Anda di halaman 1dari 6

KLASIFIKASI CEKUNGAN

Klasifikasi cekungan sedimen (Selley, 1988)


PROSES TIPE CEKUNGAN TATAAN TEKTONIK
PENYEBAB LEMPENG
TERBENTUKNYA
Crustal sag Cekungan intrakraton Intra-plate collapse
Puntir (tension) Epicratonic downward Tepian lempeng pasif
Rift (passive plate margin)
Sea-floor spreading
Tekanan Palung (trench) Subduksi (tepian lempeng
(compression) Busur depan (fore-arc) aktif)
Busur belakang (back-
arc)
Wrenching Strike-slip Gerakan mendatar lempeng

Klasifikasi cekungan menurut Boggs (2001)

TATAAN TIPE CEKUNGAN


TECTONIK
Divergen Rift: terrestrial rift valleys; proto-oceanic rift valleys
Antar- Cekungan beralaskan kerak benua/peralihan: cekungan
lempeng intrakraton, paparan benua, sembulan benua (continental rises)
dan undak, pematang benua.
Cekungan beralaskan kerak samodra: cekungan samodra aktif,
kepulauan samodra, dataran tinggi dan bukit aseismik (aseismic
rigde and plateau)
Konvergen Cekungan akibat subduksi: palung, cekungan lereng palung,
cekungan busur depan, cekungan intra-busur, cekungan busur
belakang.
Cekungan akibat tabrakan: cekungan retroac forels, peripheral
foreland basin, cekungan punggung babi (piggyback basin),
broken forland
Tranform Cekungan akibat sesar mendatar: cekungan transextensional,
transpressional, transrotaional
Hybrid Cekungan akibat berbagai sebab: cekungan-cekungan
intracontinental wrench, aulacogen, impactogen, successor

Beberapa cekungan yang dianggap penting di Indonesia akan dibahas secara singkat di
bawah ini (sebagian besar disarikan dari Boggs, 2001).

Cekungan Intrakraton (Intracratonic Basin)


Cekungan intrakraton umumnya cukup besar terletak di tengah suatu benua yang jauh
dari tepian lempeng. Subsiden pada cekungan jenis ini umumnya disebabkan oleh
penebalan mantel-litosfir dan bembebanan oleh batuan sedimen atau gunungapi
(Boggs, 2001). Beberapa cekungan intrakraton ini diisi oleh endapan klastika laut,
karbonat, atau sedimen evaporit yang diendapkan mulai dari laut epikontinental sampai
darat. Cekungan tua jenis ini di antaranya adalah Cekungan Amadeus dan Carpentaria
di Australia, Cekungan Parana di Amerika Latin, dan Cekungan Paris di Perancis.
Sedangkan contoh cekungan modern jenis ini adalah Cekungan Chad di Afrika.

Renggang (Rift)
Cekungan akibat perenggangan ini umumnya sempit tetapi memanjang, dibatasi oleh
lembah patahan. Ukuran berkisar dari beberapa km sampai sangat lebar seperti pada
Sistem Renggangan Afrika Timur, dimana mempunyai lebar 30-40 km dan panjang
hampir 300 km. Cekungan ini dapat terbentuk oleh berbagai tataan tektonik, namun
yang paling umum oleh divergen. Perenggangan lempeng benua seperti antara Amerika
Utara dan Eropa terjadi pada Trias menghasilkan Punggungan Tengah Atlantik (Mid-
Atlantic Ridge). Sistem renggangan pada Afrika Timur merupakan contoh sistem
renggangan modern.

Aulakogen (Aulacogen)

Aulakogen adalah jenis khusus dari renggangan yang menyudut besar terhadap tepian
benua, dimana umumnya dianggap sebagai renggangan tetapi gagal dan kemudian
diaktifkan kembali selama tektonik konvergen. Palung yang sempit tapi panjang dapat
menggapai sampai kraton benua dengan sudut besar dari lajur sesar. Sedimen yang
mengisi cekungan jenis ini dapat berupa sedimen darat (misalnya kipas aluvium),
endapan paparan, dan endapan yang lebih dalam seperti endapan turbit. Contoh
aulakogen di antaranya Renggangan Reelfoot yang berumur Paleozoik dimana Sungai
Misisipi mengalir dan Palung Benue yang berumur Kapur dimana Sungai Niger
membelahnya.
Cekungan tepian benua
Cekungan tepian benua dicirikan oleh kehadiran baji yang sangat besar dari sedimen
yang ke arah laut dibatasi oleh lereng landai dari benua dan sembulan. Ketidakterusan
struktur dijumpai di bawah sistem ini, antara kerak benua normal dan kerak peralihan.
Sedimen terendapkan pada sistem ini: pada paparan berupa pasir neritik dangkal,
lumpur, kabonat dan endapan evaporasi; pada lerengan terdiri atas lumpur
hemipelagik; dan pada sembulan benua berupa endapan turbit. Cekungan renggangan
(rift basin) dapat berhubungan dengan cekungan tepian benua. Contoh yang baik dari
cekungan jenis ini adalah pantai Amerika dan bagian selatan-timur Kanada (Cekungan
Blake Plateau, Palung Lembah Baltimor, Cekungan George Bank dan Cekungan Nova
Scotian) yang terbentuk pada akhir Trias- awal Jura oleh renggangan dan terpisahnya
Pangea. Beberapa cekungan itu terpisahkan dari laut membentuk lapisan tebal dari
endapan klastik arkosik dan endapan lakustrin; berselingan dengan batuan gunungapi
basa. Cekungan yang lain berhubungan dengan laut, membentuk sedimen yang
berkisar dari endapan evaporit sampai delta, turbit, dan serpih hitam.

Cekungan berhubungan dengan subduksi


Subduksi ditunjukkan dengan aktifnya tepian benus yang mana umumnya dicirikan
oleh adanya palung laut dalam, busur gunungapi aktif, rumpang parit-busur (arc-trench
gap) yang memisahkan ke duanya. Tataan subduksi terjadi lebih banyak pada tepian
benua dibandingkan pada besur samodra.
Sedimen terendapkan pada sistem subduksi ini lebih dikuasai oleh endapan silisiklastik
yang umumnya berupa batuan gunungapi berasal dari busur gunungapi. Endapan ini
dapat berupa pasir dan lumpur yang terendapkan pada paparan, lumpur dan endapan
turbit terendapkan dalam air yang lebih dapam pada lereng, cekungan, dan parit.
Sedimen pada parit dapat berupa endapan terigen yang terangkut oleh arus turbit dari
daratan, bersamaan dengan sedimen dari lempeng samodra yang tersubduksikan. Ini
umumnya membentuk kompleks akrasi. Batuan campuraduk (melange) dapat
terbentuk pada daerah akrasi ini, yang dicirikan oleh percampuran dari batuan berbagai
jenis yang tertanam pada masa dasar yang mengkilap (sheared matrix).
Contoh yang baik dari sistem subduksi ini adalah subduksi Sumatra, Jepang, Peru, Chili
dan Amerika Tengah. Contoh cekungan busur muka purba di antaranya adalah
cekungan busur muka Great Valley, Kalifornia; Midland Valley, Inggris dan Coastal
range, Taiwan. Contoh cekungan busur belakang di antaranya terjadi pada Jura Akhir
– Awal Kapur terbentuk di belakang Busur Andean di Chili selatan.

Cekungan berhubungan patahan mendatar/transform


Patahan yang dapat membentuk cekungan ini adalah patahan mendatar yang menoreh
dalam kerak sampai membatasai dua lempeng yang berbeda (transform fault) dan
patahan yang terbatas dalam suatu lempeng dan hanya menoreh bagian atas kerak
(Sylvester, 1988). Cekungan yang berhubungan dengan patahan mendatar regional
terbentuk sepanjang punggung pemekaran, sepanjang batas patahan antar lempeng,
pada tepian benua dan daratan dalam lempeng benua. Gerakan sepanjang patahan
mendatar regional dapat membentuk berbagai cekungan nendatar (pull-apart basin).
Cekungan yang dibentuk karena patahan mendatar umumnya kecil, garis tengahnya
hanya beberapa puluh kilometer, walaupun ada beberapa yang sampai 50 km. Karena
patahan mendatar terbentuk pada berbagai tataan geologi, cekungan ini dapat diisi
sedimen laut maupun darat. Ketebalan sedimen cenderung sangat tebal, karena
kecepatan sedimentasi yang tinggi yang dihasilkan oleh erosi dari daerah sekitarnya
yang berelevasi tinggi, dan boleh jadi ditandai dengan banyaknya perubahan fasies
secara lokal. Di Indonesia Cekungan jenis ini banyak terdapat sepanjang Patahan
Sumatra.

Anda mungkin juga menyukai