0
KABUPATEN KETAPANG
2012
I. PENDAHULUAN
1.1. Latarbelakang
1
masyarakat tentang budidaya ikan air tawar. Sedangkan di sisi lain secara teknis
permasalahannya adalah terbatasnya ketersedian sarana dan prasarana pendukung usaha
budidaya perikanan air tawar.
Salah satu prasarana budidaya ikan air tawar yang penting untuk mendukung
keberhasilan usaha budidayanya adalah balai benih ikan (BBI). Dalam pengembangan
budidaya ikan, keberadaan BBI sangat vital sebagai sarana yang berfungsi untuk
memproduksi induk dan benih ikan yang berkualitas (tepat jenis, tepat mutu, tepat waktu,
tepat jumlah, tepat tempat, tepat ukuran dan tepat harga) untuk memenuhi kebutuhan unit
pembenihan rakyat/penangkar ikan dan pembudidaya ikan yang berda di wilayahnya.
BBI yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Derah (UPTD), keberadaannya juga penting
yang bertugas untuk melakukan pembinaan dan pemantauan penerapan teknik perbenhan
dan distribusi benih, pengendalian mutu benih, pelestarian sumberdaya ikan dan
lingkungan, serta berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Untuk
keberhasilan pelaksanaan tupoksi tersebut, BBI harus didukung oleh sarana dan prasarana
yang cukup, kelembagaan yang mantap dan sistem tatalaksana yang memadai, serta
sumberdaya manusia yang memenuhi standar keterampilan/keahlian.
Sebagai suatu hal yang sangat mendasar, secara teknis keberhasilan BBI dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sangat bergantung pada kelayakan dan
kesesuaian lahan serta rancang bangun dan konstruksi BBI tersebut. Oleh karena itu BBI
harus memenuhi persyaratan kelayakan dan detail desain yang sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Kegalalan dalam melakukan studi kelayakan dan penyusunan detail
desain berakibat pada kegagalan pada operasional teknis khususnya, dan keberhasilan
pelaksanaan tupoksi BBI umumnya. Oleh karena itu studi kelayakan dan penyusunan
detail desaian BBI harus dilakukan secara cermat, tepat dan teliti guna mendukung
keberhasilannya.
Maksud dari kegiatan ini adalah mengkaji kondisi biologi, fisika, kimia dan sosial
serta ekonomi lokasi kegiatan yang akan digunakan sebagai dasar dalam perencanaan
pembangunan dan penataan balai benih ikan (BBI) ikan air tawar sesuai dengan kondisi
yang ada guna menunjang pengembangan budidaya perikanan air tawar yang berwawasan
lingkungan di Desa Laman Satong Kecamatan Matan Hilir Utara Kabupaten Ketapang.
2
Tujuan kegiatan adalah:
1.3. Keluaran
3
- Jadwal pelaksanaan pembangunan/konstruksi BBI
4
tersebut, sehingga operasional BBI dapat dilakasanakan secara efektif dan
efisien, berdaya guna dan berhasil guna.
- Pembuatan gambar konstruksi setiap sarana dan prasarana utama, pendukung,
penunjang, pengamanan dan pelengkap. Pekerjaan ini bertujuan untuk
menyiapkan gambar dari setiap sarana dan prasarana yang sesuai standar dan
keperluan BBI, sehingga pengelolaannya dapat berlangsung dengan baik sesuai
fungsi dan tugas pokoknya dalam pencapaian tujuan, sasaran dan taget BBI
semula.
- Penyusunan RAB dan jadwal konstruksi dibuat untuk menginformasikan
anggaran dan biaya serta jadwal yang diperlukan setiap sarana dan prasarana
yang dibangun, sehingga dapat disaipkan kebutuhan biaya konstruksi dan
waktu (lama) yang diperlukan dalam pembangunan BBI.
Dalam studi kelayakan, penentuan kesesuaian lahan untuk pembangunan BBI air tawar
dilakukan beberapa proses berupa survei lapangan yang meliputi pengumpulan data yang bersifat
teknis dan non teknis. Data teknis yang berkaitan dengan kelayakan BBI meliputi kualitas dan
kuantitas air, luas ketersediaan lahan dan kualitas tanah. Pendekatan teknis kesesuaian lahan studi
kelayakan tambak dilakukan dengan membandingkan kriteria standar kesesuaian lahan untuk BBI
air tawar sesuai yang telah ditetapkan oleh pemerintah berupa Keputusan Direktur Jenderal
Perikanan Budidaya Nomor: 1106/DPB.0/HK.150/XII/2006 tentang Standar Sarana, Fasilitas Fisik,
dan Operasional Balai Benih Ikan (BBI) dan Balai Benih Ikan Sentral (BBIS) dengan data diperoleh
dari hasil pengumpulan beberapa sampel fisik di lokasi penelitian sebagai hasil pengamatan
lapangan (ground check).
Selain kondisi fisik atau teknis, faktor-faktor non teknis yang berkaitan dengan kondisi
lingkungan luar yang diamati dalam penetapan lokasi pembangunan BBI ikan air tawar meliputi:
1) Indikator lokasi atau letak geografis, menunjukkan posisi relatif dan nilai strategis
dari suatu lokasi BBI. Untuk itu penentuan jarak dari pusat kota dan tempat
pengadaan sarana produksi dan pemasaran perlu ditentukan.
5
2) Indikator sosial dan budaya masyarakat setempat, lingkup variabel demografi yang
diamati meliputi; jumlah penduduk, kepadatan penduduk, struktur penduduk,
tingkat pendidikan, keamanan, dukungan masyarakat dan lain-lain.
3) Indikator aspek ekonomi, lingkup variabel yang dikaji adalah struktur pekerjaan
masyarakat, pengadaaan dan harga-harga sarana produksi BBI air tawar, dan
pemasaran benih ikan air tawar hasil produksi.
Hasil penilaian dari studi kelayakan BBI dilanjutkan dengan penyusunan detail desain
(detail engineering design) kompleks BBI yang dilengkapi dengan berbagai perencanaan dan
gambar topografi dan kontur lahan, tata letak sarana prasarana, sarana utama, pendukung,
penunjang, pengamanan dan pelengkap.
6
Survey hidrologi dilakukan untuk mendapatkan data kondisi aktual di lapangan
sebagai masukan untuk perencanaan jaringan irigasi petak kolam di komplek BBI yang
berkaitan dengan penggunaan suplay air baik. Data yang akan diperoleh antara lain jumlah
sumber air yang ada dan besar debit masing-masing, serta karakteristik sumber air dan
saluran-saluran yang ada. Analisis terhadap data-data hidrologis ini sangat berpengaruh
terhadap kondisi perkolaman dan keberhasilan pembenihan ikan pada umumnya serta
sistem tata saluran pada khususnya.
Bulan
No. Kegiatan
6 7 8 9 10 11 12
1. Penyusunan TOR
2. Laporan Pendahuluan
3. Pelaksanaan Kegiatan
- Survey teknis
- Survey non teknis
- Pengukuran dan pemetaan
- Analisis kesesuaian lahan
- Penyusunan DED BBI
4. Pelaporan kemajuan
7
5. Pelaporan akhir
6. Seminar laporan akhir
7. Perbaikan laporan akhir
Kegiatan ini melibatkan berbagai atau multi disiplin ilmu terbait yang memiliki
tugas pokok dan fungsi yang berbeda dan saling terkait: