2. Balp
3. Cup Mixer
4. Gelas Kimia
5. Gelas Ukur
6. Hot Plate
7. Jangka Sorong
8. Labu Erlenmeyer
9. Marsh Funnel
17. Rheometer
19. Sendok
20. Siring
21. Spatula
23. Stopwatch
26. Tube
1. Aquadest
2. Barite
3. Bentonite
4. CMC-LV
5. Cutting
6. Filter Paper
7. Grease
8. H2 O2
9. H2 SO4 5N
10. KOH
12. NaOH
13. PAC-LV
14. pH Paper
15. Solar
16. Starch
Tabel 4.1
lumpur.
Gambar 4.1
cairan.
Gambar 4.2
Balp
(Mixing) bahan-bahan
lumpur.
Gambar 4.3
Cup Mixer
4. Berfungsi tempat
Gambar 4.4
Gelas Kimia
5. Berfungsi untuk
fluida.
Gambar 4.5
Gelas Ukur
6. Berfungsi untuk
Temperature tertentu.
Gambar 4.6
Hot Plate
7. Berfungsi mengukur
Gambar 4.7
Jangka Sorong
untuk mencampurkan
suatu larutan.
Gambar 4.8
Labu Erlenmeyer
9. Berfungsi menentukan
pemboran.
Gambar 4.9
Marsh Funnel
Gambar 4.10
Mud Balance
pengaduk otomatis
komponen lumpur-nya.
Gambar 4.11
Multi Mixer
pengaduk lumpur
pemboran.
Gambar 4.12
Pengaduk Gelas
derajat keasaman
dan
kebasaan lumpur
(pH)
secara digital.
Gambar 4.13
pH Meter Digital
tertentu.
Biasanya digunakan
bersama Balp.
Gambar 4.14
Pipet Mohr
sedikit.
Gambar 4.15
Pipet Tetes
Gambar 4.16
Retort Kit
pengukuran nilai
viskositas nyata :
Apperent Viscosity(AV),
Gel
Gambar 4.17
Strength (GS) dari lumpur
Rheometer
pemboran.
persen (%).
Gambar 4.18
akan ditimbang.
Gambar 4.19
Sendok
volume tertentu.
Gambar 4.20
Sirring
dicampurkan.
Gambar 4.21
Spatula
magnetik.
Gambar 4.22
Stirrer Magnetik
satuan detik.
Gambar 4.23
Stopwatch
menggantu-ng alat-alat
praktikum.
Gambar 4.24
Tiang Statif
menimbang material-
(gram).
Gambar 4.25
Timbangan Digital
untuk menampung
diberi kandungan
impurities.
Gambar 4.26
Tube
4.1.3 Pembahasan
banyaknya Filtration Loss dan Mud Cake dari sistem lumpur. Balp
nyata, Plastic Viscosity (PV), Yield Point (YP), dan Gel Strength dari
Tabel 4.1
(mixing) bahan-bahan
lumpur.
Gambar 4.1
Cup Mixer
Gambar 4.2
Gelas Kimia
Gambar 4.3
Gelas Ukur
Gambar 4.4
Mud Balance
komponennya.
Gambar 4.5
Multi Mixer
Gambar 4.6
Gambar 4.7
Stopwatch
8. Berfungsi
untuk meng-
gantungkan
alat.
Gambar 4.8
Tiang Statif
9. Berfungsi
untuk meng-
hitung
material
yang akan
Gambar 4.9
diputar
Timbangan Digital
untuk
membuat
mixer.
10. Berfungsi
untuk
menampung
lumpur yang
akan diberi
kandungan
Gambar 4.10
impurities .
Tube
Tabel 4.1
(mixing) bahan-bahan
lumpur.
Gambar 4.1
Aquadest
Gambar 4.2
Barite
Gambar 4.3
Bentonite
Gambar 4.4
Cutting
Content
Pengukuran densitas
seimbang
pengamatan
Content Set
tercampur
telah digunakan
Tabel 4.3
Hasil
Bahan Waktu
Komposisi Satuan Pengamatan
Lumpur Mixing
(ppg)
Bentonite 9 mL 8,73
Tabel 4.4
Pemboran
Hasil
Bahan Waktu
Komposisi Satuan Pengamatan
Lumpur Mixing
(%)
Bentonite 9 mL 0,45%
Cutting 1 gr 5’Low
4.2. 4 Pembahasan
cair, zat padat, dan zat kimia. Lumpur sangat besar peranannya dalam
merupakan salah satu sifat lumpur yang sangat penting karena peranannya
operasi pemboran.
dalam pratikum kali ini antara lain Cup Mixer sebagai wadah pada saat
mixing untuk membuat lumpur dasar, Gelas Kimia sebagai wadah lumpur
dasar yang akan di uji, Gelas Ukur digunakan untuk mengukur volume hasil
Filtrate minyak dan air yang didapatkan, Mud Balance yang digunakan
minyak dan air, Tiang Statif digunakan untuk tempat menggantungkan Tube
bahan yang digunakan berupa Aquadest 350 ml, digunakan sebagai pelarut
Tabel 4.2
Gel Strength
mencampurkan (mixing)
bahan-bahan lumpur.
Gambar 3.11
Cup Mixer
2. Berfungsi untuk
menentukan viskositas
relative lumpur
pemboran.
Gambar 3.12
3. Berfungsi untuk
Gambar 3.13
Gelas kimia
Gambar 3.14
Gelas Ukur
5. Berfungsi untuk
menentukan viskositas
relative lumpur
pemboran.
Gambar 3.15
Marsh Funnel
tergantung material
Gambar 3.16
komponen.
Multi Mixer
strength.
Gambar 3.17
satuan detik.
Gambar 3.18
Stopwatch
Gambar 3.19
Timbangan Digital
Tabel 4.2
Strength
mencampurkan (mixing)
bahan-bahan lumpur.
Gambar 3.11
Aquadest
2. Berfungsi untuk
menentukan viskositas
relative lumpur
pemboran.
Gambar 3.12
Bentonite
3. Berfungsi untuk
Gambar 3.13
CMC-LV
Marsh Funnel
mL)
menampung pada cup hingga batas yang ada pada cup (946
mL)
digunakan
Menggunakan Rheometer
pada cup
stabil.
stabil.
stabil.
stabil.
stabil.
digunakan
Tabel
Bahan
Hasil Pengamatan
Urutan
Lumpur Komposisi Satuan
Mixing
mud aquadest
Dasar
Aquadest 341 mL
15’Low 142 s 26.51 s
Bentonite 9 mL
Tabel 4.3
Bahan Rheometer
Urutan
Lumpur Komposisi Satuan Hasil
Mixing RPM
Dasar Pengamatan
600 77O
Aquadest 340,81 mL
300 60O
200 53O
Bentonite 9 mL 15’Low
100 43O
6 34O
CMC-LV 0,189 mL
3 31O
Tabel 4.10
Bahan Rheometer
Urutan
Dasar Komposisi Satuan Hasil
Mixing RPM Rheology
Lumpur Pengamatan
PV 17 cp
Aquadest 340.81 mL
YP 43lb/100ft2
15'Low 3'Low
Bentonite 9 mL 25O
Diketahui :
a. R600 = 51 derajat
b. R300 = 33 derajat
Ditanya :
PV = …?
Dijawab :
PV = R600 – R300
= 77 – 60
= 17 cp
Diketahui :
a. R300 = 60 derajat
b. PV = 17 cp
Ditanya :
YP = …?
Dijawab :
YP = R300 – PV
= 60 – 17
= 43 lb/100ft2
4.1 Pembahasan
Funnel atau Rheometer. Pengertian Gel Strength adalah ukuran gaya tarik-
membentuk Gel yang sangat berguna pada saat Round Trip (pergantian
pipa).
menarik yang statik, sedangkan Yield Point merupakan ukuran gaya tarik
menarik yang dinamik. Penentuan nilai harga Shear Stress dan Shear Rate
penunjuk (Dial Reading) dan RPM motor, harus diubah menjadi harga
Shear Strees dan Shear Rate dalam satuan dyne/cm2 dan detik-1 agar
Pengukuran Viskositas dan Gel Strength yaitu Alat dan bahan yang
digunakan berupa Cup Mixer sebagai wadah pada saat Mixing untuk
membuat lumpur dasar, Gelas Kimia sebagai wadah lumpur dasar yang akan
pada saat menentukan Gel Sterngth untuk waktu 10 detik dan 10 menit,
dalam pembuatan lumpur dasar dan CMC- Lv 0.1 gram digunakan sebagai
Tabel 4.3
penghisap cairan.
Gambar 3.20
Balp
kecil.
Gambar 3.21
Corong Gelas
lumpur.
Gambar 3.22
Cup Mixer
dipegang langsung.
Gambar 3.23
Gegep Besi
suatu zat.
Gambar 3.24
Gelas Kimia
volume fluida.
Gambar 3.25
Gelas Ukur
temperature tertentu.
Gambar 3.26
Hot Plate
larutan.
Gambar 3.27
Labu Erlenmeyer
komponen lumpurnya.
Gambar 3.28
Multi Mixer
lumpur pemboran.
Gambar 3.29
Pengaduk Gelas
tertentu.
Gambar 3.30
Pipet Mohr
Gambar 3.31
Siring
magnetic.
Gambar 3.32
Stirer Magnetik
Gambar 3.33
Stopwatch
gram.
Gambar 3.34
Timbangan Digital
Tabel 4.3
penghisap cairan.
Gambar 3.20
Aquadest
kecil.
Gambar 3.21
Bentonite
lumpur.
Gambar 3.22
Filter paper
dipegang langsung.
Gambar 3.23
𝐻2 𝑂2 16 ml
suatu zat.
Gambar 3.24
𝐻2 𝑆𝑂4 5N
volume fluida.
Gambar 3.25
Methylene Blue
Blue Test)
Tabel 5.3
Bahan Pengujian
Komposisi Satuan
MBT
Lumpur Dasar 1 mL
Aquadest 10 mL
H2O2 3% 16 mL
H2SO4 N 0,5 mL
Tabel 5.4
Hasil Pengamatan
Titran
(mL)
0.6 Pembahasan
menemukan serta memahami fungsi alat dan bahan yang akan digunakan
dalam mengikat kation dari suatu larutan, menemukan beragam fungsi dari
adapun alat yang digunakan seperti Balp berfungsi sebagai alat bantu dalam
mengangkat Labu Erlenmeyer yang dipanskan pada Hot Plate. Multi Mixer
Gelas berfungsi untuk mengambil sedikit hasil dari Methylene Blue Test
untuk diteteskan pada Filter Paper. Pipet Mohr berfungsi untuk mengambil
saat memanaskan larutan uji Methylene Blue pada Hot Plate. Timbangan
Paper Berfungsi sebagai media peneliti dari uji Methylene Blue. H2O2 15
mL dan H2SO4 0,5 mL dan Methylene Blue sebagai bahan kimia tambahan
Tabel 4.4
Mud Cake
1. Berfungsi untuk
mengukur banyaknya
lumpur.
Gambar 3.35
2. Berfungsi sebagai
mencampurkan atau
mixing bahan-bahan
lumpur.
Gambar 3.35
Cup Mixer
3. Berfungsi untuk
Gambar 3.36
Gelas Kimia
4. Berfungsi untuk
mengukur volume
fluida.
Gambar 3.37
Gelas Ukur
5. Berfungsi untuk
mengukur ketebalan
mud cake.
Gambar 3.38
Jangka Sorong
6. Berfungsi sebagai
pengaduk otomatis
putaran meliputi
tergantung setiap
material komponen
Gambar 3.39
lumpurnya.
Multi Mixer
7. Berfungsi untuk
menghitung waktu
Gambar 3.40
Stopwatch
8. Berfungsi untuk
menimbang material
dinyatakan dalam
satuan gram.
Gambar 3.41
Timbangan Digital
Filtration dan
1. Berfungsi untuk
mengukur banyaknya
lumpur.
Gambar 3.35
Aquadest
2. Berfungsi sebagai
mencampurkan atau
mixing bahan-bahan
lumpur.
Gambar 3.35
Bentonite
3. Berfungsi untuk
Gambar 3.36
Filter paper
4. Berfungsi untuk
mengukur volume
fluida.
Gambar 3.37
PAC-LV
4.5.3Hasil Pengamatan
Tabel 6.2
Hasil
Bahan Hasil
Berat Volume Waktu Mud
Lumpur SG Kecepatan Filtrat
(gr) (mL) (menit) Cake
Dasar (mL)
(mm)
337,1
Aquadest 1 337,13 30
3 15’Low
6,9 1,3
Bentonite 2,5 22,5 9 30
6.1 Pembahasan
bahan yang digunakan pada percobaan Pengukuran Filtration Loss dan Mud
tertahan di permukaan batuan. Dalam proses filtrasi seperti ini hanya terjadi
jika terdapat perbedaan antara tekanan positif ke arah batuan. Umumnya ada
dua jenis filtration loss yang terjadi selama operasi pemboran. Yaitu static
dan Mud Cake ini adapun alat yang digunakan seperti API Filter Press
berfungsi untuk mengukur banyak Filtration Loss dan Mud Cake dari sistem
untuk menghitung waktu saat pengukuran Filtrate yang keluar dari API
Filter Press. Timbangan Digital berfungsi mengukur bahan dasar yang akan
addictive dalam lumpur dasar, Filter Paper Berfungsi sebagai media peneliti
Tabel 4.5
1. Berfungsi sebagai
mencampurkan
bahan lumpu.
Gambar 3.42
Cup Mixer
2. Berfungsi untuk
melarutkan suatu
zat.
Gambar 3.43
Gelas Kimia
3. Berfungsi untuk
mengukur volume
fluida.
Gambar 3.44
Gelas Ukur
4. Berfungsi sebagai
peng-aduk
otomatis putaran
meliputi
low,medium dan
Gambar 3.45
high sesuai dengan
Multi Mixer
komponen
material
lumpurnya.
5. Berfungsi untuk
meng-etahui
derajat kebasahan
lumpur secara
digital.
Gambar 3.46
Ph Meter Digital
6. Berfungsi untuk
mengukur kadar
minyak dalam
sitem pemboran.
Gambar 3.47
Retort Kit
7. Berfungsi untuk
meng-hitung
detik.
Gambar 3.48
Stopwatch
8. Berfungsi untuk
me-nimbang
material-material
untuk membuat
gram.
1. Berfungsi sebagai
mencampurkan
bahan lumpu.
Gambar 3.42
Aquadest
2. Berfungsi untuk
melarutkan suatu
zat.
Gambar 3.43
Bentonite
3. Berfungsi untuk
mengukur volume
fluida.
Gambar 3.44
Grease
4. Berfungsi sebagai
peng-aduk
otomatis putaran
meliputi
low,medium dan
Gambar 3.45
high sesuai dengan
Solar
komponen
material
lumpurnya.
5. Berfungsi untuk
meng-etahui
derajat kebasahan
lumpur secara
digital.
Gambar 3.46
Steel woll
6. Berfungsi untuk
mengukur kadar
minyak dalam
sitem pemboran.
Gambar 3.47
Wetting Agent
Pemboran
Tabel 7.2
Solar 5 mL 5’ Low
Tabel 7.3
Hasil
Bahan Dasar Urutan
Komposisi Satuan Pengamatan
Lumpur Mixing
(pH)
Aquadest 350 mL
20’ Low 8,1
Bentonite 22.5 gr
Diketahui :
mL Water = 7.6 mL
Ditanya :
% Water = …?
Jawab :
mL Water
% Water = x 100%
10
7,6
= x 100%
10
= 76%
Diketahui :
mL Oil = 0.4 mL
Ditanya :
% Oil = …?
Jawab :
mL Oil
% Oil = x 100%
10
0.4
= x 100%
10
= 4%
Diketahui :
a. % Water = 76%
b. % Oil = 4%
Ditanya :
% Solid = …?
Jawab :
= 20%
Diketahui :
a. % Water = 76%
b. % Oil = 4%
Ditanya :
Jawab :
% Oil
Total Oil Ratio = x 100%
(% Water + % Oil)
4%
= x 100%
(76% + 4%)
= 5%
Diketahui :
Ditanya :
Jawab :
= 100% - 5%
= 95%
Diketahui :
Ditanya :
Jawab :
5%
=
95%
= 0.05
7.7 Pembahasan
Pemboran memiliki beberapa tujuan seperti Memahami alat dan bahan yang
penting karena performance lumpur dapat di ubah – ubah oleh sifat kimia
ini. Kadar minyak dalam lumpur pemboran, penentuan kadar cairan lapisan
beguna untuk mengetahui fraksi dari minyak air dan padatan yang terdapat
dan pH pada Lumpur Pemboran ini adapun alat yang digunakan Cup Mixer