Anda di halaman 1dari 4

Nama : Purwantiningrum

Kelas : PAT B

NIM : 134160058

MANFAAT CUACA DAN IKLIM

Cuaca dan iklim sama-sama mengacu pada keadaan atmosfer pada suatu
tempat dan waktu tertentu. Cuaca dan iklim berbeda dalam rentang waktu dan
luas tempat. Cuaca didefinisikan sebagai keadaan atmosfer pada daerah dan waktu
tertentu. Iklim adalah keadaan atmosfer pada daerah yang lebih luas dalam kurun
waktu yang panjang. Dengan kata lain iklim adalah rata-rata cuaca dalam periode
waktu yang panjang dan daerah yang lebih luas. Untuk mengetahui cuaca di suatu
tempat maka dapat diukur langsung keadaan cuaca di tempat tersebut. Namun,
untuk mengetahui iklimnya kita memerlukan rekaman data keadaan atmosfer di
tempat tersebut puluhan tahun yang lalu. Alat-alat ini harus tahan setiap waktu
terhadap pengaruh-pengaruh buruk cuaca sehingga ketelitiannya tidak berubah.
Pemeliharaan alat akan membuat ketelitian yang baik pula sehingga pengukuran
dapat dipercaya. Manfaat mempelajari cuaca dan iklim dalam bidang pertanian
adalah dapat menentukan waktu tanam yang tepat, dapat menentukan pola tanam
yang tepat, dapat melakukan pendugaan hasil, dan sebagainya.

Kompleksnya karakteristik dan perilaku cuaca serta iklim mengakibatkan


kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengendalikan iklim sangat
terbatas. Hal itu bisa terjadi karena iklim merupakan kondisi alam dalam wilayah
yang luas sehingga manusia tidak dapat mengendalikan iklim maupun cuaca yang
akan terjadi. Namun, dalam pertanian manusia dapat mensiasati hal itu dengan
menanam jenis tanaman yang sesuai waktu tanamnya , misalnya bawang merah
dan bawang putih ditanam pada musim kemarau, padi di tanam pada musim
penghujan dan lain sebagainya. Setelah mengetahui saat tanam yang sesuai, petani
dapat mengetahui pola tanam yang cocok untuk tanaman tersebut. Bagi Indonesia
yang sebagian besar penduduknya bergerak dalam sektor agraris, karakter iklim
seperti curah hujan, suhu, dan musim sangat mempengaruhi pola kehidupannya.
Pada zaman dahulu ketika pengetahuan cuaca dan iklim belum berkembang,
nenek moyang kita sudah memanfaatkan datangnya musim bagi pola tanam.
Mereka berpendapat bahwa bulan-bulan yang berakhiran kata ber (September,
Oktober, November, dan Desember) merupakan musim hujan. Pada musim hujan,
para petani mulai turun ke sawah dan ladang untuk mengolah lahan. Pola tanam di
daerah tropis, biasanya disusun selama satu tahun dengan memperhatikan curah
hujan, terutama pada daerah atau lahan yang sepenuhnya tergantung dari hujan.
Maka pemilihan jenis atau varietas yang ditamanpun perlu disesuaikan dengan
keadaan air yang tersedia ataupun curah hujan. Pola tanam bersifat tetap untuk
jangka panjang, oleh karena itu selain didasarkan atas sifat fisis tanah dan
lingkungan, lebih banyak didasarkan atas ciri kecuacaan atau klimatologi wilayah
yang bersangkutan. Bila faktor tanah sudah dimasukkan, selanjutnya untuk
membuat rencana pola tanam perlu dikenali lebih dahulu sifat tanaman atas
tanggapnya kepada cuaca atau iklim. Sifat ketanggapan tersebut ditetapkan
sebagai syarat cuaca atau iklim yang diperlukan. Kemudian dilakukan analisis
unsur cuaca atau iklim untuk mencari pola sebarannya mengikut waktu. Dalam
hal ini analisis sebaran keseringan terjadinya nilai unsur cuaca diatas atau dibawah
persyaratan lebih membantu dibandingkan analisis nilai rata-rata. Dari hasil
analisis tersebut dicari selang waktu dengan perubahan cuaca yang sesuai dengan
persayaratan cuaca bagi tanaman yang bersangkutan.

Melalui kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian, faktor-faktor


iklim dan cuaca benar-benar dijadikan salah satu pertimbangan dalam penentuan
kecocokan jenis tanaman yang akan dibudidayakan di suatu tempat. Misalnya,
tanaman padi sangat cocok jika dibudidayakan di daerah dataran rendah yang
beriklim panas, sedangkan perkebunan hortikultur sangat baik dikembangkan di
dataran tinggi yang suhunya relatif sejuk. Perubahan iklim dan cuaca akan
mempengaruhi produksi tanaman. Berbagai proses fisiologi tanaman sangat
dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Ketersediaan air sangat ditentukan oleh curah
hujan, demikian juga pertumbuhan dan produksi tanaman merupakan manivestasi
akumulatif dari seluruh proses fisiologi selama fase atau periode pertumbuhan
tertentu. Oleh sebab itu dalam pengertian yang lebih teknis dapat dinyatakan
bahwa pertumbuhan dan produksi tanaman dipengaruhi oleh berbagai unsur iklim
selama pertumbuhan tanaman. Salah satu upaya peningkatan produksi tanaman
adalah dengan memanfaatkan sumberdaya iklim se-optimal mungkin dengan
melakukan analisis agroklimat dikaitkan dengan tanah dan tanaman sehingga
menjadi informasi yang aplikatif untuk menunjang perencanaan waktu tanam,
pola tanam dan jenis tanaman. Dengan mengetahui dan memahami kondisi cuaca,
petani dapat mengetahui bagaimana perlakuan yang harus diberikan pada tanaman
supaya dapat terus tumbuh dengan optimal pada berbagai kondisi sehingga petani
dapat melakukan pendugaan hasil yang akan di dapat. Apakah akan mengalami
keuntungan atau kerugian. Dengan melihat kondisi baik yang telah lalu, sedang
berlangsung dan akan berlangsung, maka perhitungan hasil produksi kotor dari
faktor alam dapat dihitung.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://sobatgeo.blogspot.co.id/2017/01/pengaruh-cuaca-dan-iklim-
bagi-kehidupan.html
2. http://123tugasbaru.blogspot.co.id/2015/09/peranan-iklim-dalam-
bidang-pertanian.html
3. http://yuliasriseptiana.blogspot.co.id/2015/12/peranan-
agroklimatologi-terrhadap.html

Anda mungkin juga menyukai