Anda di halaman 1dari 3

Ketahui Dasar Penelitian Dibalik Manfaat Makan Ikan Bagi Kesehatan

Indonesia memiliki potensi sumber daya ikan yang sangat besar. Menurut Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KPP), potensi sumber daya ikan di Indonesia saat ini telah
mencapai 9,9 juta ton. Namun sayangnya, minat masyarakat untuk mengonsumsi ikan
masih tergolong rendah. Tingkat konsumsi ikan di Indonesia hanya mencapai kurang
lebih 41 kg per kapita per tahun. Meskipun terjadi peningkatan konsumsi ikan dalam 5
tahun terakhir, konsumsi ikan di Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan
negara- negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Jepang yang konsumsinya
mencapai 70 hingga 100 kg per kapita per tahun. Untuk itu, perlu dilakukan upaya
dalam meningkatkan kebiasaan konsumsi ikan pada masyarakat. Salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah dengan mengedukasi masyarakat mengenai manfaat
mengonsumsi ikan. Berbagai penelitian telah mempelajari tentang manfaat konsumsi
ikan terhadap perkembangan saraf dan penurunan resiko penyakit kardiovaskular.

Konsumsi Ikan, Perkembangan Saraf, dan Fungsi Kognitif

Ikan mengandung nutrisi yang penting untuk perkembangan saraf seperti iodin, asam
lemak omega-3, vitamin A, D, dan B12. Sebuah systematic review yang terdiri dari 8
studi kohort menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi ikan pada masa prenatal
terhadap perkembangan saraf pada awal kehidupan.1 Tujuh dari 8 studi yang termasuk
dalam systematic review ini menunjukkan bahwa konsumsi ikan sebanyak satu atau
lebih kali per minggu pada masa prenatal memiliki dampak yang baik bagi
perkembangan saraf anak. 2

Selain pada masa prenatal, efek konsumsi ikan pada masa anak- anak, remaja, dan
dewasa terhadap fungsi kognitif juga telah dipelajari. Butler LJ, et al. menunjukkan
bahwa konsumsi ikan dua kali per bulan pada masa kanak- kanak dan remaja berpotensi
meningkatan fungsi neurofisiologis termasuk kemampuan visual, memori, dan atensi. 3
Selain itu, konsumsi makanan laut yang mengandung omega-3, termasuk ikan,
menyebabkan penurunan resiko kehilangan fungsi kognitif pada orang yang berusia 45
hingga 70 tahun.4
Konsumsi Ikan dan Penyakit Kardiovaskular

Hubungan antara konsumsi ikan dengan penyakit kardiovaskular telah banyak dipelajari
dan menunjukkan hasil yang signifikan. Sebuah studi di Denmark yang melibatkan
57.053 subjek berusia 50 hingga 64 tahun menunjukkan bahwa konsumsi ikan
berhubungan dengan penurunan resiko sindrom koroner akut sebesar 30% pada laki –
laki dalam jangka waktu follow- up 7,6 tahun. 5 Penemuan ini sesuai dengan studi
sebelumnya di Jepang yang menemukan bahwa konsumsi ikan yang lebih sering (8 kali
per minggu) berhubungan dengan penurunan resiko terjadinya serangan jantung
dibandingkan dengan konsumsi ikan satu kali per minggu. 6 Pada perempuan post
menopause, konsumsi ikan >1 kali per minggu juga terbukti dapat mengurangi progresi
arterosklerosis arteri koroner.7 Studi- studi ini menunjukkan bahwa konsumsi ikan lebih
dari satu kali per minggu merupakan faktor protektif untuk penyakit kardiovaskular.

Rekomendasi Konsumsi Ikan

Melihat banyaknya manfaat ikan bagi kesehatan, konsumsi ikan sangat


direkomendasikan pada segala umur. Namun, dari penelitian- penelitian yang telah
dilakukan, masih belum dapat ditentukan jumlah dan frekuensi konsumsi ikan yang
dianjurkan, sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk mempelajarinya. Selain itu,
perlu diingat bahwa penelitian yang telah dilakukan banyak mempelajari tentang ikan
yang mengandung omega-3 dan tidak semua jenis ikan kaya akan omega-3. Ke
depannya, masih diperlukan penelitian yang secara khusus mempelajari tentang manfaat
ikan yang banyak dikonsumsi di Indonesia bagi kesehatan.

1 Starling P, Charlton K, McMahon AT, Lucas C. Fish Intake during Pregnancy and
Foetal Neurodevelopment—A Systematic Review of the Evidence. Nutrients 2015:
7(3); 2001-2014; doi:10.3390/nu7032001
2 Suzuki K, et al. Neurobehavioral effects of prenatal exposure to methylmercury and
PCBs, and seafood intake: neonatal behavioral assessment scale results of Tohoku study
of child development. Environ Res. 2010 Oct;110(7):699-704. doi:
10.1016/j.envres.2010.07.001.
3 Butler LJ, et al. Childhood and adolescent fish consumption and adult
neuropsychological performance: An analysis from the Cape Cod
Health Study. Neurotoxicology and Teratology 61 (2017) 47–57.
4 Kalmijn S, van Boxtel MPJ, Ocké M, Verschuren WMM, Kromhout D, Launer LJ.
Dietary intake of fatty acids and fish in relation to cognitive performance at middle age.
Neurology. 2004; 62(2):275-80. doi: 10.1212/01.WNL.00001038 60.75218.A5.
5 Bjerregaard LJ, Joensen AM, Dethlefsen C, Jensen MK, Johnsen SP, Tjønneland A, et
al. Fish intake and acute coronary syndrome. Eur Heart J. 2010; 31:29-34.
doi:10.1093/eurheartj/ehp375.
6 Iso H, Kobayashi M, Ishihara J, Sasaki S, Okada K, Kita Y, et al. Intake of fish and n3
fatty acids and risk of coronary heart disease among Japanese: the Japan Public Health
Center-Based (JPHC) - study cohort I. Circulation [Internet]. 2006 [cited 2017 Jul 26];
113(2):195-202.
7 Erkkilä AT, Lichtenstein AH, Mozaffarian D, Herrington DM. Fish intake is
associated with a reduced progression of coronary artery atherosclerosis in
postmenopausal women with coronary artery disease. Am J Clin Nutr. 2004; 80(3):
626-32.

Anda mungkin juga menyukai