Penulis :
1. Farid Azhar Lutfi Nugraha NIS : 161710014
2. Ferel Rico Albani NIS : 161710015
Disetujui,
Disahkan di Karawang,
Kepala Sekolah,
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.6 Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sementara
bahwa pergeseran tanah merupakan faktor utama dari bergesernya pilar
kedua jembatan Cisomang dan pengalihan arus lalu lintas menjadi upaya
pertama dalam menangani kasus pergeseran jembatan ini.
1.7 Sistematika Penelitian
Abstrak
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Landasarn Teori
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Hipotesis
1.7 Sistematika Penelitian
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
2.2 Jenis-Jenis Jemnatan
2.3 Struktur Pada Jembatan
2.3.1 Struktur Bagian Atas (Superstructures)
2.3.2 Struktur Bagian Bawah (Substructures)
2.3.3 Pondasi Jembatan (Foundation)
2.4 Kerusakan Pada Jembatan
2.5 Aspek Tanah
2.5.1 Pergerakan Tanah
2.5.2 Tanah Clay Shale
2.6 Penanganan Pihak Terkait
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1 Berita Utama
3.2 Sebab
3.3 Akibat
BAB IV : PEMBAHASAN
4.1 Jembatan Cisomang
4.2 Pergeseran Tanah
4.3 Penanganan Jembatan Cisomang
BAB V : PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Jembatan merupakan sarana transportasi yang berfungsi
menghubungkan antara dua jalan yang terpisah karena suatu rintangan seperti
sungai, lembah, laut, ataupun jalan raya lainnya. Oleh karena itu, jembatan
mempunyai peran penting bagi setiap orang meskipun kepentingan setiap
individu berbeda-beda. Perancangan jembatan memerlukan pengawasan dan
pengujian yang tepat untuk memastikan bahwa seluruh pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai dengan yang diharapkan sehingga dicapai pelaksanaan
yang efektif dan efisien.
1
http://www.academia.edu/6332626/jenis_-_jenis_jembatan
b. Jembatan lengkung (arch bridge)
2
http://www.academia.edu/6332626/jenis_-_jenis_jembatan
3
Ibid
d. Jembatan gantung (suspension bridge)
4
http://www.academia.edu/6332626/jenis_-_jenis_jembatan
5Jembatan kabel merupakan suatu pengembangan dari jembatan
gantung dimana terdapat juga dua pilar atau tower. Akan tetapi pada
jembatan kabel dek jembatan langsung di hubungkan ke tower dengan
menggunakan kabelkabel yang membentuk formasi diagonal, Kalau pada
jembatan gantung struktur dek dapat terbuat dari rangka baja maupun
beton, pada jembatan kabel umumnya deknya terbuat dari beton.
5
http://www.academia.edu/6332626/jenis_-_jenis_jembatan
6
Ibid
g. Jembatan angkat (bascule bridge)
7
http://www.academia.edu/6332626/jenis_-_jenis_jembatan
Gambar 2.9 Jembatan Cisomang
8
http://www.academia.edu/6332626/jenis_-_jenis_jembatan
9
http://meniksipil.blogspot.com
lantai kendaraan, gelagar induk, balok diafragma, ikatan pengaku (ikatan
angin dan ikatan melintang), serta tumpuan (bearing).
2.3.2 Struktur Bagian Bawah (Substructures)
Bagian ini merupakan bagian yang berada dibawah stuktur atas dan
menopang seluruh beban dari struktur atas dan beban lain yang
ditimbulkan tanah.
2.3.3 Pondasi Jembatan (Foundation)
Pada hakikatnya, pilar pada jembatan merupakan pondasi utama
pada sebuah jembatan. Pondasi ini berfungsi untuk menyalurkan beban-
beban terpusat dari bangunan bawah ke dalam tanah pendukung dengan
cara sedemikian rupa, sehingga hasil tegangan dan gerakan tanah dapat
dipikul oleh struktur secara keseluruhan.
Akan tetapi, jika pilar atau pondasi yang ada mengalami kerusakan,
tentunya akan memengaruhi kekuatan dari jembatan tersebut. Apabila
keuatan pilar jembatan tidak kuat sebagaimana mestinya, maka ini akan
mengakibatkan hal buruk yang tidak diigninkan. Hal ini terjadi pada
Jembatan Cisomang yang terdapat di ruas Tol Purbaleunyi kilometer 100.
keras ketika berada di dalam tanah dan dalam keadaan tidak terganggu
kompresifnya. Menurut para ahli geoteknik, jenis tanah ini (clay shale) akan
mudah sekali lapuk jika kondisi tanah aslinya menjadi terganggu. Terlebih
lagi jika material tersebut disingkap (dikupas) dan mengalami perubahan
cuaca yang sangat tinggi, teroksidasi, dan terkena air.
10
http://meandproject.blogspot.com/2009/07/clay-shale.html?m=1
Gambar 2.11 Bentuk tanah clay shale
11
https://solusikonstruksi.com/a-z-istilah-dalam-dunia-konstruksi/
12
Ibid
c. Pemasangan Bore Pile
13Bore pile merupakan pondasi dalam yang mempunyai bentuk seperti
tabung yang terdiri dari campuran beton dengan besi bertulang dengan
menggunakan metode pengeboran dengan instalasi pemasangan besi
serta pengecoran beton.
d. Pemasangan Ground Anchor
14 Ground anchor merupakan penyangga untuk memperkuat geoteknik
yang menahan pergerakan tanah yang terjadi sehingga struktur tidak terus
mengalami pergeseran.
e. Pemasangan Connection Beam
15 Connection beam bertujuan untuk menahan beban pergerakan
antara pilar satu dengan pilar yang lain.
f. Jacketing
16 Jacketing merupakan teknik yang bertujuan untuk memperkuat pilar
beton yang telah mengalami deformasi.
13
http://www.bored-pile.com/2014/10/pondasi-bore-pile.html?m=1
14
https://solusikonstruksi.com/a-z-istilah-dalam-dunia-konstruksi/
15
Ibid
16
Ibid
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2 Sebab
Jembatan Cisomang dibangun pada tahun 2002 dengan panjang
253 meter. Jika menggunakan referensi usia layan yang dirancang oleh
kementerian PUPR pada Jembatan Merah Putih di Indonesia Timur yaitu
selama 100 tahun, maka menggunakan asumsi yang sama Jembatan
Cisomang masih berada pada usia layan yang dini yaitu 14 tahun (pada
saat bergeser). Penyebab utama kerusakan yang bisa dipikirkan saat ini
adalah salah satu masalah yaitu pergerakan tanah horizontal (lateral
movement) yang disebabkan oleh tanah clay shale. Tekstur tanah yang
mudah mengalami pelapukan ini bergerak secara horizontal karena
adanya perubahan elemen yang membnagun tanah ini sebelumnya.
3.3 Akibat
Akibat dari adanya pergeseran pada jembatan Cisomang ini adalah
penumpukan kendaraan dari daerah Jakarta sehingga harus dialihkan
menuju keluar Gerbang Tol Sadang atau Gerbang Tol Jatiluhur. Hal ini
menimbulkan banyaknya kendaraan roda empat yang melewati jalur yang
biasa digunakan pengendara motor dari Jakarta ke Bandung.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pengalihan arus lalu lintas juga dilakukan oleh PT. Jasa Marga sebagai
tindak penanganan. Arus kendaraan di atas jembatan itu dibatasi. Direktorat
Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
hanya membolehkan kendaraan golongan satu yang melintas. Untuk
kendaraan lainnya, dialihkan ke sejumlah ruas jalan di sekitarnya. Untuk itu,
kendaraan golongan II, III, IV, dan V tidak diperkenankan melintasi Jembatan
Cisomang dengan beberapa pengalihan, yakni kendaraan dari arah Jakarta
menuju Bandung keluar di Gerbang Tol Sadang (Km 75+200) atau Jatiluhur
(Km 84+600) dan dapat masuk kembali di Tol Padalarang (Km 121+400).
Pemantauan terus dilakukan hingga pekerjaan selesai pada tanggal 31
Mei 2017 dan pembukaan penuh arus pada 1 April 2017. Pertambahan
pergerakan sudah tidak terjadi lagi atau sudah tidak signifikan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Menurut penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
faktor utama bergesernya Jembatan Cisomang adalah karena pelapukan
tanah clay shale sehingga menimbulkan pergerakan horizontal ke daerah
yang lebih rendah. Pergerakan tersebut disebabkan karena beberapa
faktor seperti yang telah disebutkan oleh penulis salah satunya adalah
tingginya curah hujan.
Adapun tindakan penanganan dari pihak terkait yaitu PT. Jasa
Marga adalah dilakukan tindakan secepatnya untuk memulihkan kembali
Jembatan Cisomang. Seperti yang disebutkan penulis, teknik penanganan
jembatan Cisomang ini dibagi menjadi dua tahapan yaitu tahapan awal
yang meliputi grouting dan strutting serta penanganan structural yang
meliputi pemasangan bore pile, ground anchor, connection beam, dan
jacketing.
Selain itu, penutupan Jembatan Cisomang menjadi alternatif utama
dalam pemulihan jembatan ini. Para pengguna jalan tol yang biasa
melintasi Tol Purbaleunyi harus dialihkan keluar Gerbang Tol Sadang (KM
75+200) atau Gerbang Tol Jatiluhur (KM 84+600).
Oleh karena itu, penelitian ini dibuat untuk mengetahui penyebab
dari bergesernya Jembatan Cisomang dan tindakan dari pihak terkait yaitu
PT. Jasa Marga dalam menangani perbaikan Jembatan Cisomang.
5.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, ke
depannya penulis akan lebih fokus dalam menjelaskan penelitian di atas
dengan sumber-sumber yang lebih terpercaya, lebih banyak, dan dapat
dipertanggung jawabkan.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini pun masih jauh dari kata
sempurna karena alat yang digunakan masih sangat sederhana dan tidak
bisa membuat data yang sangat valid sebagaimana yang semestinya
dilakukan oleh para peneliti yang sudah handal.
Oleh karena itu, kritik atau saran terhadap penelitian ini sangat
diperlukan bagi penulis untuk ke depannya dapat membuat makalah dan
penelitian yang lebih baik dan dapat dipercaya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN