Anda di halaman 1dari 12

RESUME PRAKTIKUM

ANALISA LUMPUR PEMBORAN


Nama : Nuniek Cahyuni
Nim : 21010007
Kelas : Petroleum Engineering A 21
Kelompok :

DASAR TEORI
1. Lumpur Pemboran

Tujuan dari operasi pemboran adalah mengebor, mengevaluasi dan menyelesaikan


sumur yang akan menghasilkan minyak dan/atau gas secara efisien dan aman. Lumpur
Pemboran (Drilling Fluid, Drilling Mud) merupakan salah satu sarana penting dalam operasi
pemboran sumur minyak dan gas bumi untuk mencapai target yang direncanakan.
Pada mulanya orang hanya menggunakan air saja untuk mengangkat cutting dan
dengan kemajuan zaman lumpur mulai digunakan. Lumpur ini berupa larutan (suspensi)
berbagai bahan kimia dan mineral didalam air, minyak, gas, udara, atau busa dengan
komposisi tertentu, sehingga nampak seperti lumpur dan karena itu diberi nama lumpur
pemboran. Lumpur bor ini bekerja dengan jalan disirkulasikan menggunakan pompa lumpur
(mud pump) yang kuat.

2. Fungsi Lumpur Pemboran

1. Mengangkat cutting dari dasar sumur ke permukaan;


2. Mengontrol tekanan hidrostatis sumur;
3. Mendinginkan, melumasi drill string dan bit;
4. Membersihkan dasar lubang bor;
5. Melindungi dinding lubang bor dengan mud cake;
6. Memberi gaya apung (buoyancy effect) pada drill string;
7. Sebagai media informasi (mud log, sample log).
3. Sifat Fisik Lumpur Pemboran

1. Mud weight
2. Viscosity
3. Plastic viscosity, Yield point, Gel strenght
4. MBT (Methylene Blue Test)
5. pH
6. Mud filtrat & mud cake
7. Solid content
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA PENGUJIAN
LUMPUR PEMBORAN

Gambar Alat Fungsi Cara Kerja (singkat)


Alat yang Siapkan campuran lumpur
digunakan untuk yang akan di teliti,
mengindikasi Masukkan ke dalam gelas
jumlah- cairan mixer, Taruh gelas mixer
yang masuk ke pada mixer dan letakkan
formasi yang dengan sempurna jika tidak
tergantung pada mixer tidak akan berfungsi,
temperatur, Putar ukuran sesuai dengan
tekanan dan jenis komposisi (low,
padatan. medium, hard),Hitung
beberapa menit kedepan
sesuai dengan tercampurnya
Gambar 1 API Filter Press semua bahan.
Biasanya digunakanTempat atau wadah fluida saat
dengan pengukuran viskositas
viskometer marsh menggunakan marsh funnel.
funnel.

Gambar 2 Cup Marsh Funnel


Berfungsi Tuang cairan ke dalam
sebagai wadah gelas dengan perlahan serta
untuk melarutkan gunakan garis ukur untuk
suatu zat. memperkirakan volume
cairan. Kemudian aduk
cairan tersebut dengan
sendok atau pengaduk.

Gambar 3 Gelas Kimia


Nama Keterangan Cara Kerja (singkat)
Untuk mengukur Letakkan gelas ukur pada
volume larutan meja yang datar, Kemudian
atau zat cair masukkan cairan yang akan
dengan tepat. diukur ke dalam gelas ukur.

Gambar 4 Gelas Ukur


Alat untuk Ambil kertas PH, celupkan
mengukur derajat kedalam filtrate, biarkan
keasaman dan beberapa saat sampai
alkalinitas filtrate membasahi kertas
lumpur. PH dan timbul perubahan
warna yang stabil,
Bandingkan warna kertas
PH yang sudah dicelupkan
dengan warna yang sudah
ditunjukkan berdasarkan

Gambar 5 Indikator pH perbandingan warna


tersebut di kertas PH.
Salah satu alat Pertama siapkan terlebih
ukur yang dapat dahulu objek atau benda
digunakan untuk yang akan diukur, misalnya
mengetahui kelereng, koin, atau lainnya
panjang, diameter Setelah itu buka rahang
luar, dan diameter geser pada jangka sorong
dalam sebuah ke bagian sebelah kiri
bentuk benda sampai benar-benar rapat

Gambar 6 Jangka Sorong tertentu. agar bisa menghasilkan


ukuran yang
akurat.

Nama Keterangan Cara Kerja (singkat)


Lembaran kertas Lipat kertas saring dan
berpori yang tempatkan di atas
digunakan untuk permukaan corong.
keperluan filtrasi Tempatkan corong di atas
atau penyaringan erlenmeyer, kemudian
zat cair. alirkan sampel larutan.

Gambar 7 Kertas filter


Untuk Tutup orifice dengan jari,
pengukuran tuangkan lumpur yang akan
viscositas diukur kedalam corong
lumpur. hingga menyentuh dasar
dilakukan rutin jaring. Buka lubang orifice
dan diukur dalam dan hitung waktu yang
satuan detik/quart dibutuhkan lumpur untuk
maka peralatan dapat memenuhi wadah
Marsh Funnel dengan menggunakan

Gambar 8 Marsh Funnel tersebut harus stopwatch.


dikalibrasi.
Digunakan 1. Letakkan mud balance
sebagai alat untuk pada posisi bidang yang
mengukur berat datar 2. Isi fitting cup mud
jenis lumpur. balance dengan lumpur
yang telah disiapkan hingga
penuh, kemudian tutup

Gambar 9 Mud Balance hingga terlihat adanya


sebagian lumpur yang
keluar dari bagian atas
tutup cup. Hal ini
dimaksudkan agar cup
benarbenar terisi dengan
sempurna 3. Bersihkan
bagian pinggir cup dari
lumpur yang meluap saat di
tutup 4. Letakkan mud
balance pada penyangga
agar posisi horizontal 5.
Amati nilai berat jenis
lumpur yg ditunjukkan oleh
rider. Pada lengan berkala
dapat terbaca berat jenis
dalam satuan ppg atau pun
dalam
satuan gram/cc.
Nama Keterangan Cara Kerja (singkat)
Alat pengaduk Mencampurkan bahan-
otomatis, bahan yang digunakan
Putarannya untuk membuat lumpur
meliputi Low, pemboran.
Medium dan
High. Tergantung
material
Gambar 10 Multi Mixer komponen
lumpurnya.
Salah satu neraca Letakan suatu bahan yang
yang memiliki akan di timbang beratnya di
tingkat ketelitian atas Neraca Digital.
tinggi, neraca ini
mampu
menimbang zat
atau benda

Gambar 11 Neraca Digital sampai batas


0,0001 g.
Benda ini Masukan kedalam larutan
memiliki arti yang akan di campurkan.
yang sama
dengan sendok.

Gambar 12 Spatula
Nama Keterangan Cara Kerja (singkat)
Pencatat waktu Menekan tombol diatas
yang terjadi sehingga bergerak jarumnya
antara dua dan menekan kembali
peristiwa. Bagian tombol tersebut maka jarum
utama dari jam berhenti sehingga suatu
dua tombol waktu detik ditampilkan
dengan fungsi sebagai waktu yang berlalu.
yang berbeda,
yaitu tombol
mulai ulang dan
Gambar 13 Stopwatch
tombol henti.
Alat pengukur Pertama start up computer
cairan suspensi lalu rheometer dinyalakan
dan bubur arus dengna menekan tombol
untuk mengukur ON di bagian belakang alat.
Mengukur sifat
rheologi lumpur
(Apparent

Gambar 14 Rheometer viscosity, Palstic


viscosity, yeld
point, dan Gel
stenght).
BAHAN YANG DIGUNAKAN PADA
PENGUJIAN LUMPUR
PEMBORAN
Gambar Bahan Fungsi
Menaikan berat jenis
/densitas lumpur).

Gambar 1 Barite

Untuk menaikan dan memperkuat gel


strength.

Gambar 2 Bentonite
Sebagai pelarut bahan bahan
lumppur pemboran.

Gambar 3 Fresh Water


Mengontrol batuan shale, agar
tidak mudah mengembang.

Gambar 4 KCL
Gambar Bahan Fungsi
Pemberi sifat basa.

Gambar 5 KOH
Mencegah lumpur agar tidak
mengendap/setting, dan mengontrol
kehilangan cairan pada lumpur
pemboran.

Gambar 6 PAC-LV
Meningkatkan viskositas, mengurangi
sifat penyaringan air dan sebagai
viscosifier.

Gambar 7 PAC-R
Untuk menghilangkan minyak,
menstabilkan pH air, dan
mengendapkan kotoran.

Gambar 8 Soda Ash


Gambar Bahan Fungsi
Menjaga aditiv lumpur pada
temperatur tinggi supaya tidak
rusak, dan menjaga mud cake
supaya tipis tapi kuat.

Gambar 9 Soltex
Mengontrol filtration loss,
viscosifier menaikan yield point.

Gambar 10 XCD Polymer

Anda mungkin juga menyukai