Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH PERBEDAAN BENTUK LAYOUT BANGUNAN TERHADAP

KEDALAMAN GERUSAN LOKAL PADA HILIR GROUNDSILL PELIMPAH


DENGAN UJI PEMODELAN LABORATORIUM
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Program
Studi Teknik Sipil S1

oleh:
MUCHAMAD NAUFAL AUDRIAN
1700833

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sungai sebagai salah satu saluran air alamiah yang sangat bermanfaat
untuk manusia memiliki beberapa bangunan infrastruktur untuk menjaga
kestabilan dasar sungai. Namun dengan adanya bangunan tersebut
meyebabkan beberapa permasalahan, seperti erosi dan gerusan lokal.
Beberapa kasus penurunan dasar sungai akibat gerusan pernah terjadi
di Indonesia seperti yang terjadi di sungai Comal Jawa Tengah yang
menyebabkan jembatan kereta Comal Imengalami kerusakan pada bagian
pilarnya.
Kasus kerusakan gerusan pada pilar jembatan yaitu penurunan pilar
jembatan kereta api jalur Semarang-Jakarta di sungai Comal Jawa Tengah,
kemiringan pilar 3 ke arah hulu jembatan kereta api BH 1549 Maos
Purwokerto dan anjloknya jembatan Serandakan.
Fenomena penurunan dasar sungai akibat gerusan juga pernah terjadi
di sungai Brantas. Perum Jasa Tirta sebagai penganggung jawab pengelolaan
air sungai terpanjang di Jawa Timur ini menyebutkan bahwa, pada tahun
2004, penurunan penampang dasar sungai tercatat baru mencapai 3-4 meter.
Akibat adanya kejadian ini puluhan bahkan ratusan konstruksi jembatan,
plengseng dan tanggul pada sungai brantas berpotensi mengalami kerusakan.
Mengingat dampak dari gerusan lokal pada bangunan keairan di
sungai yang berbahaya karena berpengaruh pada stabilitas keamanan
bangunan air. Maka diperlukan kajian tentang gerusan lokal (local scouring)
di sekitar groundsill pelimpah yang terdapat pada sungai. Berdasarkan
penelitian sebelumnya menunjukkan beberapa faktor seperti variasi debit,
bentuk bangunan air, kecepatan dan waktu pengaliran dapat berpengaruh
terhadap pola dan kedalaman gerusan. Namun, pada penelitian ini variasi
yang diterapkan adalah akibat adanya perbedaan gradasi butiran, debit, dan
waktu. Untuk mempelajari lebih lanjut gerusan lokal yang terjadi di hilir
groundsill pelimpah pada saluran terbuka, dilakukan beberapa percobaan
dengan menggunakan peralatan dan fasilitas yang ada di Laboratorium
Hidraulika Teknik Sipil Universitas Pendidikan Indonesia.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka dapat
diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Bangunan infrastruktur pada sungai menyebabkan perubahan aliran air sungai
2. Curah hujan yang tinggi menyebabkan debit aliran selalu berubah
3. Perubahan arah dan debit aliran menyebabkan gerusan lokal pada bangunan
4. Gerusan lokal berpotensi menyebabkan kerusakan struktur pada bangunan
5. Dasar sungai mengalami degradasi atau penurunan akibat penggerusan

1.3 Batasan Masalah

Ruang lingkup penelitian ini adalah :


1. Pola gerusan lokal yang diamati akibat adanya pengaruh variasi tipe layout
bangunan
2. Kedalaman Gerusan lokal yang diamati akibat adanya pengaruh variasi tipe
layout bangunan
3. Titik Gerusan lokal yang diamati yaitu pada hilir bangunan dan berdasarkan
variasi tipe layout bangunan

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah tersebut, maka dapat


dirumuskan permasalahan yang muncul, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana pola gerusan lokal yang terjadi di hilir groundsill akibat adanya
variasi tipe layout bangunan?
2. Berapa kedalaman gerusan lokal yang terjadi di hilir groundsill akibat adanya
variasi tipe layout bangunan?
3. Bagaimana pengaruh variasi tipe layout bangunan terhadap gerusan lokal di
hilir groundsill pelimpah?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :


1. Mengetahui pola gerusan lokal yang terjadi di hilir groundsill akibat adanya
variasi tipe layout bangunan.
2. Mengetahui kedalaman gerusan lokal yang terjadi di hilir groundsill akibat
adanya variasi tipe layout bangunan.
3. Mengetahui pengaruh variasi tipe layout bangunan terhadap gerusan lokal di
hilir groundsill pelimpah

1.6 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis :
a) Menjadi referensi baru terkait parameter yang mempengaruhi pola dan
kedalaman gerusan lokal pada hilir groundsill
b) Memberikan informasi baru mengenai identifikasi permasalahan
gerusan pada sungai ditinjau dari parameter tipe layoutnya.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi akademisi, menambah referensi baru dalam penelitian terkait
gerusan lokal pada bangunan sungai seperti groundsill pelimpah
b) Bagi pemerintah, menjadi acuan pertimbangan baru dalam konstruksi
groundsill pelimpah pada sungai yang mengalami masalah gerusan
1.7 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini membahas mengenai teori dasar yang menjadi acuan dalam penelitian
ini. Diantaranya meliputi klasifikasi ukuran butiran sedimen, gerusan pada
sungai, groundsill, teori pemodelan laboratorium hidraulika, penelitian yang
relevan.

BAB III METODE PENELITIAN


Bab ini membahas secara umum mengenai data-data yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan penelitian serta dibahas mengenai tahapan penelitian dan
software apa yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Bab ini membahas mengenai hasil penelitian berupa potensi gerusan lokal
pada hilir groundsill, pola, bentuk dan kedalaman gerusan lokal yang terjadi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini membahas kesimpulan dari hasil analisis mengenai potensi gerusan
lokal pada hilir groundsill yang telah dilakukan serta memuat saran-saran dari
penelitian yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai