1
1. Latar Belakang Kabupaten Penajam Paser Utara dibentuk berdasarkan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pembentukan
Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur. Secara
geografis, Kabupaten Penajam Paser Utara terletak antara 00 o48’29” -
01o36’37” Lintang Selatan dan 116o19’30” - 116o56’35” Bujur Timur. Posisi
Kabupaten Penajam Paser Utara sangat strategis, yakni sebagai pintu
gerbang transportasi laut dan transportasi darat menuju Provinsi
Kalimantan Selatan serta merupakan jalur pergerakan barang dan jasa
lintas Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Selatan. Di
sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai
Barat, sedangkan pada sebelah Utara berbatasan dengan Kota Balikpapan.
Berlakunya Undang-Undang Otonomi Daerah merupakan titik tolak
Pemerintah Daerah yang sangat strategis untuk dapat mengoptimalkan
dalam menggali, mengembangkan dan mengelola aset-aset serta
sumberdaya yang dimiliki sehingga dapat memberikan kontribusi bagi
perkembangan pembangunan dan ekonomi daerah. Oleh karena itu setiap
daerah harus mencermati sektor-sektor strategis dan potensial untuk
dikembangkan sehingga dapat membantu menopang pembangunan
daerah, memberikan nilai manfaat serta menghasilkan produktifitas yang
tinggi bagi pembangunan daerah maupun peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Saat ini Kabupaten Penajam Paser Utara telah memiliki aset berupa
pelabuhan yaitu Pelabuhan Penajam yang terletak di Kelurahan
Buluminung, Kecamatan Penajam. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2008 tentang Pelayaran, pengertian pelabuhan adalah tempat yang
terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu
sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang
dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang,
dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh
kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan
pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat
perpindahan intra dan antarmoda transportasi.
Mengacu pada pengertian pelabuhan tersebut serta mengingat
letak strategis Kabupaten Penajam Paser Utara, maka ada banyak hal yang
dapat dilakukan dalam pemanfaatan kawasan di sekitar pelabuhan yang
tentunya akan memberikan kontribusi bagi perkembangan pembangunan
dan perekonomian daerah. Namun amat disayangkan pemanfaatan
kawasan di sekitar Pelabuhan Penajam masih belum optimal sehingga
menyebabkan masih rendahnya nilai investasi di Pelabuhan Penajam dari
yang seharusnya bisa didapatkan. Adapun contoh jenis usaha yang dapat
dilakukan dalam rangka pengoptimalan pelabuhan antara lain seperti;
1. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
2. Pembangunan Fasilitas terminal curah;
3. Pembangunan Warehouse (Pergudangan);
4. Pembangunan Open Yard (Pergudangan Terbuka untuk Peti
2
kemas);
5. Manajemen Kontainer, dan lain-lain.
3. Sasaran Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, sasaran difokuskan pada
lima jenis usaha pengelolaan, yaitu:
1. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
2. Pembangunan Fasilitas Terminal Curah;
3. Pembangunan Warehouse (pergudangan);
4. Pembangunan Open Yard (pergudangan terbuka untuk peti
kemas);
5. Manajemen Kontainer.
4
tersebut.
1.3. Menyusun Naskah Akademik sebagai dasar rancangan
Peraturan Daerah yang menjadi payung hukum usaha
pengelolaan limbah B3.
5
makro yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Penajam
Paser Utara dari pembangunan terminal curah pada
pelabuhan penajam.
e. Aspek Sosial Budaya: menganalisa dampak yang dialami
masyarakat sekitar wilayah rencana pembangunan
terminal curah. Informasi mengenai hal ini dapat diperoleh
dengan teknik sampling.
6
3.2. Analisa Pra Detail Enginering Design (DED) yang memuat
tentang gambaran umum Enginering Design Pembangunan
Warehouse (Pergudangan), diantaranya, kebutuhan luas
lahan, kebutuhan infrastruktur pendukung dan estimasi biaya
DED tersebut.
3.3. Menyusun Naskah Akademik sebagai dasar rancangan
Peraturan Daerah yang menjadi payung hukum usaha
Pembangunan Warehouse (Pergudangan).
7
usaha tersebut melalui berbagai metode survey sosial.
4.2. Analisa Pra Detail Enginering Design (DED) yang memuat
tentang gambaran umum Enginering Design Pembangunan
Open Yard (Terminal Peti Kemas), diantaranya kebutuhan luas
lahan, kebutuhan infrastruktur pendukung dan estimasi biaya
DED tersebut.
4.3. Menyusun Naskah Akademik sebagai dasar rancangan
Peraturan Daerah yang menjadi payung hukum usaha
Pembangunan Open Yard (Terminal Peti Kemas).
8
tersebut.
5.3. Menyusun Naskah Akademik sebagai dasar rancangan
Peraturan Daerah yang menjadi payung hukum usaha
manajemen container.
4. Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan ini adalah di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara
dengan wilayah kajian Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser
Utara.
5. Sumber Pendanaan ini bersumber dari APBD Kabupaten Penajam Paser Utara
Pendanaan Tahun Anggaran 2021 melalui DPA Kegiatan Kajian Penelitian dan
Pengembangan Perhubungan dengan Nomor DPA SKPD : 917/5287/DPA-
SKPD/BAPELITBANG/XII/2020 dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
sebagaimana pada lampiran KAK sebesar Rp. 1.698.033.690 (satu milyar
enam ratus Sembilan puluh delapan juta tiga puluh tiga ribu enam ratus
Sembilan puluh rupiah).
Peraturan Pemerintah:
9
1. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhan;
2. ………………….
Peraturan Menteri:
1. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015
tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut;
2. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 432 Tahun 2017
tentang Penetapan Rencana Induk pelabuhan Nasional;
3. ……………………..
Peraturan Daerah:
1. Peraturan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 3 Tahun
2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Penajam
Paser Utara Tahun 2011-2031;
2. ……………………
11. Lingkup Kegiatan Ruang lingkup kegiatan dalam hal ini adalah tahapan/jenis kegiatan yang
harus dilaksanakan oleh penyedia jasa konsultansi pada pekerjaan Kajian
Pemanfaatan Pelabuhan Kabupaten Penajam Paser Utara yang meliputi
kegiatan, sebagai berikut :
1. Kegiatan Persiapan;
2. Presentasi Draft Laporan Pendahuluan;
3. Kegiatan Survey dan Pengumpulan Data untuk mendapatkan Data
Sekunder dan Data Primer;
4. Kegiatan Pengolahan dan Analisis Data;
5. Presentasi Draft Laporan Antara;
6. Kegiatan Penyusunan Draft Laporan Akhir;
7. Presentasi Draft Laporan Akhir dan
8. Finalisasi Laporan Akhir, yang dilengkapi dengan album peta dan
video interaktif Penelitian dan Pengembangan Perhubungan/
Pelabuhan Buluminung Kabupaten Penajam Paser Utara.
12. Keluaran Keluaran atau produk yang diharapkan dari Kajian Pemanfaatan
Pelabuhan Kabupaten Penajam Paser Utara, adalah :
1. Laporan Pendahuluan, yang subtansinya lebih ditekankan pada
metodologi dan pendekatan penelitian yang digunakan dalam
menangani pekerjaan ini;
2. Laporan Antara, yang substansinya berisi data/fakta, informasi
lapangan dan analisisnya;
3. Draft Laporan Akhir yang memuat hasil analisa Studi Kelayakan
Rencana Usaha, Pra Detail Enginering Design (DED) untuk masing-
masing dari lima jenis usaha yang difokuskan (Pengelolaan Limbah
10
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Pembangunan Fasilitas
Terminal Curah, Pembangunan Warehouse (Pergudangan),
Pembangunan Open Yard (pergudangan terbuka untuk peti kemas),
Manajemen Kontainer);
4. Laporan Akhir Kajian Pemanfaatan Kawasan di Sekitar Pelabuhan;
5. Naskah Akademik untuk penyusunan Draft Rancangan Peraturan
Daerah;
6. Album Peta;
7. Video interaktif mengenai profil potensi Kawasan di Sekitar
Pelabuhan Penajam yang disajikan dalam tampilan yang menarik
dan mudah pahami, yang isinya merangkum seluruh laporan profil
potensi Kawasan di Sekitar Pelabuhan Penajam tersebut.
6. Laporan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
7. Laporan Pembangunan Fasilitas terminal curah;
8. Laporan Pembangunan Warehouse (Pergudangan);
9. Laporan Pembangunan Open Yard (Pergudangan Terbuka untuk
Peti kemas);
8. Laporan Manajemen Kontainer, dan lain-lain.
13. Peralatan, Adapun peralatan, material, personil dan fasilitas yang disediakan antara
material, lain:
personil dan 1. Pengguna jasa akan menyediakan para stafnya untuk dilibatkan
fasilitas dari dalam membantu pekerjaan ini.
Pengguna 2. Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa dapat
Anggaran digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa.
3. Beberapa data hasil studi ataupun data lain yang pernah dilakukan
oleh instansi pengguna jasa akan diberikan.
4. Akomodasi dan ruangan kantor berserta peralatan penunjang
administrasi perkantoran wajib disediakan oleh penyedia jasa
sedangkan dana operasional atas fungsionalisasi fasilitas tersebut
dapat menggunakan dana pelaksanaan kegiatan sesuai ketentuan
yang berlaku.
5. Pengguna jasa akan menyediakan kebutuhan lainnya yang
diperlukan dalam proses kegiatan ini
14. Peralatan dan Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan segala perlengkapan dan
material dari peralatan yang berkaitan dengan pekerjaan Jasa Konsultansi Kajian
penyedia jasa Penelitian Dan Pengembangan Perhubungan Kabupaten Penajam Paser
konsultansi Utara. Peralatan yang harus dimiliki dalam pelaksanaan pekerjaan Jasa
Konsultansi ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Komputer PC/Laptop;
2. GPS;
11
3. Printer;
4. Handycam dan Kamera Digital;
5. Kendaraan roda-4 dan roda-2 untuk tujuan mobilisasi;
6. Kantor untuk base-camp selama pelaksanaan pekerjaan
15. Lingkup Adapun lingkup kewenangan Penyedia Jasa, antara lain adalah :
kewenangan 1. Konsultan bertanggung-jawab secara profesional atas pekerjaan
penyedia jasa sesuai dengan ketentuan dan kode tata laku yang berlaku;
2. Tanggung jawab yang menjadi beban konsultan meliputi :
a. Hasil karya teknis harus memenuhi persyaratan standar karya
penelitian, perencanaan dan kajian yang berlaku;
b. Hasil karya harus mengakomodasi batasan-batasan yang
diberikan seperti pembiayaan, waktu penyelesaian dan mutu
pekerjaan;
c. Konsultan perencana harus memiliki fasilitas dan peralatan
memadai yang digunakan.
16. Jangka waktu Jangka waktu penyelesaian kegiatan adalah 3 (tiga) bulan atau 90
penyelesaian (sembilan puluh) hari kalender terhitung sejak keluarnya Surat Perintah
kegiatan Mulai Kerja (SPMK).
Tenaga Ahli
Adapun untuk masing-masing fokus jenis usaha dibagi dalam tim tenaga
ahli sebagai berikut:
1. Tim Tenaga Ahli Pengelolaan Limbah Bahan berbahaya dan Beracun
(B3):
a. Ahli Lingkungan
Ahli Lingkungan sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan
minimal S-2 dengan pengalaman minimal 3 tahun keahlian yang
harus dimiliki adalah kemampuan melakukan analisa kebijakan
dalam pengelolaan limbah B3, kemampuan mengelola menganalisa
data primer dan sekunder mengenai kondisi lingkungan secara
umum serta pengambilan keputusan di lapangan jika diperlukan,
diutamakan memiliki sertifikasi kompetensi AMDAL dan sertifikasi
auditor lingkungan dan kursus-kursus atau pelatihan khusus dalam
bidang lingkungan.
13
b. Ahli Kesehatan Masyarakat
Ahli Kesehatan Masyarakat sebanyak 1 (satu) orang dengan
pendidikan Minimal S-2 dengan pengalaman minimal 3 tahun
keahlian yang harus dimiliki adalah kemampuan mengelola
menganalisa data primer dan sekunder mengenai kondisi
lingkungan secara umum serta pengambilan keputusan di lapangan
jika diperlukan, diutamakan memiliki sertifikasi kompetensi AMDAL
dan kursus-kursus atau pelatihan khusus dalam bidang kesehatan
masyarakat.
c. Ahli Kimia
Ahli Kimia sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan Minimal S-2
dengan pengalaman minimal 3 tahun keahlian yang harus dimiliki
adalah kemampuan mengelola dan menganalisa data primer dan
data sekunder mengenai pekerjaan yang berkaitan dengan
pengelolaan lingkungan baik air, tanah dan udara. Keahlian
dibuktikan dengan pengalaman kerja menangani kegiatan survei
dan analisa tentang kualitas lingkungan secara komprehensif
minimal 3 tahun terakhir dan diutamakan memiliki sertifikasi
kompetensi AMDAL dan kursus-kursus di bidang pengelolahan
lingkungan hidup.
d. Ahli Biologi
Ahli Biologi sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan minimal S-2
dengan pengalaman minimal 3 tahun keahlian yang harus dimiliki
adalah kemampuan mengelola dan menganalisa data primer dan
data sekunder mengenai pekerjaan yang berkaitan dengan analisa
biota dan abiota lingkungan disekitar lokasi kegiatan. Keahlian
dibuktikan dengan pengalaman kerja menangani kegiatan survei
dan analisa tentang jumlah serta kualitas biota dan abiota minimal
3 tahun terakhir dan diutamakan yang memiliki sertifikasi
kompetensi AMDAL dan kursus-kursus di bidang pengelolahan
lingkungan hidup.
e. Ahli Ekonomi
Ahli Ekonomi sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan minimal
S-2 dengan pengalaman minimal 3 tahun keahlian yang harus
dimiliki adalah kemampuan mengelola dan menganalisa data
primer dan data sekunder mengenai pekerjaan yang berkaitan
dengan analisa potensi ekonomi pada lingkungan disekitar lokasi
kegiatan. Keahlian dibuktikan dengan pengalaman kerja menangani
kegiatan survei dan analisa potensi ekonomi minimal 3 tahun
terakhir dan diutamakan yang memiliki sertifikasi analis potensi
14
ekonomi regional dan kursus-kursus atau pelatihan khusus dalam
bidang ekonomi.
f. Ahli Industri
Ahli Industri sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan minimal S-
1 Teknik Industri dengan pengalaman di bidangnya paling sedikit 5
(lima) tahun. Personil ini harus memiliki wawasan yang luas tentang
industri dan dapat memberikan masukan kepada team leader
dalam menyusun Studi Kelayakan.
15
dalam hal teknis terkait sarana prasarana yang dibutuhkan dalam
pembangunan terminal curah.
e. Ahli Hukum dan Kelembagaan
Ahli Hukum dan Kelembagaan sebanyak 1 (satu) orang dengan
pendidikan minimal S1 Hukum dengan pengalaman dengan
pengalaman di bidangnya dalam paling sedikit 5 (Lima) tahun.
Personil ini harus memiliki wawasan yang luas dan dapat
memberikan masukan kepada team leader dalam pemilihan dan
penentuan konsep perencanaan terkait dengan penyusunan
naskah akademik.
17
Personil ini harus memilik wawasan yang luas dan dapat
memberikan masukan kepada team leader dalam pemilihan dan
penentuan konsep perencanaan terkait dengan bidang lingkungan.
f. Ahli Konstruksi
Ahli Konstruksi sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan minimal
S1 Teknik Sipil dengan pengalaman di bidangnya dalam paling
sedikit 5 (lima) tahun. Personil ini harus memilik wawasan yang luas
dan dapat memberikan masukan kepada team leader dalam hal
teknis terkait sarana prasarana yang dibutuhkan dalam
pembangunan terminal curah.
g. Ahli Hukum dan Kelembagaan
Ahli Hukum dan Kelembagaan sebanyak 1 (satu) orang dengan
pendidikan minimal S1 Hukum dengan pengalaman dengan
pengalaman di bidangnya dalam paling sedikit 5 (Lima) tahun.
Personil ini harus memiliki wawasan yang luas dan dapat
memberikan masukan kepada team leader dalam pemilihan dan
penentuan konsep perencanaan terkait dengan penyusunan naskah
akademik.
Tenaga Pendukung
Adapun Tenaga Pendukung yang dibutuhkan antara lain:
1. Surveyor Sebanyak 20 (dua puluh) orang dengan latar pendidikan
minimal D-3.
2. Operator Pemetaan/GIS/CAD sebanyak 2 (dua) orang dengan latar
pendidikan minimal SMA/SMK sederajat.
3. Tenaga Administrasi Sebanyak 2 (dua) orang dengan latar
pendidikan minimal SMA/SMK sederajat.
18. Jadwal tahapan Jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut:
19
pelaksanaan I II III
No Pekerjaan
kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
Presentasi
2 Draft Laporan
Pendahuluan
Survey dan
3 Pengumpulan
Data
Pengolahan
4 Data dan
Analisa
Presentasi
Draft
5
Laporan
Antara
Penyusunan
Draft
Laporan
6
Akhir,
Naskah
Akademik
Presentasi
7 Draft Laporan
Akhir
Finalisasi dan
Penyerahan
Laporan
Akhir,
8
Naskah
Akademik
dan Album
Peta,
19. Pelaporan Jumlah dan jenis laporan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan
Laporan ini merupakan laporan awal atau pertama, yang berisi
persiapan dan rencana kerja konsultan dalam melaksanakan
pekerjaan dengan substansi materi sebagai berikut :
a. Interpretasi dan apresiasi konsultan dalam menangani
pekerjaan.
b. Metodologi dan pendekatan yang akan dilaksanakan
c. Rencana kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
d. Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan.
e. Komposisi dan jumlah tenaga ahli yang akan dipakai.
3. Laporan Akhir
Laporan Akhir disampaikan merupakan penyempurnaan Laporan
Draft Akhir. Laporan ini dapat disetujui oleh Pemberi Jasa apabila
Tim Teknis telah melakukan koreksi laporan berdasarkan
masukan hasil diskusi dan seminar serta sesuai dengan Kerangka
Acuan Kerja (KAK). Panitia Penerima Hasil Pekerjaan terhadap
hasil yang diserahkan yang selanjutnya dibuat dalam berita acara.
20. Penyajian Penyajian laporan dibuat dalam bentuk tertulis yang dilengkapi dengan
Laporan gambar-gambar, tabel, foto dan lainnya dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Kertas ukuran A-4, jenis kertas plainsheet paper dengan pembatas
kertas berwarna;
2. Tulisan tegak standar, jelas, huruf cetak bukan dot matrix, spasi 1,5
dengan warna tulisan dan gambar menyesuaikan;
3. Kulit buku/cover bahan kertas foto dengan warna standar;
4. Buku laporan softcopy dalam bentuk compact disk (CD) khusus untuk
Laporan Akhir dalam bentuk harddisk 1 Tera.
21
20. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan
Negeri dalam wilayah Negara Republik Indonesia dalam hal ini di Kabupaten
Penajam Paser Utara.
21. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
Kerjasama pelaksanaan kegiatan ini, maka persyaratan berikut harus dipatuhi :
1. Ada surat kerjasama antar pihak yang terlibat;
2. Tanggung jawab pelaksanaan pekerjaan tetap ada di perusahaan yang
memenangkan pekerjaan ini.
22