Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU KIMIA

PERCOBAAN 7
UJI WARNA NYALA

Disusun oleh:
Elfrida Luruk 171444037
Kelompok 1

Dosen Pengampu:
1. Johnsen Harta, M.Pd
2. Risnita Vicky Listyarini, M.Sc
Asisten Dosen:
1. Clarentia Dwivani
2. Elni Meilianti

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA, YOGYAKARTA
SEMESTER GASAL 2017/2018
PERCOBAAN 7
UJI WARNA NYALA

A. Hari, tanggal : 03, November 2017


B. Tempat : Laboratorium Wallace
C. Tujuan : Mendeteksi keberadaan suatu ion logam, berdasarkan karakteristik masing –
masing spektrum emisi warna nyala
D. Landasan Teori
Warna nyala itu di hasilkan dari pergerakan elektron dalam ion – ion logam yang
terdapat dalam senyawa. Sebagai conto, sebuah ion natrium dalam keadaan tidak
tereksitasi memiliki struktur 1s2 2s2 2p6. Jika dipanaskan, elektron – elektron akan
mendapatkan energi dan bisa berpindah ke orbital kosong manapun pada level yang lebih
tinggi sebagai contoh, berpindah ke orbital 7s dan 6p atau 4d atau yang lainnya,
tergantung beberapa banyak energi yang diserap oleh elektron tertentu dari nyala.
1. Spektrum
Spektrum merupakan kumpulan dari berbagai frekuensi / panjang gelombang
radiasi yang dipisah – pisahkan. Bila cahaya matahari atau sinar zat yang membara
dilewatkan melalui sebuah prisma , maka cahaya atau sinar itu diuraikan menjadi
beberapa warna pelangi. Warna – warna ini dapat dilihat apabila sinar yang dilewatkan
prisma dijatuhkan pada layar purtih. Warna – ewarna tersebut ( terbentuk pita – pita )
saling meliputi stu dengan yang lainnya. ( Anonim,2013).
2. Spektrum Atom
Spektrum atom ( spektrum garis ) adalah spektrum yang dihasilkan oleh sinar
yang dipancarkan oleh atom yang tereksitasi. Spektrum inin hanya mempunyai sederet
garis ( warna ) dengan panjang gelombang tertentu. Sinar bola lampu listrik setelah
melalui celah yang sempit, kemudian melewati prisma dan akhirnya di tangkap oleh
layar, makapada layar terbentuk sinar warna pelangi. Prisma memecahkan sinar putih
dengan cara refraksi menjadi spektrum yang terdiri dari cahaya dari semua warna. Sinar
warna yang dihasilkan berasal dari atom. ( Brady,1998 ).

3. Warna Nyala Logam Alkali dan Alkali Tanah


Salah satu ciri khas dari suatu unsur logam alkali dan logam alkali tanah adalah
memiliki spektrum emisi. Unsur yang tereksitasi , karena pemanasan ataupun karena
sebab lainnya, memancarkan radiasi elektromagnetik yang disebut spektrum emisi.
Spektrum emisi teramati sebagai pancaran cahaya dengan warna tertentu , akan tetapi
sesungguhnya spektrum itu terdiri atas beberapa garis warna ( panjang gelombang ) yang
khas bagi setiap unsur, karena keunikan. Spektrum emisi dapat digunakan untuk
mengenali suatu unsur. Unsur – unsur logam dapat dieksitasikan dengan memanaskan /
membakar senyawanya pada nyala api, misalnya pada pembakaran bunsenatau
pembakaran spritus. Akan lebih baik jika yang digunakan garam klorida karena relative
lenih mudah menguap. Warna nyala unsur – unsur alkali dan alkali tanah : Unsur Na
warna kuning keemasan, unsur K warna lembayung, unsur Ca warna merah bata ( merah
kekuning – kuningan ), unsur Sr warna merah tua agak ungu, unsur Ba warna hijau –
kuning, unsur Cu warna hijau, dan unsur Pb, Bi, Sb warna biru keabuan kawat korosif.
4. Keadaan Tereksitasi dan Keadaan Dasar
Ground state ( keadaan dasar ) adalah keadaan dimana elektron mengisi kulit –
kulit dengan tingkat eneri rendah. Excited state ( keadaan tereksitasi ) adalah keadaan
dimana elektron yang menempati tingkat energi yang lebih tinggi .

5. Model Atom Bohr dan Tingkat Energi


Elektron mengelilingi inti melalui lintasan stasioner. Pada lintasan stasioner,
elektron mengorbit tanpa memancarkan energi. Bohr itu menyatakan bahwa elektron –
elektron hanya menempati orbit – orbit tertentu disekitar inti atom, yang masing – masing
terkait sejumlah energi kelipatan dari suatu nilai kuantum dasar. ( Jhon Gribbin, 2002 ).
Model Bohr dari atom hidrogen mengambarkan elektron – elektron bermuatan
negatif mengorbit pada kulit atom dalam lintasan tertentu mengelilingi intin atom yang
bermuatan positif. Ketika elektron meloncat dari satu orbital ke orbital lainnya selalu
disertai dengan pemancaran atau penyerapan sejumlah energi elektromagnetik hf.
Menurut Bohr : “ Ada aturan fisika kuantum yang hanya mengizinkan sejumlah tertentu
elektron dalam tiap orbital. Hanya ada ruang untuk dua elektron dalam orbital terdekat
dari inti. ( Jhon Gribbin 2005 ) “.
E. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Pemanas bunsen
b. Tabung reaksi
c. Sumpit kayu
d. Gunting
f. Kawat nikrom
2. Bahan
a. LiCl 0,2 M
b. NaCl 0,2 M
c. KCl 0,2 M
d. BaCl2 0,2 M
e. CaCl2 0,2 M
f. SrCl2 0,2 M
g. CuCl2 0,2 M
i. Sampel tidak diketahui
F. Prosedur Kerja

a. Uji Warna Nyala

Dipotong 10 cm kawat Dibuatlah bulatan di Dililitkan kawat pada


nikrom menggunakan bagian ujung kawat ujung sumpit kayu
gunting

Dicelupkan kawat pada larutan HCl 3 Dimasukan kawat pada setiap larutan
M yang mengandung ion logam

Sebelum melakukan uji untuk untuk


larutan logam, dibersihkan kawat

b. Sampel tak diketahui

Hati - hati dengan Digunakan kacamata Dimatikan api


pemanasan bunsen pelindung apabila pengujian
telah selesai

2+ 2+
Ion natrium Dibuatlah bulatan Ba dan Sr
menunjukan warna pada bagian ujung memiliki nyala yang
kawat cepat
G. Data Pengamatan

Sampel Mr Titik Titik Densitas Warna


( g / mol ) lebur ( ℃ ) Didih ( ℃ ) ( g / mL ) Nyala

LiCl 42,39 605 ℃ 1.382 ℃ 2,07 Merah


hijau
NaCl 58,99 962 ℃ 1.560 ℃ 3,86 Kuning
KCl 74,55 Merah
unggu
CaCl2 147,01 Merah
jingga
BaCl2 244,28 Orange
SrCl2 266,62 Merah
bata
CuCl2 176,48 Hijau
Sumber tak diketahui Kuning
orange

Pertanyaan pascapraktek

1. Spektrum emisi hidrogen adalah spectrum garis. Apa maksud pernyataan ini ?

2. Jika ion logam tidak menunjukan warna atau menunjukan warna yang sama dengan ion
lainnya dalam uji nyala, Bagaimana cara Anda untuk mendapat menganalisisnya ?

3. Berdasarkan data warna nyala yang di peroleh, mengandung ion logam apakah sampel tidak
diketahui ?
G. Pembahasan

a. Langkah pertama kami menimbang padatan LiCl menggunakan kertas timbang hasilnya
0,42 dan dimasukan kedalam gelas beker dan dimasukan akuades dan diaduk sampai
larut rata, kemudian dimasukan kedalam 50 mL gelas kimia LiCl 0,2, kemudian larutan
sebagian LiCl dimasukan kedalam tabung terus ditutup dengan aluminium, kemudian
kami ambil larutan yang lain di teman – teman menggunakan tabung reaksi dan pipet
tetes, kemudian isi di masing – masing tabung yang sudah diberika label. Langkah kedua
dipotong kawat nikrom menggunakan gunting dan dibuat bulatan pada bagian ujung
kawat,kemudian celuplah kawat pada larutan HCl 3 M dan dipanaskan api untuk
membersihkan. Langkah ketiga kami dimulai dengan percobaan uji nyala dan mengetahui
hasilnya yaitu kami memasukan kawat yang sudah dibulatkan pada setiap larutan yang
mengandung ion logam .

Percobaan pertama sampel LiCl dimasukan kawat yang sudah dibulatkan kedalam
larutan LiCl kemudian dipanaskan kedalam bunsen kami amati perubahan warna nyala
yang terjadi pada larutan LiCl adalah merah hijau. percobaan kedua larutan NaCl
perubahan warna nyala yang terjadi pada larutan NaCl adalah kuning, kemudian
percobaan ketiga KCl perubahan warna nyala yang terjadi pada larutan KCl adalah merah
ungu, kemudian percobaan keempat larutan CaCl2 perubahan warna nyala yang terjadi
adalah merah jingga, kemudian percobaan kelima BaCl2 perubahan warna nyala yang
terjadi adalah 0range, kemudian percobaan keenam SrCl2 perubahan warna nyala yang
terjadi adalah merah bata, kemudian percobaan ketujuh CuCl2 perubahan warna nyala
yang terjadi adalah hijau.
b. Hasil dokumentasi sesuai prosedur kerja

Larutan LiCl dimasukan kawat yang sudah dibulatkan kemudian dipanaskan dalam
bunsen dan perubahan warna nyala yang terjadi adalah merah hijau.

Larutan NaCl dimasukan kawat yang sudah dibulatkan kemudian dipanaskan dalam
bunsen perubahan warna nyala yang terjadi adala kuning.

Larutan KCl dimasukan kawat yang sudah dibulatkan kemudian dipanaskan dalam
bunsen perubahan warna nyala yang terjadi adala merah ungu.

Larutan CaCl2 dimasukan kawat yang sudah dibulatkan kemudian dipanaskan dalam
bunsen perubahan warna nyala yang terjadi adala merah jingga.

Larutan BaCl2 dimasukan kawat yang sudah dibulatkan kemudian dipanaskan dalam
bunsen perubahan warna nyala yang terjadi adala orange.
Larutan SrCl2 dimasukan kawat yang sudah dibulatkan kemudian dipanaskan dalam
bunsen perubahan warna nyala yang terjadi adala merah bata.

Larutan CuCl2 dimasukan kawat yang sudah dibulatkan kemudian dipanaskan dalam
bunsen perubahan warna nyala yang terjadi adala hijau.
c. Sesuai dengan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Kendari : Laboratorium Unit Kimia

Brady, James E. 1998. Kimia Universitas Asas & Struktur Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Binarupa
Aksara

Gribbin, John. 2003. Fisika Kuantum. Jakarta : Erlangga

Petrucci, H. Ralph, Suminar,1987. Kimia Dasar, Edisi Ke – 4 Jilid 2. Bogor: Erlangga

Syukri S. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung: ITB

Anda mungkin juga menyukai