Balok
GELAGAR
Kayu Cast in Place Balok Box
(Girder Bridge)
Beton Bertulang
Kayu Pra-Fabrikasi Balok
Biasa
RANGKA Composite :
Beton
(Truss) Gelagar Baja + Lantai Beton
Gelagar Baja &
Baja
Lantai Kayu / Baja
4
Bagian-bagian Struktur Atas Jembatan
1. LANTAI KENDARAAN
a. Pelat Lantai Kendaraan
b. Balok Memanjang
c. Balok Melintang
3. IKATAN – IKATAN
- Ikatan Angin atas dan bawah
- Ikatan Rem
4. PERLETAKAN
a. Sendi
b. Rol
c. Rubber bearing pad
Bagian-bagian Struktur Atas Jembatan
Gambar A.4. Tampak Atas Lantai Jembatan Gambar A.5. Potongan Melintang Jembatan
Bagian-bagian Struktur Atas Jembatan
Bagian-bagian Struktur Atas Jembatan
3. Bentuk steel deck dan ketebalannya harus sama untuk semua tipe
jembatan. Sambungan antara steel deck dengan cross girder atau
stringer menggunakan baut (bukan las) dan antar steel dek
overlaping minimal 50mm
4. Pada sistem lantai, jarak antar cross girder sebesar 5.0m dan antar
stinger sebesar 1141mm dengan jumlah 9 buah setiap segmen
(kelasA) atau 1100mm dengan jumlah 7 buah setiap segmen
(kelas B) dengan sistem sambungan pada stringer dengan cross
girder menggunakan sistem end plate yang sesuai. Cross girder
dan stringer dilengkapi shear connector praktis yang dilas, masing-
masing dengan ukuran 2 buah D16 dengan tinggi 125mm jarak
150mm dan ukuran 1 buah D16 dengan tinggi 125mm jarak
100mm (Khusus stringer jarak dapat 2x lebih panjang pada ¼ s/d
¾ bentangnya)
16
Lantai Jembatan
Shear connector
beton
Sumber: www.corusconstruction.com
steel deck
2. Beban Ultimit
• Lebar Jembatan 1+7+1m (Klas A)
• Apabila tidak direncanakan secara khusus, menggunakan
standar Bina Marga sesuai dengan bentang ekonomis dan
kondisi lalu-lintas air di bawah struktur bangunan
• Perencanaan struktur atas menggunakan Limit States atau
Rencana Keadaan Batas berupa Ultimate Limit States (ULS)
dan Serviceability Limit States (SLS).
Pembebanan Struktur Atas Jembatan
BEBAN JEMBATAN
AKSI KOMBINASI
Faktor Beban
1. BEBAN SENDIRI
2. BEBAN MATI TAMBAHAN
3. BEBAN PENGARUH SUSUT DAN RANGKAK
4. BEBAN PENGARUH PRATEGANG
5. BEBAN TEKANAN TANAH
6. BEBAN PENGARUH PELAKSANAAN TETAP
AKSI LALU LINTAS
‘T‘
‘ T ’ TERPUSAT TERPUSAT
125 mm
25 kN
112,5 kN 112,5 kN
25 kN
500 mm
125 mm
200 mm
200 mm 200 mm
Aksi Lalu Lintas
Beban lalu-lintas
Beban Lajur "D" ( UDL dan KEL)
• Beban merata (UDL)
L < 30m q = 9 kPa
L > 30m q = 9 x ( 0,5+15/L ) kPa
• Beban garis (KEL) P = 49 kN/m
• DLA (KEL) = 0.4 untuk L < 50 meter
FAKTOR BEBAN
JENIS s u
KMS KMS
MATERIAL
Normal Terkurangi
1.0 2.0
1.0 2.0
JEMBATAN RANGKA TERTUTUP
TEW1 TEW2
TEW1 TEW2
CARA MELETAKKAN BEBAN UDL DAN KEL SEPANJANG
JEMBATAN
Pada arah memanjang jembatan, cara meletakkan
beban UDL dan KEL harus diatur sedemikian rupa
sehingga mendapatkan reaksi yang maksimum
BTR BGT
BTR BGT
BTR BGT
PEMBEBANAN UNTUK PEJALAN KAKI
6 Beban Pejalan Kaki yang berdiri sendiri
dengan bangunan atas jembatan
5
4
kPa
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
Luas yang dibebani (m2)
Tahapan Perancangan Struktur Atas Jembatan
Panjang
Air Luapan
Jembatan
Jembatan
Jarak bebas
Hanyutan
Kebebasan pelayaran
Aliran
Dasar
Panjang
Air Luapan
Jembatan
Kebebasan pelayaran
40
Jenis-Jenis Kapal
41
Tahapan Perancangan Struktur Atas Jembatan
Lebar efektif:
1. Bentang efektif merupakan penyederhanaan distribusi
beban pada serat atas balok komposit.
2. Besarnya nilai lebar efektif (beff) adalah nilai minimum
dari
• 2 × 1/8 bentang jembatan
• 2 × 0.5 jarak antar girder
• 2 × 6 tebal pelat
Girder Beton Bertulang
Proporsi Ekonomis
- Panjang panel 6 m
- Tinggi rangka 1/8 s/d 1/5 bentang
- Sudut batang diagonal 450 s/d 600
Jembatan Rangka
Model contoh Analisis Struktur
55
Model contoh Analisis Struktur
56
Model contoh Analisis Struktur
57