A. Kompetensi Inti
KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi,
Gotomg-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai dalam pembelajaran diharapkan siswa dapat :
1. Mengemukakan konsep ruang secara tepat
2. Menjelaskan makna interaksi antar ruang dengan benar
3. Menyebutkan 2 contoh interaksi keruangan antar wilayah di Indonesia secara teliti
4. Menyebutkan contoh interaksi keruangan yang terjadi di wilayahnya secara seksama
5. Menjelaskan kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antar
ruang secara bertanggung jawab
6. Menyebutkan contoh kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi
antar ruang secara kritis
D. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran Reguler
konsep ruang
Pengertian interaksi antar ruang
Contoh – contoh interaksi keruangan antar wilayah di Indonesia
contoh interaksi keruangan yang terjadi di wilayahnya
kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antar ruang
contoh kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antar
ruang
2.Materi Remedial
contoh interaksi keruangan yang terjadi di wilayahnya
kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antar ruang
contoh kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antar
ruang
3. MateriPengayaan
a. Interaksi antar wilayah yang dapat dilakukan oleh masyarakat di sekitarnya
b. Syarat terjadinya interaksi antar wilayah
E. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik Learning
2. Metode : Diskusi
3. Model pembelajaran : Discovery Learning
G SUMBER BELAJAR
1. Buku IPS Kelas VII Semester 1; penerbit : kemendikbud RI tahun 2016
2. Video pengiriman beras ke Jakarta.
3. Worksheet ( lembar bahan ajar ), Buku referensi pendamping siswa ( lampiran 1 )
4. www.sarwanta.blogspot.com
5. Sumber lain yang relevan
3
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah-langkah pembelajaran
PERTEMUAN 1
KEGIATAN PENDAHULUAN 10 Menit
Guru
Orientasi
Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai.
Mengecek Kehadiran Peserta didiksebagai sikap disiplin
Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan melalui motivasi kepada
siswa
.Menyiapkan fisik dan psikis sebelum memulai pembelajaran
Apersepsi
Mengaitkan materi/ thema/ kegiatan pembelajaran dengan pengalaman peserta
didik .
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan
Motivasi
Memberikan gambaran kepada siswa tentang materi yang akan diberikan
Ice Breaking MENYANYIKAN LAGU “ I Have a dream “,Westlife
Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran
ALOKA
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN SI
WAKTU
KegiatanInti a. Persiapan 60 menit
Membentuk kelompok kecil (maksimal 5 Orang)
Menerima penjelasan kegiatan yang akan dilakukan
b. Stimulasi / pemberian rangsangan
c. Guru menayangkan gambar tentang interaksi antar ruang
ALOKA
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN SI
WAKTU
Gb. Hasil BuahStroberi dari Dat TinggiGb.4. Hasil Ikan dari laut
Guru menjelaskan secara singkat tentang gambar 1 – 4
c. Problem Statemen (Identifikasi Masalah)
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang berkaitan dengan
Interaksi antar ruang
ALOKA
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN SI
WAKTU
f. Menarik Kesimpulan
mendiskusikan di dalam kelompok untuk mendeskripsikan dan
mengambil kesimpulan.
Bahwa : Interaksi antar ruang akan selalu terjadi karena :
1. Perbedaan Karakteristik ruang satu dengan yang lain
2. Interaksi antar ruang berupa pergerakan orang,barang,
informasi dari daerah asal menuju tujuan
3. Interaksi dapat terjadi dalam bentuk : perjalanan wisata, kerja,
informasi atau modal
Peserta Didik Menerapkan penemuannya dengan latihan
mencari peristiwa-peristiwa interaksi antar ruang di lingkungan
sekitar rumah
Peserta didik menyusun laporan hasil penyelesaian masalah
untuk dipresentasikan
a.Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah
Setiap kelompok mempresentasikan hasildiskusinyadi depan
kelas.
Kelompok lain memberikan tanggapan dan umpan balik
berdasarkan hasil diskusi dan presentasi
Peserta didik bersama guru menyimpulkan atas jawaban dari
pertanyaan
LAMPIRAN 1
MATERI TAMBAHAN
Bentuk – Bentuk Interaksi Antar Ruang
Menurut Bintarto (1987) interaksi merupakan B. Terjadinya Interaksi Keruangan
suatu proses yang sifatnya timbal balik dan Ada beberapa kondisi saling bergantung yang
mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, diperlukan untuk terjadinya interaksi
baik melalui kontak langsung atau tidak keruangan antara lain disebabkan :
langsung. Interaksi melalui kontak langsung 1. Saling melengkapi (complementarity)
terjadi ketika seseorang datang ke tempat Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada
tujuan. Interaksi tidak langsung terjadi melalui wilayah wilayah yang berbeda jenis barang
berbagai cara misalnya dengan membaca yang dihasilkannya. Misalnya, penduduk yang
berita, melihat tayangan di televisi dan lain- tinggal di wilayah pegunungan merupakan
lain. penghasil sayuran, sedangkan penduduk yang
Interaksi dapat terjadi dalam bentuk perjalanan tinggal di wilayah pantai merupakan penghasil
menuju tempat kerja, migrasi (perpindahan ikan. Penduduk yang tinggal di wilayah
penduduk), perjalanan wisata, pemanfaatan pegunungan membutuhkan ikan, sedangkan
fasilitas umum, pengiriman informasi atau penduduk yang tinggal di wilayah pantai
modal, perdagangan internasional, dan lain- membutuhkan sayuran. Jika masing-masing
lain. memiliki kelebihan (surplus), maka penduduk
yang tinggal di wilayah pegunungan
Bentuk – bentuk interaksi antar ruang antara melakukan interaksi dengan penduduk yang
lain : tinggal di wilayah pantai melalui aktivitas
perdagangan atau jual beli.
1. Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk adalah Interaksi dalam 2. Kesempatan antara (intervening
bentuk pergerakan atau perpindahan manusia, opportunity)
contohnya emigrasi, imigrasi, transmigrasi, Kesempatan antara merupakan suatu lokasi
urbanisasi, perjalanan penduduk antar wilayah yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai
untuk bekerja atau wisata. tempat asal maupun tempat tujuan. Jika
2. Komunikasi seseorang akan membeli suatu produk, maka
Komunikasi adalah interaksi melalui ia akan memperhatikan faktor jarak dan biaya
perpindahan ide atau gagasan dan informasi, untuk memperoleh produk tersebut.
contohnya pengiriman informasi baik secara Contohnya, Pembeli ikan yang tinggal di
langsung maupun tidak langsung seperti wilayah Bandung biasanya membeli ikan ke
membaca berita, melihat tayangan televisi, wilayah Cirebon, namun kemudian diketahui
internet dan lain-lain. wilayah Subang yang juga penghasil ikan.
3. Transportasi Karena wilayah Subang jaraknya lebih dekat
Transportasi adalah interaksi melalui dan ongkos transportasinya lebih murah, para
perpindahan barang atau energi, contohnya pembeli ikan dari wilayah Bandung akan
pengakutan barang, pergadangan dan lain-lain. beralih membeli ikan ke wilayah Subang.
Akibatnya, interaksi antara wilayah Bandung
Interaksi tersebut terjadi jika ongkos untuk dengan Cirebon melemah.
melakukan interaksi antar daerah asal dan
tujuan lebih rendah dari keuntungan yang 3. Keadaan dapat diserahkan/dipindahkan
diperoleh. Contohnya, seorang yang pergi (transferability) .
tempat kerja karena penghasilannya mampu Pengangkutan barang atau juga orang
menutupi ongkos yang dikeluarkannya. memerlukan biaya. Biaya untuk terjadinya
interaksi tersebut harus lebih rendah
8
dibandingkan dengan keuntungan yang yang rusak dan sulit untuk dicapai akan
diperoleh. Interaksi antar ruang tidak akan mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi
terjadi apabila biaya pengangkutan barang karena biaya untuk mencapainya juga akan
terlalu tinggi dibandingkan dengan lebih mahal. Sebagai contoh, seseorang akan
keuntungannya, maka. Kemudahan transfer menjual sayuran dari wilayah Indramayu ke
dan biaya yang diperlukan juga sangat wilayah Jakarta, namun jalan menuju wilayah
tergantung pada ketersediaan infrastruktur atau Jakarta mengalami kerusakan, sehingga tidak
sarana dan prasarana seperti jalan raya, bisa dilalui. Akibatnya, orang tersebut tidak
jembatan, pelabuhan dan bandara yang jadi menjual sayuran ke wilayah Jakarta.
menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan
9
LAMPIRAN :
A. PENILAIAN SIKAP
1. Teknik penilaian : observasi
2. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian
a. Instrumen penilaian
Berupa lembar observasi dalam bentuk jurnal
B. Penilaian pengetahuan
1. Teknik penilaian : tes tertulis bentuk uraian
2. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian
4. Skor penilaian
Nilai = jumlah betul x 25
C. PENILAIAN KETRAMPILAN
A. Kompetensi Inti
B.
KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi,
Gotomg-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B.Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar Indikator pencapaian kompetensi
KD 3.1. Memahami konsep ruang (lokasi, 3.1.1. Menjelaskan letak Astronomis Indonesia
distribusi, potensi, iklim, bentuk 3.1.2. Menjelaskan letak Indonesia diantara
muka bumi, geologis, fora wilayah-wilayah sekitar
dan fauna) dan interaksi 3.1.3. Membandingkan luas wilayah Indonesia
antarruang di Indonesia serta dengan luas wilayah negara sekitar
pengaruhnya terhadap 3.1.4. Menjelaskan pengaruh lokasi Indonesia
kehidupan manusia dalam aspek terhadap kehidupan penduduk dalam aspek
ekonomi, sosial, budaya dan ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
pendidikan.
KD 4.1. Menyajikan hasil telaah konsep 4.1.3. Mempresentasikan hasil telaah pengaruh
ruang konsep ruang (lokasi, lokasi terhadap kehidupan penduduk dalam
distribusi, potensi, iklim, bentuk aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan
muka bumi, geologis, fora dan 4.1.4. Memperbesarpetapersebaransumberdayaalam
fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia.
di Indonesia serta pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia
dalam aspek ekonomi, sosial,
budaya dan pendidikan.
C.TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai KBM diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan letak Astronomis Indonesia dengan benar
2. Menjelaskan letak Indonesia dai antara wilayah – wilayah sekitar dengan penuh tanggung
jawab
3. Membandingkan luas wilayah Indonesia dengan luas wilayah negara sekitar secara kritis
12
4. Menjelaskan pengaruh lokasi Indonesia terhadap kehidupan penduduk dalam aspek ekonomi,
sosial, budaya dan pendidikan secara kronologis
D.
D FOKUS PENGUATAN KARAKTER
Sikap Spritual : Toleransi pada agama yang berbeda.
Sikap Sosial : Jujur, disiplin, kerjasama, peduli, toleransi, percayadiri
E.Materi Pembelajaran
5. Materi pembelajaran Reguler
1. Letakastronomis Indonesia
2. Letak geografis Indonesia
3. Luas wilayah Indonsia dan luas wilayah negara-negara sekitar
4. Pengaruh lokasi Indonesia terhadap kehidupan penduduk dalam aspek ekonomi, sosial
budaya dan pendidikan.
2.Materi Remedial
2. Pengaruh lokasi Indonesia terhadap kehidupan penduduk dalam aspek ekonomi, sosial,
budaya dan pendidikan.
4. MateriPengayaan
a. Batas wilayah Indonesia dan pengaruhnya bagi kehidupan penduduk Indonesia dalam
aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
b. Upaya untuk menjaga daerah perbatasan
PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery learning,
3. Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, tutor sebaya dan penugasan
F MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN
Media : Peta Indonesia, Video youtube.
Alat : Komputer/Notebook, LCD, PPT
G SUMBER BELAJAR
6. Buku IPS Kelas VII Semester 1; penerbit : kemendikbud RI tahun 2016
7. Video Pembelajaran tentang kebudayaan indonesia
8. Worksheet ( lembar bahan ajar ), Buku referensi pendamping siswa ( lampiran 1 )
13
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
ALOKA
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN SI
WAKTU
Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan 10 menit
berdoa bersama (menghayati ajaran agama/religius)
b. Guru memeriksa kesiapan dan kebersihan kelas serta
kehadiran siswa
c. Dalam apersepsi guru memberi pertanyaan materi yang lalu.
d. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama
pembelajaran
e. Guru menginformasikan tentang tehnik penilaianyang akan
dilaksanakan ( tertulis dan projek)
f. Memberi motivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran
dengan menyanyikan lagu “ Dari Sabang sampai Merauke”.
g. Membentuk kelompok kecil (@ maksimal 5 orang) dengan
cara mengambil undian.
Langkah - 3
Penyusunan jadwal pelaksanaan Projek
Guru memberikan pendampingan kepada peserta didik melakukan
14
ALOKA
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN SI
WAKTU
penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancangnya dalam
“Memperbesar peta persebaran sumber daya alam di Indonesia”
sesuai dengan undian yang diambil oleh kelompok masing-
masing.
Langkah-4
Penyelesaianprojek denganfasilitasidan monitoringguru
Guru memfasilitasi dan memonitor peserta didik dalam
“Memperbesar peta persebaran sumber daya alam di Indonesia”
sesuai dengan undian yang diambil oleh kelompok masing-
masing.(Kegiatan dilaksanakan di luar jam tatap muka)
Penutup f. Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan 10 menit
pada pertemuan berikutnya yaitu menyelesaikan projek sesuai
tugas yang sudah dibagi
g. Melakukan refleksi tentang pembelajaran hari ini.
h. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan
keyakinan masing-masing.(religius)
Pertemuan ke 2
ALOK
ASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKT
U
Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan 10
berdoa bersama (menghayati ajaran agama/religius) menit
b. Guru memeriksa kesiapan dan kebersihan kelas serta kehadiran
siswa
c. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama
pembelajaran
d. Memberi motivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran
dengan menyanyikan lagu “ Rayuan Pulau Kelapa”.
e. Memotivasi siswa agar siap mempresentasikan hasil kerja
kelompok yang sudah dikerjakan.
KegiatanInti Langkah-5 60
menit
Penyusunanlaporandanpresentasi/
publikasihasilprojek
Guru memfasilitasi peserta didik untuk mempresentasikan dan
mempublikasikan hasil karya tiap kelompok dalam “Memperbesar
peta persebaran sumber daya alam di Indonesia” secara bergantian,
dan kelompok lain mencermati serta memberi tanggapan.
Langkah-6
Evaluasiproses danhasilprojek
ALOK
ASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKT
U
refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas projek dalam
“Memperbesar peta persebaran sumber daya alam di Indonesia”
sesuai dengan undian yang diambil oleh kelompok masing-
masing.Guru melaksanakan evaluasi secara tertulis.
Penutup a. Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan 10
pada pertemuan berikutnya yaitu potensi SDA dan kemaritiman menit
Indonesia.
b. Melakukan refleksi tentang pembelajaran hari ini.
c. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan
keyakinan masing-masing.(religius)
LAMPIRAN :
16
1. PENILAIAN SIKAP
1. Teknik penilaian : observasi
2. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian
a. Instrumen penilaian
Berupa lembar observasi dalam bentuk jurnal
2. Penilaian pengetahuan
5. Teknik penilaian : tes tertulis bentuk uraian
6. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian
No indikator Butir pertanyaan
1. Dapat menjelaskan lokasi Jelaskan lokasi Indonesia berdasarkan
Indonesia diantara garis lintang letak garis lintang dan garis bujur
dan garis bujur
2. Dapat menjelaskan lokasi Jelaskan lokasi posisi Indonesia dengan
Indonesia dengan wilayah wilayah negara-negara sekitar
negara-negara sekitar
3. Dapat membandingkan luas Bandingkan luas wilayah Indonesia
wilayah Indonesia dengan dengan luas negara tetangga Malaysia!
negara-negara sekitar
4. Dapat menjelaskan pengaruh Jelaskan pengaruh letak geografis dan
letak astronomis dan geografis astronomis bagi penduduk di bidang
bagi penduduk di bidang ekonomi
ekonomi
7. Kunci jawaban:
a. Lokasi Indonesia terletak diantara 6°LU - 11°LS dan 95°BT - 141°BT
b. Indonesia terletak diantara benua Asia dan benua Australia serta diapit oleh 2
samudra yaitu samudra Pasifik dan samudra Hindia
c. Negara Indonesia dengan luas 1.919.000 km² lebih luas dibanding dengan
wilayah negara-negara sekitar seperti Singapura, Filiphina, Thailand dan
Malaysia
d. Pengaruh letak astronomis dan geografis bagi penduduk Indonesia dibidang
ekonomi adalah Indonesia kaya akan keragaman hayati, hasil pertanian,
perkebunan, hasil hutan, dan menjadi lalu lintas perdagangan dunia.
8. Skor penilaian
Nilai = jumlah betul x 25
3. PENILAIAN KETRAMPILAN
17
(RPP)
I.C.
A. Kompetensi Inti
KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi,
Gotomg-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, 3.1.1. Menjelaskan potensi sumber daya alam
potensi, iklim, berupa hutan di Indonesia;
bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) 3.1.2 .Mengidentifiksi jenis-jenis hutan di
dan interaksi Indonesia
antaruang di Indonesia serta pengaruhnya 3.1.3. Menjelaskan sebab terjadinya penurunan
terhadap kehidupan wilayah hutan di Indonesia
manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya 3.1.4.Menjelaskan fungsi atau manfaat hutan
dan pendidikan. 3.1.5. Menjelaskan kekayaan flora dan fauna
yang tersimpan di dalam hutan Indonesia
3.1.6.Menjelaskan sebab-sebab kerusakan
hutan di Indonesia
3.1.7. Menjelaskan akibat dari kerusakan hutan
19
4.1. Menyajikan hasil telaah konsep ruang 4.1.3. Presentasi berdiskusi tentang potensi
konsep ruang (lokasi, sumber daya hutan di Indonesia
distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, 4.1.2. Menggambar peta persebaran hutan
geologis, flora dan hujan tropis di Indonesia
fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia
serta pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia dalam aspek
ekonomi, sosial,
budaya dan pendidikan.
C.TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran selesai diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan potensi sumber daya alam berupa hutan di Indonesia
2. Mengidentifiksi jenis-jenis hutan di Indonesia
3. Menganalisis sebab terjadinya penurunan wilayah hutan di Indonesia
4. Menjelaskan fungsi atau manfaat hutan
5. Mengidentifikasi kekayaan flora dan fauna yang tersimpan di dalam hutan Indonesia
6. Menjelaskan sebab-sebab kerusakan hutan di Indonesia
7. Menjelaskan akibat dari kerusakan hutan
8.
D FOKUS PENGUATAN KARAKTER
Sikap Spritual : Toleransi pada agama yang berbeda.
Sikap Sosial : Jujur, disiplin, kerjasama, peduli, toleransi, percayadiri
G SUMBER BELAJAR
9. Buku IPS Kelas VII Semester 1; penerbit : kemendikbud RI tahun 2016
10. Video kerusakan Hutan
11. Worksheet ( lembar bahan ajar ), Buku referensi pendamping siswa ( lampiran 1 )
12. www.sarwanta.blogspot.com
Internet akses dengan alamat :
a.www.academia.edu
b. https://id.wikipedia.org/wiki/Geografi
c. www.slideshare.net
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN*)
ORIENTASI GURU
Guru memasuki ruang kelas dan mengucapkan salam
Menyanyikan lagu Indonesia raya bila mengajar jam ke 1 dan sesudahnya menanyakan
kondisi peserta didik saat ini
Melakukan presensi terhadap peserta didik di kelas tersebut dan bila ada siswa yang
tidak masuk karena sakit guru mengajak siswa yang lain untuk mendoakan yang sakit
agar lekas sehat kembali
Guru mengkondisikan ruang kelas agar suasana terlihat menyenangkan dan
memerintahkan siswanya untuk melihat kondisi kebersihan ruang. Bila masih ada yang
kotor siswa diminta untuk membersihkannya terlebih dahulu.
Apersepsi
Mengaitkan materi/ thema/ kegiatan pembelajaran dengan pengalaman peserta didik
dengan materi sebelumnya.
Mengingatkan kembali materi sebelumnya dengan beberapa pertanyaan,yakni tentang
hutan di Indonesia
Mengajukan pertanyaan sederhana yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan MISAL : bagaimanakah kondisi hutan di Indonesia saat ini ?
Motivasi
Memberikan gambaran kepada siswa tentang materi yang akan diberikan ( ketika guru
menyampaikan gambaran tersebut guru memutarkan musik yang berjudul RayuanPulau
kelapa.
Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran
21
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Peserta didik mengamati gambar – gambar tentang hutan
22
2) Peserta didik membaca dari berbagai sumber seperti buku teks dan internet tentang
potensi sumber daya alam hutan di Indonesia
3) Peserta didik mengisi lembar aktivitas kelompok yang ada pada buku siswa.
b. Menanya
1) Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan pertanyaan
berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan sebelumnya,
misalnya apa saja potensi sumber daya alam hutan yang di miliki oleh Indonesia?
Dimanakah sumber daya alam hutant ersebar? Dan seterusnya.
2) Salah satu di antara peserta didik dari wakil kelompok diminta menuliskan
rumusan pertanyaan di papan tulis.
c. Mengumpulkan informasi
1) Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan informasi/data untuk
menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai sumber, seperti
:membaca Buku Siswa, sertar eferensi lain yangrelevan, termasuk internet.
2) Peserta didik menuliskan hasil pengumpulani nformasi pada buku catatan masing-
masing.
d. Mengasosiasi
1) Peserta didik melakukan analisis sebaran sumber daya alam hutan
2) Peserta didik melakukan analisis mengapa Indonesia kaya akan sumber daya alam
hutan
3) Peserta didik menganalisis kekayaan flora dan fauna yang
4) Peserta didik menganalisis mengapa kekayaan sumber daya alam belum mampu
mensejahterakan masyarakat Indonesia
5) Peserta didik menganalisis terjadinya kerusakan hutan dan upaya pelestariannya
e. Mengomunikasikan
1) Peserta didik dalam kelompok diminta mempresentasikan hasilpekerjaannya di
depan kelas.Kelompok lain diminta memberitanggapan atas hasil
simpulankelompok yang dipresentasikan
2) Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas jawaban daripertanyaan
3. Kegiatan Penutup
a. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami
b. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh pesertadidik
c. Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi,
pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan
d. Menginformasikan materi pertemuan yang akan datan pada peserta didik
e. Pesan-pesan Moral :
Hutan sebagai paru-paru dunia
Lestarikan hutan karena “Hutan bukan warisan nenek moyang tetapi titipan
anak cucu kita”
1. Teknik penilaian
a. Kompetensi Sikap: Jurnal penilaian sikap
b. Kompetensi Pengetahuan: Penugasan dan Tes tertulis bentuk uraian
c. Kompetensi Keterampilan: Penilaian Kinerja
1. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran
a.Pertemuan Pertama (terlampir)
23
A. Lampiran Materi
1. Materi Reguler
Hutan Indonesia memiliki potensi Hutan jati bernilai ekonomi sangat tinggi.
yang sangat besar yaitu mencapai 99,6 juta Hutan hujan tropis merupakanhutan berdaun
hektar atau 52,3% dari luas wlayah Indonesia lebar yang selaluhijau (evergreen) dan
(Kemenhut, 2011).Luas hutan yang besar memilikikerapatan yang tinggi. Hutanhujan
tersebut, saatini masih dapat dijumpai di tropis tumbuh baik padawilayah dengan curah
Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra. Di hujanminimal 800 – 1200
Jawa, luas hutan telah mengalamibanyak mm/tahun,kelembapan tinggi (lebih dari
penurunan karena terjadialih fungsi untuk 80 %) dan suhu yang tinggisepanjang tahun.
pertanian dan permukiman penduduk. Mengapa kita harus menyelamat kan
Sementara itu, alih fungsi hutan menjadi hutan? Hutan yang kita miliki saat ini ternyata
pertanian dan perkebunan banyak dijumpai di telah mengalami banyak kerusakan.
Sumatra dan Kalimantan. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh
Selain hutannya yang luas, hutan Kementerian. Kehutanan, laju kerusakan hutan
Indonesia juga menyimpan kekayaan flora dan kita mencapai 300.000 hektar pertahun.
fauna atau keanekaragaman hayati yang sangat Akibatnya, banyak spesies tumbuhan dan
besar. Bahkan, banyak diantaranya merupakan hewan yang terancam punah, bahkan beberapa
spesies endemik atau hanya ditemukan di diantaranya dianggap punah.Jika hal ini terjadi
Indonesia,tidak ditemukan di tempat lainnya. terus-menerus bukan tidak mungkin pada masa
Luas wilayah Indonesia hanya 1,3% dari luas yanga kan datang hutan kita akan
dunia. Walaupun demikian, habis.Padahal hutan memiliki banyak manfaat
keanekaragamanhayati di Indonesia sangat atau fungsi yaitu:
tinggi meliputi 25% dari total jenisikan di 1) Menyimpan air hujan dan kemudian
dunia, 17% dari totaljenis burung, 16% dari mengalirkannya kesungai sungai dan
totalreptilia di dunia, 12% dari totalmamalia, danau, sehingga pada musim kemarau
dan 10% dari totaltumbuhan berbunga di
tidak mengalami kekeringan.
dunia.
Hasil hutan sebenarnya tidakhanya 2) Tempat hidupbagi flora dan
sekadar kayu. Dari hutantropis yang dimiliki fauna yang menjadi sumber makanan
Indonesia jugadihasilkan buah-buahan dan dan obat-obatan pada saat ini maupun
obatobatan.Namun demikian, hasil hutan yang pada masa yang akan dating
banyak dikenal pendudukadalah sebagai Mencegah terjadinya erosi atau
sumber kayu.Setidaknya terdapat 4000 jenis pengikisan karena air hujan tidak
kayu yang 267 diantaranya merupakankayu
langsung jatuh ke tanah dan mengikis
yang memiliki nilai ekonomitinggi. Secara
umum, jenis-jenis kayu dan sebarannya adalah tanah-tanah yang subur.
sebagai berikut : 3) Menghasilkan oksigen dan menyerap
1) Kayu Keruing, Meranti, Agathis karbondioksida, sehingga suhu bumi
dihasilkan terutama di Papua, Sulawesi, terkendali.
dan Kalimantan. 4) Sumber kehidupan bagi masyarakat,
2) Kayu jati banyak dihasilkan di Jawa khususnya masyarakat sekitar hutan
Tengah. dari produk yang dihasilkannya.
3) Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Hutan hujan tropis sangat rentan terhadap
Sumatra Utara dan SumatraBarat. kerusakan. Tanah yangberada di bawahnya
4) Kayu Cendana banyak dihasilkan di sebenarnya tidak begitu subur. Kesuburannya
relatif terjaga karena tumbuhan yang ada di
Nusa Tenggara Timur.
atasnya jika mati akan menambah unsur hara
5) Kayu Rasamala dan Akasia banyak bagi tanah.J ika tumbuhan di atasnya
dihasilkan di Jawa Barat. ditebangdan dibawa ke daerah lain maka tanah
yang ada dibawahnya tidak memperoleh
25
tambahan unsure hara lagi, sehingga sulit dibakar,maka karbon tersebut akan lepas ke
untuk memulihkannya menjadi hutan udara. Ini berarti akan menambah karbon
lagi.san dioksida di udara. Karbon dioksida
bersifatmenyerap panas sehingga suhu udara
akan meningka tdengan meningkatnya kadar
Setiap tumbuhan di hutan mengandung kabordioksida di udara.
karbon. Jika hutan terbakar atau sengaja
1. Penilaian sikap
JurnalPerkembangan Sikap
Nama Sekolah : SMP N 1 Delanggu
Kelas/Semester : VII/1
Tahun pelajaran : 2017/2018
Nama
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.
Siswa
1.
2.
3.
4.
2. Penilaian Pengetahuan
Test Tertulis
KISI- KISI SOAL TES KD 3.1 SUMBER DAYA HUTAN
Nama Sekolah : SMP N 1 Delanggu
Kelas /semester : VII / I
Tahun Pelajaran : 2017 /2018
Matapelajaran : Ilmu Pengetahuan
8 Jelaskansebabterjadinyapenurunanwilayahhutan di Indonesia 10
9 Sebutkan 4 fungsi atau manfaat hutan 10
10 Bagaimana upaya pemerintah untuk melestarikan hutan 10
Jumlah skor 100
;
3-Penilaian Keterampilan
Penilaaian Kinerja
Nama Sekolah : SMP N 1 Delanggu
Kelas/Semester : VII/1
Materi : Sumber daya hutan
Tahun pelajaran : 20172018
Aspek
Skor Nil
No Nama Siswa Kerja Kedisiplina Ket
Inisiatif Keaktifan terting ai
sama n
gi
1 Abdulloh
2 Budiman
3 Candra
4 Desi R
5 Endang Sawitri
Keterangan:
Skor 4 (86-100) : Sangat baik
Skor 3 (76-85) : Baik
Skor 2 (60-75) : Cukup
Skor 1 (kurang dari 60) : kurang
A. Kompetensi Inti
KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi,
Gotomg-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
4.1. Menyajikan hasil telaah konsep ruang 4.1.1. Presentasi diskusi tentang persebaran
konsep ruang (lokasi, sumber daya tambang di Indonesia
distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi,
geologis, flora dan
fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia
serta pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia dalam aspek
ekonomi, sosial,
budaya dan pendidikan.
30
C.TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mendeskripsikan pengertian sumber daya alam tambang dengan benar
2. Mengidentifiksi jenis-jenis tambang di Indonesia secara cermat
3. Mengidentifikasi upaya pelestarian sumber daya alam tambang minyak bumi secara tepat
4. Mengidentifikasikan persebaran daerah-daerah penghasil sumber tambang secara berrsama-
sama
5. Menganalisis sumber daya alam tambang terkait dengan kesejahteraan masyarakat Indonesia
secara kritis
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
1.1. Sumber daya alam tambang
1.2. Jenis-jenis tambang
1.3. Upaya-upaya pelestarian sumber daya alam tambang
1.4. Persebaran sumber daya alam tambang
1.5. Pengaruh sumber daya alam tambang terhadap kesejahteraan Indonesia
2. Materi Remidial
Pengaruh sumber daya alam tambang terhadap kesejahteraan Indonesia
3. Materi Pengayaan
Mencari daerah-daerah penghasil sumber daya tambang yang ada di daerah sekitar.
D
Media/Alat,bahan dan Sumber Pembelajaran
1. Media: Peta Persebaran sumber daya tambang di Indonesia
2. Alat dan Bahan:
a. Kertas folio
b.LCDProyektor
c. Laptop/Komputer
3. SumberPembelajaran:
a. Kemendikbud. 2016. Buku SiswaIlmu Pengetahuan Sosial. Kelas
VII Jakarta:Kemendikbud (hal 27-33).
b. Kemendikbud. 2016. Buku GuruIlmu Pengetahuan Sosial. Buku Guru.
Kelas VII Jakarta: Kemendikbud (hal 64-66).
c. Daerah tambang sekitar
E. Kegiatan Pembelajaran*)
1. Pendahuluan ( 10 menit)
a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
b. Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas.
c. Guru memberi motivasi kepada peserta didik.
d. Peserta didik mengumpulkan tugas individu yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya.
e. Guru menyampaikan tema pembelajaran, indikator yang hendak dicapai dan rencana penilaian.
f. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan tentang materi pembelajaran berkaitan
potensi sumber daya tambang, misalnya Apa alat yang digunakan oleh ibu kalian untuk
memasak? Bahan apa saja yang digunakan untuk memasak? Darimanakah bahan-bahan yang
digunakan untuk alat memasak? Apakah bahan-bahan tersebut tersedia di Indonesia? Dan
seterusnya.
31
f. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan pembelajaran dari guru.
b. Menanya
c. Mengumpulkan informasi
1) Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan informasi/ data untuk
menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai sumber, seperti :
membaca Buku Siswa, serta referensi lain yang relevan, termasuk internet.
2) Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi pada buku catatannya
masing-masing.
d. Mengasosiasi
1.) Peserta didik melakukan analisis sebaran sumber daya alam tambang
2.) Peserta didik melakukan analisis mengapa Indonesia kaya akan sumber daya alam
tambang.
3.) Peserta didik menganalisis mengapa kekayaan sumber daya alam tambang belum
mampu mensejahterakan masyarakat Indonesia.
e.Mengomunikasikan
1) Peserta didik dalam kelompok diminta mempresentasikan hasil pekerjaannya di
depan kelas.
2) Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil simpulan kelompok yang
dipresentasikan.
3) Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas jawaban dari pertanyaan.
3. Kegiatan Penutup
f. Pesertadidikdiberikesempatanuntukmenanyakanhal-hal yang belum dipahami
g. Guru memberikanpenjelasanataspertanyaan yang disampaikanolehpesertadidik
h. Pesertadidikdimintamelakukanrefleksiterhadap proses
pembelajaranterkaitdenganpenguasaanmateri, pendekatandan model pembelajaranyang
digunakan
32
1. Teknik penilaian
a. Kompetensi Sikap: Jurnal penilaian sikap
b. Kompetensi Pengetahuan: Penugasan dan Test ertulis bentuk uraian
c. KompetensiK eterampilan: Penilaian Kinerja
3. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran
(terlampir)
4. Pembelajaran remedial danpengayaan
Delanggu,18 Juli,2017
Mengetahui
Kepala SMP N 1 Delanggu Guru Mata Pelajaran
A. Lampiran Materi
juta ton. Batu bara dapat dijumpai di sejumlah pulau, yaitu Kalimantan dan Sumatra. Potensi
batu bara
di kedua pulau tersebut sangat besar. Pertambangan batu bara di Kalimantan terdapat di
Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau dan Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin dan
Sawahlunto), Sumatra Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim).
3) Bauksit
Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit bermanfaat untuk
industri keramik, logam, kimia, dan metalergi. Indonesia memiliki potensi bauksit yang
cukup besar dengan produksi mencapai 1.262.710 ton. Sebagian dari hasil pertambangan
bauksit dimanfaatkan untuk industri dalam negeri dan sebagian lainnya diekspor. Bauksit
ditambang di daerah Kepulauan Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).
4) Pasir Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen. Aktivitas
penambangan pasir besi dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok,
Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan) dan Pulau
Sebuku (Kalimantan Selatan).
5) Emas
Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira ESDM, produksi
emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton. Berikut ini tambang emas yang
tersebar di Indonesia. Papua (Freeport Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Nangroe Aceh
Darussalam (Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos),
dan Bengkulu (Rejang Lebon
Kandungan sumber daya alam yang paling potensial di Kabupaten Pemalang khususnya
Pemalang bagian selatan yang terletak di lereng gunung Slamet adalah berupa tambang
Diorit, Kaolin, Batu Gamping dan Batu Marmer yang sampai dengan saat ini sama sekali
belum tersentuh oleh investasi sehingga potensi pertambangan ini sama sekali belum
bermanfaat Di daerah Pemalang bagian selatan paling banyak terdapat sumber mata air bersih
yang sangat potensial untuk bahan baku air mineral.
35
Kaolin
Luas Lahan 462,6 Ha
Deposit 704,53
Diorit
Luas Tambang 30 Ha
Kandungan Tambang 2.601,3 Juta Ton
Lokasi :
Igir Penyawungan (Desa Kuta, Belik) 28.291.041 m3
Gunung Mas
B. Lampiran Penialaian
1. Penilaian sikap
JurnalPerkembangan Sikap
Nama Sekolah : SMP N 1 Delanggu
Kelas/Semester : VII/1
Tahun pelajaran : 2017/2018
Nama
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.
Siswa
5. 11/1/20 Abdulloh Tidak mengikuti sholat Jumat Kwtaqwaan
16 Spiritual
Yang diselenggarakan di sekolah.
6. 11/2/20 Budiman Membuang sampah pada Kepedulian
Sosial
16 tempatnya
7. 22/2/20 Candra Mempengaruhi teman untuk Disiplin
16 Sosial
tidak masuk sekolah
8. 10/3/20 Desi R Mengingatkan temannya untuk Ketaqwaan
16
melaksanakan sholat Dzuhur di Spiritual
sekolah
2. Penilaian Pengetahuan
Test Tertulis
Kisi-kisi Tes Tertulis
4. Siswa dapat 1
mengidentifikasikan
persebaran daerah-daerah
penghasil sumber tambang
Jumlah soal 5
;
Butir-Butir Soal
Kunci Jawaban
1.
3. Penilaian Keterampilan
Penilaaian Kinerja
Aspek
No Nama Siswa Kedisipl Skor Nilai Ket
Kerja sama Ketelitian Keaktifan
inan tertinggi
1 Abdulloh 80 80 82 80 85 82 B
2 Budiman
3 Candra
4 Desi R
5 Endang
Sawitri
Keterangan:
Skor 4 (86-100) : Sangat baik
Skor 3 (76-85) : Baik
Skor 2 (60-75) : Cukup
Skor 1 (kurang dari 60) : kurang
KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi,
Gotomg-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, 3.1.1. Mengidentifikasi potensi sumber daya
distribusi, potensi, iklim, perikanan di Indonesia;
bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) 3.1.2. Menjelaskan sebab potensi perikanan di
dan interaksi Indonesia sangat besar
antarruang di Indonesia serta pengaruhnya 3.1.3. Mengidentifiksi persebaran daerah
terhadap kehidupan perikanan di Indonesia
manusia dalam aspek ekonomi, sosial, 3.1.4.Mengidentifikasi wilayah perairan
budaya dan pendidikan. Indonesia yang rawan ilegal fishng
3.1.5 Membandingkan produksi ikan Indonesia
dengan negara lain di dunia
3.1.6. Mengidentifikasi upaya yang dilakukan
pemerintah untuk meningkatkan
pruduksi ikan
4.1. Menyajikan hasil telaah konsep ruang 4.1.3. Presentasi diskusi tentang potensi sumber
konsep ruang (lokasi, daya perikanan di Indonesia
distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi,
geologis, flora dan
fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia
serta pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia dalam aspek
ekonomi, sosial,
budaya dan pendidikan.
39
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah KBM usai diharapkan siswa dapat
1. Mengidentifikasi potensi sumber daya perikanan di Indonesia;
2. Menjelaskan sebab potensi perikanan di Indonesia sangat besar
3. Mengidentifiksi persebaran daerah perikanan di Indonesia
4. Mengidentifikasi wilayah perairan Indonesia yang rawan ilegal fishng
5. Membandingkan produksi ikan Indonesia dengan negara lain di dunia
6. Mennjelaskan upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pruduksi ikan
7.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
1.1. Potensi perikanan di Indonesia
1.2. Persebaran daerah perikanan di Indonesia
1.3. Produksi ikan Indonesia
2. Materi Remidial
2.1. Persebaran daerah perikanan Indonesia
2.2. Upaya meningkatkan produksi ikan Indonesia
3. Materi Pengayaan
3.1. Upaya pelestarian potensi sumber daya perikanan laut di Indonesia
G SUMBER BELAJAR
13. Buku IPS Kelas VII Semester 1; penerbit : kemendikbud RI tahun 2016
14. Video perburuhan Ikan paus .
15. Worksheet ( lembar bahan ajar ), Buku referensi pendamping siswa ( lampiran 1 )
16. www.sarwanta.blogspot.com
17. Sumber lain yang relevan
40
D. Kegiatan Pembelajaran*)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran:
- Peserta didik bersama guru menyampaikan salam.
- Salah satu peserta didik diminta memimpi ndo’a.
b. Guru bersama peserta didik mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
denga nmenyanyikan lagu “Rayuan Pulau Kelapa”.
c. Guru menanyakantentangmateripembelajaranberkaitanpotensi potensi perikanan di
Indonesia, misalnya : Apakah kalian suka makan ikan?ari mana ikan tersebut
dihasilkan?, Mengapa potensi ikan di Indonesia sangat besar?Dan seterusnya
d. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan pembelajaran, pendekatan
pembelajarandan penilaian pembelajaran dari guru.
e. Guru membentukkelompokdengananggota 4–5 orang.
9) Peserta didik membaca dari berbagai sumber seperti buku teks dan internet
tentang potensi sumber daya alam perikanan di Indonesia
10) Peserta didik mengisi lembar aktivita skelompok yang ada pada buku siswa/
LembarKerjaSiswa (LKS) yang telah disiapkan.
b. Menanya
3) Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan pertanyaan
berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan sebelumnya,
41
c. Mengumpulkan informasi
3) Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulka informasi/data untuk
menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai sumber, seperti
:membaca buku siswa, sertareferensi lain yangrelevan, termasuk internet.
4) Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi pada buku catatannya
masing-masing.
d. Mengasosiasi
6) Peserta didik melakukan analisis sebaran sumber daya perikanan di Indonesia
7) Peserta didik melakukan analisis mengapa Indonesia kaya akan potensi perikanan
8) Peserta didik menganalisis mengapa kekayaan sumberda yaalam perikanan belum
dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat Indonesia
e. Mengomunikasikan
3) Peserta didik dalam kelompok diminta mempresentasikan hasilpekerjaannya di
depan kelas.
4) Kelompok lain diminta member tanggapan atas hasil simpulan kelompok yang
dipresentasikan
5) Peserta didik bersama guru mengambil simpulan ata sjawaban dar ipertanyaan
1. Teknik penilaian
a. Kompetensi Sikap : Jurnal penilaian sikap
b. Kompetensi Pengetahuan : Testertulisbentukuraian
c. Kompetensi Keterampilan : Penilaian Kinerja
2. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran
3. Pembelajaran remedial danpengayaan
e. Pembelajaran remedial dengan: Tutor sebaya
f. Pembelajaran pengayaan dengan cara meresume materi darisumber lain berkaitan
dengan: Upaya pelestarian sumber daya perikanan di Indonesia
1. Media:
d. Gambar potensi perikanan laut di Indonesia
e. Peta persebaran daerah perikanan laut di Indonesia
2. Alat dan Bahan:
a. Kertasasturo, gunting,spidol, kertas HVS warna
b.LCDProyektor (jikadimungkinkan)
c. Laptop/Komputer (jikadimungkinkan)
3. SumberPembelajaran:
a. Kemendikbud. 2016. Buku SiswaIlmu Pengetahuan Sosial. Kelas VII
Jakarta:Kemendikbud (hal 34 - 35).
b. Kemendikbud. 2016. Buku GuruIlmu Pengetahuan Sosial. Buku Guru. Kelas VII
Jakarta: Kemendikbud (hal 67 -68 ).
c. Internet
d. Lingkungan sekitar
Delanggu,18 Juli,2017
Mengetahui
Kepala SMP N 1 Delanggu Guru Mata Pelajaran
Lampiran RPP
A. Lampiran Materi
1. Materi Reguler
Di Indonesia bagian Barat dengan rata-rata kedalaman laut 75 meter,jenis ikan yang banyak
dtemukan adalah ikan pelagis kecil. Kondisi agakberbeda terdapat di kawasan Indonesia Timur
dengan rata-rata kedalaman lautmencapai 4.000 m. Di kawasan Indonesia bagian Timur, banyak
ditemukanikan pelagis besar seperti cakalang dan tuna. Selain ikan yang tersedia di lautan, penduduk
Indonesia juga banyak yang melakukan budi daya ikan,terutama di daerah pesisir. Di pantai utara
Pulau Jawa, banyak masyarakatyang mengembangkan usaha budi daya ikan dengan menggunakan
tambak.Jenis ikan yang dikembangbiakkan di sana adalah ikan bandeng dan udang. Kekayaan alam
kita yang berupa ikan banyak diambil oleh nelayan darinegara lain berupa praktik pencurian ikan atau
illegal fishing. Ada beberapa
wilayah perairan Indonesia yang rawan dengan kegiatan illegal fishing.Wilayah yang paling rawan
dengan praktik pencurian ikan adalah Laut Arafuru(Papua) di Timur perairan Indonesia.
2. Materi Pengayaan
B. Lampiran Penialaian
1. Penilaian sikap
JurnalPerkembangan Sikap
Nama Sekolah : SMP N 1 Delanggu
Kelas/Semester : VII/1
Tahun pelajaran : 2017/2018
Nama
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.
Siswa
9.
10.
11.
12.
2. Penilaian Pengetahuan
Test Tertulis
5. Mengidentifikasi
hasil budi daya
ikan di pantai
utara pulau Jawa
6
6. Mendeskripsikan
upaya pemerintah
untuk
meningkatkan
produksi ikan di
Indonesia
3. Penilaian Keterampilan
Penilaaian Kinerja (kinerja proses)
Aspek
Media Rerata
No Nama Siswa Penampil Penguasaan Sistematika
yang nilai
an materi penyampaian
digunakan
1 Ahmad Efendi
2 Husnul khotimah
3 Muh. Sultoni
4 Nurlaela
5 Rafli Ramadhan
Keterangan:
Skor 4 (86-100) : Sangat baik
Skor 3 (76-85) : Baik
Skor 2 (60-75) : Cukup
Skor 1 (kurang dari 60) : kurang
47
A. Kompetensi Inti
KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi,
Gotomg-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
1. .
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
1.1. Pengertian hutan Mangrove
1.2. Fungsi hutan mangrove
1.3. Sebaran hutan mangrove di Indonesia
1.4. Faktor - faktor sebaran hutan mangrove di Indonesia
1.5. Faktor - faktor kerusakan hutan mangrove di Indonesia
1.6. Upaya menjaga dan melestarikan hutan mangrove di Indonesia
2. Materi Remidial
2.1. Faktor – faktor sebaran hutan mangrove di Indonesia
2.2. Faktor – faktor kerusakan hutan mangrove di Indonesia
3. Materi Pengayaan
3.1. Hutan sebagai paru-paru dunia
. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN
10. Pendekatan : Saintifik Learning
11. Metode : Diskusi
12. Model pembelajaran : Discovery Learning
G SUMBER BELAJAR
18. Buku IPS Kelas VII Semester 1; penerbit : kemendikbud RI tahun 2016
19. Video kerusakan hutan
20. Worksheet ( lembar bahan ajar ), Buku referensi pendamping siswa ( lampiran 1 )
21. www.sarwanta.blogspot.com
22. Sumber lain yang relevan
D. Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
1) Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
2) Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi kepada peserta didik.
4) Peserta didik mengumpulkan tugas individu yang telah diberikan pada pertemuan
sebelumnya.
5) Guru menanyakan tentang materi pembelajaran berkaitan potensi hutan mangrove di
Indonesia, misalnya apakah kalian pernah mendengar hutan mangrove? Mengapa hutan
mangrove perlu dijaga dan dilestarikan? Dimanakah hutan mangrove tumbuh?
6) Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan pembelajaran dari guru.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
49
2). Menanya
a) Peserta didik diminta membentuk kelompok dengan anggota 3 - 4 siswa
b) Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan pertanyaan
berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan sebelumnya, misalnya
seberapa besar potensi hutan mangrove di Indonesia? Dimana sajakah sebaran hutan
mangrove di Indonesia? Bagaimanakah kondisi hutan mangrove di Indonesia? Dan
seterusnya
c) Salah satu di antara peserta didik dari wakil kelompok diminta menuliskan rumusan
pertanyaan di papan tulis
d) Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok untuk menjawab pertanyaan sesuai
dengan apa yang diketahui
4). Mengasosiasi
a) Peserta didik melakukan analisis sebaran hutan mangrove di Indonesia
b) Peserta didik melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran hutan
mangrove di Indonesia
c) Peserta didik menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan hutan
mangrove di Indonesia
d) Peserta didik menganalisis upaya untuk menjaga dan melestarikan hutan mangrove di
Indonesia
5). Mengomunikasikan
a) Peserta didik dalam kelompok diminta mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan
kelas.
b) Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil simpulan kelompok yang
dipresentasikan
50
c) Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas jawaban dari pertanyaan
c. Kegiatan Penutup
1) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh peserta didik.
3) Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan
penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.
1. Teknik penilaian
a. KompetensiSikap : Jurnal penilaian sikap
b. KompetensiPengetahuan : PenugasandanTestertulisbentukuraian
c. KompetensiKeterampilan : Penilaian Kinerja
2. Instrumenpenilaiandanpedomanpenskoran ( terlampir )
3. Pembelajaran remedial danpengayaan
g. Pembelajaran remedial dengancarapembelajaranulangdanpenugasan
h. Pembelajaran pengayaandengan mencari di internet tentang fungsi hutan sebagai paru –
paru dunia
Delanggu,18 Juli,2017
Mengetahui
Kepala SMP N 1 Delanggu Guru Mata Pelajaran
Lampiran RPP
A. Lampiran Materi
1. Materi Reguler
Hutan Mangrove
Selain ikan, kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah pesisir berupa hutan
mangrove, rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang. Hutan mangrove (hutan bakau) adalah
tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi
oleh air laut, sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya
hutan mangrove berkembang dengan baik pada pantai yang terlindung, muara sungai, atau laguna.
Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia yaitu fungsi
ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup)
binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain dari
hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut.
Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk
hidup yang ada di dalamnya. Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar atau
bahan pembuat arang. Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan pembuat kertas. Selain kayu, hutan
mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna yang bernilai ekonomis, misalnya udang dan jenis
ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah ini. Di mana sajakah sebaran hutan
mangrove di Indonesia? Hutan mangrove tersebar di pesisir sebelah barat Pulau Sumatra, beberapa
bagian ada di pantai utara Pulau Jawa, sepanjang pesisir Pulau Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi,
pesisir sebelah Selatan Papua, dan beberapa pulau kecil lainnya. Luas hutan mangrove di Indonesia
mencapai sekitar 3 juta hektare, yang tersebar di sepanjang 95.000 km pesisir Indonesia (Giri et al.,
2011).
Hutan mangrove Indonesia tidak tersebar secara merata. Luas terbesar hutan mangrove berada
di Pulau Papua yang mencapai 3,7 juta ha. Berikutnya adalah Sumatra (417 ribu ha), Kalimantan (165
ribu ha), Sulawesi (53 ribu )
Pemecahan Masalah Rusaknya Mangrove
Untuk konservasi hutan mangrove dan sempadan pantai, Pemerintah R I telah menerbitkan
Keppres No. 32 tahun 1990. Sempadan pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang
mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai, sedangkan kawasan
hutan mangrove adalah kawasan pesisir laut yang merupakan habitat hutan mangrove yang berfungsi
memberikan perlindungan kepada kehidupan pantai dan lautan. Sempadan pantai berupa jalur hijau
adalah selebar 100 m dari pasang tertinggi kea rah daratan.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan melestarikan hutan mangrove
antara lain:
1. Penanaman kembali mangrove sebaiknya melibatkan masyarakat. Modelnya dapat masyarakat
terlibat dalam pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta pemanfaatan hutan mangrove
berbasis konservasi. Model ini memberikan keuntungan kepada masyarakat antara lain
terbukanya peluang kerja sehingga terjadi peningkatan pendapatan masyarakat.
2. Pengaturan kembali tata ruang wilayah pesisir: pemukiman, vegetasi, dll. Wilayah pantai dapat
diatur menjadi kota ekologi sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai wisata pantai (ekoturisme)
berupa wisata alam atau bentuk lainnya.
3. Peningkatan motivasi dan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan mangrove
secara bertanggungjawab.
4. Ijin usaha dan lainnya hendaknya memperhatikan aspek konservasi.
5. Peningkatan pengetahuan dan penerapan kearifan local tentang konservasi
6. Peningkatan pendapatan masyarakat pesisir
7. Program komunikasi konservasi hutan mangrove
8. Penegakan hukum
9. Perbaikkan ekosistem wilayah pesisir secara terpadu dan berbasis masyarakat. Artinya dalam
memperbaiki ekosistem wilayah pesisir masyarakat sangat penting dilibatkan yang kemudian
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain itu juga mengandung pengertian
52
bahwa konsep-konsep lokal (kearifan lokal) tentang ekosistem dan pelestariannya perlu
ditumbuh-kembangkan kembali sejauh dapat mendukung program ini.
2. Materi Remidial
Kerusakan Ekosistem Mangrove dan Penyebabnya
Kerusakan sumberdaya pesisir telah mencapai tingkat yang mengkuatirkan, terutama wilayah
pesisir yang kegiatan pembangunannya pesat. Kerusakan sumberdaya pesisir tersebut umumnya
disebabakan oleh banyak faktor antara lain Eksploitasi lebih, Pencemaran, Penggunanan teknologi
yang tidak ramah lingkungan dan Abrasi pantai dan sedimentasi.
Kerusakan ekosistem pesisir tersebut berimplikasi langsung terhadap penurunan kualitas
habitat perikanan dan mengurangi stok ikan untuk berkembang serta mengurangi fungsi estetika
lingkungan pesisir. Kerusakan fisik lingkungan pesisir ini dipicu oleh faktor-faktor sosial-ekonomi,
khususnya masalah pertumbuhan penduduk dan kemiskinan. Masalah sosial ini perlu menjadi
perhatian karena adanya keterkaitan yang erat antara pertumbuhan penduduk, kemiskinan dan laju
ekspoloitasi sumberdaya perikanan. Langkanya pendapatan alternative diluar pemanfaatan
sumberdaya perikanan sering menimbulkan dependensi yang berlebihan terhadap sumberdaya
tersebut.
Salah satu ekosisitem yang mengalami perubahan yakni ekosistem mangrove. Ekosistem
hutan mangrove merupakan sumberdaya alami kaya akan fungsi dan manfaat, salah satunya sebagai
peredam dan pelindung dari gempuran gelombang yang timbul. Namun karena ulah manusia yang
berbuat kerusakan di muka bumi ini, hutan mangrove yang seharusnya dapat diambil manfaatnya oleh
manusia, berubah menjadi rusak. Baik itu disebabkan eksploitasi hutan mangrove menjadi lahan
komersial atau kerusakan karena pencemaran, sehingga kelestariannya tidak terjaga lagi.
Mangrove adalah vegetasi hutan yang tumbuh diantara garis pasang surut,tumbuhan yang
hidup diantara laut dan daratan. Sehingga hutan mangrove dinamakan juga hutan pasang. Hutan
mangrove dapat tumbuh pada pantai karang, yaitu pada karang koral yang mati yang diatasnya
ditumbuhi selapis tipis pasir atau ditumbuhi lumpur atau pantai berlumpur. Hutan mangrove terjadi di
daerah pantai yang terus menerus atau berurutan terendam dalam air laut dan dipengaruhi oleh pasang
surut, tanahnya terdiri atas lumpur dan pasir. Secara harfiah, luasan hutan mangrove ini hanya sekitar
3 % dari luas seluruh kawasan hutan dan 25 % dari seluruh hutan mangrove dunia. Namun, dilihat
dari perannya, kawasan vegetasi ini pantas diperhitungkan.
Berikut beberapa jenis kerusakan hutan mangrove;
1. Kerusakan secara fisik dan kimia
Kegiatan yang memberikan sumbangan terbesar terhadap kerusakan mangrove di Indonesia adalah
pengambilan kayu untuk keperluan komersial serta peralihan peruntukkan untuk tambah dan
pertanian. Sedang kematian secara alami tidak memberikan data signifikan yang patut dicurigai
sebagai penyebab kerusakan hutan mangrove.
Sebab- sebab dan akibat perusakan mangrove yang terjadi secara fisik dan kimia akan diuraikan
berikut ini :
a. Penambangan mineral
Penambangan mineral mineral, telah berkembang di kawasan pesisir. Penambangan dalam
ekosistem mangrove mengakibatkan kerusakan total, sedangkan penambangan di daerah
sekitarnya dapat menimbulkan berbagai macam efek yang merusak. Efek yang paling mencolok
adalah pengendapan bahan-bahan yang dibawa air permukaan ked an dalam mangrove.
Pengendapan yang berlebihan akan merusak mangrove karena terjadinya penghambatan
pertukaran air, hara dan udara dalam substrat dan air diatasnya. Bila proses pertukaran ini tidak
berlangsung, kematian mangrove akan terjadi dalam waktu singkat. Terhentinyaa sebagian proses
pertukaran menimbulkan tekanan pada mangrove, yang terlihat pada penurunan produktifitas dan
kemampuan. Selanjutnya jaringan makanan yang berlandaskan pada adanya detritus di mangrove
terganggu pula dan secara keseluruhan dapat menurunkan pula produktivitas ikan.
b. Pembelokan aliran air tawar
Suatu pengertian yang salah bila dikatakan bahwa tumbuhan mangrove untuk hidupnya mutlak
memerlukan air asin. Pada kenyataannya perkembangan mangrove yang baik terjadi di daerah
yang mempunyai masukan air tawar yang cukup. Di daerah beriklim musiman masukan air tawar
ke mangrove juga musiman. Tetapi justru di daerah seperti ini kerluan akan air tawar bagi manusia
53
pun besar sekali.. pengambil keputusan sering melihat dalam lingkungan seperti ini suatu hal yang
mubazir membiarkan air tawar masuk ke laut, sehingga tidak heran bila berusaha untuk
memanfaatkan air tawar ini untuk keperluan di daerah darat.
c. Eksploitasi Hutan
Eksploitasi hutan mangrove secara besar- besaran dilakukan untuk keperluan kayu, tatal
dan bubur kayu. Biasanya eksplotasi seperti itu dilakukan dengan tebang habis. Di daerah tebang
habis permudaan alam umumnya tidak berjalan dengan baik sehingga mengakibatkan penurunan
nilai hutan karena pohon- pohon untuk panen berikutnya berupa pohon- pohon dengan kualitas
rendah. Kegiatan eksploitasi perlu dilakukan secara hati- hati guna memperkecil kerusakan yang
mungkin terjadi, khususnya untuk menjamin kelangsungan mata rantai ekologi adalahekosistem
mangrove sehingga fungsinya sebagai sumber keanekaragaman hayati dan stabilisasi lingkungan
dapat dipertahankan.
Dalam melaksanakan eksploitasi hutan secara besar- besaran dilakukan dengan
menggunakan alat transportasi dan alat tebang yang modern. Sehingga membutuhkan fasilitas dan
infrastruktur sebagai pendukungnya. Pengadaan fasilitas dan akses ke lokasitersebut juga
meninggalkan kerusakan tersendiri terhadap hutan mangrove. Masalah lain yang sering timbul
adalah sisa- sisa hasil tebangan tidak dapat segera terdaur ulang dengan proses penguraian. Karena
banyaknya sisa penebangan yang menumpuk sehingga proses penguraian berjalan dengan lambat.
Sisa penebangan yang besar- besar dengan adanya arus pasang surut juga akan terbawa kemana-
mana dan dapat menimbulkan masalah baru.
d. Konversi Lahan
Hutan rawa dalam lingkungan yang asin dan anaerob di daerah pesisir selalu dianggap
daerah yang marginal atau sama sekali tidak cocok untuk pertanian dan akuakultur. Namun karena
kebutuhan lahan pertanian dan perikanan yang semakin meningkat maka hutan mangrove dianggap
sebagai lahan alternative.
Reklamasi seperti itu telah memusnahkan ekosistem mangrove dan juga mengakibatkan
efek- efek yang negative terhadap perikanan di perairan pantai sekitarnya. Selain itu kehadiran
saluran- saluran drainase mengubah system hidrologi air tawar di daerah mangrove yang masi utuh
yang terletak kea rah laut dan hal ini mengakibatkan dampak negatif.
Hutan mangrove di Pulau Jawa, pada umumnya sejak tahun 1950 sebagian besar sudah
rusak disebabkan pencurian kayu dan dijadikan pertambakan. Tambak dalam skala kecil tidak
terlalu banyak mempengaruhi ekosistem mangrove dan ekosistem di sekitarnya, tetapi lain halnya
dengan tambak dalam skala besar. Konversi mangrove yang luas menjadi tambak dapat
mengakibatkan penurunan produksi perikanan di perairan sekitarnya.
Penggunaan lahan pasang surut untuk pertambakkan terjadi di hamper seluruh Indonesia,
namun sekitar 94 % dari 225.000 ha areal pertambakan ada di Propinsi Aceh, Jawa Barat, jawa
Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Penyebarannya 52% terdapat di Jawa, 30 % di
Sulawesi, 15 % di Sumatra, 1% di Kalimantan dan 0,1%di Maluku dan Irian Jaya. Dengan data
luasan yang ada berarti hilangnya areal mangrove yang disebabkan pembukaan tambk sebesar
22%.
e. Tumpahan Minyak
Tumpahan minyak bumi dan hasil- hasil olahannya dengan kapal laut semakin meningkat.
Kebocoran, tumpahan dan pembuangan bahan tersebut ke laut sudah sering terjadi. Di berbagai
tempat, jalur- jalur angkutan ini berbatasan dengan kawasan mangrove (misalnya selat Malaka)
dan kebocoran setra pembuangan minyak dengan sengaja telah menunjukkan dampak negative
yang nyata terhadap mangrove.
Efek kehadiran minyak di mangrove dapat dibedakan dalam dua kategori. Kategori
pertama adalah efek laut yang akut, segera terlihat dan berkaitan dengan pelaburan oleh minyak
pada permukaan tumbuhan ( pepagan, akar tunjang, akar napas ) yang mempunyai fungsi dalam
pertukaran udara. Dalam kondisi pelaburan oleh minyak yang sangat kuat, tumbuhan mangrove
dapat mati dalam waktu 72 jam. Pengguguran daun dan kematian pohon- pohon mangrove di
tempat –tempat yang paling berpengaruh terjadi 4- 5 minggu. Kategori kedua berkaitan dengan
peracunan kronik dalam jangka panjang tumbuhan mangrove dan fauna yang bersangkutan oleh
komponen racun yang terkandung dalam minyak.
54
f. Pembuangan Limbah
Kegiatan pertanian, agro- industri, industry kimia dan rumah tangga menghasilkan limbah
dalam jumlah yang beraneka dan kemudian dibuang ke sungai atau pantai. Limbah cair terlarut
atau membentuk suspensi dalam air. Sebagian limbah cair ini berupa bahan anorganik yang juga
terdapat di alam, tetapi kehadiran dalam jumlah berlebihan dalam lingkungan akuatik
menyebabkan bahan itu tidak semuanya dapat didaur ulang secara alami.
Dalam banyak kasus, pestisida dan antibiotic juga kerap kali digunakan, bahkan untuk
pengolahan tambak tradisional.
g. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan mangrove yang pernah terjadi di lahan Pesisir Timur Sembilang pada
tahun 1980 – 1990an berhubungan dengan pembukaan lahan yang luas ( untuk perkebunan dan
transmigrasi) dan oleh penduduk setempat. Sedangkan kebakaran yang terjadi pada tahun 1997
disebabkan oleh kegiatan penebangan liar, nelayan dan pengembangan kawasan transmigrasi (
Dennis et al, 2000).
2. Kerusakan Biologi
Kerusakan yang ditimbulkan karena factor biologi adalah serangan hama. Hama pada tanaman
mangrove yang ditemukan di beberapa tempat secara singkat dapay dijelaskan sebagai berikut :
Ulat ( Lepidoptera )
a. Ulat kantong Acanthopsyche sp. ( Lepidoptera, psychidae) menyerang tanaman Bruguierai spp
( tancang) di Cilacap, Rhizophora spp di Purwakarta dan Rhizophora mucronata di Pemalang.
Bagian tanaman yang diserang ulat kantong ini adalah bagian daunnya. Daging daun
merupakan bagian yang dimakan, urat- urat dan tulang daun tetap utuh. Apabila sebagian besar
daging daun habis dimakan, daun akan kering. Tanaman muda yang sebagian besar daun- daun
dan kuncup ujung diserang ulat berakibat kematiannya.
b. Ulat bulu (Lepidoptera) menyerang tanaman Rhizophora spp di Pemalang, Brebes, Purwakarta.
hama ini hamper tiap tahun menyerang tanaman bakau muda yaitu ulat bulu dan sebangsa ulat
kantong. Ulat memakan daun sejak menetas sampai menjelang kepompong. Tanaman bakau
yang daunnya habis dimakan ulat pada lahan kondisi mongering umumnya mati. Meningkatnya
populasi ulat diperkirakan karena langka predator. Usaha penanggulangan pada daun bakau
yang diserang dengan menggunakan tangan dan dikeprak, namun karena populasinya tinggi
dicoba dengan insektisida yang sangat terbatas dan diatur pelaksanaannya disesuaikan dengan
tata waktu kegiatan empang parit.
c. Ulat pucuk tunas Capua endoeypa ( Lepidoptera) menyerang tanaman Rhizopara mucronata di
Bali. Ulat yang merupakan larva didalam tunas bibit dan memakan tunas tersebut sebelum daun
terbuka. Meskipun bibit tidak akan mati, tetapi akan terhenti atau menjadi lambat pertumbuhan
sehingga akan menurun kualitasnya. Adanya serangan ini ditandai oleh adanya telur maupun
lubang- lubang kecil pada pucuk tunas bibit. Pengendaliannya dengan cara membuka tunas
yang ditandai adanya lubang- lubang kecil, kemudian ulat diambil dan dibunuh.
d. Ulat daun Dasyehira sp,memakan daun semai Avicenmia marma di Bali. Ulat dapat diatasi
dengan memasang jaring plastik diatas bedeng, setelah jaring dibuka, sebaiknya segera
diperiksa dan bila dijumpai segera dibunuh. Bila terjadi kerusakan serius bisa disemprot dengan
insektisida atau dipindahkan ke bedeng pasang surut.
Belalang sering menyerang tanaman mangrove dengan memakan daunnya terutama yang masih
muda. Penanganannya belalang diambil atau bila jumlahnya banyak dengan menggunakan
insektisida. Namun penggunaan insektisida tidak dianjurkan.
Laba- laba
Laba-laba hidup/ bersarang pada tanaman bakau yang kecil dan besar, bambu pancang penguat
tanggul, pemakan diantara rekahan sawah dan gulma serta gubug- gubug pantai. Hama laba- laba
menyerang tanaman bakau pada bulan kering, baik yang muda maupun tua. Pada tanaman muda
laba-laba dapat mematikan tanaman karena tajuk tanaman seluruhnya dibalut rapat oleh jaring
laba-laba. Tajuk yang terbungkus dalam waktu lama akan menyebabkan tanaman bakau kering dan
mati. Serangan akan lebih hebat jika lingkungan terbuka tanpa tanaman lain.
Usaha penanggulangan dengan cara membuikan tempat pemijahan laba- laba berupa vegetasi pada
galengan empang parit, bamboo perangkap sekitar empang parit diikuti cara mekanis.
Ketam
Ketam (Sesarma spp) menyerang buah / benih Brugmera gymnorrhriza dan Rhizophora spp di
Cilacap. Hama ini menyerang pada benih bakau yang masi segar karena mengandung protein
karbohidrat ( zat gula). Untuk mengurangi yaitu dengan menurunkan kadar gula benih disimpan
selama 1 minggu atau membuat pagar kecil sekitar benih dengan daun paku- pakuan atau
menggunakan bumbung bambu.
Mamalia
Mamalia termasuk hama yang dapat merusak tanaman mangrove diantaranya kera, kerbau, sapi,
dan kambing. Binatang ini akan memakan daun yang masih muda hingga habis dan akhirnya
tumbuhan mangrove akan mati. Untuk menanggulangi hewan tersebut harus dihalau dan jangan
dilepas untuk merumput di dekat tanaman mangrove yang baru tanam.
3. Materi Pengayaan
Hutan Sehat, Selamatkan Paru-paru Dunia! – Kita bernafas dengan menghirup oksigen. Tentu saja
oksigen ini tidak bisa ada di produksi dengan sendirinya. Hutan ialah sumber utama dari oksigen yang berada
di dunia, oleh sebab itu, hutan disebut sebagai paru-paru dunia.
Sebenarnya Indonesia termasuk penghasil oksigen yang banyak, dikarenakan hutan-hutan yang
terlampau luas. Sayangnya, untuk sekarang Indonesia tidak berperan sangat aktif dalam produksi oksigen,
dikarenakan hutan-hutan yang telah mulai rusak, seperti yang sering Kita lihat di berbagai media massa,
kerusakan hutan di Indonesia semakin lama, semakin tidak terkendali.
Kerusakan hutan yang terjadi di era ini memang susah untuk dikendalikan, karena segala aspek hidup
manusia bergantung dari hutan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, alasan banyaknya kerusakan hutan
yang selain hal tersebut ialah:
Kurangnya kesadaran manusia tentang pentingnya hutan di masa yang akan datang,
Tidak adanya sanksi hukum tegas, untuk membuat jera para perusak hutan,
Kurangnya penerapan system tebang pilih, para penebang lebih senang bila membabat habis hutan
tanpa melihat resikonya,
Minimnya pengetahuan masyarakat tentang fungsi hutan sebagai paru-paru dunia,
Kurangnya pengawasan pemerintah dalam hal kelestarian hutan.
Bila hutan tidak di manfaatkan secara sehat, oksigen yang berada di bumi tentu saja semakin menipis,
sebenarnya pemanfaatan hutan ini memang tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan atau perbaikan
pohon yang dilakukan. 1 pohon mungkin membutuhkan waktu puluhan tahun untuk bertambah besar, namun
1 pohon bisa di tebang dalam beberapa menit. Tentu adanya kesenjangan ini semakin memperparah
kerusakan hutan.
Sebenarnya, apa kriteria hutan sehat? Beberapa kriteria hutan sehat ialah:
Masih banyaknya spesies flora ataupun fauna yang berada di sana, bila hutan tersebut masih
memiliki banyak flora ataupun fauna, tentu hutan tersebut bisa dikatakan sehat,
Hutan masih alami, yang artinya belum tersentuh oleh tangan nakal manusia,
Hutan masih memiliki keadaan yang sehat, seperti tidak terdapat banyak kerusakan yang berada di
dalamnya,
Hutan yang mampu di berbagai tekanan kerusakan.
Bila Kita sadari, sulit sekali menemukan hutan sehat yang terdapat di Indonesia, dikarenakan
kebanyakan hutan memang di gunakan sebagai kebutuhan konsumtif. Kita lihat saja di Pulau Kalimantan,
dulunya pulau ini memiliki hutan yang sangat luas, hingga akhirnya para penebang menemukannya, dan
mengambil seluruh sumber daya yang terdapat di dalam hutan ini.
57
Selain penebang, sebenarnya penduduk lokal biasanya juga bergantung pada hutan, seperti mencari kayu
bakar atau sebagai bahan bangunan. Kita memang harus memperbaiki hutan mulai dari sekarang, gencarkan
pendidikan dini mengenai mencintai hutan, lebih gencar menayangkan akibat negatif kerusakan hutan, agar
menumbuhkan kesadaran masyarakat kembali mengenai hutan sehat serta pentingnya hutan untuk
kelangsungan hidup Kita.
.an
B. Lampiran Penialaian
1. Penilaian sikap
JurnalPerkembangan Sikap
Nama Sekolah : SMP N 1 Delanggu
Kelas/Semester : VII/1
Tahun pelajaran : 201672018
Nama
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.
Siswa
13. Isnudin Tidak mengikuti sholat Jumat Kwtaqwaan
Spiritual
Yang diselenggarakan di sekolah.
14. Edy Riyanto Menolong orang lanjut usia untuk Kepedulian
menyeberang jalan di depan Sosial
sekolah
15. Warsono Mempengaruhi teman untuk Disiplin
Sosial
tidak masuk sekolah
16. Rita Mulyani Mengingatkan temannya untuk Ketaqwaan
melaksanakan sholat Dzuhur di Spiritual
sekolah
2. Penilaian Pengetahuan
Test Tertulis
Nama Sekolah : SMP N 1 Delanggu
Kelas/Semester : VII/1
Materi : Sumber daya hutan mangrove
Tahun pelajaran : 201672018
b. Butir Soal
3. Penilaian Keterampilan
Penilaaian Kinerja
Aspek
No Nama Siswa Kerja Inisiati Keakti Kedisipl Skor Nilai Ket
sama f fan inan tertinggi
1 Ana mangfiroh 80 80 82 80 85 82 B
2 Budi Suharjono
3 Candra william
4 Desi Ramawati
5 Endang Sawitri
Keterangan:
Skor 4 (86-100) : Sangat baik
Skor 3 (76-85) : Baik
Skor 2 (60-75) : Cukup
Skor 1 (kurang dari 60) : kurang
59
A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI-4 : Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifiasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang /teori.
B. Kompetensi Dasar
KD 3.1. : Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi,
geologis, flra dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
KD 4.1 : Menyajikan hasil telaah konsep ruang konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim,
bentuk muka bumi, geologis, folra dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia
serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya
dan pendidikan.
Indonesia
D. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran reguler
Potensi Sumber Daya Terumbu Karang Di Indonesia
a. Pengertian terumbu karang
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran terumbu karang di Indonesia
c. Manfaat terumbu karang
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan terumbu karang
e. Upaya pelestarian terumbu karang
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (8 menit)
a. Guru mengajak siswa berdoa, dan mengecek kehadiran siswa.
b. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu Tanah Air untuk mengondisikan suasana belajar
yang menyenangkan.
c. Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, yaitu Potensi Sumber
Daya Hutan Mangrove dengan cara Tanya jawab.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran.
c. Keterampilan : kinerja
2. Instrumen penilaian
a. Sikap
b. Pengetahuan
Bentuk Jumlah
No Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Soal Soal
Memahami konsep Terumbu 1. Peserta didik dapat Uraian 1
ruang (lokasi, Karang menjelaskan
distribusi, potensi, pengertian terumbu
iklim, bentuk muka karang.
bumi, geologis, flra 2. Peserta didik dapat Uraian 1
dan fauna) dan menjelaskan faktor-
interaksi antarruang faktor yang
di Indonesia serta mempengaruhi
pengaruhnya sebaran terumbu
terhadap kehidupan karang di Indonesia.
manusia dalam 3. Peserta didik dapat Uraian 1
aspek ekonomi, mengidentifikasi
sosial, budaya dan manfaat terumbu
pendidikan. karang.
4. Peserta didik dapat Uraian 1
menjelaskan faktor-
faktor yang
mempengaruhi
kerusakan terumbu
karang di Indonesia.
5. Peserta didik dapat Uraian 1
menjelaskan upaya
untuk menjaga dan
melestarikan terumbu
karang di Indonesia.
c. Keterampilan
Teknik
No Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
Menyajikan hasil Terumbu 1. Peserta didik Kinerja proses
telaah konsep ruang karang menunjukkan daerah
konsep ruang (lokasi, sebaran terumbu karang
62
b. Pengetahuan
No
Butir Soal Kunci Jawaban Skor
Soal
1 Jelaskan apa yang dimaksud dengan Terumbu karang adalah terumbu 4
terumbu karang dan proses (batuan sedimen kapur di laut) yang
pembentukannya! terbentuk dari kapur yang sebagian
besar dihasilkan dari koral (binatang
yang menghasilkan kapur untuk
kerangka tubuhnya). Jika ribuan
koral membentuk koloni, koral-koral
tersebut akan membentuk karang.
2 Sebutkan faktor-faktor yang Terumbu karang akan dapat tumbuh 4
mempengaruhi sebaran terumbu dengan baik pada suhu perairan laut
karang! antara 21 - 29 0C. Pada suhu lebih besar
atau lebih kecil dari itu, pertumbuhan
terumbu karang menjadi kurang baik.
Pertumbuhan terumbu karang juga
akan baik pada kondisi air yang jernih
dan dangkal. Kedalaman air yang baik
untuk tumbuhnya terumbu karang tidak
lebih dari 18 meter. Jika lebih besar dari
kedalaman tersebut, pertumbuhan
terumbu karang
juga akan menjadi kurang baik. Selain
persyaratan tersebut, terumbu karang
juga mensyaratkan salinitas (kandungan
garam air laut) yang tinggi.
3 Sebutkan manfaat terumbu karang! 4
4 Jelaskan faktor-faktor yang 4
menyebabkan kerusakan terumbu
karang!
5 Jelaskan upaya untuk melestarikan 4
terumbu karang
63
No
Butir Soal Kunci Jawaban Skor
Soal
Skor maksimum 20
c. Keterampilan
2. Kinerja produk
Buatlah tulisan sederhana tentang Terumbu Karang
A. Kompetensi Inti
KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi,
Gotomg-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
4.1. Menyajikan hasil telaah konsep ruang 4.1.3. Mempresentasikan tabel hasil perbandingan
konsep ruang (lokasi,distribusi, jumlah penduduk Indonesia diantara
potensi, iklim, bentuk muka bumi, penduduk negara lainnya di dunia
geologis, flora danfauna) dan 4.1.2. Menunjukkan peta persebaran penduduk
interaksi antarruang di Indonesia Indonesia
serta pengaruhnyaterhadap
kehidupan manusia dalam aspek
ekonomi, sosial,budaya dan
pendidikan.
C.TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Membandingkan jumlah penduduk Indonesia diantara penduduk negara lainnya di dunia
secara kritis
2. Menjelaskan pola sebaran penduduk Indonesia secara teliti
3. menjelaskan komposisi penduduk Indonesia menurut usia;dengan benar
4. menjelaskan komposisi penduduk Indonesia menurut jenis kelamin; dengan benar
66
D. MATERI PEMBELAJARAN
BAB 1 : MANUSIA, TEMPAT DAN LINGKUNGAN
D. Dinamika Kependudukan Indonesia
1.MATERI PEMBELAJARAN REGULER
1.1 Jumlah pendudukdan persebaran penduduk
1.2 Komposisi Penduduk :
a. Komposisi penduduk berdasarkan usia
b. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin
1.3 Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk
2. MATERI REMIDIAL
2.1. Komposisi penduduk
2.2. Upaya pemerataan penduduk yang seimbang
3. MATERI PENGAYAAN
3.1. Penugasan : mendata jumlah penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin di desa siswa (diluar
kegiatan pembelajaran)
E. MEDIA/ALAT,BAHAN DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. MEDIA:
f. Gambar peta kepadatan penduduk di Indonesia
g. Tabel kepadatan penduduk Indonesia diantara penduduk dunia
h. Materi dalam bentuk power point
3. SUMBERPEMBELAJARAN:
a. Kemendikbud. 2016. Buku SiswaIlmu Pengetahuan Sosial. Kelas VII Jakarta:Kemendikbud
(hal 39 - 41).
b. Kemendikbud. 2016. Buku GuruIlmu Pengetahuan Sosial. Buku Guru. Kelas VII Jakarta:
Kemendikbud (hal 72 - 79 ).
c. Iwan Setiawan, dkk. 2013. Buku IPS. Jakarta: Kemendikbud RI (hal 93 - 105)
d. Lingkungan masyarakat sekitar tempat tinggal siswa
e. Internet (jika memungkinkan)
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN*)
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pertemuan 1 f. Guru membuka kegiatan pembelajaran:
Pendahuluan - Peserta didik bersama guru menyampaikan salam.
- Salah satu peserta didik diminta memimpin do’a. 5’
g. Guru bersama peserta didik mengkondisikan suasana belajar
yang menyenangkan dengan menyanyikan lagu “Indonesia
Raya”.
h. Guru menyampaikan penggunaan model pembelajaran Inquiri
learning.
Penutup o. Guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan 35’
hasil belajar dengan tanya jawab.
p. Guru melakukan penilaian dengan teknik tes tertulis/uraian.
q. Pesertadidikdimintamelakukanrefleksiterhadap proses
pembelajaranterkaitdenganpenguasaanmateri, pendekatandan
model pembelajaranyang digunakan
r. Menginformasikan materi pertemuan yang akan datang pada
peserta didik
1. Teknik penilaian
a. KompetensiSikap : Jurnal penilaian sikap
b. KompetensiPengetahuan : PenugasandanTestertulisbentukuraian
c. KompetensiKeterampilan : Penilaian Kinerja
5. Instrumenpenilaiandanpedomanpenskoran (terlampir)
H. KEGIATAN REMIAL
- Kegiatan Remidial akan dilakukan dengan kriteria sbb:
Jika yang mencapai KKM 40 % - 60 % : akan dilakukan pembelajaran ulang
Jika yang mencapai KKM ˃ 60 % : penugasan
Lampiran RPP
A. Lampiran Materi
1. Materi Reguler
1. JUMLAH PENDUDUK
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Berdasarkan Data
Kependudukan Dunia tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia menempati
urutan keempat di dunia setelah Cina (1.372 juta jiwa), India (1.314 juta jiwa),
dan Amerika Serikat (321 juta jiwa). Jumlah penduduk Indonesia mencapai
256 juta jiwa.
Tabel 1.2 Peringkat jumlah penduduk di dunia
peringkat Nama negara Jumlah penduduk(juta jiwa)
1 Cina 1.372
2 India 1.314
3 Amerika Serikat 321
4 Indonesia 256
3. KOMPOSISI PENDUDUK
a. Komposisi penduduk berdasarkan usia
b. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin
4. PERTUMBUHAN DAN KUALITAS PENDUDUK
Masalah kependudukan Indonesia dalam hal kualitas adalah masalah dalam kemampuan sumber
daya manusianya. Di Indonesia, masalah kualitas penduduk yang terjadi dipengaruhi oleh masih
rendahnya tingkat pendidikan, rendahnya tingkat kesejahteraan yang kemudian dapat berpengaruh
pada pendapatan per kapita masyarakat tersebut. Rendahnya pendapatan perkapita dapat
menyebabkan orang tua tidak mampu menyekolahkan anaknya, sehingga banyak anak yang putus
sekolah atau berhenti sekolah sebelum tamat. Pemerintah Indonesia telah berusaha keras untuk
meningkatkan mutu pendidikan penduduk melalui berbagai program pemerintah di bidang
pendidikan, seperti program beasiswa, adanya bantuan operasional sekolah (BOS), program wajib
belajar, dan sebagainya. Walaupun demikian, karena banyaknya hambatan yang dialami, maka
hingga saat ini tingkat pendidikan bangsa Indonesia masih tergolong rendah. Selain itu, tingkat
kesehatan juga merupakan salah satu penentu dari kualitas penduduk. Tingkat kesehatan penduduk
merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan pembangunan. Tingkat kesehatan suatu
negara dapat dilihat dari besarnya angka kematian bayi dan usia harapan hidup penduduknya. Hal
71
ini terlihat dari tingginya angka kematian bayi dan angka harapan hidup yang lebih rendah
dibandingkan dengan negara-negara maju.
2.
B. Lampiran Penialaian
1. Penilaian sikap
JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP
Nama Sekolah : SMP N ……..
Kelas/Semester : VII/1
Tahun pelajaran : 20172018
2. Penilaian Pengetahuan
a. Test Tertulis
1) kisi-kisi
Nama Sekolah : SMP N ……
Kelas/Semester : VII/1
Tahun pelajaran : 2017/2018
Mata pelajaran : IPS
2) Butir Soal
1. Sebutkan 5 negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia !
2. Berdasarkan peta persebaran penduduk Indonesia dibawah, sebutkan 5 pulau-pulau di
Indonesia yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi !
72
3) Pedoman penskoran
8 1.bencana alam
2.peperangan
3.wabah penyakit 4
4.rendahnya sarana kesehatan
9 1.tinggi rendahnya tingkat pendidikan 2
2.tinggi rendahnya penguasaan iptek
10 Peningkata pendidikan 1
Jumlah Skor 25
73
2. PENUGASAN
A. KISI KISI
NO Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik
Penilaian
1 3.1. Memahami konsep Komposisi Siswa dapat Penugasan
ruang (lokasi, distribusi, pendduduk membuat
potensi, iklim, bentuk berdasarkan Usia piramida
muka bumi, geologis, penduduk
flora dan fauna) dan
interaksi antarruang
di Indonesia serta
pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia
dalam aspek ekonomi,
sosial, budaya, dan
pendidikan.
B.PEDOMAN PESKORAN
3-Penilaian Keterampilan
Penilaaian Kinerja
Nama Sekolah : SMP N…….
Kelas/Semester : VII/1
Materi : Dinamika Kependudukan Indonesia
Tahun pelajaran : 2017/2018
RUBRIK PENILAIAN KINERJA DISKUSI
Aspek
Skor
No Nama Siswa Kerja Nilai Ket
Inisiatif Keaktifan Kedisiplinan tertinggi
sama
1 Abdulloh 80 80 82 80 85 82 B
2 Budiman
3 Candra
4 Desi R
5 Endang Sawitri
Keterangan:
Skor : (86-100) : Sangat baik
74
KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi,
Gotomg-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
pendidikan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan Pengertian Komposisi Penduduk
2. Mendiskripsikan Manfaat Komposisi penduduk.
3. Menyebutkan contoh – contoh komposisi penduduk
4. Menggambar Piramida Penduduk
5. Dapat menghitung angka pertumbuhan penduduk
6. Menjelaskan akibat tingginya pertumbuhan penduduk
7. Mendiskripsikan Sex Ratio.
8. Menjelaskan Indikator tinggi rendahnya kualitas penduduk suatu bangsa
D. MATERI POKOK
- Pengertian Komposisi Penduduk
- Manfaat Komposisi penduduk
- contoh – contoh komposisi penduduk
- Model – model Piramida Penduduk
- Pertumbuhan Penduduk
- Sex Ratio
- Kualitas penduduk suatu bangsa
E. METODE PEMBELAJARAN
Discovery Learning
Project Base Learning.
F. MEDIA PEMBELAJARAN
a. Soft Media :
a.1.Power point
a.2 Video tentang Penduduk unduhan dari Youtube
a.3. Mini Picture berupa 15 perempuan ,10 laki-laki,Masjid,gereja,candi
Perahu Nelayan, gambar memetik sayuran,dll
b.Hard Media
b.1 LCD
b.2 Laptop
b.3 Kertas HVS ukuran A4
F. SUMBER BELAJAR
1. Buku Paket IPS Kelas VII Kurikulu 2013 edisi Revisi tahun 2016
2. Buku pendamping Siswa Belajar MandiriKelas VII,Oleh Sururudin ,S,Pd, dan Eny
Kuswati,SPd,MPd.Hal 98 – 124,Depdikbud,2016
3. Internet :
3.1. www.mikirbae.com
3.2 www.ipsgampang.blogspot.com
3.3 http://wikipedia.org
G LANGKAH-LANGKAH PEMEBELAJARAN
ALOKASI
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Pertemuan ke 1
1. Persiapan Kelas membuka pelajaran dengan mengucapkan 10 menit
PENDAHULUA salam dan berdoa bersama
N 2. Memotivasi siswa/Ice Breaking melalui pemutaran video
“cicken Dance “dan siswa menirukan gerakannya
3. Guru menginformasikan tujuan yang ingin dicapai
76
Pertemuan 2
.................................. ......................................
