Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TERNAK DASAR

DARAH I
PERPARAT DARAH NATIP, WAKTU BEKU, WAKTU
PERDARAHAN DAN LAJU ENDAP DARAH

OLEH :

NAMA : EVI VEBRIANTY


NIM : I111 16 332
KELOMPOK : I (SATU)
GELOMBANG : II ( DUA)
ASISTEN : TENSI

LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK DASAR


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
DARAH I
PREPARAT DARAH NATIP, WAKTU BEKU, WAKTU
PERDARAHAN DAN LAJU ENDAP DARAH

Evi Vebrianty1, Tensi2


1
Praktikan Laboratorium Fisiologi Ternak
2
Asisten Laboratorium Fisiologi Ternak

Laboratorium Fisiologi Ternak Dasar, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin


Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Makassar, Sulawesi Selatan
No. Hp 082336892151. Kode Pos: 90245
Email : evivebrianty@gmail.com

ABSTRAK

Darah merupakan salah satu komponen sistem sirkulasi (peredaran darah) yang
sangat penting. Tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu untuk melihat bentuk sel darah
merah, lamanya waktu koagulasi darah, lamanya waktu pendarahan, laju endap darah
(LED). Adapun metode yang digunakan pada praktikan ini yaitu preparat darah natip,
waktu koagulasi, waktu perdarahan, dan Laju Endap Darah (LED). Hasil yang diperoleh
dari praktikum yaitu pada preparat darah natip darah terkandung komponen penting yang
terdiri dari plasma darah dan sel darah (eritrosit, leukosit, trombosit). Waktu beku darah
pada perempuan lebih cepat dibandingkan dengan laki-laki. Waktu pendarahan terjadinya
tetes darah pertama sampai tidak ada lagi noda di kertas saring. Laju endap darah
merupakan kecepatan mengendapnya sel darah merah hingga terbentuknya plasma.

Kata Kunci : Darah Natip, Waktu Koagulasi, Waktu Perdarahan, Laju Endap Darah
PENDAHULUAN hemoglobin serta mengangkut

Darah merupakan salah satu oksigen dan karbon dioksida.

komponen pada sistem sirkulasi Leukosit selalu mempunyai inti sel

(peredaran darah) yang sangat dan sitoplasma, serta mampu

penting. Darah dan sistem peredaran bergerak bebas melalui pembuluh

darah memiliki fungsi sebagai darah untuk melawan infeksi.

berikut: mengedarkan sari makanan Trombosit berperan dalam koagulasi

(nutrisi) dari sistem pencernaan darah. Volume darah secara

makanan ke seluruh sel-sel tubuh, keseluruhan adalah satu per dua

transportasi oksigen dari paru-paru belas berat badan atau kira-kira lima

ke sel-sel seluruh tubuh, dan liter. Sekitar 55% adalah plasma

transportasi karbon dioksida dari sel- darah, sedangkan 45% sisanya terdiri

sel seluruh tubuh ke paru-paru, dari sel darah.

pengangkutan sisa metabolisme dari Pembekuan darah merupakan

sel-sel tubuh ke organ ekskresi proses hemostatis yang menghentikan

(pengeluaran), pengangkutan hormon aliran darah setelah terjadi luka.

dari kelenjar endokrin ke sel-sel atau Proses pembekuan darah dilakukan

jaringan target, membantu dengan dua cara, yaitu endogen dan

keseimbangan cairan tubuh, eksogen. Cara endogen melibatkan

membantu dalam mengatur suhu zat-zat yang berasal dari darah itu

tubuh (Firmansyah A dkk, 2009). sendiri, sedangkan cara eksogen

Sel darah terdiri dari tiga melibatkan benda asing tertentu yang

jenis yaitu eritrosit, leukosit, dan mengaktifkan pembekuan darah.

trombosit. Eritrosit mengandung


Faktor yang diperlukan dalam METODOLOGI PRAKTIKUM

penggumpalan darah adalah garam Waktu dan Tempat

kalsium sel yang luka membebaskan Praktikum Fisiologi Ternak

trombokinase, trombin berasal dari mengenai preparat darah natip,

protombin dan fibrin yang terbentuk waktu beku, waktu perdarahan dan

dari fibrinogen. Fibrin inilah yang laju eendap darah dilaksanakan pada

berfungsi menjaring sel-sel darah hari Jumat, 15 September 2017 pada

merah menjadi gel atau pukul 07.30 WITA sampai selesai

menggumpal. Kisaran waktu yang bertempat di Laboratorium

terjadinya koagulasi darah adalah 15 Fisiologi Ternak, Fakultas

detik sampai 2 menit dan umumnya Peternakan, Universitas Hasanuddin.

akan berakhir dalam waktu 5 menit. Alat Dan Bahan


Alat yang digunakan dalam
Hal ini yang melatarbelakangi untuk
pratikum ini adalah vaccinostyle,
melakukan praktikum preparat darah
gelas obyek, cover glass, mikroskop,
natip, waktu koagulasi, waktu
pipa kapiler, cawan petri, stopwatch,
perdarahan, laju endap darah (LED).
tabung westergreen beserta alatnya,

tabung reaksi.

Bahan yang digunakan dalam

praktikum ini adalah kapas, kertas

saring, heparin, NaCl 0,9%, sampel

darah manusia, sampel darah hewan.


Metode Praktikum Kemudian meneteskan darah tersebut
Dalam praktikum ini
ke cawan petri yang berlapis parafin
menggunakan empat metode yaitu
sebanyak 1-2 tetes. Lalu menusuk
metode preparat darah natip,
darah tersebut dengan jarum pentul
penetapan waktu koagulasi, waktu
secara perlahan sampai terlihat
perdarahan, Laju Endap Darah
benang fibrin. Sedangkan dengan
(LED).
menggunakan pipa kapiler, yaitu
Metode praktikum pada
memasukkan darah yang keluar dari
preparat darah natip yaitu objek glass
ujung jari ke dalam pipa kapiler
yang bersih lalu ditaruh 1-2 tetes
(yang tidak mengandung heparin)
larutan NaCl 0,9%. Kemudian
sampai 4/5 panjang pipa dengan cara
disebelahnya satu tetes darah dari
menempelkan satu ujungnya pada
ujung jari (diambil secara aseptik).
darah yang keluar diujung jari.
Kedua macam tetesan dicampur lalu
Kemudian mengenggam pipa kapiler
ditutup dengan cover glass, Amati
tersebut yang berisi darah dalam
dibawa mikroskop, mula-mula
tangan untuk mempertahankan pada
dengan pembesaran objektif 10x,
suhu tubuh selanjutnya menunggu 2
40x, dan bila perlu 100x dengan
menit lalu mematahkan pipa kapiler
menggunakan minyak emersi.
tersebut 1/10 panjang pipa yang
Metode pada waktu koagulasi
berisi darah, dan mengulangi setiap
ada dua cara yaitu dengan
½ menit hingga terbentuk benang
menggunakan cawan petri dan pipa
fibrin.
kapiler. Dengan menggunakan
Metode praktikum pada waktu
cawan petri, dengan menggunakan
perdarahan dengan menggunakan
vaccinostyle dan mencatat waktunya.
vaccinostyle mengeluarkan darah dari HASIL DAN PEMBAHASAN
ujung jari yang bersamaan dengan Preparat Darah Natip
Berdasarkan Praktikum preparat
menekan tombol stopwatch pada saat
darah natif yang telah dilakukan
timbulnya tetes darah pertama dari
diperoleh data sebagai berikut :
tusukan tersebut. Kemudian mengisap
Tabel 1. Hasil Preparat Darah Natif
setiap tetesan darah pertama dari Gambar
A. Preparat B. Internet
ujung darah tersebut dengan kertas

saring sampai tidak ada lagi keluar

darah.

