MODUL IV
PERDARAHAN KONTAK
KELOMPOK I
BLOK ONKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
BAB I
PENDAHULUAN
SKENARIO
darah dari jalan lahir sedikit-sedikit yang dialami setelah berhubungan dengan
KATA KUNCI
skenario?
6. Langkah-langkah diagnostik?
BAB II
PEMBAHASAN
Organ – organ internal sistem reproduksi wanita terdiri dari: dua ovarium
dan dua tuba fallopii atau saluran telur, uterus, dan vagina. Genetalia eksterna
secara keseluruhan disebut vulva dan terdiri dari struktur – struktur yang tampak
dari luar, mulai dari pubis sampai keperineum: mons pubis, labia mayora, labia
minora. Meatus uretra, lubang vagina atau introitus, dua perangkat kelenjar yaitu
dalam rongga uterus, sehingga terjadi hubungan yang langsung dari rongga
menjadi badan atau korpus, dan serviks. Lapisan dalam ,endometrium, terdiri dari
permukaan epitelium, kelenjar, dan jaringan ikat ( stroma). Endometrium
antara rongga korpus uteri, melalui os internal dan os eksternal, dengan vagina.
Vagina dimulai dari serviks uteri sampai introitus pada vestibulum, yang
merupakan batas antara struktur genitalia interna dan eksterna. Dengan demikian
ada hubungan langsung antara bagian luar tubuh dengan ronggal peritoneal
melalui struktur sistem reproduksi. Organ – organ pelvis interna dapat dipalpasi
melalui dinding vagina bagian atas, dan akses pembedahan kerongga peritoneal
dapat dicapai melalui dinding vagina di belakang serviks. Mons pubis meliputi
permukaan anterior dari simfisis pubis dan berlanjut ke bawah dan menyatu
dengan labia mayora. Disebelah medial dari labia mayora terdapat labia minora.
superior membentuk prepusium dari klitoris. Klitoris adalah jaringan erektil yang
HISTOLOGI
Uterus manusia adla organ berbentuk buah pir dengan dinding tebal.
Bagian korpus adalah bagian utama uterus. Bagian atas uterus yang membulat dan
menonjol di atas tempat masuk tuba uterina adalah fundus. Bagian bawah yang
lebih sempit dan merupakan bagian akhir uterus dibawah korpus adalah serviks.
adventisia), miometrium sebagai lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas otot
polos, dan pada bagian dalam terdapat endometrium (epitel, kelenjar – kelenjar
stratum fungsionale didekat lumen dan stratum basale dibagian basal. Pada wanita
menyisakan stratum basale --- sumber sel untuk regenerasi stratum fungsionale
arteri yang berjalan lurus dan yang berjalan berpilin yang memasok endometrium.
Arteri lurus merupakan arteri pendek dan memasik stratum basale endometrium,
sedangkan arteri spiralis merupakan arteri panjang dan bergelung, dan menuju ke
lurus, arteri spiralis sangat sensitif terhadap perubahan kadar hormon ( estrogen
uterus yang menonjol kedalam liang vagina sebagai porsio vaginalis. Sebuah
mukosa servikal mengalami sedikit sekali perubahan dan tidak dilepaskan selama
menstruasi yang berbeda. Jumlah dan jenis mukus yang disekresi kelenjar –
FORNIKS VAGINA
(luar). Vagina tidak memiliki kelenjar pada dindingnya. Liang vagina dilapisi
epitel berlapis gepeng dan dilumasi mukus yang dihasilkan kelenjar serviks.
Jaringan ikat fibroelastis longgar dan banyak pembuluh darah membentuk lamina
propria, dan serat-serat otot polos membentuk lapisan dari organ. Seperti epitel
2. Penyebab Keputihan
mental. Sifat dan banyaknya keputihan dapat memberikan petunjuk kea rah
jamur, bakteri, parasit, virus, disini cairan berwarna kekuningan sampai hijau,
sering kali lebih kental dan berbau, dan banyak mengandung leukosit. Selain
maupun ganas.
a. Bakteri :
c. Parasit
berbau. Leukorea oleh parasit ini tidak selalu gatal, tetapi vagina
tampak kemerahan dan timbul rasa nyeri bila ditekan atau perih
bila berkemih.
d. Virus
e. Benda asing
yang dipakai pada waktu senggama, AKDR, adanya cincin pesarium yang
akan sangat mungkin terjadi infeksi penyerta dari flora normal yang
f. Neoplasma/ keganasan.
bertumbuh sangat cepat secara abnormal dan mudah rusak, akibat terjadi
pembusukan dan perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah yang
tersebut. Pada keadaan ini akan terjadi pengeluaran cairan yang banyak
disertai bau busuk akibat terjadinya proses pembusukan dan disertai oleh
Etiology
Benign growths
o Endometrial polyps
o Cervical polyps
o Servical ectropion
Infection
o Services
o Endometritis
o Vaginitis
Genitalia/vulvar lesion
o Syphilis
o Chancroid
o Limphogranuloma venereum
o Condyloma accuminata
Benign conditions
o Vaginal atrophy
o endometriosis
Malignancy
o Cervical cancer
o Vaginal cancer
o Endometrial cancer
Trauma
o Sexual abuse
o Foreign bodies
tanpa penyebab organic (sesuai dengan fisiologi organ) yang terjadi pada saat
dari jalan lahir. Seperti adanya erosi pada serviks dan Ca Serviks yang
menyebabkan dinding dari serviks menjadi lebih tipis sehingga jika coitus
adalah hipoplsia genitalis, vagina yang kaku (vaginismus), dan hymen yang
tebal. Tidak adanya pengalaman, sedang mabuk, atau memiliki penis yang
posterior vagiane tidak jarang terjadi. Keadaan khusus yang bisa memicu
robekan pada forniks posterior vaginae antara lain adalah sebagai berikut :
posterior.
Karsinoma Serviks
parametrium dan organ velvis serta menyebar kekelenjar limfe kavum pelvis.
Gejala yang paling umum adalah perdarahan dan sekret pervaginaan. Operasi,
penurunan insiden dan penurunan angka kematian sebesar 70%. Hal ini
dokter.
Epidemiologi
ganas pada wanita. Diseluruh dunia setiap tahun terdapat sekitar 500.000
kasus baru, atau 5% dari seluruh tumor ganas. Di China setiap tahun terdapat
131.500 kasus baru, insiden pada kelompok usia muda cenderung meningkat.
Wanita segala usia dapat terkena karsinoma serviks uteri, tapi jarang
ditemukan pada usia 20 tahun. Pertumbuhan 30-60 tahun relatif cepat, 40-60
Etiologi
Sebagaian besar pasien kanker serviks uteri adalah wanita sudah menikah.
13,3 hingga 25 kali lipat. Semakin banyak mitra seksual, risoko relatif terjadi
pernah melahirkan adalah 10%. Usia partus pertama dini, insiden kanker
serviks semakin meninggi. Pada wanita dengan usia partus pertama <20
tahun, risiko relatif kejadian kanker serviks 3,28 kali dari wanita dengan
Faktor Biologis
adalah virus papiloma humanus (HPV). Virus herpes simpleks tipe II (HSV
Hubungan antara HPV dan kanker serviks telah banyak diteliti. HPV
18-28 tahun. Umumnya lenyap sekitar 8-10% wanita usia 35 tahun ke atas
Faktor Lainnya
Patofisiologi
atipik dan karsinoma insitu yang dahulu digunakan. Dan menurut derajat
1) CIN 1 – hiperplasia atipikal ringan : yaitu 1/3 sel bagian bawah epitel
epitel, hanya 1-2 lapis sel permukaan masih normal, mitosis tampak
Yaitu lesi karsinoma in situ serviks uteri telah menembus membran basal,
uteri atau didalam kanal serviks, tapi pada umumnya timbul di daerah
peralihan epitel skuamosa dan epitel torak serviks uteri. Tipe patologik utama
a) Tipe erosi
b) Tipe nodular
d) Tipe ulserative
granul keratine yang jelas, tampak jembatan antar sel, heterotipia sel
c) Karsinoma skuamosa deferensiasi buruk (grade III) : sel besar atau sel
kecil, tak ada granul keratin, tak ada jembatan anatar sel, bentuk
Adenokarsinoma serviks uteri timbul dari epitel torak kanalis dan asinus
Karsinoma sel jernih serviks uteri : jarang ditemukan. Timbul dari epitel
Pada lesi karsinoma serviks uetri, dapat tampak unsur adenokarsinoma dan
Gejala Klinis
Stadium dini
Kontak pendarahan
Stadium pertengahan
Leukorea menahun
Kontak pendarahan
Stadium lanjut
Dasar Diagnosis
Diagnosis pasti :
Paps smear
Kolposcopy
Schiller test
Biopsy
Gambaran radiologi
Klasifikasi Stadium11
Stadium 0 : TisN0M0
Stadium 1 : T1N0M0
Stadium 2 : T2N0M0
a) Pendarahan
1. Infus
Transfuse darah
2. Substitusi cairan
Plasma ekspander
Makrodex
Plasmagel
3. Hemostatik
Transamin
Adona
dicynon
5. Operatif
b) Uremia
pengeluaran urine.
Uremia
Kakeksia
Upaya Pencegahan
Pengobatan Kemoterapi
Syarat :
Kombinasi ( BIP )
pengobatan
Dapat diikuti dengan eksternal radiasi
Histerektomi
b. Stadium I – Iia
Radikal Histerektomi
1) Pemeriksaan spekulum
2) Kolposkopi
3) Histeroskopi
4) Biopsi
5) Melakukan kuretase
Untuk kepastian, semua hasil tindakan dilakukan pemeriksaan patologi
pengobatan.
Karsinoma Endometrium
sering ditemukan.
Epidemiologi
Di seluruh dunia
kasus baru
karsinoma
endometrium setip
tahun berjumlah
150.000.
tahun dengan usia rata-rata 61 tahun. Kira-kira 5% dapat dijumpai pada usia
telah diketahui selama lebih dari 50 tahun.Satu faktor resiko yang paling
pada individu yang obesitas.Estrogen yang baru disintesis ini juga memiliki
Stadium
uterus.
jauh
Menstruasi
langsung terhadap risiko meningkatnya kanker ini. Sekitar 70% dari semua
Obesitas
Diabetes mellitus
Nuliparitas
yang lebih tinggi untuk nulipara dibanding wanita yang tidak pernah
(sisa jaringan menjadi hiperplastik) dan efek dari kadar estrogen bebas
MANIFESTASI KLINIS
dan lain-lain.
lelehan atas perdarahan dari tumor, bila disertai infeksi dapat timbul sekret
Nyeri
Pasien stadium dini tidak nyeri atau hanya ringan dan terabaikan,
dengan progresi penyakit, dapat timbul nyeri tegang abdomen bawah atau
nyeri intermitten, umumnya berkaitan dengan retensi darah atau pus dalam
kavu uteri atau infeksi sekunder. Juga dapat dikarenakan pertumbuhan
tumor, uterus membesar jelas, atau beradhesi dan terfiksasi dengan organ
pelvis, mendesak pleksus saraf sakral, hingga timbul nyeri tungkai bawah
vagina segmen bawah dapat timbul gejala yang sesuai, seperti batuk, batuk
darah, nyeri area hati, nyeri tulang, sakit kepala, muntah, dan lain-lain.
TANDA FISIK
DIAGNOSIS
Pemeriksaan sitologi
Pemeriksaan ini kurang berarti karena sel endometrium di luar masa haid
Ultrasonography
Bila penyakit progresi lebih lanjut, tumor dapat membentuk massa tak
beraturan. Bila menginvasi lapisan otot maka lapisan otot menipis atau
invasi otot lapisan dalam 71%.Selain itu, USG dapat menemukan lesi
CT dan MRI
Menurut data, sekitar 20% pasien stadium klinis I, 80% pasien stadium
penyakit.
TERAPI
Terapi operasi
biopsi.
Untuk pasien stadium klinis I, bila jenis patologik bukan termasuk tingkat
Radioterapi
1. Radioterapi radikal
a. Radioterapi preoperasi
PREVENTIF
endometrium.
PROGNOSIS
Definisi
neoplasma jinak yang paling umum yang terjadi pada leher rahim dengan
pada submukosa dan sinekia intrauterine sering terjadi pada wanita subur.
Pada individu yang rentan, stimulasi terus menerus oleh estrogen dan/atau
menemukan bahwa pembilasan uterus dan plasma pada wanita dengan polip,
Prevalensi polip pada populasi subur belum diteliti secara rinci. Dalam
analisis retrospektif lebih dari 5700 siklus IVF di Bourrie Hall, dasar dan
(1,4%), dan pada wanita dengan dugaan polip memilih untuk dievaluasi secara
pasien (22%), tanpa polip atau endometrium polypoid. Telah dijelaskan bahwa
endometrium dan kanker endometrium. Satu seri melaporkan bahwa 27% dari
wanita yang diobati kanker payudara dengan tamoxifen memiliki polip di SIS,
kanker endometrium terjadi pada wanita yang menopause, dan bahwa kasus
neoplastik pada wanita dengan riwayat estrogen tanpa inhibitor dan pada
endometrium yang tidak nampak pada infertile, siklus yang regular, wanita
subur pre menopause dengan polip yang ditemukan oleh SIS bukan hanya 0%,
tapi sangat rendah. Mengingat hubungan antara estrogen dan karsinoma, dan
polip endometrium dan kanker, itu akan menjadi penting untuk memastikan
apakah polip endometrium itu lebih umum pada wanita dengan infertilitas
Sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif dan nilai prediksi negative pada
Anamnesis Tambahan
12) Apakah perdarahan yang keluar dari jalan lahir hanya terjadi pada saat
15)
Pencegahan
1. Promotif :
- Penyuluhan ke masyarakat,
- Stop Merokok
2. Preventif :
- Vaksin
3. Rehabilitatif
- terapi
BAB III
KESIMPULAN
serviks. Akan tetapi untuk menentukan diagnose sementara dari scenario tersebut
lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
5. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38795/4/Chapter%20II.pd
6. Tarney, Christoper M., & Han, Jasmine. 2014. Review Article, Postcoital
EGC. 2007