NIP. NIP.
LAMPIRAN.
Untuk memperkaya wawasan kita berikut disajikan materi yang berkaitan dengan pokok pembahasan.
78
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentu. Pengelompokan data
dan kriteria ini disesuaikan dengan tujuan tertentu. Misalnya, secara geografis, biologis, sosial, atau
ekonomi.
Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dapat dikelompokkan menjadi penduduk laki-laki dan perempuan.
Sementara berdasarkan umur, penduduk dapat dikelompokkan menurut ukuran rentang usia tertentu,
misalnya satu tahun, lima tahun, atau dua puluh lima tahun. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dan
umur dapat menunjukkan beberapa hal, seperti jumlah tenaga kerja produktif dan non produktif,
pertambahan penduduk, dan angka ketergantungan. Hal-hal tersebut harus diperhitungkan untuk
mempersiapkan dan menetapkan beberapa kebijakan suatu daerah atau negara.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat disajikan dalam bentuk tabel atau dalam bentuk
grafik. Grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu yang berbentuk
piramida disebut piramida penduduk. Contoh piramida penduduk adalah seperti berikut ini.
Gambar Piramida penduduk berdasarkan jenis kelamin dan jumlah penduduk setiap kelompok umur
Piramida penduduk dapat digolongkan ke dalam tiga macam, yaitu piramida penduduk muda, piramida
penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua.
a. Piramida penduduk muda menunjukkan bahwa penduduk suatu negara tersebut sedang mengalami
pertumbuhan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur muda juga
menggambarkan bahwa tingkat kelahiran dan kematian tinggi. Contoh negara yang memiliki piramida
penduduk muda adalah Indonesia.
b. Piramida penduduk stasioner menunjukkan bahwa penduduk dalam suatu negara tersebut keadaan
stasioner atau tetap. Piramida penduduk ini menunjukkan bahwa jumlah kelahiran dan kematian seimbang.
Contoh negara yang memiliki piramida penduduk stasioner adalah Swedia.
c. Piramida penduduk tua menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk suatu negara tersebut berada
pada kelompok usia tua. Contoh negara yang memiliki piramida penduduk tua adalah Amerika Serikat.
Gambar 2.4. Tiga macam bentuk piramida penduduk: A) piramida penduduk muda, B) piramida penduduk
stasioner, dan C) piramida penduduk tua.
1. Penilaian Pengetahuan
Indikator
79
a. Tes Tertulis
No Soal Skor
1 Jelaskan yang dimaksud dengan komposisi penduduk
-Skor Maksimal = 20
- Skore Minimal = 1
Nilai = 100
Catatan :
Score masing – masing soal tidak sama tergantung tingkat kesulitan
soal
2. Penilaian Ketrampilan
Indikator
Melaporkan hasil diskusi tentang komposisi penduduk melalui kegiatan diskusi/presentasi
didepan kelas dalam bentuk diskripsi sederhana atau dalam bentuk power point
Kecepatan menghitung angka kelahiran.kematian dan sex ratio
Ketepatan menggambar piramida penduduk
Topik : ..............................
No Nama Siswa Hasil Laporan Skor
Akurasi Kesesuaian Tepat waktu
Jumlah
Skor : 1 – 100
CBR = B x 1000
P
Keterangan:
B = jumlah kelahiran dalam tahun tertentu
P = total penduduk pada pertengahan tahun
1000 = angka konstanta
Contoh soal:
Berdsarakan sensus 2010 di Jabar terdapat jumlah penduduk 25 juta jiwa dan banyaknya bayi yang lahir
hidup dalam setahun adalah 500.000 jiwa. Berapakah CBR Jawa Tengah ?
CBR = 500.000 x 1000
25.000.000
Kunci Jawaban
= 20 bayi tiap 1000 wanita
Keterangan:
B = jumlah kematian dalam tahun tertentu
P = total penduduk pada pertengahan tahun
1000 = angka konstanta
Contoh soal:
Berdsarakan sensus 2010 di Jateng terdapat jumlah penduduk 20 juta jiwa dan banyaknya bayi yang lahir
hidup dalam setahun adalah 500.000 jiwa. Berapakah CDR Jateng?
Aspek Sikap
a. Jurnal
RENCANAPELAKSANAANPEMBELAJARAN
(RPP)
Kompetensi Inti
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI-4 : Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifiasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang /teori.
KOMPETENSIDASAR: INDIKATORPENCAPAIANKOMPETENSI
3.1 Menghargai karunia Tuhan yang Maha 3..1.1 Mendiskripsikan bentuk-bentuk keragaman
Esayang telah menciptakan manuasia sosial dan budaya di Indonesia
4..1.1 Mengidentifikasikan keragaman suku bvangsadi
dengan lingkungannya Indonesia
2.3. Menunjukkan perilaku santun toleran dan 5..1.1 Menyajikan hasil identifikasi keragaman suku
peduli dalam melakukan interaksi bangsa di Indonesia
sosialdengan lingkungan dan teman sebaya 6..1.1 Mengidentifikasikan perbedaan rumah-rumah
3.4. Memahami pengertian dinamika interaksi adat, pakaian adat dan senjata adat
manusia dengan lingkungan alam, sosial, 7..1.1 Menjelaskan keragaman lagu, tarian,dan
pertunjukkan kesenian derah di Indonesia
budaya, dan ekonomi
8..1.1 menganalisis perbedaan tempat ibadah agama-
agama yang ada di Indonesi
D. TUJUANPEMBELAJARAN:
Setelah materi diberikan, peserta didik diharapkan dapat :
1. Mendiskripsikan bentuk-bentuk keragaman sosial dan budaya di Indoneia
2.. Mengidentifikasikan keragaman suku bvangsadi Indonesia
3. Menyajikan hasil identifikasi keragaman suku bangsa di Indonesia
4. Mengidentifikasikan perbedaan rumah-rumah adat, pakaian adat dan senjata adat
Suku-suiku bangsa di mIndonesia
5. Menjelaskan keragaman lagu, tarian,dan pertunjukkan kesenian derah di Indonesia
6. menganalisis perbedaan tempat ibadah agama-agama yang ada di Indonesia
E. MATERIAJAR:
1.. Keragaman Suku bangsa
2. Keragaman bahasa
3. Keragaman budaya
4. Keragaman religi
F. ALOKASIWAKTU :6x40menit
G. PENDEKATAN DANMETODEPEMBELAJARAN:
1. Pendekatan :Saintifik
2. Metode :Diskusi Konvensional
H. KEGIATANPEMBELAJARAN
ALOKAS
KEGIATAN DESKRIPSIKEGIATAN
I
Pendahuluan Pertemuanke-1(2X40menit) WAKT
80 menit
a. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran 10
U menit
dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama(menghayati
ajaran agama),
b. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama
pembelajaran (rasa ingin tahu).
c. Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan
84
ALOKAS
KEGIATAN DESKRIPSIKEGIATAN
I
disajikan selama pembelajaran WAKT
d. Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran U
dengan menyanyikan lagu bangun pemuda (membangun nilai
kebersamaan) dilanjutkan dengan tanya jawab tentang makna
lagu di hubungkan dengan kebutuhan manusia sebagai makhluk
sosial (syair terlampir)
Inti Mengamati : 60Menit
a. Peserta didik mengamati gambar-gambar keragaman budaya ( suku
bangsa )
Menanya :
a. Peserta didik menanyakan tenatng bagaimana keragaman
kebudayaan ( suku bangsa)
Mengumpulkan data :
a. Peserta didik membaca buku teks kegiatan atau referensi lain
yang relevan dengan keragaman suku bangsa
b. Peserta didik mencari informasi tentang keragaman suku bangsa
( bisa dengan wawancara teman sekelas )
Mengasosiasi:
a. Peserta didik melakukan diskusi untuk menganalisis keragaman
suku bangsa yang ada di Indonesia
b. Peserta didik merumuskan kesimpulan hasil diskusi tentang
keragaman suku bangsa di Indonesia
Mengkomunikasikan :
a. Peserta didik mempresentasikan hasil analisis data hasil diskusi
di depan kelas yang diwakili oleh salah satu anggota kelompok,
anggota kelompok memberikan tanggapan.
ALOKAS
KEGIATAN DESKRIPSIKEGIATAN
I
Pendahuluan PertemuanKe-2(2X40menit) 80WAKT
menit
a. Memulai pembelajaran dengan berdoa bersama sesuai 10
U menit
agama dan keyakinan masing-masing. (religius).
b. Tanya jawab singkat tentang keragaman suku bangsa(apersepsi
materi pertemuan yang lalu)
c. Menginformasikan secara garis besar strategi pembelajaran
yang akan dilakukan.
d. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama
pembelajaran (rasa ingin tahu).
e. Memberi motivasi pada siswa untuk aktif dalam
pembelajaran.
Menanya :
Peserta didik menanyakan tenatng bagaimana keragaman bahasa
dserahdapat memperkaya budaya bangsa
Mengumpulkan data :
a. Peserta didik membaca buku teks kegiatan atau referensi lain
yang relevan dengan keragaman bahasa daerah
b. Peserta didik mencari informasi tentang keragaman bahasa
daerah ( bisa dengan wawancara teman sekelas )
Mengasosiasi:
a. Peserta didik melakukan diskusi untuk menganalisis keragaman
bahasa derah yang ada di Indonesia
b. Peserta didik merumuskan kesimpulan hasil diskusi tentang
keragaman bahasa daerah di Indonesia
Mengkomunikasikan :
b. Peserta didik mempresentasikan hasil analisis data hasil diskusi
di depan kelas yang diwakili oleh salah satu anggota kelompok,
anggota kelompok memberikan tanggapan.
ALOKAS
KEGIATAN DESKRIPSIKEGIATAN
I
Pendahuluan PertemuanKe-3(2X40menit) 80WAKT
menit
a. Memulai pembelajaran dengan berdoa bersama sesuai 10
U menit
agama dan keyakinan masing-masing. (religius).
b. Tanya jawab singkat tentang keragaman bahasa untuk
mengingatkan materi yang lalu
c. Menginformasikan secara garis besar strategi pembelajaran
yang akan dilakukan.
d. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama
pembelajaran(rasa ingin tahu).
e. Memberi motivasi pada siswa untuk aktif dalam
pembelajaran.
Mengumpulkan data :
a. Peserta didik membaca buku teks kegiatan atau referensi lain
yang relevan dengan keragaman budaya daerah
b. Peserta didik mencari informasi tentang keragaman budaya
daerah ( bisa dengan wawancara teman sekelas )
Mengasosiasi:
a. Peserta didik melakukan diskusi untuk menganalisis keragaman
budaya derah yang ada di Indonesia
b. Peserta didik merumuskan kesimpulan hasil diskusi tentang
keragaman budaya daerah di Indonesia
Mengkomunikasikan :
Peserta didik mempresentasikan hasil analisis data hasil diskusi
di depan kelas yang diwakili oleh salah satu anggota kelompok,
anggota kelompok memberikan tanggapan.
I. PENILAIANHASILBELAJAR
1. Jenis/tehnik penilaian :
a. Tes lesan
b. Produk
c. Proyek
2. Bentuk Instrumen : a.Terlampi
3. Pedoman penskoran :
a. terlampir
J. ALAT DAN SUMBERBELAJAR:
1. Media : Gambar-gambar keragaman kebudayaan ( suku bangsa, bahasa, budaya, religi)
2. Alat/bahan : Komputer/laptop, LCD
3. Sumber belajar : Buku Siswa IPS Klas VII halaman ................ s.d. .....................
Mengetahui, ..........................................
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPS
....................................... .......................................
Kelas/Semester : VII/Satu
Alokasi Waktu : 1 xpertemuan (2 X 40 menit)
C. Kompetensi Inti
KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
D. Kompetensi Dasar
E. Materi Pembelajaran
6. Materi pembelajaran Reguler
Keadaan Fisik WilayahIndonesia :
a. Kondisi Geologi Indonesia
b. Bentuk Muka Bumi
c. Kondisi Iklim Indonesia
7. Materi Remedial
89
5. Materi Pengayaan
Pengaruh iklim bagi kehidupan flora dan fauna
F. Kegiatan Pembelajaran
Tahapan Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan a. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka 10 menit
pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa
bersama (menghayati ajaran agama/religius),
mengecek kehadiran siswa
b. Sebagai apersepsi, guru memberikan pertanyaan
mengenai materi pelajaran sebelumnya, misalnya :
Apa yang kamu ketahui mengenai rumah adat yang
ada di Indonesia ?
c. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama
pembelajaran
d. Menyampaikan secara garis besar materi yang akan
disajikan selama pembelajaran
e. Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran
f. Menyampaikan tekhnik penilaian
Belajar mandiri
dalam kelompok asal
a. Membentuk kelompok , masing-masing terdiri
dari 4 orang ( Kelompok awal )
Tiap anggota kelompok kemudian diberi
nomor 1, 2, 3, dan 4, ( Kelompok Ahli )
b. Siswa menerima penjelasan langkah-langkah
diskusi
Kelompok asal mengamati peta tumbukan lempeng,
gambar letusan gunung berapi, dan peta sebaran gunung
berapi di Indonesia
90
G. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Sikap : Observasi/jurnal
b. Pengetahuan : tes tertulis
c. Ketrampilan : kinerja
2. Instrumen penilaian
a. Sikap : terlampir
b. Pengetahuan : terlampir
c. Ketrampilan : terlampir
e. Sumber belajar
Kemendikbud RI, Tahun 2016, Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas 7, Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud, 51 s/d 67.
Internet
LAMPIRAN :
93
1. PENILAIAN SIKAP
1. Teknik penilaian : observasi/jurnal
2. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian
a. Instrumen penilaian
Berupa lembar observasi dalam bentuk jurnal
NIP
2. Penilaian pengetahuan
Indonesia
c. Kondisi - Menjelaskan 3
Iklim perbedaan iklim soal
Indonesia musim, iklim tropis,
dan iklim laut.
- Menjelaskan proses
terjadinya musim
hujan dan musim
kemarau di Indonesia
- Menjelaskan
dampak iklim yang
ada di Indonesia bagi
kegiatan ekonomi
masyarakat
Indonesia.
soal
1 Kondisi tanah/batuan alam Indonesia yang 10
terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik
besar yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia,
dan Lempeng Pasifik
C. Penilaian Ketrampilan
Kelas :…
Semester :…
Tahun Pelajaran : ...
Butir Nilai : Menyajikan pengetahuan mengenaipengaruh iklim terhadap
kehidupan penduduk dengan tepat secara tertulis dalam bentuk
kompilasi
1
2
3
4
5 Dst
Keterangan Tabel:
a. Kompilasi menunjuk pada kemampuan peserta didik untuk menyajikan hasil
temuannya dalam bentuk jawaban atas pertanyaan tentang pengetahuan peserta didik
mengenai pengaruh iklim terhadap kehidupan penduduk yang diperoleh dari
berbagai sumber.
b. Kelayakan bahasa adalah kemampuan membuat kompilasi dilihat dari penggunakan
97
------------------------------
98
A. Kompetensi Inti
KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi,
Gotomg-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
3.2. Menganalisis interaksi sosial dalam ruang 1. Mendiskripsikan Konsep Manusia sebagai
dan pengaruhnyaterhadapkehidupansosial, makhluk sosial /Homo Sosialis
ekonomi danbudayadalamnilai dan norma 2. Mendiskripsikan Konsep Interaksi.
serta kelembagaansosial budaya. 3. Menjelaskan syarat terjadinya Interaksi sosial
4. Menjelaskan Tujuan Interaksi Sosial
4.2 . Menyajikan hasil analisis tentang interaksi 5. Menjelaskan bentuk – bentuk Interaksi sosial
sosial dalam ruang dan pengaruhnya 6. Menjelaskan pengaruh Interaksi sosial terhadap
terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan pembentukan Lembaga Sosial
budaya dalam nilai dan norma, serta 7. Menyebutkan 3 contoh lembaga sosial
kelembagaan sosial budaya. 8. Mendiskripsikan fungsi Lembaga Sosial
4.2.1.Cerdas dalam presentasi hasil kerja
kelompok.
4.2.2. Mengumpulkan laporan dalam bentuk foto
Interaksi di Keluarga,Masyarakat,Sekolah dan
obyek wisata.
100
c I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik diharapkan dapat:
a. menjelaskan pengertian interaksi social secara benar
b. menjelaskan syarat-syarat interaksi social secara urut
c. menjelaskan bentuk interaksi sosial yang asosiatif secara kritis
d. menjelaskan bentuk interaksi sosial yang disosiatif; secara bertanggung jawab
e. menjelaskan pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga Sosial secara tertib
f. menjelaskan pengertian lembaga social dengan benar
g. menjelaskan jenis-jenis lembaga social secara bertanggung jawab
h. menjelaskan fungsi lembaga sosial
III.MATERI POKOK
Pengertian Interaksi Sosial
Gregariuosness
Syarat – syarat terjadinya Interaksi Sosial
Tujuan Interaksi sosial
Bentuk – bentuk Interaksi sosial.
Pengaruh Interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial.
Pengertian Lembaga sosial
Syarat – syarat Sistem norma atau aturan-aturan yang dapat kategorikan sebagai lembaga
sosial
.................................. ......................................
NIP. NIP.
LAMPIRAN.
A.Gambar – gambar yang berhubungan dengan Materi Pembelajaran .
104
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Oleh
karena itu, manusia perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Interaksi sosial yang menjadi
syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial ini merupakan hubungan sosial yang dinamis.
Interaksi sosial menyangkut hubungan antarperorangan, antarkelompok, atau antara individu
dengan kelompok.
Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling
bertindak. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, bersifat timbal balik
antarindividu, antarkelompok, dan antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial terjadi
apabila satu individu melakukan tindakan sehingga menimbulkan reaksi bagi individu-individu
lain. Interaksi sosial tidak hanya berupa tindakan yang berupa kerja sama, tetapi juga bisa berupa
persaingan dan pertikaian.
Agar interaksi sosial dapat terjadi, dibutuhkan beberapa syarat. Menurut Gilin dan Gilin seperti
dikutip oleh Soerjono Soekanto, syarat terjadinya interaksi sosial adalah sebagai berikut.
a. Kontak Sosial
Kata ‘kontak’ berasal dari kata ‘con’ atau ‘cum’ (Bahasa Latin: bersama-sama) dan ‘tango’
(Bahasa Latin: menyentuh). Jadi, secara harfiah kontak artinya adalah ‘sama-sama menyentuh’.
Secara fisik kontak sosial baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah. Akan tetapi, sebagai
gejala sosial tidak harus berarti suatu hubungan badaniah. Karena seseorang dapat mengadakan
hubungan dengan pihak lain tanpa saling menyentuh seperti saat saling menyapa dan berbicara
dengan menggunakan bahasa isyarat.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia senantiasa melakukan kontak dengan manusia lainnya.
Kondisi ini tidak dapat dihindari oleh manusia karena manusia adalah makhluk sosial. Wujud
kontak tidak selamanya harus terjadi persentuhan secara fisik, tetapi juga bisa secara verbal atau
bahkan hanya berupa reaksi pasif seperti simbol. Penyampaian pesan sebagai tujuan dari adanya
kontak sosial dapat juga dilakukan dengan menggunakan media atau alat komunikasi seperti
radio, televisi, telepon, dan sebagainya. komunikator adalahorang yang menyampaikan pesan
dan komunikan adalah orang yang menerima pesan.
Suatu kontak dapat pula bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang
mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, seperti misalnya apabila orang-
orang tersebut berjabat tangan, saling senyum, dan seterusnya. Sebaliknya kontak
sekunder memerlikan suatu perantara. Misalnya A berkata kepada B bahwa mengagumi
perannya sebagai peranan utama salah satu sandiwara. A sama sekali tidak bertemu dengan C,
tetapi telah terjadi kontak antara mereka karena masing-masing memberi tanggapan, walaupun
dengan perantara B. Suatu kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung. Pada yang pertama,
pihak ketiga bersikap pasif, sedangkan yang terakhir pihak ketiga sebagai perantara mempunyai
peranan yang aktif dalam kontak tersebut. Hubungan-hubungan yang sekunder tersebut dapat
dilakukan melalui alat-alat misalnya telepon, telegraf, radio, dan seterusnya. Dalam hal A
menelpon B, maka terjadi kontak sekunder langsung, tetapi apabila A meminta tolong kepada
B supaya diperkenalkan dengan gadis C, kontak tersebut bersifat kontak sekunder tidak
langsung.
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut.
106
Kontak antar individu adalah terjadi antara individu dengan individu. Contoh: kontak antar
teman, kontak anak dengan ibunya, kontak guru dengan salah satu siswanya, dan lain-lain.
Kontak antar individu dengan kelompok adalah kontak yang terjadi antara individu dengan suatu
kelompok tertentu. Contoh: kontak yang terjadi saat seseorang mempresentasikan sesuatu dengan
beberapa orang lain dan kontak antara guru dengan para siswa di kelas.
Kontak antar kelompok adalah kontak yang terjadi antara kelompok satu dengan kelompok yang
lain. Contoh: kontak bisnis antar perusahaan dan kontak antar tim sepakbola saat bertanding.
b. Komunikasi
‘Komunikasi’ berasal dari kata ‘communicare’ (Bahasa Latin: berhubungan). Jadi, secara harfiah
komunikasi adalah berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Pada kontak sosial
pengertiannya lebih ditekankan kepada orang atau kelompok yang berinteraksi, sedangkan
komunikasi lebih ditekankan kepada bagaimana pesannya itu diproses.
Komunikasi muncul setelah kontak berlangsung (ada kontak belum tentu terjadi komunikasi).
Komunikasi memiliki maksud yang luas dibandingkan dengan kontak, karena komunikasi dapat
memiliki dan menimbulkan beberapa penafsiran yang berbeda-beda. Seperti tersenyum dapat
ditafsirkan sebagai penghormatan atau ejekan terhadap seseorang.
Hubungan yang terjadi antar warga masyarakat berlangsung sepanjang waktu. Rentang waktu
yang panjang serta banyaknya warga yang terlibat dalam hubungan antar warga melahirkan
berbagai bentuk interaksi sosial.
Di mana pun dan kapan pun kehidupan sosial selalu diwarnai oleh dua kecenderungan yang
saling bertolak belakang. Di satu sisi manusia berinteraksi untuk saling bekerja sama,
menghargai, menghormati, hidup rukun, dan bergotong royong. Di sisi lain, manusia berinteraksi
dalam bentuk pertikaian, peperangan, tidak adanya rasa saling memiliki, dan lain-lain. Dengan
demikian interaksi sosial mempunyai dua bentuk, yakni interaksi sosial yang mengarah pada
bentuk penyatuan (proses asosiatif) dan mengarah pada bentuk pemisahan (proses disosiatif).
1. Proses asosiatif
107
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerja sama. Ada
beberapa bentuk interaksi sosial asosiatif, antara lain sebagai berikut.
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa
mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan
mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi
kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama
dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna.
Ada beberapa bentuk interaksi sosial yang berupa kerja sama, yaitu:
Akomodasi adalah suatu proses di mana orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia
yang mula-mula saling bertentangan, saling mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi
ketegangan-ketegangan.
1. Tolerant participation (toleransi) adalah suatu watak seseorang atau kelompok untuk
sedapat mungkin menghindari perselisihan. Individu semacam itu disebut tolerant.
2. Compromise (kompromi) adalah suatu bentuk akomodasi di mana masing-masing
pihak mengerti pihak lain sehingga pihak-pihak yang bersangkutan mengurangi
tuntutannya agar tercapai penyelesaiannya terhadap perselisihan. Kompromi dapat pula
disebut perundingan.
3. Coercion (koersi) adalah bentuk akomodasi yang proses pelaksanaannya menggunakan
paksaan. Pemaksaan terjadi bila satu pihak menduduki posisi kuat, sedangkan pihak lain
dalam posisi lemah.
4. Arbitration adalah proses akomodasi yang proses pelaksanaannya menggunakan pihak
ketiga dengan kedudukan yang lebih tinggi dari kedua belah pihak yang bertentangan.
Penentuan pihak ketiga harus disepakati oleh dua pihak yang berkonflik. Keputusan pihak
ketiga ini bersifat mengikat.
108
5. Mediasi adalah menggunakan pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan kedua belah
pihak yang bertikai. Berbeda dengan arbitration, keputusan pihak ketiga ini bersifat tidak
mengikat.
6. Concilation adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan yang berselisih agar
tercapai persetujuan bersama. Biasanya dilakukan melalui perundingan.
7. Ajudication adalah penyelesaian perkara melalui pengadilan. Pada umumnya cara ini
ditempuh sebagai alternatif terakhir dalam penyelesaian konflik.
8. Stalemate adalah suatu akomodasi semacam balance of power (politik keseimbangan)
sehingga kedua belah pihak yang berselisih sampai pada titik kekuatan yang seimbang.
Posisi itu sama dengan zero option (titik nol) yang sama-sama mengurangi kekuatan
serendah mungkin. Dua belah pihak yang bertentangan tidak dapat lagi maju atau
mundur.
9. Segregasi adalah upaya saling memisahkan diri atau saling menghindar di antara pihak-
pihak yang bertentangan dalam rangka mengurangi ketegangan.
10. Gencatan senjata adalah penangguhan permusuhan atau peperangan dalam jangka
waktu tertentu. Masa penangguhan digunakan untuk mencari upaya penyelesaian konflik
di antara pihak-pihak yang bertikai.
C. Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses yang timbul apabila suatu kelompok manusia dan kebudayaan
tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing dengan sedemikian rupa sehingga
unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Biasanya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan
kebendaan dam peralatan yang sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat seperti
komputer, handphone, mobil, dan lain-lain. Sedangkan kebudayaan asing yang sulit diterima
adalah unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan yang menyangkut
ideologi, keyakinan, atau nilai tertentu yang menyangkut prinsip hidup seperti paham
komunisme, kapitalisme, liberalisme, dan lain-lain.
109
. Asimilasi (assimilation)
Asimilasi adalah usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara beberapa orang atau
kelompok serta usaha menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan
bersama. Contoh asimilasi antar dua kelompok masyarakat adalah upaya untuk membaurkan
etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi.
Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi antara lain adalah:
1. Toleransi
2. Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
3. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
5. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
6. Perkawinan campuran (amalgamation)
7. Adanya musuh bersama dari luar
Selain beberapa faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi, ada pula faktor-faktor yang
menghambat asimilasi. Antara lain sebagai berikut:
Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan sebuah
perpecahan. Ada beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif, antara lain sebagai berikut:
a. Persaingan (competition)
Persaingan adalah proses sosial yang ditandai dengan adanya saling berlomba atau bersaing
antar individu atau antar kelompok tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan untuk mengejar
suatu nilai tertentu supaya lebih maju, lebih baik, atau lebih kuat.
Contoh persaingan adalah saat siswa bersaing untuk mendapatkan peringkat pertama atau pada
saat berlangsungnya suatu pertandingan.
b. Kontravensi (contravention)
Kontravensi adalah suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan konflik.
Bentuk kontravensi ada 5 yaitu:
1. Kontravensi yang bersifat umum. Seperti penolakan, keenganan, gangguan terhadap pihak
lain, pengacauan rencana pihak lain, dan perbuatan kekerasan.
2. Kontravensi yang bersifat sederhana. Seperti memaki-maki, menyangkal pihak lain,
mencerca, memfitnah, dan menyebarkan surat selebaran.
3. Kontravensi yang bersifat intensif. Seperti penghasutan, penyebaran desas-desus, dan
mengecewakan pihak lain.
4. Kontravensi yang bersifat rahasia. Seperti menumumkan rahasia pihak lain dan
berkhianat.
5. Kontravensi yang bersifat taktis. Seperti intimidasi, provokasi, mengejutkan pihak lawan,
dan mengganggu atau membingungkan pihak lawan.
c. Konflik
Konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha
untuk memenuhi tujuan dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau
kekerasan. Faktor-faktor penyebab terjadinya konflik adalah:
Lampiran 2
INSTUMEN PENELITIAN
111
PENILAIAN PENGETAHUAN:
Penghitungan Nilai
Skor Perolehan
Nilai = 100
skor Maximal
PENILAIAN KETRAMPILAN
Penilaian Ketrampilan
Rubrik Penilaian Keterampilan (Diskusi)
Keterangan :
112
Keterangan :
Nilai terentang antara 10 – 100
1- 59 = Kurang
60- 74 = Cukup
75- 84 = Baik
85-100= Amat BaiK
PENILAIAN SIKAP
Aspek Sikap
Jurnal