Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

REAKSI NYALA

GURU BIDANG STUDI :


Sri Hartini, S.Pd

DISUSUN OLEH :

NAMA : M FIRDAUS RAJENDRA


KELAS : XII-IPA 1
NIS : 171810050

SMA NEGERI 17 KOTA BEKASI


Tahun Ajaran 2019/2020
Jl.H. Ilyas Cikunir Ceger Rt. 02 Rw. 12 Jakamulya,Kota Bekasi
Jawa Barat, 17146 (021) 82400917
E-mail: sman17bekasi@gmail.com
Website: http://sman17bekasi.sch.id/
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan uji kompetensi fisika ini disusun sebagai tugas akhir menyelesaikan
praktikum fisika dan salah satu syarat lulus dalam mata pelajaran fisika. Telah disetujui dan
diperiksa pada :

Hari :
Tanggal :

Disetujui Oleh :

Penyusun

Muhammad Firdaus Rajendra


NIS 171810050

Guru Bidang Studi Wali Kelas

Sri Hartini, S.Pd Annisa Wijayanti, S.Pd


NIP 19710710 200801 2 004 NIP 19820809 201412 2 001

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Materi : Reaksi Nyala


Reaksi nyala atau uji nyala api adalah suatu prosedur analisis yang digunakan dalam ilmu
kimia untuk mendeteksi keberadaan unsur tertentu, terutama ion logam, berdasarkan
karakteristik spektrum emisi masing-masing unsur. Warna nyala api secara umum juga
bergantung pada temperatur; lihat warna nyala. Setiap atom pasti memiliki elektron, yaitu
partikel bermuatan negatif yang mengelilingi inti pada orbitnya. Menurut teori dan model
atom Bohr, dijelaskan bahwa sebuah elektron dapat menyerap energi dari luar atom sehingga
mengalami eksitasi. Eksitasi adalah peristiwa berpindahnya elektron dari tingkat energi yang
rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Karena keadaan eksitasi membuat atom menjadi
tidak stabil, maka elektron tersebut berpindah lagi ke posisi semula sambil melepaskan foton.
Peristiwa ini disebut de-eksitasi atau emisi.

1.2 Tujuan

Siswa dapat mengetahui warna nyala unsure golongan alkali (IA) dan alkali tanah (IIA)

1.3 Cara Kerja


Untuk melakukan proses reaksi nyala diperlukan sejumlah barang berupa
Bahan :
- Kristal NaCl
- Kristal CuSO4
- Logam Mg
- Kristal CaCl2 (Tidak diujikan)
- Kristal KCl
- Spiritus
Alat
- Cawanporselin
- Sendok spatula
- Pipet tetes
- Korek api

Langkah yang dilakukan yaitu


1. Ambilah 1 sendok spatula Kristal gamaram NaCl dan masukkan ke dalam cawan
2. Ambilah spiritus dengan pipet tetes dan teteskan pada cawanporselin hingga Kristal
Nacl terendam

iii
3. Bakarlah campuran no.2 dan amati warna nyala yang ditimbulkan
4. Catatlah hasil pengamatan
5. Ulangi langkah 1,2,3,dan 4 untuk Kristal CuSO4, SrCl2, Cacl2 dan KCl

1.4 Data Hasil Pengamatan


No Proses Pembakaran Warna Nyala
1 Kristal NaCl Orange
2 Kristal CuSO4 Hijau
3 Logam Mg Putih
4 Kristal CaCl2 (Tidak diujikan)
5 Kristal KCl Ungu

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan Materi


Uji nyala merupakan salah satu uji kualitatif yang paling sederhana, tidak
membutuhkan banyak alat maupun bahan. Uji nyala, atau dalam bahasa Inggrisnya disebut
flame test, termasuk salah satu jenis analisis kualitatif untuk menentukan kandungan logam
yang terdapat pada sampel.
Setiap atom pasti memiliki elektron, yaitu partikel bermuatan negatif yang mengelilingi
inti pada orbitnya. Menurut teori dan model atom Bohr, dijelaskan bahwa sebuah elektron
dapat menyerap energi dari luar atom sehingga mengalami eksitasi. Eksitasi adalah peristiwa
berpindahnya elektron dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Karena keadaan eksitasi membuat atom menjadi tidak stabil, maka elektron tersebut
berpindah lagi ke posisi semula sambil melepaskan foton. Peristiwa ini disebut de-eksitasi
atau emisi
Foton yang dipancarkan saat proses de-eksitasi memiliki nilai panjang gelombang yang
nilainya berbeda-beda tergantung jenis unsur. Panjang gelombang yang dihasilkan ini
menentukan warna apa yang dihasilkan. Berikut adalah prosedur uji nyala:
1.Sampel yang akan dianalisis harus berupa larutan. Jika masih dalam bentuk padatan seperti
serbuk, maka harus dilarutkan dengan air. Harus diperhatikan pada saat pembuatan larutan uji
nyala adalah konsentrasinya. Pastikan konsentrasi larutan sampel tidak terlalu pekat dan tidak
terlalu encer. Jika konsentrasi larutan terlalu pekat, maka intensitas warna yang dihasilkan
terlalu kontras sehingga terkadang membingungkan dalam pengamatannya. Kebalikannya,
jika konsentrasinya terlalu encer maka intensitas warna yang dihasilkan terlalu tipis sehingga
sulit diamati.
2.Celupkan ose atau kawat platina ke dalam HCl pekat lalu dipijarkan dengan pembakar. Ini
bertujuan untuk membersihkan ose atau kawat platina dari kotoran yang mungkin menempel.
3.Ose yang sudah dibersihkan tadi dicelupkan ke dalam larutan sampel yang ingin diuji. Perlu
diperhatikan bahwa api yang digunakan adalah api zona pengoksidasi bagian bawah.
4.Amati warna nyala yang terbentuk. Untuk mengetahui logam apakah yang terdapat dalam
sampel, warna yang dihasilkan harus dibandingkan dengan referensi. Berikut adalah referensi
warna sampel:

v
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :


- Kristal NaCl berwarna orange
- Kristal CaSO4 berwarna hijau
- Logam Mg berwarna putih
- Kristal KCl berwarna ungu
Masing-masingwarna mempunyai panjang gelombang tertentu dari ini berarti energi
yang dibebaskan juga tertentu

PERTANYAAN
Jelaskan sebab terjadinya spectrum/ warna nyala pada Kristal garam-garam di atas?
Jawaban : Dikarenakan adanya perbedaan energy pada sub kulit s dan sub kulit p
unsur yang tereksitasi karena pemanasan, memancarkan radiasi elektromagnetik yang
disebut spectrum emisi. Warna nyala dihasilkan dari pergerakan electron dalam ion-
ion logam yang terdapat dalam senyawa

vi
LAMPIRAN

vii

Anda mungkin juga menyukai