TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemasaran
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan ingin
kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa”. Melihat dari beberapa
kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan yang bertujuan mulai dari
konsumen dan bagaimana cara untuk melakukan hubungan yang baik dengan
konsumen untuk bertujuan agar konsumen selalu melakukan pembelian ulang dan
mendapatkan keuntungan.
sebagai berikut: “Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu untuk memilih
yang unggul”.
juga dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari kinerja
perusahaan dengan menggunakan proses analisis, implementasi, koordinasi dan
promosi, distribusi dari produk ataupun jasa yang diciptakan oleh perusahaan yang
menguntungkan sesuai target dan harapan dari pasar demi tercapainya tujuan dari
perusahaan.
dalam target pasar”. Kotler dan Armstrong (2012:75) menjelaskan ada empat
komponen yang tercakup dalam kegiatan bauran pemasaran yang terkenal dengan
1. Product (Produk)
2. Price (Harga)
4. Promotion (Promosi)
alat pemasaran yang dimaksud adalah 4P yakni produk, harga, tempat, dan
penerapan bauran pemasaran yang efektif dan efisien maka niat beli konsumen pun
terhadap perusahaan.
perusahaan.
perusahaan.
3. Perusahaan yang secara sistematis melakukan analisis dan
Setiap usaha yang dilakukan perusahaan selalu dihadapkan pada situasi yang
perusahaan. Hal ini dapat menunjukkan kekuatan sumber daya, meliputi segala
aspek material atau non material yang dimiliki perusahaan dalam menjalankan
keuangannya.
perusahaan”.
strategi.
berada di luar perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
2. Lingkungan industri
3. Lingkungan operasional
1. Scanning.
2. Monitoring
3. Forcasting
Mengembangkan proyeksi atas hasil yang diantisipasi
monitoring.
4. Assessing
manajemennya.
apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang
mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia disekitarnya (pendapat).
Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat yang lainnya. Bahkan
dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan kelompok masyarakat tertentu akan
bergerak dinamis. Gaya hidup pada dasarnya merupakan suatu perilaku yang
mencerminkan masalah apa yang sebenarnya ada di dalam alam pikir pelanggan yang
cenderung berbaur dengan berbagai hal yang terkait dengan masalah emosi dan
psikologis konsumen.(Setiadi,2010:77)
Gaya hidup adalah konsep yang lebih kontemporer, lebih komprehensif, dan
lebih berguna daripada kepribadian. Karena alasan ini, perhatian yang besar harus
dicurahkan pada upaya memahami konsepsi atau kata yang disebut Gaya hidup,
bagaimana gaya hidup diukur, dan bagaimana gaya hidup digunakan. Gaya hidup
didefinisikan sebagai pola di mana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang.
Gaya hidup adalah fungsi motivasi konsumen dan pembelajaran sebelumnya, kelas
sosial, demografi, dan variabel lain. Gaya hidup adalah konsepsi ringkasan yang
secara psikografis. Gaya hidup (Life style) pada prinsipnya adalah bagaimana
seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari
hiburan bersama kawankawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian
bersama keluarga, berbelanja, melakukan aktivitas yang dinamis, dan ada pula yang
memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Gaya
memahami konsep gaya hidup. Gaya hidup adalah konsep yang lebih baru dan lebih
mana orang hidup dan menggunakan uang dan waktunya. Gaya hidup mencerminkan
waktu dan uangnya. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa gaya
karakteristik terdalam yang ada pada diri manusia. Sering disebut juga sebagai cara
seseorang berfikir, merasa dan berpersepsi. Walaupun kedua konsep tersebut berbeda,
Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia dalam
masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008). Gaya hidup bias merupakan
idenditas kelompok. Gaya hidup setiap kelompok akan mempunyai ciri-ciri unit
tersendiri. Jika terjadi perubahan gaya hidup dalam suatu kelompok maka akan
memberikan dampak yang luas pada berbagai aspek. Menurut Minor dan Mowen
hidup menurut Kotler dan Amstrong (dalam Rianton, 2012) adalah pola hidup
seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat
Gaya hidup sering digambarkan dengan kegiatan, minat dan opini dari
seseorang (activities, interests, and opinions). Gaya hidup seseorang biasanya tidak
permanen dan cepat berubah. Seseorang mungkin dengan cepat mengganti model dan
2004:57).
Gaya hidup menunjukkan bagaimana orang mengatur kehidupan pribadinya,
dari orang lain melalui lambang-lambang sosial. Gaya hidup atau life style dapat
diartikan juga sebagai segala sesuatu yang memiliki karakteristik, kekhususan, dan
Menurut Adler gaya hidup ditentukan oleh inferioritas yang khusus, gaya
berpendapat bahwa gaya hidup adalah pola interaksi hidup seseorang yang
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup lebih
uangnya dan memanfaatkan waktu yang dimilikinya namun bukan atas dasar
manusia. Walaupun kedua konsep tersebut berbeda, namun gaya hidup dan
yang lain. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengenali kelebihan dan
kekurangan diri sendiri, serta berstrategi dengan kelebihan dan kekurangan tersebut
untuk mencapai tujuan. Nalar adalah alat untuk menyusun strategi. Bertanggung
jawab maksudnya melakukan perubahan secara sadar dan memahami betuk setiap
resiko yang akan terjadi serta siap menanggung resiko dan dengan kedisiplinan akan
terbentuk gaya hidup yang mandiri. Dengan gaya hidup mandiri, budaya
konsumerisme tidak lagi memenjarakan manusia. Manusia akan bebas dan merdeka
Di jaman sekarang ini yang serba modern dan praktis, menuntut masyarakat
untuk tidak ketinggalan dalam segala hal termasuk dalam bidang teknologi. Banyak
orang yang berlomba-lomba ingin menjadi yang terbaik dalam hal pemahaman
teknologi. Gaya hidup digital (digital lifestyle) adalah istilah yang seringkali
digunakan untuk menggambarkan gaya hidup modern yang sarat dengan teknologi
yang kita lakukan, baik di masa kini maupun masa depan, dengan satu tujuan yaitu
mencapai efisiensi dan produktivitas maksimum. Tentu tidak dapat dibantah lagi,
dalam kehidupan.
Gaya hidup sehat adalah pilihan sederhana yang sangat tepat untuk dijalankan.
Hidup dengan pola makan, pikiran, kebiasaan dan lingkungan yang sehat. Sehat
dalam arti kata mendasar adalah segala hal yang kita kerjakan memberikan hasil yang
Gaya hidup hedonis adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya untuk mencari
kesenangan hidup, seperti lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah, lebih
banyak bermain, senang pada keramaian kota, senang membeli barang mahal yang
mengurangi konsumsi saat ini guna dapat mengonsumsi lebih banyak di masa depan.
Dengan mengkonsumsi lebih banyak di masa depan maka kita tidak bisa dikatakan
berhemat. Hidup sesuai kemampuan lebih tepat daripada hidup hemat. Hidup sesuai
Gaya hidup merupaakn gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan
orang. Gaya hidup juga sangat berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan
teknologi. Dalam arti lain, gaya hidup dapat memberikan pengaruh positif atau
Kualitas adalah sesuatu yang harus dikerjakan bagi penyedia jasa dengan
baik. Kualitas suatu produk atau jasa merupakan bagian utama strategi perusahaan
pasar ataupun sebagai strategi untuk terus tumbuh. Konsep kualitas sering
dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri atas
kesesuainan adalah suatu ukuran seberapa jauh suatu produk mampu memenuhi
persyaratan atau spesifikasi kualitas yang telah ditetapkan. Dalam persfektif TQM
(Total Quality Management), kualitas dipandang secara lebih luas, dimana tidak
hanya asfek hasil saja yang di tekankan, melaikan juga meliputi proses,
Hal ini bisa dilihat dari definisi yang dirumuskan oleh Goetsh dan Davis
yang dikutip oleh Fandy Tjiptono dalam bukunya Manajemen Jasa (2006:51)
melebihi harapan”. Selain pengertian diatas menurut Fandy Tjiptono (2014 : 268)
konsumen”.
tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi
konsumen.
ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Karena dalam jangka panjang dari
Kualitas harus dimulai dari apa yang konsumen butuhkan dan berakhir
juga lah yang menentukan kualitas jasa. Persepsi konsumen terhadap kualitas jasa
Isyarat intrinsik berkaitan dengan output dan penyampaian jasa itu sendiri
untuk menilai isyarat intrisik diperlukan banyak waktu dan usaha. Sedangkan
isyarat ekstrinsik adalah unsur-unsur yang merupakan pelengkap bagi suatu jasa
konsumen dan mengerti serta memahami apa yang menjadi keinginan dan
yang digunakan oleh setiap perusahaan dengan sistem pelayanan yang baik,
Menurut Philip Kotler “Pelayanan adalah aktivitas atau hasil yang dapat
ditawarkan oleh sebuah lembaga kepada pihak lain yang biasanya tidak kasat
mata, dan hasilnya tidak dapat dimiliki oleh pihak lain tersebut”. Dari definisi
tersebut dapat dijelaskan bahwa pelayanan merupakan segala usaha atau aktifitas
yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah lembaga kepada pihak lain dalam
hakekatnya bersifat tidak berwujud atau tidak terlihat dan tidak dapat dimiliki oleh
pihak lain.
Konsumen Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang
disampaikan oleh pemilik jasa harus dengan tepat waktu, akurat, perhatian dan
yang terdiri dari: kepedulian suka memperhatikan, hati-hati dan cermat, ramah,
penyesuaian (adjustment)
Sistem umpan balik untuk kualitas layanan konsumen. Umpan balik sangat
berbagai aspek yang berada pada diri konsumen dalam memutuskan pembelian.
Model perilaku konsumen ini berkaitan dengan keputusan pembelian, model ini
memberitahu akan perilaku-perilaku konsumen. Berikut ini adalah gambar model
Proses Keputusan
Keputusan Pembelian
Psikologi Pembelian
konsumen
Pilihan
Pengengenal
produk,
Motivasi an masalah,
Rangsang pilihan
Rangsanga persepsi Pencarian
an merek,
n Lain pembelajaran Informasi,
penelitian pilihan
memori Pemilihan
penyalur,
alternative,
Produk jumlah
Ekonomi Keputusan
dan Jasa Karakteristik pembelian,
Teknologi pembelian,
Harga Konsumen waktu
Politik Perilaku
Distribusi pembelian,
Budaya pasca
Komunika metode
Budaya Sosial pembelian.
si pembayaran
Personal
Gambar 2.1
Model Perilaku Konsumen
Keputusan pembelian didefinisikan oleh Kotler & Keller (2016:198), “In the
evaluation stage , the consumer forms preferences among the brands in the choice
and may also form an intention to buy the most preferred brand”.
berikut :
“Bagaimana konsumen memutuskan alternatif pilihan yang akan dipilih, serta
meliputi keputusan mengenai apa yang dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan
untuk membeli atau tidak. Setelah membeli produk konsumen akan merasa puas atau
Gambar 2.2
Proses Keputusan Pembelian
Sumber : Kotler dan Amstrong (2014 : 176)
Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan actual dan sejumlah keadaan
maupun eksternal.
informasi produk. Pencarian informasi terdiri dari dua jenis menurut tingkatannya.
Pertama adalah perhatian yang meningkat, yang ditandai dengan pencarian informasi
secara aktif yang dilakukan dengan mencari informasi dari segala sumber.
mengenai produk yang sejenis. Pemilihan alternative ini melalui beberapa tahap suatu
proses evaluasi tertentu. Sejumlah konsep dasar akan membantu memahami proses
ini. Yang pertama adalah sifat – sifat produk, bahwa setiap konsumen memandang
suatu produk sebagai himpunan dari sifat atau ciri tertentu dan disesuaikan dengan
kebutuhannya.
kumpulan pilihan. Konsumen juga membentuk maksud untuk membeli merek yang
paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat
membentuk lima sub keputusan : merek, penyalur, kuantitas, waktu dan metode
pembayaran.
produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan, konsumen kecewa, jika memenuhi
harapan maka konsumen puas. Perasaan ini menentukan apakah pelanggan membeli
Setiap individu pasti memiliki cara pandang yang berbeda-beda, cara pandang
Schiffman, Kanuk dalam buku Ujang Sumarwan (2011 : 358) menjelaskan terdapat
empat model konsumen yang mempunyai cara pandang berbeda dalam pengambilan
keputusan, yaitu :
1. Manusia Ekonomi
2. Manusia Pasif
4. Manusia Emosional
barang-barang tertentu.
Kanuk dalam buku Ujang Sumarwan (2011:360) menyebutkan tiga tipe pengambilan
keputusan konsumen :
kategori produk atau merek tertentu pada kategori tersebut, atau tidak
menyatakan bahwa dalam proses pembelian terdapat beberapa tahap, yaitu sebagai
berikut :
1. Tahap Prapembelian
Pada tahap ini, beberapa perilaku yang terjadi meliputi mencari informasi dan
mengambil dana.
mengenai produk, merek atau toko dari berbagai sumber seperti koran, majalah,
2. Tahap Pembelian
Pada tahap kedua, perilaku meliputi berhubungan dengan toko, mencari produk
akan mendorong konsumen untuk mencari toko atau pusat perbelanjaan (mal)
a. Penjualan langsung (direct selling), yaitu adanya kontak pribadi antara penjual
b. Iklan surat (direct mail ads). Produsen mengirimkan berbagai iklan cetak ke
c. Katalog (direct mail catalogs). Katalog adalah publikasi cetak yang berisi
respon langsung (direct response ads), yaitu iklan produk atau jasa melalui
media cetak dan elektronik, yang salah satu pesannya agar konsumen bisa
e. Iklan respon langsung (direct-response ads), yaitu iklan produk atau jasa
melalui media iklan cetak dan elektronik, yang salah satu pesannya agar
dilakukan oleh pembeli yaitu menurut Kotler dan Keller (2016 : 201) sebagai berikut
membeli sebuah produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain.
Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang – orang
pertimbangkan.
dalam hal menentukan penyalur bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga
yang murah, persediaan barang yang lengkap, kenyamanan berbelanja, keluasan
mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada
suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu jenis produk.
Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan
waktu pembelian bisa berbeda-beda, misalnya : ada yang membeli setiap hari,
satu minggu sekali, dua minggu sekali, tiga minggu sekali atau sebulan sekali dan
lain-lain.
Lamongan.
Lamongan?