Anda di halaman 1dari 7

Prosiding Seminar Nasional AAN 2010

Serpong, 2-3 November 2010 ISSN : 2085-2797

ANALISIS KANDUNGAN UNSUR KELUMIT DALAM


DARAH MENGGUNAKAN METODE KOMPARATIF
ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

Wahyu Sugiarto1, Alfian2 dan Siti Supraptj2

'Departemen Kimia, FMIPA-IPB


Kampus IPB Darmaga, Bogor
2Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN)- BATAN
Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314
e-mail: thebachelor_speed@yahoo.co.id

ABSTRAK

ANALISIS KANDUNGAN UNSUR KELUMIT DALAM DARAH MENGGUNAKAN METODE


KOMPARATIF ANALISIS AKTIVASI NEUTRON. Darah merupakan suspensi partikel koloid yang
mengandung zat elektrolit yang memiliki peran esensial dalam sistem sirkulasi tubuh. Unsur renik
yang terkandung dalam darah berperan dalam proses fisiologi dan biokimia tubuh, serta dapat digunakan
untuk menentukan kondisi kesehatan seseorang. Kandungan unsur renik dalam darah dapat di analisis
menggunakan metode Analisis Aktivasi Neutron (MN). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kecenderungan keberadaan unsur renik dalam darah hipertensi dan darah non hipertensi. Cuplikan
darah yang digunakan diambil dari 17 pegawai BATAN-Serpong. Hasil analisis kualitatif menunjukkan
bahwa terdapat unsur Na, K, CI, Fe, Zn, Br, dan Co dalam darah hipertensi dan darah non hipertensi.
Rerata konsentrasi unsur Na, K, CI, Fe, Zn, Br, dan Co dalam darah hipertensi berturut-turut sebesar
9255,71 mg/kg, 7937,56 mg/kg, 13741,09 mg/kg, 1825,87 mg/kg, 31,63 mg/kg, 17,6433 mg/kg, dan
0,62 mg/kg. Sedangkan rerata konsentrasi Na, K, CI, Fe, Zn, Br, dan Co dalam darah non hipertensi
berturut-turut sebesar 8372,97mg/kg, 9693,20 mg/kg, 13202,65 mg/kg, 2018,97 mg/kg, 27,49 mg/kg,
17,82 mg/kg dan 0,65 mg/kg.

Kata kunci : Darah, Metode komparatif, Analisis Aktivasi Neutron

ABSTRACT

ANALYSIS TRACE ELEMENTS IN BLOOD USING COMPARATIVE METHODE NEUTRON


ACTIVATION ANALYSIS. Blood is colloid suspension that has electrolyte that takes essential roles in
circulation system. The trace elements in blood play an essential role in the physiological and
biochemistry process of human body and are able to establish of information the health status. In this
work, trace elements in blood determined by Neutron Activation Analysis (NM). The Objective of this
work is to estimate iclination trace elements in hypertension blood and non hypertension blood. The
samples collected from 17 worker in BKAN-BATAN, Serpong. The result of analysis indicated that Na,
K, CI, Fe, Zn, Br, and Co were found in hypertension blood and non hypertension blood. The average
concentration of Na, K, CI, Fe, Zn, Br, and Co determined in hypertension blood were 9255.71mg/kg,
7937.25 mg/kg, 13741.09 mg/kg, 1825.87 mg/kg, 31.63 mg/kg, 17.64 mg/kg, dan 0,62 mg/kg. Whereas,
the average concentration of Na, K, CI, Fe, Zn, Br, and Co determined in non hypertension blood
were 8372.97 mg/kg, 9693.20 mg/kg, 13202.65 mg/kg, 2018.97mg/kg, 27.49 mg/kg, 17.82 mg/kg, dan
0.65 mg/kg.

Key words: Blood, Comparative Methode, Neutron Activation Analysis

PENDAHULUAN

Sistem sirkulasi dalam tubuh berfungsi tersebut dikonversi melalui serangkaian proses
untuk mengedarkan nutrisi dan zat-zat organik metabolisme dalam tubuh menjadi energi
menuju sel-sel tubuh. Nutrisi dan zat-zat organik sehingga tubuh tidak mengalami kekurangan

293
Analisis Kandungan Unsur Kelumit Oalam Oarah
Menggunakan Melode Komparatif Analisis Aktivasi
Neutron (Wahyu Sugiarto) ISSN : 2085-2797

energi. Bagian dari sistem sirkulasi tubuh yang Coupled Plasma Mass Spectroscopy (ICP-MS),
memilik peranan yang penting ialah darah. Oarah Total Reflection X-Ray Fluorescence, Inductively
merupakan bagian sistem sirkulasi tubuh Coupled Plasma Atomic Emission Spectroscopy
manusia yang berfungsi untuk mengirimkan dan NAA (Neutron Activation Analysis) [4].
oksigen ke seluruh bagian tubuh, mengangkut Oalam penelitian ini dilakukan anal isis
zat-zat kimia hasil metabolisme tubuh, dan kandungan unsur mineral dalam darah
berperan dalam sistem kekebalan tubuh dari menggunakan metode analisis aktivasi neutron
gangguan berbagai penyakit [1]. instrumental (AAN). Analisis aktivasi neutron
Penyakit dalam tubuh umumnya timbul merupakan metode analisis berbasis teknik nuklir

akibat jumlah unsur kimia yang terdapat dalam yang dapat digunakan secara luas untuk
tubuh tidak sesuai dengan jumlah normalnya. penelitian diberbagai bidang seperti ilmu bahan,

Oleh karena itu, penentuan mineral menjadi biologi geokimia, lingkungan, keamanan pangan,
penting untuk diketahui karena berkaitan dan forensik. Keuntungan metode ini ialah dengan
langsung dengan penyebab penyakit yang jumlah cuplikan yang relatif sedikit mampu

merugikan tubuh manusia [2]. Unsur mineral menganalisis multiunsur secara serentak, uji

dalam tubuh dapat dianalisis dari beberapa yang dilakukan tidak merusak cuplikan, dan tidak
cuplikan dalam tubuh, antara lain darah, feses, membutuhkan pelarutan sehingga kemungkinan
cairan cerebrospinal, dan urin. Namun, secara adanya kontaminasi dapat dihindari. Metode ini

umum unsur mineral dalam tubuh cenderung tepat digunakan untuk analisis unsur yang

lebih banyak ditemukan dalam darah karena bersifat renik [5].

darah berperan dalam sistem sirkulasi tubuh [3]. Metode analisis aktivasi neutron dapat

Analisis unsur mineral dalam tubuh dapat dilakukan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif

dilakukan menggunakan berbagai metode yang suatu unsur dalam cuplikan. Metode ini

disesuaikan dengan matriks cuplikan yang akan didasarkan pad a reaksi penangkapan neutron
dianalisis. Unsur mineral kelumit dalam tubuh termal oleh inti atom (nuklida) melalui reaksi

dapat diidentifikasi menggunakan metode yang (n,y). Mekanisme penangkapan neutron termal

memiliki limit dteksi rendah, sensitivitas tinggi, oleh inti atom terlihat pada Gambar 1.

dan analisisnya simultan. Metode analisis yang Neutron termal akan berinteraksi

dapat digunakan untuk menganalisis unsur dengan nuklida menjadi nuklida radioaktif
mineral dalam darah antara lain Inductively (radionuklida). Radionuklida akan melepaskan
Sinar"garnma
prompt
Spesi "'",37~
Radioaktif Partikel
0

e'
CI ,,~
Neutron

Inti
I)
(Sampel)
1,0&14 ""

Target
'~
~
~
~
~.

Inti majemuk
Setelah diiradiasi
,~v
\.
f
Sinar gamma
peluruhan
~'e
_
hasil reaksi

loti ,khie
hasil reaksi

yang dianalisls

Gambar 1. Mekanisme Penangkapan Neutron Termal oleh Inti Atom

294
Analisis Kandungan Unsur Kelumit Dalam Darah
Menggunakan Metode Komparatif Analisis Aktivasi
Neutron (Wahyu Sugiarto) ISSN : 2085-2797

menggunakan detektor HPGe yang terkalibrasi Untuk mengetahui seluruh unsur mineral

dan yang telah dirangkai dengan penganalisis dalam darah, maka dilakukan analisis pad a

puncak multisaluran. Penentuan konsentrasi berbagai waktu para radionuklida. Radionuklida

unsur dalam cuplikan dilakukan menggunakan yang ditemukan pad a analisis waktu para
metode komparatif AAN dengan bantuan pendek ialah Na-24 dan CI-38. Radionuklida
perangkat lunak GENIE 2000. waktu para pendek merupakan radionuklida
yang memiliki waktu para dalam orde menit
HASIL DAN PEMBAHASAN
hingga jam. Perbandingan nilai energi gamma
Hasil analisis kualitatif unsur mineral
Na-24 dan CI-38 hasil percobaan dengan nilai
dalam darah menunjukkan jenis un sur energi gamma berdasarkan literatur tercantum
yang terkandung dalam cuplikan darah yang pada Tabel2.
diambil dari pegawai PTBIN terlihat pada Pada analisis urisur waktu para sedang,
Tabel1.
unsur yang diperaleh ialah Na-24, K-42, dan
Berdasarkan data pad a Tabel 3, terlihat Br-82. Perbandingan nilai energi gamma Na-24,
bahwa kandungan unsur mineral dalam darah K-42, dan Br-82 hasil percobaan dengan nilai
hipertensi maupun non hipertensi adalah sama. energi gamma berdasarkan literatur tercantum
Hal tersebut dapat terjadi karena karakteristik pada Tabel 3.
darah yang tidakjauh berbeda. Perbedaan yang Pad a analisis unsurwaktu para panjang,
timbul hanya dari segi konsnetrasi unsur renik unsur yang diperoleh ialah Fe-59, Co-60, dan
tersebut dalam darah.
In-65. Perbandingan nilai energi gamma Fe-59,
Analisis kualitatif unsur mineral dalam
Co-60, dan In-65 hasil percobaan dengan nilai
darah dilakukan berdasarkan energi gamma dari
Tabel 2. Perbandingan Nilai Energi Gamma
radionuklida yang bersifat spesifik. Energi Na-24 dan CI-38 Hasil Percobaan dengan Literatur
gamma suatu radionuklida timbul akibat
Nilai Energi Ga1lUlla(keY) Selisih
Unsur ---------
perubahan inti atom unsur dari keadaan tidak
Hasil Percobaan Teoritis Energi
stabil menjadi keadaan stabil. Pengamatan Na-24 1.2
0.82
1.17
0.1
2167,68
1642,69
1368,70
1368.60
2754,00
1641,87
energi radionuklida unsurCI-38
berkaitan 2752:83
dengan
2166,48 waktu

para unsur tersebut. Waktu para merupakan


waktu yang diperlukan suatu radionuklida untuk

meluruh sehingga jumlahnya menjadi Tabel 3. Perbandingan nilai energi gamma


setengahnya [8]. Na-24, K-42, dan CI-38 hasil percobaan dengan
literatur
Nilai Energi Gamma (ke V)
Tabel 1. Hasil analisis kualitatif unsur kelumit 0.16
0.19
0.241368.76
2754.00
0.2-1-
0.29 554.35
1524.58
T eoriti s Selisih
1368.60
1514,87
554,11
Enen:d776:52
Unsur
dalam darah K·42
Br-S2
Na-24 776.28
Hasil Percobaall
2i53,81

Jenis Cuplikan Kandungan Unsur

Darah hipertensi Na, K, CI, Fe, In, Br, Co


Darah non Na, K, CI, Fe, In, Br, Co
hipertensi

296
Prosiding Seminar Nasional AAN 2010
Serpong, 2-3 November 2010 ISSN : 2085-2797

kelebihan energinya melalui transisi isomerik darah yang diambil sekitar 10 mL. cuplikan darah
atau melalui peluruhan W atau ~- yang lalu dibekukan dalam lemari es lalu dikeringkan
umumnya diikuti dengan emisi sinar-y. Sinar-y dengan menggunakan freeze drier pad a suhu
yang dihasilkan dari prases aktivasi bersifat -90°C dan tekanan vakum sebesar 0,03 mBar.

karakteristik, yaitu setiap radionuklida Setelah kering, cplikan darah lalu ditumbuk untuk
mengemisikan sinar-y dengan energi tertentu [6]. mereduksi ukurannya menggunakan batang
Jumlah sinar-y yang diemisikan dapat digunakan pengaduk. Serbuk darah lalu itimbang sebanyak
untuk analisis kuantitatif. 45 mg hingga 50 mg (untuk cuplikan iradiasi
Analisis kuantitatif dengan AAN dapat pendek), 60mg hingga 70 mg (untuk cuplikan
dilakukan menggunakan metode komparatif. iradiasi sedang), dan ± 100 mg (untuk cuplikan
Metode komparati merupakan metode yang iradiasi panjang). Serbuk darah tersebut
umum digunakan dalam laboratorium. dimasukkan ke dalam vial polietilena. Vial
Pada metode komparatif digunakan suatu polietilen tersebut lalu dibungkus dengan
bahan standar sebagai pembanding yang lembaran alumunium dan dimasukkan

konsentrasi dan komposisi dari bahan standar dalam kapsul iradiasi untuk dilakukan iradiasi.
tersebut telah diketahui secara pasti [5]. Iradiasi dilakukan pada fluks neutran sekitar
Penentuan konsentrasi dan komposisi unsur 1013n.cm-2.det"1atau pad a operasi reaktordaya

penyusun bahan standar dilakukan oleh suatu 15 MW. Iradiasi dilakukan selama 1 menit untuk

laboratorium yang bersifat independen, seperti cuplikan dan bahan standar dengan waktu para
National Institute Standard and Technology pendek. Untuk cuplikan dan bahan standar
(NIST). Sifat dari bahan standar yang baik ialah waktu para sedang diiradiasi selama 15 menit.

stabil terhadap penyimpanan, homogen, dan Untuk cuplikan dan bahan standar waktu para

nilai dari konsentrasi unsur penyusunnya panjang diiradiasi selama 1 jam.

diketahui secara pasti [7]. Pemilihan bahan


Penanganan Cuplikan Hasil Iradiasi
standar yang akan digunakan sebagai
Cuplikan dan bahan standar yang telah
pembanding harus memiliki karakteristik yang
diiradiasi dengan waktu para pendek langsung
menyerupai cuplikan yang akan diuji. Bahan
dicacah menggunakan spektrametri-y. Cuplikan
standar yang digunakan untuk analisis unsur
dan bahan standar yang diiradiasi dengan waktu
mineral dalam darah adalah Standard Reference
para sedang didiamkan selama 1 hari hingga
Material (SRM) 1577b Bovine Liver.
2 hari untuk menurunkan paparan radiasi dan
METODE
meluruhkan unsur dengan wakru paro pendek
Persiapan Cuplikan Iradiasi sebelum dicacah menggunakan spektrometri-y.

Sebanyak 17 cuplikan darah diambil dari cuplikan dan bahan standar yang diiradiasi

pegawai PTBIN oleh petugas paramedis. dengan waktu paro panjang didiamkan selama

Cuplikan darah yang digunakan dibedakan ± 7 hari untuk menurunkan papran radiasi dan

berdasarkan darah dari pegawai penderita meluruhkan unsur waktu paro pendek dan

hipertensi dan non hipertensi. Volume cuplikan sedang. Pengambilan data spektrum-y dilakukan

295
Analisis Kandungan Unsur Kelumit Da/am Darah
Menggunakan Metode KomparatirAnalisis Aktivasi
Neutron (Wahyu Sugiarto) ISSN : 2085-2797

menjadi meningkat sehingga tekanan darah juga dalam darah hipertensi ialah sebesar
menjadi meningkat. 13741 ,0917 gIg. Kisaran konsentrasi klordalam
1-1

darah nonhipertensi sebesar 9506,50 1-19/g


Kalium (K)
hingga 18072,16 1-19/g. Rerata konsentrasi klor
Kalium juga termasuk unsur dalam darah non hipertensi ialah sebesar
makroesensial yang dibutuhkan oleh tubuh. 13202,6591 1-19/g. Hasil tersebut menunjukkan
Kalium termasuk kation penyusun cairan bahwa darah hipertensi lebih banyak
intraseluler yang berfungsi menjaga mengandung unsur klor dibanding darah non
keseimbangan cairan elektrolit dan hipertensi. Natrium dan klor memegang peranan
keseimbangan asam-basa [12]. Seperti halnya penting terhadap timbulnya hipertensi [11].
natrium, kalium dalam tubuh juga berfungsi untuk Konsumsi unsur natrium dan klor yang berlebih
menjaga tekanan osmosis cairan dalam sel menyebabkan konsentrasi natrium dan klor di
dengan cairan diluar se!. Konsentrasi kalium dalam cairan ekstrseluler meningkat. Untuk
ideal pad a manusia dewasa berkisar menormalkannya, cairan intraseluler ditarik
antara 136mg/L hingga 196 mg/L [4]. keluar sehingga volume cairan ekstraseluler
Berdasarkan hasil pengamatan yang meningkat. Meningkatnya volume cairan
dilakukan. Kisaran konsentrasi kalium dalam
ekstraseluler menyebabkan volume darah juga
darah hipertensi sebesar 6521,31 1-19/g hingga meningkat yang pada akhirnya menimbulkan
9591,62 1-19/g darah. Rerata konsentrasi hipertensi.
kalium dalam darah hipertensi ialah sebesar
Besi (Fe)
7937,2567 1-19/g. Kisaran konsentrasi kalium
Unsur besi termasuk dalam unsur
untuk darah nonhipertensi sebesar
4835,92 1-19/g hingga 9693,20 1-19/g darah. Rerata mikroesensial dalam tubuh yang berfungsi

