Anda di halaman 1dari 19

TEORI DASAR, INTRUMENTASI DAN APLIKASI METODE ANALISIS KIMIA YANG

MELIPUTI TEKNIK SPEKTROSKOPI , KROMATOGRAFI DAN ELEKTROKIMIA


M.A AFI HANAFI 012224068
MUSLIANA SARI QALBI 012224071
NABILA NURUL INSANI 012224074
RIA ADE TRI TOMPIRA 012224102
SYARIFAH BULAN 012224112TRISYA
OKTAVIN 012224115
TUTI ALLAWIYAH ANDINI 012224116
ZAHRA ZETIRA 012224124
ZALSA SABILA 012224125
Spektroskopi
Spektroskopi adalah metode yang digunakan untuk mempelajari interaksi antara materi

dengan radiasi elektromagnetik. Teori dasarnya melibatkan penyerapan, emisi, atau dispersi cahaya oleh

sampel untuk mengidentifikasi komponen dan kuantifikasinya.


Instrumen spektroskopi mencakup spektrofotometer UV-Vis, spektrometer

massa, dan spektrometer nuklir resonansi magnetik (NMR), yang digunakan

untuk mengukur spektrum absorbansi atau emisi sampel.


Spektroskopi digunakan dalam analisis kimia
untuk mengidentifikasi senyawa, mengukur
konsentrasi, dan mempelajari struktur molekul.
Contoh aplikasinya termasuk analisis unsur
dalam sampel, pengukuran konsentrasi
protein, dan penentuan struktur molekul
organik
Setiap teknik spektroskopi memerlukan instrumen
yang khusus dirancang untuk mengukur interaksi
cahaya dengan sampel.Misalnya, dalam spektroskopi
UV-Vis, diperlukan spektrofotometer yang dapat
mengukur penyerapan cahaya ultraviolet dan cahaya
tampak oleh sampel.Spektroskopi IR menggunakan
spektrometer IR yang dapat mengukur penyerapan
energi inframerah oleh molekul dalam
sampel.Spektroskopi NMR memerlukan
spektrometer NMR untuk memeriksa resonansi inti
atom dalam molekul.
Spektroskopi UV-Vis digunakan untuk
menganalisis konsentrasi senyawa berwarna,
mengidentifikasi gugus fungsional dalam
molekul organik, dan studi kinetika reaksi.

Spektroskopi IR digunakan dalam identifikasi senyawa


organik dan anorganik, analisis bahan kimia di bidang
farmasi, pemantauan polimer, dan lebih banyak lagi.

Spektroskopi NMR digunakan untuk


menentukan struktur kimia, kuantifikasi
senyawa dalam sampel kompleks, dan
penelitian dalam bidang biokimia dan kimia
organik.
Kromatografi
Kromatografi adalah metode pemisahan yang
berdasarkan perbedaan dalam mobilitas komponen
sampel dalam fase diam atau fase bergerak.
Terdapat berbagai jenis kromatografi, seperti
kromatografi cair, kromatografi gas, dan
kromatografi lapis tipis.
Instrumen kromatografi melibatkan kolom, detektor, dan sistem

pemompaan. Detektor umum meliputi detektor UV, detektor fluoresensi,

dan detektor massa.


Kromatografi digunakan untuk
memisahkan dan mengidentifikasi senyawa
dalam campuran kompleks. Ini digunakan
dalam analisis farmasi, analisis makanan,
pemurnian senyawa kimia, dan penentuan
kadar bahan kimia dalam berbagai sampel.
Digunakan untuk memisahkan dan
menganalisis senyawa-senyawa dalam Cocok untuk analisis senyawa-senyawa yang mudah
berbagai sampel, seperti dalam bidang menguap, seperti hidrokarbon dan senyawa organik volatil.
farmasi, makanan, dan kimia forensik. Digunakan dalam bidang ilmu forensik dan petrokimia.
Kromatografi Cair Kromatografi Gas (GC)
Kinerja Tinggi (HPLC)

1 3
2 4
Kromatografi Lapis Kromatografi Affinitas
Tipis (TLC)
Berguna dalam uji kualitatif untuk pemisahan Digunakan dalam pemisahan senyawa
senyawa-senyawa dalam sampel. berdasarkan interaksi spesifik, seperti
pemurnian protein dalam biokimia.
Kolom Kromatografi: Ini adalah salah satu komponen utama dalam kromatografi. Kolom
berisi fase statis, biasanya berupa bahan berbutir halus seperti silika atau resin, dan fase gerak
mengalir melalui kolom

Pompa: Digunakan untuk memompa fase gerak ke dalam kolom dengan laju
yang tepat.