Metode praktikum Laju


Sumber :A. Hasil Praktikum Fisiologi
Endap Darah (LED) menyediakan Ternak, Fakultas
Peternakan, Universitas
sampel darah dicampur anti Hasanuddin, Makassar,
2017.
koagulan, sampel darah tersebut B. https:/www.google.com/
search=gambar+sel+dar
dimasukkan ke dalam tabung ah+laki+laki

Pada tabel di atas darah yang


westergreen dan biarkan berdiri
telah diambil dan ditetesi dengan
tegak di raknya. Selanjutnya
NaCl 0,9% lalu diamati dibawa
mencatat berapa mm turunnya
mikroskop dengan mula-mula
eritrosit setelah 30, 60, dan 90 menit.
perbesaran 100X dilihat bentuk dari

sel darah merah yang berbentuk

bikonkaf. Sel-sel terdiri dari tiga

yaitu sel darah merah, sel darah

putih, trombosit. Hal ini sesuai

dengan pendapat (Hartadi D, 2004)

di antara tiga tipe darah (sel darah


merah, sel darah putih, dan mudah dilihat. Trombosit memilki

trombosit). Sel darah merah lah yang bentuk jasad kecil bergranula

paling banyak jumlahnya. Sel-sel memiliki diameter 2-4. Trombosit

darah merah mempunyai bentuk terkadang susah dilihat karena

cakra dengan diameter 7,5 μm ukuran yang kecil dan bentuk yang

dengan ketebalan tepi 2 μm. Tengah- tidak tetap (Herdwiani et al, 2014).

tengah cakra tersebut lebih tipis Penetapan Waktu Koagulasi

dengan ketebalan 1 μm bentuk Berdasarkan Praktikum Waktu

bikonkaf. Koagulasi yang telah dilakukan

diperoleh data sebagai berikut :


Menurut (Firmansyah A dkk,
Tabel 2. Penetapan waktu Koagulasi
2009) jumlah eritrosit di dalam tubuh
No Media Laki- Perempua
laki n
manusia bervariasi,sesuai dengan
1 Cawan 4 menit 3 menit
jenis kelamin, usia, dan ketinggian Petri 11 detik 25 detik

tempat orang tersebut tinggal. 2 Pipa 4 menit 3 menit


Kapiler 40 detik 17 detik
Eritrosit diproduksi pada bagian
Sumber :Hasil Praktikum Fisiologi
Ternak, Fakultas
sumsum tulang. Pembentukan Peternakan, Universitas
Hasanuddin, Makassar, 2017.
eritrosit disebut eritropoesis. Di
Pada tabel diatas pengamatan
dalam peredaran darah, eritrosit
pada cawan petri benang fibrin
dapat hidup sekitar empat bulan (120
terlihat pada laki-laki 4 menit 11
hari). Eritrosit yang sudah tua atau
detik. Benang fibrin terlihat pada
rusak akan diuraikan di dalam hati.
perempuan adalah 3 menit 25 detik.
Leukosit ada yang bergranula
Pengamatan menggunakan
dan ada yang tidak bergranula,
pipa kapiler benang fibrin terlihat
leukosit memiliki inti di tengah dan
pada laki-laki adalah 4 menit 40 satu jalur lain yaitu jalur eksogen.

detik. Pada perempuan adalah 3 Secara fisiologis, proses pembekuan

menit 17 detik . Waktu koagulasi darah ini akan dikendalikan oleh

pada perempuan lebih cepat sistem fibrinolitik dan anti koagulasi.

dibandingkan dengan laki-laki Kedua sistem tersebut bertugas

Menurut (Wuisan J, 2015) waktu merusak hasil bekuan darah yang

pembekuan darah menjadi lama tidak diharapkan oleh tubuh. Jadi

apabila tubuh kemasukan zat asing hemosatasis merupakan kerja sama

yang bersifat antikoagulan, misalnya di antara dua mekanisme tersebut

heparin. Antikoagulan bekerja (Prihadi H, 2007).

mencegah pembekuan darah dengan Waktu Perdarahan

jalan menghambat pembentukan atau Berdasarkan Praktikum Waktu

menghambat fungsi beberapa faktor Perdarahan yang telah dilakukan

pembekuan. diperoleh data sebagai berikut :

Mekanisme pembekuan darah Tabel 3. Hasil Waktu Perdarahan


No Jenis Kelamin Waktu
terbagi melalui 2 jalur utama, yaitu 1. Laki-Laki 11 detik
2. Perempuan 10 detik
jalur intrinsik dan jalur ekstrinsik. Sumber :Hasil Praktikum Fisiologi
Ternak, Fakultas
Proses ini membutuhkan faktor–
Peternakan, Universitas
faktor pembekuan darah, yang Hasanuddin, Makassar, 2017.

sampai saat ini telah dikenal Pada tabel diatas dilihat

sebanyak 15 faktor. Di antara kedua bahwa waktu perdarahan pada laki-

jalur tesebut jalur yang dipakai laki yaitu 11 detik sedangkan pad

bersama, disebut sebagai jalur umum perempuan yaitu 10 detik. Hal ini

/ jalur bersama, dan satu terdapat disebabkan dari besar kecilnya luka,

dimana semakin kecil luka maka


darah yang keluar juga sedikit Laju Endap Darah
Berdasarkan Praktikum Laju
sehingga waktu pendarahan yang
Endap Darah (LED) yang telah
diperlukan juga singkat, begitupun
dilakukan diperoleh data sebagai
sebaliknya semakin besar luka maka
berikut :
darah yang keluar juga banyak
Tabel 4. Laju Endap Darah (LED)
sehingga waktu pendarahan yang
No Jenis Waktu
Darah 30 60 90
diperlukan juga banyak. Waktu 1. Darah ayam 1mm 1mm 1mm
kampung
perdarahan adalah waktu antara 2. Darah ayam
2mm 3mm 4mm
pedaging
terjadinya perdarahan sampai 3. Darah ayam
2mm 2mm 2mm
petelur
perdarahan berhenti. Pemeriksaan 4. Darah ayam
2mm 2mm 2mm
petelur
waktu perdarahan dapat mengetahui 5. Darah ayam
2mm 3mm 4 mm
petelur
6. Darah sapi 1mm 1mm 1 mms
keadaan vaskular dan jumlah serta
Sumber :Hasil Praktikum Fisiologi
Ternak, Fakultas
fungsi trombosit (Lijaya LS, 2014).
Peternakan, Universitas
Memanjangnya waktu Hasanuddin, Makassar, 2017.

Pada tabel diatas


perdarahan juga disebabkan jumlah
terlihat ayam kampung pada menit
trombosit menurun atau karena
ke 30, 60 sebanyak 1mm namun
jumlah trombosit yang meningkat
pada menit ke 90 tetap tidak ada
abnormal, yaitu karena banyaknya
perubahan. sapi pada menit ke 30
trombosit muda yang kurang reaktif
sebanyak 1 mm, pada menit ke 60
sehingga fungsinya menurun (Lijaya
dan 90 juga 1 mm. Pada ayam
LS, 2014).
petelur menit ke 30,60 dan 90

sebanyak 2 mm. Hal ini sesuai

dengan pendapat Hewan yang darah

bagian cairnya lebih banyak


dibandingkan bagian padatnya dalam PENUTUP

volume yang sama maka kecepatan Kesimpulan

laju endap darahnya akan lebih tinggi Berdasarkan hasil praktikum

daripada yang cairan ekstra pada preparat darah natip sel darah

selulernya lebih sedikit (Wuisan J, merah berebntuk bikonkaf, pada

2015). waktu koagulasi menggunakan

Menurut pendapat (Hasan W media cawan petri koagulasi pada

dkk, 2013) Faktor yang dapat perempuan lebih cepat daripada laki-

mempengaruhi laju endap darah laki, pada media pipa kapiler laki-

salah satunya adalah jumlah eritrosit. laki lebih lambat daripada

Pb dapat mempengaruhi eritrosit perempuan pada percobaan dari

karena afinitas eritrosit terhadap Pb kedua media tersebut benag fibrin

sangat tinggi. Eritrosit mengikat 99% terlihat. Pada waktu pendarahan pada

Pb dalam darah. Pb ini menimbulkan perempuan 10 detik dan laki-laki 11

destabilitas membran sel, detik. Laju endap darah kecepatan

menurunkan fluiditas membran dan endap darah hingga terbentuknya

meningkatkan kecepatan hemolisis. plasma darah pada ayam kampung

Pb dianggap sebagai agen hemolitik berubah 1mm pada setiap menitnya.

seperti juga tembaga dan air raksa,

menyebabkan penghancuran eritrosit

melalui pembentukan peroksida- Saran

peroksida lipid dalam membran sel Semoga praktikum berjalan

sehingga akan menyebabkan dengan lancar tanpa ada pihak yang

menurunnya masa hidup eritrosit. disusahkan. Penjelasan dari asisten


cukup baik sehingga perlu (Allium ascalonicum).Vol.2: 3.

ditingkatkan lagi agar praktikan lebih


Prihadi, H. 2007. Pengaruh Waktu
mudah memahami penjelasannya. Aktifitas Fisik Ringan
Terhadap Beda Rerata Waktu
Pembekuan Dalam Sistem
Koagulasi. Universitas
Diponegoro. Semarang.

Wuisan J, Bernat Hutagalung,


Wellsy Lino. 2015. Pengaruh
Pemberian Ekstrak Biji Pinang
(Areca Catechu L.) Terhadap
Waktu Perdarahan Pasca
DAFTAR PUSTAKA
Ekstraksi Gigi Pada Tikus
Jantan Wistar (Rattus
Firmansyah,A. Agus Mawardi H. M.
Norvegicus L.). Jurnal Ilmiah
Umar Riandi. 2009. Mudah
Sains Vol 15 No. 2
dan Aktif Belajar Biologi.
Departemen Pendidikan
Yupardi, W.S, I Gusti Lanang Oka,
Nasional Propinsi Bali. Bali.
Ida Bagus Bantra. 2013.
Hematologi Dan Kimia Klinik
Hartadi, D. Sumardi.R, Rizal
Darah Kambing Peranakan
Isnanto. 2004. Simulasi
Etawah Yang Diberi Pakan
Penghitungan Jumlah Sel
Produk Sampingan Pertanian
Darah Merah. Vol.8:1-6.
Dan Enzim Optizym. Jurnal
Veteriner Vol 14 No.2: 99-104
Hasan W., Abdul Rahman M. ,Alvi
S., Chatarina UW. 2013.
Pengaruh Jenis Kelamin dan
Kebiasaan Merokok terhadap
Kadar Timbal Darah. Jurnal
Kesehatan Masyarakat
Nasional Vol. 8 No. 4., 164-
168

Herdwiani, Wiwin, dkk. 2014. Uji


Keamanan dan Uji Aktivitas
Sitotoksik Minyak Kayu
Manis (Cinnamomum
burmanii). Surakarta. Vol 1:2.

Lijaya, L.S, Winny Adriatmoko,


Zainul Cholid. 2014.
Perpanjangan Waktu
Perdarahan pada Pemberian
Perasan Bawang Merah
Gambar hasil pengambilan darah
menggunakan vaccinostyle

Gambar darah pada preparat

Gambar hasil darah pada mikroskop

LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi
Preparat Darah Natip
Lampiran 2. Dokumentasi Waktu
Koagulasi
Gambar benang fibrin yang terlihat
di media cawan petri Gambar darah pada kertas saring

Lampiran 4. Laju Endap Darah


(LED)

Gambar pengambilan darah


dimasukkan ke pipa kapiler

Gambar sample darah hewan

Gambar. Pematahan pipa kapiler


untuk melihat benang fibrin

Lampiran 3. Dokumentasi Waktu


Pendarahan

Anda mungkin juga menyukai