NO :
BIDANG FOKUS : TEKNOLOGI INFORMASI
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Yang Mengusulkan
Ketua lembaga Penanggung Jawab C-PPBT
Prof. Dr. Totok Sumaryanto F., M.Pd. Prof. Dr. Etty Soesilowati, M.Si.
NIP. 196410271991021001 NIP. 196304181989012001
Disetujui
Rektor
2
PROFIL LEMBAGA
B. IDENTITAS LEMBAGA
C. KELEMBAGAAN LEMBAGA
1. Tahun mulai berdiri : 1994
2. SK Pendirian : SK Rektor Nomor 97A/1994 tanggal 5
september 1994
3. Visi dan misi :
Sejalan dengan visi dan misi UNNES, visi, misi, dan tujuan LP2M UNNES
sebagai berikut.
• Visi, menjadi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat yang berwawasan konservasi bereputasi internasional
• Misi, menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang berorientasi pada pengembangan sumber daya
manusia, ipteks, dan olah raga yang mengimplementasikan nilai-nilai
konservasi.
• Tujuan, memperkuat UNNES sebagai universitas bertaraf
internasional berciri konservasi melalui publikasi hasil-hasil penelitian
3
yang unggul dan berkualitas, serta berkontribusi dalam pemecahan
permasalahan pembangunan bangsa melalui kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.
4. Jasa layanan lembaga :
a. Pusat KKN
KKN dikembangkan LP2M sebagai respons Unnes terhadap kuatnya
tekanan globalisasi (pada millenium 2) pada lapisan masyarakat
ekonomi lemah di Indonesia, yaitu dengan merubah paradigma
pembangunan (development) menjadi paradigma pemberdayaan
(empowerment) di dalam pelaksanaan kegiatan KKN sehingga kegiatan
tersebut menjadi lebih kontekstual. Diharapkan kontekstualisasi kegiatan
KKN ini mampu menghasilkan pemimpin masa depan yang sejati, yaitu
lulusan Unnes yang mempunyai empati dan kepedulian terhadap
permasalahan masyarakat ekonomi lemah dan mampu memberdayakan
mereka untuk menolong diri mereka sendiri, dan mendukung
pertumbuhan dan pengembangan ekonomi regional dengan
pemberdayaan potensi daerah
4
dan keunggulan kompetitif melalui integrasi program, research and
development, penerapan manajemen yang unggul,
5
teknologi yang tepat guna, serta memperluas akses sumber permodalan
dan pasar.
6
pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup untuk mutu hidup
generasi masa kini dan masa yang akan datang.
7
e. Pusat Studi Gender dan Anak
8
meliputi bidang penelitian dan pengembangan pendidikan dan
pemberdayaan masyarakat, sains dan teknologi, sosial humaniora
dan hukum, kependudukan, gender dan lingkungan hidup,
manajemen dan kewirausahaan, serta bidang lain yang relevan
dengan kebutuhan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Pacitan.
• Kerjasama dan kemitraan juga dilakukan dengan Kabupaten dan
Kota di kawasan pantai utara Jawa Tengah.
Lokasi: Kawasan Tambak Lorok Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara,
Kota Semarang
Bidang Program Kegiatan
Ekonomi Peningkatan produksi terasi, telur asin, ternak bebek
Pendidikan PAUD, Rumah Pintar
Kesehatan higienis sanitasi lingkungan, kesehatan pekerja (APD),
pen-gelolaan sampah
Lingkungan penghijauan (Tabulampot, mangrove)
Infrastruktur PAUD, gapura, kandang bebek
77
Lokasi: Desa Ketaon, Kecamatan BanyudonoKabupaten Boyolali
Bidang Program Kegiatan
Ekonomi Usaha mebel, keterampilan las, salon mobil, alat pengering kayu
Pendidikan PAUD, perpustakaan sekolah, rumah pintar
Kesehatan
Posyandu & ASI eksklusif, posyandu lansia, pengolahan sampah
6. Pengalaman pembinaan :
- UMKM Tepung Umbi di Kecamatan Gunungpati, Semarang
- UMKM Telur Asin di Kelurahan Tanjung Mas Semarang Utara, Semarang
- Industri Mebel di Slerok Kota Tegal
- Industri kecil Mebel dan Ukir di Kab. Jepara
- UMKM Bandeng Presto di Kecamatan Semarang Barat dan Semarang
Utara Kota Semarang
- Industri alat permainan edukatif
Tabel 1. Karya dosen dan atau mahasiswa UNNES yang telah memperoleh Paten/HaKI
yang mendapatkan penghargaan Tingkat Nasional/ Internasional dalam kurun
waktu 2013-2015
Bentuk
No Penghargaan*
Nama Karya
.
Paten HaKI
88
Bentuk
No Penghargaan*
Nama Karya
.
Paten HaKI
ix
Bentuk
No Penghargaan*
Nama Karya
.
Paten HaKI
x
Bentuk
No Penghargaan*
Nama Karya
.
Paten HaKI
11
4. Pendayagunaan sampah Rumah di Sekitar Kampus UNNES sebagai
Peluang Usaha Mahasiswa serta untuk Meningkatkan Kualitas
Lingkungan Bersih dan Sehat
5. Pengembangan Komoditi Unggulan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) Melalui Potensi Ekonomi Daerah di Jawa Tengah
6. Energi Sosial Lokal di Pedesaan Jawa Tengah (Potensi kelembagaan
Lokal dalam Menata Kesejahteraan Masyarakat dan Menunjang
Otonomi Daerah)
7. Peningkatan Produktivitas dan Pemasaran Kerajinan Enceng Gondok di
Kawasan Rawapening Sebagai Upaya Pemberdayaan Industri Kecil di
Kabupaten Semarang
12
Executive summary
13
Manfaat kegiatan ini antara lain : (1) Penurunan konsumsi LPG pada proses
produksi sehingga tercapainya biaya produksi yang lebih murah, (2) Tercapainya
14
Effisiensi energy lebih tinggi pada proses penggorengan dengan vacuum frying, (3)
Peningkatan produksi makanan kering produk olahan dari sayuran dan buah- buahan,,
(4) Membantu pemerintah dalam membuka lapangan kerja baru, mengurangi
pengangguran dan kemiskina, (5) Memacu dosen dan/atau mahasiswa untuk
melakukan riset guna menghasilkan karya-karya inovatif guna menjawab
tantangan/permasalahan di masyarakat.
15
Daftar isi
Cover Proposal...................................................................................................... i
Lembar pengesahan ............................................................................................. ii
Profil Lembaga ...................................................................................................... iii
Executive summary ............................................................................................... xiii
Daftar isi ................................................................................................................ xv
BAB I. Pendahuluan .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
1. Alasan Mengikuti program CPPBT ....................................................... 1
2. Penyempurnaan Produk ....................................................................... 2
3. Permasalahan/kendala yang dihadapi saat ini...................................... 3
B. Tujuan dan Sasaran ................................................................................... 4
C. Manfaat....................................................................................................... 4
BAB II. Aspek Inovasi Teknologi ........................................................................... 7
A. Deskripsi produk TTG................................................................................. 7
B. Dampak Sosial dan ekonomi ...................................................................... 11
BAB III. Keunggulan Produk.................................................................................. 15
BAB IV. Aspek Keuangan ..................................................................................... 16
A. Kebutuhan Investas .................................................................................... 16
....................................................................................................................
B. Sumber-Sumber Pembiayaan .................................................................... 17
C. Penggunaan Dana yang Didapatkan.......................................................... 18
BAB V. Rencana Pelaksanaan Kegiatan ............................................................. 19
BAB VI. Rencana Penggunaan Anggaran ............................................................ 21
BAB VII. Tim Pelaksana Kegiatan ......................................................................... 25
Lampiran 1. Dokumentasi vacuum frying .............................................................. 26
Lampiran 2. Desain vacuum frying ........................................................................ 27
Lampiran 3. Isometric vacuum frying .................................................................... 28
Lampiran 4. Pemesan vacuum frying .................................................................... 29
Lampiran 5. Biodata Ketua Pelaksana ................................................................. 30
Lampiran 6. Biodata Anggota ............................................................................... 34
Lampiran 6. Biodata Anggota ............................................................................... 38
15
xvi
PROPOSAL
CALON PENGUSAHA PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI
DARI PERGURUAN TINGGI
NO :
BIDANG FOKUS : PANGAN
2017
LEMBAR PENGESAHAN
l
Penanggung Jawab Ca Ion PPBT I!
Nama Penanggung Jawab Calon
PPBT : Danang Dwi Saputro, S.T., M.T.
Alamat : JI. Dewi Sartika Barat IV/8 Sukorejo, Ginungpati.
kota Semarang
Telepon : 085786741741
Email : danangd.saputro(a{gmail.com
Yang Mengusulkan
Penanggung Jawab C-PPBT
Disetujui
Rektor
khman. M.Hum. i
01991031001
--\
Ii
PROFIL LEMBAGA
B. IDENTITAS LEMBAGA
C. KELEMBAGAAN LEMBAGA
1. Tahun mulai berdiri : 1994
2. SK Pendirian : SK Rektor Nomor 97A/1994 tanggal 5
september 1994
3. Visi dan misi :
Sejalan dengan visi dan misi UNNES, visi, misi, dan tujuan LP2M UNNES
sebagai berikut.
• Visi, menjadi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat yang berwawasan konservasi bereputasi internasional
• Misi, menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang berorientasi pada pengembangan sumber daya
manusia, ipteks, dan olah raga yang mengimplementasikan nilai-nilai
konservasi.
• Tujuan, memperkuat UNNES sebagai universitas bertaraf
internasional berciri konservasi melalui publikasi hasil-hasil penelitian
33
yang unggul dan berkualitas, serta berkontribusi dalam pemecahan
permasalahan pembangunan bangsa melalui kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.
4. Jasa layanan lembaga :
a. Pusat KKN
KKN dikembangkan LP2M sebagai respons Unnes terhadap kuatnya
tekanan globalisasi (pada millenium 2) pada lapisan masyarakat
ekonomi lemah di Indonesia, yaitu dengan merubah paradigma
pembangunan (development) menjadi paradigma pemberdayaan
(empowerment) di dalam pelaksanaan kegiatan KKN sehingga kegiatan
tersebut menjadi lebih kontekstual. Diharapkan kontekstualisasi kegiatan
KKN ini mampu menghasilkan pemimpin masa depan yang sejati, yaitu
lulusan Unnes yang mempunyai empati dan kepedulian terhadap
permasalahan masyarakat ekonomi lemah dan mampu memberdayakan
mereka untuk menolong diri mereka sendiri, dan mendukung
pertumbuhan dan pengembangan ekonomi regional dengan
pemberdayaan potensi daerah
44
dan keunggulan kompetitif melalui integrasi program, research and
development, penerapan manajemen yang unggul,
55
teknologi yang tepat guna, serta memperluas akses sumber permodalan
dan pasar.
66
pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup untuk mutu hidup
generasi masa kini dan masa yang akan datang.
77
e. Pusat Studi Gender dan Anak
88
meliputi bidang penelitian dan pengembangan pendidikan dan
pemberdayaan masyarakat, sains dan teknologi, sosial humaniora
dan hukum, kependudukan, gender dan lingkungan hidup,
manajemen dan kewirausahaan, serta bidang lain yang relevan
dengan kebutuhan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Pacitan.
• Kerjasama dan kemitraan juga dilakukan dengan Kabupaten dan
Kota di kawasan pantai utara Jawa Tengah.
Lokasi: Kawasan Tambak Lorok Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara,
Kota Semarang
Bidang Program Kegiatan
Ekonomi Peningkatan produksi terasi, telur asin, ternak bebek
Pendidikan PAUD, Rumah Pintar
Kesehatan higienis sanitasi lingkungan, kesehatan pekerja (APD),
pen-gelolaan sampah
Lingkungan penghijauan (Tabulampot, mangrove)
Infrastruktur PAUD, gapura, kandang bebek
99
Lokasi: Desa Ketaon, Kecamatan BanyudonoKabupaten Boyolali
Bidang Program Kegiatan
Ekonomi Usaha mebel, keterampilan las, salon mobil, alat pengering kayu
Pendidikan PAUD, perpustakaan sekolah, rumah pintar
Kesehatan
Posyandu & ASI eksklusif, posyandu lansia, pengolahan sampah
Lingkungan Pengolahan lingkungan hidup
Infrastruktur Gapura, talud sungai
6. Pengalaman pembinaan :
- UMKM Tepung Umbi di Kecamatan Gunungpati, Semarang
- UMKM Telur Asin di Kelurahan Tanjung Mas Semarang Utara, Semarang
- Industri Mebel di Slerok Kota Tegal
- Industri kecil Mebel dan Ukir di Kab. Jepara
- UMKM Bandeng Presto di Kecamatan Semarang Barat dan Semarang
Utara Kota Semarang
- Industri alat permainan edukatif
Tabel 1. Karya dosen dan atau mahasiswa UNNES yang telah memperoleh Paten/HaKI
yang mendapatkan penghargaan Tingkat Nasional/ Internasional dalam kurun
waktu 2013-2015
Bentuk
No Penghargaan*
Nama Karya
.
Paten HaKI
viii
Bentuk
No Penghargaan*
Nama Karya
.
Paten HaKI
ix
Bentuk
No Penghargaan*
Nama Karya
.
Paten HaKI
x
Bentuk
No Penghargaan*
Nama Karya
.
Paten HaKI
xi
4. Pendayagunaan sampah Rumah di Sekitar Kampus UNNES sebagai
Peluang Usaha Mahasiswa serta untuk Meningkatkan Kualitas
Lingkungan Bersih dan Sehat
5. Pengembangan Komoditi Unggulan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) Melalui Potensi Ekonomi Daerah di Jawa Tengah
6. Energi Sosial Lokal di Pedesaan Jawa Tengah (Potensi kelembagaan
Lokal dalam Menata Kesejahteraan Masyarakat dan Menunjang
Otonomi Daerah)
7. Peningkatan Produktivitas dan Pemasaran Kerajinan Enceng Gondok di
Kawasan Rawapening Sebagai Upaya Pemberdayaan Industri Kecil di
Kabupaten Semarang
12
Executive summary
13
Manfaat kegiatan ini antara lain : (1) Penurunan konsumsi LPG pada proses
produksi sehingga tercapainya biaya produksi yang lebih murah, (2) Tercapainya
14
Effisiensi energy lebih tinggi pada proses penggorengan dengan vacuum frying, (3)
Peningkatan produksi makanan kering produk olahan dari sayuran dan buah- buahan,,
(4) Membantu pemerintah dalam membuka lapangan kerja baru, mengurangi
pengangguran dan kemiskina, (5) Memacu dosen dan/atau mahasiswa untuk
melakukan riset guna menghasilkan karya-karya inovatif guna menjawab
tantangan/permasalahan di masyarakat.
