Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KIMIA

(Warna Nyala Logam Alkali dan Alkali Tanah)

OLEH:
KELOMPOK 5
 Khaerunnisa (13699)
 Nadilla Mursalim (13706)
 Nurhalisah (13707)
 Muhammad Syahril Maulidin S (13705)
 Rian Perdana (13712)
Pembimbing : Dra. Hj. Rosmini
KELAS : XII MIPA 4

SMANEGERI 1 BARRU
TAHUN AJARAN 2016/2018
I. Judul : Warna nyala logam alkali dan alkali tanah
II. Tujuan : untuk mempelajari warna nyala unsur Alkali dan Alkali tanah.
III. Teori Singkat :
Alkali merupakan unsur-unsur golongan IA dalam sistem periodik unsur. Disebut
golongan alkali karena unsur-unsur dalam golongan ini, kecuali Hidrogen, merupakan
pembentuk basa kuat. Yang termasuk golongan alkali adalah Hidrogen (H), Litium (Li),
Natrium (Na), K (Kalium), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), dan Fransium (Fr).
Unsur-unsur alkali ini sangat reaktif dengan bilangan oksidasi +1, sehingga tidak
dijumpai bebas di alam, melainkan dalam bentuk senyawanya. Semua logam alkali
merupakan logam lunak (mudah diiris dengan pisau) dan mempunyai daya hantar
listrik dan panas yang baik.
Setiap atom, jika diberi energi akan mengalami perubahan kedudukan elektron
(akan mengalami eksitasi) dan memancarkan energi radiasi elektromagnetik untuk
kembali ke tingkat dasar (keadaan stabil). Menurut Niels Bohr, besarnya energi yang
dipancarkan oleh setiap atom jumlahnya tertentu (terkuantisasi) dalam bentuk
spektrum emisi. Sebagian anggota spektrum terletak di daerah sinar tampak
sehingga akan memberikan warna-warna yang jelas dan khas untuk setiap atom.
Litium menghasilkan warna merah, Natrium warna kuning, Kalium warna ungu,
Rubidium warna merah, dan Cesium warna biru.
Alkali tanah merupakan unsur-unsur golongan IIA dalam sistem periodik unsur.
Disebut golongan alkali tanah karena unsur-unsur dalam golongan ini bisa
membentuk basa kuat dan umumnya ditemukan dalam tanah berupa senyawa tak
larut. Unsur alkali tanah meliputi Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca),
Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Unsur-unsur golongan ini bersifat
reaktif dengan bilangan oksidasi +2. Jika dibandingkan dengan unsur alkali, unsur
alkali tanah memiliki sifat yang lebih keras.
Seperti unsur logam alkali, unsur golongan alkali tanah juga memberikan warna -
warna khas jika garam dari unsur-unsur logam tersebut dibakar. Pembakaran unsur
Kalsium menghasilkan warna merah, Stronsium warna merah bata, dan Barium
warna hijau.

IV. Alat dan Bahan :


a. Alat
1. 2 buah tabung reaksi
2. 3 kawat nikrom
3. Spatula/sendok
4. Korek api
5. Kacamata tebal

b. Bahan
1. Larutan Natrium Klorida (NaCl)
2. Kalium Klorida (KCl)
3. Larutan Kalsium Klorida (CaCl2)
4. Larutan Stronsium Klorida (SrCl2)
5. Larutan Barium Klorida (BaCl2)
6. Asam klorida pekat (HCl)

V. Langkah Praktikum:
Cara I:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Bersihkan kawat mikron denagn mencelupkan pada HCL, lakukan beberapa kali.
3. Celupkan kawat mikron bersih pada HCL dan senyawa yang akan di uji,
kemudian bakar dalam nyala api biru.
4. Amati warna percikan api yang timbul

Cara II:

1. Masukkan kristal gram klorida pada cawan kemudian tambahkan alkohol dan
bakar.
2. Amati warna nyala yang timbul!
3. Gunakan kacamat tebal untuk mengamati nyala api

VI. Hasil Pengamatan :


No Senyawa Logam Warna Nyala
1 Natrium Klorida (NaCl) Orange (seharusnya Kuning)
2 Kalium Klorida (KCl) Ungu
3 Kalsium Klorida (CaCl2) Orange (seharusnya merah)
4 Stronsium Klorida (SrCl2) Merah Tua
5 Barium Klorida (BaCl2) Kuning (seharusnya Hijau)

VII. Gambar Percobaan :


VIII. Pembahasan :
Ujung kawat nikrom dibersihkan dengan mencelupkannya ke dalam HCl pekat.
HCl akan melarutkan pengotor/zat pengganggu yang mungkin menempel, sehingga
pengotor tersebut akan mudah menguap dari kawat. Ujung kawat nikrom dibakar.
Kawat dikatakan sudah bersih, jika warna api sebelum dan saat kawat dibakar
sama, dalam hal ini warna jingga. Ujung kawat dicelupkan kembali ke dalam HCl,
lalu ke dalam kristal senyawa yang akan diuji. Kristal yang menempel pada ujung
kawat nikrom dimasukkan ke dalam nyala api untuk melihat warna nyalanya.

Pada dasarnya, apabila senyawa kimia dipanaskan, maka akan terurai menjadi
unsur-unsur penyusunnya dalam bentuk gas. Atom-atom dari unsur tersebut mampu
menyerap sejumlah energi tinggi (mengalami eksitasi). Atom logam tersebut menjadi
tidak stabil, sehingga bisa kembali ke tingkat dasar (keadaan stabil) dengan
memancarkan energi dalam bentuk cahaya.
Besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap atom jumlahnya tertentu
(terkuantisasi) dalam bentuk spektrum emisi. Sebagian anggota spektrum terletak di
daerah sinar tampak, sehingga akan memberikan warna-warna yang jelas dan khas
untuk setiap atom.
Berikut hasil pengamatan kami :
 Dalam percobaan kami, didapatkan bahwa natrium menghasilkan warna
orange, kalium warna ungu, kalsium warna orange, stronsium warna merah tua,
dan barium warna kuning.
 Hasil yang kami dapatkan ini berbeda dengan warna nyala yang telah dibahas
dalam Dasar Teori, tepatnya pada warna nyala natrium, kalsium dan barium.
Natrium harusnya berwarna kuning, kalsium harusnya berwarna merah dan
barium seharusnya menghasilkan warna nyala hijau.
 Perbedaan ini terjadi karena kami kurang jeli dalam mengamati warna nyala
yang dihasilkan, apalagi warna api lampu spiritus memang mengganggu
pengamatan. Jika digunakan warna api biru atau tidak berwarna, maka warna
yang dihasilkan oleh unsur logam akan terlihat lebih jelas.
 Warna nyala setiap unsur berbeda karena setiap unsur mempunyai stadium
warna dan panjang gelombang yang berbeda.
 Yang menimbulkan warna pada waktu dibakar adalah ion logam, karena jika
dilihat dari rumus kimianya, yang berbeda adalah ion logam penyusunnya. Hal
ini sesuai dengan hasil percobaan yang menunjukkan warna bervariasi.
Seandainya yang berpengaruh adalah ion kloriada, tentu setiap senyawa yang
diuji akan menimbulkan warna yang sama karena setiap senyawa tersebut
mengandung ion klorida.
IX. Kesimpulan/Saran:
A. Kesimpulan
 Unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah memiliki warna nyala yang
khas. Natrium memiliki warna nyala kuning, kalium warna ungu, kalsium
warna merah, stronsium warna merah bata, dan barium warna hijau.
 Warna nyala setiap unsur berbeda karena setiap unsur mempunyai
stadium warna dan panjang gelombang yang berbeda.
B. Saran
 Selama melakukan proses praktikum sebiknya lakukan dengan tenang,
teliti dan selalu menjaga kebersihan agar hasil praktikum yang dihasilkan
lebih akurat dan sesuai denagn yang diharapkan.
 Setiap akan menguji senyawa, bersihkan kawat nikrom dengan
mencelupkannya ke dalam HCl pekat.
 Perhatikan warna yang dihasilkan saat pembakaran dengan cermat.

Barru, 28 November 2017

Mengetahui, Praktikan
Guru pembimbing Atas nama kelompok V

Dra. Hj. Rosmini Khaerunnisa


NIP: 19591103 198403 2 002 NIS: 13699

Anda mungkin juga menyukai