Disusun oleh;
Ahmad Saifudin
Nur Aziza
Anita Widayanti
Asma wati
Moslehatul
Merina Hz
Sandi dwi N.
Siswaty
PROBOLINGGO
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, tuhan yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. Atas bimbingan dan pertolongan nya sehingga makalah ini dapat
tersusun dengan berdasarkan berbagai sumber pengetahuan yang bertujuan untuk
membantu proses belajar mengajar mahasiswa agar dapat berlangsung secara efektif
dan efisien. Sehingga dapat di terbitkan sesuai dengan yang di harapkan dan dapat di
jadikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan. Sehari-hari dan sebagai panduan
dalam melaksanakan makalah dengan judul “MANAGEMENT NYERI PADA PASIEN
HIV/AIDS DENGAN TERAPI AKUPUNTUR “dan dengan selesainya penyusunan makalah
ini, kami juga tidak lupa menyampaikan ucapa terima kasih kepada :
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Kategori kedua, Alternatif sistem pelayanan yaitu sistem pelayanan kesehatan yang
mengembngkan pendekatan pelayanan biomedis berbeda dari berat misalnya pengobatan
tradisional cina, Ayurvedia, pengobatan asli amerika, cundarismo, homepathy,
naturopathy. Kateori ke tiga dari klasivikasi NCCAM adalah terapi biologis, yaitu natural
dan praktik biologis dan hasil-hasilnya misalnya herbal , makanan).
Kategori ke empat adalah terapi manipulatif dan sistem tubuh. Terapi ini di
dasarkan oleh manipulasi dan pergerakan tubuh misalnya pengobatan kiropraksi, macam-
macam pijat, rplfing, terapi cahaya dan warna, serta hidroterapi. Terakhir terapi energi
yaitu terapi yang fokusnya berasal darienergi didalam tubuh (biofields)atau
mendatangkan energi dari luar tubuh misalnya terapetik sentuhan, pengobatan sentuhan,
reiki, external qi gong magnet. Klasifikasi kategori kelima ini biasanya dijadikan satu
kategori berupa kombinasi antara biofield dan bioelektromagnetik (Snyeder Lindquis,
2002).
Goldman, et.al (2010) menyatakan akupunktur dapat mengurangi rasa nyeri karena
jarum akupunktur memicu dilepaskannya adenosin, salah satu zat penghilang rasa sakit
alami. Selain dapat mengurangi rasa nyeri, peningkatan tingkat adenosin juga dapat
menimbulkan efek menenangkan. Kelompok itu menerapkan perawatan akupunktur
standar pada tikus yang menderita nyeri di kaki. Saat dan sesudah ditusuk jarum, ternyata
tingkat adenosin dalam jaringan di sekitar jarum melonjak 24 kali lipat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
HIV ( Human immunodeficiency Virus ) adalah virus pada manusia yang
menyerang system kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu yang relatif
lama dapat menyebabkan AIDS, sedangkan AIDS sendiri adalah suatu sindroma
penyakit yang muncul secara kompleks dalam waktu relatif lama karena penurunan
sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi HIV.
Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan
dalam pengobatan modern. Komplementer adalah pengguaan terapi tradisional ke
dalam pengubatan modern (andrewset al, 1999.) terminology ini dikenal sebagai
terapi modalitas atau aktivitas yang menambahkan pendekatan ortodoks dalam
pelayanan kesehatan ( crips & taykor, 2001). Terapi komplementer juga ada yang
menyebutkan dengan pengobatan holistic.
Terapi komplementer ada yan invasif dan non invasif. Contoh terapi
komplementer invasif adalah akupuntur dan cupping (bekam basah) yang
menggunakan jarum dalam penobatannya . sedangkan jenis Non_invasif seperti
terapi energi (reiki, chikung, tai chi, prana ,terapi suara), terapi biologis (herbal, terapi
nutrisi ,food combining, terapi jus, terapi urine, hidroterapi colon dan terapi sentuhan
modalitas;akupresur, pijat bayi, refleksi, reiki, rolfing, dan terapi lainnya( Hitchock et
al, 1999).
Pada sebuah penelitian menjelaskan bahwa nyeri pada pasien HIV/AIDS dapat
dihilangkan dengan terapi komplementer yaitu akupuntur. Akupuntur yaitu terapi
yang membutuhkan penyisipan jarum kecil ke daerah-daerah tertentu dari tubuh. Hal
ini dapat digunakan untuk berbagai alasan.
3.2 Saran
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari banyaknya kekurangan-kekurangan
pembahasannya dikarenakan oleh berbagai macam faktor keterbatasan waktu,
pemikiran dan pengetahuan penulis yang terbatas, oleh karena itu untuk
kesempernuan makalah ini penulis sangat membutuhkan saran-saran dan masukan
yang bersifat membangun kepada semua pembaca.Tidak terlepas dari semua itu
penulis juga menyarankan bahwa sebaiknya kita harus menjaga kesehatan kita. Agar
dapat terciptanya suatu kehidupan yang sehat tanpa adanya suatu penyakit seperti
manegemen nyeri pada pasien HIV/AIDS dengan terapi akupuntur.
DAFTAR PUSTAKA