15
Daftar isi
16
BAB I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
1. Alasan Mengikuti program CPPBT.
Dalam pembukaan Konferensi Nasional Forum Rektor Indonesia (FRI) pada
Januari 2016 lalu di Universitas Negeri Yogyakarta, Presiden Republik Indonesia Joko
Widodo menyampaikan bahwa hilirisasi riset harus dilakukan agar riset yang dilakukan
oleh perguruan tinggi benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat. Melalui hasil
risetnya, perguruan tinggi harus dapat berkontribusi dalam pembangunan lingkungan
sekitar, tidak hanya di dalam lingkungan kampus saja. Hal senada diungkapkan oleh
Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenristek Dikti, Ocky Karna
Radjasa mengatakan bahwa hasil riset atau penelitian tak boleh hanya berhenti
menjadi laporan, dipublikasikan, dan dipatenkan saja. Namun, harus sampai menjadi
produk yang bisa dikomersialkan untuk kesejahteraan masyarakat. Untuk hilirisasi
hasil penelitian, tak harus pada industri besar. Bisa juga penerapannya langsung
menyentuh lapisan masyarakat (industri kecil), hal ini juga termasuk hilirisasi.
(http://www.prestasi-iief.org/index.php/id/ feature/104-hilirisasi-riset-untuk-
kesejahteraan-masyarakat, 2013)
Berbagai kendala yang terjadi pada hilirisasi produk riset perguruan
tinggi(PT) untuk masuk ke skala ekonomi, salah satunya adalah Lemahnya tingkat
kesiapan teknologi (Technology Readiness Level-TRL) Tingkat Kesiapan
Teknologi merupakan ukuran untuk menentukan indikator yang menunjukkan
seberapa siap atau matang suatu teknologi dapat diterapkan dan diadopsi oleh
pengguna/calon pengguna. Tingkat Kesiapan Teknologi merupakan suatu sistem
pengukuran sistematik yang mendukung penilaian kematangan atau kesiapan dari
suatu teknologi tertentu dan perbandingan kematangan atau kesiapan antara jenis
teknologi yang berbeda. Secara umum, tingkat kesiapan teknologi dapat dibagi
kedalam 9 (sembilan) level yaitu TRL1 sampai TRL9. Ke 9 (sembilan) level tersebut
dapat digolongkan kedalam 3 (tiga) kelompok besar yaitu: kelompok konsep dan disain
teknologi (TRL1 sampai TRL3), kemudian kelompok prototiping level
laboratorium (TRL4 sampai TRL6) dan lalu kelompok prototiping industri
(TRL7 sampai TRL9). Masing-masing kelompok ini memiliki pra syarat, dimensi
11
serta ciri yang sangat spesifik. Produk iptek yang telah mencapai TRL9 berarti sudah
lulus uji di laboratorium, sudah lulus uji lapangan dengan beban uji seperti beban
sebenarnya, dan produk iptek di level ini adalah sudah layak untuk dipasarkan
artinya teknologi yang diterapkan sudah proven.
Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk menjembatani agar inovasi
atau hasil riset perguruan tinggi agar dapat dimanfaatkan masyarakat. Selama ini
ada kesan bahwa produk teknologi yang dihasilkan perguruan tinggi sebetulnya bagus
dan tidak kalah dengan produk industri. Salah satu kelemahan PT adalah lemahnya
jiwa kewirausahaan (entrepreneur) para dosen/mahasiswa. Untuk mengatasi
permasalahan ini pun telah banyak dikeluarkan berbagai program, antara lain melalui
Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan di Perguruan Tinggi (KWU, MKU,
KKU, KBPK, INWUB), UJI, IbK, IbIKK, PKMK, PMW, CO-OP, dan lain-
lain.
Dalam usaha komersialisasi produk inovasi perguruan tinggi, pemerintah
juga telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2013 Tentang Pengembangan Inkubator Wirausaha. Tujuannya adalah untuk
menyiapkan wirausahawan yang mampu mengkomersilkan produk-produk teknologi
yang dihasilkan perguruan tinggi.
Namun upaya itu belum membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Belajar
dari pengalaman yang ada selama ini, perguruan tinggi menyambut baik adanya
program Calon PPBT (Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi) yang digagas
Kemenristek Dikti. Melalui program ini diharapkan hasil-hasil penelitian dan
pengabdian kepada
2. Penyempurnaan Produk
Universitas Negeri Semarang (UNNES) selama ini telah banyak
menghasilkan berbagai karya teknologi tepat guna (TTG) sebagai hasil penelitian
maupun pengabdian kepada masyarakat yang telah diterapkan di masyarakat,
utamanya UKM (Usaha Kecil Memengah). Produk tersebut adalah vacuum frying.
Vacuum frying adalah mesin yang befungsi untuk memproduksi olahan makanan
dengan cara menggoreng secara vacuum tanpa merubah rasa asli makanan
tersebut.
22
3. Permasalahan/kendala yang dihadapi saat ini
Mesin penggoreng hampa (Vacum Frying) adalah mesin produksi untuk
menggoreng berbagai macam buah dan sayuran dengan cara penggorengan
hampa. prinsip kerja vacum frying adalah menghisap uap air (dengan pompa vacuum)
dalam sayuran dan buah pada ketika digoreng dengan kecepatan tinggi agar pori-pori
daging buah-sayur tiak cepat menutup, sehingga kadar air dalam buah dapat diserap
dengan sempurna. Vacuum frying mampu menghasilkan kualitas gorengan yang
bagus (warna, aroma, rasa buah-sayur tidak berubah, renyah) dengan pengaturan
suhu tidak boleh melebihi 90˚C dan tekanan vakum antara 65 –
76 cmHg. Pada kondisi vakum, suhu penggorengan dapat diturunkan menjadi 70-
85°C menghasilkan produk yang kering dan renyah, tanpa mengalami kerusakan
nilai gizi dan rasa seperti terjadi pada penggorengan biasa. Vacuum frying mempunyai
keunggulan dalam menghasilkan produk gorengan tetapi waktu yang dibutuhkan
sekitar 2 jam agar hasil gorengan sempurna.
Waktu yang lama mengakibatkan kebutuhan bahan bakar dan listrik menjadi
besar. Kapasitas produksi mesin vacuum frying dalam sekali menggoreng 6 kg
daging salak segar. Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan gorengan salak yang
baik sekitar 2 jam. Bahan bakar yang dibutuhkan 2 Kg gas LPG dan listrik (pompa
vacuum 1HP) sebesar 1.5 kWh/proses. Salak segar 6 Kg jika digoreng meghasilkan
1.5 Kg salak kering, sehingga penyusutannya sebesar 75%. Kebutuhan gas LPG
dalam sekali proses penggorengan cukup banyak sehingga membebani dalam proses
produksi pembuatan kripik Salak.
33
Gambar 2.1. Bagian dalam vacuum frying
B. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran kegiatan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Menyempurnakan prototype vacuum frying yang telah digunakan sehingga
lebih hemat energi dan tercapainya biaya produksi lebih murah.
b. Memproduksi vacuum frying dengan isolator panas dan kontroler temperatur
agar penggunaan energi panas sesuai dengan kebutuhan selama proses
produksi.
c. Mengembangkan dan menerapakan teknologi untuk menghasilkan produk-
produk TTG berbasis teknologi (aspek produksi).
d. Mengembangkan dan menerapkan manajemen usaha yang profesional untuk
mendukung komersialisasi produk TTG berbasis teknologi.
C. Manfaat
a. Output
• Penurunan konsumsi LPG pada proses produksi sehingga tercapainya
biaya produksi yang lebih murah
• Tercapainya effisiensi energy lebih tinggi pada proses penggorengan
dengan vacuum frying
• Peningkatan produksi makanan kering produk olahan dari sayuran dan
buah-buahan,
• Membantu pemerintah dalam membuka lapangan kerja baru,
mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
44
• Memacu dosen dan/atau mahasiswa untuk melakukan riset guna
menghasilkan karya-karya inovatif guna menjawab
tantangan/permasalahan di masyarakat.
b. Outcome
• Penghematan konsumsi LPG sehingga biaya produksi rendah bisa
tercapai
• Meningkatnya kapasitas produksi pengolahan kripik berbasis sayuran
dan buah-buahan.
• Meningkatnya pendapatanan pelaku usaha kripik berbasis sayuran dan
buah-buahan.
• Tercapainya alih teknologi tepat guna dari perguruan tinggi ke
masyarakat
c. Dampak sosial dan ekonomi
Sebelum adanya inovasi
Kendala yang dihadapi adalah kesulitan dalam pemasaran produk karena
harga produk jadi mahal yaitu Rp. 110.000,- /kg. Harga produk ini menjadi
mahal karena biaya produksi tinggi yaitu Rp. 42.500, setiap proses. Setiap
proses menghasilkan 1 kg salak kering dengan bahan baku 6 kg daging
salak.
Tabel 1.1. Komponen biaya produksi untuk menghasilkan 1Kg kripik salak
Satuan Harga Total
Komponen biaya Jumlah
(Rp.) (Rp.) (Rp.)
Bahan baku 6 kg 6 kg 2.500 18.000
salak
Bahan bakar LPG 4 kg 5.000 20.000
Listrik 3 kWh 1.500 4.500
TOTAL (Rp.) 42.500
Produksi yang telah dicapai saat ini dengan penggoreng vakum Hasil
produksi yang dicapai adalah 3 kg salak kering per hari. Harga jual kripik
menjadi sangat tinggi dibandingkan dengan jenis kripik lain yang berkisar
Rp. 35.000/kg sehingga tidak mampu bersaing dengan pruduk kripik yang
lain.
55
Sumberdaya manusia yang terlibat dalam industri ini sangat bervariasi,
sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang mempunyai tingkat
pendidikan formal yang rendah, yang berasal dari lingkungan sekitar
lokasi industri kecil berada. Keberadaan industri ini terhadap lingkungan
sangat positif antara lain terserapnya tenaga kerja dari masyarakat sekitar
dan teratasinya masalah pasca-panen produk salak tersebut yang berupa
produksi yang berlebihan yang berdampak sangat rendahnya harga buah
tersebut
.
Setelah adanya inovasi
Biaya produksi merupakan salah satu komponen dalam menentukan
harga jual produk, dengan biasa produksi rendah, kempuan untuk
bersaing dengan produk sejenis sangat tinggi berdampak pada
meningkatnya pendapatan usaha tersebut. Salah satu kelayakan usaha
adalah kemampuan usaha dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.
Kemudian kelayakan ini adalah naiknya income per kapita masyarakat
melalui peningkatan pendapatan seiring dengan tumbuhnya sector ekonomi
demikian pula sebaliknya. Adanya investasi dibidang pendirian industri,
tentunya secara tidak langsung akan berimbas pada peningkatan ekonomi
masyarakat. Karena untuk melakukan produksinya industri membutuhkan
banyak tenaga kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja yang
menganggur menjadi produktif, maka income per kapita secara tidak
langsung akan mengalami kenaikan. Kenaikan income perkapita tentunya
juga akan berimbas pada peningkatan perekonomian daerah setempat.
Dengan naiknya kontribusi pendapatan daerah terhadap pendapatan
nasional maka pendapatan nasional juga akan mengalami peningkatan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa adanya investasi dibidang industri sangat
memberikan efek positif terhadap perekonomian secara keseluruhan.
66
BAB II. ASPEK INOVASI TEKNOLOGI
Tangki
Heat Exchanger Pengorengan
Pompa Vacuum
Pada kondisi vakum, suhu penggorengan dapat diturunkan menjadi 70- 85°C
karena penurunan titik didih air. Dengan sistem penggorengan semacam ini, produk-
produk pangan yang rusak dalam penggorengan (seperti buah-buahan dan sayur-
sayuran) akan bisa digoreng dengan baik, menghasilkan produk yang kering dan
renyah, tanpa mengalami kerusakan nilai gizi dan rasa seperti halnya yang terjadi
pada penggorengan biasa. Umumnya, penggorengan dengan tekanan rendah
menghasilkan produk dengan tekstur yang lebih renyah (lebih kering),warna yang
77
lebih menarik. Vacuum frying memungkinkan mengolah buah atau komoditi peka
panas seperti buah dan sayuran menjadi hasil olahan berupa keripik (chips) seperti
keripik nangka, keripik apel,keripik salak, keripik pisang, keripik nenas,keripik melon,
keripik salak, keripik pepaya,keripik wortel, keripik buncis, keripik labu siem, lain-lain.
Gambar 2.2. Tampilan tangki penggoreng sisi bawah dengan kompor pemanasnya.
Gambar 2.3. Arah aliran gas asap pada tangki vakum frying
88
Gambar 2.4. Satu set alat pemasak vacuum frying
Satu set alat pemasak vacuum frying terdiri dari: (1) tabung/panci
penggorengan, (2) bucket/rak penggorengan, (3) alat penukar kalor, (4) kompor
LPG, (5) tabung gas LPG, dan (6) pompa vacuum. Spesifikasi vacuum frying
a. Bahan tabung : plat Stainless Steel 304 (food grade), t :3 mm
b. Tinggi total Tabung : 70 Cm
c. Diameter tabung : 45 Cm
d. Lebar tabung : 80 Cm
e. Diameter bucket : 40 Cm
f. Lebar bucket : 75 Cm
g. Kebutuhan minyak goreng : 50 L
h. Kapasitas penggorengan : 10 Kg buah segar
i. Waktu masak : 1.5 – 2 jam
j. Bahan bakar : LPG
k. Pompa vacuum : 0.5 HP
l. Temperature kontroler : 0-900 0C
99
ditransferkan langsung ke dalam tabung penggorengan.
10
1
0
Tangki
Heat Exchanger Pengorengan
Pompa Vacuum
Gambar 2.5. Skema instalasi Vakum Frying dengan kontrol temperatur dan timer
Alat vacuum frying ini dilengkapi dengan kontrol suhu dan timmer yang
bertujuan untuk mengatur temeperatur minyak goreng. Thermocouple ditempatkan
di drum penggorengan sebagai input sinyal temperatur ke temperatur kontroler.
