(MASALAH, POTENSI, DLL) KEADAAN WILAYAH PERTANIAN, BAIK BERUPA DATA SEKUNDER MAUPUN DATA
PRIMER, YANG DILAKUKAN SECARA BERSAMA OLEH TIM DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP DAN METODE
TINGKAT DESA DIGUNAKAN BAHAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN TINGKAT DESA, SEDANGKAN
REKAPITULASI DATA IDENTIFIKASI DALAM PROGRAMA PENYULUHAN TINGKAT DESA AKAN DIGUNAKAN
DASAR-DASAR STATISTIK
STATISTIK ADALAH PENGETAHUAN TENTANG PENGUMPULAN, PENGANALISAAN, PENYAJIAN, DAN
PENGINTERPRETASIAN DATA BERBENTUK ANGKA ATAU GRAFIK DILAKUKAN SECARA LOGIS DAN
SISTEMATIS.
DATA
DATA ADALAH PERNYATAAN FAKTA YANG MERUPAKAN HASIL DARI PENELITIAN. DATA YANG SUDAH
MACAM-MACAM DATA
ADA BEBERAPA MACAM DATA, YAITU:
DATA PRIMER DAN DATA SEKUNDER
DATA PRIMER ADALAH DATA YANG SUDAH TERSEDIA ATAU SUDAH DIMILIKI, SEDANGKAN DATA
SEKUNDER ADALAH DATA TAMBAHAN.
Data intern adalah data yang diperoleh dari aktivitasnya sendiri, sedangkan data ekstern adalah data
yang diperoleh di luar aktivitasnya sendiri, misalnya dari Biro Statistik.
Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung, misalnya jumlah penduduk satu
kecamatan, sedangkan data kontinu adalah data yang diperoleh dari hasil mengukur, misalnya luas
wilayah satu kecamatan.
Data kuantitatif adalah data dalam bentuk bilangan, sedangkan data kualitatif adalah data non-bilangan
yang mengandung karakteristik tertentu, misalnya bagus, jelek, dsb. Data yang diperoleh dengan cara
sensus disebut populasi. Sampling adalah data yang diperoleh dari sebagian populasi sehingga data
tersebut dapat dipakai untuk menyimpulkan suatu populasi dan selanjutnya merupakan representatif
dari populasi. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
3). METODA STATISTIK
ADA METODA POKOK STATISTIK:
PENGUMPULAN DATA, A.L. MELALUI OBSERVASI, WAWANCARA, KUESIONER, MEDIA CETAK, MEDIA
Analisis Data, yaitu menguraikan ke dalam bermacam-macam komponen, penguraiannya harus logis
dan bermanfaat;
Penyajian Data, penyajian data dalam bentuk a.l. tabulasi, grafik, diagram batang, dan pie sehingga
mudah untuk diinterpretasikan.
Interpretasi Data, yaitu memberikan dan mendapatkan arti data dalam hubungannya antara satu
dengan yang lainnya.
b. Data Keadaan
Keadaan menggambarkan fakta-fakta yang berupa data dan informasi mengenai potensi,
produktivitas dan lingkungan usaha pertanian, tingkat kemampuan petani dan kebutuhan pelaku utama
dan pelaku usaha di wilayah kerja penyuluh (desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi,
nasional) pada saat akan disusunnya programa penyuluhan pertanian. Adapun data keadaan yang
digunakan dalam menyusun programa penyuluhan pertanian adalah sebagai berikut:
1). Potensi usaha
MENGGAMBARKAN PELUANG USAHA SESUAI DENGAN PELUANG PASAR, KONDISI AGROEKOSISTEM SETEMPAT,
SUMBERDAYA DAN TEKNOLOGI YANG TERSEDIA GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN
PEROLEHAN HASIL USAHA YANG DAPAT DICAPAI GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI
PELAKU USAHA DALAM MENERAPKAN TEKNOLOGI USAHA DARI HULU SAMPAI HILIR
C. PENYAJIAN DATA
DATA YANG SUDAH DIOLAH DAN DIANALISIS AKAN DIMENGERTI OLEH ORANG LAIN KALAU
……………..*
Sumber: …………….
Keterangan nama komponen:
1, 2, 3 = nama kolom Baris horizontal = sumbu X
……..* = catatan kaki Baris vertikal = sumbu Y
Sumber: ………….. = indikasi sumber
JAGUNG
PADI
KEDELE
Tabel Kontingensi
(misalnya untuk jumlah penduduk)
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Diagram Batang
Diagram Garis
2. Menetapkan Tujuan
Tujuan programa penyuluhan pertanian secara umum adalah untuk memfasilitasi
penyelenggaraan penyuluhan pertania sesuai dengan ketersediaan sumberdaya yang
dimiliki dan kebutuhan wilayahnya. Programa Penyuluhan Pertanian memuat pernyataan
tentang perubahan perilaku dan kondisi pelaku utama dan pelaku usaha yang diharapkan.
a. Merumuskan tujuan dengan prinsip SMART
Prinsip yang digunakan dalam merumuskan tujuan adalah:
S ( Spesific / khas)
M ( Measurable/dapat diukur)
A ( Actionary/dapat dikerjakan)
R ( Realistic/ realistis)
b. Penyusunan tujuan
Hal –hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tujuan adalah harus
Memperhatikan:
A ( Audience/khalayak sasaran)
B ( BEHAVIOUR/PERUBAHAN PERILAKU)
C ( Condition/kondisi yang akan dicapai)
D ( Degree/derajat kondisi yang akan dicapai)
3. MENETAPKAN MASALAH
A. FAKTOR –FAKTOR PENYEBAB YANG BERSIFAT PERILAKU DAN NON PERILAKU
Faktor perilaku , yaitu factor yang berkaitan dengan tingkat adopsi pelaku utama dan pelaku
usaha terhadap penerapan suatu inovasi teknologi, misalnya belum yakin , belum mau, atau belum
mampu dalam menerapkan inovasi teknologi dalam usaha taninya.
Faktor non perilaku,yaitu factor yang berkaitan dengan ketersediaan dan kondisi sarana prasarana
pendukung usaha pelaku utama dan pelaku usaha ( misalnya ketersediaan pupuk, benih/bibit atau
modal usaha)
USAHA
2). Apakah masalah tersebut menyangkut mayoritas pelaku utama dan pelaku usaha
3). Apakah tersedia kemudahan biaya , tenaga , teknologi/inovasi guna pemecahan masalah
MENETAPKAN RENCANA KEGIATAN
A. MENYUSUN RENCANA KEGIATAN DENGAN MEMPERHATIKAN SIADIBIBA
Rencana kegiatan menggambarkan :
SIAPA YANG MELAKUKAN DAN SIAPA SASARANNYA
Apa tujuan yang ingin dicapai
Dimana kegiatan dilaksanakan
Bilamana/ kapan kegiatan dilaksanakan
Berapa hasil yang ingin dicapai (kuantitas dan kualitas)
Berapa korbanan yang diperlukan(biaya, tenaga dll)
BAGAIMANA MELAKSANAKANNYA (MELALUI KEGIATAN APA)
kegiatan
metode
keluaran
sasaran
volume/frekuensi
lokasi
waktu
biaya
sumber biaya
penanggungjawab
pelaksana
pihak terkait
SETELAH SELESAI MELAKUKAN KEGIATAN MENYUSUN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN DI TINGKAT KABUPATEN/
PROVINSI, MAKA PERLU DIBUAT LAPORAN HASIL KEGIATAN TERSEBUT DENGAN SISTEMATIKA SEBAGAI BERIKUT:
BAB IV MASALAH
BAB V RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN
BAB VI PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB III
SUMBER- SUMBER LAIN
YANG DIPER LUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
SUMBER-SUMBER PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
________, PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA.BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN.DEPARTEMEN
PERTANIAN,2002.
________, Dasar-dasar Statistika, Diklat Fungsional Tingkat Pratama,Jakarta
Buku Referensi
Peraturan Menteri Pertanian nomor: 25/Permentan/OT.140/5/2009 Tentang Pedoman
Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, nomor : KEP.29/MEN/III/2010
Tentang Penetapan SKKNI Sektor Pertanian Bidang Penyuluhan Pertanian
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN
Daftar Peralatan/Mesin
Keterangan
No. Nama Peralatan/Mesin
Laptop, infocus, laserpointer Untuk di ruang teori
Printer
Pelubang kertas
Daftar Bahan
Kertas bergaris
Kertas HVS A4
Spidol whiteboard
Spidol marker
Tinta printer