Anda di halaman 1dari 23

KERANGKA ACUAN KERJA

KAJIAN PEMANFAATAN PELABUHAN


KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA


BADAN PERENCANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
2020
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KAJIAN PEMANFAATAN KAWASAN DI SEKITAR PELABUHAN PENAJAM

1
1. Latar Belakang Kabupaten Penajam Paser Utara dibentuk berdasarkan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pembentukan
Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur. Secara
geografis, Kabupaten Penajam Paser Utara terletak antara 00 o48’29” -
01o36’37” Lintang Selatan dan 116o19’30” - 116o56’35” Bujur Timur. Posisi
Kabupaten Penajam Paser Utara sangat strategis, yakni sebagai pintu
gerbang transportasi laut dan transportasi darat menuju Provinsi
Kalimantan Selatan serta merupakan jalur pergerakan barang dan jasa
lintas Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Selatan. Di
sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai
Barat, sedangkan pada sebelah Utara berbatasan dengan Kota Balikpapan.
Berlakunya Undang-Undang Otonomi Daerah merupakan titik tolak
Pemerintah Daerah yang sangat strategis untuk dapat mengoptimalkan
dalam menggali, mengembangkan dan mengelola aset-aset serta
sumberdaya yang dimiliki sehingga dapat memberikan kontribusi bagi
perkembangan pembangunan dan ekonomi daerah. Oleh karena itu setiap
daerah harus mencermati sektor-sektor strategis dan potensial untuk
dikembangkan sehingga dapat membantu menopang pembangunan
daerah, memberikan nilai manfaat serta menghasilkan produktifitas yang
tinggi bagi pembangunan daerah maupun peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Saat ini Kabupaten Penajam Paser Utara telah memiliki aset berupa
pelabuhan yaitu Pelabuhan Penajam yang terletak di Kelurahan
Buluminung, Kecamatan Penajam. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2008 tentang Pelayaran, pengertian pelabuhan adalah tempat yang
terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu
sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang
dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang,
dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh
kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan
pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat
perpindahan intra dan antarmoda transportasi.
Mengacu pada pengertian pelabuhan tersebut serta mengingat
letak strategis Kabupaten Penajam Paser Utara, maka ada banyak hal yang
dapat dilakukan dalam pemanfaatan kawasan di sekitar pelabuhan yang
tentunya akan memberikan kontribusi bagi perkembangan pembangunan
dan perekonomian daerah. Namun amat disayangkan pemanfaatan
kawasan di sekitar Pelabuhan Penajam masih belum optimal sehingga
menyebabkan masih rendahnya nilai investasi di Pelabuhan Penajam dari
yang seharusnya bisa didapatkan. Adapun contoh jenis usaha yang dapat
dilakukan dalam rangka pengoptimalan pelabuhan antara lain seperti;
1. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
2. Pembangunan Fasilitas terminal curah;
3. Pembangunan Warehouse (Pergudangan);
4. Pembangunan Open Yard (Pergudangan Terbuka untuk Peti

2
kemas);
5. Manajemen Kontainer, dan lain-lain.

Pengelolaan pelabuhan, merupakan persoalan yang rumit dan


membutuhkan pengaturan teknis dan mendetail, sehingga diperlukan
kajian yang sistematis dan komperehensif sebagai dasar pertimbangan
dalam mengambil kebijakan yang tepat.
Berdasarkan uraian tersebut Badan Perencanaan Penelitian dan
Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Penajam Paser Utara
memandang perlu untuk membuat sebuah kajian tentang pemanfaatan
dan pengelolaan kawasan di sekitar Pelabuhan Penajam. Diharapkan
kajian yang dihasilkan akan menjadi guidance dalam pengambilan
kebijakan yang tepat dan optimal dalam pengelolaan dan pemanfaatan
kawasan di sekitar Pelabuhan Penajam, sehingga mampu menghasilkan
produktifitas yang tinggi bagi pembangunan daerah maupun peningkatan
kesejahteraan masyarakat.

2. Maksud Maksud layanan konsultansi ini adalah untuk membantu Badan


dan Tujuan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten
Penajam Paser Utara dalam menyediakan Kajian Pemanfaatan di
Kawasan Sekitar Pelabuhan Penajam yang sistematis dan komperehensif
serta berorientasi profit.

Sedangkan Tujuan dari tersedianya Kajian Pemanfaatan di Kawasan


Sekitar Pelabuhan Penajam adalah:
1. Tersedianya profil lengkap Pelabuhan Penajam;
2. Mengetahui potensi pemanfaatan dan pengelolaan Pelabuhan
Penajam seoptimal mungkin;
3. Mengetahui kendala dalam pemanfaatan dan pengelolaan
Pelabuhan Penajam;
4. Merumuskan analisa peluang usaha secara mendalam, detil,
sistematis dan komperehensif bagaimana untuk mengoptimalkan
potensi dan memanage kendala serta resiko yang dirumuskan
dalam Studi Kelayakan Usaha (Feasibility Study), Pra Detail
Engineering Design (DED) dan rancangan Naskah Akademik.

3. Sasaran Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, sasaran difokuskan pada
lima jenis usaha pengelolaan, yaitu:
1. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
2. Pembangunan Fasilitas Terminal Curah;
3. Pembangunan Warehouse (pergudangan);
4. Pembangunan Open Yard (pergudangan terbuka untuk peti
kemas);
5. Manajemen Kontainer.

Adapun detil sasaran dari masing-masing jenis usaha pengelolaan adalah


3
sebagai berikut:
1. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3),
beberapa sasaran yang akan dilakukan, adalah sebagai berikut :
1.1 . Analisa Aspek Kelayakan Usaha meliputi:
a. Aspek Pasar: menganalisa potensi supply and demand
terhadap usaha pengelolaan limbah B3 dari seluruh sub-
sektor usaha industri yang ada di Kabupaten Penajam
Paser Utara dan Pulau kalimantan, serta memproyeksikan
potensi pengembangan usaha industri pengelolaan limbah
B3 di kawasan sekitar Pelabuhan Penajam.
b. Aspek Manajemen: menganalisa bagaimana kegiatan dan
implementasi usaha pengelolaan limbah B3 yang berkaitan
dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
serta pengendalian usaha sehingga rencana usaha dapat
dinyatakan layak atau tidak layak untuk
dikembangkan,serta menganalisa peluang BUMD sebagai
pelaku usaha.
c. Aspek Teknis: menganalisa hal-hal yang berhubungan
dengan kondisi fisik lokasi pembangunan dan aspek-aspek
oparasional dalam pengelolaan limbah B3, kebutuhan
peralatan, dan lain-lain. Hal ini memberikan peluang
beberapa alternatif teknologi yang digunakan dalam
mendorong terealisasinya pembangunan.
d. Aspek Finansial: menganalisa usaha pengelolaan limbah B3
dengan menggunakan berbagai macam indeks yang disebut
dengan kriteria investasi, kajian finansial pada prinsipnya
menghitung besaran tingkat pengembalian dana yang akan
diinvestasikan dalam pembangunan sarana dan prasarana,
yang mencakup parameter :
 Metode Nilai Sekarang Bersih/NPV (Net Present
Value)
 Metode Tingkat Pengembalian Internal / IRR
(Internal Rate of Return)
 Jangka Waktu Pengembalian Investasi (Payback-
Period)
e. Aspek Sosial: mengidentifikasi daya dukung sosial
masyarakat pada lokasi dimana rencana kegiatan/ usaha
pengolahan limbah B3, selain itu mengidentifikasi faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap daya dukung sosial
masyarakat terhadap rencana usaha pengelolaan limbah
B3 di kawasan sekitar Pelabuhan Penajam.
1.2. Analisa Pra Detail Enginering Design (DED) yang memuat
tentang gambaran umum Enginering Design usaha
pengelolaan limbah B3, diantaranya, kebutuhan luas lahan,
kebutuhan infrastruktur pendukung dan estimasi biaya DED

4
tersebut.
1.3. Menyusun Naskah Akademik sebagai dasar rancangan
Peraturan Daerah yang menjadi payung hukum usaha
pengelolaan limbah B3.

2. Pembangunan Fasilitas Terminal Curah, beberapa sasaran yang


akan dilakukan, adalah sebagai berikut:
2.1. Analisa Aspek Kelayakan Usaha meliputi:
a. Aspek Pasar (Supply and Demand): menganalisa potensi
sumber daya alam (minyak kelapa sawit, minyak bumi dan
potensi lainnya) dari seluruh sub-sektor industri, pelaku
usaha eksisting dan memproyeksikan potensi
pengembangan usaha industri dari Penajam Paser Utara
dan daerah sekitar yang memerlukan adanya terminal
curah di Penajam Paser Utara (supply) dan permintaan
pasar terhadap produk olahan minyak dari Penajam Paser
Utara (demand).
b. Aspek Teknis: menganalisa aspek-aspek yang
berhubungan dengan kondisi fisik diantaranya rencana
lokasi pembangunan, aspek operasional terminal curah,
kepelabuhanan, jalur pelayaran, kebutuhan peralatan dan
lain-lain. Hal ini memberikan peluang beberapa alternatif
teknologi yang akan digunakan dalam mewujudkan
rencana pembangunan terminal curah sehingga layak
untuk dibangun.
c. Aspek Manajemen: Menganalisa sistem pengelolaan dan
badan pengeloa yang akan menjalankan usaha terminal
curah serta memperhitungkan aspek kebutuhan sumber
daya manusia yang tepat untuk pembangunan dan
pengembangan terminal curah. Terminal curah yang akan
dibangun dapat dikelola oleh Pemerintah Daerah baik
dalam bentuk UPT maupun melalui Perusahaan Umum
Daerah (PERUSDA).
d. Aspek Finansial/Investasi: menganalisa pembangunan
terminal curah dengan menggunakan berbagai macam
indeks yang disebut dengan kriteria investasi, Kajian
finansial pada prinsipnya menghitung besaran tingkat
pengembalian dana yang akan diinvestasikan dalam
pembangunan terminal curah, yang mencakup parameter :
 Metode Nilai Sekarang Bersih / NPV (Net Present Value)
 Titik Impas / BEP (Break Even Point)
 Metode Tingkat Pengembalian Internal / IRR (Internal
Rate of Return)
 Jangka Waktu Pengembalian investasi (Payback-Period)
pada prinsipnya menghitung besaran manfaat ekonomi

5
makro yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Penajam
Paser Utara dari pembangunan terminal curah pada
pelabuhan penajam.
e. Aspek Sosial Budaya: menganalisa dampak yang dialami
masyarakat sekitar wilayah rencana pembangunan
terminal curah. Informasi mengenai hal ini dapat diperoleh
dengan teknik sampling.

2.2. Analisa Pra Detail Engineering Design (DED) desain yang


memuat tentang gambaran umum enginering desain usaha
pengelolaan terminal curah diantaranya kebutuhan luas
lahan, kebutuhan infrastruktur pendukung dan estimasi biaya
DED tersebut.
2.3. Menyusun Naskah Akademik sebagai dasar rancangan perda
sebagai payung hukum usaha pembangunan terminal curah.

3. Pembangunan Warehouse (Pergudangan), beberapa sasaran yang


akan dilakukan, adalah sebagai berikut:
3.1. Analisa Aspek Kelayakan Usaha meliputi:
a. Aspek Pasar: dipergunakan untuk mempertahankan
eksistensi dan meningkatkan investasi yang nantinya
diperlukan untuk menganalisa strategi pemasaran yang
berupa menetapkan segmentasi pasar, menentukan target
pasar dan menentukan posisi pasar itu sendiri untuk
pergudangan yang akan dibangun
b. Aspek Manajemen: menganalisa managemen pengelolaan
pergudangan berupa pembangunan pergudangan,
pengelolaan pergudangan dan lain lain. Selain itu perlu jg
dilakukan analisis terhadap potensi SDM yang ada di
Kabupaten Penajam Paser Utara guna pemenuhan
kebutuhan tenaga kerja
c. Aspek Teknis: menganalisa tentang Sistem Managerial
Pergudangan yang berkaitan dengan ketersedian lahan
dan tempat, kondisi fisik lokasi pembangunan,
ketersediaan alat – alat serta bahan – bahan pendukung
untuk mendukung mewujudkan rencana pembangunan
yang tepat guna.
d. Aspek Finansial: menganalisa kelayakan ekonomi dan
finansial yang memperhitungkan perbandingan nilai biaya
manfaat dengan menggunakan indicator penghitungan :
 Benefit Cost Ratio (BCR)
 Net Present Value (NPV)
 Economic Internal Rate Of Return (EIRR)
e. Aspek Sosial: menganalisa dampak sosial terhadap
lingkungan di sekitar area rencana pembangunan.

6
3.2. Analisa Pra Detail Enginering Design (DED) yang memuat
tentang gambaran umum Enginering Design Pembangunan
Warehouse (Pergudangan), diantaranya, kebutuhan luas
lahan, kebutuhan infrastruktur pendukung dan estimasi biaya
DED tersebut.
3.3. Menyusun Naskah Akademik sebagai dasar rancangan
Peraturan Daerah yang menjadi payung hukum usaha
Pembangunan Warehouse (Pergudangan).

4. Pembangunan Open Yard (Pergudangan terbuka untuk Peti


Kemas), beberapa sasaran yang akan dilakukan, adalah sebagai
berikut:
4.1. Analisa Aspek Kelayakan Usaha meliputi:
a. Aspek Pasar: menganalisa tingkat pemanfaatan lapangan
penumpukan peti kemas, memprediksi arus barang dan
arus peti kemas pada tahun-tahun berikutnya dengan
menggunakan analisa regresi, sehingga dapat diketahui
apakah Terminal Peti Kemas Pelabuhan dapat melayani
proses bongkar muat (arus barang dan arus peti kemas)
pada tahun-tahun berikutnya.
b. Aspek Teknis: menganalisa hal-hal teknis yang
berhubungan dengan daya dukung fisik lokasi, kebutuhan
infrastruktur pendukung serta kebutuhan peralatan serta
analisa beberapa jenis teknologi yang dapat digunakan
dalam usaha terminal peti kemas kapasitas Terminal Peti
Kemas.
c. Aspek Manajemen: menganalisa sistem manajerial
pengelolaan usaha terminal peti kemas, kebutuhan
Sumber Daya Manusia (SDM) serta menganalisa peluang
pemerintah daerah melaui Badan Usaha Milik daerah
(BUMD) yang digunakan untuk menjadi pengelola usaha
terminal peti kemas tersebut.
d. Aspek Finansial: menganalisa kelayakan investasi dengan
memperhitungkan nilai investasi dengan nilai manfaat
yang akan diperoleh dari usaha pergudangan terbuka
untuk peti kemas (Open Yard) dengan mempertimbangkan
indicator investasi diantaranya benefit cost ratio (BCR),
Nett Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR),
juga memperhitungkan Nilai Break Event Point (BEP),
selain itu menganalisa sumber dana dan proyeksi
pengunaan dana untuk pengelolaan terminal peti kemas
pada kawasan Pelabuhan Buluminung.
e. Aspek Sosial: menganalisa dampak yang dialami
masyarakat sekitar wilayah rencana pengelolaan terminal
peti kemas, serta tingkat dukungan masyarakat terhadap

7
usaha tersebut melalui berbagai metode survey sosial.
4.2. Analisa Pra Detail Enginering Design (DED) yang memuat
tentang gambaran umum Enginering Design Pembangunan
Open Yard (Terminal Peti Kemas), diantaranya kebutuhan luas
lahan, kebutuhan infrastruktur pendukung dan estimasi biaya
DED tersebut.
4.3. Menyusun Naskah Akademik sebagai dasar rancangan
Peraturan Daerah yang menjadi payung hukum usaha
Pembangunan Open Yard (Terminal Peti Kemas).

5. Manajemen Kontainer, beberapa sasaran yang akan dilakukan,


adalah sebagai berikut:
5.1. Analisa Aspek Kelayakan Usaha meliputi:
a. Aspek Pasar: untuk mempertahankan eksistensi dan
meningkatkan investasi nantinya diperlukan untuk
menganalisa strategi pemasaran yang berupa menetapkan
segmentasi pasar (segmentation), menentukan target
pasar (Targetting) dan menentukan posisi pasar itu sendiri
(Positioning)
b. Aspek Teknis: menganalisa tentang sistem managerial
kontainer yang berkaitan dengan ketersedian lahan dan
tempat, kondisi fisik lokasi pembangunan, ketersediaan
alat – alat serta bahan – bahan pendukung untuk
mendukung mewujudkan rencana pembangunan yang
tepat guna.
c. Aspek Manajemen: Menganalisa managemen pengelolaan
kontainer berupa pergerakan kontainer yang meliputi
Discharging, OUT CY, In Depot, To Repair, From Repair, Out
Depot, In CY dan Loading. Selain itu perlu jg dilakukan
analisis terhadap potensi SDM yang ada di Kabupaten
Penajam Paser Utara guna pemenuhan kebutuhan tenaga
kerja
d. Aspek Finansial: Menganalisa kelayakan ekonomi dan
finansial yang memperhitungkan perbandingan nilai biaya
manfaat dengan menggunakan indicator penghitungan :
 Benefit Cost Ratio (BCR)
 Net Present Value (NPV)
 Economic Internal Rate Of Return (EIRR)
f. Aspek Sosial: menganalisa dampak yang dialami
masyarakat sekitar wilayah rencana pengelolaan
container.
5.2. Analisa Pra Detail Enginering Design (DED) yang memuat
tentang gambaran umum Enginering Design usaha
manajemen kontainer, diantaranya kebutuhan luas lahan,
kebutuhan infrastruktur pendukung dan estimasi biaya DED

8
tersebut.
5.3. Menyusun Naskah Akademik sebagai dasar rancangan
Peraturan Daerah yang menjadi payung hukum usaha
manajemen container.

4. Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan ini adalah di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara
dengan wilayah kajian Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser
Utara.

5. Sumber Pendanaan ini bersumber dari APBD Kabupaten Penajam Paser Utara
Pendanaan Tahun Anggaran 2021 melalui DPA Kegiatan Kajian Penelitian dan
Pengembangan Perhubungan dengan Nomor DPA SKPD : 917/5287/DPA-
SKPD/BAPELITBANG/XII/2020 dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
sebagaimana pada lampiran KAK sebesar Rp. 1.698.033.690 (satu milyar
enam ratus Sembilan puluh delapan juta tiga puluh tiga ribu enam ratus
Sembilan puluh rupiah).

6. Nama dan Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Penajam


Organisasi Paser Utara.
Kegiatan

7. Data Dasar Adapun data dasar yang tersedia antara lain:


1. Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka;
2. Kecamatan Dalam Angka;
3. Data PDRB Kabupaten Penajam Paser Utara.
4. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Penajam Paser Utara;
5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Penajam Paser Utara;

8. Studi-Studi Adapun studi-studi terdahulu yang telah dilakukan antara lain:


Terdahulu 1. Pembuatan RTRW Kabupaten Penajam Paser Utara;
2. Penyusunan RPJMD Kabupaten Penajam Paser Utara;
3. Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten Penajam Paser Utara
4. Masterplan Kawasan Industri Buluminung
5. Dokumen Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK)

9. Referensi Landasan hukum penyusunan Kajian Pemanfaatan Pelabuhan ini adalah


Hukum sebagai berikut :
Undang-Undang:
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pembentukan
Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian

Peraturan Pemerintah:
9
1. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhan;
2. ………………….

Peraturan Menteri:
1. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015
tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut;
2. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 432 Tahun 2017
tentang Penetapan Rencana Induk pelabuhan Nasional;
3. ……………………..

Peraturan Daerah:
1. Peraturan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 3 Tahun
2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Penajam
Paser Utara Tahun 2011-2031;
2. ……………………

Peraturan-peraturan lainnya yang terkait.

11. Lingkup Kegiatan Ruang lingkup kegiatan dalam hal ini adalah tahapan/jenis kegiatan yang
harus dilaksanakan oleh penyedia jasa konsultansi pada pekerjaan Kajian
Pemanfaatan Pelabuhan Kabupaten Penajam Paser Utara yang meliputi
kegiatan, sebagai berikut :
1. Kegiatan Persiapan;
2. Presentasi Draft Laporan Pendahuluan;
3. Kegiatan Survey dan Pengumpulan Data untuk mendapatkan Data
Sekunder dan Data Primer;
4. Kegiatan Pengolahan dan Analisis Data;
5. Presentasi Draft Laporan Antara;
6. Kegiatan Penyusunan Draft Laporan Akhir;
7. Presentasi Draft Laporan Akhir dan
8. Finalisasi Laporan Akhir, yang dilengkapi dengan album peta dan
video interaktif Penelitian dan Pengembangan Perhubungan/
Pelabuhan Buluminung Kabupaten Penajam Paser Utara.

12. Keluaran Keluaran atau produk yang diharapkan dari Kajian Pemanfaatan
Pelabuhan Kabupaten Penajam Paser Utara, adalah :
1. Laporan Pendahuluan, yang subtansinya lebih ditekankan pada
metodologi dan pendekatan penelitian yang digunakan dalam
menangani pekerjaan ini;
2. Laporan Antara, yang substansinya berisi data/fakta, informasi
lapangan dan analisisnya;
3. Draft Laporan Akhir yang memuat hasil analisa Studi Kelayakan
Rencana Usaha, Pra Detail Enginering Design (DED) untuk masing-
masing dari lima jenis usaha yang difokuskan (Pengelolaan Limbah

10
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Pembangunan Fasilitas
Terminal Curah, Pembangunan Warehouse (Pergudangan),
Pembangunan Open Yard (pergudangan terbuka untuk peti kemas),
Manajemen Kontainer);
4. Laporan Akhir Kajian Pemanfaatan Kawasan di Sekitar Pelabuhan;
5. Naskah Akademik untuk penyusunan Draft Rancangan Peraturan
Daerah;
6. Album Peta;
7. Video interaktif mengenai profil potensi Kawasan di Sekitar
Pelabuhan Penajam yang disajikan dalam tampilan yang menarik
dan mudah pahami, yang isinya merangkum seluruh laporan profil
potensi Kawasan di Sekitar Pelabuhan Penajam tersebut.
6. Laporan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
7. Laporan Pembangunan Fasilitas terminal curah;
8. Laporan Pembangunan Warehouse (Pergudangan);
9. Laporan Pembangunan Open Yard (Pergudangan Terbuka untuk
Peti kemas);
8. Laporan Manajemen Kontainer, dan lain-lain.

13. Peralatan, Adapun peralatan, material, personil dan fasilitas yang disediakan antara
material, lain:
personil dan 1. Pengguna jasa akan menyediakan para stafnya untuk dilibatkan
fasilitas dari dalam membantu pekerjaan ini.
Pengguna 2. Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa dapat
Anggaran digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa.
3. Beberapa data hasil studi ataupun data lain yang pernah dilakukan
oleh instansi pengguna jasa akan diberikan.
4. Akomodasi dan ruangan kantor berserta peralatan penunjang
administrasi perkantoran wajib disediakan oleh penyedia jasa
sedangkan dana operasional atas fungsionalisasi fasilitas tersebut
dapat menggunakan dana pelaksanaan kegiatan sesuai ketentuan
yang berlaku.
5. Pengguna jasa akan menyediakan kebutuhan lainnya yang
diperlukan dalam proses kegiatan ini

14. Peralatan dan Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan segala perlengkapan dan
material dari peralatan yang berkaitan dengan pekerjaan Jasa Konsultansi Kajian
penyedia jasa Penelitian Dan Pengembangan Perhubungan Kabupaten Penajam Paser
konsultansi Utara. Peralatan yang harus dimiliki dalam pelaksanaan pekerjaan Jasa
Konsultansi ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Komputer PC/Laptop;
2. GPS;
11
3. Printer;
4. Handycam dan Kamera Digital;
5. Kendaraan roda-4 dan roda-2 untuk tujuan mobilisasi;
6. Kantor untuk base-camp selama pelaksanaan pekerjaan

15. Lingkup Adapun lingkup kewenangan Penyedia Jasa, antara lain adalah :
kewenangan 1. Konsultan bertanggung-jawab secara profesional atas pekerjaan
penyedia jasa sesuai dengan ketentuan dan kode tata laku yang berlaku;
2. Tanggung jawab yang menjadi beban konsultan meliputi :
a. Hasil karya teknis harus memenuhi persyaratan standar karya
penelitian, perencanaan dan kajian yang berlaku;
b. Hasil karya harus mengakomodasi batasan-batasan yang
diberikan seperti pembiayaan, waktu penyelesaian dan mutu
pekerjaan;
c. Konsultan perencana harus memiliki fasilitas dan peralatan
memadai yang digunakan.

16. Jangka waktu Jangka waktu penyelesaian kegiatan adalah 3 (tiga) bulan atau 90
penyelesaian (sembilan puluh) hari kalender terhitung sejak keluarnya Surat Perintah
kegiatan Mulai Kerja (SPMK).

17. Personil Team Leader


Team Leader sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan minimal
S-3 Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman di bidangnya
dalam menangani proyek-proyek Kajian Pemanfaatan Pelabuhan dan
mempunyai pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun.
Team leader bertugas sebagai koordinator tenaga ahli.
bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pekerjaan dan
memberikan arahan teknis kepada setiap anggota tim untuk melakukan
serangkaian pekerjaan perencanaan sesuai ketentuan dan bidang
keahlian masing-masing tenaga ahli. Tugas dan tanggung jawab team
leader, secara umum sebagai berikut :
a. Mengkoordinir tenaga ahli,
b. Bertanggung jawab terhadap operasional proyek,
c. Menyusun jadwal kerja, penugasan tenaga ahli sesuai dengan
disiplin ilmu masing-masing,
d. Memberikan arahan-arahan dan masukan yang bersifat teknis,
mengambil keputusan dan menerima berbagai masukan dari tim
teknis yang disediakan oleh Pengguna Jasa.
e. Secara khusus sesuai substansi pekerjaan yang akan dilaksanakan,
tugas dan tanggung jawab team leader sebagai berikut :
f. Mengkoordinir seluruh kegiatan tim konsultan selama pelaksanaan
kegiatan penyusunan Kajian Pemanfaatan Pelabuhan Kabupaten
Penajam Paser Utara;
g. Menyusun konsep jadwal rencana kegiatan sebagai bahan
pembahasan tim;
12
h. Melakukan koordinasi dengan pemberi tugas/penanggung jawab
kegiatan, instansi terkait serta pihak-pihak terkait lainnya;
i. Melakukan evaluasi dan monitoring terhadap kegiatan seluruh
personil tim konsultan kegiatan Kajian Pemanfaatan Pelabuhan
Kabupaten Penajam Paser Utara secara konsisten;
j. Melaporkan ”progress” kegiatan tim kepada Pemberi Tugas
kegiatan secara tertulis, dan sistematis;
k. Bertanggung jawab penuh terhadap kualitas produk kegiatan tim;
l. Mengkoordinir diskusi dan pembahasan rumusan konsep
penyusunan Kajian Potensi Sumber Daya Alam Kabupaten Penajam
Paser Utara dengan pihak pemberi tugas serta pihak instansi
terkait lainnya;
m. Memonitor progress dan kinerja personil tim selama kegiatan
berjalan;
n. Membuat laporan kegiatan secara berkala dan menyusun laporan
pendahuluan, konsep laporan antara dan laporan akhir (Final
Report), serta ringkasan executive, Naskah Akademik untuk
penyusunan Draft Rancangan Peraturan Daerah tentang Penyertaan
Modal Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dan video
interaktif potensi sumber daya alam kab, PPU serta Album peta
sebaran Potensi Sumber Daya Alam Kabupaten Penajam Paser
Utara dan hilirisasi yang sudah ada dan akan dikembangkan;
o. Mengadakan koordinasi, diskusi secara konsisten, baik koordinasi
horizontal dengan tenaga ahli dalam tim maupun koordinasi
vertical dengan pihak-pihak eksternal (Pemberi Tugas, Instansi
Pemerintah dan Non Pemerintah yang terkait);
p. Melakukan identifikasi dan analisis mengenai kondisi wilayah yang
ada dan prospek ke depannya;

Tenaga Ahli
Adapun untuk masing-masing fokus jenis usaha dibagi dalam tim tenaga
ahli sebagai berikut:
1. Tim Tenaga Ahli Pengelolaan Limbah Bahan berbahaya dan Beracun
(B3):
a. Ahli Lingkungan
Ahli Lingkungan sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan
minimal S-2 dengan pengalaman minimal 3 tahun keahlian yang
harus dimiliki adalah kemampuan melakukan analisa kebijakan
dalam pengelolaan limbah B3, kemampuan mengelola menganalisa
data primer dan sekunder mengenai kondisi lingkungan secara
umum serta pengambilan keputusan di lapangan jika diperlukan,
diutamakan memiliki sertifikasi kompetensi AMDAL dan sertifikasi
auditor lingkungan dan kursus-kursus atau pelatihan khusus dalam
bidang lingkungan.
13
b. Ahli Kesehatan Masyarakat
Ahli Kesehatan Masyarakat sebanyak 1 (satu) orang dengan
pendidikan Minimal S-2 dengan pengalaman minimal 3 tahun
keahlian yang harus dimiliki adalah kemampuan mengelola
menganalisa data primer dan sekunder mengenai kondisi
lingkungan secara umum serta pengambilan keputusan di lapangan
jika diperlukan, diutamakan memiliki sertifikasi kompetensi AMDAL
dan kursus-kursus atau pelatihan khusus dalam bidang kesehatan
masyarakat.
c. Ahli Kimia
Ahli Kimia sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan Minimal S-2
dengan pengalaman minimal 3 tahun keahlian yang harus dimiliki
adalah kemampuan mengelola dan menganalisa data primer dan
data sekunder mengenai pekerjaan yang berkaitan dengan
pengelolaan lingkungan baik air, tanah dan udara. Keahlian
dibuktikan dengan pengalaman kerja menangani kegiatan survei
dan analisa tentang kualitas lingkungan secara komprehensif
minimal 3 tahun terakhir dan diutamakan memiliki sertifikasi
kompetensi AMDAL dan kursus-kursus di bidang pengelolahan
lingkungan hidup.
d. Ahli Biologi
Ahli Biologi sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan minimal S-2
dengan pengalaman minimal 3 tahun keahlian yang harus dimiliki
adalah kemampuan mengelola dan menganalisa data primer dan
data sekunder mengenai pekerjaan yang berkaitan dengan analisa
biota dan abiota lingkungan disekitar lokasi kegiatan. Keahlian
dibuktikan dengan pengalaman kerja menangani kegiatan survei
dan analisa tentang jumlah serta kualitas biota dan abiota minimal
3 tahun terakhir dan diutamakan yang memiliki sertifikasi
kompetensi AMDAL dan kursus-kursus di bidang pengelolahan
lingkungan hidup.
e. Ahli Ekonomi
Ahli Ekonomi sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan minimal
S-2 dengan pengalaman minimal 3 tahun keahlian yang harus
dimiliki adalah kemampuan mengelola dan menganalisa data
primer dan data sekunder mengenai pekerjaan yang berkaitan
dengan analisa potensi ekonomi pada lingkungan disekitar lokasi
kegiatan. Keahlian dibuktikan dengan pengalaman kerja menangani
kegiatan survei dan analisa potensi ekonomi minimal 3 tahun
terakhir dan diutamakan yang memiliki sertifikasi analis potensi
14
ekonomi regional dan kursus-kursus atau pelatihan khusus dalam
bidang ekonomi.
f. Ahli Industri
Ahli Industri sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan minimal S-
1 Teknik Industri dengan pengalaman di bidangnya paling sedikit 5
(lima) tahun. Personil ini harus memiliki wawasan yang luas tentang
industri dan dapat memberikan masukan kepada team leader
dalam menyusun Studi Kelayakan.

2. Tim Tenaga Ahli Pembangunan Fasilitas Terminal Curah:


a. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota sebanyak 1 (satu) orang
dengan pendidikan minimal S-2 Perencanaan Wilayah dan Kota
dengan pengalaman di bidangnya dalam menangani proyek-proyek
Kajian Pengembangan Pelabuhan dan mempunyai pengalaman
paling sedikit 3 (tiga) tahun.
a. Ahli Ekonomi Pembangunan
Ahli Ekonomi Pembangunan sebanyak 1 (satu) orang dengan
pendidikan minimal S-2 Ekonomi Studi Pembangunan dengan
pengalaman di bidangnya paling sedikit 3 (tiga) tahun. Personil ini
harus memiliki wawasan yang luas dan dapat memberikan
masukan kepada team leader dalam menyusun Studi Kelayakan
b. Ahli Industri
Ahli Industri sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan minimal S-
1 Teknik Industri dengan pengalaman di bidangnya paling sedikit 5
(lima) tahun. Personil ini harus memiliki wawasan yang luas
tentang industri dan dapat memberikan masukan kepada team
leader dalam menyusun Studi Kelayakan
c. Ahli Lingkungan
Ahli Lingkungan sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan
minimal S1 Teknik Lingkungan dengan pengalaman dengan
pengalaman di bidangnya dalam paling sedikit 5 (lima) tahun.
Personil ini harus memilik wawasan yang luas dan dapat
memberikan masukan kepada team leader dalam pemilihan dan
penentuan konsep perencanaan terkait dengan bidang lingkungan.
d. Ahli Konstruksi
Ahli Konstruksi sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan
minimal S1 Teknik Sipil dengan pengalaman di bidangnya dalam
paling sedikit 5 (lima) tahun. Personil ini harus memilik wawasan
yang luas dan dapat memberikan masukan kepada team leader

15
dalam hal teknis terkait sarana prasarana yang dibutuhkan dalam
pembangunan terminal curah.
e. Ahli Hukum dan Kelembagaan
Ahli Hukum dan Kelembagaan sebanyak 1 (satu) orang dengan
pendidikan minimal S1 Hukum dengan pengalaman dengan
pengalaman di bidangnya dalam paling sedikit 5 (Lima) tahun.
Personil ini harus memiliki wawasan yang luas dan dapat
memberikan masukan kepada team leader dalam pemilihan dan
penentuan konsep perencanaan terkait dengan penyusunan
naskah akademik.

3. Tim Tenaga Ahli Pembangunan Warehouse (Pergudangan):


a. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota sebanyak 1 (satu) orang
dengan pendidikan minimal S-2 Perencanaan Wilayah dan Kota
dengan pengalaman di bidangnya dalam menangani proyek-proyek
Kajian Pengembangan Pelabuhan dan mempunyai pengalaman
paling sedikit 3 (tiga) tahun.
b. Ahli Lingkungan
Ahli Lingkungan sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan
minimal S2 Teknik Lingkungan dengan pengalaman dengan
pengalaman di bidangnya dalam paling sedikit 3 (tiga) tahun.
Personil ini harus memilik wawasan yang luas dan dapat
memberikan masukan kepadateam leader dalam pemilihan dan
penentuan konsep perencanaan terkait dengan bidang lingkungan.
c. Ahli Pemetaan/GIS
Ahli Pemetaan/GIS sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan
minimal S2 Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman
dengan pengalaman di bidangnya dalam paling sedikit 3 (tiga)
tahun. Personil ini harus memilik wawasan yang luas dan dapat
memberikan masukan kepada team leader dalam pemetaan
Geospasial.
d. Ahli Ekonomi Pembangunan
Ahli Ekonomi Pembangunan sebanyak 1 (satu) orang dengan
pendidikan minimal S-2 Ekonomi Studi Pembangunan dengan
pengalaman di bidangnya paling sedikit 3 (tiga) tahun. Personil ini h
arus memiliki wawasan yang luas dan dapat memberikan masukan
kepada team leader dalam pemilihan dan penentuan konsep peren
canaan terkait dengan bidang ekonomi pembangunan.
e. Ahli Ekonomi Manajemen
Ahli Ekonomi Manajemen sebanyak 1 (satu) orang dengan
pendidikan minimal S-2 Ahli Ekonomi Manajemen dengan
pengalaman di bidangnya paling sedikit 3 (tiga) tahun. Personil ini h
arus memiliki wawasan yang luas dan dapat memberikan masukan
16
kepada team leader dalam pemilihan dan penentuan fisilibilitas
ekonomi penyertaan modal.
f. Ahli Hukum dan Kelembagaan
Ahli Hukum dan Kelembagaan sebanyak 1 (satu) orang dengan
pendidikan minimal S2 Hukum dengan pengalaman dengan
pengalaman di bidangnya dalam paling sedikit 3 (tiga) tahun.
Personil ini harus memiliki wawasan yang luas dan dapat
memberikan masukan kepada team leader dalam pemilihan dan
penentuan konsep perencanaan terkait dengan penyusunan
naskah akademik.

4. Tim Tenaga Ahli Pembangunan Open Yard (Pergudangan Terbuka


untuk Peti Kemas):
a. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota sebanyak 1 (satu) orang
dengan pendidikan minimal S-2 Perencanaan Wilayah dan Kota
dengan pengalaman di bidangnya dalam menangani proyek-proyek
Kajian Pengembangan Pelabuhan dan mempunyai pengalaman
paling sedikit 3 (tiga) tahun.
b. Ahli Kepelabuhan
Ahli Teknik Sipil sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan
minimal S-2 Ekonomi Studi Pembangunan dengan pengalaman di
bidangnya paling sedikit 3 (tiga) tahun. Personil ini harus memiliki
wawasan yang luas dan dapat memberikan masukan kepada team
leader dalam menyusun Studi Kelayakan
c. Ahli Ekonomi Pembangunan
Ahli Ekonomi Pembangunan sebanyak 1 (satu) orang dengan
pendidikan minimal S-2 Ekonomi Studi Pembangunan dengan
pengalaman di bidangnya paling sedikit 3 (tiga) tahun. Personil ini
harus memiliki wawasan yang luas dan dapat memberikan
masukan kepada team leader dalam menyusun Studi Kelayakan
d. Ahli Industri
Ahli Industri sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan minimal S-
1 Teknik Industri dengan pengalaman di bidangnya paling sedikit 5
(lima) tahun. Personil ini harus memiliki wawasan yang luas tentang
industri dan dapat memberikan masukan kepada team leader
dalam menyusun Studi Kelayakan
e. Ahli Lingkungan
Ahli Lingkungan sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan
minimal S-1 Teknik Lingkungan dengan pengalaman dengan
pengalaman di bidangnya dalam paling sedikit 5 (lima) tahun.

17
Personil ini harus memilik wawasan yang luas dan dapat
memberikan masukan kepada team leader dalam pemilihan dan
penentuan konsep perencanaan terkait dengan bidang lingkungan.
f. Ahli Konstruksi
Ahli Konstruksi sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan minimal
S1 Teknik Sipil dengan pengalaman di bidangnya dalam paling
sedikit 5 (lima) tahun. Personil ini harus memilik wawasan yang luas
dan dapat memberikan masukan kepada team leader dalam hal
teknis terkait sarana prasarana yang dibutuhkan dalam
pembangunan terminal curah.
g. Ahli Hukum dan Kelembagaan
Ahli Hukum dan Kelembagaan sebanyak 1 (satu) orang dengan
pendidikan minimal S1 Hukum dengan pengalaman dengan
pengalaman di bidangnya dalam paling sedikit 5 (Lima) tahun.
Personil ini harus memiliki wawasan yang luas dan dapat
memberikan masukan kepada team leader dalam pemilihan dan
penentuan konsep perencanaan terkait dengan penyusunan naskah
akademik.

5. Tim Tenaga Ahli Manajemen Kontainer:


a. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
Team Leader sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan minimal
S-2 Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman di
bidangnya dalam menangani proyek-proyek Kajian Pengembangan
Pelabuhan dan mempunyai pengalaman paling sedikit 3 (tiga)
tahun.
b. Ahli Ekonomi Manajemen
Ahli Ekonomi Manajemen sebanyak 1 (satu) orang dengan
pendidikan minimal S-2 Ekonomi Studi Manajemen dengan
pengalaman di bidangnya paling sedikit 3 (tiga) tahun. Personil ini
harus memiliki wawasan yang luas dan dapat memberikan
masukan kepada team leader dalam menyusun Studi Kelayakan.
c. Ahli Ekonomi Pembangunan
Ahli Ekonomi Pembangunan sebanyak 1 (satu) orang dengan
pendidikan minimal S-2 Ekonomi Studi Pembangunan dengan
pengalaman di bidangnya paling sedikit 3 (tiga) tahun. Personil ini
harus memiliki wawasan yang luas dan dapat memberikan
masukan kepada team leader dalam menyusun Studi Kelayakan
d. Ahli Industri
Ahli Industri sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan minimal S-
18
1 Teknik Industri dengan pengalaman di bidangnya paling sedikit 5
(lima) tahun. Personil ini harus memiliki wawasan yang luas tentang
industri dan dapat memberikan masukan kepada team leader
dalam menyusun Studi Kelayakan.
e. Ahli Lingkungan
Ahli Lingkungan sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan
minimal S1 Teknik Lingkungan dengan pengalaman dengan
pengalaman di bidangnya dalam paling sedikit 5 (lima) tahun.
Personil ini harus memilik wawasan yang luas dan dapat
memberikan masukan kepada team leader dalam pemilihan dan
penentuan konsep perencanaan terkait dengan bidang lingkungan.
f. Ahli Konstruksi
Ahli Konstruksi sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan minimal
S1 Teknik Sipil dengan pengalaman di bidangnya dalam paling
sedikit 5 (lima) tahun. Personil ini harus memilik wawasan yang luas
dan dapat memberikan masukan kepada team leader dalam hal
teknis terkait sarana prasarana yang dibutuhkan dalam manajemen
kontainer.
g. Ahli Hukum dan Kelembagaan
Ahli Hukum dan Kelembagaan sebanyak 1 (satu) orang dengan
pendidikan minimal S1 Hukum dengan pengalaman dengan
pengalaman di bidangnya dalam paling sedikit 5 (Lima) tahun.
Personil ini harus memiliki wawasan yang luas dan dapat
memberikan masukan kepada team leader dalam pemilihan dan
penentuan konsep perencanaan terkait dengan penyusunan naskah
akademik.

Tenaga Pendukung
Adapun Tenaga Pendukung yang dibutuhkan antara lain:
1. Surveyor Sebanyak 20 (dua puluh) orang dengan latar pendidikan
minimal D-3.
2. Operator Pemetaan/GIS/CAD sebanyak 2 (dua) orang dengan latar
pendidikan minimal SMA/SMK sederajat.
3. Tenaga Administrasi Sebanyak 2 (dua) orang dengan latar
pendidikan minimal SMA/SMK sederajat.

18. Jadwal tahapan Jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut:
19
pelaksanaan I II III
No Pekerjaan
kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
Presentasi
2 Draft Laporan
Pendahuluan
Survey dan
3 Pengumpulan
Data
Pengolahan
4 Data dan
Analisa
Presentasi
Draft
5
Laporan
Antara
Penyusunan
Draft
Laporan
6
Akhir,
Naskah
Akademik
Presentasi
7 Draft Laporan
Akhir
Finalisasi dan
Penyerahan
Laporan
Akhir,
8
Naskah
Akademik
dan Album
Peta,

19. Pelaporan Jumlah dan jenis laporan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan
Laporan ini merupakan laporan awal atau pertama, yang berisi
persiapan dan rencana kerja konsultan dalam melaksanakan
pekerjaan dengan substansi materi sebagai berikut :
a. Interpretasi dan apresiasi konsultan dalam menangani
pekerjaan.
b. Metodologi dan pendekatan yang akan dilaksanakan
c. Rencana kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
d. Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan.
e. Komposisi dan jumlah tenaga ahli yang akan dipakai.

Laporan Pendahuluan dapat disetujui oleh Pemberi Jasa, apabila


Tim Teknis telah melakukan pembahasan dan koreksi atas
laporan tersebut berdasarkan masukan hasil diskusi dan sesuai
dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK). Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan terhadap hasil yang diserahkan yang selanjutnya
dibuat dalam berita acara.
Laporan Pendahuluan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar
dan dilengkapi dengan compact disk (CD) sebanyak 10 (sepuluh).
20
2. Laporan Antara
Laporan ini berisi mengenai hasil-hasil survey lapangan,
identifikasi dan analisa kondisi wilayah penelitian dan
perencanaan. Hasil utama laporan ini adalah kompilasi data dan
rumusan potensi, permasalahan, peluang, tantangan, hambatan
dan kecenderungan pengembangan Pelabuhan Buluminung.
Laporan ini dapat disetujui oleh Pemberi Jasa, apabila Tim Teknis
telah melakukan koreksi laporan tersebut berdasarkan masukan
hasil diskusi dan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang
digunakan sebagai acuannya. Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
terhadap hasil yang diserahkan yang selanjutnya dibuat dalam
berita acara. Laporan antara juga mencakup hasil survey berisi :
a. Metode survey yang dilakukan
b. Lokasi survei beserta koordinatnya
c. Laporan pengumpulan data primer dan sekunder baik secara
makro maupun mikro; dan
d. Analisis potensi dan pengembangan perhubungan di
Kabupaten PPU.
Laporan Antara dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dan
dilengkapi dengan compact disk (CD) sebanyak 10 (sepuluh)
buah.

3. Laporan Akhir
Laporan Akhir disampaikan merupakan penyempurnaan Laporan
Draft Akhir. Laporan ini dapat disetujui oleh Pemberi Jasa apabila
Tim Teknis telah melakukan koreksi laporan berdasarkan
masukan hasil diskusi dan seminar serta sesuai dengan Kerangka
Acuan Kerja (KAK). Panitia Penerima Hasil Pekerjaan terhadap
hasil yang diserahkan yang selanjutnya dibuat dalam berita acara.

Laporan Akhir dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dan


dilengkapi dalam bentuk harddisk kapasitas 1 Tera sebanyak 5
(sepuluh) buah.

20. Penyajian Penyajian laporan dibuat dalam bentuk tertulis yang dilengkapi dengan
Laporan gambar-gambar, tabel, foto dan lainnya dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Kertas ukuran A-4, jenis kertas plainsheet paper dengan pembatas
kertas berwarna;
2. Tulisan tegak standar, jelas, huruf cetak bukan dot matrix, spasi 1,5
dengan warna tulisan dan gambar menyesuaikan;
3. Kulit buku/cover bahan kertas foto dengan warna standar;
4. Buku laporan softcopy dalam bentuk compact disk (CD) khusus untuk
Laporan Akhir dalam bentuk harddisk 1 Tera.
21
20. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan
Negeri dalam wilayah Negara Republik Indonesia dalam hal ini di Kabupaten
Penajam Paser Utara.

21. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
Kerjasama pelaksanaan kegiatan ini, maka persyaratan berikut harus dipatuhi :
1. Ada surat kerjasama antar pihak yang terlibat;
2. Tanggung jawab pelaksanaan pekerjaan tetap ada di perusahaan yang
memenangkan pekerjaan ini.

22. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut :


Pengumpulan 1. Diketahui pihak Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan
Data Lapangan Kabupaten Penajam Paser Utara dalam hal ini PPK (Pejabat Pembuat
Komitmen) dengan menyampaikan surat rencana survei dan rencana
mobilisasi personil ke lapangan.
2. Menjaga kerahasiaan data kecuali mendapat ijin dari Badan
Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Penajam Paser
Utara.

23. Alih Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


Pengetahuan menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan serta bersedia mempresentasikan hasil pekerjaan kepada
Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Penajam
Paser Utara sehingga hasil pekerjaan dapat dimengerti dan dipahami.

24. Struktur 1) Pengguna Anggaran : Fatmawati, ST., MT.


Pelaksana 2) Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan : Rahmaniah Muchtar, ST., MT.
Kegiatan 3) Tim Teknis : Terlampir
4) Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP): Terlampir

22

Anda mungkin juga menyukai