Temperatur kontroller dihubungkan dengan katup pengatur aliran gas, berfungsi
mengatur nyala api, dimana jika suhu yang dikehendaki tercapai maka nyala api
kompor akan mengecil secara otomatis (tidak sampai mati). Sebaliknya apabila
suhunya turun di bawah yang dikehendaki, maka nyala api kompor akan membesar
secara otomatis dan suhu akan naik kembali. Dengan sistem ini akan memudahkan
operator/pemasak dan konsumsi bahan bakar akan lebih terkontrol/lebih hemat.
Vacuum frying ini telah dikembangkan dengan ditambahkan pengarah asap
pembakaran. Tujuan ditambahkan pengarah asap untuk mengarahkan asap sisa
pembakaran ke area permukaan bawah tangki sehingga panas hasil pembakaran
lebih banyak terserap kedalam tangki vacuum frying (panas pembakaran tidak
langsung dibuang ke lingkungan). Asap pembakaran dialirkan melintasi sisi depan dan
belakang dari tangki. Permukaan kontak diperluas dan sisi yang tak bersinggungan
dengan gas asap diisolasi. Dengan pengembangan ini diharapkan pemakaian bahan
bakar lebih hemat. Perpaduan temperature kontroler dan
11
1
1
pengarah asap diharapkan mampu menghemat bahan bakar dan menurunkan biaya
produksi.
Gambar 2.6. Pengembangan yang telah dilakukan pada tangki vacuum frying
11
Biaya (biaya variabel) produksi sebesar Rp 10.288.000,- dengan target laba sebesar
30 % (Rp. 3.086.400) cukup wajar. Jadi harga jual (Price-P) produk adalah Rp
13.374.400,-. biaya tetap yang diperlukan dalam pembuatan vacumm frying adalah
mesin-mesin produksi (las Argon, tabung Argon, Las Listrik, gerinda tangan, bor
tangan dan bor duduk), tungsten argon, dan perawatan mesin. Dengan asumsi umur
mesin produksi 3 tahun.
Tabel 3.2. biaya tetap dan variable dalam pembuatan Vacuum frying
12
Timmer Omron H3CR 300,000
13
Komponen Biaya Biaya Tetap/Th Biaya Variabel
Terminal kabel 40,000
Kabel 1.5 mm2 75,000
Saklar push button 50,000
Kontaktor 10 A 250,000
Box listrik 150,000
Hollow 3x1.5 cm 125,000
Cat epoxsi 60,000
Honorarium tukang las 2,000,000
Total Biaya variabel 10,288,000
Total Biaya tetap 6,823,333
Keuntungan (0.3%) 3,086,400
Harga jual 13,374,400
BEP 2.21
Berdasarkan data di atas dapat dihitung titik impasnya atau Break Even Point
(BEP) adalah
Total Biaya Tetap
BEP =
H arg a jual − biaya var iabel
6,823,333
BEP(Unit ) =
13,377,400 − 10,288,000
BEP(Unit ) = 2.21
BEP(h arg a ) = 3 × Rp. 13,377,400
BEP(h arg a ) = Rp. 40,123,200
Jadi perusahaan mendapatkan impas ketika menjual 3 unit produk TTG
senilai Rp 40.123.200,-. Ditargetkan dalam 1 tahun dapat menjual 20 unit, sehingga
waktu yang diperlukan untuk BEP = 3 unit/20 unit x 12 bulan = 3 bulan. Jumlah laba
yang diperoleh dalam 1 tahun adalah 20 unit x Rp 3.08.400,- = Rp. 61.728.000,-
Berdasarkan kondisi di atas maka usaha ini (CPPBT) layak untuk dilaksanakan.
Analisis titik impas (BEP) adalah suatu metode untuk mengetahui kondisi
dimana suatu usaha mampu menyeimbangkan total biaya dan total pendapatan
sehingga pelaku usaha memahami parameter yang dapat membuat usahanya
menjadi beruntung keuntungan lain menghitung BEP sebagai berikut
a. pelaku usaha mampu memahami jumlah target produksi dan/atau
penjualan dengan akurat,
14
b. mampu melakukan perbaikan terhadap parameter yang akan membuat
usahanya menjadi untung
c. Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar
perusahaan tidak mengalami kerugian
d. Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh
tingkat keuntungan tertentu
e. Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan
f. Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya, dan volume
penjualan terhadap keuntungan
15
BAB III. KEUNGGULAN PRODUK
Beberapa keunggulan vacuum frying dibandingkan alat sejenis yang ada di pasaran
adalah:
a. Harga lebih murah : vacuum frying ini menggunakan pompa vacuum
elektrik untuk mengeluarkan uap air pada proses penggorengan,
sementara produk lain menggunakan ejector pump. Ejector pump
menggunakan media air dan pompa untuk memvacuum pada proses
penggorengan, sehingga biaya produksi pembuatan seperangkat vacuum
frying lebih mahal.
b. Produktivitas lebih tinggi: dalam sekali proses mampu memasak 6 - 10 kg
buah segar.
c. Hemat waktu: hanya membutuhkan waktu 90 menit, atau 1,5 jam, sementara
cara konvensional membutuhkan waktu 2-3 jam.
d. Hemat bahan bakar (BBM): karena asap pembakaran diberi pengarah,
temperatur minyak saat masak terkontrol dan proses pemasakan lebih
cepat maka BBM yang dibutuhkan lebih sedikit sehingga ongkos produksi
lebih kecil.
e. Hemat biaya: karena produktivitas tinggi, waktu lebih cepat, dan BBM
lebih hemat, maka ongkos produksi jauh lebih sedikit dan margin
keuntungan meningkat.
f. Kualitas lebih tinggi: Vacuum frying mampu menghasilkan kualitas
gorengan yang bagus (warna, aroma, rasa buah-sayur tidak berubah,
renyah) dengan pengaturan suhu tidak boleh melebihi 90˚C dan tekanan
vakum antara 65 – 76 cmHg.
g. Miminimalisasi kerusakan gizi : Pada kondisi vakum, suhu
penggorengan dapat diturunkan menjadi 70-85°C menghasilkan produk
yang kering dan renyah, tanpa mengalami kerusakan nilai gizi dan rasa
seperti terjadi pada penggorengan biasa.).
16
BAB IV. ASPEK KEUANGAN
A. Kebutuhan Investasi
BAHAN HABIS PAKAI
- Bahan/komponen
- Sewa Kompresor 1 HP
- sewa Las TIG
- Sewa Tabung Argon
- Sewa Gerinda Potong
- Sewa Bor
- Sewa Plasma Cutting
- Sewa rol plat
PROMOSI
- Bahan/komponen
- Kegiatan pameran produk TTG
- Leaflet
- Back drop
- Banner
PENGEMBANGAN PRODUK
- Bahan/komponen
- Stainless Steel (SS 304) t=3 mm
- Stainless Steel lubang (SS 304) t=1.2mm
- Stainless Steel (SS 304) t=1 mm
- Batu tahan api
- Semen api
- Poros SS 304 d = 1,5”
- Pipa SS 304 d = 1”
- Hollow besi 2x4 t=1.6 mm
- Mur pengunci SS 304
- Thermocontroler
- Katup selenoid
- Termokopel
- Kabel NYM 3x1.5 mm
- Box listrik
- Saklar on/off push button
- Mcb
- Kontaktor
- Soket thermocouple
17
- Gas argon
18
- Kawat las SS
- Minyak goreng
- Kompor gas LPG
- Tabung gas
- Gas LPG
- Aneka buah-buahan
- Aneka sayuran
- Suku cadang mesin
- ATK (kertas HVS, tinta printer, map, dll)
- Vacuum gauge
- Ball valve uap
- Pompa Vacuum
- Batu gerinda WA
- Batu gerinda WD
- Mata bor
- Holesaw 25 mm
- Amplas
- Tungten TIG 1.6 mm
- Pengujian hasil penggunaan produk (uji
kesukaan)
- Analisis gizi/uji proksimat
PERJALANAN/AKOMODASI
- Tujuan
- Perjalanaan mengikuti ekspo/pameran di jkt
- Penginapan selama pameran di jkt
- Uang harian keg pameran
- Perjalanan pelatihan bagi pengelola CPPBT
- Penginapan selama pelatihan di jkt
- Uang harian pelatihan
- Perjalanan tim pakar/monitoring
- Penginapan selama pendampingan/monitoring
LAIN-LAIN
- Bahan/komponen
- Rapat koord tim pelaksana & pimp lembaga
- Kertas A4
- Tonner printer
- Flash disk
- Foto copy
- Jilid laporan
B. Sumber-Sumber Pembiayaan
1. Sumber pembiayaan dari program CPPBT Kemenristek Dikti
19
2. Sumber pembiayaan mandiri (lembaga dan CPPBT)
20
C. Penggunaan Dana yang Didapatkan
No Komponen biaya Jumlah (Rp.) Jumlah (%)
1 Gaji dan upah 32,400,000 17.25
2 Bahan habis pakai 17,100,000 9.11
3 Promosi 18,400,000 9.80
4 Pengembangan produk 86,520,000 46.08
5 Perjalanan/akomodasi 25,260,000 13.45
6 Lain-lain 8,100,000 4.31
TOTAL 187,780,000 100.00
18
BAB V. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
2. Pengembangan matrial, Pengadaan matrial, Minggu ke 3 Pengadaan matrial pembuatan Tersedianya matrial
peralatan dan perlengkapan dan bulan April vacuum frying dan sewa pembuatan vacuum
perlengkapan peralatan perlengkgapan serta peralatan fring beserta alat
produksi produksi
3 Pengembangan dan Meningkatkan Minggu ke 1 ‐ Pengadaan SDM workshop Tersedianya SDM yang
Pelatihan SDM workshop ketrampilan SDM bulan Mei pembuatan vacuum frying hadal untuk
‐ Pemaparan dan memproduksi vacuum
demonstrasi cara frying
pengunaan las TIG
4 Menyusun job description Meningkatkan Minggu ke 2 Penyusunan job description Tersedianya job
workshop kapasitas SDM bulan Mei description dalam
workshop pembuatan vacuum
frying
20
BAB VI. RENCANA PENGGUNAAN ANGGARAN
C. PROMOSI
Harga
Justifikasi Total Biaya
Bahan/komponen Volume Satuan Satuan
Pemakaian (Rp) (Rp)
promosi produk
Both pameran 1 keg 10,000,000 10,000,000
TTG
Leaflet promosi 2 rim 2,000,000 4,000,000
Back drop promosi 6 unit 150,000 900,000
Banner promosi 6 unit 250,000 1,500,000
SUB TOTAL 16,400,000
21
D. PENGEMBANGAN PRODUK
Harga
Justifikasi Total Biaya
Bahan/komponen Volume Satuan Satuan
Pemakaian (Rp) (Rp)
Stainless Steel (SS
Bodi Vacuum frying 3 lembar 3,200,000 9,600,000
304) t=3 mm
Stainless Steel
lubang (SS 304) Rak Vacuum Frying 3 lembar 1,400,000 4,200,000
t=1.2mm
Stainless Steel (SS cerobong asap dan
2 lembar 1,500,000 3,000,000
304) t=1 mm isolator panas
batu tahan api isolator panas 100 unit 25,000 2,500,000
semen api isolator panas 8 unit 150,000 1,200,000
Poros SS 304 d =
Poros Vacuum Fring 1 batang 350,000 350,000
1,5”
Pipa SS 304 d = 1” pegangan tangan 1 batang 240,000 240,000
hollow besi 2x4 Rangka pengontrol
2 batang 200,000 400,000
t=1.6 mm suhu
Mur pengunci SS
pengunci 6 unit 150,000 900,000
304
Thermocontroler kontrol temperatur 5 unit 700,000 3,500,000
mengatur aliran gas
katup selenoid 8 unit 250,000 2,000,000
LPG
termokopel sensor temperatur 10 meter 150,000 1,500,000
Kabel NYM 3x1.5 menyambung
19 meter 10,000 190,000
mm saluran listrik
membuat panel
Box Listrik 2 unit 150,000 300,000
kontrol
Saklar ON/Off
pemutus arus listrik 4 unit 35,000 140,000
Push Button
MCB pemutus arus listrik 4 unit 60,000 240,000
Kontaktor relai listrik 4 unit 350,000 1,400,000
Soket menyambung
5 unit 150,000 750,000
thermocouple thermocouple
Gas Argon las TIG 5 tabung 400,000 2,000,000
Kawat las SS filler las TIG 5 Kg 300,000 1,500,000
pengujian vacum
minyak goreng 80 Kg 12,000 960,000
frying
pengujian vacum
Kompor gas LPG 2 unit
frying 500,000 1,000,000
pengujian vacum
tabung gas frying 2 unit 150,000 300,000
pengujian vacum
gas LPG frying 24 Kg 5,000 120,000
aneka buah- pengujian vacum
buahan frying 1 paket 2,000,000 2,000,000
aneka sayuran pengujian vacum 1 paket
22
Harga
Justifikasi Total Biaya
Bahan/komponen Volume Satuan Satuan
Pemakaian (Rp) (Rp)
frying 1,500,000 1,500,000
Suku cadang pengujian vacum
1 paket 3,000,000 3,000,000
mesin frying
ATK (kertas HVS,
Administrasi dan
tinta printer, map, 1 paket 4,000,000 4,000,000
dll) laporan
vacuum gauge pengukur tekanan 4 unit 450,000 1,800,000
ball valve uap buka/tutup aliran 14 unit 65,000 910,000
pompa Vacuum vacuum uap air 2 unit 4,000,000 8,000,000
batu gerinda WA potong plat 6 box 75,000 450,000
batu gerinda WD potong plat 6 box 120,000 720,000
mata bor melubangi plat 6 unit 80,000 480,000
holesaw 25 mm melubangi plat 7 unit 250,000 1,750,000
meratakan
Amplas 6 box 200,000 1,200,000
potongan plat
Tungten TIG 1.6
umpan las TIG 2 box 240,000 480,000
mm
Pengujian hasil
mengetahui kualitas
penggunaan
produk (uji rasa hasil 2 paket 3,000,000 6,000,000
kesukaan) pengunaan alat
mengetahui
Analisis gizi/uji kandungan gizia
hasil pengunaan 10 paket 450,000 4,500,000
proksimat
alat
Pelatihan tim pengembangan
1 paket 10,000,000 10,000,000
CPPBT SDM
SUB TOTAL 85,080,000
E. PERJALANAN/AKOMODASI
Harga
Total
Tujuan Justifikasi Pemakaian Kuantitas Satuan
Biaya (Rp)
(Rp)
Perjalanaan mengikuti Promosi produk Vacuum 2org x 1
2,300,000 9,200,000
pameran di Surabaya Frying pp
Penginapan selama Penginapan selama 2org x 5
650,000 3,250,000
pameran di Surabaya pameran hr
uang harian selama 2 org x 5
Uang harian keg pameran 530,000 5,300,000
kegiatan pameran hr
Perjalanan pelatihan bagi Perjalanan selama
2,300,000 4,600,000
pengelola CPPBT pelatihan 1 x pp
Pelatihan bagi pengelola 1 org x 5
Uang harian pelatihan 530,000 2,650,000
CPPBT hr
23
Harga
Total
Tujuan Justifikasi Pemakaian Kuantitas Satuan
Biaya (Rp)
(Rp)
Perjalanan tim 2 org x 1
Pendampingan/monitoring 650,000 1,300,000
pakar/monitoring pp
Penginapan selama 3 org x 1
pendampingan/monitoring 800,000 2,400,000
pendampingan/monitoring hr
SUB TOTAL 28,700,000
F. LAIN-LAIN
Justifikasi Harga Total Biaya
Bahan/komponen Vol. Satuan
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Rapat koord tim
pelaksana & pimp koordinasi kegiatan 30 OH 150,000 4,500,000
lembaga
kertas A4 laporan keg CPPBT 10 rim 50,000 500,000
tonner printer laporan keg CPPBT 2 unit 750,000 1,500,000
flash disk laporan keg CPPBT 4 unit 250,000 1,000,000
foto copy laporan keg CPPBT 2000 lembar 175 350,000
jilid laporan laporan keg CPPBT 10 jilid 25,000 250,000
SUB TOTAL 8,100,000
G. REKAPITULASI ANGGARAN
Jumlah Jumlah
No Komponen biaya (Rp.) (%)
1 GAJI DAN UPAH 32,400,000 17.25
2 BAHAN HABIS PAKAI 17,100,000 9.11
3 PROMOSI 16,400,000 8.73
PENGEMBANGAN
85,080,000 45.31
4 PRODUK
5 PERJALANAN/AKOMODASI 28,700,000 15.28
6 LAIN-LAIN 8,100,000 4.31
TOTAL 187,780,000 100.00
24
BAB VII. TIM PELAKSANA KEGIATAN
Tim pelaksanan PPBT ini terdiri dari dosen, teknis, tenaga administrasi, dan
karyawan/tenaga kerja sebagai berikut :
No Nama Instansi Asal Bidang Uraian Tugas
Keahlian
1. Danang Dwi Jurusan Teknik Konversi Beratanggung jawab thd
Saputro, S.T., Mesin Energi seluruh
M.T. FT UNNES kegiatan/pengelolaan
PPBT. Bertindak sebagai
manajer usaha,mengatur
pembagian tugas/kerja
internal perusahaan, dan
menjalin
komunikasi/koordinasi
dengan pimpinan Unnes
maupun pihak luar
kampus (Dinas/Instansi
terkait)
2. Kriswanto, S.Pd., Jurusan Teknik Perancangan Bertanggung jawab
M.T. Mesin teknik terhadap pelaksanaan
FT UNNES produksi, mulai dari awal
hingga produk siap
dijual/dikirim ke
pemesan.
3. Dr. Daru Sugati, Jurusan Teknik Perancangan Bertanggung jawab
S.T., M.T. Mesin FTI-STT teknik terhadap perancanagn
NASIONAL mesin, pengadaan
YOGYAKARTA bahan, penyiapan mesin,
peralatan dan komponen
yang dibutuhkan.
25
Lampiran 1. Dokumentasi Vacuum frying
26
Lampiran 4. Pemesan vacuum frying
29
Lampiran 5. Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan Danang Dwi Saputro, S.T., M.T.
gelar)
2 Jenis Kelamin L
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 197811052005011001
5 NIDN 0005117803
6 Tempat dan Tanggal Purworejo, 5 November 1978
Lahir
7 E-mail dwis_05@yahoo.com
8 Nomor Telepon/HP 081329301500
9 Alamat Kantor Gedung E5 kampus Unnes Sekaran-
gunungpati
10 Nomor Telepon/Faks 0248508103
11 Lulusan yang Telah S1 : 12
Dihasilkan
12 Mata Kuliah yg Diampu 1. Thermodinamika teknik
2. Mekanika Fluida
3. Matematika I
4. Perpindahan panas
B. Riwayat pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Institut Sains & UGM
Tinggi Teknologi
Akprind
Yogyakarta
Bidang Ilmu Konversi energi Konversi energi
Tahun Masuk-Lulus 1996-2001 2003-2005
Judul Construcsion of The influence of
Skripsi/Tesis/Disertasi vertical(Gas- obstacle position
Liquid) Instalation on the transition
and research of phenomena of
th effect of liquid gas liquid
inlet on transition countercurretflow
Phenomena to cocureant
(Flooding)
Nama Prof. Dr. Indarto, Prof. Dr. Indarto,
Pembimbing/Promotor DEA DEA
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Rp)
1 2016 Metode Pengukuran Burning Surface DIKTI 60.000.000
Temperature dengan Sensor
Thermocouple pada pembakaran Briket
30
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Rp)
Biomassa
31
3 Biomassa Sebagai Sumber Energi Profesional 2/5 /2008
Alternatif Terbarukan di Indonesia
32
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
Nama Pertemuan
No Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah / Seminar
1 Seminar Nasional Karakterisasi Briket dari Limbah 03 November 2012
Aplikasi Sains dan Pengolahan kayu Sengon IST Akprind
Teknologi dengan Metode Cetak Panas Yogyakarta
2 Seminar Nsional Kajian Teoritik Pembakaran 16-17 Oktober
Tahunan Teknik Arang Kayu Pinus 2012/UGM-
Mesin dan Yogyakarta
Thermofluid IV
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
33
Lampiran 6. Biodata Anggota
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
1. Program S1 S2 S3
2. Nama PT STTNAS UGM UGM
Yogyakarta
3. Bidang Ilmu Teknik Mesin Teknik Mesin Teknik Mesin
4. Tahun Masuk 1992 1999 2009
5. Tahun Lulus 1997 2002 2015
6. Judul Sistem Tata Pengaruh Waktu Studi
Skripsi/Tesis Udara pada Penutupan Katup Eksperimental
Gedung Terhadap Osilasi Mengenai Liquid-
Perkantoran Tekanan Pada Pipa: Gas Ejector
Tinjauan Numerik Sebagai Vacuum
dan Ekperimen Pump
Menggunakan
Swirl Generator
7. Nama Ir.Abdurahman, Prof.Dr.Ir. Indarto, Prof.Dr.Ir. Indarto,
Pembimbing/ M.Sc. DEA., Ir. DEA., Ir.
Promotor Purnomo,MSME., Purnomo,MSME.,
Ph.D Ph.D, Ir.
Sutrisno, MSME.,
Ph.D
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Jumlah
Sumber
(Juta Rp.)