Detector: Mengukur sinyal yang muncul dari senyawa-senyawa yang keluar dari kolom.
Detektor yang umum digunakan termasuk detektor UV-Vis, detektor fluoresensi, dan banyak
lagi

Injektor: Berfungsi untuk memasukkan sampel ke dalam sistem kromatografi.

Rekorder atau Perangkat Analisis: Digunakan untuk merekam dan


menganalisis data yang dihasilkan oleh detektor.
Elektrokimia

Elektrokimia adalah studi interaksi


antara proses kimia dan aliran arus
listrik. Teori dasarnya melibatkan
reaksi redoks yang terjadi di
antarmuka elektroda-elektrolit
01
Reaksi Redoks

Elektrokimia berkaitan dengan


reaksi redoks (reduksi-oksidasi)
yang melibatkan aliran elektron.
Ini terjadi di antarmuka antara
elektroda (elektrode) dan
elektrolit (larutan yang
mengandung ion).
02
Hukum Faraday
Hukum Faraday menggambarkan hubungan antara
muatan listrik yang dialirkan dalam elektrokimia dan
jumlah zat yang terlibat dalam reaksi. Hukum ini
menjadi dasar perhitungan kuantitatif dalam
elektrokimia.
Instrumen elektrokimia mencakup sel elektrokimia, elektroda,

potentiostat, dan galvanostat yang digunakan untuk mengendalikan

kondisi elektrokimia
Elektroda Sel Elektrokimia Potentiostat/Galvanostat
Instrumen ini digunakan untuk
Elektroda adalah konduktor yang Sel elektrokimia terdiri dari
mengontrol potensial atau arus
digunakan untuk memfasilitasi elektroda-elektroda yang berfungsi
listrik dalam eksperimen
reaksi redoks. Ada berbagai jenis dalam reaksi redoks, terendam dalam
elektrokimia. Ini memungkinkan
elektroda, seperti elektroda elektrolit. Ini dapat berupa sel
peneliti untuk melakukan
referensi, elektroda kerja, dan galvanik (untuk menghasilkan energi
pengukuran yang tepat
elektroda kontra. Contoh populer listrik) atau sel elektrolisis (untuk
adalah elektroda Ag/AgCl. mengubah zat melalui reaksi redoks)
70% Elektrokimia digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk
analisis elektrokimia untuk penentuan kadar senyawa
kimia, elektrodeposisi logam, serta pengembangan sel
bahan bakar dan baterai.
30%
Aplikasi Metode Analisis Elektrokimia:
Baterai dan Sel Bahan
Deposisi Logam Bakar
Metode elektrodeposisi digunakan untuk melapisi
logam pada substrat, yang berguna dalam produksi Elektrokimia adalah dasar dari teknologi baterai dan
perhiasan, pelapisan permukaan, dan manufaktur sel bahan bakar. Ini digunakan untuk menyimpan
elektronik dan menghasilkan energi listrik secara efisien.

Analisis Kualitatif dan


Sensor Elektrokimia
Kuantitatif
Elektrokimia dapat digunakan untuk menganalisis
Elektrokimia digunakan dalam pengembangan
konsentrasi zat-zat tertentu dalam sampel, seperti
berbagai jenis sensor, seperti sensor pH, sensor
analisis kadar logam dalam air atau analisis senyawa
oksigen, dan sensor glukosa. Ini penting dalam
organik.
bidang kesehatan, lingkungan, dan industri makanan.
Ketiga teknik ini sangat penting dalam analisis kimia modern dan digunakan dalam berbagai industri
seperti farmasi, makanan, kimia, dan banyak lagi untuk memahami dan mengukur komponen-
komponen dalam sampel kimia
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai