Anda di halaman 1dari 4

1.

Mekanisme perlindungan tanaman terhadap serangan virus dapat dilakukan dengan


suatu teknik rekayasa genetika dengan memanfaatkan gen yang berasal dari virus itu
sendiri untuk disisipkan ke dalam genom tanaman dengan tujuan memberikan sistem
kekebalan pada tanaman yang dikenal dengan teori, yaitu....
a. Resitence by gene
b. Virus resistence methods
c. Pathogen resistence methods
d. Pathogen derived resistence
e. Virus derived resistence
2. berdasarkan teori coat-protein mediated resistene yang memanfaatkan coat protein
dari virus yaitu mekanisme pertahanannya dengan menghambat pada saat virus
melakukan tahapan ...
a. pembongkaran partikel virus
b. Translasi
c. Transkripsi
d. Replikasi
e. Penyusunan partikel virus
3. Berikut ini merupakan respon tumbuhan terhadap stres lingkungan, kecuali….
a. Pergerakan cepat daun melibatkan transmisi impuls-impuls listrik
b. Tumbuhan merespons defisit air dengan mengurangi transpirasi
c. Penghancuran sel-sel oleh enzim menciptakan tabung-tabung udara yang
membantu tumbuhan sintas melewati kekurangan oksigen
d. Tumbuhan menghasilkan zat-zat terlarut yang ditoleransi pada konsentrasi tinggi
e. Tumbuhan mengubah komposisi lipid membrane
4. Berikut ini merupakan salah satu respon tumbuhan terhadap stress panas yang parah
adalah….
a. Menghasilkan protein kejutan panas, yang bisa melindungi protein-protein
tumbuhan dari denaturasi
b. Meningkatkan proporsi asam lemak tak jenuh dalam membran sel, sehingga
mengurangi fluiditas
c. Memicu respons resistensi sistemik yang diperoleh
d. Menghasilkan etilen, yang membunuh beberapa sel korteks dan menciptakan
tabung udara untuk ventilasi
e. Mengorientasikan daun untuk meningkatkan pendinginan evaporative
5. Di bawah ini yang termasuk Virus yang bersifat parasit pada bakteri yaitu …..
a. Virus paramyxovirus
b. H5NI
c. TMV
d. Bakteriofag
e. TYMV
6. Fase pembiakan virus yang materi genetiknya (DNA) menempel pada bakteri (sel
inang), karena bakteri memiliki daya tahan dan tidak terbentuk bagian-bagiannya
disebut fase…
a. Litik
b. Konjugasi
c. Lisogenik
d. Transduksi
e. Trasnformasi
7. Apa ciri-ciri gejala yang ditimbulkan oleh bakteri Ewinia amylovora ?
a. Daun menguning, timbul bercak, tangkai kecoklatan
b. Bunga berwarna hitam, buah berwarna hitam seperti terbakar
c. Buah hitam seperti terbakar, tangkai melengkung
d. Daun Mengeriting atau menggulung, dan kerdil.
e. Ukuran tanaman menjadi lebih kecil daripada biasanya
8. Apa fungsi gen antisenescens yang dimasukkan ke dalam tanaman tomat ?
a. Untuk menghambat enzim poligalakturonase (enzim yang mempercepat
kerusakan dinding sel
b. Untuk meningkatkan pembentukan asam oleat
c. Untuk mengurangi pembentukan hormon etilen (hormon yang berperan dalam
pematangan buah)
d. Untuk menyandikan selubung virus PRSV ditransfer ke dalam tanaman
e. Untuk meningkatkan kandungan asam laurat
9. Gen cry yang mempengaruhi insekta koleoptera memiliki bentuk kristal dan kisaran
bobot protein sebesar ?
a. Bipiramida (130-138 kDa)
b. Kuboit (69-71 kDa)
c. Datar / tidak teratur (73-74 kDa)
d. Berbagai macam (35-129 kDa)
e. Bipiramida (73-134 kDa)
10. Gen yang dapat mempengaruhi insekta jenis lepidoptera dan diptera yang memiliki
bentuk kristal kuboid dengan kisaran bobot protein 69-71 kDa adalah jenis
a. Gen Cry I
b. Gen Cry II
c. Gen Cry III
d. Gen Cry Iv
e. Gen Cry V
1. Apa yang anda ketahui mengenai teknik pengendalian hayati dengan cara
biopriming.
2. Biopriming seed coating dengan memanfaatkan bakteri pseudomonas merupakan
sebuah teknologi yang aplikatif dan ramah lingkungan dengan memanfaatkan
agensia hayati untuk melindungi benih dari patogen yang merugikan. Jelaskan
bagaimana agen hayati tersebut dapat menekan pertumbuhan dan melindungi
tanaman dari patoge yang merugikan.
Sebutkan contoh agen biokontrol yang anda ketahui yang mana memiliki
kemampuan untuk menekan penyakit pada tanaman. Serta jelaskan mekanismenya.
3. Mengapa pada tanaman transgenik RNAi (RNA interference) proses translasi gen
target tidak dapat berlangsung sedangkan pada tanaman transgenik CP-MR (coat
protein mediated resistance) proses translasi gen target tetap dapat berlangsung
hingga mendapatkan protein fungsional target ?

4. Dua contoh teknik genome editing adalah TALENs dan CRISPR Cas9. Secara
sederhana, TALENs menggunakan asam-asam amino khusus yang spesifik menempel
spesifik pada basa nitrogen untuk mengenali sekuen DNA targetnya, sementara
CRISPR Cas9 mengunakan RNA untuk mengenali sekuen DNA targetnya. Genome
editing secara in vivo pada kedua metode diatas menggunakan virus sebagai vektor
untuk memasukkan asam-asam amino dan nuklease (pada TALENs), serta RNA dan
nuklease (pada CRISPR Cas9). Bila aplikasi keduanya menggunakan jenis vektor
virus yang sama, manakah diantara keduanya yang memungkinkan hasil lebih efektif.
Jelaskan.
5. Dalam bidang proteksi tanaman, bakteri Bacillus thurigiensis sering dimanfaatkan
sebagai bioinsektisida, Jelaskan mengapa dan bagaimana mekanisme Bacillus
thurigensis sebagai bioinsektisida!

Jawaban
1. Biopriming merupakan teknologi pengendalian yang melibatkan agen hayati yang
dapat menekan pertumbuhan dari beberapa penyakit yang menyerang pada stage
benih dan bibit.
2. Beberapa agen biokontrol dapat menekan beberapa penyakit dengan cara
menghasilkan berbagai senyawa seperti antibiotik yang dapat menekan
pertumbuhan dari bakteri maupun virus yang dapat menyebabkan kerugian pada
tanaman. Selain itu kompetisi makanan yang terjadi antara agen hayati
pseudumonas dan bakteri lainya. Pseudumonas juga menghasilkan zat seperti
sianida yang berfungsi untuk merangsang pembentukan akar, zat siderofor
pyvoridine yang dihasilkan bakteri pseudumonas dapat meningkatkan ketahanan ISR
(induced sistemic resistance)
3. Tanaman transgenik RNAi tidak mampu menghasilkan protein fungsional target
karena konstruk RNAi yang disisipkan pada tanaman memiliki struktur orientasi
DNA sense dan antisense sehingga produk transkripsinya menghasilkan dsHpRNA
(double strand hairpin RNA), yang mana dsHpRNA pada sitoplasma tanaman akan
dikenali oleh nuklease DICER dan didegradasi menjadi siRNA (small interfering
RNA) mengakibatkan proses translasi terhenti karena ribosom dan tRNA tidak
mampu melakukan translasi pada produk siRNA yang berukuran hanya 21-23 nt.
Sedangkan tanaman transgenik CP-MR hanya memiliki satu daerah DNA sense gen
target pada konstruknya sehingga RNA yang dihasilkan tetap berstruktur ssRNA.
ssRNA ini tetap dapat dilanjutkan hingga proses translasi dan menghasilkan protein
fungsional target.
4. Bila diihat dari kesamaan vektor yang digunakan, CRISPR-Cas9 mungkin akan
memberikan hasil lebih efektif. Apabila dilihat dari komponen yang ditransfer,
keduanya memiliki perbedaan. Komponen TALENs yang ditransfer adalah asam-
asam amino sedangkan komponen CRISPR-Cas9 yang ditransfer adalah basa-basa
nitrogen. Keduanya memiliki ukuran yang berbeda, satu asam amino serupa dengan
tiga basa nitrogen. Baik jumlah asam amino maupun basa nitrogen yang digunakan
kedua teknik tersebut tidak jauh berbeda, sekitar 20-30 asam amino atau basa
nitrogen. Sehingga kalkulasi keduanya dapat menghasilkan angka perbandingan 1 : 3
untuk TALENs : CRISPR-Cas9. Basa-basa nitrogen pada CRISPR-Cas9 akan
menghasilkan kaset DNA yang lebih pendek pada vektor, sementara asam-asam
amino pada TALENs akan menghasilkan kaset DNA yang lebih panjang sehingga
akan lebih sulit untuk ditransfer.
5. B. thuringiensis adalah bakteri yang menghasilkan kristal protein yang bersifat
membunuh serangga(insektisidal) sewaktu mengalami proses sporulasinya. Kristal
protein yang bersifat insektisidal ini sering disebut dengan δ-endotoksin. Kristal ini
sebenarnya hanya merupakan pro-toksin yang jika larut dalam usus serangga akan
berubah menjadi polipeptida yang lebih pendek (27-149 kd) yang bersifat racun,
Adapun mekanismenya sebagai berikut
a. B. Thuringiensis disemprot pada tanaman, dan akan mengalami proses
sporulasi dan menghasilkan kristal δ-endotoksin
b. Serangga memakan daun sehingga B. Thuringiensis ikut termakan termasuk
protein kristal dan sporanya
c. Karena adanya aktivitas proteolis dalam pencernaan serangga maka protein
kristal δ-endotoksin (protoxin) akan larut akan berubah menjadi polipeptida
yang lebih pendek (27-149 kd) yang bersifat toxic (activated toxin)
d. Senyawa toxic ini akan menempel pada reseptor di epitelium usus serangga
e. Penempelan senyawa toxic ini merusak sel-sel pada usus dan menyebabkan
terbentuknya pori-pori (lubang yang sangat kecil) di sel membran di saluran
pencernaan dan mengganggu keseimbangan osmotik dari sel-sel tersebut.
f. Karena keseimbangan osmotik terganggu, sel menjadi bengkak dan pecah
(lisis) dan menyebabkan matinya serangga
g. Disisi lain spora yang masuk kedalam sistem pencernaan serangga akan
mengalami germinasi dan membentuk bakteri B. Thuringiensis baru
(germinated bacteria proliferate)
6.

Anda mungkin juga menyukai