Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MIKROPALEONTOLOGI

5 SUB ORDO FORAMINIFERA DAN FORAMINIFERA PLANKTONIK

OLEH :
TRIVENNA A ORATMANGUN
12.2016.1.00277

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL DAN KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2018
A. Subordo Foraminifera

Dalam sistematika yang telah disusun oleh Loeblich & Tappan pada
tahun 1964 (BOERSMA, 1984) Ordo Foraminifera terbagi menjadi 5 sub ordo.
Pembagian tersebut berdasarkan karakteristik dinding cangkang, pembatas
antar kamar (septa), arsitektur kamar serta bentuk dan letak aperture (mulut).
Kelima sub ordo tersebut adalah

1. Subordo Allogromiina
Dicirikan oleh dinding test (cangkang) dari zat lectinous/pseudokhitin.
Umum kambrium atas-holosen.
2. Textulariina
Dicirikan oleh dinding test dari butiran mineral atau pecahan cangkang
yang saling didekatkan oleh suatu zat pelekat, dan dinding semacam ini
disebut dinding test agglutinated atau arenaceous. Kenampakkan dinding
ini kasar dan berbintik-bintik. Umur kambrium-holosen.
3. Subordo Fusulinina
Dicirikan oleh dinding test yang bersifat calcareous microgranular.
Umur siluran-permian.
4. Subordo Miliolina
Dicirikan oleh dinding test yang bersadat calcareous imperforate atau
porcellaneous dengan kenampakkan halus, putih, opak dan mengkilat
seperti porselin. Umur karbon-holosen.
5. Subordo Rotaliina
Dicirikan oleh dinding test yang bersifat calcareous perforate atau
hyaline dengan sifat dinding yang relatif jernih dan agak melakukan
cahaya. Umur trias-holosen.

Dari kelima jenis dinding test tersebut dinding test pseudokhitin jarang
terawetkan sebagai fosil, sedang dinding test microganular dimiliki oleh
foraminifera paleozoik yang tidak sebanyak di temukan di Indonesia. Bagian
utama dari test foraminifera adalah kamar yang berupa suatu rongga yang
dikelilingi oleh dinding, tempat dimana bagian lunaknya tinggal. Kamar yang
pertama kali terbentuk disebut sebagai prolokulum. Diantara kedua kamar
terdapat sekat yang Nampak pada dinding luar sebagai septa. Pada kamar
terakhir terdapat aperture, yaitu suatu lubang utama tempat keluarnya
pseudopodia. Aperture ini jumlah, bentuk dan tempatnya sangat beragam pada
beberapa spesies Foraminifera.
B. Foraminifera Planktonik
Mempelajari mikrofosil (foraminifera) ada beberapa hal yang harus diperhatikan
diantaranya adalah :

1. Susunan kamar.
Susunan kamar foraminifera plankton dibagi menjadi :
a. Planispiral yaitu sifatnya berputar pada satu bidang, semua kamar terlihat dan
pandangan serta jumlah kamar ventral dan dorsal sama. Contoh: Hastigerina
b. Trochospiral yaitu sifat berputar tidak pada satu bidang, tidak semua kamar
terlihat, pandangan serta jumlah kamar ventral dan dorsal tidak sama.
Contohnya : Globigerina.
c. Streptospiral yaitu sifat mula-mula trochospiral, kemudian planispiral menutupi
sebagian atau seluruh kamar-kamar sebelumnya. Contoh: Pulleniatina.

2. Bentuk test dan bentuk kamar


Bentuk test adalah bentuk keseluruhan dari cangkang foraminifera, sedangkan
bentuk kamar merupakan bentuk masing-masing kamar pembentuk test.
Penghitungan kamar foraminifera dimulai dari bagian dalam dan pada again terkecil
dimana biasanya mendekati aperturenya.

3. Septa dan jahitan


Septa adalah bidang yang merupakan batas antara kamar satu dengan lainnya,
biasanya terdapat lubang-lubang halus yang disebut foramen. Septa tidak dapat
terlihat dari luar test, sedangkan yang tampak pada dinding luar test hanya
berupa garis yang disebut suture.
Suture merupakan garis yang terlihat pada dinding luar test, merupakan
perpotongan septa dengan dinding kamar. Suture penting dalam
pengklasifikasian foraminifera karena beberapa spesies memiliki suture yang
khas.
4. Aperture
Aperture adalah lubang utama dari test foraminifera yang terletak pada kamar
terakhir.

Genus dan Spesies Foraminifera Plankton

Foraminifera planktonik adalah foraminifera yang cara hidupnya mengambang atau


melayang di air, sehingga fosil ini sangat baik untuk menentukan umur dari suatu
lingkungan pengendapan (umur dari suatu batuan). Secara umum foraminifera dibagi
berdasarkan family, genus, serta spesies yang didasarkan antara ciri-ciri yang nampak.
Ciri-ciri beserta pembagiannya antara lain :

a. Keluarga Globigerinidae
Family globigerinidae terdiri dari beberapa genus antara lain:

Genus Cribohantkenina
Ciri-ciri morphologi sama dengan hantkenina tetapi kamar akhir sangat gemuk dan
mempunyai “CRISRATE” yang terletak pada plular apertural face.
Contoh: Cribrohantkenina bermudesi.
Cribohantkenina bermudesi

Genus Hastigerina
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline, bentuk test biumbilicate,
susunan kamar planispiral involute atau “Loosely Coiled”. Aperture berbentuk
parabola, terbuka lebar dan terletak pada apertural face. Contoh: Hastigerina
aequilateralis.

Hastigerina SISI
Genus Clavigerinella
Dengan ciri-ciri morphologi dinding test hyaline. Bentuk test pipih panjang, susunankamar
involute, “radial elongate” atau “clavate”. Contoh: Clavigerinella jarvisi.

Clavigerinella

Genus Pseudohastigerina
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline, bentuk test biumbilicate, susunankamar
planispiral involute atau “Loosely Coiled”. Aperture terbuka lebar, berbentuk parabol dan
terletak pada apertureal face. Genus ini dipisahkan dari Hastigerina karena testnya yang
lebih pipih.

Pseudohastigerina
Genus Cassigerinella
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline. Susunan kamar pada permulaan
planispiral dan seterusnya tersusun secara biserial. Aperture berbentuk parabol
dan terletak didasar apertural face. Contoh: Cassigerinella chipolensis

b. keluarga Globorotaliidae
Family ini umumnya mempuyai test biconvex, bentuk kamar subglobular,
susunan kamar trochospiral , Aperture memanjang dari umbilicus ke pinggir
test dan terletak pada dasar apertural face. Pinggir test ada yang mempunyai
keel dan ada yang tidak. Berdasarkan bentuk test, bentuk kamar, aperture dan
keel, maka family ini dapat dibagi atas dua genus, yaitu :

Cassigerinella Tahunan
Ciri-ciri morphologi dengan test hyaline, bentuk test biconvex, bentuk
kamarsubglobular, atau “angular conical”. Aparture memanjangdari umbilicus
ke pinggir test. Pada pinggir test terdapat keel dan ada yang tidak. Berdasarkan
ada tidaknya keel maka genus ini dapat dibagi menjadi dua sub genus, yaitu :
Keluarga Cassigerinella
Subgenus ini mencakup seluruh glabarotalia yang mempunyai
keel.Membedakan subgenus ini dengan yang lainnya maka dalam
penulisan spesiesnya, biasanya diberi kode sebagai berikut : Contoh :
Globorotalia a b c
a. genus Menerangkan.
b. Menerangkan subgenus.
c. Menerangkan spesies.

Subgenus Turborotali
Subgenus mencakup seluruh globorotalia yang tidak memiliki
keel. Membedakannya, maka subgenus turborotalia dalam penulisan
spesiesnya diberi kode. Contoh: Globorotalia

penyakit Cassigerinella

Truncorotaloides Tahunan
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline bentuk test truncate, bentuk kamarangular
truncate. Susunan kamar umbilical convex trochospiral dengan deeply umbilicus. Aperture
terbuka lebar yang memanjang dari umbilicus ke pinggir test. Ciri-ciri khasnya dari genus
ini ialah terdapatnya sutural supplementary aperture dan dinding test yang kasar (seperti
berduri) yang pada genus globorotalia hal ini tidak akan dijumpai. Subgenus ini tidak
dibahas lebih lanjut, karena terdapat pada lapisan tua Eosen Tengah. Contoh:
Truncorotaloides rahri

c. Keluarga Globigeriniidae
Family ini pada umumnya mempunyai bentuk test sperichal atau hemispherical,
bentuk kamar glubolar dan susunan kamar trochospiral rendah atau tinggi.
Apaerture pada umumnya terbuka lebar dengan posisi yang terletak pada
umbilicus dan juga pada sutura atau pada apertural face. Berdasarkan bentuk
test, bentuk kamar, bentuk aperture dan susunan kamar maka family ini dapat
dibagi atas 14 genus yaitu:

Genus Globigerina
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline, bentuk test speroical, bentuk
kamar globural, susunan kamar trochospiral. Aperture terbuka lebar dengan
bentuk parabol dan terletak pada umbilicus. Aperture ini disebut umbilical
aperture.

Bulloid Globigerina
Genus Globigerinoides
Karakteristik morfologisnya mirip dengan Globigerina namun
memiliki aperturetambahan , sehingga dapat dikatakan bahwa globigerinoides
adalah Globigerina dengan aperture tambahan. Misalnya: Globigerinoides
primordius.

Globigerinoides primordius

Genus globoquadina
Ciri-ciri morphologi dinding test hyaline, bentuk test spherical, bentuk kamar globural, dan
susunan kamar trochoid. Aperture terbuka lebar dan terletak padaumbilicus dengan segi
empat yang kadang-kadang empunyai bibir. Contohya: Globoquadrina alrispira

Globorotaloides Tahunan
Ciri-ciri morphologi sama dengan genus Globorotalia tetapi umbilicusnya tertutup oleh
Bulla (bentuk segi enam yang tertutup).
Globorotaloides quadrocameratus

Genus Pulleniatina
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline, bentuk test spherical, bentuk kamar
globural, susunan kamar trochospiral terpuntir. Aperture terbuka lebar memanjang dari
umbilicus ke arah dorsal dan terletak di dasar apertural face. Contohnya: Pulleniatina
obliquiloculate (N19 –N23).

Pulleniatina obliquiloculate

Genus Sphaeroidinella
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline, bentuk test spherical atau oval, bentuk
kamar globural dengan jumlah kamar tiga buah yang saling berangkuman (embracing).
Aperture terbuka lebar dan memanjang didasar sutura. Pada dorsal terdapat supplementary
aperture. Salah satu spesies yang termasuk genus ini beserta gambar dan keterangan.
Spaeroidinella dehiscens Test trochospiral, equatorial peri-peri lobulate sangat ramping,
sumbu peri-peri membulat. Dinding berlubang kasar, permukaan licin. Kamar subglobular
menjadibertambah melingkupi pada saat dewasa, tersusun dalam tigaputaran, tiga kamar
dari putaran terakhir bertambah ukurannya secara cepat. Suture tidak jelas tertekan radial.
Aperture primer interiomarginal umbirical, atau 2 aperture skunder pada sisi belakang
terdapat pada kamar terakhir.

Sphaeroidinella dehiscens

Genus Sphaeroidinellopsis
Karakteristik morfologi mirip dengan genus Spaeroidinella namun tidak memiliki aperture
tambahan, sehingga dapat dikatakan bahwa Spaeroidiniellopsis adalah Spearoidinella yang
tidak memiliki aperture tambahan.

Sphaeroidinellopsis subdehiscens
Genus Orbulina
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline dan bentuk test spherical, serta
aperture tidak kelihatan (small opening). Aperture ini adalah akibat dari
terselumbungnya seluruh kamar-kamar sebelumnya oleh kamar terakhir. Beberapa
speies yang termasuk pada genus ini beserta gambar. Contoh: Orbulina universa

Orbulina semua

Genus Biorbulina
Ciri-ciri morphologi sama dengan genus orbulina, tetapi gandeng dua.

1. Praeorbulina Tahunan
Ciri-ciri morphologi dinding test hyaline, bentuk test spherical atau agak
lonjong.Bentuk lonjong ini diakibatkan oleh kamar-kamar terakhir yang
menyelumbungi kamar-kamar sebelumnya. Aperture utama tidak terlihat lagi, yang
terlihat hanya supplementary aperture saja yang berbentuk strip-strip.

2. Genus Candeina
Ciri-ciri morphologi dinding test hyaline, bentuk test spherical, bentuk kamar globural.
Jumlah kamar tiga buah dan di sepanjang sutura terdapat sutural supplementary
aperture. Contohnya: Candeina nitida
3. Genus Globigerinatheca
Ciri-ciri morphologi dinding test hyaline, bentuk test spherical, dan bentuk kamar
globular. Susunan kamar pada permulaan trochospiral dan kemudian berangkuman
(embracing). Umbilicus tertutup dan terdapat secondary aperture yang berbentuk
parabol dan kadangkadang tertutup bulla.

4.Genus Globigerinita
Karakteristik morfologisnya mirip dengan genus globigerina namun dengan bulla.

5. Genus Globigerinatella
Ciri-ciri morphologi dinding test hyaline, bentuk test spherical, susunan kamar
padapermulaan trochospiral dan kemudian berangkuman. Umbilicus samar-samar
karena tertutup bulla. Terdapat sutural secondary aperture bullae dengan
infralaminal aperture.

Globigerinatella
6. Genus Catapsydrax
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline, bentuk test spherical, susunan kamar
trochospiral. Memiliki hiasan pada aperture yaitu berupa “bulla” pada
catapsydrax dissimilis dan “tegilla” pada catapsydrax stainforthi. Dengan memiliki
accessory aperture yaitu “infralaminal accessory aperture” pada tepi hiasan
aperturenya. Contohnya: Catapsydrax dissimilis

tidak seperti Catapsydrax

Gambar Penampang Ventral, Dorsal dan Central Foraminifera


Tabel Umur Fosil

TIDAK Nama Foraminifera Umur


1 Clavigerinella jarvisi P 13 - P 15
2 Cribrohantkenina bermudesi P 16
3 Hastigerina SISI N 14 - N 23
4 Cassigerinella chipolensis P 18 - N 13
5 Globoratalia (G) túmida N 18 - N 23
6 Globoratalia (t) siakensis N 2 - N 14
7 Truncorotaloides rahri P 13 - P 14
8 Globigerinoides primordius N4
9 Pulleniatina obliquiloculate N 19 - N 23
10 Spaeroidinella dehiscens N 19 - N 23
11 Orbulina semua N 9 - N 23
12 Orbulina bilobata N 9 - N 23
13 Candeina nitida N 17 - N 23
14 tidak seperti Catapsydrax N1-N8
15 Genus Ammobaculites Chusman 1910 Karbon - benci
16 Genus Ammodicus Reuss 1861 Silur - benci
17 Genus Bathysiphon Sars 1972 Silur - benci
18 Genus Bolivina Kapur - benci
19 Genus Nodogerina Chusman 1927 Kapur - resen
20 Genus Nodosaria Lamark 1812 Karbon - resen
21 Genus Nonion Monfort 1888 Yura - benci
22 Genus Saccamina M. Sars Silur - benci
23 Genus Textularia Derance 1824 Devon - benci
24 Genus Uvigerina d'Orbigny 1826 Eosin - benci

Anda mungkin juga menyukai