Anda di halaman 1dari 2

PERSALINAN LETAK SUNGSANG DENGAN

PERTOLONGAN BRACHT

RS Kepresidenan No Dokumen No. Revisi Halaman


RSPAD Gatot Soebroto 071 / A / 15 / I / 2016 01 1 dari 2

Ditetapkan,
Tanggal Terbit Kepala RS Kepresidenan
SPO RSPAD Gatot Soebroto
(STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL)

dr. Terawan Agus Putranto,Sp.Rad(K)RI


Brigadir Jenderal TNI

Persalinan letak sungsang dengan pertolongan bracht adalah


PENGERTIAN pertolongan persalinan pada kehamilan dengan letak sungsang,
dimana janin dilahirkan dengan tenaga dan kekuatan ibu sendiri .
Penolong hanya membantu mengarahkan persalinan saja dengan
tenaga ibu sendiri

TUJUAN Untuk melahirkan bayi secara pervaginam

Keputusan Kepala Rumah Sakit Gatot Soebroto Ditkesad Nomor:


KEBIJAKAN Ped/PONEK/04/XII/2015 tentang Paduan Pelayanan Maternal
Risiko Tinggi

1. Persiapan Pelaksanaan
a. Pemberian penjelasan kepada pasien dan keluarganya
untuk memperoleh persetujuan tindakan medis secara
tertulis
b. Pasien berkemih dan atau buang air besar dahulu
PROSEDUR c. Formulir persetujuan tindakan medis
d. Partus set
e. Infus set 1
f. Abbocath G 16 :1
g. Syntocinon amp : 1
h. Oxytocin amp : 1
i. Larutan Ringer Lactat D5% : 1/1
j. Lidocaine amp : 2
k. Kassa steril
l. Betadine sol
m. Alkohol
n. Spuit 5 cc : 2
o. Kapas basah berisi larutan antiseptik
p. Dokter PPDS atau DPJP melakukan pemeriksaan ulang
PERSALINAN LETAK SUNGSANG DENGAN
PERTOLONGAN BRACHT

RS Kepresidenan No Dokumen No. Revisi Halaman


RSPAD Gatot Soebroto 071 / A / 15 / I / 2016 01 2 dari 2

2. Pelaksanaan
a. Ruang persalinan aman dan nyaman
b. Pasien tidur dalam posisi lithotomi
c. A dan antiseptik pada vulva dan vagina
d. Ketika timbul his, pasien disuruh mengejan dengan
merangkul kedua pangkal paha , dan pada saat bokong
membuka vulva (crowning) disuntikkan 2-5 unit oksitosin
intra muskulus.
e. Saat bokong membuka vulva, dilakukan episiotomi
f. Setelah bokong lahir, bokong dicekam secara Bracht yaitu
kedua jari penolong sejajar sumbu panjang paha,
sedangkan jari-jari kain memegang panggul
g. Pada setiap his ibu disuruh mengejan . Pada saat tali
pusat lahir dan tampak sangat teregang, tali pusat di
kendorkan terlebih dahulu
h. Kemudian penolong melakukan hiperlordosis guna
mengikuti gerakan rotasi anterior, yaitu punggung janin
didekatkan ke perut ibu. Penolong hanya mengikuti
gerakan tanpa melakukan tarikan , sehingga gerakan
PROSEDUR tersebut hanya disesuaikan dengan gaya berat badan
janin. Bersamaan dimulainya tindakan hiperlordosis,
seorang asisten melakukan ekspresi Kristeller pada fundus
uterus, sesuai dengan sumbu panggul
i. Dengan gerakan hiperlordosis ini berturut-turut lahir pusar,
perut, bahu, lengan, dagu, mulut dan akhirnya seluruh
kepala.
j. Janin yang baru lahir diletakkan ke perut ibu. Seorang
asisten segera menghisap lendir dan bersamaan dengan
itu penolong memotong tali pusat
o. Tindakan selanjutnya melahirkan plasenta dan penjahitan
episiotomi sesuai prosedur

- Departemen IKA
UNIT TERKAIT - Unit PONEK

Anda mungkin juga menyukai