Anda di halaman 1dari 3

A.A.

Yuda Prananditha
01
XI MIPA 2

Teks Ulasan Film Harry Potter and The Half Blood Prince
1. Orientasi :
Harry Potter And The Half-Blood Prince menceritakan tentang penyihir cilik yang kini
sudah remaja dan lebih dewasa dan sudah memasuki tahun ke enam di sekolah sihir Hogwarts.
Film yang diangkat dari seri ke enam dari tujuh seri Novel Laris Karya J.K Rowling ini
menceritakan ketegangan, petualangan, misteri hingga romantisme yang dialami Harry Potter dan
2 sahabatnya Hermione dan Ron Weasley.
Film ini disutradarai oleh David Yates yang juga menyutradarai film kelima, The Order of
the Phoenix. Produser film adalah David Heyman dan David Barron , dengan Steve Kloves sebagai
penulis skenario film, yang juga menulis skenario empat film pertama. Pengambilan gambar
dimulai pada 24 September 2007 dan film ini dirilis di bioskop-bioskop seluruh dunia pada 15 Juli
2009. Di Indonesia, film ini dirilis pada 16 Juli 2009. (Wikipedia, 2017)
2. Tafsiran :
Dibuka dengan adegan yang mencekam, dimana penyihir hitam paling berbahaya
sepanjang masa Voldermort (Ralph Fiennes) beserta para Death Eater melakukan kekacauan besar
di seluruh negara Britania Raya Inggris. Hal ini membuat pihak kementrian sihir pun kewalahan
menghadapi aksi mereka. Para muggle merasakan keberadaan mereka, tak terkecuali dengan
kepala sekolah sihir Hogwarts, Albus Dumbledore (Michael Gambon). Dari kejadian itu
Dumbledore berusaha melindungi para siswanya termasuk siswa kesayangannya Harry Potter
(Daniel Radcliffe).

Untuk menjatuhkan Voldermort, sang kepala sekolah membutuhkan bantuan Harry Potter.
Untuk itu Hogwarts membutuhkan guru baru di bidang ilmu ramuan. Diangkatlah kembali guru
yang sebelumnya pensiun yaitu Profesor Horace Slughorn (Jim Broadbent). Kemauan Profesor
Slughron untuk kembali karena bantuan Harry yang telah membuat guru tersebut tertarik untuk
kembali mengajar.

Slughorn meminjamkan Harry buku teks tua Pembuatan-Ramuan Tingkat Lanjutan yang
bertuliskan nama pemiliknya, Pangeran Berdarah Campuran. Catatan-catatan kecil dari pemilik
buku yang berbakat itu membantu Harry menjadi unggul di kelas Ramuan, dan mendapatkan
reputasi melebihi Hermione (Emma Watson). Sebagai hadiah, Slughorn memberikannya hadiah
sebotol kecil Felix Felicis, cairan keberuntungan. Siapa Pangeran berdarah campuran tersebut?
Pertanyaan ini akan dijawab di akhir cerita.
Alasan sebenarnya Dumbledore mengajak Slughorn kembali mengajar tak lain adalah
untuk mendapatkan memori Slughron. Dimana memori tersebut bisa digunakan untuk
mengungkap masa lalu Tom Riddle alias Lord Voldermort. Setelah lama berusaha, akhirnya Harry
berhasil mendapatkan potongan memori itu dari Slughorn. Dumbeldore berspekulasi bahwa
Voldemort telah membagi jiwanya menjadi tujuh bagian, dan menyimpan enam bagian dari
jiwanya dalam Horcrux untuk memastikan bahwa dirinya hidup abadi, sementara bagian ketujuh
tetap ada di tubuhnya. Dua Horcrux telah dihancurkan, yang pertama adalah buku harian Tom
Riddle yang dihancurkan oleh Harry dan cincin milik Marvolo Gaunt oleh Dumbledore.

