Kolom Trial Phi G 0,75 PDF
Kolom Trial Phi G 0,75 PDF
Columns in a
Special Moment Resisting Frame
By Iswandi Imran & Fajar Hendrik
Problem :
Informasi mengenai kolom dan balok yang ada di lantai atas dan lantai bawah kolom adalah seperti berikut:
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Kolom 1
SHORTCOURSE HAKI
Tabel 1. Gaya‐gaya terfaktor pada kolom.
Gaya Aksial Shear
Kolom
kN kN
Kolom di lantai atas
LC 1,2 DL + 1,6 LL 3068
Kolom yang didesain
LC 1,2 DL + 1,6 LL 3527
LC 1,2 DL + 0,5 LL
Goyangan ke kanan 2846 + 51 169
Goyangan ke kiri 2846 ‐ 51 169
Kolom di lantai bawah
LC 1,2 DL + 1,6 LL 3997
Step by Step Calculation
1. Definisi Kolom
SNI Pasal 23.4.1
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh kolom yang didesain:
1. Gaya aksial terfaktor maksimum yang bekerja pada kolom melebihi Agfc'/10.
600 600 30
.
10 10
Gaya aksial terfaktor maksimum (Tabel 1.) = 3527 kN.
Ok, gaya aksial terfaktor maksimum > 0,1 Agfc’.
2. Sisi terpendek kolom tidak kurang dari 300 mm.
Sisi terpendek kolom = d = 600 mm.
Ok, d > 300 mm.
3. Rasio dimensi penampang tidak kurang dari 0,4
Rasio antara b dan d = 600 mm / 600 mm = 1
Ok, b/d ratio = 1 > 0,4.
2. Check Konfigurasi Penulangan
Dari hasil desain berdasarkan gaya dalam, dimensi kolom yang digunakan adalah 600 x 600
dengan 12 baja tulangan D25 mm.
Jenis Dimensi
Diameter Diameter Luas/bar
As
Jumlah 2 (mm2)
(mm) (mm )
25 12 25 490,63 588
mm
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Kolom 2
SHORTCOURSE HAKI
Baja tulangan D25 mm dipilih untuk menghindari panjang penyaluran yang terlalu panjang, dan
ρg dibatasi tidak kurang dari 0,01 dan tidak lebih dari 0,06.
5888
0,0163555.
600 600
Ok, 0,01 < ρg < 0,06
3. Kuat Kolom
SNI Pasal 23.4.2.2
Kuat kolom φMn harus memenuhi ΣMc >= 1,2 ΣMg ……………………… Pers. 121
ΣMc = jumlah Mn dua kolom yang bertemu di joint.
ΣMg = jumlah Mn dua balok yang bertemu di joint (termasuk sumbangan tulangan pelat diselebar
efektif pelat).
Dalam hitungan ini, karena tulangan pelat tidak didesain, diambil pendekatan konservatif, dimana
momen‐momen yang diperhitungkan adalah momen desain (= φMn).
Akibat goyangan ke kanan, φMn ujung balok di kolom bagian atas yang bertemu dengan kolom
seperti terlihat pada gambar:
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Kolom 3
SHORTCOURSE HAKI
Kolom lantai atas
φPn above = Gaya aksial terfaktor di kolom atas = 3068 kN.
Kolom yang didesain
φPn desain = gaya aksial terfaktor di kolom yang didesain = 3527 kN.
ΣMc = φMn‐above + φMn‐desain
ΣMc = φMn‐below + φMn‐desain
4. Desain Confinement Reinforcement
SNI Pasal 23.4.4.1
Total cross section hoops tidak kurang dari salah satu yang terbesar antara
0,3 1
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Kolom 4
SHORTCOURSE HAKI
dan
0,09
Coba baja tulangan D16 mm.
Jenis Dimensi
Diameter Diameter Luas/bar
As
Jumlah 2 (mm2)
(mm) (mm )
13 3 13 132,67 398
mm
hc = cross section dimensi inti
= bw – 2(40 + ½ db) = 600 – (2 x (40 + 13/2)) = 507 mm.
Ach = cross section area inti kolom, diukur dari serat terluar hoop ke serat terluar hoop di sisi
lainnya.
= (bw – 2(40)) x (bw – 2(40)) = (600 – 80)2 = 270.400 mm2.
Sehingga
507 30 360.000
0,3 1 0,3 1 , .
400 270.400
0,09 0,09 464 30
, .
400
Jadi, ambil nilai yang terbesar, yaitu 3,78 mm2/mm.
SNI Pasal 23.4.4.2
Spasi maksimum adalah yang terkecil di antara:
1. 1/4 cross section dimensi kolom = 600 mm / 4 = 150 mm.
2. 6 kali diameter tulangan longitudinal = 6 x 25 mm = 150 mm.
3. sx menurut persamaan:
350
100
3
Di mana
hx = 2/3 hc
= 2/3 x 504 (asumsi) Æ spasi horizontal maksimum kaki‐kaki pengikat silang = 336 mm.
sx ≤ 100 + (350 – (336))/3) ≤ 105 mm.
Gunakan spasi 100 mm.
_ 3,78 100 .
_ 3,40 100 .
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Kolom 5
SHORTCOURSE HAKI
SNI Pasal 23.4.4.4
Tulangan hoop tersebut di atas diperlukan sepanjang l0 dari ujung‐ujung kolom.
l0 dipilih yang terbesar di antara
1. tinggi elemen struktur, d di joint. = d = 600 mm.
2. 1/6 tinggi bersih kolom. = 1/6 x 3100 mm = 517 mm.
3. 500 mm. = 500 mm.
Dengan demikian, ambil l0 = 600 mm.
SNI Pasal 23.4.4.6
Sepanjang sisa tinggi kolom bersih (tinggi kolom total dikurangi lo di masing‐masing ujung kolom)
diberi hoops dengan spasi minimum 150 mm atau 6 x diameter tulangan longitudinal, yaitu 150
mm.
5. Desain Shear Reinforcement
Ve tidak perlu lebih besar dari :
_ _
DF = faktor distribusi momen di bagian atas dan bawah kolom yang didesain. Batasan ini
merefleksikan pilosofi kolom kuatbalok lemah, yang membuat balok lebih lemah dari kolom.
Karena kolom di lantai atas dan lantai bawah mempunyai kekakuan yang sama, maka
DFtop = DFbtm = 0,5
Mprb top dan Mprb btm adalah penjumlahan Mpr untuk masing‐masing beam di lantai atas dan
lantai bawah di interior support.
497 271 0,5 497 271 0,5
.
3,1
Tapi, Ve tidak boleh lebih kecil dari gaya geser terfaktor hasil analisis, = 169 kN.
Ok, persyaratan Ve_min terpenuhi. Vsway > Vanal.
Jadi, ambil Ve = 248 kN.
Vc dapat diambil = 0 jika Ve akibat gempa lebih besar dari 1/2 Vu dan gaya aksial terfaktor
tidak melampaui 0,05 Ag f’c.
Selain itu, Vc dapat diperhitungkan.
Vc regular :
√30
600 600 10 , .
6 6
Sekarang check apakah
1
2
248 1
, .
0,75 2
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Kolom 6
SHORTCOURSE HAKI
Ok, ternyata, , untuk itu,
Check apakah
1
3
248 1 600 600
329
0,75 3 3 10
Ternyata suku kiri < suku kanan, sehingga yang diperlukan adalah tulangan geser
minimum.
1
_
3
Sebelumnya kita telah memasang confinement 3 leg D13 dengan spasi 100 mm.
Berarti
1 600 100
_ 50
3 400
Sementara itu Ash untuk 3 leg D13 = 398 mm2. Sudah cukup memenuhi.
Ok, Av < Ash. Persyaratan kekuatan geser
terpenuhi.
Untuk bentang di luar l0,
Vc regular :
√30
600 600 10 , .
6 6
SNI Pers (47) memberikan harga Vc :
1
14 6
3068 10 √30 600 600 65
1 .
14 600 600 6
Karena Vc melebihi Vu/φ untuk bentang di luar lo, sengkang tidak dibutuhkan untuk geser
tapi hanya untuk confinement.
6. Desain Lap splices
SNI Pasal 23.4.3.2
Lap splices hanya boleh dipasang di tengah tinggi kolom, dan harus diikat dengan tulangan
sengkang /confinement.
Sepanjang lap splices, spasi tulangan transversal dipasang sesuai spasi tulangan confinement
diatas, yaitu 100 mm.
SNI Pasal 14.17.2.2
Digunakan Class B Lap Splice jika semua tulangan di salurkan di lokasi yang sama.
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Kolom 7
SHORTCOURSE HAKI
Class B Lap Splice = 1.3 ld
Untuk baja tulangan dengan diameter 25 mm, ld =45D (Tabel 11 SNI Pasal 14.2.2)
1.3 ld = 1,3 x 1125 mm = 1500 mm.
SNI Pasal 14.17.2.4
1.3 ld dapat dikurangi dengan cara dikalikan 0.83, jika confinement sepanjang splices mempunyai
area efektif yang tidak kurang dari 0.0015 h x s.
Untuk s = 100 mm, Area efektif = 0,0015 x 600 mm x 100 mm = 90 mm2.
Area hoops = 398 mm2.
Dengan demikian, lap splices menjadi = 0,83 x 1500 = 1250 mm
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Kolom 8