disusun oleh:
ISMAU ROSIDAH
2015013051
Dosen Penguji
Dr. Iskandar Yasin S.T., M.T.,
NIY.: 79 08 266 ...........
Proposal Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar sarjana Teknik
Tanggal 2 Mei 2017
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknik
Bangunan yang berada di air tentunya akan mudah tergerus oleh air
khususnya bangunan bawah jembatan yang mana terdapat aliran sungai yang deras
dibawahnya dan dapat mengakibatkan erosi. Proses erosi umumnya terjadi karena
perubahan pola aliran terutama pada sungai aluvial. Perubahan pola aliran terjadi
karena adanya halangan pada aliran sungai tersebut, berupa bangunan sungai seperti
pilar jembatan dan abutmen. Bangunan semacam ini dipandang dapat merubah
geometri alur dan pola aliran yang selanjutnya diikuti gerusan lokal disekitar
bangunan. (Legono, (1990) dalam Mira, 2004:5)
Laursen (1952) dalam Hanwar (1999:4) mendefinisikan gerusan sebagai
pembesaran dari suatu aliran yang disertai pemindahan material melalui aksi gerakan
fluida. Gerusan lokal (local scouring) terjadi pada suatu kecepatan aliran dimana
sedimen ditransport lebih besar dari sedimen yang disuplay. Transport sedimen
bertambah dengan meningkatnya tegangan geser sedimen, gerusan terjadi ketika
perubahan kondisi aliran menyebabkan peningkatan tegangan geser dasar.
Kondisi aliran dapat membentuk pusaran yang berdampak terjadinya
pengikisan dasar sungai disekitar abutmen. Hal ini berlangsung sampai terjadi
kesetimbangan dan tergantung dari media angkutnya yaitu clear water scour atau live
bed scour.
BAB IV
METODE PENELITIAN