi pencemaran air, karena kegiatan manusia maupun laut dan mengakibatkan
sehingga perlu dicarikan solusi proses alam. Hal itu menyebabkan terganggunya lingkungan hidup,
untuk menangani permasalahan air kualitas air menurun hingga ekosistem, dan keanekaragaman
yang timbul. tingkatan tertentu, dan dapat hayati.
membuat air menjadi tidak
Berdasarkan paparan studi, berfungsi sesuai dengan fungsi Dampak Pencemaran Air
pengulas melihat adanya seharusnya (pasal 1). Pencemaran air berdampak luas,
kemiripan kondisi pencemaran air misalnya dapat meracuni sumber
yang terjadi di sungai Malaka Berdasarkan dua pengertian air minum, meracuni makanan
dengan pencemaran sungai-sungai tersebut, dapat disimpulkan bahwa hewan, ketidakseimbangan
yang ada di Indonesia. Terjadi pencemaran air adalah masuk atau ekosistem sungai dan danau,
pencemaran air yang disebabkan dimasukkannya komponen lain pengrusakan hutan akibat hujan
aktivitas manusia yang kedalam air sehingga dapat asam, dan sebagainya. Pencemaran
menciptakan limbah (sampah) merubah tatanan air dari keadaan air di badan air, sungai dan danau,
pemukiman atau limbah rumah normal menjadi kemurniannya nitrogen dan fosfat (dari kegiatan
tangga. Limbah pemukiman berkurang. Hal tersebut, dapat pertanian) telah menyebabkan
mengandung limbah domestik disebabkan karena proses alam pertumbuhan tanaman air yang di
yang berupa sampah organik dan maupun kegiatan manusia. Akibat luar kendali (eutrokasi
sampah anorganik serta deterjen. proses alam atau ulah manusia berlebihan). Ledakan pertumbuhan
Sampah organik yaitu sampah inilah yang menyebabkan fungsi air ini menyebabkan oksigen, yang
yang dapat diuraikan atau tidak berlaku lagi sesuai dengan seharusnya digunakan bersama
dibusukkan oleh bakteri contoh: kegunaanya. oleh seluruh hewan/tumbuhan air,
sisa sayuran, buah-buahan, dan menjadi berkurang. Ketika
daun-daunan. Sampah anorganik Penyebab lainnya juga berasal dari tanaman air tersebut mati,
ini tidak dapat diuraikan oleh limbah industri. Industri dekomposisi mereka menyedot
bakteri (non biodegrable) contoh: membuang berbagai macam lebih banyak oksigen. Sebagai
kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, polutan ke dalam air antara lain: akibatnya, ikan akan mati, dan
kayu-kayuan, logam, karet, dan logam berat, toksin, minyak, aktivitas bakteri menurun.
kulit. Selain sampah organik dan nutrien, dan padatan. Air limbah
anorganik, deterjen merupakan tersebut memiliki efek termal,
limbah pemukiman yang paling terutama yang dikeluarkan oleh
potensial mencemari air. pembangkit listrik, yang dapat juga
Kenyatannya pada saat ini hampir mengurangi oksigen dalam air.
semua rumah tangga
menggunakan deterjen. Limbah yang terus-menerus
meningkat, akan mengakibatkan
Menurut Surat Keputusan Mentri air semakin tercemar dan akan sulit
Gambar 3. Pencemaran pantai berakibat
Negara Kependudukan dan bagi masyarakat untuk matinya berbagai ikan
Lingkungan hidup Nomor: KEP-02/ mendapatkan air bersih karena air
MENKLH/1/1988, pengertian yang tercemar akan meresap ke
pencemaran air merupakan dalam tanah. Air tanah tersebut
masuknya atau dimasukkan merupakan sumber dari air sumur
makhluk hidup, energi, zat atau di rumah masyarakat, dan apabila
komponen lainnya kedalam air, masyarakat mengkonsumsi air

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas olahan dari pabrik ke konsumen. Di beberapa negara
empat kelompok, yaitu: berkembang, termasuk Indonesia, sungai, danau,
kolam, laut sering digunakan untuk beberapa
1. Dampak terhadap kehidupan biota air keperluan sehari-hari, misalnya mandi, mencuci
Banyaknya zat pada pencemaran air limbah akan pakaian, mencuci alat makan dan makanan, bahkan
menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut untuk tempat pembuangan tinja, sehingga air tersebut
dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan menjadi tercemar berat oleh virus, bakteri patogen dan
kehidupan dalam air membutuhkan oksigen terganggu mikroorganisme parasit lainnya.
serta mengurangi perkembangannya. Akibat matinya
bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air limbah Patogen yang sering ditemukan di dalam air terutama
secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah adalah bakteri-bakteri penyebab infeksi saluran
juga terhambat. Dengan air limbah yang sulit terurai. pencernaan seperti Vibrio cholerae penyebab penyakit
Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kolera, Shigella Dysentriae penyebab disenteri
kematian organisme, apabila air limbah tidak basiler, Salmonella typosa penyebab tifus
didinginkan terlebih dahulu. dan S.paratyphi penyebab paratifus, virus polio dan
hepatitis, dan Entamoeba histolytica penyebab disentri
2. Dampak negatif terhadap kualitas air tanah amuba. Untuk mencegah penyebaran penyakit melalui
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur air perlu dilakukan control terhadap polusi air.
dengan faecal coliform telah terjadi dalam skala yang
luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survei sumur dangkal
di Jakarta. Banyak penelitian dan paparan studi juga
mengindikasikanterjadinya pencemaran tersebut.

3. Dampak terhadap kesehatan


Peran air sebagai pembawa penyakit menular
bermacam-macam antara lain:
 Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,
 Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
 Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga
manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri,
 Air sebagai media untuk hidup vektor penyakit.

Pencemaran air oleh virus, bakteri patogen, dan parasit


lainnya atau oleh zat kimia dapat terjadi pada sumber
air bakunya, ataupun terjadi pada saat pengairan
Gambar 5. Kondisi kualitas air konsumsi manusia

Gambar 4. Pencemaran air menyebabkan sumur menjadi dangkal Gambar 6. Kondisi lingkungan akibat pencemaran air

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


4. Dampak terhadap estetika pembuangan sampah dan tempat dikumpulkan di suatu tempat yang
lingkungan mandi-cuci-kakus (MCK). Peraturan disediakan, kemudian diolah.
Dengan semakin banyaknya zat pembuangan limbah industri Apabila terpaksa harus dibuang ke
organik yang dibuang ke hendaknya dipantau sungai supaya tidak terjadi
lingkungan perairan, maka perairan pelaksanaannya dan pelanggarnya pencemaran air. Pembuatan
tersebut akan semakin tercemar dijatuhi hukuman. sanitasi yang benar dan bersih agar
yang biasanya ditandai dengan sumber-sumber air bersih lainnya
bau yang menyengat disamping Manusia telah melakukan berbagai tidak tercemar dan akan lebih baik
tumpukan yang dapat mengurangi perubahan di permukaan bumi lagi, jika limbah yang telah diolah
estetika lingkungan. Masalah dengan tujuan untuk dapat dipergunakan kembali untuk
limbah minyak atau lemak juga pengembangan. Cepatnya kepentingan industri lainnya.
dapat mengurangi estetika pembangunan yang dilakukan di
lingkungan. lahan yang digunakan semata- Kebijakan Pemerintah Terhadap
mata untuk memenuhi kebutuhan Pencemaran Air
Upaya Mitigasi Bagi Kehidupan hidup masyarakat tanpa berpikir Bagi Indonesia sebagai negara
Manusia akan dampaknya terhadap kepulauan yang lautnya meliputi
Penanggulangan pencemaran air lingkungan terutama terhadap dua per tiga wilayah nasionalnya,
dapat dilakukan mulai dari pencematan air. Namun demikian, dan memiliki garis pantai kedua
pengenalan dan pengertian yang banyak tindakan yang dapat terpanjang di dunia, dan juga
baik oleh perilaku masyarakat. dilakukan oleh masyarakat sebagai dikenal sebagai negara bahari,
Menurut Prawirohartono (2000) cara penanggulangan pencemaran memiliki tanggung jawab yang
“perubahan perilaku masyarakat air, yaitu: sangat besar untuk melindungi
secara alami, ekosistem air dapat 1. Tidak membuang sampah atau perairannya dari pencemaran air.
melakukan ‘rehabilitasi’ apabila limbah cair ke sungai, danau, Untuk itu pengaturan hukum
terjadi pencemaran terhadap laut dan lain sebagainya. lingkungan yang ada harus bersifat
badan air”. Kemampuan ini ada 2. Tidak menggunakan sungai terpadu dan komprehensif. Selain
batasnya. Oleh karena itu, atau danau untuk tempat itu, juga diperlukan penerapan
sehendaknya ada upaya untuk mencuci truk, mobil, dan prinsip-prinsip hukum pencemaran
pencegahan dan penanggulangan sepeda motor. lintas batas nasional dalam
pencemaran air. Untuk mengatasi 3. Tidak menggunakan sungai peraturan perundang-undangan
pencemaran air dapat dilakukan atau danau untuk wahana yang diatur secara integratif.
usaha preventif, misalnya dengan memandikan ternak dan Namun demikian aturan hanya
tidak membuang sampah dan sebagai tempat kakus. tinggal aturan apabila tidak disertai
limbah industri ke sungai. 4. Tidak minum air dari sungai, dengan penegakan hukum.
Kebiasaan membuang sampah ke danau, atau sumur, tanpa Penegakan Hukum dalam
sungai dan sembarang tempat dimasak dahulu. mengatasi pelaku pencemaran air
hendaknya diberantas dengan 5. Sadar akan kelangsungan memiliki peran yang sangat
memberlakukan peraturan- ketersediaan air dengan tidak penting, untuk menimbulkan efek
peraturan yang diterapkan di merusak atau mengeksploitasi jera (ultimum remedium). Hal ini
lingkungan masing-masing secara sumber mata air agar tidak perlu dilakukan untuk
konsekuen. Sampah-sampah tercemar. memunculkan wibawa hukum,
hendaknya dibuang pada tempat 6. Mengurangi intensitas limbah yang diharapkan dapat membawa
yang telah ditentukan. Masyarakat rumah tangga. perubahan mendasar sikap
di sekitar sungai hendaknya masyarakat untuk berperan serta
mengetahui pemanfaatan sungai Limbah industri sebelum dibuang dalam setiap gerak pembangunan
agar sungai tidak lagi ke tempat pembuangan atau nasional.
dipergunakan sebagai tempat dialirkan ke sungai, sehendaknya

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


telah dideklarasikan dalam Stockholm Declaration, yang
“Perubahan perilaku mengatur ukuran mengenai pencemaran atau kerusakan
lingkungan, termasuk sumber daya alam hayati.
masyarakat secara Sehingga seharusnya dalam UU No. 11 Tahun 1974
alami, ekosistem air tentang Pengairan ini seyogyanya prinsip-prinsip dalam
Stockholm Declaration dapat diadopsi.
dapat melakukan
‘rehabilitasi’ apabila Penegakan Hukum Terhadap Pencemaran Air
Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya berkenaan
terjadi pencemaran dengan perlunya aturan hukum mengenai perlindungan
terhadap pencemaran air, maka penegakan hukumnya
terhadap badan air” - pun tak kalah pentingnya. Khususnya untuk mencegah
Prawirohartono (2000) dan mengkriminalisasi suatu perbuatan yang
dikategorikan sebagai perbuatan pencemaran air, dan
pemberian sanksi bagi pencemar bagi wilayah air yang
Makna inilah yang disodorkan Mochtar Kusumaatmadja dikendalikan dari pencemaran. Adapun wilayah air yang
yang mengadopsi pemikiran Roscoe Pound tentang “law harus dikendalikan dari pencemaran terdiri atas:
as a tool of social engineering” yaitu hukum sebagai  Wilayah air yang relevan, yaitu batas perairan
sarana perekayasa masyarakat, yang mendorong wilayah sejauh 12 mil dari surutnya pantai (teritorial
penciptaan aturan perundang-undangan dan water)
yurisprudensi (Salman dan Damian, 2002).  Perairan pantai
 Zona perikanan, ini termasuk danau, waduk, dan
Pengaturan air pertama kali harus dimulai dari saluran air saluran air lainnya
yang mengarah ke sungai, yang kemudian harus  Air tanah (Thornton dan Beckwith, 2004).
diklasikasikan berdasarkan tingkat pencemaran, apakah Wilayah-wilayah tersebut, harus terhindar dari berbagai
itu baik sekali, baik, cukup, buruk dan buruk sekali. macam zat pencemar apakah yang bersifat padat atau
Dalam pengelolaan manajemen sungai, hal itu harus cair.
ditetapkan untuk mencapai tingkatan status baik untuk
setiap per-airan sungai. Ini untuk menjaga status dan Pelanggaran atas pencemaran perairan mengakibatkan
kualitas sungai, sebab ini akan berdampak pada tanggung jawab mutlak bagi si pelaku, hal ini sesuai
manusia, binatang dan tumbuhan yang dengan ketentuan Pasal 35 Ayat 1 UU No.23 Tahun 1997
menggantungkan hidupnya pada perairan seperti tentang Pengelolaan Lingkungan hidup, dan itu
sungai tersebut. Pengaturan itu lebih lanjut harus mewajibkan bagi pelaku pencemaran (dalam hal ini
memastikan status baik itu tetap terjaga. Pengaturan ini pencemaran air), dikenakan kewajiban untuk membayar
diharapkan menyediakan tingkat perlindungan yang ganti rugi secara lang-sung dan seketika pada saat
tinggi dari perairan semacam sungai ini. Perlindungan terjadinya pencemaran, apakah itu secara sengaja atau
lain yang termasuk dalam pengaturan air, adalah karena kealpaan dengan denda dari Rp. 100.000.000,-
perlindungan bagi air tanah, pengurangan terhadap sampai dengan Rp. 750.000.000,- disamping pidana
bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan. penjara. Adapun pengaturan lebih lanjut tentang sanksi
ini diatur dalam Pasal 41 – 48 UU No.23 Tahun 1997
Pengaturan tentang pengairan selanjutnya diatur tentang Pengelolaan Lingkungan hidup.
dalam UU No. 11 Tahun 1974, yang menganut asas
lestari. Namun sayang konsep pencemaran air dalam Alternatif penerapan sanksi lainnya adalah sanksi
undang-undang ini belum didasarkan pada konsep perdata, yaitu berupa ganti rugi kepada penderita dan
baku mutu yang diperlukan bagi penetapan peruntukan biaya pemulihan kepada negara (Polluter pays principle).
lingkungan sehingga pengaruhnya pada lingkungan Prinsip ini merupakan bentuk kebijaksanaan lingkungan
belum dapat diukur (Daud Silalahi, 1996). Ironisnya pada dan jalan keluar bagi kasus pencemaran pada umumnya
tahun 1970-an telah lahir prinsip-prinsip ekologi yang di negara maju.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Artinya meskipun telah dilakukan Namun demikian, pencemaran tidak dibahas, sementara
pembayaran ganti rugi terhadap terhadap perairan pasti akan selalu sumberdaya air Sungai Malaka
penderita, pelaku pencemaran air terjadi, dan seperti yang telah mungkin memiliki manfaat yang
tetap tidak terbebas dari kewajiban diuraikan dalam tulisan terdahulu, cukup variatif dan nyata. Kedua,
untuk membayar biaya pemulihan alam memiliki kemampuan untuk dalam konteks pencemaran
lingkungan yang telah rusak atau menyerap, menguraikan zat-zat kualitas air, pembahasannya tidak
tercemar kepada negara. Karena pencemar tersebut sesuai dengan berfokus pada bagaimana
negara memiliki fasilitas untuk kapasitas yang dimiliki alam. Untuk penanggulangannya, atau pun
melakukan pemulihan. itu negara bertanggung jawab juga sumber dari pencemaran itu
untuk mengatur pula ambang sendiri. Ketiga, kerincian terhadap
Tindakan Pencegahan batas (treshold) pencemaran dampak atau penjabaran aspek-
Membersihkan suatu perairan yang sebagai ukuran tanggung jawab aspek ikutan terhadap dampak
terkena pencemaran adalah sangat negara. Amerika dalam beberapa langsung dan tidak langsung
mahal, memakan waktu dan kasus seperti New York v New pencemaran Sungai Malaka sangat
kemungkinan memakan korban. Jersey (USA, 1921) dan Kasus terbatas. Dengan kata lain,
Hal yang lebih baik yang dapat Georgia v Tennesse Copper (USA, Penjabaran risetnya sangat
dilakukan adalah melakukan 1906) menyatakan adanya deskriptif dan tidak mendalam.
pencegahan, dengan membangun tanggung jawab negara pada Potensi riset pada dasarnya dapat-
sistem peringatan dini perlindungan lingkungan sebagai mencakup pembahasan
pencemaran. Sistem yang perwujudan dari konsep mendatang yang lebih luas. Artikel
dimaksud adalah pembuatan zona kedaulatan, dan pemerintah tersebut dapat dilanjutkan dengan
perlindungan perairan, yang dibuat didorong untuk memperhatikan penelitian lanjutan sehingga dapat
berdasarkan undang-undang moral issues that transcend disampaikan pada WSP water reuse
(peraturan), serta membuat question of jurisdiction and proce- yang dapat diterapkan di berbagai
perencanaan tentang dure. (Daud Silalahi, 1996) sumber air. Water reuse membantu
pengendalian atau kontrol perairan pelestarian sumber daya air karena
dalam bentuk prosedur baku. Ringkasan mengurangi pemakaian air bersih
Air sebagai komponen lingkungan alami dan mengurangi
Upaya perlindungan perairan hidup akan mempengaruhi dan pencemaran lingkungan karena air
seperti yang dikemukakan diatas dipengaruhi oleh komponen limbah diolah kembali sehingga
telah diterapkan oleh Kanada lainnya. Air yang kualitasnya buruk sisa air yang nantinya dibuang
dengan menetapkan Artic Waters akan mengakibatkan kondisi ke lingkungan kualitasnya akan
Act, 1970 yang memberikan lingkungan hidup menjadi buruk lebih baik dari kualitas air limbah.
perlindungan lingkungan laut sehingga akan mempengaruhi Selain WSP, dimungkinkan
hingga 100 mil dari garis dasar. Hal kondisi kesehatan dan keselamatan dilakukan studi lanjutan tentang
itu mereka buat berdasarkan manusia serta kehidupan makhluk Ekohidrologi seperti yang tengah
anggapan tentang adanya state hidup lainnya. Penurunan kualitas dilakukan oleh Indonesia.
responsibility as a costal state to air akan menurunkan daya guna, Pengertian ekohidrologi adalah
the international community in hasil guna, produktivitas, daya suatu pendekatan baru yang
general; a responsibility to prohibit dukung dan daya tampung dari mengintegrasikan konsep-konsep
ships from using the seas in a way sumber daya air yang pada ekologi dan hidrologi sebagai
violate of reasonable standards. akhirnya akan menurunkan upaya pemecahan masalah secara
Disamping itu munculnya hak kekayaan sumber daya alam holistik di suatu lingkungan
negara pantai terhadap (natural resources depletion). sumberdaya air/DAS, seperti pada
pencemaran atas perairannya Pada tulisan Hua dan Ping suatu lingkungan perairan darat,
muncul berdasarkan hukum tersebut terdapat beberapa estuari, dan sebagainya.
internasional umum. keterbatasan. Pertama, manfaat air
bersih Sungai Malaka sama sekali-

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Terlepas dari keterbatasan penjabaran tulisan tersebut, DAFTAR PUSTAKA
artikel tersebut masih layak untuk dibaca oleh para Sentra, Edukasi. (2010). Macam-macam Penceemaran
pengkaji tingkat pemula. Bagi para periset sumberdaya Lingkungan, (Online),(http://www.sentra-
air dapat juga memperluas perspektif cakupan studi edukasi.com/2010/04/macam-macampencemaran-
Sungai Malaka pada kebijakan strategis yang perlu lingkungan-upaya.html,diakses 24 November 2011).
dikaji, sehingga pemanfaatan air Sungai Malaka dapat Prawirohartono, Slamet. (2000). Biologi – 1b Untuk SMU
Kelas 1 Tengah Tahun Kedua. Bandung: Bumi Aksara.
lebih berguna bagi masyarakat setempat.
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD).
2001. Penanggulangan Pencemaran Air. Bandung:
Tantangan permasalahan sumberdaya air di Indonesia
Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup.
dirasakan semakin meningkat saat ini. Tidak hanya
Anneahira. (2010). Cara Mencegah Pencemaran Air,
sebagai akibat pencemaran dan degradasi sumberdaya,
(Online), (www.anneahira.com/cara-mencegah-
tetapi juga dengan penurunan kapasitas sumberdaya
pencemaran-air.html, diakses 24 November 2011).
alam yang memerlukan solusi cerdas melalui Hidayat, Wahyu. (2008). Teknologi Pengolahan Air Limbah.
pendidikan dan riset. Di tengah perkembangan isu Majari. hlm. 5.
global memasuki era Anthropocene, jumlah penduduk Tutor Vista Ofcial Portal. (2015). Water Resources Deni-
Indonesia yang besar menjadi tantangan tersendiri tion. Retrieved from http://www.tutorvista.com/
dalam pengelolaan sumber daya air dan lahan ke masa science/water-resources-denition
mendatang, memasuki lingkaran setan kemiskinan Da Cunha, L. V. (1989). Sustainable Development of Water
(vicious circle of poverty). Implementasi ekohidrologi Resources. Integrated Approaches to Water Pollution
dalam pengelolaan DAS terpadu dapat memberi andil Problems. 19, 1. Nasbah, 2010
penting dalam membawa Indonesia menuju lingkaran Jabar, B. H. (August 09, 2010). Melaka: Longkang Tercemar.
hidup berkesejahteraan (virtuous circle of prosperity). Berita Harian Online. Retrieved from http://
www.bharian.com.my/bharian/articles/
Untukpengembangan sektor air Indonesia memerlukan Melaka_Longkantercemar/Article/
komitmen pemerintah dan investasi nyata yang Hua, A.K. and Kusin, F.M. (June 16, 2015). Remote Sensing
towards Water Quality Study in Malacca River. Case
dilandasi kajian hidrologi sumberdaya air. Membangun
Study: A Review Perspective. International Journal
infrastruktur sumberdaya air memerlukan rancangan
of Scientic Research in Science & Technology. 1(2),
hidrologi yang dapat diukur dari syarat cukup dengan
9-15. Hua, 2015a
memenuhi hukum kekekalan massa, dan efektitasnya
Hua, A.K. (2015a). An Indication of Policy Study towards
dapat ditingkatkan dengan memenuhi syarat tertentu.
Water Resource in Malacca River: A Case Study of
Malacca River, Malaysia. International Research Journal
of Social Science. 4(6), 15-20.
Hua, A.K. (2015b). A Comprehensive Review in Applied GIS-
Based Spatial Decision Support System (SDSS) in
Water Quality Modeling in the Malacca River.
International Journal of Scientic Research in Science,
Engineering and Technology. 1(4), 357-361.
Otje Salman, dan Eddy Damian. (2002). Konsep-Konsep
Hukum dalam Pembangunan, Alumni, Bandung.
Silalahi, Daud. (1996). Pengaturan Hukum Sumber Daya Air
Dan Lingkungan Hidup di Indonesia, Alumni,
Bandung.
Surat Keputusan Mentri Negara Kependudukan dan
Lingkungan hidup Nomor: KEP-02/MENKLH/1/1988
tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


ULASAN

ULASAN HIJAU: KOMPARASI KOTA (INDONESIA-mALAYSIA)


TERHADAP KEPUASAN PENGHUNI
Oleh: Raldi Hendro Koestoer (ralkoest@yahoo.co.uk) dan Sharah Nadya (sharahnadya@gmail.com)

Judul Asli: berbagai indikator yang dikembangkan, konsep


Neighbourhood satisfaction: responses from residents of green kepuasan penghuni terhadap lingkungan tempat
townships in Malaysia
tinggalnya yang paling banyak digunakan dalam
Oleh Teck Hong Tan
mengevaluasi kinerja lingkungan.
International Journal of Housing Markets and Analysis, 2016
ISSN: 1753-8270
Ulasan jurnal ini dilakukan untuk mengetahui tentang
Pendahuluan evaluasi kinerja dari lingkunganhunian hijau yang
Tulisan ulasan ini dipilih karena menyentuh aspek berkelanjutan dan yang terakreditasi oleh GBI. Tulisan
kepuasan pemukim yang berorientasi ‘hijau’; sementara ini memfokuskan kepada tingkat kepuasan warga
di Indonesia, juga berkembang situasi yang serupa, dengan lingkungan tempat tinggal mereka dan variabel
terutama di Bekasi. Dasar ini yang menjadikan ulasan yang paling dominan dalam mempengaruhi tingkat
perbandingan menarik untuk didiskusikan lebih lanjut. kepuasan warga di lingkungan hijau yang terakreditasi.
Dalam konteks lingkungan yang berkelanjutan, para
Kota Hijau menurut Kementrian PU (2011) merupakan pengembang perumahan diminta untuk memasukan
kota yang dibangun dengan tidak mengikis atau tiga dimensi keberlanjutan ketika merencanakan dan
mengorbankan aset kota-wilayah (city-region), membangun lingkungan yang berkelanjutan.
melainkan terus menerus memupuk semua kelompok Pengembang dan perencana perumahan harus
aset meliputi manusia, lingkungan terbangun sumber membangun, memelihara dan mengelola perumahan
daya alam, lingkungan dan kualitas prasarana dengan menggunakan manajemen sumber daya alam
perkotaan. Kota hijau adalah kota yang ramah yang lebih esien untuk mencapai kelestarian
lingkungan yang dibangun berdasarkan keseimbangan lingkungan. Pengembang perumahan harus
antara dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta menyediakan lingkungan yang aman dan sehat untuk
dimensi tata kelolanya, termasuk kepemimpinan dan end user sehingga mencapai keberlanjutan sosial.
kelembagaan kota yang mantap (Widasari, 2014). Pengembang perumahan juga harus menekankan
Mengambil contoh dari studi kasus di Sunway Resort pembangunan yang berorientasi transit dengan
City (Bandar Sunway) yang di anugrahi oleh Malaysia’s integrasi beberapa moda transportasi dan berbagai
Green Building Index (GBI) sebagai kota hijau pertama fasilitas untuk memudahkan warga memenuhi
di Malaysia pada tahun 2012. GBI mengembangkan kebutuhan hidupnya dan pada akhirnya untuk
sistem penilaian yang berkelanjutan untuk lingkungan mencapai keberlanjutan ekonomi (Sung, 2007).
tempat tinggal. Tools ini dapat digunakan untuk
memandu pengembang, arsitek, perencana, insinyur Penjabaran
dan masyarakat dalam perencanaan dan perancangan Kota Hijau
lingkungan yang hijau dan berkelanjutan untuk Kota hijau (green city) adalah kota yang ramah
menciptakan masyarakat rendah karbon dan lingkungan dan berkelanjutan dalam segala aspek
memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan. kehidupan dan penunjangnya bagi warganya, maupun
unsur lainnya baik tumbuhan dan tanaman, hewan dan
Salah satu tujuan utama perencana kota dan satwa liar, hingga tanah, air, dan udara. Semuanya
pengembang perumahan adalah untuk mencegah saling terkait sehingga memberikan fungsi-fungsi
menurunnya kualitas lingkungan perkotaan. Banyak kenyamanan, keamanan, dan keindahan (Widasari,
indikator telah dikembangkan untuk menilai kinerja dari 2014).
semua jenis lingkungan tempat tinggal. Diantara
Volume 14 / No. 3 / Desember 2016
Kota hijau merupakan suatu
konsep dari upaya untuk
melestarikan lingkungan dengan
cara mengembangkan sebagian
lingkungan dari suatu kota menjadi
lahan-lahan hijau yang alami agar
menciptakan kekompakan antara
kehidupan alami dari lingkungan
dengan manusia yang tinggal di
dalamnya (Ernawi, 2012). Kota hijau
dapat dipahami sebagai kota yang
ramah lingkungan dengan
memanfaatkan secara efektif dan
esien sumberdaya air dan energi,
mengurangi limbah, menerapkan
sistem transportasi terpadu,
menjamin kesehatan lingkungan, Gambar 1. Sunway Resort City Tahun 1974
(Sumber: Annual Report Sunway Berhard (2014)
mensinergikan lingkungan alami
dan buatan, berdasarkan
perencanaan dan perancangan menggunakan energi biomas, Pada Tahun 1974 Sunway Resort
kota yang berpihak pada prinsip- matahari, angin, ombak; City pernah menjadi lahan
prinsip pembangunan 5.Pengembangan sistem tambang timah, tetapi Tan Sri Dr
berkelanjutan. Kota hijau ini perlu transportasi berkelanjutan, Jeffrey Cheah, Pendiri dan Ketua
dibangun dengan menjaga dan misalnya pembangunan fasilitas Sunway, memiliki visi besar untuk
memupuk aset-aset kota-wilayah, pedestrian dan jalur sepeda. mengubah kawasan tambang ini
seperti aset manusia dan warga menjadi sebuah kota yang hidup.
yang terorganisasi, lingkungan Kota Hijau Malaysia
terbangun, keunikan, dan Sunway Resort City adalah tempat Menara Sunway adalah gedung
kehidupan budaya, kreativitas dan untuk populasi sebanyak lebih dari perkantoran 19 lantai di Sunway
intelektual, karunia sumber daya 200.000 orang dan menarik lebih Resort City dimana terletak kantor
alam, serta lingkungan dan kualitas dari 40 Juta pengunjung tiap pusat Sunway Group. Beroperasi
prasarana kota. Terdapat lima tahunnya. Ini adalah satu-satunya sejak tahun 1993, Grup Sunway
atribut yang dapat dijadikan kota di Malaysia yang menawarkan telah berkembang menjadi salah
sebagai indikator kota hijau, dari tempat tinggal, berkerja, satu grup properti-konstruksi yang
diantaranya: 1. menciptakan suatu bermain, menetap, berbelanja, paling berpengaruh Malaysia,
jejaring Ruang Terbuka Hijau (RTH) belajar dan juga tentang kesehatan dengan banyak bisnis yang
kota/wilayah; 2. menghindari/ ada di satu lokasi. ini yang didirikan di lebih dari 50 lokasi di
mengendalikan urban sprawl menjadikan kota ini sebagai daerah seluruh dunia dan lebih dari 13.000
(ekspansi penduduk kota beserta yang paling banyak dikunjungi. karyawan.
aktivitasnya ke kawasan pinggiran Kota ini diberi label Kota Hijau
yang mengakibatkan peralihan pertama oleh pemerintah. Kota ini Sunway Pyramid adalah shopping
fungsi lahan dari pertanian ke mengalami perkembangan yang mall pertama yang bertema di
perkotaan); 3. pengembangan cukup pesat yang dari awal Malaysia. Fitur yang paling
usaha untuk mengurangi sampah mulanya lahan bekas tambang menonjol dari pusat perbelanjaan
dan limbah serta pengembangan timah kemudian menjadi kota hijau adalah patung ikonik di pintu
proses daur ulang (reduce, reuse, dan berhasil mendapatkan reward masuk utama, dengan memiliki 9
recycle); 4. Pengembangan sumber dari Malaysia’s Green Building lantai dan dengan 1.000 outlet di
energi alternatif, misalnya dengan Index (GBI). dalamnya.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Gambar 2. Menara Sunway Tahun 1993
(Sumber: Annual Report Sunway Berhard, 2014)

Gambar 5. Sunway South Quay Tahun 2005


(Sumber: Annual Report Sunway Berhard, 2014)

Gambar 3. Sunway Pyramid Tahun 1997 Gambar 6. Sunway Pinnacle Tahun 2014
(Sumber: Annual Report Sunway Berhard, 2014) (Sumber: Annual Report Sunway Berhard, 2014)

Pada tahun 1999 Sunway Medical Centre dibangun.


Gambar 4. Sunway Medical Centre Tahun 1999
(Sumber: Annual Report Sunway Berhard, 2014)
Sekarang, rumah sakit ini didukung oleh peralatan yang
komplit dan 180 konsultan spesialis yang memberikan
dalam berbagai macam perawatan. The Sunway South
Quay dibangun pada tahun 2005, dengan visi resort di
dalam kota. Terdiri dari villa mewah, kondominium,
apartemen, perkembangan komersial dan ritel yang
menghadap ke danau. Pada tahun 2013 Sunway
Pinnacle, menara perkantoran yang memiliki 27 lantai
dengan atap yang berbentuk piramida, berdiri sebagai
bangunan tertinggi di Sunway Resort City.

Gambar 7. Sunway Resort City


(Sumber: Annual Report Sunway Berhard, 2014)

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Ini adalah gedung perkantoran polusi udara (Winston and Pareja 2. Kualitas lingkungan
pertama yang di anugrahi Eastaway, 2008). Lingkungan Kualitas lingkungan yang sesuai
Multimedia Super Corridor (MSC) hunian yang baik mendukung sangat penting untuk lingkungan
status, dan dilengkapi dengan pembangunan yang secara hunian yang berkelanjutan. Sirgy
fasilitas perkantoran yang cukup ekonomis, diterima secara sosial, dan Cornwell (2002) berpendapat
komplit, dilengkapi dengan 10.000 dan bertanggung jawab dalam hal bahwa kualitas lingkungan sangat
lahan parkir mobil dalam Sunway menjaga kelestarian lingkungan kuat berpengaruh pada kepuasan
Resort City. (Choguill, 2008). Berikut ini ada penghuni jika dibandingkan
beberapa atribut di dalam kota dengan variabel sosial dan
Kota hijau di Malaysia mencakup hijau yang berkelanjutan yang di ekonomi. Choguill (2008)
beberapa aspek yang dapat denisikan dalam jurnal ini: menekankan bahwa kualitas
mempengaruhi kepuasan warga di lingkungan yang baik adalah yang
dalam lingkungan hunian sekitar. 1. Akses yang terkoneksi dan di sekitar tempat tinggalnya
Kepuasan warga dengan terintegrasi terdapat ruangan terbuka hijau.
lingkungan hunian dapat Salah satu dari atribut lingkungan Das (2008) berpendapat terdapat
didenisikan sebagai penilaian hunian yang berkelanjutan adalah banyak pengakuan yang
atribut lingkungan sik dan sosial area tersebut di rencanakan dan di membenarkan bahwa ruang
yang mempengaruhi peningkatan design terintegrasi untuk membuat terbuka hijau yang di desain
kualitas hidup antara penduduk akses yang lebih mudah untuk dengan baik di dalam atau di
(Misun dan Hazel, 2008). Kepuasan pejalan kaki dan membuat pejalan antara lingkungan perumahan
warga dengan lingkungan hunian kaki terhubung dengan sangat mempengaruhi kehidupan
dapat juga dipahami dalam hal menyediakan jalan untuk pejalan penghuni dan pada akhirnya
pola mobilitas dan stabilitas sekitar. kaki. Biaya transportasi bisa berkontribusi kepada kualitas
Dengan kata lain, warga dengan menurun ketika lingkungan hunian kehidupan dari penghuni.
kepuasan yang tinggi bersedia memiliki jaringan akses untuk
untuk tetap tinggal dan pejalan kaki, jalan untuk bersepda, Ada beberapa aspek yang dalam
mendorong lainnya untuk pindah transportasi publik yang esien kualitas lingkungan hunian di kota
ke dalam lingkungan tempat (Choguill, 2008), juga emisi karbon hijau yang berkelanjutan, sebagai
tinggalnya. Di sisi lain, kepuasan dari pemakaian kendaraan pribadi contoh dalam ruang terbuka hijau
rendah antara warga bisa menurun (Lee dan Chan, 2008). pohon ditanam di dalam zona
mengakibatkan warga Tempat untuk pejalan kaki yang penyangga, dan juga semua utilitas
kemungkinan untuk pindah atau terhubung bisa digunakan untuk yang dibangun di tanah, sehingga
tidak menetapdi dalam huniannya mengurangi ketergantungan untuk pemandangan alam dilindungi dan
(Misun dan Hazel, 2008). menggunakan kendaraan pribadi, pandangan tidak terhalang. Ada
dan meningkatkan kesempatan banyak fakta yang menunjukkan
Kota hijau menawarkan bahwa untuk berinteraksi antara warga bahwa pohon-pohon dan semak-
lingkungan hunian di dalamnya (Rappaport, 1987), yang diharapkan semak di sekitar lingkungan hunian
mencakup konsep berkelanjutan. dapat meningkatkan kepuasan dapat menjadi warna alami untuk
Lingkungan hunian yang (Misun dan Hazel, 2008). Isu mendinginkan suhu di lingkungan
berkelanjutan adalah bertemunya tentang kemacetan cenderung hunian dan mengurangi kebutuhan
semua kebutuhan keseharian dari akan menurun ketika perencana untuk sistem pendingin di dalam
penghuni tempat tinggal dan dapat mengurangi gedung (Tan, 2011). Dalam hal ini,
membuat penghuni menjadi bisa kebergantungan terhadap lingkungan hunian yang
untuk menyimpan energi, kendaraan pribadi. Penurunan dari berkelanjutan berusaha untuk
menurunnya tindak kejahatan, volume kemacetan bisa membuat melestarikan lingkungan, dan
membangun jaringan pertemanan, kemungkinan hidup yang lebih meningkatkan kesejahteraan
menaikan tingkat lapangan lama untuk penghuni hunian. umum dari penghuni.
pekerjaan, dan bisa mengkontrol

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


3. Keamanan lingkungan hunian pasar tradisional dan modern, permukiman, tempat
Sekarang ini, pengembang perumahan di Malaysia ibadah, sarana pendidikan, dan kesehatan. Kota Bekasi
memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan di bekerja sama dengan pihak Kementrian PU dalam
lingkungan hunian. Alasan utama untuk warga Malaysia mengembangkan kota hijau di Kota Bekasi. Dengan
menambahkan aspek keamanan di lingkungan hunian adanya program P2KH yang direncanakan oleh
mereka adalah untuk meningkatkan kemanan seiring Kementrian PU, diharapkan dapat membuat Kota Bekasi
dengan berkembang pesatnya kasus criminal yang berkembang lebih baik dan berkelanjutan. Berikut ini
terjadi (Thean, 2012). Ada dua hal dalam aspek atribut kota hijau yang dikembangkan khusus di
keamanan di Malaysia yang biasa di gunakan di Indonesia sesuai dengan kementrian PU (2011): 1.
lingkungan hunian, yang pertama adalah pemasangan Green Planning and Design: Perencanaan dan
alat-alat kemanan, seperti CCTV, intercoms, alarm dan perancangan yang beradaptasi pada biosik kawasan.
surveillance system. Kedua, penjaga keamanan yang 2. Green Open Space; Peningkatan kuantitas dan
berkeliling di sekitar lingkungan hunian. kualitas RTH dengan target 30%. 3. Green Waste; Usaha
untuk zero waste dengan melaksanakan prinsip 3R yaitu
4. Partisipasi masyarakat mengurangi sampah/limbah, mengembangkan proses
Keberlanjutan menekankan seseorang untuk secara daur ulang, dan meningkatkan nilai tambah. 4. Green
aktif tergabung di lingkungan masyarakat. Untuk Transportation; Pengembangan sistem transportasi
menjaga aspek sosial di dalam suatu lingkungan yang berkelanjutan. 5 Green Water; Esiensi
hunian, masyarakat berjuang untuk menekankan pemanfaatan sumberdaya air. 6. Green Energy ;
keadilan, toleransi, dan interaksi untuk sesama Pemanfaatan sumber energi yang esien dan ramah
penghuninya. Keterlibatan penghuni di dalam lingkungan. 7. Green Building ; Bangunan hemat energi.
lingkungan organisasi membuat kestabilan dalam 8. Green Community; Kepekaan, kepedulian dan peran
lingkungan sosial, ancaman dari luar maupun dari serta aktif masyarakat dalam pengembangan atribut
dalam dapat diminimalisir. Dalam lingkungan hunian atribut kota hijau.
yang berkelanjutan ada satu tempat pertemuan untuk
masyarakat, seperti aula untuk berkumpulnya para Dengan pengembangan kedelapan atribut tersebut,
penghuni tempat tinggal dan membentuk maka kota di Indonesia dapat menjadi kota yang
perkumpulan untuk fokus diperbaikan lingkungan berkelanjutan. Kedelapan atribut tersebut memang
hunian sekitar. saling berkaitan satu sama lain.

5. Sosio-demogras
Sosio-demograpis sebagai analisis untuk mengkontrol Gambar 8. Peta wilayah administratif
kemungkinan perbedaan yang timbul dari kondisi Kota Bekasi (Sumber: RTRW
Kota Bekasi 2011-2031)
penghuni, seperti: usia, penghasilan, asal, status
pernikahan, dan lamanya menetap. Parkes et al. (2002),
menyatakan bahwa anak muda dengan penghasilan
rendah cenderung untuk memiliki kepuasan yang
sedikit dengan lingkungan huniannya. Durasi waktu
untuk menetap, suku bangsa, dan status pernikahan
juga mempengaruhi kepuasan masyarakat.

Kota Hijau Indonesia


Kota Bekasi termasuk salah satu kota besar yang sedang
berkembang di Indonesia dan termasuk kawasan kota
satelit untuk daerah Jabodetabek. Kota Bekasi juga
berkembang sebagai kota perdagangan, jasa, dan
industri. Untuk menunjang perkembangannya,
pemerintah Kota Bekasi terus mengembangkan fasilitas
-fasilitas yang mendukung aktitas masyarakat, seperti

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Gambar 9. Atribut Kota Hijau Indonesia (Sumber: Kementrian PU, 2011)

Misalnya, air buangan yang ulang menjadi pupuk atau bentuk alternatif yang dapat dimanfaatkan
dihasilkan sebagai limbah dari kerajinan yang dapat digunakan oleh manusia, seperti energi
rumah tangga atau dari suatu kembali oleh masyarakat. Hal ini matahari, angin, air, dan tumbuhan.
bangunan/gedung dapat diolah akan membangkitkan kota yang Energi matahari dapat
kembali menjadi air bersih. Selain kreatif, melalui pengunaan ulang dimanfaatkan sebagai penerangan
itu, penggunaan sumur resapan (reuse) dan daur ulang sampah pada lampu PJU di jalan-jalan kota
dapat membantu menjaga (recycle). Kemudian sampah yang serta energi air dan angin dapat
ketersediaan air tanah yang tidak dapat didaur ulang diolah di digunakan sebagai pembangkit
nantinya air tersebut akan dapat TPA dan dapat dimanfaatkan tenaga listrik. Pengembangan
digunakan oleh masyarakat kota, sebagai bahan baku sumber energi ruang terbuka hijau pada suatu
sehingga terjadilah esiensi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah kawasan/kota, salah satunya akan
pemanfaatan air. (PLTS) untuk memenuhi kebutuhan memberikan dampak yang positif
energi suatu kawasan/kota terhadap kondisi iklim mikro
Demikian halnya dengan sampah maupun gedung. Selain energi kawasan/kota tersebut.
yang dihasilkan dari suatu kota. sampah, masih banyak energi
Sampah tersebut dapat didaur

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Artinya semakin banyak ruang terbuka hijau, maka semua. Ada bukti yang cukup kuat untuk menunjukkan
kondisi iklim mikro kawasan kota akan semakin sejuk. bahwa keterlibatan warga dalam sebuah komunitas
Dengan demikian penggunaan AC (air conditioner) mampu menurunkan ancaman atau hambatan yang
pada bangunan gedung dapat diminimalkan yang ada dengan melakukan tugas-tugas mereka untuk
tentunya akan menciptakan esiensi energi. Juga memecahkan masalah pada kondisi perumahan dan
kaitannya dengan pengembangan sistem transportasi lingkungan mereka.
hijau yang berprinsip pada esiensi penggunaan bahan
bakar, ramah lingkungan, dan berorientasi pada Hasil dari faktor keamanan dan kenyamanan di
manusia (pengembangan jalur pejalan kaki, jalur lingkungan hunian di Sunway Resort City menunjukan
sepeda, dan angkutan umum masal), memberikan tidak terlalu signikan dengan kepuasan penghuni di
dampak terhadap penghematan energi dan lingkungan lingkungan tersebut. Hal ini dikarenakan ada beberapa
udara yang bebas polusi. responden yang berkata bahwa lingkungan hunian
mereka tidak aman karena kejahatan tindak kriminal
Hasil dan Diskusi tinggi di lingkungan hunian. Maka dari itu ada beberapa
Dari hasil tinjauan jurnal “Neighbourhood satisfaction responden yang mempekerjakan penjaga rumah/
from residents of green townships in Malaysia” , dapat security sebagai tambahan untuk lebih meningkatkan
disimpulkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi keamanan dan kenyamanan hunian mereka.
kepuasan penghuni terhadap lingkungan hunian di
Sunway Resort City adalah akses yang terkoneksi dan Kemudian jika dibandingkan dengan Indonesia, dengan
terintegrasi dan kualitas dari lingkungan yang menjadi berdasarkan evaluasi dari kedelapan atribut kota hijau,
faktor yang signikan dan positif yang mempengaruhi menurut Widasari (2014) Kota Bekasi masih belum
kepuasan penghuni. Para penghuni merasa puas ketika dapat dikatakan sebagai kota hijau. Penerapan dari
akses menuju rumah, tempat kerja, fasilitas publik, kedelapan indikator kota hijau di Kota Bekasi belum ada
transit untuk transportasi, taman bisa mudah untuk yang mencapai 100%. Saat ini Kota Bekasi masih dalam
dijangkau di lingkungan hunian. tahapan pembangunan kota hijau. Hal tersebut dapat
dilihat dari rencana dan aplikasi yang diterapkan di Kota
Dalam penelitian ini ada hubungan yang tidak terlalu Bekasi. Masalah yang terdapat pada Kota Bekasi
signikan antara partisipasi masyarakat dengan umumnya adalah banjir, kemacetan dan polusi, serta
kepuasan penghuni terhadap lingkungan huniannya. pengelolaan sampah.
Namun tetap harus ada kebutuhan bagi warga untuk
membangun sebuah komunitas yang erat dan akrab
sebagai bagian dari partisipasi dalam lingkungan. Untuk Atribut kota hijau
berkembangnya lingkungan hidup yang berkelanjutan,
ada hal yang harus dikembangkan seperti menanamkan (PU, 2011):
rasa memiliki yang harus lebih ditingkatkan dan 1. Green Planning and
disempurnakan. Upaya ini membantu menciptakan
lingkungan yang lebih berkelanjutan dan Design
meningkatkan lingkungan hidup yang nyaman untuk 2. Green Open Space
semua.
3. Green Waste
Untuk berkembangnya lingkungan hidup yang 4. Green Transportation
berkelanjutan, ada hal yang harus dikembangkan
seperti menanamkan rasa memiliki yang harus lebih
5. Green Water
ditingkatkan dan disempurnakan. Upaya ini membantu 6. Green Energy
menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan
meningkatkan lingkungan hidup yang nyaman untuk
7. Green Building
8. Green Community

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Dari hasil skoring penelitian, masalah untuk memecahkan masalah pada usaha untuk zero waste dengan
utama di Kota Bekasi berdasarkan kondisi perumahan dan lingkungan melaksanakan prinsip 3R yaitu
kedelapan indikator kota hijau adalah mereka. mengurangi sampah/limbah,
green building dengan penerapan mengembangkan proses daur ulang;
0%. Penerapan green building saat Kota hijau di Indonesia terutama kota Green Water; Esiensi pemanfaatan
ini belum diterapkan oleh Bekasi yang menjadi fokus di dalam sumberdaya air; Green Energy yaitu
pemerintah Kota Bekasi, namun pembahasan jurnal ini, belum dapat pemanfaatan sumber energi yang
green building tersebut akan dikatakan sebagai kota hijau karena esien dan ramah lingkungan.
diterapkan pada kawasan penerapan dari kedelapan indikator
perumahan. Penilaian tertinggi kota hijau di Kota Bekasi belum ada Daftar Pustaka
ditujukan pada indikator green open yang mencapai 100%. Banyak Choguill, C. L. (2008), “Developing
sustainable neighbourhoods”, Habitat
space dengan penerapan 58.3%. Hal masalah yang terjadi yang harusnya International, Vol. 32 No.1,pp.41-48.
ini terlihat dari upaya pemerintah bisa di selesaikan terlebih dahulu Das, D. (2008), “Urban quality of life: a case
study of Guwahati”, Social Indicators
yang ingin mengembangkan Kota sebelum membangun kota hijau, Research , Vol. 88 No. 2, pp. 297-310.
Bekasi menuju kota hijau dimulai dari masalah yang terdapat pada Kota Ernawi, I. S (2012) Sekapur Sirih Buletin Tata
Ruang BKPRN ‘Gerakan Masyarakat Hijau’.
pengembangan luasan RTH. Selain Bekasi umumnya adalah banjir, Lee, G.K.L. and Chan, E.H.W. (2010),
itu, terdapat beberapa pihak kemacetan dan polusi, serta “Evaluation of the urban renewal projects
in social dimensions”, Property
pemerintah yang tidak memiliki atau pengelolaan sampah. Management, Vol. 28 No. 4, pp. 257-269.
belum mengumpulkan basisdata Lovejoy, K. , Handy, S. and Mokhtarian,
P. (2010), “Neighbourhood satisfaction in
dengan lengkap mengenai Dalam ulasan di atas, hal yang suburban versus traditional environment:
kedelapan indikator kota hijau menarik adalah analisa dari faktor an evaluation of contributing characteris-
tics in eight California
tersebut. Database tersebut sangat yang mempengaruhi kepuasan neighbourhood”,Landscape and Urban
berpengaruh terhadap pencapaian penghuni tinggal di dalam Planning , Vol. 97 No. 1, pp. 37-48.
Misun, H. and Hazel, M.J. (2008), “Factors
Kota Bekasi menuju kota hijau. lingkungannya yang berarti that inuence residents’ satisfaction with
mempelajari karakter warga terhadap neighbourhoods”, Environment and
Behavior, Vol. 40 No. 5, pp. 619-635.
Penutup dan Penilaian tempat tinggalnya. Meskipun didapat Parkes, A., Kearns, A. and Atkinson, R. (2002),
Kota hijau berkelanjutan berbagai macam jawaban dari “What makes people dissatised with
their neighbourhoods?”, Urban Studies,
memberikan kenyamanan untuk penghuni namun tetap saja dapat Vol. 39 No. 13, pp. 2413-2438.
penghuni nya di dalam hal ditarik kesimpulan bahwa kota hijau Rapoport,A.(1987),Pedestrian Street Use:
Culture and Perception, Van Nostrand
mudahnya akses yang terkoneksi dan tidak selalu membuat para Reinhold ,New York.
terintegrasi dan kualitas dari penghuninya nyaman untuk tinggal Sirgy, M.J. and Cornwell, T. (2002), “How
neighbourhood features affect quality of
lingkungan seperti ruang terbuka di daerah tersebut. Semua itu
life”, Social Indicators Research , Vol. 59
hijau yang baik. Kota hijau yang kembali pada komitmen dari para No. 1, pp. 79-114.
Tan, Teck Hong., (2016), “Neighbourhood
berkelanjutan tidak menjamin penuh warganya masing-masing apakah
satisfaction from residents of green
bahwa penghuninya merasa cukup mau menjaga dan mengelola townships in Malaysia”. International
puas dan nyaman dengan lingkungan hidup nya dengan baik Journal of Housing Markets and Analysis.
Emerald Insight, Vol.9 No.1. pp .137-155.
lingkungan hunian di sekitarnya hal dan tetap dalam konteks Thean, L.C. (2012), “Do crime rates affect
ini ditunjukan bahwa masih berkelanjutan yang mampu property prices”, The Star, 20 October,
available at: www.thestar.com.my/
tingginya tingkat kriminalitas di mengintegrasikan tiga kebutuhan story.aspx/?le=%2f2012%2f10%2f20%
dalam lingkungan tersebut. Kota pokok lingkungan, sosial, ekonomi 2fbusiness%2f12195318 & sec=business
(diakses pada Jumi 2016).
hijau juga tidak selalu menunjukan agar dapat digunakan sebaik-baiknya Widasari, Damaria., (2014). “Evaluasi
kekompakan antar warga nya, hal ini dan tetap konsisten untuk masa Penerapan Konsep Kota Hijau Di Kota
Bekasi”. Fakultas Pertanian, Institut
ditunjukan sedikitnya warga yang depan. Pertanian Bogor.
berpartisipasi di dalam suatu Winston, N. and Pareja Eastaway, M. (2008),
“Sustainable housing in the urban
komunitas tertentu. Ada fakta yang Secara umum, jurnal tersebut masih context: international sustainable
cukup kuat untuk menunjukkan terbatas dalam membahas segi development indicator sets and housing”,
Social Indicators Research, Vol.87
bahwa keterlibatan warga dalam Green Planning and Design yaitu No.2,pp.211-221.
sebuah komunitas mampu perencanaan dan perancangan yang ______Kementrian Pekerjaan Umum (2014)
Panduan Pelaksanaan Program
menurunkan ancaman atau beradaptasi pada biosik kawasan. Pengembangan Kota Hijau (P2KH).
hambatan yang ada dengan Demikian pula pada konsep ‘green’ _______Annual Report Sunway Berhard
(2014).
melakukan tugas-tugas mereka lainnya, seperti Green Waste yaitu

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


OPINI

PUNAHNYA

INDIKASI EROSI BAHASA DAN PUNAHNYA BANGSA


Oleh: Taqyudin (taqygeo@gmail.com)

Abstrak
“Geographical names”, , “nama unsur geogra”, “nama geogras” atau “nama rupabumi”, “unsur topogras” “place names” atau
“nama tempat” “toponym”, “toponimi”, adalah pengetahuan yang mengkaji riwayat atau asal-usul nama tempat, berbeda dengan
antroponimi yaitu pengetahuan yang mengkaji riwayat atau asal-usul nama orang atau yang diorangkan. Toponimi merupakan
gejala pemberian tanda atau identitas oleh manusia untuk bagian permukaan bumi atau “identitas tempat” atau “place identity”.
Toponimi merupakan bentuk hasil budaya manusia, toponimi melekat dengan budaya pendukungnya. Toponimi menunjukkan
pengetahuan dan pengalaman budaya pendukungnya dalam memberi nama bagian permukaan bumi sebagai tempat “place”
tidak sekedar ruang sik “space”, toponimi merupakan cerminan realitas internal manusia dalam pemberian nama tempat.
Manusia dalam memberi identitas bagian permukaan bumi yang dikenali menurut pengalaman dan pengetahuannya, yang
dikenali yaitu; 1.natural landscape features, 2. populated places and localities, 3. populated places and localities, 4. administrative
area, 5.transportation route, 6. constructed features. Pola penamaan tempat oleh manusia sesuai dengan bahasa dan bangsanya
yang memiliki karakter tersendiri yang dapat dikenali dan ditemukan perbedakannya dengan pola penamaan bagian permukaan
bumi lainnya. Setiap bagian permukaan bumi ditangkap oleh manusia yang menemuinya diberi identitasnya susuai bahasa dan
budayanya. Seiring berjalannya waktu (sejarah), tempat “place’ ada yang belum ditemukan/didenisikan, belum ditetapkan,
sudah ditetapkan dan dikenali hingga kini, ditetapkan dan diubah, ditetapkan dan ditambahkan, sudah ditetapkan dan
dimekarkan dengan tambahan nama baru, baru dibuat dan ditetapkan serta didaftar dalam bentuk gezetter, bahkan
diregistrasikan untuk mendapat pengakuan oleh bangsa-bangsa di dunia melalui PBB, dan ada yang dilupakan, dihilangkan
bahkan ada yang indikasinya punah. Punahnya toponimi merupakan indikasi “erosi” bahasa dan pada akhirnya punahnya bahasa,
erosi bahasa yang ‘akut” menunjukkan punahnya bangsa. Kemampuan dunia dalam merekam bahasa lisan dalam bentuk tertulis
masih sangat terbatas meskipun sudah ribuan kamus tercetak. Di sisi lain lebih sangat terbatas dalam merekam bahasa yang
menunjukkan toponimi, dan lebih sangat-sangat terbatas rekam an itu dalam bentuk peta (lokasional). Teknologi pemetaan sejak
abad 21 berkembang begitu pesatnya memberikan kemudahan untuk merekam nama-nama tempat yang mendekati region
pendukung bahasa atau pendukung budayanya yang ber- georeference. Tetapi terkendala dengan jarangnya cartographer yang
juga ahli bahasa/budaya dan sebaliknya. Untuk itu sinergi multidisiplin dan lintas disiplin linguistik, semiologi/semiotik,
antropologi, arkeologi, lologi, geogra, sejarah, teknologi pemetaan dll., merupakan kebutuhan bersama demi menghindarkan
punahnya toponimi. Toponimi merupakan penanda warisan budaya.

Kata Kunci: Toponimi, tanda, identitas tempat, Punahnya Bahasa, Punahnya Bangsa

P entingnya suatu ruang muka bumi pada masa


Mataram Kuno dalam prosesi penganugerahan
kepada masyarakat yang berjasa atau pejabat yang
diantaranya dihadiri oleh Raja, lebih dari 80 pejabat dan
masyarakat sekitar bahkan masyarakat kampung yang
berbatasan untuk melaksanakan ritual, pesta dan
berjasa kepada kerajaan, Oleh Raja penguasa, ruang hiburan serta pemasangan batu prasasti di lokasi
muka bumi tersebut dirubah status tanahnya menjadi tersebut sebagai tanda. Dalam ritual yang dipimpin
tanah perdikan (Dalam ritual pengukuhan Sima). Seperti oleh Makudur (pemimpin ritual) menyatakan bahwa,
pada prasasti Sangguran 850 Saka. Prasasti tersebut jika ada yang melanggar aturan yang sudah ditetapkan
berhasil diterjemahkan oleh Hasan Ja’far yang isinya mendapatkan karma dari seluruh dewa-dewa yang ada.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Isi dari karma tersebut yaitu: Wunga-wunga, Papanahan, sebagai pengetahuan, riwayat asal
Tampur, Bhumi Mataram. Nama- usul nama tempat tersebut.
“dibunuh, tidak bisa melihat ke nama tersebut juga saat ini sangat (Ayatrohaedi, 1993, p. 10).
samping, dibenturkan dari depan, susah dilacak keberadaannya di
sisi kiri, pangkas mulutnya, belah Jawa Tengah. Toponimi merupakan gejala
kepalanya, sobek perutnya, pemberian tanda atau identitas
renggut ususnya, keluarkan Kejadian seperti ini jika 900 prasasti oleh manusia untuk bagian
jeroannya, keduk hatinya, makan yang telah ditemukan sejak abad permukaan bumi atau “identitas
dagingnya, minum darahnya, 19 hingga kini, ditelisik nama-nama tempat” atau “place identity”.
habiskanlah jiwanya, Jika berjalan tempat yang disebutkan maka Toponimi merupakan bentuk hasil
di hutan dimakan harimau, berapa ratus nama suatu tempat budaya manusia, toponimi melekat
dipatuk ular, diputar-utarkan,jika yang sudah tidak dikenali lagi dengan budaya pendukungnya,
berjalan di tegalan disambar lokasionalnya. Hal ini berarti nama- merupakan konstruksi sosial
petir, disobek-sobek oleh raksasa, nama yang sekarang ada di Jawa masyarakat ketika itu, lebih bersifat
Lemparkan ke angkasa, cabik- Tengah dan Jawa Timur merupakan identitas esensial (identitas yang
cabik sampai hancur, jatuhkan di nama-nama yang mungkin dapat mengacu pada tradisi dan masa
samudera luas, tenggelamkan di berakar dari nama-nama tersebut lampau). Toponimi menunjukkan
bendungan, tangkap oleh sang di atas. pengetahuan dan pengalaman
Kalamrtyu, cabik-cabik oleh budaya pendukungnya dalam
tangiran, di sambar buaya, “Toponimi” dipahami oleh memberi nama bagian permukaan
Pulangkan ke neraka, jatuhkan ke kalangan masyarakat dunia yang bumi sebagai tempat “place” tidak
negaraka maha arorawa, di tergabung dalam Perserikatan- sekedar ruang sik “space”,
godog oleh pasukan Yama, bangsa-bangsa sebagai warisan toponimi merupakan cerminan
dipukuli oleh sang Kingkara, di dunia. Toponimi adalah suatu yang realitas internal manusia dalam
rusak sang Sajiwakala, menderita, penting oleh masyarakat dunia pemberian nama tempat.
jika dilahirkan kembali hilang melalui dibuatnya naskah-naskah Pengabaian pentingnya toponimi
pikirannya”. resolusi PBB, terkait dengan dikhawatirkan lambat laun akan
toponimi. Penamaan tempat yang hilang bersama-sama rasa memiliki
Demikian karma tersebut untuk tidak memiliki akar sejarah yang dari host community (masyarakat
tidak dilanggar. Begitu sakralnya kuat akan merugikan budaya lokal stempat) budaya
suatu tempat yang namanya pendukungnya/bangsa. pendukungnya tersebut. Dan jika
Sanguran mendapat anugerah raja ”Toponym” sebagai jembatan tidak ada dokumentasi nilai-nilai
sebagai wilayah perdikan. Tetapi untuk menelusuri kembali masa budaya sebagai pengalaman dan
anehnya prasasti tersebut sekarang lampau, menggali apa yang pengetahuan, maka masyarakat
berada di Leiden, Belanda. Dan kita menjadi pengalaman dan baru yang menempati bagian muka
sebagai pewaris bahkan tidak tahu pengetahuan suatu bangsa, bumi itu menjadi a-historis tentang
Desa Sanguran itu tepatnya di memahami perkembangan yang toponiminya (punah).
mana? Selain nama tempat telah membentuk suatu bangsa
Sanguran yang mendapat hingga kini. Pengetahuan dan Punahnya Toponimi
anugerah itu, juga disebutkan desa pengalaman suatu bangsa dalam Perubahan sosial masyarakat
-desa sekitar yaitu: watak Waharu, memberikan “Geographical names” menjadi sekarang, berkonsokuensi
Mananjung, Pungutan, Sepet, Kisik, tidak lepas dari karakter bahasa terjadi perubahan konstruksi
Tamblang, Wiger, Waharu, yang dimilikinya. Melalui bahasa masyarakatnya juga, maka nilai-
Pakaranan, samgat Gunungan, nama-nama itu tercipta, sebagai nilai yang tertanam dalam
sirikan Hujunggaluh, wka Wiridih, teks yang merupakan representasi penamaan tempat tidak mampu
Kanuruhan, Wawang, Madander, dari pendukung bahasa itu. “Nama bertahan dalam masyarakat
Tiruan, Hujung, Wasah, Kuci, unsur geogra”, “nama geogras” modern.
Tugaran, Kajatan, Pacangkuan, atau “nama rupabumi” bukan
Bungkalingan, sekedar nama, namun dapat

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Pada kasus studi toponimi maka tempat-tempat seperti dan bahasa merupakan wahana bagi kebudayaan yang
ini mengalami perubahan nama sesuai dengan melatarinya dan mendukung identitas penuturnya.
keinginan konstruksi masyarakat baru dengan motivasi Bahasa tidak lagi memiliki fungsi komunikasi saat
lebih trendy, lebih menjual, lebih mencitrakan penuturnya habis (vernacular) mengalami
masyarakat modern, pertimbangan ekonomis praktis “punah” (Crystal 2000). Bahasa masih bertahan dalam
atau kondisi konsumsi tingkat tinggi masyarakat fungsi : referensi kultural dan religius [mitis].
modern (Ritzer, Enchantment A Dischanted World), Kebertahanan fungsi referensi kultural dan religius
sebagai contoh; kampung Kemiri Muka di Depok sudah (mitis) dapat mempertahankan vitalitas
samar-samar terdengar di masyarakat kota Depok, dan kebudayaannya. Kebertahanan itu juga masih dapat
masyarakat kota Depok tidak tahu menahu bahwa mempertahankan identitasnya. Namun, fungsi
nama Pesona Khayangan asal muasalnya masuk dalam vernakular memang merupakan faktor penting dalam
bagian permukaan bumi yang direpresentasikan oleh memperkuat identitas, seperti kasus “kreol”.
masyarakat Depok Masa lalu sebagai kawasan Kemiri Kebertahanan bahasa dan kebudayaan tergantung
Muka. Hal seperti ini hampir setiap hari terjadi sangat pada: kebanggaan dan kesetiaan bahasa. Kebanggaan
dinamis di seluruh NKRI. Selain beberapa motivasi di dan kesetiaan bahasa dipengaruhi oleh faktor luar
atas, juga terjadi motivasi baik atas dasar pertimbangan bahasa (bahasa saingan, ekonomi, politik, emansipasi
obyektif, politik, hukum, birokrasi, arsitektural, bahasa sosial….).
maupun subyektif norma, religi, nilai, tradisi/budaya
dan bahkan mistis/metasis. Hal-hal tersebut dapat Berdasarkan temuan penelitian khususnya untuk kasus
dijadikan tema-tema reset dalam ranah toponimi. toponimi kelurahan di Kota Depok dapat diidentikasi
Masyarakat Jakarta mengenal Pondok Indah, mengenal mulai: penggunaan jumlah kata (jungga/jamak), huruf
Kelapa Gading, Karawaci, Blok M, …. indah, …. resident, Latin awal yang digunakan selain huruf
…. estate, Puri …., …. jaya, …. baru, …. makmur, …. (E,F,I,N,O,Q,U,V,W,X,Y,Z) asal bahasa lokal/demonym
dua, …. empat, …. banyak, …. utara/selatan/timur/ (Sunda, Jawa, dialek betawi, dialek Banten atau asing
barat, hutan …., dll. Fenomena ini tidak terbendung dan (arab, Belanda, Sanskerta/jawa kuno, Melayu dan ada
tidak bisa dipungkiri. Apakah hal ini merupakan gejala yang tidak diketahui (tunggal, gabungan),
pembentukan identitas interaksional (akibat interaksi menggunakan nama generik saja, generik – spesik,
sosial yang dinamis). spesik-spesik, spesik mengandung generik, generik-
generik-spesik. Berdasarkan reeksi pengalaman dan
Ada empat pendekatan interaksional tentang identitas pengetahuan masyarakat yang berorientasi natural dan
(de Fina et al. 2006: 2-5). Menyatakan bahwa identitas cultural, untuk masyarakat Depok tempo dulu lebih
bukan sebagai produk, tetapi sebagai proses sosial. berorientasi pengetahuan natural yang digunakan
1. “Konstruksionisme sosial” (identitas terbentuk saat dalam pemberian nama tempatnya, dan
terjadi interaksi). kecenderungannya generik hydronym selain orientasi
2. Identitas merupakan sbg proses penetapan suatu natural ora. Hal ini menunjukkan melalui kajian toponi-
kaum sebagai anggota golongan tertentu (“in- mi satuan nama kelurahan yang ada di Kota Depok,
group” vs. “out-group”). Misal, pribumi- pendatang/ dihasilkan bahwa masyarakat Kota Depok masa lalu su-
migran. dah terjadi pluralitas bahasa atau terjadi identitas in-
3. Identitas dilihat sebagai sesuatu yang teraksional, berorientasi natural yang beradaptasi
“plural” (identitas ditentukan oleh konteks sosial) dengan perairan dan juga memiliki kemampuan
4. Pandangan “indeksikal” (ungkapan tempat, waktu, deskripsi spesik untuk 63 nama keluarahan yang ada.
dll sebagai label identitas) Pola keruangan dari nama-nama tempat tersebut dapat
diinterpretasi bahwa awal permukiman di kota depok di
Menurut Hood (2014), bahasa tidak hidup sendirian bagian tengah kota dari timur ke barat kota yang nama
tetapi hidup dengan bahasa lain, inilah yang dimaksud spesiknya lebih kental, adapun di bagian selatan dan
dengan ekologi bahasa. Lebih lanjut menuturkan utara kota kecenderungannya mengindikasikan
bahwa bahasa membentuk ruang bagi penuturnya penggunaan nama berorientasi natural (Taqyuddin,
sebagai ruang demogras/geogras dan kognitif, 2015).
bahasa dan ruang membentuk identitas penuturnya

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Di kota Depok jika dilakukan sebaran (di mana saja penutur), Prof. I Made Sandy memberikan
penelitian untuk satuan yang lebih mobilitas (pergerakan penutur), dasar tentang Toponimi, mengenali
rinci dan detail, sudah banyak idiologi (nasionalisme, kepentingan permasalahan dan mengatasinya,
terjadi penambahan nama baru religi) dan kultural (referensi pengumpulan data di lapangan,
perubahan nama-nama tempat kultural) yang sedang bekerja dan eksonim, generik dan gezetter.
yang indikasinya dilakukan oleh menunjukkan “tinggi dan rendah”
para pengembang komplek- nya identitas. Kelompok kerja international
komplek perumahan. Hal ini lambat berdasar sistem bahasa; 22 Divisi
laun meng”erosi” nama-nama lama Di sisi lain punahnya toponimi juga Linguistik/Geogras, yaitu: 1. Afrika
karena lebih menekankan orientasi dapat terjadi karena fenomena Tengah; 2. Afrika Timur; 3. Afrika
trend pencitraan untuk memenuhi natural, misal; terjadinya aktivitas Selatan; 4.Afrika Barat; 5. Arab; 6.
tuntutan pasar tanpa vulkanik banyak unsur-unsur Asia Timur (selain Cina);7. Asia
memperhatikan akar budaya yang geogra hanya tinggal nama Tenggara dan Pasik Barat Daya;
ada. Hal ini menjadi permasalahan (secara lokasional sulit diidentikasi 8. Asia Barat Daya (selain Arab);
tersendiri di berbagai kota-kota di kembali), terjadinya tsunami, 9. Baltik; 10. Celtik; 11. Cina;
Indonesia, bagaimana regulasi terjadinya naiknya permukaan air 12. Negara berbahasa Belanda dan
dalam memberikan nama baru laut, gempa bumi, banjir bandang, Jerman (Dutch and German-
untuk suatu tempat yang longsor dll. Bahkan tidak hanya Speaking); 13. Eropa Timur Tengah
dahulunya sudah ada namanya, toponimi yang hilang terkubur, dan Tenggara; 14. Eropa Timur;
seperti kasus-kasus urbanisasi berpindah, bergabung dengan 15. Selatan dan Asia Tengah;
wilayah atau pemekaran daerah, yang lain, tetapi budaya 16. Mediteran Timur (selain Arab);
angka migrasi yang tinggi di kota- pendukungnya pun ikut punah dan 17. Negara berbahasa Perancis
kota besar mengindikasikan lain-lain. Dalam konteks ini (French Speaking); 17. India;
keterdesakan pendukung bahasa toponimi masuk dalam ranah 18. Amerika Latin; 19. Norden;
lokal sehingga terjadi vernakular potensi sistem arkeologis yang 20. Romano Hellenic; 21. Kerajaan
(habis penuturnya), kebanggaan menjadi penting untuk Inggris; 22. Amerika dan Kanada.
dan kesetiaan terhadap bahasa direkonstruksi.
lokal tidak mampu bertahan dan Bahasa merupakan suatu alat yang
pada akhirnya vitalitas budayapun Solusi bersama yang seperti apa dipakai untuk melakukan
menjadi melebur hingga lambat untuk menghadapi fenomena ini. komunikasi. Terdapat 32 bahasa
laun punah. Praktik-praktik seperti Sebenarnya sudah ada salah satu utama di dunia ini (Dicken dan
ini jika tidak segera ada tata jawabannya yaitu Resolusi 715 A Pitts, 1970). Menurut Dicken dan
aturannya maka mempercepat (XXVII) PBB 23 April 1959, berdiri Pitts, Indonesia termasuk ke dalam
punahnya toponimi asli (punahnya Badan International The United rumpun Bahasa Malayan
identitas esensial). Permasalahan Nations Group of Expert on Polynesian bersama dengan
gezetter untuk nama-nama yang Geographical Names (UNGEGN). Malaysia, Singapura, Brunei
ada saja merupakan pekerjaan Badan ini fokus mengamanatkan: Darussalam, dan sebagian Filipina.
yang besar, sehingga tata kelola Pembakuan nama-nama geogras;
penamaan tempat baru menjadi penyelenggaraan konferensi Bahasa yang beranekaragam ini
bukan prioritas. internasional dan mensponsori dapat terjadi karena faktor
kelompok kerja international geogras dari suatu daerah
Punahnya toponimi tidak hanya berdasar sistem bahasa serta (Patriarca dan Heinsalu, 2008).
dikarenakan fenomena kultural melayani konsultansi kelompok Faktor-faktor ini tidak terkait
atau konstruksi sosial yang dinamis; kerja. Untuk menuju implementasi dengan dinamika transmisi budaya,
bahasa saingan, ekonomi, politik, , resolusi pembakuan nama-nama melainkan dengan distribusi
emansipasi social dan William F. geogras ini, Indonesia melalui populasi awal serta batas-batas
Mackey 1973, 5-16, mengugkapkan kursus yang diselenggarakan geogras dan inhomogenitasnya,
indikator language power yaitu Bakosurtanal (saat ini BIG), bersama yang memodulasi proses difusi.
faktor: demogras (penutur), pakar dunia Prof. Jacub Rais dan

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Gambar 1. Pengwilayahan Indonesia menurut bahasa (Sumber: Yusron Halim, 1989)
Patriarca dan Heinsalu mengatakan bahwa faktor susunan nama ditemukan ada dengan satu kata, dua
geogras yang menyebabkan terjadinya kata, tiga kata, empat kata bahkan lebih. Dari susunan
keanekaragaman bahasa, yaitu: hambatan sik batas air tersebut terdapat pola susunan kata yang bersifat
dan pegunungan atau tur geosik seperti jenis tanah generik (indikasi geogras sik) dan dilanjutkan dengan
dan distribusi spasial sumberdaya alam. Sedangkan nama spesiknya atau (proper name) sebagai penjelas;
menurut Randy J. LaPolla, dalam jurnalnya yang sifat, arah (mata angin) , angka, dll., dari suatu tempat.
berjudul Language Contact and Language Change in
the History of the Sinitic Languages yang dikatakan Peran-peran dalam pembakuan nama-nama Geogras
bahwa ada tiga faktor utama yang terlibat dalam Tenaga Ahli dalam rumpun Ilmu bahasa sangat
pembentukan rumpun bahasa, antara lain: asal genetik, ditunggu perannya dalam pembakuan endonym (teks
pergerakan populasi, dan kontak antar bahasa lain lokal) dan exonym (teks bahasa Inggris), melakukan
(LaPolla, 2007). penelitian, pedoman transliterasi maupun transkripsi
nama geogra di Indonesia, membuat gezetter. Selain
Geogra dialek merupakan bagian dari dialektologi. itu kelengkapan data yang penting juga diantaranya;
Dialektologi terbagi menjadi dua, yaitu geogra dialek penulisan, ejaan, ucapan, rekaman bunyi (fonetik)
dan sosiolinguistik (Lauder, 2007). Geogra dialek menurut pendukung bahasa masing-masing saat ini
membahas variasi bahasa berdasarkan tempat atau serta arti yang dikandung nama tempat tersebut.
letak spasial, sedangkan sosiolinguistik ini membahas Tenaga Ahli Sejarah berperan mengidentikasi,
variasi bahasa menurut strata sosial. Sementara meninventarisasi, mendokumentasikan dan
menurut Jakob Rais (2005), dalam pemberian nama pengelolaan sejarah/riwayat endonym dan exonym
suatu tempat terdapat ciri yang dapat dipedomani (sumber naskah, dokumen kuno, peta kuno, dan
untuk pemberian nama-nama tempat baru. Berdasar perkembangannya hingga kini serta sumber sejarah
penamaan geogra yang ada dapat dikenali bahwa lainnya).

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Tenaga Ahli dalam rumpun Ilmu penempatan tulisan pada peta sebagai pengusaha (fungsi: produksi, distribusi,
pengetahuan alam; Geogra sik/ informasi identitas tempat (tidak komersialisasi) - pemerintah (fungsi:
human, berperan fokus dalam akurasi teganggu dengan informasi isi peta regulasi birokrasi, budgeting) -
lokasional baik lokasi absolut yang lain; baik yang disymbolkan landasan hukum daerah/nasional/
(koordinat astronomis) maupun lokasi melalui titik, garis maupun area), internasional (perda – pergub – permen
relatif (kedekatan nama-nama tempat memenuhi prinsip berbahasa dengan – perpres – inpres – UU – Tap MPR -
di sekitarnya yang diasumsikan lebih peta secara effektif, Hirarkhi ukuran/ UUD - Resolusi PBB).
dikenali). Selain fokus menghasilkan size huruf dalam peta, (dalam kondisi
kajian-kajian regional formal maupun tertentu boleh melakukan eksagerasi DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 1995. Senarai Kata Serapan dalam
fungsional/nodal region dari berbagai atau mengabaikan skala demi
Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
tema toponimi (dengan pendekatan memunculkan kepentingan informasi Pengembangan Bahasa, Depdikbud.
keruangan/spatial), serta memper- nama temapat tersebut). Memenuhi Dicken, Samuel. Pitts, Forrest. 1970. Introduction to
Cultural Geography. United States of America:
hatikan masukan dari berbagai bidang kaidah dan hakekat kartogra yang
Ginn and Company.
Ilmu Kebumian; Klimatologi, hidrologi, diakui secara nasional/Internasional. Halim, Yusron, 1989.,(hal: 18) Memantau Toponimi
geomorfologi, pedologi, biogeogra, Mengembangkan dokumen SNI terkait dan Permasallahannya di Indonesia, Majalah
Geogra Indonesia, Th. 2, no. 3.
geologi dll. toponimi.
LaPolla, Randy J. 2007. Language Contact and
Language Change in the History of the Sinitic
Jenis-jenis unsur geogras yang akan Tenaga Ahli Teknologi Informasi, Languages. Beijing: La Trobe University
dibuat gezetternya: mengembangkan sistem inventarisasi Lauder, Multamia. 1990. Pemetaan dan Distribusi
Bahasa-Bahasa di Tangerang. Depok: Fakultas
1. Natural/alami daratan (generik): berbasis komunitas, mengembangkan
Ilmu Budaya Universitas Indonesia.
gunung, bukit, karst, plateau, sistem inventarisasi resmi mendukung Kadmon, N. 2000. Toponymy: The Lore, Laws and
dataran, lembah, punggungan/igir, lembaga yang berwenang, Language of Geographical Names. Vantage
Press. New York.
gua, pantai, pulau, beting, gosong, mengembangkan sistem otomasi
Kasim, Yuslina. Dkk. 1987. Pemetaan Bahasa Daerah
tombolo, tanjung, muara, wilayah pendataan/perekaman nama geogras di Sumatra Barat dan Bengkulu. Jakarta: Pusat
iklim, wilayah, rawan bencana, untuk menghasilkan sampai level Pembinaan dan Kebudayaan.
Peraturan Daerah Kota Depok, Nomor 08 Tahun
wilayah kepadatan penduduk dll. geseter/gezetter (berkolaborasi dengan
2007 tentang Urusan Pemerintahan Wajib dan
2. alami vegetasi: jenis/tipe hutan, berbagai ahli toponimi dari berbagai Pilihan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah
kawasan konservasi, hutan lindung disiplin), mengembangkan aplikasi Kota Depok.
cagar alam, yang mendukung pembakuan Rais, Jakob. 2005. Pedoman Penulisan Nama Unsur
Geogra di Indonesia. Makalah Semiloka ITB.
3. alami perairan (hydronym): danau, toponimi pada hardware yang Bandung
sungai, sungai bawah tanah, air terkoneksi dengan jaringan internet Rais, Jacub. 2006. Arti Penting Penamaan Unsur
terjun, rawa, selat, laut, atol, teluk base (misal aplikasi Hand phone), Geogra Denisi, Kriteria dan Peranan PBB da-
lam Toponimi (Kasus Nama-Nama Pulau di
dll. dengan didasari standarisasi gezetter
Indonesia). ITB. Bandung.
4. geogras semi cultural ; yang diamanatkan oleh kebutuhan Rais, Jacub, et al. (2008). Toponimi: Sejarah Budaya
perkebunan, penggunaan tanah, pembakuan nasional/internasional. yang Panjang dari Pemukiman Manusia dan
Tertib Administrasi. Jakarta: Pradnya Paramita.
bendungan/dam, permukiman dll. Membangun gezetter berbasis web
Sugandi, Yulia., 2000., (hal: 45 – 49), Prolegomena
5. Cultural politis administratif (civil/ yang dapat menjadi rujukan baku dari sosiologis, Identikasi Kultural Dalam Situs,
political subdivisions of a country): berbagai pelaku pembangunan, ak- PIAMI VII, Yogjakarta.
Taqyuddin, 2015., Sudut Pandang Keruangan
dukuh, kampung, desa/kelurahan, demisi, pengusaha dan pelaku media
Panamaan Kelurahan di Kota Depok (Kajian
kecamatan, kabupaten, sosial di web (seperti KBBI online). Toponimi/KTN), Departemen Arkeologi FIB,
karisidenan, provinsi. Universitas Indonesia
6. Cultural buatan lain: jalan Sinergi (gotong royong proporsional) Tichelaar, T.R. (Ed.).1990. Proceedings of the Work-
shop on Toponymy, held in Cipanas, Indonesia.
(transportation route), kanal/ Mengingat besar dan banyak dan
Bakosurtanal UNGEGN Workshop
sodetan/setu, Bandara, monumen, luasnya Indonesia maka diperlukan Timadar, Rian.2008. Persebaran Data Arkeologi di
mercusuar dll. sinergi partisipatif dari seluruh lapisan Depok Abad 17—19 M. Sebagai Kajian Awal
Rekontruksi Sejarah Permukiman Depok.
7. Cultural ; wilayah bahasa, wilayah masyarakat maupun komunitas dan
Sekripsi Arkeologi: FIB-UI.
sub bahasa, wilayah etnis, wilayah tentunya dengan strategis prioritas Trohaedi, Aya. 2003. Pedoman Penelitian Di-
sub etnis, situs, kawasan cagar (sesuai kepentingan). Sinergi alektologi. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional.
budaya dll. pelaksanaanya secara gotong royong
meliputi dukungan masyarakat (fungsi Sumber internet:
Tenaga Ahli Teknologi Kartogra, kontrol; informan, narasumber lokal) - Taqyuddin, 2008., Onomastika (Toponymi Indone-
berperan dalam seleksi penulisan baku rekomendasi akademisi (fungsi sia)., Departemen Geogra Fmipa UI. Depok
News, 2011., Sejarah Kota Depok, Diakses dari
berdasarkan skala peta (semakin besar tridarma PT; pendidikan, penelitian dan http://depoknews.com/sejarah-kota-depok/ .30/
skala semakin lengkap toponiminya), pengabdian masyarakat) – dukungan Okt 2016.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


ULASAN

TELAGA (DANAU)
Oleh: Astrid Damayanti (astrid.damayanti@ui.ac.id)

T
elaga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia cara terbentuknya. Danau umumnya terisi oleh air
artinya sama dengan danau; kolam; perigi; tawar, tetapi ada juga yang airnya asin, seperti Danau
balong: sumur pengeboran sumber minyak Kaspia dan Danau Salt di Laut Kaspia. Air telaga atau
tanah; bendungan, dam, empang, luak, mata danau yang asin disebabkan oleh tidak adanya
air, sendang, situ/setu, sumber, sumur, tambak, tasik. pelepasan air laut sehingga air yang mengisi cekungan
Telaga atau danau merupakan cekungan di daratan tersebut hanya berkurang melalui proses penguapan.
yang terisi air. Arti danau adalah suatu cekungan pada Danau air asin umumnya berada di pedalaman benua
permukaan bumi yang memiliki kriteria, yaitu: dengan kondisi iklim kering. Danau-danau tersebut
 Air cukup dalam dan sudah menunjukkan adanya dapat surut, bahkan sampai tidak ada air seperti pada
strata temperatur bedasarkan kedalamannya. musim kering yang cukup panjang. Danau tersebut
 Vegetasi atau tumbuhan almatik yang mengapung disebut Danau Temporer. Danau yang luas kadang kala
di atas permukaan air tidak cukup menutupi dinamakan laut: misalnya Laut Kaspia dan Laut Aral.
seluruh permukaan air dan hanya berada pada Pada umumnya kedalaman danau bervariasi antara 50 –
pinggiran saja. 200 m, akan tetapi banyak juga yang mempunyai
 Sudah menunjukkan adanya gelombang yang kedalaman lebih rendah dari 50 m. Sampai saat ini
sudah mampu membentuk barrens, sebagian besar danau belum diketahui volumenya
ware swept shore, atau shoal. dengan pasti, demikian juga halnya presipitasi,
evaporasinya serta debit inow dan outow-nya.
Danau berada tersebar di seluruh permukaan bumi. Dengan demikian waktu tinggal air danau tidak
Luas seluruh danau di permukaan bumi kurang lebih diketahui sehingga daya tampung beban pencemaran
6,1% dari seluruh permukaan bumi. Danau tersebut tidak diketahui dan sekaligus pemanfaatan bagi
tersebar di berbagai tempat seperti pegunungan, berbagai keperluan sulit untuk diprogramkan.
plateau, lembah, dataran, gunung api dan sepanjang
pantai. Prakiraan jumlah air danau di dunia ialah 91000 Waduk sering juga disebut danau buatan yang besar.
km2 (Cannadian Resources, McHealey dan Wallace, Menurut Komisi Dam Dunia, Bendungan/Waduk besar
1998). adalah bila tinggi bendungan lebih dari 15 meter.
Sedangkan embung merupakan waduk kecil dan tinggi
Ada banyak sekali tipe telaga/danau. Dari ukuran dan bendungannya kurang 15 meter.
kedalamannya pun berbeda-beda, tergantung pada
Volume 14 / No. 3 / Desember 2016
Embung banyak dibangun di Nusa (hujan) dan berkurang pada musim kegiatan pembangunan yang
Tenggara Timur dan Nusa kering (kemarau). Penyusutan air terbatas dan pada akhirnya
Tenggara Barat. Pembangunan danau dapat disebabkan oleh kegiatan ekonomipun terbatas
waduk besar di Indonesia sampai beberapa hal yaitu: sehingga kemakmuran rakyat
tahun 1995 kurang lebih 100 buah, a. Penguapan dari permukaan makin lama tercapai. Air danau/
dan 80% berlokasi di Pulau Jawa. danau, dipengaruhi oleh waduk dapat digunakan untuk
Sejak terjadi krisis moneter pada temperatur, perbedaan berbagai pemanfaatan antara lain
tahun 1998, pembangunan waduk tekanan udara, kelembaban sumber baku air minum air irigasi,
besar di Indonesia belum dilakukan udara, angin dan kualitas air. pembangkit listrik,
lagi kecuali perencanaan Waduk b. Pengaliran air danau melalui penggelontoran, perikanan dsb.
Jatigede di Kabupaten Sumedang outlet menuju sungai Ekosistem danau memiliki peran
Provinsi Jawa Barat. Sistem tata air dibawahnya. penting dalam menjamin kualitas
waduk berbeda dengan danau c. Perembesan air danau ke dan kuantitas ketersediaan air
alami. Pada waduk komponen tata dalam tanah. Hal ini tawar. Danau juga sangat peka
airnya umumnya telah tergantung pada karakteristik terhadap perubahan parameter
direncanakan sedemikian rupa batuan atau tanah penyusun iklim. Variasi suhu dan curah hujan
sehingga volume, kedalaman, luas, lahan sekitarnya, selain itu misalnya, dapat langsung
presepitasi, debit inow/out ow faktor ketinggian air tanah di berpengaruh pada penguapan air,
waktu tinggal air diketahui dengan sekitar danau juga menentukan tinggi permukaan dari volume air,
pasti. besar kecilnya kehilangan air keseimbangan air dan
danau tersebut. produktivitas biologis perairan
Sumber air danau dapat berasal d. Khusus untuk bendungan dan danau.
dari berbagai sumber, antara lain: waduk terdapat penyusutan air
a. Air sungai yang mengalir ke akibat dimanfaatkan untuk air Proses Terbentuknya
dalam basin dan sebagai minum, irigasi, dan sebagainya aBerdasarkan proses terbentuknya,
inow. telaga atau danau dibedakan
b. Air yang berasal dari hasil Volume air danau selalu mengikuti menjadi dua macam ada yang
pencairan salju dan es/gletser. perubahan musim. Pada danau terbentuk karena proses alam dan
c. Air hujan yang tertangkap alam, ketinggian permukaan air sering disebut sebagai Danau
langsung oleh basin danau maksimum dicapai pada musim Alami, namun ada pula yang yang
tersebut. penghujan, sebaliknya ketinggian secara sengaja dibuat oleh manusia
d. Air dari aliran permukaan (over air minimum dicapai pada musim untuk memenuhi kebutuhan air
land ow) yang berasal dari air kemarau (kering). Berbeda dengan pertanian, perikanan darat, air
hujan yang berasal dari dari air danau buatan manusia yang minum, dan lain sebagainya,
hujan yang jatuh. memiliki pintu air, sehingga dengan cara membendung aliran
e. Air yang berasal dari dalam ketinggian permukaan air dapat sungai dan sering disebut sebagai
tanah (air tanah) yang diatur sedemikian rupa seperti Danau Buatan/Bendungan/Waduk/
permukaannya lebih tinggi dari kepentingannya. Dam/Cek Dam/Embung dll. Telaga
pada permukaan air danau atau danau alami dapat terbentuk
sehingga air mengalir ke dalam Telaga/danau/situ/waduk/embung karena beberapa hal yaitu sebagai
danau. adalah salah satu sumber air tawar berikut:
a. Aktivitas gletser yang mencair dan
f. Air yang berasal dari mata air yang menunjang kehidupan semua
meluncur ke bawah dapat
atau spring yang masuk ke makhluk hidup dan kegiatan sosial
membentuk danau gletser, gletser
danau tersebut. ekonomi manusia. Ketersediaan
tersebut mengikis batuan yang
sumberdaya air, sangat mendasar dilaluinya sehingga terbentuklah
Jumlah air telaga/danau tidak untuk menunjang pengembangan cekungan. Jika terisi oleh air maka
selalu tetap, tetapi selalu ekonomi wilayah. Sumber daya air terbentuklah danau. Sejumlah
mengalami uktuasi yaitu yang terbatas disuatu wilayah besar danau di dunia terbentuk
bertambah pada musim basah mempunyai implikasi kepada oleh gletser dan lembaran es.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


b. Aktivitas tektonik, yaitu danau yang terbentuk oleh dengan bagian yang terbentuk (Petts 1985: 159).
tenaga endogen yang bersumber dari gerakan g. Longsoran dari tebing, sehingga menutupi aliran
tektonik seperti patahan dan lipatan dari dalam sungai dapat membentuk Danau bendungan alami.
bumi, yang mengakibatkan permukaan tanah pada Contoh; Danau Pengilon di Dieng dan Telaga
lapisan kulit bumi turun ke bawah membentuk Sarangan di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa
cekungan-cekungan. Contohnya Danau Singkarak, Timur.
Danau Kerinci, Danau Poso Danau Tempe, Danau
Tondano dan Danau Towuti di Sulawesi. Jumlah dan Sebaran di Indonesia
c. Aktivitas vulkanik dapat membentuk Danau kawah/ Jumlah danau di Indonesia diperkirakan sebanyak 840
kaldera (crater/caldera lake atau volcanic lake). danau besar dan 735 danau kecil (situ) yang dapat
Danau Kawah adalah danau bekas kawah gunung menampung 500 km3 air atau 72% dari total persediaan
berapi dengan sejumlah massa air (danau) yang air permukaan di Indonesia. Indonesia memiliki tidak
menutupi permukaannya. Air danau berasal dari kurang dari 500 danau alami dengan kategori besar >
curah hujan yang tertampung pada lubang 50 ha dengan ciri khas sebagai “danau tropis kepu-
kepundan atau kaldera. Sekitar 12% dari 700-an lauan” memiliki luas total danau 5.000 km2 atau sekitar
gunung api yang ada di bumi kawahnya tertutupi 0,25% luas daratan. Sementara itu terdapat 495 waduk/
oleh massa air. Di Indonesia terdapat beberapa bendungan/dam/cek dam. Keseluruhan danau-danau
danau kawah, yang terkenal adalah Danau Kawah tersebut mengandung sekitar 500 km3 sumber air.
Gunung Kelud, Gunung Batur, dan Gunung Danau tersebut tersebar merata di setiap pulau besar
Galunggung, Kawah Ijen, Segara Anakan di Gunung (Sumatra, Jawa, Kalimantan Sulawesi, Papua) kecuali
Rinjani, serta kompleks Kelimutu, Danau Telaga di Pulau Bali. Sebaliknya waduk besar sebagian besar
Pegunungan Dieng. berlokasi di Pulau Jawa. Selain kategori danau besar
d. Aktivitas Vulkano-Tektonik membentuk danau terdapat juga danau kecil yang jumlahnya ribuan dan
sebagai akibat gabungan proses vulkanik dan waduk kecil yang disebut embung. Danau kecil sering
tektonik. Patahan atau depresi pada bagian dikenal sebagai situ berukuran besar. Di Provinsi Jawa
permukaan bumi pasca letusan. Dapur magma Barat terdapat 354 buah situ, di Provinsi Jawa Timur 438
yang telah kosong menjadi tidak stabil sehingga buah situ. Danau yang terbesar adalah Danau Toba
terjadi pemerosotan atau patah. Cekungan akibat yang terletak 905 meter dpl, panjang 275 km, lebar 150
patahan tersebut kemudian diisi oleh air contohnya km dengan luas 1.130 km2, dan kedalaman maksimum
Danau Toba di Sumatera Utara. merupakan Danau 529 m di bagian utara dan 429 m di bagian selatan.
Kawah/Kaldera. Danau Toba merupakan danau terdalam kesembilan di
e. Proses Karst (solusional), yaitu danau yang dunia dan merupakan danau tipe vulkanik kaldera yang
terbentuk pada daerah batu gamping yang terbesar di dunia. Danau yang terdalam di Indonesia
mengalami pelarutan sehingga membentuk lahan adalah danau Montana di Sulawesi Tengah dengan
negatif atau berada di bawah rata-rata permukaan kedalaman maksimum 590 m dan merupakan danau
setempat. Danau karts yang berukuran kecil disebut terdalam ketujuh di dunia (Bemmelen, 1949). Untuk
doline dan yang besar dinamakan uvala. Contoh : kawasan Jabotabek. terdapat 219 tampungan alami
danau atau telaga di pegunungan seribu, DI (situ), namun sayang sekali banyak dari tampungan
Yogyakarta. tersebut yang sudah mengering sehingga kini tinggal
f. Penyesuaian morfologi dasar sungai berupa 164 buah dengan luas total tidak lebih dari 1990 ha.
interaksi antara arus sungai (streamow) dengan Pengetahuan lebih mendalam mengenai potensi yang
pengangkutan bahan kikisan (debris transport) terkandung di danau-danau Indonesia masih terbatas.
dapat membentuk Danau Tapal Kuda (oxbow lake) Bahkan untuk beberapa daerah seperti papua misalnya,
dan Kolam (pool). Danau Tapal Kuda (oxbow lake) pengetahuan itu masih sangat terbatas. Dapat
terbentuk akibat proses pemotongan saluran diberikan gambaran umum misalnya danau terbesar di
sungai meander secara alami dan ditinggalkan oleh Indonesia adalah Danau Toba (luas 112.970 ha) terbesar
alirannya sehingga disebut juga kali mati. Kolam kedua adalah Towuti (56.108 ha) dan paling dalam
(pool) adalah morfologi dasar sungai yang dalam adalah Matano (590 m) dengan ketinggian permukaan
memiliki sedimen kasar berkerikil (gravel-bed) air danau Matano sebenarnya jauh di bawah dasar laut.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Danau-danau tersebut sangat kaya Keadaan ekosistem perairan danau Danau yang mengalami
dengan keragaman fungsi dan di Indonesia kini cenderung sedimentasi berat antara lain
keanekaragaman hayati yang dapat mengalami degradasi, banyak di Danau Tondano, Danau Tempe,
dimanfaatkan manusia. Air tawar antara danau tersebut terancam dan Danau Limboto, lainnya
yang terdapat di danau hanyalah keberadaannya karena terjadinya mengalami sedimentasi ringan.
salah satu dari 1% dari sumber air pencemaran dan kerusakan Beberapa danau tipe paparan
tawar yang benar-benar ekosistem danau. Saat ini, hampir banjir diperkirakan akan lenyap
dimanfaatkan. Dalam skala dunia, 10% danau dan waduk yang ada di dalam 10-25 tahun mendatang bila
danau telah menjadi prioritas Indonesia terancam karena tidak dilakukan langkah-langkah
(perhatian) global karena 90% air masalah erosi dan sedimentasi penyelamatan, karena sedimentasi
tanah di permukaan bumi yang perlu segera ditangani agar yang berat itu. Sementara itu
tersimpan di danau dan waduk. tidak menyebabkan banjir. danau yang mengalami
Sebanyak 97% air di bumi adalah Pemerintah Indonesia, dalam hal ini pengurangan luas antara lain
air laut dan samudra yang berasa Kementerian Lingkungan Hidup Danau Limboto, Rawapening,
asin. Sedang air tawar sisanya 2% telah 2 (dua) dua kali Cidanau di Banten. Danau yang
berwujud gletser dan salju. Danau menyelenggarakan Konferensi ditumbuhi oleh eceng gondok
bersifat multi fungsi (pertanian, air Nasional Danau Indonesia (KNDI). sehingga menutupi luas danau
baku, perikanan, PLTA, pariwisata). KNDI I melahirkan Kesepakatan Bali lebih dari 10% antara lain Rawa
Disamping multi fungsi, danau di, tentang Pengelolaan Danau Pening, dan Danau Kerinci. Danau
Indonesia memiliki kekayaan akan Berkelanjutan pada tanggal 13 yang mengalami penurunan muka
plasma nutfah ikan 25% dari Agustus 2009. Sementara itu KNDI air yang nyata karena airnya
plasma nutfah dunia. Oleh karena II diselenggarakan pada tanggal 13 digunakan untuk membangkitkan
itu pemanfaatan potensi – 14 Oktober 2011. Pada KNDI I listrik antara lain Danau Toba,
sumberdaya air danau juga harus telah disepakati 15 (lima belas) Maninjau, dan Singkarak. Danau
memperhatikan aspek geogras danau di Indonesia yang menjadi yang mengalami pencemaran
dan kelestarian kesediaan air danau prioritas untuk ditangani (eutrokasi) oleh bahan nutrien
tersebut. Namun, seiring dengan pada periode 2010-2014. Ke-15 (nitrogen, posfat) yang berasal dari
meningkatnya jumlah penduduk danau tersebut dipilih berdasarkan limbah penduduk, pertanian,
dan kegiatan pembangunan yang parahnya tingkat kerusakan dan akititas perikanan dengan
kurang memperhatikan dampaknya terhadap kehidupan Keramba Jaring Apung ( KJ A)
keseimbangan dan daya dukung masyarakat. Danau-danau itu yakni antara lain Danau Maninjau,
lingkungan, kualitas lingkungan (1) Danau Toba (Sumatera Utara), Tondano, dan Toba. Danau yang
hidup ekosistem danau di (2) Danau Maninjau dan (3) Danau mengalami berkurangnya populasi
Indonesia semakin menurun akibat Singkarak (Sumatera Barat), ikan dan hampir punahnya ikan
pencemaran dan kerusakan (4) Danau Kerinci (Jambi), (5) Rawa endemik seperti ikan bilik di Danau
lingkungan. Jika ancaman dan Danau (Banten), (6) Danau Singkarak, ikan Depik di Danau laut
masalah-masalah tersebut tidak Rawapening (Jawa Tengah), Tawar di Kabupaten Aceh Tengah.
segera ditangani, maka dapat (7) Danau Batur (Bali), (8) Danau
dipastikan berbagai jasa Tempe dan (9) Danau Matano Keunikan Warna
lingkungan dan manfaat langsung (Sulawesi Selatan), (10) Danau Poso Beberapa telaga/danau dapat
yang selama ini diberikan oleh (Sulawesi Tengah), (11) Danau memancarkan warna-warna
danau tersebut akan sirna dan Tondano (Sulawesi Utara), tertentu, sementara lainnya tidak.
bahkan akan menimbulkan (12) Danau Limboto (Gorontalo), Danau Semeru di Desa Nguter,
bencana bagi masyarakat yang (13) Danau Sentarum (Kalimantan sekitar 21 Km dari Kota
tinggal di sekitarnya seperti banjir, Barat), (14) Danau Cascade Lumajang. Danau ini memiliki air
kelangkaan air tawar, dan Mahakam (Semayang, Melintang, yang jernih dan bersih karena l
menurunnya produksi pangan. Jempang), dan (15) Danau Sentani angsung bersumber pada sumber
(Papua). air Gunung Semeru.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Warna danau yang dipengaruhi keluaran gas belerang 2009&catid=43:berita&Itemid=73&lang=id diakses 15:33
(H2S dan SO2) biasanya berwarna hijau cerah (seperti di http://www.pusair-pu.go.id/artikel/kesatu.pdf
Kawah Ijen). Warna ini dapat berubah sewaktu-waktu
menjadi kuning atau putih, tergantung kepekatan gas Lampiran:
Daftar telaga/danau/waduk yang ada di Indonesia diurutkan
yang keluar. Danau kawah yang menutupi kawah aktif
berdasarkan propinsi:
biasanya memiliki pH sangat rendah (0—2) sehingga
1. Di Propinsi DI Aceh terdapat Danau Aneuklaot, Danau
praktis sangat beracun bagi sebagian besar makhluk
Laut Realoih, Danau Laut Tawar
hidup. Gas lain yang dapat dikeluarkan kawah adalah 2. Di Propinsi Sumatra Utara terdapat Danau Toba.
gas klor, uor, CO serta CO2. 3. Di Propinsi Sumatra Barat terdapat Danau Di Atas, Danau
Di Bawah, Danau Maninjau, Danau Singkarak.
Komposisi gas-gas yang terlarut atau bereaksi dengan 4. Di Propinsi Jambi terdapat Danau Kerinci, Danau Di-
air dan mineral juga mengakibatkan perbedaan warna pacampat, Danau Sipin.
danau, seperti yang mudah terlihat pada kompleks 5. Di Propinsi Bengkulu terdapat Danau Dendam Tak Sudah,
Danau Emas, Danau Tes.
Kelimutu. Warna air danau Tri Warna Kelimutu di
6. Di Propinsi Sumatra Selatan terdapat Danau Airhitam,
Kecamatan Moni, Kabupaten Ende, mengalami
Danau Jembawan, Danau Lubuk Deling, Danau Teloko,
perubahan. Danau Koo Fai Nuwa Muri yang berada di
Danau Ranau.
tengah berubah warna dari hijau terang ke warna biru. 7. Di Propinsi Batas Lampung & SumSel terdapat Danau
Sementara dua danau lainnya, yaitu Tiwu Ata Polo Ranau.
(warna hijau kelam) dan Tiwu Mbupu (berwarna hitam) 8. Di Propinsi Lampung terdapat Danau Jepara, Waduk Way
tidak mengalami perubahan warna. Sebelumnya kedua Rarem.
danau tersebut lebih sering ganti warna., ada yang dari 9. Di Propinsi Jawa Barat terdapat Danau Pangkalan, Rawa
putih ke coklat atau warna merah bata. Sebelum terjadi Danau, Situ Bagendit, Situ Cileunca, Situ Langkung, Situ
Lengkong, Situ Sipanunjang, Telaga Patenggang, Danau
perubahan warna di banau Tiwu Koo Fai Nuwa Muri,
Wanayasa, Waduk Cirata, Waduk Darma, Waduk Jatiluhur,
terjadi getaran-getaran kecil aktivitas vulkanologi di
Waduk Saguling.
gunung Kelimutu biasa berdampak pada perubahan
10. Di Propinsi Jawa Tengah terdapat Rawa Pening, Telaga
warna danau. Aroma belerang begitu kuat di sekitar Menjer, Waduk Cacaban, Waduk Cengklik, Waduk Gajah
Danau Linow. Danau tersebut menampilkan tiga warna Mungkur, Waduk Melahayu, Waduk Sempor, Waduk Wa-
yang seakan selalu berubah. Warna yang tampak das Lintang, Waduk Mrica, Waduk Kedungombo, Waduk
berubah itu pun disebabkan belerang yang terkandung Wonogiri, Waduk Garung, Waduk Sermo.
di dalam danau. 11. Di Propinsi Jawa Timur terdapat Danau Kawah Ijen, Da-
nau Kawah Kelud, Danau Pacai, Danau Rawa Kelindingan,
Telaga Sarangan, Danau Ranu Pakis, Danau Ranu Klakah,
DAFTAR PUSTAKA:
Sunaryo, Trie M. 2004. Pengelolaan Sumberdaya Air. Danau Ranu Bedali, Danau Ranu Gumbolo, Waduk Gon-
clang, Waduk Karangkates, Waduk Klampis, Waduk Lahor,
Malang :Bayumedia.
http://alam.leoniko.or.id/danau.htm diakses 15:33 Waduk Ngebel, Waduk Selarejo, Waduk Bening/Widas,
Waduk Sutami, Waduk Wlingi, Waduk Ladoyo, Waduk
http://id.wikipedia.org/wiki/
Daftar_bendungan_dan_waduk_di_Indonesia Senggurung, Waduk Wonorejo.
12. Di Propinsi Bali terdapat Danau Batur, Danau Bratan, Da-
http://id.wikipedia.org/wiki/Danau_kawah
http://ilmuwanmuda.wordpress.com/2008/07/04/danau/ nau Buyan, Danau Tamblingan.
13. Di Propinsi Kalimantan Barat terdapat Danau Bekuan,
diakses 15:44
http://www.indonesia.go.id/en/regional-government/east- Danau Belida, Danau Genali, Danau Sentarum, Danau
Tang.
nusa-tenggara-province/2164-pariwisata/10210-warna-
danau-kelimutu-berubah-lagi.html 14. Di Propinsi Kalimantan Tengah terdapat Danau Mepara,
Danau Bambenan, Danau Sembuluh, Danau Ganting,
http://wwwnew.menlh.go.id/home/index.php?
option=com_content&view=article&id=5184% Danau Gatel, Danau Kenamfui, Danau Limut, Danau Ma-
tur, Danau Raya, Danau Sembuluh, Danau Terusan, Da-
3Akonferensi-nasional-danau-indonesia-ii&catid=43%
3Aberita&Itemid=73&lang=en diakses 15:33 nau Tete.
15. Di Propinsi Kalimantan Selatan terdapat Danau Bangkau,
http://wwwnew.menlh.go.id/home/index.php?
op- Danau Bitin, Waduk Riam Kanan.

tion=com_content&view=article&id=3793:KONFERENSI- 16. Di Propinsi Kalimantan Timur terdapat Danau Jempang,


NASIONAL-DANAU-INDONESIA---BALI Danau Melintang, Danau Semayang.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


17. Di Propinsi NTB terdapat
Danau Segara Anak, Danau
Batu Jai, Danau Tambora.
18. Di Propinsi NTT terdapat Danau
Kalimutu/Telaga Tiga Warna.
19. Di Propinsi Sulawesi Utara
terdapat Danau Danau, Danau
Linouw, Danau Moat, Danau
Tondano.
20. Di Propinsi Gorontalo terdapat
Danau Limboto.
21. Di Propinsi Sulawesi Tengah
terdapat Danau Lindu, Danau
Poso.
22. Di Propinsi Sulawesi Selatan
terdapat Danau Mahalona,
Danau Matana, Danau
Sidenreng, Danau Tempe, Danau Rawa Pening (Sumber: Dok. Pribadi 230112)
Danau Towuti.
23. Di Propinsi Papua terdapat
Danau Anggi Giji, Danau Anggi
Gita, Danau Biru, Danau
Paninai, Danau Rombebai,
Danau Sentani, Danau Tage,
Danau Ti Bi, Danau Tonjidat,
Danau Yamur, Danau Yawasi,
Danau Ayamaru, Danau Tigi,
Danau Paniai.

Danau Sentani (Sumber: Dok. Pribadi 120411)

Disiapkan sebagai bahan wawancara untuk Program Acara “Mitos” mengenai kajian ekosistem telaga di Dieng yang ditayangkan
di Kompas TV pada Selasa, 20 Maret 2012 pukul 21.00 WIB

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


OPINI

SISTEM TRANSPORTASI DARAT


TERINTEGRASI
ASEAN DAN TIONGKOK
Oleh: Adi Wibowo (adi.w@ui.ac.id)

M asyarakat ekonomi ASEAN menjadi salah satu


magnet perdagangan dunia. Tentu ada alasan
tersendiri dari kalangan bisnis, tetapi secara umum
Thailand-Laos yang didukung oleh pemerintah
Tiongkok untuk pengembangkan kegiatan ekonomi
berbasis transportasi massal. Kerjasama ini akan
masyarakat ekonomi asean sedang tumbuh, dengan meningkatkan akses dikedua negara dengan kawasan
sudah mulai diberlakukan satu standar yaitu Masyarakat industri dan pelabuhan. Tiongkok akan bergabung
Ekonomi Asean yang dimulai tahun 2015. Tantangan dalam proyek ini untuk menyambungkan Kunming
tentu banyak, tetapi kesepakatan itu tentunya untuk salah satu kota diwilayah selatan Tiongkok dengan Laos
membantu masyarakat ASEAN mempuyai satu jaminan dan Thailand (Gambar 1). Rencana pembangunan jalan
ekonomi yang kuat dalam persaingan perdagangan kereta api cepat ini menjadi satu bagian penting dari
internasional. Salah satu faktor penting adalah jumlah sarana transportasi darat yang menghubungkan negara
penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 200 juta ASEAN, khususnya Laos dan Thailand dengan Negara
menjadi satu potensi pasar yang sangat potensial. Tiongkok.
Kesadaran potensi Indonesia maka awal tahun baru
2016 Presiden RI melaksanakan tahun baru di Papua,
sebagai penanda bagian terdepan Indonesia ada di
bagian timur yang berbatasan dengan negara Papua
Nugini dan Australia sebagai mitra dari negara di
kawasan ASEAN.

Negara Tetangga terdekat ASEAN lainnya adalah negara


Tiongkok. Sepanjang sejarah peradaban manusia
khususnya di ASEAN kedekatan dengan Tiongkok
sudah berlangsung sangat lama sejak masa kerajaan di
awal masehi. Hubungan perdagangan dan budaya
dibanyak negara ASEAN hingga saat ini menjadi simbol
perdagangan dengan adanya tempat perdagangan
dengan istilah “China Town”. Biasanya hubungan
perdagangan ini berdasarkan jalur laut sehingga kota-
kota perdagangan muncul di daerah pesisir tiap negara
ASEAN saat ini, namun demikian sejalan perkembnagan Gambar 1. Panah menunjukkan dari Kunming (Tiongkok)
jaman dna teknologi maka ada rencana hubungan melalui Laos menuju Thailand
perdagangan antara ASEAN dan negara Tiongkok
ditambah dengan sarana transportasi kereta api dari Jika merujuk tulisan Achjar di (Majalah Geospasial Vol-
Tiongkok ke ASEAN. ume 14 No 1 April 2016) yang menyatakan perkem-
bangan kereta api cepat menjadi suatu perhatian bagi
Tahun 2016 bulan September koran Kompas geogra transportasi.
menuliskan tentang kerjasama proyek rel kereta cepat

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Menurut Achjar, contoh kereta api nuansa transportasi baru yaitu jalur Tiongkok dan ASEAN, semoga
cepat di Eropa dan Asia, dengan kereta cepat (Gambar 2). Indonesia yang tidak masuk pada
mengambil rujukan dari koridor jalur kereta cepat bisa
pengamatan Perl tahun 2015, maka Jika hal ini sudah terjadi, maka bisa masuk pada sistem dan terintegrasi
terdapat tiga jenis model dibayangkan akan ada perubahan sehingga, jika terjadi peningkatan
pengembangan koridor kereta api pusat perdagangan, yang ekonomi maka wisatawan keluar
cepat yaitu: a) Jaringan koridor kemungkinan akan terjadi pada negeri Tiongkok meningkat, maka
eksklusif (exclusive corridors) koridor kereta cepat di Thailand Indonesia harus menyiapkan
seperti di Jepang; b) Jaringan dan Laos serta Tiongkok. Hal ini berbagai destinasi sebagai daerah
hybrid nasional seperti di Prancis juga akan berdampak pada koridor tujuan wisata yang kuat agar bisa
dan Jerman; jaringan hybrid kereta dari Thailand, Malaysia dan menarik wisatawan dari Tiongkok
internasional seperti di Uni Eropa; Singapura. Tentunya dalam yang mengunakan kereta untuk
dan c) Jaringan komprehensif konteks ASEAN akan semakin baik berwisata ke Indonesia.
nasional (comprehensive national hubungan ekonomi antara
networks) seperti China and
Spanyol. Perkembangan rencana Gambar 2. Kereta dari Kunming (Tiongkok) melalui Laos menuju Thailand kemudian
kereta cepat Thailand dan Tiongkok Malaysia dan Singapura
melalui Laos ada kemungkinan
menjadikan kawasan koridor
memiliki ciri hybrid internasional
seperti halnya kereta di Uni Eropa.
Kekeutan koridor ini juga bisa
dintegrasikan ke jalur kereta yang
sudah ada di ASEAN sebelumnya.

Salah satu jalur kereta yang sudah


ada menurut Wibowo (Majalah
Geospasial Volume 14 No 2
Agustus 2016) menghubungkan
antara 3 negara yaitu Thailand,
Malaysia dan Singapura. Negara
Malaysia yang berada di tengah
jalur darat yang menghubungkan
Singapura dengan negara Thailand,
hal ini membuat setiap hari ada
perjalanan kereta dari Singapura,
Malaysia dan Thailand. Jika
dikaitkan dengan rencana dari
Thailand dan Tiongkok maka akan
terbentang jalur kereta dari
Singapura, Malaysia, Thailand, Laos
dan Tiongkok. Artinya hubungan
sejarah masa lalu perdagangan
kerajaan yang ada di negara ASEAN
melalui jalur laut, sebagian akan
tersambung kembali dengan

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


ULASAN

BANJIR BANDANG DI ARAB SAUDI


Oleh: Kuswantoro (kuswantoro@ui.ac.id)

Siapa menyangka bahwa Arab Saudi yang lazim dikenal


kering kerontang, ternyata pernah dan bahkan sering
ditimpa bencana banjir pada dekade terakhir ini. Banjir
terparah pada 25 November 2009 di Kota Jeddah telah
menyebabkan lebih dari 100 orang tewas, kemudian
terjadi lagi di Jeddah pada 26 Januari 2011 yang
menewaskan sekitar 10 orang. Berselang dua tahun
kemudian, tepatnya 28 Januari 2013 setidaknya
sebanyak 659 keluarga dievakuasi dari kota Tabuk,
sebuah kota di bagian barat laut Arab Saudi. Kemudian
pada 1 Mei 2013 hujan badai mengguyur bagian
tengah Arab Saudi tepatnya di sekitar Kota Riyadh yang
telah menewaskan setidaknya 20 orang. Dua tahun
kemudian, tepatnya pada tanggal 17 November 2015,
hujan lebat mengguyur wilayah Arab Saudi bagian Akumulasi curah hujan selama 72 jam
barat, utara dan tengah yang menyebabkan banjir direkam pada GPM Core Observatory
Sumber: https://watchers.news
bandang yang mengakibatkan 8 orang tewas dan 1
orang tidak ditemukan.Pada pertengahan April 2016, banjir yang datang secara tiba-tiba. Adapun ash
terjadi lagi banjir bandang pada bagian tengah yakni ood ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
mulai dari Riyadh hingga ke Baha yang mengakibatkan 1) hujan dengan intensitas yang tinggi
sedikitnya 7 orang tewas. Banjir terkini terjadi pada 2) kemiringan daerah aliran sungai (DAS) yang terjal
pertengahan Februari 2017 di wilayah barat daya dekat 3) tutupan vegetasinya sedikit
perbatasan dengan Yaman, tepatnya di sekitar Abha, 4) kecepatan aliran airnya tinggi karena DAS tidak
telah menewaskan satu orang dan ratusan orang memiliki kemampuan untuk menahan dan
dievakuasi. menunda aliran air dari hulu.
Isu perubahan iklim global telah menjadi momok yang
Arab Saudi adalah sebuah negara yang berada pada harus diwaspadai oleh para pemangku kebijakan
wilayah iklim kering (arid region), yang secara umum terutama dalam menghadapi kemungkinan terjadinya
memiliki karakteristik banjir sebagai berikut. bencana alam yang tak terduga. Melihat kejadian banjir
1) terjadi tiba-tiba disertai cepatnya peningkatan di Arab Saudi yang berselang dua tahunan dan bahkan
maupun penurunan tinggi banjir dalam hitungan hampir tiap tahun terjadi hujan lebat yang
jam, mengakibatkan banjir bandang dapat menjadi indikasi
2) variasi debit puncak terhadap aliran adanya perubahan iklim global. Curah hujan yang
permukaan (runoff) tahunan sangat besar, mengakibatkan banjir tersebut besarnya di atas curah
3) muatan endapannya (sediment) besar karena hujan maksimum yang pernah terjadi di beberapa
sedikitnya vegetasi. dekade sebelumnya. Tentunya harus ada usaha yang
terintegrasi dalam menghadapi bencana agar
Dengan karakteristik banjir yang seperti itu, maka kerusakan lingkungan maupun korban jiwa dapat
kejadian banjirnya dikenal dengan istilah ash dihindari.
ood atau bisa diartikan sebagai banjir bandang, yakni

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


GEOGRAFIANA

TEMA: KITA BANGUN GEOGRAFI

A
cara Reuni Akbar Geogra angkatan 1959-2012 karpet. Persiapan peralatan band, sound system, taman
yang diselenggarakan pada hari sabtu, tanggal (bunga), dan lain sebagainya. Pada saat itu juga
26 November 2016 di Balairung, Universitas dilakukan persiapan tarian untuk acara H.
Indonesia telah berjalan dengan lancar dan sukses.
Kegiatan reuni akbar Geogra UI yang terakhir Alumni yang sudah sepuh (angkatan 1961) Pak Djoni
dilaksanakan sebelum reuni akbar ini yaitu pada tahun Sukanta dan Pak Sarwa Armawiasan dijemput oleh
2003 di Halim, Jakarta Timur. Persiapan acara Acara panitia ke rumahnya pada saat hari H. Selain alumni
Reuni Akbar Geogra ini dilaksanakan mulai bulan Juli geogra S1 dan S2, panitia juga mengundang ketua
2016 dengan pembentukan panitia pelaksana yang Iluni UI dan Iluni FMIPA UI dan staf administrasi Geogra
terdiri dari panitia inti dan panitia perwakilan angkatan. UI (Bu Like dan Bu Admi). Pendaftaran pada meja
Rapat persiapan dilakukan beberapa kali dengan rapat registrasi sudah dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Para
persiapan pleno yang terdiri dari panitia inti dan panitia alumni setelah registrasi (sambil cek data alumni untuk
perwakilan angkatan dilakukan dua kali di Departemen Buku Alumni Geogra UI 1959-2012), dipersilakan
Geogra FMIPA UI, yaitu tanggal 3 September dan 5 melakukan foto booth, melihat pameran fotogra,
November 2016. melihat foto-foto sepanjang kenangan menjadi
mahasiswa Geogra (foto jadul), dan melihat bazzar
Persiapan menjelang acara hari H, panitia inti dibantu yang ada, kemudian setelah itu duduk di kursi pada
oleh panitia mahasiswa yang tergabung dengan panitia meja yang telah disediakan per angkatan. Mulai
Geography Days ke-8, terdiri dari beberapa mahasiswa angkatan 1959-2012.
angkatan 2013, 2014, 2015 dan mahasiswa baru 2016.
Panitia mahasiswa masuk ke dalam semua bidang atau Acara dimulai pada pukul 10.30 wib (yang seharusnya
seksi yang ada dalam panitia inti. Panitia dari 10.00 wib) oleh MC (Mas Temon alumni Psikologi UI dan
mahasiswa berjumlah sekitar 50 orang. Koordinator Mbak Ita alumni Geogra 86), kemudian dilanjutkan
panitia mahasiswa adalah Sdri. Nabila (Bedet), dan Sdr. dengan acara Safety Induction, menyanyikan lagu
Nunu angkatan 2014. Gladi bersih dan persiapan Indonesia Raya dan berdo’a dipimpin oleh Mas
terakhir dilaksanakan pada hari jum’at, tanggal 25 Kuswantoro (Geogra 02). Sebelum acara sambutan-
November 2016, mulai dari pukul 14.00-24.00. sambutan dipagelarkan mix tarian persembahan dari
Persiapan pada saat gladi bersih dilakukan penyusunan para mahasiswa Geogra FMIPA UI, angkatan 2014-
ruangan di Balairung, antara lain: meja bundar yang 2015 dan 2016. Acara selanjutnya yaitu laporan Ketua
berjumlah 60 meja, kursi sekitar 1.00 kursi, meja Panitia oleh Bapak Sumanto, Sambutan dari Ketua
sekretariat, meja registrasi, meja bazzar. Dekorasi dan Forkom Geogra UI Bapak Rudy P. Tambunan, dan
ornament pada meja, panggung, dan ruangan di sambutan Ketua Departemen Geogra FMIPA UI Bapak
Balairung. Pemasangan spanduk luar, umbul-umbul, Eko Kusratmoko, disaksikan oleh Ketua Iluni FMIPA UI,
backdrop besar, photo booth, penunjunk arah ke Ibu Ety. Penyerahan doorprize di sela-sela acara dari
balairung, penunjuk arah di dalam ruangan, pameran para alumni sudah dimulai.
fotogra, banner foto perjalanan Geogra 1959-2016,

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Berbagai cerita dari para alumni langsung dan disaksikan oleh oleh 13 bazzar makanan dan 10
diwakili dari Ibu Yanti (Geogra 64) seluruh alumni yang hadir. Alumni bazzar lainnya. Bazzar diikuti oleh:
dan Pak Triarko (Geogra 1981). yang mendapatkan suara HMD (Himpunan Mahasiswa
Acara selanjutnya adalah Informasi terbanyak adalah Pak Sumanto (G Departemen) Geogra FMIPA UI,
mengenai SKKNI (Standar TB 90)=25 suara, masing-masing 3 KSG (Kempok Studi Geogra), GMC
Kompetensi Kerja Nasional suara Pak Supriatna (G 86) dan Pak (Geographical Mountaineering
Indonesia), merupakan informasi Adi Wibowo (G 91), Bapak Uke M.H Club), dan lainnya. Mereka menjual
yang penting untuk civitas akade- (G 89)=2 suara, masing-masing satu cindra mata, souvenir, kaos dan
mika Geogra UI dalam pendidikan suara adalah Bapak Asep K (G 74), lainnya. Papan bunga dari Pak
dan dunia kerja oleh Sdri. Anindita Bapak Rudy PT (G 67), Bapak Nuzul Sumanto dan Angkatan 1987.
(Geogra 2004). A (G 76), Bapak Awyn S (G 81),
Bapak Handi S (G 85), Bapak Dalam acara reuni akbar ini, dibuat
Kegiatan reuni akbar ini merupakan Taqyuddin (G 86), Bapak Eko K (G Buku Alumni Geogra UI 1959-2012
puncak acara dari rangkaian acara 82), Bapak Kiki (G 94), dan Bapak dengam merevisi Buku Alumni
G Days ke-8, tahun 2016 (Acara Dies Dwi NC (G 97). Geogra UI 1959-1999 yang dibuat
Geogra FMIPA UI, yang dilakukan pada tahun 2003. Pada tahun 2003
rutin setiap tahun). Rangkaian acara Jadi yang terpilih sebagai Ketua ada sekitar 700 alumni S1 dan 70
GDays lainnya, yaitu: pelatihan/ Iluni (menggantikan forkom) alumni S2. Pada tahun 2016 ini ada
workshop penginderaan jauh, Geogra FMIPA UI Periode 2016- sebanyak 1.647 S1 dan 266 S2
Seminar Nasional Batas Wilayah, 2020 adalah bapak Sumanto (G TB Geogra UI, yang bekerja di
Olimpiade Geogra Nasional, dan 90). Setelah acara pemilihan, berbagai bidang. Bersamaan
Lomba Fotogra. Setelah acara langsung diadakan serah terima dengan akan dilakukan akreditasi
pemberian informasi tentang dari Ketua Forkom Geogra UI 2003 Program Sarjana (S1) Geogra
SKKNI, dilakukan pengumuman -2016 Bapak Rudy PT kepada Ketua FMIPA UI pada tahun 2017, pada
dan penyerahan hadiah bagi Iluni Geogra 2016-2020 Bapak kesempatan reuni akbar ini,
pemenang Olimpiade Geogra Sumanto. dilakukan tracer study untuk para
Nasional, dan Lomba Fotogra. lulusan baru angkatan tahun 2009-
Acara selanjutnya adalah foto Peserta alumni yang hadir 2012. Berhasil dilakukan pengisian
bersama dan pemotongan berjumlah 883 orang terdiri dari kuesioner sebanyak 88 responden.
tumpeng sebagai tanda bahwa 624 alumni S1 dan S2 Geogra dan Media yang meliput acara Reuni
tanggal 27 November 1959 sebagai 259 mahasiswa Geogra FMIPA UI. Akbar Geogra UI Angkatan 1959-
tanggal kelahiran Geogra. Tahun Doorprize dari para laumni yang 2012 ini antara lain TV Ove, iNews,
1959-1967, Jurusan Geogra terkumpul berjumlah 166 buah. Warta Kota dan media on line
dibawah FIPIA Unpad Bandung, Foto jadul dari para alumni yang lainnya.
dan tahun 1967-sekarang di bawah terkumpul 1.543 foto. Bazzar diikuti
FIPIA dan FMIPA UI, Jakarta. Foto
bersama dilakukan oleh alumni Gambar 1. Para penari “Tarian Mix”
semua angkatan di podium oleh mahasiswa Geogra UI

Balairung UI.

Pemilihan ketua Iluni Geogra UI


periode 2016-2020, dilakukan
dengan memilih calon dari masing-
masing perwakilan angkatan. Suara
berhasil dikumpulkan sebanyak 42
suara (di atas 50%) dari 57 suara sah
(dari semua angkatan yang ada).
Perhitungan suara dilakukan

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Gambar 6. Pak Sumanto (Ketua Iluni Geogra 2016-2020) dan
Gambar 2. Laporan Ketua Panitia Bapak Sumanto Pak Rudi (Ketua Forkom/Iluni Geogra sebelumnya)

Gambar 3. Sambutan dari Ketua Forkom Geogra UI Bapak


Rudy P Tambunan
Gambar 7. Pemotongan Tumpeng dalam Rangka Ulang Tahun
Geogra UI ke-57

Gambar 4. Sambutan dari Ketua Departemen Geogra FMIPA


UI Bapak Eko K.

Gambar 8. Foto Bersama dari Berbagai Angkatan Geogra UI

Gambar 9. Foto perjalanan Geogra UI

Gambar 5. Persembahan Untuk Dosen Geogra UI

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


GEOGRAFIANA

Nuzul Achjar (Geogra 1976)

Nuzul Achjar lahir di Kepulauan Riau, 10 Mei 1955. beliau mengambil gelar S1 ny di fakultas MIPA UI di
jurusan Geogra (1976-1984). Kemudian mengambil “master thesis” nya di Departemen Geogra dan
Program Ilmu Wilayah di University of Illinois at Urbana-Champaign (UIUC), USA, pada Maret 1992. Beberapa
bidang keahlian yang dimiliki yaitu dalam hal analisa ekonomi perkotaan dan daerah, analisa dampak
ekonomi regional, dan perubahan- perubahan struktural ekonomi. Beliau pernah menjabat sebagai Dekan
fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji di Propinsi Kepulauan Riau pada Maret – Juli 2009. saat ini
beliau menjadi dosen di fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan juga sebagai peneliti di LPEM-FEUI.
Beberapa pengalaman penelitian yang beliau lakukan adalah sebagai project leader pada Series of Economic
Impact and Updating of Economic Impact Study of PT Freeport Indonesia (2003-2008), project leader pada
Macroeconomic Impact Analysis of Ministry of Public Work Projects (Mei - Oktober 2007)

Titik Suparwati (Geogra 1978)

Dalam penyampaian kuliah umumnya Bu Titik (panggilan akrab Titiek Suparwati


oleh kolega di BIG) mengatakan: Kuliah di Geogra FMIPA UI membawa beliau
berkarier di Bakosurtanal setelah lulus dan meniti jenjang karier hingga menjadi
pejabat eselon I. Belajar di geogra mendapatkan pengetahuan: teknik,
perundangan, human geography dan physical geography sekaligus, dengan
pengetahuan ini sebagai bekal berkoordinasi dan bekerjasama dengan lembaga-
lembaga pemerintah yang ada di Indonesia.

Beni Hermawan (Geogra 1991)

Telah resmi dilantik bersama 40 pejabat eselon II, oleh Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A. Djalil. Mas
Beni (panggilan akrab untuk beliau Beni Hermawan di kalangan civitas academika geogra UI),
dilantik untuk menduduki kursi sebagai pejabat eselon II yang diberi amanat dalam menunjukkan
performance dan peran sebagai “Direktur Penataan Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan
dan Wilayah Tertentu” (WP3WT). Mas Beni, sebelumnya menjabat dan benkantor sebagai Kepala
Kantor Pertanahan Kabupaten Muaro jambi, Provinsi Jambi selanjutnya beliau akan berkantor di
Kantor Direktorat WP3WT Kementerian ATR/BPN di jalan Haji Agus Salim 58, Menteng, Jakarta Pusat

Weling Suseno (Geogra 2004)

Survei potensi hidrologi dan pemaparan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
di Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan dengan kapasitas produksi 25 MW yang
dilakukan oleh Weling Suseno (Geogra 2004) sebagai salah satu upaya mendukung program
pemerintah untuk membangun pembangkit listrik 35.000 MW melalui skema Independent
Power Producer (IPP), yang telah dipresentasikan di depan Gubernur Sumatera Selatan, Alex
Noerdin.

Osmar Salih (Geogra 2008)

Pada tanggal 18-24 Oktober 2016, Tim Jitupasna/PDNA (Post Disaster Need
Assestment) yang terdiri dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas PU Provinsi Maluku, melakukan kaji
kebutuhan pascabencana akibat gelombang pasang di wilayah Kabupaten Maluku
Tenggara dan Kota Tual. Alumni Geo UI (2008), yaitu Osmar Shalih (Foto 1, posisi paling
kanan) merupakan salah satu anggota tim dari BNPB. Hasil tinjauan lapang, Gelombang
pasang tertinggi terjadi pada setiap bulan Juni-Juli (angin musim timur). Sementara
Infrastruktur yang terdampak paling parah adalah bangunan rumah dan talud pantai.
Rekomendasi lebih lanjut untuk kaji kebutuhan tersebut antara lain, rehabilitasi dan
rekonstruksi talud pengaman pantai dan rumah yang berbasis pengurangan resiko
bencana serta build back better and safer.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


KAMPUSIANA

SEMINAR NASIONAL
INFORMASI GEOSPASIAL
DALAM PENGELOLAAN BATAS WILAYAH
Mewujudkan Integrasi Ruang Pembangunan Nasional yang Berkelanjutan
Oleh: Supriatna (ysupris@yahoo.com)

S eminar Nasional Informasi Geospasial dalam


Pengelolaan Batas Wilayah tahun ini mengangkat tema
“Mewujudkan Integrasi Ruang Pembangunan Nasional yang
Berkelanjutan” yang bekerja sama dengan Direktorat
Toponimi dan Batas Antar Daerah Direktorat Jenderal Bina
Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri dan
Badan Informasi Geospasial. Tujuan dari acara seminar ini
adalah sebagai sarana untuk mendukung program
pemerintah dalam permasalahan pengelolaan batas wilayah
untuk pembangunan berkelanjutan dan mengkaji isu-isu
batas wilayah dalam konteks informasi geospasial.

Terdapat 5 narasumber yang menjadi pembicara dalam


seminar ini, yaitu Bapak Dr Priyadi Kardono, M.Sc sebagai
keynote speaker dan Kepala Badan Informasi Geospasial
periode 2014-2016, Bapak Prof. Dr. Hasanuddin Zainal Abidin,
M.Si. sebagai Guru Besar Geodesi ITB, Bapak Dr. Tumpak
Haposan Simanjuntak, MA sebagai direktur Toponimi dan
Batas Daerah Direktorat Jenderal Bina Administrasi
Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri, Bapak Beni
Hermawan, S.Si. M.Si. sebagai Direktur Pemetaan Wilayah
Pesisir Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan, dan Wilayah Tertentu
Ditjen Agraria, Kementrian Agraria dan Tata Ruang/BPN, dan
Bapak Dr. rer, nat. Eko Kusratmoko, M.S. selaku Kepala
Departemen Geogra FMIPA UI.

Seminar yang diselenggarakan pada tanggal 24 November


2016 di Ruang B101 FMIPA UI ini dihadiri oleh 148 orang.
Dengan tamu undangan yang hadir berjumlah 52 orang, dan
total jumlah peserta yang hadir yaitu 82 orang, serta pihak
sponsor yang hadir dari Badan Informasi Geospasial, PT Exsol
Innovindo, dan PT Datascript.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


GEOGRAFIANA

LIPUTAN
KONFERENSI INTERNASIONAL IGU 2016
21-25 Agustus 2016, Beijing, Tiongkok
Oleh: Triarko Nurlambang (triarko@gmail.com)

P ada tahun 2015 saya mengamati dan menyimpulkan


bahwa harus ada wakil dari Departemen Geogra UI
yang berkiprah dalam International Geography Union
diberikan kepada pengemudi taxi, jika ingin
menggunakan taxi. Selain petunjuk mencapai venue IGU,
saya juga mendapatkan informasi, tentu dijelaskan
(IGU). IGU adalah organisasi internasional yang menjadi dalam Bahasa Inggris oleh mahasiswa/i yang bertugas di
payung bagi seluruh organisasi ilmu geogra. Dibalik help desk tersebut, saya mendapat penjelasan apa saja
keinginan tersebut ada rasa ingin tahu untuk mengukur yang harus dillakukan untuk mendaftar ulang
diri keilmuan geogra yang saya miliki ini apakah sudah sesampainya di venue.
pada tingkat yang berkembang di seluruh bagian dunia.
Sebenarnya pada tahun 2012 saat berlangsung IGU ke 31 Sesampai di venue yang berada di kompleks Olimpiade
di Koln, Jerman, mas Had Setiadi telah ikut dan diterima Beijing, suasana sebuah pertemuan internasional sudah
abstraknya untuk menjadi pembicara dalam salah satu terasa. Banyak peserta dari berbagai benua yang telah
diskusi panel. Pada saat itu saya juga menyerahkan berdatangan dan mendaftar ulang. Satu spot yang
abstrak namun gagal. Keikutsertaan mas Had ini paling favorit adalah di depan pintu gerbang utama
memicu saya untuk ikut dalam konferensi internasional yang ada spanduk besar panjang 33rd International
IGU ke 33 di Beijing 2016. Geographical Congress, 21-25 Agustus 2016, Beijing.
Itulah spot tempat para peserta berfoto sendiri atau
Pada bulan Maret 2016, abstrak saya alhamdulillah berkelompok. Memasuki gedung China National
diterima. Selanjutnya saya memproses keikutsertaan Convention Center mendapat penjagaan yang cukup
saya. Pada bulan tanggal 20 Agustus 2016 sampai di ketat, seperti suasana di airport. Proses pendaftaran
Beijing dengan transit di Hong Kong sekitar 2 jam. Suatu ulang sangat mudah dan peserta terbimbing dengan
perjalanan dan pengalaman yang menarik bagi saya baik dengan panitia yang siap membantu tersebar
dalam menghadapi suasana kultur yang banyak saya disetiap sudut tempat booth pendaftaran kepesertaan,
ketahui melalui berbagai tulisan. Ternyata saya bisa tour, urusan administrasi (semacam SPPD), dan booth
berkomunikasi hanya di airport dan sampai di hotel saja. tempat menerima seminar kit, terutama buku program
Namun saya sudah bersiap dengan petunjuk yang yang berisi sambutan dari IGU, panitia, daftar waktu dan
diberikan oleh panitia penyelenggara IGU. Sang ruang pelaksanaan diskusi panel sekitar 1000an peserta
pengemudi taxi sama sekali tidak dapat berbicara dan dan forum serta rapat khusus berikut beberapa sponsor
membaca tulisan dalam bahasa Inggris. Dengan pendukung. Selain itu juga diberikan voucher makan
petunjuk yang diberi aksara China maka saya bisa siangnya. Lebih dari itu juga terdapat sejumlah signage
sampai di hotel tempat saya menginap. yang memberi kemudahan kita berada di sudut mana
dalam gedung serta petunjuk lokasi event-event dalam
Sesampai saya di hotel, langsung saya melakukan kongres. Selanjutnya setelah mendaftar, saya melakukan
reservasi sebagaimana saya sudah pesan melalui panitia. orientasi gedung 4 lantai yang terisi penuh untuk acara
Sesampai di kamar dan istirahat sejenak lalu langsung ke congress. Ada Plenary hall untuk pembukaan dan
lobi hotel dimana sudah ada help desk penerimaan penutupan, kemudian puluhan ruang untuk disukusi
peserta IGU dari berbagai negara. Di desk tersebut saya panel, pertemuan forum, rapat khusus, ruang pameran
mendapat petunjuk bagaimana saya bisa sampai ke dan poster, ruang kantin atau pertemuan khusus, serta
venue pelaksanaan IGU yang jaraknya sekitar 400an ruang tempat makan siang yang sebenarnya tempat
meter dari hotel tempat saya menginap. Saya diberi parkir namun dibuat sekat-sekat terbuka.
petunjuk berupa secarik kertas bertulisan China yang

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Foto depan gedung China Na onal Conven on Center perkembangan ilmu serat profesi.
Diantaranya yang menarik adalah
tokoh geogra dari Tiongkok yang
menggambarkan perkembangan
ilmu geogra dan perannya bagi
pembangunan di Tiongkok.
Diantara pesan-persan dari para
tokoh yang patut untuk dicatat
sebagai “jati diri” dan ciri seorang
geograf adalah sebagai berikut:

Foto Suasana Awal Pembukaan Kongres IGU ke 33 di Beijing

Dari kegiatan diskusi panel, komisi


dan forumyang saya ikuti adalah
diskusi panel Local and Regional
Development tempat dimana
paper saya harus dipresentasikan.
Foto suasana tempat pendaftaran geogra
Dalam kesempatan itu saya
mempresentasikan paper saya
berjudul “Spatial Analysis for Suu-
porting Strategic Environmental
Assessment Implementation in
Indonesia”. Ternyata dalam sesi
diskusi panel tersebut panitia
memperbolehkan beberapa paper
tambahan dari China
Keesokan harinya saat sendiri), IPB (seorang, Dr. Ernan dipresentasikan. Pada akhir sesi
pembukanaan kongres IBU, Rustandi), UGM ( 2 peserta, suami disampaikan bahwa semua paper-
suasana sangat ramai namun tetap dan istri) serta 3 peserta yang paper yang telah dipresentasikan
tertib. Diperkirakan tidak kurang sedang kuliah di luar negeri. dipersilahkan untuk disampaikan
dari 5000 orang peserta mengikuti Sambutan diberikan oleh ketua atau dimuat pada berbagai jurnal
acara pembukaan ini. Sekitar IGU, panitia, dan tokoh-tokoh IGU di negara-negara tempat pimpinan
separuhnya berasal dari Tiongkok yang mejelaskan perkembangan tema berada, diantaranya bisa di
sendiri. Dari Indonesia sendiri ada 7 tema kongres IGU berikut Jerman, Polandia, Rumania, dan
peserta, dari UI (seorang, saya pandangannya mengenai lain-lain.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Sebagai salah satu tema yang paling banyak LAMPIRAN 1. abstrak paper Triarko Nurlambang untuk Konferensi
Internasional IGU ke 33, Beijing, Agustus 2016
peminatnya dalam kesempatan ini diadakan semacam
rapat untuk menentukan rencana berikutnya. Pengelola SPATIAL ANALYSIS FOR SUPPORTING STRATEGIC ENVIRONMENTAL
ASSESSMENT:
dan panitia tema Local and Regional Development ini IMPLEMENTATTION IN INDONESIA
menetapkan pertemuan khusus tema ini berikut
Sustainable development in Indonesia has been enhanced by the
diadakan di Bucharest Rumania pada bulan September application of Strategic Environmental Assessment (SEA). SEA is man-
datory for development and spatial planning in Indonesia, whether
2017. Saya pun berencana ikut serta dan bersyukur the plans are at the national or local level. One of the method use for
abstrak saya telah diterima untuk pertemuan tematik SEA is spatial analysis. Spatial analysis has been proven to be effective
at assessing complex problems and cross-cutting issues in certain
ini. Selain itu saya juga mengikuti Young Achievement regions. Amongst the region where spatial analysis has been implant-
Forum. Suatu forum dikelola secara khusus untuk ed in SEA is in the district of Tapanuli Utara and the province of North
Sumatra, both of which will be discussed further in this paper to ex-
memberikan arahan bagi fresh-graduate Geogra amine the strengths and weaknesses of spatial analysis in SEA. This
mengenai masa depan dan karirnya. Dalam forum study compares the several roles that spatial analysis plays in SEA,
specically in how spatial analysis utilizes sustainable development
tersebut saya berkesempatan berbagi pengalaman dan principles. Although spatial analysis has proven to be useful in analyz-
ing complex problems in planning and predicting future demand, it
sedikit memberi nasehat kepada peserta-peserta muda has remained underused and difcult due to the lack of high quality
yang rata-rata adalah aktivis di universitasnya masing- spatial data.
masing. Selanjutnya saya diminta menjadi narasumber Key words: SEA, sustainable development, spatial analysis,
untuk kegiatan forum ini pada kesempatan berikutnya.
--------------------------------------------o----------------------------------------
Kegiatan lain yang saya ikuti adalah tour. Diantara
tawaran tour yang ada, saya memilih tour ke tembok LAMPIRAN 2: IGU Thematic Conference on LANDUSE/
COVERCHANGES, BIODIVERSITY, HEALTH AND ENVIRNMENT, LOCAL
China. Satu atraksi yang termasuk dalam satu dari tujuh AND REGIONAL DEVELOPMENT
keajaiban dunia. Pengelolaan wisata ini seluruhnya
Governance and Policies in Planning, Land use and Biodiversity
dalam Bahasa Inggris dan dikelola oleh perusahaan Bucharest, Rumania, 11-15 September 2017
swasta yang bekerjasama dengan panitia. Kegiatan lain Decentralization Effectivity in Indonesia
yang saya ikuti dalam konferensi internasional IGU ke 33 Triarko Nurlambang

ini adalah melihat dan belanja beberapa buku baru atau The decentralization system is mandated by the Indonesian govern-
relatif baru dan menjadi pengarus utamaan dalam ment to enable regional development in the reformation era, speci-
cally the year 2004/5. There were at least two crucial momentums that
perkembangan ilmu geogra. enforced the decentralization effort by the government; the Regional
Government Law (UU Pemerintahan Daerah) which was then revised,
and President Jokowi’s (2015-2019) policy of ‘marginal’ development,
Secara keseluruhan saya mendapat banyak or development focusing on rural regions and citizens in the lower
economic classes. In the last decade, the development process in
pembelajaran sebagai seorang yang belajar tentang Indonesia has greatly accelerated, especially in the infrastructure of
geogra dan berkumpul dengan sejumlah tokoh Indonesia’s many regions, specically in the transportation and ener-
gy sector. However, this rapid growth has yet to be equally enjoyed by
geogra yang membahas hal-hal terkini dalam ilmu many the nation’s vast regions. There is still a signicant disparity
kegeograan serta perkembangannya. Tentu situasi ini between the western and the eastern part of Indonesia, and between
the urban and rural areas. This disparity is further accentuated by the
sangat bermanfaat bagi seluruh peserta dan dapat nation’s geographical characteristics, with 17 thousand islands large
menjadikan sebagai tolok ukur kemajuan pendidikan and small, equalizing development is a colossal task. Indonesia’s
inequality problem is evident in its gini ratio, which scores at around
dan penelitian geogra di tempatnya bertugas. Lebih 0.4. Even though the last ve years that number have shown some
decrease, it is still considerably high. Using Bromley’s policy-
dari itu juga dapat bermanfaat bagi para geograf muda.
institution analysis and a ‘time and space’ approach, the disparities of
Mereka dapat memperoleh jaringan pengembangan Indonesia’s development, caused by its policies and the arrangements
of its respective institutions can be dissected. The basic pattern of the
bidang peminatannya dan juga dapat mendukung disparities is apparent, but its gap is evidently growing smaller. Mean-
rencana karir mereka. while, with a time-space approach, that pattern can be claried fur-
ther by putting it in the context of regional planning periods. It is
apparent that focusing on citizens in the lower economic classes and
Harapan saya pada waktu yang akan datang secara rural regions can shorten the developmental gap between regions.
Moreover, the choice of a more controlled decentralization system is a
periodik Departemen Geogra UI dapat mengirim staf determining factor in achieving a more equal regional development
peneliti/pengajarnya mengikuti konferensi in Indonesia.

internasional IGU. Pada tahun 2018 tuan rumahnya keywords: decentralization, regional development, policy and institu-
tion analysis, time and space
adalah Quebec di Kanada. Sedangkan tahun 2020
kandidatnya (tuan rumah IGU dilombakan) adalah di
Melbourne, Australia. Bersiaplah.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


GEOGRAFIANA

JOINT FIELD SCHOOL 2016


PENGALAMAN HOMESTAY
DI SUBANG DAN SUMEDANG
Oleh: Nurul Sri Rahatiningtyas (ns.rahatiningtyas@gmail.com)

Geograf dan Kunjungan Lapang selama tiga hari dua malam. Dan homestay kedua
“The World is a book and those who do not travel read dilakukan di Dusun Citungku Desa Negarawangi
only one page by St. Augustine” merupakan salah satu Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang selama
quotes yang menurut saya pas untuk orang-orang yang dua hari satu malam.
belajar Geogra. Seorang geograf harus sering pergi ke
lapang untuk mengasah “rasa”nya dalam melihat Lokasi Homestay
sebuah ruang dan aktivitas didalamnya. Selain itu, pergi Desa Sarireja Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang
ke lapang juga dapat meningkatkan pengetahuan dipilih sebagai lokasi homestay karena dianggap sesuai
seseorang atas sebuah lokasi dan juga wilayah. untuk memperdalam tema kemiskinan. Berdasarkan
informasi dari Bappeda Kabupaten Subang, Desa
Selain memiliki kesempatan tiga kali kuliah lapang Sarireja merupakan salah satu desa miskin. Mayoritas
sebagai mata kuliah wajib departemen, mahasiswa penduduknya bermatapencaharian di bidang
Geogra UI juga memiliki kesempatan pergi ke lapang pertanian. Desa ini awalnya merupakan desa para
melalui kegiatan Joint Field School yang dilaksanakan pemetik teh yang bekerja untuk perusahaan
atas kerjasama antara Departemen Geogra FMIPA UI perkebunan. Saat ini kondisi perusahaan perkebunan
dengan School of Geoscience The University of Sydney kurang baik, sehingga banyak jumlah penduduk desa
Australia. Tahun 2016 merupakan tahun ke-6 yang bekerja sebagai pemetik teh sudah tidak sebanyak
dilaksanakannya kegiatan ini. Kegiatan pada tahun ini dulu lagi. Selain bekerja di kebun teh, penduduk desa
diikuti oleh 7 orang mahasiswa Geogra UI dan 19 banyak yang mulai menanam nanas. Kecamatan
orang mahasiswa Sydney. Joint Field School tahun 2016 Jalancagak sendiri sudah lama merupakan salah satu
(JFS 2016) dilaksanakan hanya beberapa hari setelah lokasi yang terkenal dengan nanasnya. Buah nanas
libur Idul Fitri tepatnya tanggal 11-23 Juli 2016. yang dihasilkan sebagian besar dijual di kawasan wisata
di sekitar Subang seperti Ciater, Kota Subang, Lembang,
Aktivitas yang dilakukan selama kegiatan ini tidak jauh Bandung, bahkan hingga ke Jakarta. Saat akhir pekan,
berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain ada maka permintaan akan buah nanas akan meningkat
aktiviatas lecture dan paparan dari narasumber, ada seiring dengan meningkatnya wisatawan datang ke
juga tutorial, eld visit, dan diakhiri dengan nal test. objek-objek wisata di Kabupaten Subang. Selain di jual
Rangkaian kegiatan ini sebagian besar dilaksanakan di dalam bentuk buah, di Kecamatan Jalancagak juga
kampus Departemen Geogra FMIPA UI sedangkan terdapat industri pengolahan nanas menjadi berbagai
untuk kunjungan lapangnya dilaksanakan di Jawa Barat, jenis makanan seperti dodol, coklat, sirup, dan kerupuk.
DKI Jakarta, dan Tanggerang Selatan. Hasil olahan nanas ini selain di jual di sekitar Kecamatan
Jalancagak sendiri juga sudah mulai di jual hingga ke
Untuk mempertajam ”rasa” khususnya terkait dengan Bali. Kualitas makanan olahan ini telah dikonsultasi dan
topik kegiatan, dalam rangkaian kegiatan ini, kami juga diawasi oleh instansi terkait seperti dinas kesehatan dan
melakukan dua kali kegiatan homestay di rumah juga dinas perindustrian dan perdagangan. Sehingga
penduduk. Homestay pertama dilakukan di Desa konsumen tidak perlu khawatir akan kualitas produk
Sarireja Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang makanan tersebut.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Desa kedua yaitu Desa dapat memanfaatkan lahan penduduk pendatang karena para
Negarawangi (Dusun Citungku) dibawah tegakan untuk ditanami tamu akan berinteraksi langsung
Kecamatan Rancakalong kopi dan mendapatkan hasil dari dengan pemiliki rumah berikut
Kabupaten Sumedang dipilih kopi itu sendiri. Sedangkan kebudayaan yang melekat
sebagai lokasi homestay untuk Perhutani selain mendapatkan bagi padanya. Apabila homestay
memperdalam tema terkait isu-isu hasil dari pohon kopi milik diartikan sebagai ”tinggal di
lahan. Desa Negarawangi penduduk juga mendapatkan rumah” atau menginap di rumah
khususnya Dusun Citungku manfaat semakin bebasnya penduduk, mengikuti aktvitas
merupakan salah satu desa yang kawasan hutan dari konversi lahan pemilik rumah secara aktif,
berbatasan dengan kawasan hutan secara ilegal oleh penduduk sekitar mendapat kepercayaan dari
milik Perum Perhutani Divisi hutan. Dengan adanya pohon- pemilik rumah sehingga pemilik
Regional Jawa Barat dan Banten pohon kopi milik penduduk di rumah bersedia dengan suka rela
Kesatuan Pemangkuan Hutan kawasan hutan Perhutani, maka bercerita tentang kehidupan
Sumedang. Adanya pemanfaatan secara tidak langsung penduduk mereka maka kegiatan ini dapat
lahan bersama antara Perhutani juga akan ikut menjaga keamanan dijadikan metode pengumpulan
dengan penduduk desa di kawasan hutan. data penelitian.
menjadikan Desa Negarawangi
menjadi salah satu lokasi yang Kelebihan dan Kekurangan Salah satu kajian yang dapat
tepat untuk membahas mengenai digunakan dalam penelitian terkait
Kegiatan Homestay
isu-isu lahan. Pemanfaatan lahan masyarakat adalah kajian etnogra.
Ketika mendengar kata homestay
bersama antara Perhutani dengan Kajian etnogra merupakan salah
pertama kali, maka yang teringat
penduduk desa awalnya bertujuan satu metode penelitian kualitatif.
oleh kita adalah lokasi wisata.
untuk menjaga kelestarian hutan Dalam kajian sosiologi, etnogra
Program Homestay mulai dan
itu sendiri. Ramainya degradasi digunakan untuk meneliti
banyak dikembangkan di sekitar
kawasan hutan karena adanya alih kelompok atau komunitas relasi-
lokasi wisata. Hal ini diantaranya
fungsi lahan dari hutan menjadi interaksi manusia atau masyarakat
bertujuan untuk meningkat
perkebunan mengawali cerita berkaitan dengan perkembangan
ekonomi penduduk sekitar lokasi
lahirnya program ”Pengelolaan sosial dan budaya tertentu yang
wisata dan mengembangkan lokasi
Lahan Bersama Masyarakat” milik didasarkan atas kajian-kajian dan
wisata tersebut melalui
Perhutani. Perhutani dalam hal ini teori yang dianut dan dipakai.
mengembangan akomodasi tanpa
si pemilik kawasan hutan Metode penelitian etnogra
harus membangun penginapan/
memperbolehkan penduduk desa dianggap mampu menggali
hostel/hotel secara khusus. Adanya
di sekitar hutan untuk melakukan informasi secara mendalam dengan
kegiatan homestay juga
aktivitas pertanian di dalam sumber-sumber yang luas.
diharapkan dapat memperkenalkan
kawasan hutan. Salah satu
kebudayaan lokal kepada
komoditas yang dikembangkan
untuk program ini adalah kopi.
Penduduk desa di sekitar kawasan
hutan yang bergabung ke dalam
kelompok petani kopi diberikan ijin
untuk menanam kopi dibawah
tegakan hutan lindung milik
Perhutani. Dengan adanya kebun
kopi yang diusahakan oleh para
petani di dalam kawasan hutan
miliki Perhutani, maka secara tidak
langsung akan mengurangi
konversi kawasan hutan menjadi
kebun rakyat. Penduduk desa

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Dengan teknik “observatory participant”, etnogra 3. Pemilik rumah dapat berkomunikasi menggunakan
menjadi sebuah metode penelitian yang unik karena Bahasa Indonesia. Karena tidak banyak peserta JFS
mengharuskan partisipasi peneliti secara langsung dalam 2016 yang dapat berbahasa Sunda.
sebuah masyarakat atau komunitas sosial tertentu. Yang
lebih menarik, sejatinya metode ini merupakan akar dari Selama tinggal di rumah
lahirnya ilmu antropologi yang kental dengan kajian penduduk, kami dapat
masyarakat (Maanen, 1983 lihat Madekhan, 2012). mengamati aktivitas sehari-
hari pemilik rumah,
Studi etnogra melibatkan serangkaian metodologi dan melakukan interview
prosedur interpretasi yang menempatkan peneliti sebagai terhadap pemilik rumah
instrument dengan observasi parsitipatif. Jenis studi ini dan keluarganya, dan
menuntut komitmen menyeluruh pada kerja-kerja melakukan pengumpulan
pemahaman. Peneliti etnogra menjadi bagian dari situasi data sejarah keluarga.
yang diteliti untuk merasakan bagaimana perasaan orang- Dengan adanya proses
orang dalam situasi tersebut. Peneliti etnogra menyatu menginap, diharapkan
pada realitas orang-orang secara sungguh-sungguh jarak antara kami dan
(Maanen, 1983 lihat Madekhan, 2012). pemilik rumah menjadi
dekat sehingga pemilik rumah dan keluarganya dapat
Penyatuan secara total menciptakan semacam disorientasi lebih percaya dan memberikan informasi yang diharapkan.
atau gegar budaya dimana muncul dari kebutuhan untuk Proses interviewpun dapat berjalan lebih santai.
mengidentikasi pada saat yang sama, sekaligus menjaga Pertanyaan-pertanyaan yang dikeluarkan tidak terpaku
jarak dari proses yang diteliti. Observasi parsitipatif kepada kuesioner melainkan dapat berkembang
didukung oleh serangkaian perangkat pengumpulan data. berdasarkan hasil obrolan santai dan pengamatan aktvitas
Perangkat lain yang digunakan tergantung kepada pemilik rumah.
permasalahan penelitian, akses pada data dan orientasi
teoritis. Perangkat ini berkisar dari interview informan Seperti sudah disebutkan diatas bahwa Desa Sarireja
kunci, pengumpulan latar sejarah, interview terstruktur dipilih karena dianggap sesuai dengan tema kemiskinan.
dan penyusunan kuesioner sebagai teknik yang kurang Kami sudah mempersiapkan diri untuk tinggal di rumah
dikenal dalam etno-science (Maanen, 1983 lihat Madekhan, penduduk yang mayoritas termasuk keluarga miskin.
2012). Namun hal ini tidak sesuai dengan gambaran sebelumnya.
Dari hasil sharing mengenai rumah tinggal masing-masing,
Proses pengambilan data dimana peneliti ikut menyatu maka kami tidak menganggap bahwa penduduk di Desa
pada aktivitas masyarakat tertentu inilah yang dilakukan Sarireja mayoritas miskin. Hal ini dapat dilihat dari
oleh rombongan mahasiswa peserta JFS 2016 melalui bangunan rumah, fasilitas yang tersedia di setiap rumah,
kegiatan homestay. Di lokasi homestay yang sudah dan pelayanan yang diberikan pemilik rumah kepada para
ditentukan, kami dibagi ke dalam beberapa kelompok. kami. Hal ini mengindikasikan dua hal, yaitu:
Untuk mengatasi masalah bahasa, maka dalam satu 1. Penduduk Desa Sarireja tidak sepenuhnya kurang
kelompok terdapat minimal satu orang Indonesia. mampu.
Penentuan rumah yang akan menerima rombongan kami 2. Penduduk Desa Sarireja tidak sepenuhnya mampu,
dilakukan dengan bantuan salah satu warga yang sudah namun karena kemurahanhatiannya, pemilik rumah
kami hubungi sebelumnya. Kriteria rumah yang kami bersedia memberikan pelayanan terbaik yang
tinggali adalah: mungkin jarang mereka lakukan. Misalnya :
1. Pemilik rumah bersedia menerima kami untuk a) Memasakkan makanan dengan menu yang
menginap sesuai jadwal yang telah ditetapkan. beragam. Meskipun biasanya mereka hanya
2. Pemilik rumah memiliki matapencaharian yang sesuai makan makanan dengan menu sederhana.
dengan tema kegiatan di lokasi tersebut. Untuk Desa b) Karena keterbatasan kamar tidur, pemilik rumah
Sarireja maka kami fokus pada pemilik rumah yang membiarkan kami tidur di kamar tidur utama
bekerja di Perkebunan Teh dan sebagai petani nanas. sedangkan mereka tidur di ruang tamu.
Sedangkan untuk Desa Negarawangi (Dusun
Citungku) kami fokus pada pemiliki rumah yang
bekerja sebagai petani kopi di kawasan hutan milik
Perhutani.
Volume 14 / No. 3 / Desember 2016
Pengalaman yang diperoleh selama dengan rumah yang akan 5. Keterbatasan pengetahuan
homestay tidak dapat dinilai dengan ditinggali. Hal ini akan mengenai bahasa lokal kadang-
apapun. Selama homestay, selain kami memerlukan energi yang tidak kadang menjadi menghambat
belajar cara mengumpulkan data yang sedikit terutama apabila kita akan dalam proses komunikasi dengan
baik dan benar, kami juga belajar membawa rombongan yang pemilik rumah.
untuk : cukup besar.
1. Cepat beradaptasi dengan rumah 2. Peserta kegiatan ini harus siap Penutup
dan keluarga baru. mental untuk menghadapi kondisi Kegiatan tinggal di rumah penduduk
2. Toleransi dengan kondisi yang ada terburuk, misalnya kondisi memberikan nilai lebih dalam proses
di rumah yang ditinggali dan lingkungan desa yang berbeda pengumpulan data sebuah penelitian.
penghuninya. dengan kondisi tempat tinggal Selain memberikan pengalaman
3. Pandai menempatkan diri dan kita, kondisi rumah yang berharga, kegiatan ini juga memiliki
berperilaku dihadapan pemilik sederhana, pemilik rumah yang tantangan tersendiri agar proses
rumah dan keluarganya. tidak ramah, atau jenis makanan pengumpulan data berjalan sesuai
4. Ikut berpartisipasi dengan aktivitas yang tidak biasa kita makan. dengan target yang diharapkan.
memilik rumah. Misalnya ikut 3. Peserta harus pandai membuka Persiapan yang baik maka akan
melakukan aktvitas ringan di pembicaraan dengan pemilik memperlancar pelaksanaan kegiatan
kebun. rumah dan keluarganya. Hal ini ini dan mencapai hasil yang
dapat diawali dengan diharapkan.
Apabila kita ingin menjadikan kegiatan membicarakan hal-hal yang
homestay ini sebagai salah satu cara sifatnya umum dan santai. Daftar Bacaan
dalam proses pengumpulan data 4. Peserta harus mempelajari terlebih Madekhan. Ringkasan dari Buku
penelitian, maka tantangan yang dahulu kebudayaan setempat. Qualitative Methodology oleh
dihadapi adalah : Khususnya terkait dengan hal-hal John Van Maanen. Sage
1. Kita perlu berkoordinasi dengan yang boleh dan tidak boleh Publications 1983. Universitas
salah satu penduduk terkait dilakukan di desa tersebut. Airlangga.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


KAMPUSIANA

WORKSHOP:
MENGGALI LITERATUR ILMIAH
MELALUI PERPUSTAKAAN UI
Oleh: Iqbal Putut Ash Shidiq (iqbalputut@ui.ac.id)

P ada Bulan Oktober 2016, Departemen Geogra


FMIPA UI bekerjasama dengan Perpustakaan UI
mengadakan sebuah kegiatan workshop Information
tersebut (literatur akademki, jurnal, tesis, laporan, dan
lainnya), serta bagaimana menemukan sumber-sumber
informasi tersebut (basis data, Google Scholar, dan
Literacy bertajuk “Seni Menggali Literatur Ilmiah Dalam lainnya). Beberapa tip dan trik dalam melakukan
Harta Karun Perpustakaan UI”. Acara diadakan di ruang penelusuran, antara lain:
laboratorium komputer Departemen Geogra FMIPA. 1. Menentukan topik. Dalam proses ini dapat juga
Narasumber dalam kegiatan ini adalah Ibu Luluk Tri dilakukan pendetilan yang terkait dengan analisa
Wulandari, M.Hum (lulutriw@ui.ac.id) yang merupakan topik secara mendalam, penjabaran kata kunci yang
referens librarian dari Perpustakaan Pusat Universitas terkait dengan topik tersebut, menentukan
Indonesia. Kegiatan dihadiri oleh mahasiswa baik sinonim/jargon/istilah terkait topik serta ruang
tingkat sarjana dan pascasarjana, para staf pengajar lingkup/konteks topik tersebut.
serta tenaga pendidik Departemen Geogra, FMIPA UI. 2. Pemanfaatan fungsi dalam pencarian. Penggunaan
“AND”, “OR”, dan “NOT” serta pembuatan sitasi
Materi yang disampaikan oleh narasumber sangat artikel pada saat melakukan penelusuran.
menarik. Mulai dari konsep referensi ilmiah terkait 3. Penggunaan batasan (limiters). Beberapa limiters
dengan denisi serta kedudukannya dalam penulisan yang dapat dimanfaatkan antara lain time frame
ilmiah. Berdasarkan denisi dari Kamus Besar Bahasa (jangka waktu), jenis literatur (jurnal, e-book, tesis,
Indonesia (KBBI), “referensi” dapat dipahami sebagai: dan sebagainya), gender, umur, populasi, serta
bahasa.
referensi/re·fe·ren·si/ /réferénsi/ n 1 sumber acuan
(rujukan, petunjuk): kamus dapat dipakai sebagai bahan --
; 2 buku-buku yang dianjurkan oleh dosen kepada maha- Perpustakaan Universitas Indonesia telah menyediakan
siswanya untuk dibaca: buku wajib dan buku -- tersedia
layanan e-resource yang dapat membantu civitas
lengkap di perpustakaan; 3 buku perpustakaan yang tidak
boleh dibawa ke luar, harus dibaca di tempat yang telah akademikanya untuk mendapatkan sumber bahan
disediakan; 4 Ling hubungan antara referen dan lambang bacaan serta literatur terkait. Layanan e-resource
(bentuk bahasa) yang dipakai untuk mewakilinya
(sumber: http://kbbi.web.id/referensi) tersebut dapat diakses melalui laman www.lib.ui.ac.id.
Beberapa opsi yang dapat diakses melalui electronic
yang merupakan salah satu syarat dalam penulisan resource antara lain: Discovery (Federated) Search,
ilmiah yang perlu digali dan diteliti. Dalam alur Online Database List, Online Book Ebrary dan Alexander
information literacy, proses pemanfaatan sebuah Street Academic Video (Gambar 1).
referensi dimulai dari proses menemukan (nding),
mengambil kembali (retrieving), analisa (analyzing), Discovery (Federated) Search merupakan aplikasi sistem
hingga penggunaan informasi yang telah didapatkan pencarian referensi yang disediakan pada e-resource.
(utilizing). Melalui aplikasi ini, pengguna dapat melakukan
pencarian terhadap suatu publikasi yang berbentuk
Dalam proses pencarian referensi, hendaknya perlu artikel koran, artikel jurnal, laporan, artikel majalah, bu-
juga diperhatikan tipe informasi yang dibutuhkan ku (e-book, book chapter, book review), prosiding kon-
(dapat berupa informasi umum terkini, penelitian ferensi, tesis, dokumen pemerintah, poster, pamet,
maupun artikel ilmiah lainnya), sumber informasi serta rekaman video.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Pada aplikasi ini, pengguna
dipermudah dengan adanya
pembatas (limiters) seperti, jenis
disiplin ilmu, tipe publikasi, subjek,
serta bahasa (Gambar 2).

Menu Online Database List


menyediakan beberapa pilihan
Gambar 1. Pilihan layanan pada e-resources database yang dilanggan oleh UI,
antara lain Proquest, Elsevier,
Institute of Physics (IOP), IEEE
Xplore, JSTOR Journals, SAGE,
SCOPUS, Springer, serta Wiley
(Gambar 3). Beberapa sumber
database terkait bidang Geogra
yang dapat diakses, antara lain
Annual Review, IEEE Xplore,
Springer Link, EBSCO host, ebrary,
serta Science Direct. Beberapa kata
Gambar 2. Tampilan opsi Discovery (Federated) Search kunci terkait bidang Geogra yang
dapat membantu dalam proses
penelusuran antara lain, spatial
modeling, climate change, regional
development, GIS and remote
sensing, dan sebagainya.

Kedua menu di atas merupakan


bagian e-resource yang paling
sering digunakan untuk
penelusuran. Hasil yang diharapkan
dari terlaksananya kegiatan ini
adalah kemampuan civitas
akademika dalam melakukan
penelusuran yang lebih esien,
mengetahui di mana mencari
informasi yang diperlukan, serta
Gambar 3. Beberapa pilihan database pada Online Database List
mendapatkan hasil penelitian yang
lebih baik.

Gambar 4. Para peserta pelatihan bersama narasumber

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


KAMPUSIANA

LAPORAN SELAYANG PANDANG:


KEGIATAN PERSIAPAN SEAGA 2017
Oleh: Nurrokhmah Rizqihandari

Foto 1. Para anggota IGI saat melakukan sarasehan di Hotel


Pada tanggal 29 Oktober 2016, setelah menyelesaikan Atria, Malang, 29 Oktober 2016

Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke 16, para anggota IGI


(Ikatan Geograf Indonesia) melakukan sarasehan di
ballroom Hotel Atria Malang. Berbagai hal didiskusikan
dan salah satu yang mendapatkan tanggapan banyak
dari peserta adalah penyelenggaraan konferensi
Southeast Asian Geography Association (SEAGA) dan
PIT IGI ke 17. Setelah melalui diskusi dan pertimbangan,
akhirnya diputuskan bahwa PIT IGI ke 17 akan disatukan
dengan penyelenggaraan konferensi SEAGA.
Penyelenggara ke dua kegiatan tersebut tetaplah
Departemen Geogra FMIPA UI, atas nama IGI.

Foto 2. Untuk mempersiapkan kegiatan konferensi SEAGA,


panitia melakukan diskusi dengan tim sekretariat SEAGA di
National Institute of Education, Singapura,
pada 20 Oktober 2016.

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


Foto 3. Panitia sementara penyelenggaraan konferensi SEAGA sedang melakukan diskusi di Laboratorium Pembangunan Wilayah

Berita: Untuk mengetahui berbagai berita


tentang penyelenggaraan
Penyelenggaraan Konferensi konferensi maupun SEAGA, dapat
SEAGA yang disatukan dengan PIT dilihat pada jaringan
IGI pada tahun 2017 memberi www.seaga.info. Jaringan ini akan
kesempatan kepada para geogra segera ditautkan dengan jaringan
Indonesia untuk mengikuti IGI, yakni www.igi-geogra.or.id
konferensi internasional di Kampus
UI, Depok. Konferensi akan Apabila ada alumni yang berminat
diadakan pada tanggal 28, 29, 30 untuk mengembangkan kerjasama
November dan 1 Desember 2017. dalam penyelenggaraan konferensi
Adapun tema yang diusung pada ini, silakan menghubungi:
konferensi ini adalah Discoursing  Nurul Sri Rahatiningtyas.
Geographies of a changing world – Alamat email:
understanding the space, place and ns.rahatiningtyas@gmail.com;
cultures of Asia. Nomor HP: 0818810512
 Elgodwistra Katikoputro.
Alamat email:
elgodwistra.k@gmail.com;
Nomor HP: 081287773316

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


ULASAN

TOPCON TECHNOLOGY UPDATES


Oleh: PT. EKSOL TRIMITRA

Konvensional Total Station Semi-Robotic Total Station (DS Series)

GNSS Receiver Full Robotic Total Station (PS Series)

TOPCON Hybrid (Hybrid Positioning System)

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016


ILUSTRASI SISTEM HYBRID

Sistem Hybrid
Penggunaan dua tipe alat ukur
dengan mekanisme pengukuran
yang berbeda. Pengukuran dilakukan
dengan menggabungkan dua
mekanisme tersebut di dalam
prosesnya. Sistem Hybrid digunakan
dalam pengukuran menggunakan
Total Station. Mekanisme yang
digunakan dalam sistem ini adalah
pengukuran robotik dan pengukuran
dengan GNSS. Pada area terbuka,
pengukuran dengan GNSS dapat
dilakukan karena penerimaan sinyal
satelit yang baik. Saat berada pada
lokasi yang terhalang, pengukuran
robotik digunakan untuk
meminimalisir multi-path error yang
mungkin ditemui jika menggunakan
pengkuran dengan GNSS.

Magnet System (Enterprise dan Magnet Relay

Fitur

Volume 14 / No. 3 / Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai