Anda di halaman 1dari 8

9.

1 Tujuan Proyek
 Membantu dalam merancang wahana roller coaster.

9.2 Teori Dasar


 Gerak Parabola
Gerak parabola merupakan gerak dua dimensi suatu benda yang bergerak membentuk sudut
tertentu (sudut elevasi) dengan sumbu x atau y. Gerak parabola merupakan gabungan antara gerak
lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan. Contoh pada kehidupan sehari-hari adalah
gerak dari roller coaster.

Gambar1. Komponen pada Gerak Parabola

 Komponen Gerak pada Gerak Parabola


Gerak Parabola merupakan gabungan dari dua komponen gerak, yakni komponen gerak
horizontal (sumbu x) dan komponen gerak vertikal (sumbu y).
Komponen gerak horizontal (pada sumbu x) : (𝒗𝒙 )
o Komponen gerak horizontal besarnya selalu tetap dalam setiap rentang waktu karena
tidak terdapat percepatan maupun perlambatan pada sumbu x, 𝑎𝑥 = 0, sehingga:
𝒗𝒙 = 𝒗𝒙𝟎 = 𝒗𝒙𝒕 = 𝒌𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏
Terdapat sudut (θ) antara kecepatan benda (𝑣) dengan komponen gerak
horizontal 𝑣𝑥 dalam setiap rentang waktu, sehingga :
𝒗𝒙 = 𝒗𝒙𝟎 = 𝒗𝒙𝒕 = 𝒗𝟎 𝐜𝐨𝐬 𝜽𝟎
o Karena tidak terdapat percepatan maupun perlambatan pada sumbu x, maka untuk
mencari jarak yang ditempuh benda (𝑥) pada selang waktu (𝑡) dapat kita hitung
dengan rumus :
𝒙 = 𝒗𝟎 𝐜𝐨𝐬 𝜽𝟎 𝒙 𝒕
Komponen gerak vertikal (pada sumbu y) : (𝒗𝒚 )
o Komponen gerak vertikal besarnya selalu berubah dalam setiap rentang waktu karena
benda dipengaruhi percepatan gravitasi (𝑔) pada sumbu y. Jadi harus dipahami bahwa
benda mengalami perlambatan akibat gravitasi 𝑎𝑦 = −𝑔
o Terdapat sudut (θ) antara kecepatan benda (𝑣) dengan komponen gerak vertikal (𝑣𝑦 ),
sehingga :
𝒗𝒚 = 𝒗𝟎 𝐬𝐢𝐧 𝜽𝟎 − 𝒈𝒕
o Karena dipengaruhi percepatan gravitasi, maka komponen gerak vertikal (𝑣𝑦 ) ada
selang waktu (𝑡) dapat dicari dengan rumus :
𝒗𝒚 = 𝒗𝟎 𝐬𝐢𝐧 𝜽𝟎 − 𝒈𝒕
Kemudian dapat mencari ketinggian benda (𝑦) pada selang waktu (𝑡) dengan rumus :
𝟏
𝒚 = 𝒗𝟎 𝐬𝐢𝐧 𝜽𝟎 𝒕 − 𝒈𝒕𝟐
𝟐
Terdapat pula persamaan-persamaan untuk menentukan besaran lainnya:
o Apabila tidak diketahui komponen waktu, maka dapat langsung mencari jarak tempuh
benda terjauh (𝑥𝑚𝑎𝑥 ) yakni dari titik A hingga ke titik B, dengan menggabungkan
kedua komponen gerak.
Komponen gerak horizontal :
𝒙𝒎𝒂𝒙 = 𝒗𝒎𝒂𝒙 = 𝒕𝒎𝒂𝒙
Komponen gerak vertikal :
𝒗𝒚𝟎
𝒕𝒅𝒊 𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒄 =
𝒈
Dengan mensubstitusikan kedua persamaan diatas, kita mendapatkan persamaan :
𝒗𝟎 𝟐 𝐬𝐢𝐧 𝟐𝜽
𝒙𝒎𝒂𝒙 =
𝒈
o Kita dapat pula langsung menghitung ketinggian benda maksimum (𝑦𝑚𝑎𝑥 ) dengan
persamaan :
𝒗𝟎 𝟐 𝐬𝐢𝐧𝟐 𝜽
𝒚𝒎𝒂𝒙 = 𝟐𝒈

Persamaan 𝒙𝒎𝒂𝒙 dan 𝒚𝒎𝒂𝒙 inilah yang digunakan dalam proyek untuk menentukan
jarak terjauh dan tinggi maksimum yang dapat dicapai oleh roller coaster untuk
melalui satu lintasan parabola.
o Selain itu, dengan dengan menggunakan teorema Pythagoras dapat dicari kecepatan
benda jika kedua komponen lainnya diketahui.

𝒗 = √𝒗𝒙 𝟐 + 𝒗𝒚 𝟐

o Jika diketahui kedua komponen kecepatan, maka dapat mengetahui besarnya sudut θ
yang dibentuk, yaitu :
𝒗𝒚
𝐭𝐚𝐧 𝜽 =
𝒗𝒙
 Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Gerak Melingkar

Gambar1. Komponen pada Gerak Parabola

Contoh Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada gerak melingkar adalah gerakan Roller
Coaster pada lintasan lingkaran vertikal sebagaimana tampak pada gambar di atas. Kita menganggap
bahwa roller coaster bergerak hanya dengan bantuan gaya gravitasi, sehingga agar bisa bergerak
pada lintasan lingkaran vertikal, roler coaster harus digiring sampai ketinggian h1. Kita mengunakan
model ideal, di mana gaya gesekan, baik gesekan udara maupun gesekan pada permukaan lintasan
diabaikan. Pada ketinggian titik A, Roller coaster memiliki EP maksimum sedangkan EK-nya nol,
karena roller coaster belum bergerak. Ketika tiba di titik B, Roller coaster memiliki laju maksimum,
sehingga pada posisi ini EK-nya bernilai maksimum. Karena pada titik B laju Roller coaster
maksimum maka ia terus bergerak ke titik C. Benda tidak berhenti pada titik C tetapi sedang
bergerak dengan laju tertentu, sehingga pada titik ini Roller coaster masih memiliki sebagian EK.
Sebagian Energi Kinetik telah berubah menjadi Energi Potensial karena roller coaster berada pada
ketinggian maksimum dari lintasan lingkaran. Roller coaster terus bergerak kembali ke titik C. Pada
titik C, semua Energi Kinetik Roller coaster kembali bernilai maksimum, sedangkan EP-nya bernilai
nol. Energi Mekanik bernilai tetap sepanjang lintasan. Karena kita menganggap bahwa tidak ada
gaya gesekan, maka Roller coaster akan terus bergerak lagi ke titik C dan seterusnya.
9.3 Modul yang Digunakan
Adapun modul-modul yang digunakan dalam pembuatan program ini adalah :

 Modul 1 (Shell Unix) : perintah joe dan kompilasi program.


 Modul 2 (Literal Bahasa C/C++) : tipe data (int, float, unsigned long int, dan char) serta
operator aritmatika (sin).
 Modul 3 (Struktur Kontrol) : operator relasi (&&) dan perintah percabangan (if).
 Modul 4 (Pengulangan/loop) : struktur for, while dan switch-case.
 Modul 5 (Prosedur dan Fungsi) : garis().
 Modul 6 (Pointer dan Array) : pendeklarasian array char Nama [20].

9.4 Listing Program


9.5 Hasil
Setelah file PROYEK.cc disimpan dan dikompilasi, lalu dijalankan dan diinput yang pertama
adalah nama dari user, lalu kedua adalah pertanyaan apakah user sudah bekerja apa belum. Apabila
user memilih input “1 = Belum” maka hasil akan seperti di bawah ini :

Namun, apabila user memilih input “2 = Sudah” maka akan muncul pertanyaan-pertanyaan
berikutnya yang inputnya akan diolah sedemikian rupa menjadi output yaitu tinggi yang dapat
dicapai mesin roller coaster, banyak gelombang yang dapat dibuat, dan biaya yang dibutuhkan untuk
membeli rel.
9.6 Kendala
Kendala-kendala yang dihadapi dalam pembuatan program ini adalah :
1. Tipe data yang digunakan harus menggunakan tipe data unsigned long int karena bilangan
yang digunakan untuk harga sangat besar.
2. Header yang digunakan harus sesuai dengan fungsi yang ada dalam program, seperti
cin.getline yang memerlukan header cstdlib untuk penyimpanan.
9.8 Kesimpulan
Perencanaan pembuatan wahana roller coaster dapat dilakukan dengan beberapa sintaks yang
terdapat dalam bahasa C++ yaitu perintah percabangan if, perulangan (for, while dan switch-case).

DAFTAR PUSTAKA
ww.instafisika.com/2015/03/kelas-xi-materi-gerak-parabola.html
(diakses pada tanggal 8 Mei 2016 pukul 17:10 WIB)
http://www.studiobelajar.com/gerak-parabola/
(diakses pada tanggal 8 Mei 2016 pukul 17:36 WIB)
http://arif-nakosis.blogspot.co.id/2010/03/fisika.html
(diakses pada tanggal 8 Mei 2016 pukul 17:50 WIB)

Anda mungkin juga menyukai