konsentrasi kalium dalam darah nonhipertensi sebagai pembentuk mioglobin dan hemoglobin

sebesar 7718,1736 1-19/g darah. [13]. Konsentrasi ideal unsur besi dalam tubuh

manusia dewasa sebesar 1,4 mg/L [4].


Klor (CI) Berdasarkan hasil pengamatan, kisaran
Klor termasuk dalam unsur anionik dalam konsentrasi unsur besi dalam darah hipertensi

tubuh. Dalam tubuh, unsur klor berfungsi untuk sebesar 1351,25 mg/kg hingga 2197,23 mg/kg.

menjaga keseimbangan tekanan osmosis dalam Rerata konsentrasi unsur besi dalam darah

tubuh. Konsumsi ideal unsur klor untuk diet hipertensi sebesar 1825,8767 mg/kg. Kisaran

setiap jari sebesar 5,1 g/hari [13]. Sedangkan konsentrasi unsur besi dalam darah non

konsentrasi ideal unsur klor pada manusia hipertensi sebesar 1525,00 mg/kg hingga

sebesar 3,535 mg/L hingga 3,899 mg/L [4]. 2351,18 mg/kg. Rerata konsentrasi unsur
Berdasarkan hasil pengamatan yang besi dalam darah non hipertensi sebesar
dilakukan, kisaran konsentrasi unsur klor dalam 2018,9782 mg/kg. Hasil tersebut menunjukkan
darah hipertensi sebesar 7408,20 1-19/g hingga bahwa konsentrasi unsur besi dalam darah

16566,91 I-Ig/g. Rerata konsentrasi klor hipertensi lebih rendah dibanding pada darah non

298
Prosiding Seminar Nasional AAN 2010
Serpong, 2-3 November 2010 ISSN : 2085-2797

hipertensi. Hal tersebut disebabkan karena 17,6433 mg/kg. Kisaran konsentrasi unsur brom

jumlah oksigen yang diikat oleh unsur besi dalam dalam darah non hipertensi sebesar 4,93 mg/kg

darah hipertensi lebih rendah dibandingkan darah hingga 66,70 mg/kg. Rerata kosentrasi unsur

non hipertensi sehingga mengakibatkan brom dalam darah non hipertensi sebesar

kebutuhan oksigen sel-sel dalam tubuh menjadi 17,8282 mg/kg.

meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen


Kobal (Co)
terse but, jantung memompa darah lebih banyak
Un sur kobal termasuk dalam unsur
yang pada akhirnya mengakibatkan naiknya
tekanan darah. mikroesensial dalam tubuh. Kobal berperan
dalam pembentukkan vitamin B12 [13].
Seng (Zn)
Defisiensi kobal dapat mengakibatkan
Unsur seng merupakan unsur menurunnya nafsu makan dan anemia.
mikroesensial bagi tubuh. Seng memiliki dua Berdasarkan hasil pengamatan yang

fungsi utama, yaitu sebagai kofaktor enzim dilakukan, kisaran konsentrasi unsur kobal

dalam tubuh. Konsentrasi ideal unsur seng pada darah hipertensi sebesar 0,29 mg/kg
dalam tubuh sebesar 0,98 mg/L [4]. hingga 1,03 mg/kg.
Berdasarkan pengamatan yang Rerata konsentrasi unsur kobal dalam

dilakukan, kisaran konsentrasi unsur seng dalam darah hipertensi sebesar 0,62 mg/kg.
darah hipertensi sebesar 22,67 mg/kg hingga Kisaran konsentrasi unsur kobal dalam darah

42,90 mg/kg. Sedangkan rerata konsentrasi non hipertensi sebesar 0,22 mg/kg hingga
unsur seng dalam darah hipertensi sebesar 1,34 mg/kg. Sedangkan rerata konsentrasi unsur
31,6350 mg/kg. Kisaran konsentrasi unsur kobal dala darah non hipertensi sebesar
seng dalam darah non hipertensi sebesar 0,6582 mg/kg.
19,51 mg/kg hingga 44,79 mg/kg. Sedangkan
KESIMPULAN
rerata konsentrasi unsur seng dalam darah non
hipertensi sebesar 27,4909 mg/kg. Metode komparatif AAN dapat digunakan
untuk menganalisis unsur renik yang terdapat
Brom (Br)
dalam darah. Berdasarkan hasil penelitian
Unsur brom merupakan salah satu unsur secara kualitatif, jenis unsur renik yang terdapat
toksik bila berada dalam tubuh. Konsentrasi brom dalam darah hipertensi sama dengan yang
yang berlebihan dalam tubuh dapat terdapat dalam darah non hipertensi. Unsur

mengakibatkan gangguan pencernaan dan renik yang terdapat dalam darah hipertensi

peradangan pad a saluran pernafasan. dan non hipertensi ialah Na, K, CI, Fe, Br, Zn,

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dan Co.


kisaran konsentrasi unsur brom dalam Berdasarkan hasil penelitian secara

darah hipertensi sebesar 8,49 mg/kg hingga kuantitatif, konsentrasi unsur Na, K, CI, dan

56,76 mg/kg. Sedangkan rerata konsentrasi Zn dalam darah hipertensi cenderung lebih

unsur brom dalam darah hipertensi sebesar besar dibanding darah non hipertensi.

299
Analisis Kandungan Unsur Kelurr~t Datam Darah
Menggunakan Metode Komparatit Analisis Aktivasi
Neutron (Wahyu Sugiarto) ISSN : 2085-2797

Sedangkan konsentrasi unsur Fe, Br, dan Co 6. Sutisna. 2003. Aspek Praktis Anafisis
dalam darah non hipertensi cenderung lebih tinggi Aktivasi Neutron. Jakarta, BATAN.

dibanding darah hipertensi. 7. SJ Parry. 1991. Activation spec-trometry in


chemichal analysis. Canada, John Wiley and
DAFTAR PUSTAKA
Sons.
1. Rahmi Y. 2009. Karakteristik Darah. 8. PW Atkins. 1989. Kimia Fisika Jilid 1.
http://www.chem-is-try.org. Oiunduh Jakarta, Erlangga.
4 September 2009. 9. WP Reed. 1992. Certificate of Analysis
2. Griesel et al. Mineral Elements and Essential Standard Reference Material 1577b Bovine
Trace Elements in Blood of Seals of the North Liver, Penerbit NIST.
Sea Measured by Total Reflection X-Ray 10. M Santoso. 2010. Pengernbangan
Fluorescence Analysis. Spectrochimica Teknik Deteksi Unsur Mineral Esensial pada
Acta. B61:1158-1165. Gangguan Kesehatan yang Berkaitan dengan
3. Rosette GM. 2002. Bioanorganic Chemistry. Makanan dan pengaruh Lingkungan.
Proceding of Short Course. Wiley http://www.pustakadeptan.go.id. Diunduh
Interscience. 13 September 201 O.
4. Moon JH, Kang S.H., Chung YS., Lee O.H. 11. Astawan M. 2009. Sport Drink: Cairan yang
2006. Elemental Analysis of Korean Memperkecil Cedera Nutrisi. http://
Women's Blood Serums Using Instrumental cybermed.cbn.netid. Diunduh 12 Oktober
Neutron Activation Analysis. Journal Rad 2009.
Nucl Chern. 271 (1 ):155-158. 12. MA Irawan. Cairan Tubuh, Elektrolit, dan
5. Th R Mulyaningsih, Sumardjo. 2008. Mineral. Sport Science Brief. 01: 1-5.
Perbandingan Akurasi Metode Komparatif 13. Darmono, 1995. Logam dalam Sistem Biologi
dan ko-AAN dalam Analisis Abu Terbang Mahkluk Hidup. Jakarta, Universitas
Batubara. Jurnal Teknologi Nuklir Tri Dasa Indonesia.

Mega. (10):46-46.

300

Anda mungkin juga menyukai