Anda di halaman 1dari 5

RANITIDIN

Komposisi Ranitidine :

Setiap tablet salut selaput mengandung :


Ranitidine HCL setara dengan ranitidine base 150mg

Indikasi :
- Tukak lambung dan usus 12 jari
- Hipersekresi patologik sehubungan dengan sindrom Zollonger-Ellison.

Kontraindikasi :
- Penderita gangguan fungsi ginjal
-Wanita hamil atau menyusui

Dosis :

 Dosis yang biasa digunakan adalah 150mg, 2 kali sehari


 Dosis untuk penunjang dapat diberikan 150mg pada malam hari
 Untuk sindrom Zollonger-Ellison : 150mg 3 kali sehari & dosis dapat bertambah
menjadi 900mg sehari.
 Dosis pada gangguan fungsi ginjal : Bila bersihan kreatinin (50ml/menit), 150mg
setiap 24 jam dan bila perlu setiap 12 jam.
 Karena ranitidine ikut terdialisis, maka waktu pemberian harus disesuaikan sehingga
bertepatan dengan akhir hemodialisis.
Efek Samping :

 Efek samping Ranitidine adalah berupa diare, nyeri otot, pusing dan timbul ruam
kulit, malaise, nausea.
 Konstipasi
 Penurunan jumlah sel darah putih dan platelet (pada beberapa penderita).
 Sedikit peningkatan kadar serum kreatinin (pada beberapa penderita).
 Beberapa kasus (jarang) reaksi hipersensitivitas (bronkospasme, demam, ruam,
urtikaria, eosinofilia).

MEKANISME AKSI RANITIDINE (RANITIDIN)

Menghambat secara kompetitif histamin pada reseptor H2 sel-sel parietal lambung,


yang menghambat sekresi asam lambung; volume lambung dan konsentrasi ion hidrogen
berkurang. Tidak mempengaruhi sekresi pepsin, sekresi faktor intrinsik yang distimulasi oleh
penta-gastrin, atau serum gastrin.

Polysilane

Efek sampig
 Sembelit
 Hitam tinja
 Perubahan mood
 Nyeri saat buang air kecil
 Perut atau sakit perut
 Muntahan

Indikasi

 Asam lambung tinggi


 Gastritis atau radang lambung
 Tukak lambung (ulkus gaster)
 Tukak usus dua belas jari

Kontra Indikasi

 Tidak boleh diberikan pada pasien yang alergi terhadap komponen obat.
 Tidak dianjurkan pemberian pada penderita gangguan fungsi ginjal yang berat, jika
dipaksakan berpotensi menimbulkan hipermagnesia atau tingginya kadar magnesium
(Mg) dalam tubuh.
 Tidak direkomendasikan untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun, kecuali dokter
menganjurkannya.
Komposisi

 Dimetilpolisiloksan 80mg
 Aluminium Hidroksida (Mg(OH)2) 200mg
 Magnesium Hidroksida (Al(OH)3) 200mg
Mekanisme kerja obat
 Menetralkan asam dirilis pada perut.
 Menghambat pertumbuhan serangga.
 Menetralkan asam dalam perut
Dosis

 Anak-anak usia 6 -12 tahun: Digunakan 3-4 kali sehari, 1/2 – 1 tablet. Pada anak-anak
lebih direkomendasikan Polysilane syrup 1/2 – 1 sendok takar.
 Dewasa : Digunakan 3-4 kali sehari, 1-2 tablet atau setara dengan Polysilane syrup
1 – 2 sendok takar.

ANTASIDA

Komposisi:
Antasida Doen Tablet dibuat dari bahan-bahan aktif berikut (garam) :
1. Aluminium Hydroxide Gel
2. Magnesium Hydroxide

 Dosis :

1. Dewasa : 3 – 4 kali sehari 1 – 2 sendok takar suspensi (sirup) atau 1 – 2 tablet;

2. Anak 6 – 12 tahun : 3 – 4 kali sehari ½-1 sendok takar suspensi atau ½ – 1


tablet.

 Efek samping : Adapun efek samping dari mengkonsumsi antasida yang bisa
muncul diantaranya:

1. Magnesium yang terkandung dalam antasida dapat menimbulkan diare.


Namun efek samping ini masih bisa diminimalisir dengan adanya kandungan
aluminium di dalamnya.

2. Aluminium dalam obat ini bisa menyebabkan sembelit. Untuk mengatasi


sembelit, banyak minum cairan dan olahraga.

3. Aluminium yang terkandung dalam antasida ini dapat mengikat fosfat pada
usus. Hal ini dapat menimbulkan kadar fosfat pada tubuh menjadi rendah,
terutama jika mengkonsumsi obat ini dalam kadar dosis besar dan juga untuk
waktu yang lama.

4. Segera konsultasikan dengan dokter, apabila Anda mengalami sebuah gejala


kekurangan fosfat semisal nafsu makan berkurang, kelelahan, dan otot
menjadi lemah. Juga apabila anda mengalami gejala lebih serius semisal
pusing atau pingsan.

 Mekanisme kerja:
menetralkan asam lambung dengan cara meningkatkan PH lumen lambung. Contoh sediaan:
alumunium hidroksida, al oksida, magnesium karbonat, Mg Trisilikat, Mg oksida, Mg
hidroklorida, Natrium karbonat, Bismuth subnitrat, Bismuth subsitrar, kalsium karbonat.
(Sukandar, Elin Yulinah, ISO Farmakologi 2008)

Anda mungkin juga menyukai