OLEH:
MOH RIZKY REZA
NIM 130309213092
LEMBAR PENGESAHAN
DIKERJAKAN OLEH:
MOH RIZKY REZA
NIM : 130.309.213.092
NO. ABSEN : 19
DOSEN
KAPRODI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas rahmat serta karunia-Nya hingga
saat ini penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul Teknik
Pekerjaan Bendungan di Desa LAWE-LAWE PENAJAM PASER UTARA hal
ini ditunjukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Manajemen Proyek
Dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari pihak-pihak yang membatu.
Untuk itu tim mengucapkan banyak terima kasih kepada:
saran dan kritik yang bertujuan untuk membangun terhadap makalah yang disusun
oleh penulis. Semoga makalah ini bermanfaat banyak bagi para pembaca
khususnya para Mahasiswa Teknik Sipil.
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................
1.4 Metode Penulisan..........................................................................
1.5 Lokasi Pelaksanaan Bendungan...................................................
1
2
2
2
4.1.
Kesimpulan..........................................................................
........
4.2.
Saran...................................................................................
.......
BAB I
PENDAHULUAN
Agar dapat mengetahui apa itu Bendungan serta tipe tipe Bendungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Faktor Penyebab Banjir (Jurnal, Tinjauan Pusataka, Arham Bahtiar
A, 2010)
Banyak faktor menjadi penyebab terjadinya banjir. Namun secara umum
penyebab terjadinya banjir dapat diklasifikasikan dalam 2 kategori, yaitu banjir
yang disebabkan oleh sebab-sebab alami dan banjir yang diakibatkan oleh
tindakan manusia. (Robert J. Kodoatie, Sugiyanto, Banjir)
a. Yang termasuk sebab-sebab alami penyebab banjir di antaranya adalah :
1. Curah hujan
Curah hujan dapat mengakibatkan banjir apabila turun dengan
intensitas tinggi, durasi lama, dan terjadi pada daerah yang luas.
2. Pengaruh Fisiografi
Fisiografi atau geografi fisik sungai seperti bentuk, fungsi dan
kemiringan daerah pengaliran sungai (DPS), kemiringan sungai,
geometrik hidrolik (bentuk penampang seperti lebar, kedalaman,
potongan memanjang, material dasar sungai), lokasi sungai dll,
merupakan hal-hal yang mempengaruhi terjadinya banjir.
3. Menurunnya Kapasitas Sungai
bendungan
utama
menjadi
kering
yang
memungkinkan
10
11
12
Negara
NO
1.100.000
Cina
676.000
Amerika
648.000
Canada
218.000
Jepang
130.000
Norwegia
105.000
Swedia
85.000
Perancis
76.000
Indonesia
74.976
Italia
10
60.000
13
Itulah
sebabnya,
Indonesia
memiliki
potensi
untuk
kemakmuran
14
."Pada era Orde Baru, itu semua tidak mendapatkan perhatian semestinya,
tak ada transparansi dan kontrol publik terhadap sisi AMDAL pembangunan
bendungan," ujarnya. Pemerintah hanya menghitung dari sisi keuntungannya saja,
tidak memikirkan dampak apa yang ditimbulkan bagi lingkungan maupun
masyarakat yang berada disekitar daerah aliran sungai (DAS).
Mungkin masyarakat yang berada jauh dari DAS tidak mengalami dampak
yang berarti tapi, bagaimana mereka yang tinggal disekitar aliran sungai itu, yang
mana
kehidupan
mereka
bergantung
kepada
sungai.
Pastilah
menjadi
sekitar aliran sungai sangat tercukupi dan bahkan makmur, dimana alam masih
bekerja sebagiamana mestinya. Merekapun masih memiliki pengahasilan dari
sungai yang mereka tempati karena ikan masih mudah untuk mereka dapati dan
lahan pertainian cukup untuk menompang kehidupannya karena pasokan air
sebagai nutrisi utama bagi tanaman masih terjaga kwalitasnya dan tercukupi untuk
ladang mereka.
Bendungan dibangun memang memiliki dampak positip bagi manusia.
Tetapi apabila dalam pembanguna suatu bendungan tidak dipertimbangkan secara
matang maka banyak masalah yang akan ditimbulkannya bagi manusia itu sendiri,
dan kesejahteran bagi masyarakat pun tidak dapat terwujuti. Adapun dampakdampak yang ditimbulkan dalam pembangunan bendungan terhadap sosial antara
lain:
a. Transmigrasi.
Dunia bendungan yang tanpa rasa telah menjadikan air menjadi api bagi rakyat
setempat, mereka semula yang telah tinggal berketurunan dan beranak pinak di
suatu pemukiman tersebut harus terpasaksa dipindakan. Karena desa yang mereka
15
tempati dulu harus ditenggelamkan untuk areal sekitar untuk waduk buatan
maupun waduk alamiah( danau).
Tak jarang dalam proses pembebasan lahan terpaksa harus ikut campur tangan
aparat militer, hal tersebut membuktikan bahwa pembangunan bendungan
masyarakat akan realitas dan praktek pelanggaran HAM dan kejahatan akan nilainilai kemanusiaan.
Bendungan Volta di Ghana misalnya, telah memindahkan secara massal lebih dari
78.000 manusia yang berasal dari 700 kota dan desa. Danau Kainji di Nigeria
memindahkan 42.000 orang, bendungan tinggi Aswan 120.000 orang, bendungan
Kariba 50.000 orang, bendungan keban di Turki 30.000 orang, bendungan
Ubolratana di Tahiland 30.000 orang, sementara proyek pamong di Vietnam
memindahkan secara massal penduduk setempat sebanyak 450.000 orang3.
Jika di perkirakan akan ada jutaan manusia di belahan bumi ini yang terdiri dari
bangsa-bangsa pribumi yang akan dipindahkan secara massal melalui tindakan
pemaksaan, dimana mereka harus meninggalakan tanah leluhur dan bertarung
dalam sebuah kehidupan baru yang tidak pasti.
Berikut perkiraan korban dari suku-suku bangsa pribumi yang akan terkena
dampak pembangunan bendungan besar di dunia.
NO NEGARA
1
Cina
JUMLAH
JUMLAH
MASYARAKAT
BENDUNGAN
1.400.000 jiwa
3 Bendungan Besar
Brazil
34 suku bangsa
pribumi
Panama
62.000 Jiwa
KETRANGAN
Akan menggelamkan
8 Proyek Listrik
442.000 ha tanah
Tenaga air
pemukiman dan
pertanian masyarakat
Multi Bendungan
Teribachanginola
16
Akan direncanakan
dalam waktu 20 tahun,
4
40 Bendungan besar
Canada
Air irigasi
untukladang-ladang
pertanian
10.000 jiwa
Tenaga Listrik untuk
industri di bahagian
selatan Alberta
17
No
Nama Desa
Jumlah KK
Wilayah Provinsi
Lokasi Pemindahan
Muaro Mahat
447
PIR Trans
Bangkinang Blok
X/G
2
Pulau Gadang
592
Tanjung Alai
313
3
Batu Bersurat
a.
4
batu bersurat
Selatan Batu
Bersurat Ranah
700
Sungkai
Pasar
b.
Batu Bersurat
Seberang
Pongkai
557
259
5
Selatan Siberuang
200
Koto Tuo
SP II
599
Muara Takus
244
Selatan Siberuang
SP I
Gunung Bungsu
244
Selatan Siberuang
SP I
421
RimboDatar SPI
312
Rimbo Datar SP II
10
18
TOTAL
4886
b.
Meningkatnya Pengaguran Dan Kemiskinan.
Masyarakat yang berada disekitar bendungan semulanya memiliki pekerjaan
sebagai petani dan nelayan. Pekerjaan tersebut telah dapat mencukupi kehidupan
mereka. Tapi setelah pembangunan bendungan selesai mereka yang telah
menekuni pekerjaan tersebut terpaksa harus kehilangan karena lahan yang mereka
telah tempati akan di tenggelamkan.
Dalam banyak kasus yang terjadi di beberapa Negara, imbas dari transmigrasi
yang dilakukan pemerintah adalah kehilangaan pekerjaan dan meraka harus
menghadapi kenyataan bahwa kerasnya hidup karena ketidak pastian atas jaminan
kehidupan seperti masadepan ekonomi, kebutuhan untuk terpenuhinnya
kebutuhan dasar, bahkan sering kali melahirkan konflik-konflik baru secara
horizontal.
Salah satu warga yang terkena dampak dalam pembanguna bendungan di Laos
benama Duong Dee, kepala Desa Som Long. Keluarganya telah hidup di sana
selama lebih dari tiga generasi. Ia menuturkan bendungan yang dibangun di
bagian hulu sungai telah menghancurkan mata pencaharian tradisional mereka.
Sebelum bendungan itu dibangun, ada banyak batu-batuan yang merupakan
tempat perlindungan dan perkembangbiakkan ikan. Ketika bendungan mulai
melepaskan air, air itu menutupi daerah-daerah sini dengan berbagai endapan.
Sekarang kami kesulitan memancing dan kehidupan warga juga tambah susah.
c. Sarang Penyakit.
Sementara waduk sangat membantu manusia, mereka juga dapat berbahaya juga.
Salah satu efek negatif adalah bahwa waduk dapat menjadi tempat berkembang
biak untuk vektor penyakit. Hal ini berlaku terutama di daerah tropis dimana
nyamuk (yang vektor untuk malaria ) dan keong (yang vektor untuk
Schistosomiasis ) dapat mengambil keuntungan dari air yang mengalir lambat.
d. Ancaman Keselamatan.
19
Volume air yang ditampung oleh bendungan dapat mengacam keselamatan warga
yang tinggal di hilir sungai. Karena tekanan air yang ditampung oleh bendungan
dapat melemahkan konstruksi bendungan terlebih dalam pembanguna bendungan
ini berada di daerah yang terdapat aktivitas rawan gempa.
Jika gempa bumi itu nantinya meruntuhkan bendungan yang bersangkutan dan
melepaskan volume air besar yang tersimpan dalam waduk, dapat menelan ribuan
masyarakat yang tinggal di daerah hilir. Seperti yang terjadi beberapa bulan lalu
runtuhnya situ gintung. waduk situ gintung merupakan salah satu waduk yang
dibangun pada 1932 oleh Belanda sebagai bagian dari sistem pengendalian banjir
wilayah selatan jakarta.
Mengingat kontruksi situ yang telah tua dimana kontruksi situ hanya terbuat dari
endapan tanah membuat waduk tak mampu lagi menerima volume air dalam
jumlah yang besar dan akibat ketidakmampuan tersebut waduk situ gintung
akhirnya memuntahkan bebannya ke pemukiman warga yang tinggal di hilirnya
dan
penduduk.
e. Ancaman Banjir di Pemukiman Warga.
Warga yang tinggal jauh dari bibir sungai mungkin tidak akan ditranmigrasikan ke
daerah lain. Sehingga mereka dapat tinggal di bibir waduk. Tetapi masalah
selanjutnya yang warga hadapi adalah banjir yang mengenangi pemukiman warga
ketika hujan. Banjir tidak hanya mengacam warga yang tinggal di sekitar
bendungan tetapi juga mengancam warga yang bermukim di hilir sungai karena
sewaktu hari hujan volume air yang berada di bendungan meningkat sehingga
harus dibuka untuk menstabikan volume air.
Di sebuah ladang sayur di tepi sungai, petani lokal, Ng, menggambarkan apa yang
terjadi pada saat pintu air dibuka. Begitu naik, air langsung merendam pinggir
sungai. Tidak hanya merendam daerah ini tapi juga desa saya. Kami tidak
menerima peringatan apapun, hanya melihat air makin naik. Bulan lalu juga, air
naik lagi sehingga tanaman kami rusak. Sekarang kami harus menanamnya
lagi.
Akibat dari buka tutupnya pintu air di bendungan ini berimbas kepada lahan
pertanian milik warga. Karena membuat volume air yang berada di hilir sungai
meningkat dan mengenagi sawah- sawah dan sayur-sayuran warga sehingga warga
20
mengalami gagal panen karena berhektar hektar sawah mereka membusuk akibat
terendam air.
2.
21
22
c.
dimana
aliran
yang
terhambat
sangat
baik
untuk
24
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
25
topan.
6. Semua bangunandan instalasinya harus dapat beoperasi dengan baik
mencapai umur yang telah di rencnakan.
7. Hasil pengalian tanah harus di teliti agar dapat di manfaatkan dengan
sebaik-baiknya sebagi bahan urugan untuk membendung urugan, pondasi
bangunan, tanah rendah dan lain-lain.
Dengan memperhatikan ke tujuh faktor tersebut di atas, dapat disusun
beberapa alternatif lokasi dan denah proyek. Ini dilaksanakan pada tahap studi
kelayakan pendahuluan.
Kemudian dilaksanakan pemetaan topografi dengan sekala lebih kecil dan
penelitian serta penyelidikan geologi seperluya. Dengan data yang lebih lengkap
memungkinkan membuat perencana yang lebih baik, demikian pula dapat
dipelajari cara pembelokan sungainya, hubungannya dengan bangunan lainnya,
cara pelaksanaan, jadwal waktu penyelesaiaan, perkiraan volume pekerjaan utama
dan biayanya.
3.3. Sasaran Pekerjaan Bendungan di desa Lawe-Lawe .
Sasaran pekerjaan bendungan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengurangi banjir pada saat hujan deras yang mengenangi di
permukiman kususnya desa lawe-Lawe.
2. Mengendalikan limpahan air hujan untuk di jadi kan air bersih.
3. Mampu mengurangi keterbatasan air bersih pada saat musim kemarau.
4. Mampu menyuplai air untuk irigasi perairan pertanian.
26
b.
c.
d.
Pekerjaan dewatering.
e.
3.5.Berikut tahapan dalam pelaksanaan konstruksi untuk Bendungan LaweLawe dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pekerjaan Persiapan
1.1 Mobilisasi personil dan peralatan untuk melaksanakan pekerjaan
persiapan.
1.2 Melaksanakan survey di lapangan :
-
27
1.3 Kalau semua hasil pemetaan sudah sesuai dengan dengan peta
topografi dari Pemilik Proyek/Konsultan, langsung dibuat cross
section (potongan melintang) dari semua rencana lokasi
bangunan untuk MC-0.
1.4 Kalau ternyata hasil pemetaan tidak sama dengan peta yang
diberikan oleh Pemilik Pekerjaan/Konsultan maka dibuatkan
usulan kepada Pemilik Pekerjaan/Konsultan untuk diadakan
Review Design.
1.5 Dari peta topografi tersebut mulai direncanakan gambar/denah
lokasi bangunan-bangunan fasilitas seperti perkantoran, gudang,
laboratorium, bengkel, jalan-jalan hantar, borrow area di sekitar
bendungan, tempat-tempat pembuangan hasil galian (disposal
area/spoil bank), tempat-tempat penimbunan sementara (stock
pile), lokasi power supply, lokasi water supply, serta bangunan
28
struktur
organisasi
disesuaikan
dengan
construction
schedule
(Jadwal
Waktu Pelaksanaan )
1.8 Merencanakan mobilisasi peralatan konstruksi dan tenaga kerja.
1.9 Memproses perijinan untuk pengadaan, penggunaan dan
penyimpanan bahan peledak ke pihak berwajib.
2.
Pekerjaan Awal
2.4 Melaksanakan pembangunan bangunan fasilitas, termasuk bangunanbangunan di quarry (gudang bahan peledak, tanggul pengaman dan
pagar, kantor, pos penjagaan, tempat penyampuran).
29
eksploitasi
quarry
(pekerjaan
quarrying)
dan
melaksanakan eksploitasinya.
30
2.8 Setelah bahan peledak siap ditempat dan disimpan dalam gudang bahan
peledak, dilaksanakan test peledakan di quarry.
2.9 Melaksanakan penyelidikan dan tes material timbunan, terutama untuk
timbunan inti bendungan (lapisan kedap air) di daerah sekitar rencana
waduk yang telah ditetapkan dalam Tender Dokumen. Untuk mengetahui
baik kuantitas maupun kualitas.
2.10
32
33
35
BAB IV
KESIMPULAN
4.1.
4.2.
36
4.3.
4.4.
Saran.
Seharusnya pemerintah Penajam Paser Utara dan Dinas PU lebih
memfokuskan Proyek Bendungan Lawe-Lawe agar tidak tertundatunda dalam pekerjan,dan dengan memaksimalkan dana angaran agar
pelaksana kontraktor lebih efesien dalam pekerjaannya dan waktu.
Sehingga Bendungan Lawe-Lawe dapat segera beroperasi untuk
kebutuhan masyarakat Penajam Paser Utara.
37
Daftar Pustaka
http://digilib.uinsby.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-s12005-0501chairi-1861&q=Ulang
http://www.antarakaltim.com/print/9990/pembangunan-bendungan-di-ppuditargetkan-rampung-2013
https://www.google.co.id/search?q=tahapan+pelaksanaan+bendungan&safe
Soedibyo, 1993, Teknik Bendungan, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Suyono S. Dan Kensaku T, 1981, Bendungan Type Urugan, PT. Pradnya Paramita,
Jakarta.
38