Presentasi klinik:
Pada pneumonia aspirasi mungkin saja tidak terdapat gejala klinis, atau juga terdapat gejala
klinis seperti dyspnoea, batuk ataupun demam. Gambaran klinis bergantung pada volume
aspirasi, pH, dan kinsistensi.
Patologi :
Manifestasi klinik dan radiologi dapat berubah-ubah, bervariasi dari reaksi inflamasi fokal
asimtomatik dengan sedikit atau tidak ada kelainan radiologis.
Faktor risiko :
Intoksikasi alkohol
general anaesthesia
Kehilangan kesadaran
Struktur yang abnormal pada faring dan esofagus
Kelainan neuromuskular
Gangguan menelan
laparoscopic gastric banding
Gambaran radiologi :
X-ray frontal
Rontgen dada dapat menunjukkan opacifikasi ruang udara dalam distribusi lobar atau segmental.
Mungkin ada kecenderungan mengikuti gravitasi.
CT Scan Thorax
Bagian posterior lobus atas dan segmen superior lobus bawah paling sering melibatkan situs
paru saat aspirasi terjadi pada pasien yang telentang. Pada pasien yang tegak, aspirasi lebih
cenderung melibatkan segmen basal bilateral, lobus tengah, dan lingula.
Aspirasi bahan organik berdensitas rendah seperti minyak mineral di cabang trakeobronkial atau
ruang alveolar tidak dapat didiagnosis pada radiografi biasa namun dapat terlihat pada CT.
Komplikasi :
Komplikasi paling besar yang berhubungan dengan pneumonia aspirasi adalah infeksi paru-paru :
Diagnosis banding
Edema paru
Pneumona infeksi
Keganasan primer atau sekunder
Usual Interstitial Pneumoni (UIP) adalah salah satu pola morfologi dan patologis penyakit paru
interstisial
Pada pencitraan, biasanya muncul dengan gradien kraniocaudal tambal sulam perifer,
bronkiektasis, dan sarang lebah.
Terminologi
Di masa lalu, istilah UIP digunakan secara sinonim dengan fibrosis paru idiopatik (IPF)
sementara akhir-akhir ini istilah fibrosis paru idiopatik hanya diterapkan pada sindrom klinis
yang terkait dengan pola morfologi UIP dan secara khusus mengecualikan entitas seperti
pneumonia interstisial nonspesifik (NSIP ) dan pneumonia interstisial deskuamatif (DIP).
Diferensiasi UIP penting karena membawa prognosis paling buruk dan pengobatan yang
bervariasi dari jenis ILD lain.
Presentasi klinis
Presentasi klinis dapat bervariasi dan dapat tumpang tindih dengan entitas lain seperti NSIP yang
dapat membuat diagnosis menjadi sulit. Sebagian besar pasien merasa sesak nafas progresif dan
batuk kering kronis biasanya selama 24 bulan sebelum diagnosis. Pemeriksaan fisik biasanya
menunjukan adanya ronkhi halus pada akhir pernapasan dan pada kasus yang berat terjadi finger
clubbing. Uji fungsi paru menunjukkan pola restriktif dengan penurunan DLCO.
Patologi
Diagnosis histologis UIP didasarkan pada heterogenitas temporal dan spasial, yang merupakan
identifikasi lesi fibrotik pada tahap yang berbeda (infiltrat fibroblastik, fibrosis dewasa, dan
sarang lebah) dalam spesimen biopsi dan distorsi arsitektural yang sama. Honeycombing
terutama jika lebih dari 5% volume paru-paru adalah temuan spesifik hampir 100%. Pada biopsi
khas, ada daerah paru-paru normal yang bergantian dengan fibrosis interstisial dan
honeycombing. Distribusi UIP secara khas adalah dengan gradien apikobasal dengan keunggulan
basal dan perifer (subpleural), meskipun seringkali tidak merata.
Peradangan tidak ada atau ringan dan sebagian besar terbatas pada area honeycombing
Etiologi
Pola UIP dari ILD dapat dilihat pada fibrosis paru idiopatik atau sekunder akibat penyakit
sistemik yang mendasarinya. Ini termasuk:
Gangguan jaringan ikat rheumatoid arthritis: UIP dianggap sebagai pola dominan pada
rheumatoid arthritis yang memiliki penyakit paru interstisial bersamaan
Sklerosis sistemik (skleroderma): dapat memiliki pola UIP atau NSIP (commoner)
Polymyositis / dermatomiositis: mereka dengan ini dapat memiliki pola UIP, NSIP atau
COP
Penyakit jaringan ikat campuran: dapat memiliki pola UIP atau NSIP
Asbes terkait penyakit paru interstisial: asbestosis
Pneumonitis hipersensitifitas kronis
Radiasi
Obat / toksisitas obat: amiodarone
Sindrom Hermansky-Pudlak (sangat jarang)
Radiograf polos
X-ray frontal
Fitur film polos nonspesifik. Sementara radiograf dada bahkan bisa normal pada pasien dengan
penyakit yang sangat dini, pada penyakit lanjut, hal itu mungkin menunjukkan penurunan
volume paru-paru dan basal halus menjadi retikulasi kasar. Biasanya, karena keterlibatan lobus
yang lebih luas, fisura utama digeser secara inferior yang paling baik dilihat pada radiograf dada
lateral.
Foto CT Scan
Saat menjelaskan fitur pencitraan, istilah pola UIP sering digunakan, yang memiliki kriteria
diagnosis spesifik pada HRCT. Nilai prediktif positif CT dalam diagnosis UIP tinggi dan
berkisar antara 70-100%. Mirip dengan spesimen patologi. Pencitraan cross-sectional juga
menunjukkan heterogenitas, dengan daerah patchy dari fibrosis bergantian dengan area paru
normal.
Fitur tipikal :
Honeycombing: terutama jika lebih dari 8% parenkim paru sangat spesifik untuk UIP.
Secara umum, UIP dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu dengan honeycombing kurang dari
5% dan yang memiliki honeycombing lebih dari 5%. Ini terutama mencerminkan tahap dan
tingkat keparahan penyakit. Mereka yang memiliki honeycombing kurang dari 5% dapat
menimbulkan kesulitan diagnostik karena diferensiasi dengan NSIP pada pencitraan tidak
mungkin dilakukan; Namun, ini tetap mengikuti prognosis serupa dengan pasien UIP lainnya
Bentuk distorsi paru-paru: yang mencerminkan fibrosis paru dan seringkali prominent
Penurunan volume lobar (lobus yang didominasi lebih rendah) terlihat pada kasus fibrosis
yang lebih lanjut
Pada pasien dengan UIP, daerah ground-glass cenderung meningkat secara luas atau berlanjut ke
fibrosis meskipun dalam pengobatan. Pada orang dengan peradangan yang lebih aktif yang
melibatkan interstitium paru, terjadi pelepasan honeycombing yang lebih cepat dalam tindak
lanjut jangka panjang. Tingkat rata-rata perkembangan honeycombing pada pasien dengan
pneumonia interstisial biasa idiopatik menurut satu penelitian adalah 0,4% paru-paru volume per
bulan.
Perbedaan diagnosa
Gejala dari infeksi pneumonia disebabkan invasi pada paru-paru oleh mikroorganisme dan
respon sistem imun terhadap infeksi. Meskipun lebih dari seratus jenis mikroorganisme yang
dapat menyebabkan pneumonia, hanya sedikit dari mereka yang bertanggung jawab pada
sebagian besar kasus.
Penyebab paling sering pneumonia adalah virus dan bakteri. Penyebab yang jarang menyebabkan
infeksi pneumonia ialah fungi dan parasit.
Virus
Virus menyerang dan merusak sel untuk berkembang biak.Biasanya virus masuk kedalam paru-
paru bersamaan droplet udara yang terhirup melalui mulut dan hidung.setelah masuk virus
menyerang jalan nafas dan alveoli. Invasi ini sering menunjukan kematian sel, sebagian virus
langsung mematikan sel atau melalui suatu tipe penghancur sel yang disebut apoptosis.Ketika
sistem imun merespon terhadap infeksi virus,dapat terjadi kerusakan paru.
Sel darah putih,sebagian besar limfosit, akan mengaktivasi sejenis sitokin yang membuat cairan
masuk ke dalam alveoli.Kumpulan dari sel yang rusak dan cairan dalam alveoli mempengaruhi
pengangkutan oksigen ke dalam aliran darah. Sebagai tambahan dari proses kerusakan
paru,banyak virus merusak organ lain dan kemudian menyebabkan fungsi organ lain terganggu.
Virus juga dapat membuat tubuh rentan terhadap infeksi bakteri, untuk alasan ini, pneumonia
karena bakteri sering merupakan komplikasi dari pneumonia yang disebabkan oleh virus.
Pneumonia virus biasanya disebabkan oleh virus seperti vitus influensa,virus syccytial
respiratory(RSV), adenovirus dan metapneumovirus.
Virus herpes simpleks jarang menyebabkan pneumonia kecuali pada bayi baru lahir. Orang
dengan masalah pada sistem imun juga berresiko terhadap pneumonia yang disebabkan oleh
cytomegalovirus(CMV).
Bakteri
Bakteri secara khusus memasuki paru-paru ketika droplet yang berada di udara dihirup,tetapi
mereka juga dapat mencapai paru-paru melalui aliran darah ketika ada infeksi pada bagian lain
dari tubuh.Banyak bakteri hidup pada bagian atas dari saluran pernapasan atas seperti
hidung,mulut,dan sinus dan dapat dengan mudah dihirup menuju alveoli. Setelah memasuki
alveoli,bakteri mungkin menginvasi ruangan diantara sel dan diantara alveoli melalui rongga
penghubung.Invasi ini memacu sistem imun untuk mengirim neutrophil yang adalah tipe dari
pertahanan sel darah putih,menuju paru. Neutrophil menelan dan membunuh organisme yang
berlawanan dan mereka juga melepaskan cytokin,menyebabkan aktivasi umum dari sistem imun.
Hal ini menyebabkan demam,menggigil,dan mual umumnya pada pneumoni yang disebabkan
bakteri dan jamur. Neutrophil,bakteri,dan cairan dari sekeliling pembuluh darah mengisi alveoli
dan mengganggu transportasi oksigen. Bakteri sering berjalan dari paru yang terinfeksi menuju
aliran darah menyebabkan penyakit yang serius atau bahkan fatal seperti septik syok dengan
tekanan darah rendah dan kerusakan pada bagian-bagian tubuh seperti otak,ginjal,dan
jantung.Bakteri juga dapat berjalan menuju area antara paru-paru dan dinding dada(cavitas
pleura) menyebabkan komplikasi yang dinamakan empyema. Penyebab paling umum dari
pneumoni yang disebabkan bakteri adalah Streptococcus pneumoniae,bakteri gram negatif dan
bakteri atipikal.Penggunaan istilah “Gram positif” dan “Gram negatif” merujuk pada warna
bakteri(ungu atau merah) ketika diwarnai menggunakan proses yang dinamakan pewarnaan
Gram.Istilah “atipikal” digunakan karena bakteri atipikal umumnya mempengaruhi orang yang
lebih sehat,menyebabkan pneumoni yang kurang hebat dan berespon pada antibiotik yang
berbeda dari bakteri yang lain.
Tipe dari bakteri gram positif yang menyebabkan pneumonia pada hidung atau mulut dari
banyak orang sehat. Streptococcus pneumoniae, sering disebut”pneumococcus” adalah bakteri
penyebab paling umum dari pneumoni pada segala usia kecuali pada neonatus.Gram positif
penting lain penyebab dari pneumonia adalah Staphylococcus aureus.Bakteri Gram negatif
penyebab pneumonia lebih jarang daripada bakteri gram negatif.
Beberapa dari bakteri gram negatif yang menyebabkan pneumoni termasuk Haemophilus
influenzae,Klebsiella pneumoniae,Escherichia coli,Pseudomonas aeruginosa,dan Moraxella
catarrhalis.Bakteri ini sering hidup pada perut atau intestinal dan mungkin memasuki paru-paru
jika muntahan terhirup.Bakteri atipikal yang menyebabkan pneumonia termasuk Chlamydophila
pneumoniae,Mycoplasma pneumoniae,dan Legionella pneumophila.
Jamur
Pneumonia yang disebabkan jamur tidak umum,tetapi hal ini mungkin terjadi pada individu
dengan masalah sistem imun yang disebabkan AIDS,obat-obatan imunosupresif atau masalah
kesehatan lain.patofisiologi dari pneumonia yang disebabkan oleh jamur mirip dengan
pneumonia yang disebabkan bakteri,Pneumonia yang disebabkan jamur paling sering disebabkan
oleh Histoplasma capsulatum,Cryptococcus neoformans,Pneumocystis jiroveci dan Coccidioides
immitis.Histoplasmosis paling sering ditemukan pada lembah sungai Missisipi,dan
Coccidiomycosis paling sering ditemukan pada Amerika Serikat bagian barat daya.
Parasit
Beberapa varietas dari parasit dapat mempengaruhi paru-paru.Parasit ini secara khas memasuki
tubuh melalui kulit atau dengan ditelan.Setelah memasuki tubuh,mereka berjalan menuju paru-
paru,biasanya melalui darah.Terdapat seperti pada pneumonia tipe lain ,kombinasi dari destruksi
seluler dan respon imun yang menyebabkan ganguan transportasi oksigen.Salah satu tipe dari sel
darah putih,eosinofil berespon dengan dahsyat terhadap infeksi parasit.Eosinofil pada paru-paru
dapat menyebabkan pneumonia eosinofilik yang menyebabkan komplikasi yang mendasari
pneumonia yang disebabkan parasit.Parasit paling umum yang dapat menyebabkan pneumonia
adalah Toxoplasma gondii,Strongioides stercoralis dan Ascariasis.
REFERENSI
https://radiopaedia.org/articles/aspiration-pneumonia
https://last3arthtree.files.wordpress.com/2009/02/pneumonia.pdf
https://radiopaedia.org/articles/usual-interstitial-pneumonia