1 2007 Karakteristik Eductor sebagai Pompa Dosen 6,9
Hampa Muda
34
2 2010 Pengembangan Ejector Vacuum Pump Dosen 9
dengan Mengatur Proses Induksi. Muda
Daru Sugati
36
Lampiran 7. Biodata Anggota
A. IdentitasDiri
1. Namalengkap (dengangelar) Kriswanto, S.Pd, M.T
2. JenisKelamin L
3. NIP 198609032015041001
4. NIDN 0003098603
5. TempatdanTanggalLahir Semarang, 3 September 1986
6. Email Kriswanto.tm@gmail.com
7. NomorTelp/Faks/ Hp 082133668466
8. NamaInstitusiTempatKerja UniversitasNegeri Semarang
9. Alamatkantor Gd. E5, Fak. Teknik Unnes
10. NomorTelepon/ Faks (024) 8508103
B. RiwayatPendidikan
S-1 S-2 S-3
NamaPerguruanTinggi UniversitasNegeri UniversitasDiponegoro -
Semarang
BidangIlmu PendidikanTeknikMesin TeknikMesin -
TahunMasuk – Lulus 2006-2011 2011-2013 -
JudulSkripsi/ Thesis/ Peningkatan Kompetensi Model dan Uji -
Disertasi Membaca Gambar Performansi
Proyeksi dengan Kecepatan Putar
Menggunakan Media Radial Permanent
Komputer melalui Software Magnetic Bearing
Catia V5R14 Pada untuk Aplikasi
Mahasiswa Pendidikan Horizontal Axis Wind
Teknik MesinTahun 2009 Turbine
Universitas Negeri
Semarang
NamaPembimbing/ Dr. M. Khumaedi, M.Pd Dr. Jamari, S.T, M.T -
Promotor Dr.Joga Dharma
Setiawan, B.Sc.,
M.Sc., Ph.D.
C. PenelitianDalam 5 TahunTerakhir
N Tahun JudulPenelitian Pendanaan
o Sumber Jml (Rp)
1 2010 PeningkatanKompetensiMembacaGambarProyek Imhere 5.000.000,-
sidenganMenggunakan Media Komputermelalui DIKTI,
Software Catia V5R14 Student
PadaMahasiswaPendidikanTeknikMesinTahun Grand
2009 UniversitasNegeri Semarang
2 2014 PemodelanAxial Permanent Magnetic DIPA FT 5.000.000,-
BearinguntukAplikasiTurbinAngin Horizontal Unnes
3 2015 PeningkatanKompetensiEtu Engine DIPA FT 5.000.000,-
KarburatorMelaluiPenerapanSistemInformasi Unnes
Diagnosis KerusakanPadaMesin Mobil Berbasis
37
Web
4 2015 EfekEmisi Gas DIPA FT 5.000.000,-
BuangCampuranBahanBakarAlternatif Dari Unnes
LimbahPlastik
5 2015 PerancangandanAnalisisVariasiCampuranFiberKa DIPA 27.500.000,-
rbonuntukAplikasiSuduTurbinAngin Horizontal UNNES
6 2015 OptimasiDesainPermanent Magnetic DIPA 10.000.000,-
BearinguntukAplikasiTurbinAnginDaya 10 kW UNNES
7 2016 OptimasiDesainBentukProdukPiezoelectric DIPA FT 7.000.000
UNNES
8 2016 RancangBangun LTHPC dan UPSE. CPPBT-PT RISTEK 244,160,000
DIKTI
D. PengalamanPengabdianKepadaMasyarakatDalam 5 TahunTerakhir
No Tahun Judul Program Pendanaan
Sumber Jml (Rp)
1 2015 PelatihanPerancanganMenggunakan DIPA 6.000.000,-
Software CADCAMCAE BagiMahasiswaTeknikMesin UNNES
S1 UniversitasNegeri Semarang
2 2015 MesinPemarutJahedanTemulawak DIPA 6.000.000,-
untukHome Industry HealthyDesa UNNES
LimbanganKecamatanLimbangan
Kabupaten Kendal
3 2015 MesinPencacahPlastikuntuk Bank DIPA 6.000.000,-
SampahMugiBerkahDesaKarangayu UNNES
KecamatanCepiringKabupaten Kendal
4 2015 PelatihanPemrograman CNC berbasis DIPA 6.000.000,-
software CADCAM bagi guru teknik UNNES
mesin SMK Negeri 4 Semarang
5 2015 PelatihanProduksiMoldmenggunakan DIPA 3.000.000,-
Mesin CNC Bagi Guru TeknikMesin FT
SMK Negeri 4 Semarang Unnes
6 2016 MesinPengolahMinumanKesehatanInstanuntukHome DIPA 7.500.000
industry HEALTHY UNNES
DesaLimbanganKecamatanLimbanganKabupaten
Kendal
38
International Pressure Cooker. 2013,
Conference Semarang
4 2nd Engineering Boiler Design On Tahu 21 November
International Industries For Steam Heating 2013,
Conference System Using Catia V5 Semarang
5 3rd Engineering Finite Element Analysis of the 3 September
International Electric Car Chassis Design. 2014,
Conference Semarang
6 3rd Engineering
The making of System 3 September
International Database User Friendly on 2014,
Conference Small and Medium Industri Semarang
(SMI) of Automotive in
Central Java.
7 AIP Conference Radial forces analysis and 20 April 2016
Proceedings rotational speed test of radial
permanent magnetic bearing
for horizontal axis wind
turbine applications
F. PengalamanMenulisBukuDalamJurnal 5 TahunTerakhir
N JudulBuku Ta Jumlahh Penerbit
o alaman
38
39
Lampiran 6. Biodata Anggota
40
RENCANA KEGIATAN
CALON PENGUSAHA PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI DARI PERGURUAN TINGGI
INOVASI TEKNOLOGI VACUUM FRYING UNTUK MENGHASILKAN PRODUK PANGAN
BERKUALITAS TINGGI DAN HEMAT ENERGI
No Rincian Kegiatan Rencana Penggunaan Anggaran Ukuran Keberhasilan/Output (Bulan) Keterangan
Tersedianya rencana kerja pelaksanaan
CPPBT dan terinventarisir kebutuhan matrial
dan perlatan yang diperlukan dalam
1 Koordinasi tim pelaksanan 1,200,000 pelaksanaan kegiatan CPPBT.
Blue print desain vacuum frying telah
tercetak.
pengadaan matrial untuk tersedianya matrial untuk pengembangan
2 64,580,000
pengembangan produk produk
3 Pengadaan peralatan dan peralatan penunjang pembuatan produk
perlengkapan untuk 17,100,000 tersedia
pengembangan produk
perlengkapan
4 Pengembangan dan 17,750,000 Meningkatnya ketrampilan SDM
Pelatihan SDM workshop Menata workshop
Membuat layout workshop
tersusun tugas kerja setiap SDM workshop
5 pelaksanaan pembuatan tersedia 2 unit vacuum frying yang telah siap
32,400,000
produk dilakukan uji produk
6 uji kinerja vacuum frying 4,650,000 semua sambungan las tidak ada yang bocor
gasket tidak ada yang bocor
kondensor dapat berfungsi dengan baik
separataor air dan udara dapat berfungsi
7 uji proksimat dan kesukaan diketahui kandungan air, protein, lemak dan
10,450,000
karbohidrat hasil pengorengan dengan
No Rincian Kegiatan Rencana Penggunaan Anggaran Ukuran Keberhasilan/Output (Bulan) Keterangan
metode vacuum frying (salak dan nangka)
diketahui tingkat kesukaan masyarakat
terhadap produk
8 pameran 27,750,000
9 monev 3,700,000 Diskusi,
Kunjungan lapang
10 penyusunan laporan Penyusunan laporan akhir kegiatan CPPBT
8,100,000
kegiatan
TOTAL ANGGARAN 187,680,000