Untuk mendapatkan Horcrux itu (sebuah liontin kalung warisan Salazar Slytherin), kondisi
Dumbledore menjadi sangat lemah akibat harus meminum semacam cairan yang melingkupi
Horcrux tersebut. Setelah Horcux didapatkan akhirnya mereka segera kembali Hogwarts. Mereka
disergap Draco Malfoy (Tom Felton) di atas Menara Astronomi. Draco mengakui bahwa ia telah
membukakan jalan bagi para Pelahap Maut untuk memasuki Hogwarts, walaupun Dumbledore
menemukan bahwa anak laki-laki yang nyata-nyata ketakutan itu telah terpaksa untuk membantu
anak buah Voldemort.

Para Pelahap Maut tiba dan mendesak Draco untuk menyelesaikan misinya-membunuh
Dumbledore. Belum sempat Draco membunuh Dumnledore akhirnya Snape tiba. Tiba-tiba Snape
(Alan Rickman) membunuh Dumbledore dengan kutukan pembunuh Avada Kedavra. Tewasnya
Dumbledore, menyebabkan manteranya yang menahan Harry terangkat. Harry terbebaskan dan
mengejar Snape. Keduanya berduel singkat. Di saat itulah diketahui siapa sebenarnya Pangeran
berdarah campuran tersebut, yang tak lain adalah Snape.

3. Evaluasi

Bagi saya yang bukan pembaca novelnya sendiri, merupakan usaha yang cukup keras untuk
memahami isi cerita yang sebenarnya disajikan oleh and The Half Blood Prince. Terus terang,
sebenarnya saya sempat bingung dengan apa yang disampaikan film yang berdurasi 2 jam 33
menit. Tapi lama-kelaman setelah saya ikuti akhirnya paham juga maksudnya. Menurut saya inti
dari film ini adalah

 Mengungkap siapa pemilik buku ramu yang dikenal dengan Pangeran Berdarah
Campuran

 Kisah percintaan harry dan sahabat-sahabatnya, yang kini sudah beranjak dewasa
 Mengungkap masa lalu Tom Riddle atau Lord Voldermort yang merupakan penyihir
hitam yang paling berbahaya sepanjang masa.

Kisah percintaan Harry Potter dan sahabat-sahabatanya mendapatkan porsi yang sangat
banyak. Pada adegan dalam kisah ini saya dimanjakan dengan adegan yang dapat meredam
ketegangan-ketegangan yang ada. Tak ayal saya cukup puas cekikikan dari kekonyolan cerita
Harry, Hermione, Ron dan cintanya.

Setelah saya puas terbahak-bahak, saatnya saya menyaksikan pertarungan-pertarungan yang


cukup mencekam. Usaha Dumbledore dan Harry untuk mendapatkan Horcux cukup membuat
jantung saya beserta saya lainnya berdetak kencang. Aksi Harry melawan musuhnya rugi untuk
dilewatkan, karena di situlah serunya Harry Potter And The Half-Blood Prince ini.

Theme song film Harry Potter 6 ini sangat pas, di saat adegan sedih makin menambah terasa
sedihnya, begitu juga dengan adegan yang mencekam yang membuat saya terasa makin takut.
Kesuraman dan ketakutan yang terlihat dari adegan didukung juga dengan warna dari film ini.
Warna gelap yang mencekam banyak terlihat di sepanjang film ini.

Saya merasa sangat puas menonton Film Harry Potter seri ke enam ini, karena jika
dibandingkan sekuel sebelumnya jauh lebih bagus sekuel ke enam ini. Namun tentu juga ada
beberapa kekurangan. Cerita dari novelnya saja tidak semua dijadikan kedalam adegan film. Dari
segi efek dan Visualisasi sangat mengagumkan dan sangat pas dengan suasana Film.

4. Simpulan

Secara keseluruhan saya bisa nilai Harry Potter And The Half-Blood Prince ini sangat
bagus. Sangat sayang untuk dilewatkan, tak terkecuali bagi yang sudah baca novelnya. Tapi,
menurut saya Harry Potter seri yang ke 6 ini bukan lagi Harry Potter yang merupakan tontonan
untuk anak kecil. Melihat filmnya, percintaan, pembunuhan, kekacauan, kesuraman yang
terlihat di film sungguh tak layak dinikmati anak kecil.

Anda mungkin juga menyukai