Anda di halaman 1dari 43

TEHNIK BEKERJA

ASEPTIS DISPENSING

Dra.Guswita , Apt ,Msi


4 MARET 2018

RUMAH SAKIT KANKER “DHARMAIS”


LATAR BELAKANG

Kontaminan
Kontaminan
dari
Kontaminasi dari
personil &
peralatan
lingkungan

Produk
Produk
dari
Kontaminasi Silang dari
personil &
peralatan
lingkungan
KONTAMINASI
 Kontaminasi (menurut WHO)
“bahan cemaran yang tidak diinginkan
(mikroba, kimia, bahan asing) di dalam
bahan awal , selama proses sampling,
produksi, pengemasan atau pengemasan
ulang.”

 Kontaminasi Silang (menurut WHO)


“kontaminasi terhadap bahan awal, produk
jadi dengan bahan awal lain atau produk
lain selama proses produksi.”
SUMBER KONTAMINASI

MANUSIA (PALING BESAR)

• Sentuhan langsung
• Pelepasan sel-sel kulit dan rambut

SUPLAI UDARA

Heating Ventilation and Air Conditioning (HVAC)

INFILTRASI

Partikel yang masuk melalui tempat yang berdekatan


( contoh ruang antara)
Kontaminasi silang terjadi

 Disain sistem pengendali udara & debu yg


tidak sesuai
 Pengoperasian & perawatan sistem
pengendali udara & debu yg kurang baik
 Prosedur untuk personil & peralatan yang
kurang baik
 Prosedur cleaning yang kurang baik
PERSYARATAN ASEPTIK DISPENSING

 CLEANROOM
 LAMINAR AIR FLOW CABINET
▪ CYTOTOXIC DRUG SAFETY CABINET (CDSC)
▪ VERTICAL LAF
 PERLENGKAPAN STERIL
▪ Alat Pelindung Diri (APD)
▪ Spuit
▪ Needle
▪ Obat steril
 Tehnik Aseptis
CLEAN ROOM
suatu lingkungan dimana level
area ditentukan oleh jumlah
partikel dan bakteria
Class A (100)
Class B (1000)
Class C (10.000 )

Untuk menghasilkan
kebersihan:
• Mengurangi sumber yang
menghasilkan partikel,
seperti orang, mesin dst.
DESAIN CLEAN ROOM

▪ Tingkat kebersihan Ruang: Kelas 10.000 (Kelas C)


▪ Suhu : 18-22 derajat Celcius
▪ Kelembaban : 50±5%
▪ Tekanan :
perbedaan tekanan dipengaruhi produk ,
Produk dengan potensi berbahaya tinggi
(tekanan negatif) dan produk streril (tekanan positif)
▪ Pertukaran udara : 15 - 20 ACH (Air Change per Hour).
▪ Dilengkapi dengan sistem exshaust dari LAF/ Cytotoxic
Drugs Safety Cabinet, ke luar bangunan, dengan kualitas
udara yang aman terhadap lingkungan (dilengkapi HEPA
Filter dan Carbon Filter).
HEPA filter
 High Efficiency Particulate Air
 99,97 – 99,99 % retention
 MPPS (Most Penetrating Particel Size)
0,1um –0,3 um
 Terbuat dari lapisan kertas, kompak,
rapuh
 Diganti sesuai dengan kondisi filter
AIR HANDLING UNIT (AHU)
 Seperangkat alat untuk
menunjang tujuan sistem
Air Handling
System
tata udara
 Membantu tercapainya
persyaratan masing-masing
kelas kebersihan
 Perlu dibantu dengan :
 Sistem gowning yang baik
Production (tipe baju, ruang ganti, dll)
Room
Supply Outlet  Sanitasi yang tervalidasi
With
Air Air  Prosedur transfer material
Defined
Requirements dan petugas
Air Handling Unit (AHU) Lanjutan

AHU merupakan sistem tata udara yang


mengontrol :
 Suhu ruangan
 Kelembaban
 Tingkat kebersihan (sesuai dengan
kelas ruangan yang dipersyaratkan)
 Tekanan udara
 Pola aliran udara
 Jumlah pergantian udara
www.themegallery.com Company Logo
Airbone Particle Counter

RUMAH SAKIT KANKER “DHARMAIS”


MM

www.themegallery.com
Cytotoxic Drug Safety Cabinet (CDSC) :

 CDSC Class II for Cytotoxic drugs (Cytogard)


 Fungsi : Memberikan proteksi kepada petugas,
materi yang dikerjakan, dan lingkungan.
 Prinsip kerja : Tekanan udara didalam
cytogard lebih negatif dari tekanan udara luar,
sehingga aliran udara bergerak dari luar ke
dalam BSC Didalam CDSC udara bergerak
vertikal membentuk barrier, sehingga jika ada
percikan obat kanker didalam CDSC tidak
kembali kearah petugas.
CCYTOTOXIC DRUG SAFETY CABINET (CDSC)
ALIRAN UDARA LAF VERTICAL
PERLENGKAPAN ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
Untuk melindungi petugas dari
keterpaparan obat kanker, terdiri dari :
1. Baju pelindung, harus berlengan
panjang dan bermanset, dengan bahan
bersifat dapat menahan penetrasi
partikel tumpahan obat.
2. Sarung tangan terbuat dari latex yang
tebal dan tidak berbedak. Dianjurkan
menggunakan doubel
3. Topi disposible
4. Masker
SARUNG TANGAN
MEMASANG SARUNG
TANGAN
Gunakan sarung tangan steril
dalam cleanroom.

Syarat : steril, latex bebas


powder, nitril

Direkomendasikan double.
Bagian terluar ganti jika robek
atau terjadi kontaminasi

Harus didisinfeksi dengan alkohol


setiap operator kembali ke cabinet
atau menyentuh benda tidak steril

Selesai bekerja, setelah kedua


sarung tangan dilepas, tangan
dicuci bersih.

www.themegallery.com Company Logo


CUCI TANGAN
CUCI TANGAN
Lepas semua pehiasan dari
jari, tangan dan lengan.

Basahi tangan dan lengan


(setengah siku)

Cuci dengan sabun secukupnya

Gosok selama satu menit perhatian


pada sela2 jari, telapak tangan dan
kuku ( dilarang menggunakan
pemoles kuku)

Keringkan tangan menggunakan


pengering otomatis (automatic
hand dryer)

www.themegallery.com Company Logo


WASTAFEL

HAND DRYER
MENYIAPKAN LAF /CDSC
 Menghidupkan LAF 5 menit sebelum
digunakan.
 Melakukan Pembersihan dan desinfeksi
• Pembersihan : menghilangkan kotoran
menggunakan larutan pembersih
(detergent),dibilas dengan aqubidest.
• Prosedur desinfeksi LAF
Disinfeksi : membunuh organisme patogenik
dengan Alkohol 70%
• Pembersihan sebelum memulai dan
setelah bekerja
Prinsip peletakkan barang dalam LAF /
Cytotoxic Drug Safety Cabinet

• Membatasi barang – barang yang dimasukkan.

• Seka semua obat dan alkes yang akan dimasukkan

kedlm LAF /CDSC dengan alkohol 70%

•Lay Out :
• Objek besar : minimum berjarak antara 15cm
• Objek kecil : minimum berjarak antara 5cm
• Jarak antara objek dengan pinggir meja kerja
minimal 15cm.
Persiapan Rekonstitusi /Tata letak
“ASEPTIS” : bebas mikroorganisme

TEHNIK “ASEPTIS” :
Metode atau cara yang dilakukan sebelum dan
selama proses peracikan obat yang dapat
mengurangi risiko paparan terhadap petugas dan
pasien dengan menurunkan/meniadakan jumlah
mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh.
Hirarki Tehnik Aseptis Dispensing

MUTU PRODUK

Clean room
3%

LAF
(7%)

Tehnik aseptis
40%

Pengetahuan khusus
50%
TEHNIK ASEPTIS

SYRINGE

NEEDLE
TEKNIK
VIAL
SPESIFIK
AMPUL

MEMBUKA KEMASAN

HAND PLACEMENT
Teknik Aseptis - Syringe
 Ukuran syringe yang tersedia antara 1ml
sampai 50 ml
 Tanda yang bergradasi (Garis-garis)
pada syringe menunjukan perbedaan
volume bergantung ukuran syringe
 Jangan menggunakan syringe yang dua
kali lebih besar dari volume yang
dibutuhkan (C: kebutuhan 5 ml ukuran
syringe 5 ml)
 Untuk menjaga sterilitas, syringe tip atau
plunger tidak boleh tersentuh
Syringe

NEVER TOUCH
Tip or Plunger
Teknik Aseptis - Syringe

1.5ml measured
Teknik Aseptis - Needle
 Ukuran Needle ditentukan oleh dua nomor
• Diameter lubang (gauge)
• Panjang (inch)
 Nomor diameter lubang yang lebih besar
menunjukan ukuran diameter lubang lebih
kecil.
• Ukuran needle 27G diameter lubang dan
panjangnya lebih kecil dari ukuran needle 18G
• Ukuran needle di Indonesia
• 27G & 1/2 inch
• 18G & 1 1/2 inch
 Panjang needle diukur dengan inch
 Jangan sentuh sebagian dari needle
 Membuka needle harus dalam kemasan
untuk menjamin sterilitas
Needle
 Hub
• Tempat dimana jarum
menempel pada syringe
tip dan cairan dari syringe
mengalir ke jarum
 Bevel
• Ujung jarum miring dan
bagian miring dari needle
Ampul
J MOTION

Tujuan menghilangkan gelembung udara


Ampul
1 2

3 4
VIAL

www.themegallery.com Company Logo


Non-coring Technique

www.themegallery.com Company Logo


CRITICAL POINT

- TIP SYRINGE NEEDLE sepanjang needle


(mulai dari hub
- PLUNGER sampai dengan
bevel tip)

DO NOT
TOUCH
NECK (LEHER
AMPUL) RUBBER TOP

OPENED AMPOULE VIAL / BOTOL IV

Untuk vial/ botol iv & ampul harus diswab alkohol steril sebelum
digunakan.
MENARIK LARUTAN
MEMASUKAN LARUTAN
Teknik Aseptis - Hand Placement
 Selama melakukan pencampuran
maka tangan jangan menempel pada
kisi-kisi udara yang akan mencegah
aliran udara steril.
 Jangan menyentuh syringe plunger,
khususnya selama syringe digunakan
berulang. Selama plunger masuk ke
dalam syringe kemungkinan terjadi
kontaminasi selama penggunaan
berulang.
PETUGAS
• Dokumen
₋ Daftar petugas yang diizinkan (dan sudah dikualifikasi)
₋ Buku log (untuk mencatat dan memantau petugas yang
memasuki Area Bersih)
• Pakaian kerja
₋Steril termasuk sarung tangan
₋Selalu diganti tiap kali petugas memasuki
kembali ruang berkelas tersebut.
₋Pencucian pakaian kerja dipisah dengan pakaian kerja area
lain
PERHATIKAN
• Sediaan obat harus baik, wadah tidak pecah/terbuka,
tidak kadaluarsa

• Disinfeksi seluruh obat dan alkes yang digunakan


terutama pada “critical point”

• Jangan menggunakan syringe yang sama untuk


sediaan obat dari vial yang berbeda

• Untuk bahan/peralatan yang sudah digunakan


harus langsung dibuang

Anda mungkin juga menyukai