Anda di halaman 1dari 6

Saringan Pasir Cepat (Rapid Sand Filter)

Saringan Pasir Cepat (SPC) atau bahasa kerennya Rapid Sand Filter (RSF) merupakan saringan
air yang dapat menghasilkan debit air hasil penyaringan yang lebih banyak daripada Saringan Pasir
Lambat (SPL). Walaupun demikian saringan ini kurang efektif untuk mengatasi bau dan rasa yang ada
pada air yang disaring. Selain itu karena debit air yang cepat, lapisan bakteri yang berguna untuk
menghilangkan patogen tidak akan terbentuk sebaik apa yang terjadi di saringan pasir lambat. Sehingga
akan membutuhkan proses disinfeksi kuman yang lebih intensif (Darmasetiawan, 2001).

Secara umum bahan lapisan saringan yang digunakan pada saringan pasir cepat sama dengan
saringan pasir lambat, yakni pasir, kerikil dan batu. Perbedaan yang terlihat jelas adalah pada arah aliran
air ketika penyaringan. Pada saringan pasir lambat arah aliran airnya dari atas ke bawah, sedangkan
pada saringan pasir cepat dari bawah ke atas (up flow). Selain itu pada saringan pasir cepat umumnya
dapat melakukan backwash atau pencucian saringan tanpa membongkar keseluruhan saringan
(Huisman, 1974)

Gambar 2.1 Saringan Pasir Cepat

Kecepatan penyaringan pasir cepat relatif lebih besar pencuciannya menggunakan back wash,
atau air dialirkan dari bawah media ke arah atas, dan memakan waktu 1 sampai 2 hari. Saringan pasir
cepat yang digunakan dalam pengolahan air biasanya pada tipe gravitasi dan umumnya ditempatkan
pada kolam dari beton yang terbuka.

Panjang proses penyaringan tergantung kulitas feed water dan jarak proses penyaringan antara
satu hari sampai beberapa hari, pencucian untuk pemisahan flok yang dikumpulkan diatas dan didalam
filter bed. Untuk mencuci filter kran influen ditutup, jika air yang disaring ke bawah, kran effluent di
tutup. Dimulai dengan 0.5 galon/menit-ft2, setelah kira-kira 1 menit pada surface washing, aliran
backwash diawali dengan pembukaan kran influent washwater dan pada batas yang diinginkan. Debit
backwash 15 – 20 galon/menit-ft2 dan bed expantion 20 – 50 % butiran pasir dibagian bawah, dan ini
tergantung pada suhu air yang digunakan.
II.3 Konsep Saringan Pasir Cepat

Pemurnian air melalui saringan pasir cepat

Prinsip Kerja

Setelah melalui masa pra-penanganan (koagulasi-flokulasi), air tawar mengalir melalui celah-
celah pasir dan kerikil. Dengan ini, kemudian partikel dikeluarkan melalui proses saringan fisik, dan
selanjutnya memasuki tahap pasca penanganan desinfeksi akhir (klorinasi).

Gambar 2.2 Skema konsep saringan pasir cepat

Saringan pasir cepat merupakan salah satu prosedur pengolahan air yang memiliki kriteria
pencemaran fisik kimia. Adapun output dari saringan cepat ini tidak dapat dijadikan air minum tanpa
langkah-langkah awal penanganan dan langkah-langkah treatment selanjutnya

Filter pasir cepat atau Rapid Sand Filter adalah filter yang mempunyai kecepatan filtrasi cepat
berkisar 4 hingga 21 m/jam. Filter ini selalu didahului dengan proses koagulasi – flokulasidan
pengendapan untuk memisahkan padatan tersuspensi. Jika kekeruhan pada influen filter pasir cepaat
berkisar 5 – 10 NTU maka efesiensi penurunan kekeruhannya dapat mencapai 90 – 98 %.

Gambar 2.3 Bagian – bagian dari filter pasir cepat

Bagian- bagian dari filter pasir cepat adalah sebagai berikut :


a. Bak Filter
Merupakan tempat proses filtrasi berlangsung. Jumlah dan ukuran bak tergantung debit
pengolahan (minimum dua bak).
b. Media Filter
Merupakan bahan berbutir/granular yang membentuk pori – pori di antara butiran media.
Pada pori – pori inilah air mengalir dan terjadi proses penyaringan
c. Sistem Underdrain
Underdrain merupakan sisitem pengaliran air yang telah melewati proses filtrasi yang
terletak di bawah media filter. Underdrain terdiri atas :
 Oriffice yaitu lubang pada sepanjang pipa lateral sebagai jalan masuknya air dari media
filter ke dalam pipa.
 Lateral, yaitu pipa cabang yang terletak disepanjanag pipa manifold.
 Manifold, yaitu pipa utama yang menampung air dari lateral dan mengalirkannya ke
bangunan penampung air.

II.8 Mekanisme Saringan Pasir Cepat


Media filter yang umum digunakan sebagai filter adalah pasir. Pada filtrasi dengan media
berbutir seperti pasir, terdapat mekanisme filtrasi sebagai berikut :

a. Penyaringan secara mekanis (mechanical straining)


Cara pemisahan dengan cara penyaringan ini dapat dilakukan untuk memisahkan padatan
yang mempunyai ukuran berbeda dan untuk memisahkan padatan dengan cairan.
Pemilihan ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat-zat yang akan dipisahkan.
b. Sedimentasi

Sistem kerja dari pengolahan air dengan saringan pasir cepat ini adalah dari bak
sedimentasi air dialirkan ke dalam bak aerasi dan filtrasi yang berisi media pasir, kerikil, arang
aktif, zeolit dan ijuk. Kemudian dari bak filtrasi air dialirkan ke dalam bak penampungan akhir.
Penambahan arang aktif pada media filtrasi bertujuan untuk menurunkan bau kaporit yang
ditambahkan pada bak sedimentasi.

Sedangkan pada bak sedimentasi berfungsi untuk mengendapkan bahan-bahan padat


tersuspensi atau suspended solid dengan menggunakan gaya gravitasi. Endapan pada
sedimentasi secara periodik harus dibuang karena nantinya akan membusuk dan menimbulkan
gas. Flok-flok yang belum mengendap perlu dilakukan penyaringan. Pada bak sedimentasi
ditambahkan kaporit untuk membunuh kuman penyakit, tawas untuk mempercepat proses
pengendapan yaitu lumpur yang kecil-kecil menjadi kepingan yang lebih besar, serta bubuk
batu kapur untuk menetralkan keasaman, karena air yang telah diberi tawas tadi menimbulkan
keasaman sehingga pH tidak normal.

c. Adsorpsi atau gaya elektrokinetik


Adsorpsi atau penjerapan adalah suatu proses yang terjadi ketika
suatu fluida, cairan maupun gas, terikat kepada suatu padatan atau cairan (zat penjerap,
adsorben) dan akhirnya membentuk suatu lapisan tipis atau film (zat terjerap, adsorbat) pada
permukaannya..
d. Koagulasi di dalam filter bed
Koagulasi adalah proses perubahan cairan atau larutan menjadi gumpalan-gumpalan
lunak baik secara seluruhan ataupun hanya sebagian. Atau dengan kata lain, koagulasi adalah
proses penggumpalan suatu cairan atau larutan sehingga terbentuk padatan lunak ataupun keras
seperti gel.
e. Aktivitas biologis

Dari mekanisme diatas, digolongkan dalam 3 fenomena proses yakni :

1) Transportasi : meliputi proses gerak brown, sedimentasi, dan gaya tarik partikel
2) Kemampuan menempel : meliputi proses mechanical straining, adsorpsi (fisik – kimia)
dan biologis.
3) Kemampuan menolak : meliputi tumbukan antar partikel dan gaya tolak – menolak.

Air yang keluar dari penyaringan biasanya sudah jernih dan proses tersebut merupakan
proses akhir dari seluruh proses akhir dari seluruh proses pengolahan dan penjernihan air.

Agar air yang jernih ini dapat sehat untuk dipakai sebagai air minum, harus diproses lebih
lanjut dengan proses netralisasi dan disenfeksi, agar seluruh kuman- kuman penyakit yang
terkandung di dalamnya dapat dimusnahkan dan tidak dapat tumbuh kembali.

Gambar 2.8 Unit Filtrasi

Air hasil dari penyaringan harus memenuhi persyaratan fisik dan kimia, kekeruhan air
filtrasi lebih dari 5 NTU.

Proses filter pasir cepat adalah sebagai berikut :


a. Selama proses filtrasi berlangsung, partikel yang terbawa air akan tersaring di media filter.
Sementara itu, air terus mengalir melewati media pasir dan penyannga, masuk lubang/oriface, ke
pipa lateral terkumpul didi pipa manifold dan akhirnya air keluar menuju bak penampung.
Gambar 2.9 Aliran Air Pada Saat Operasi Filter

b. Partikel yang tersaring di media lama kelamaan akan menyumbat pori – pori media sehingga
terjadi clogging (penyumbatan) yang akan meningkatkan headloss aliran air di media
c. Pencucian dilakukan dengan cara memberikan aliran balik kepada media (backwash) dengan
tujuan untuk mengurai media dan mengangkat kotoran yang menyumbat pori- pori media filter.
Aliran air dari mainfold, ke lateral keluar oriface, naik ke media hingga media terangkat, dan air
di buang melewati gutter yang terletak di atas media.

Gambar 2.10 Aliran Air Pada Saat Pencucian Filter

II.10 Penerapan Saringan Pasir Cepat

Adapun penerapan saringan pasir cepat, sebelumnya diperlukan beberapa prasyarat agar
teknologi tersebut berlangsung dengan baik, diantaranya:

 Ketersediaan fasilitas dan material saat pra dan pasca perawatan (misalnya bahan kimia untuk
koagulasi-flokulasi, klorin, kualitas air uji-kit)
 Pengawasan yang terampil (baik untuk konstruksi dan operasi
 Listrik apabila diperlukan
 Fasilitas pengolahan air backwash dan lumpur yang tersedia

Penerapan saringan pasir cepat pada umumnya sangat ekslusif, yakni diterapkan di industri-industri
karena membutuhkan perlakuan khusus, penggunaan material tertentu didalam operasionalnya dan
lain – lain sehingga cukup mahal. Hal tersebut dikarenakan karena tanah merupakan komponen
yang terbatas dan listrik apabila dibutuhkan. Selain itu dibutuhkan suku cadang serta tenaga kerja
terampil yang tersedia.

II.11 Keuntungan Dan Kerugian


 Keuntungan
a. Sangat efektif didalam menghilangkan kekeruhan / partikel besar (<0,1-1 NTU)
b. Tingkat filter high (4'000 - 12'000 liter per jam per m2)
c. Kebutuhan lahan yang cukup kecil
d. Tidak ada batasan mengenai tingkat kekeruhan awa
e. Waktu membersihkan (backwash) hanya membutuhkan waktu beberapa menit
 Kerugian
a. Tidak efektif dalam menghilangkan bakteri, virus, protozoa, fluoride, arsenik, garam, bau
dan bahan-bahan organik (kecuali sebelum dan sesudah pengolahan.
b. Investasi yang tinggi dan biaya operasional
c. Pembersihan sering diperlukan (setiap 24-72h)
d. Pengawasan terampil yang cukup penting
e. Membutuhkan energi yang besar
f. Pengolahan air backwash dan lumpur yang diperlukan

Anda mungkin juga menyukai