Anda di halaman 1dari 11

Mencari Genus dari Ordo Foraminifera

Filum : Protozoa

Kelas : Sarcodina

Ordo : Foraminifera

1) FORAMINIFERA BENTONIK
 Foraminifera Bentonik Kecil

Berdasarkan jumlah kamar, maka cangkang Foraminifera bentonik kecil


dibedakan menjadi 2, yaitu:

o Cangkang Monothalamus yaitu cangkang yang hanya mempunyai satu


kamar (kamar tunggal).

Contoh:

Genus Lagena Walker & Jacob, 1798

Ciri-ciri:

- Cangkang berbentuk botol (flask-shaped)


- Komposisi dinding cangkang hyalin
- Apertur dengan atau tanpa leher, radiate, terminal
Usia: Jurasic-Resen

 Cangkang Polythalamus yaitu cangkang yang mempunyai lebih dari satu


kamar (kamar ganda)

Contoh:

Genus Nodosaria Lamarck, 1812

Ciri-ciri:

- Cangkang uniserial tidak terputar, rectilinier, garis sutura tegak lurus


- Komposisi dinding cangkang hyalin
- Apertur terminal, radiate, circular
Usia: Permian-Resen
Genus Dentalina Risso, 1826

Ciri-ciri:

- Cangkang uniserial tidak terputar, curvilinier, garis sutura tidak tegak


lurus
- Komposisi dinding cangkang hyalin
- Apertur terminal, radiate
Usia: Permian-Resen

Genus Heterolepa Franzenau, 1884

Ciri-ciri:

- Cangkang trochospiral, tidak planoconvex


- Komposisi dinding cangkang calcareous
- Apertur interiomarginal, slit like
Usia: Cretaceous-Resen

Genus Rotalia Lamarck, 1804

Ciri-ciri:

- Cangkang trochospiral, lenticular sampai planoconvex


- Komposisi dinding cangkang calcareous
- Pada sisi umbilicus dilengkapi dengan plug
Usia: Cretaceous Atas-Resen

Genus Lenticulina Lamarck, 1804

Ciri-ciri:

- Cangkang uniserial terputar involute, keeled, lenticular, biumbonate


- Komposisi dinding cangkang hyalin
- Apertur radial pada sudut peripheri
Usia: Trias-Resen

Genus Operculina d’Orbigny, 1826

Ciri-ciri:

- Cangkang simetri bilateral, planispiral, evolute


- Komposisi dinding cangkang calcareous
- Apertur sederhana pada bagian dasar permukaan kamar akhir
Usia: Kapur-Resen
Genus Amphistegina d’Orbigny, 1826

Ciri-ciri:

- Cangkang lenticular, involute


- Komposisi dinding cangkang calcareous
- Apertur kecil
Usia: Eosen-Resen

Genus Textularia Defrance in de Blainville, 1824

Ciri-ciri:

- Cangkang biserial
- Komposisi dinding cangkang agglutinin
- Apertur low arch pada dasar kamar terakhir
Usia: Permian-Resen

Genus Bolivina d’Orbigny, 1839

Ciri-ciri:

- Cangkang elongate, biserial


- Komposisi dinding cangkang calcareous
- Apertur memanjang, kadang-kadang loop-shaped dan seringkali
mempunyai gigi
Usia: Cretaceous Atas-Resen

Genus Uvigerina d’Orbigny, 1826

Ciri-ciri:

- Cangkang elongate, teriserial


- Komposisi dinding cangkang calcareous
- Apertur terminal, bulat denga leher dan bibir serta kadang-kadang ada
gigi
Usia: Eosen-Resen

Genus Spiroloculina d’Orbigny, 1826

Ciri-ciri:

- Cangkang biloculine, semua kamr terlihat dari luar


- Komposisi dinding cangkang porselen
- Apertur elongate, punya gigi pada kamar terakhir
Usia: Cretaceous Atas-Resen
Genus Quinqueloculina d’Orbigny, 1826

Ciri-ciri:

- Cangkang quinqueloquline
- Komposisi dinding cangkang porselen
- Apertur terminal, bulat dengan simple atau bifid tooth
Usia: Jurasic-Resen

 Foraminifera Bentonik Besar

Ordo foraminifera ini memiliki bentuk yang lebih besar di bandingkan


dengan yang lainnya. Sebagian besar hidup didasar laut degan kaki semu dan type
Letuculose, juga ada yang hidup di air tawar, seperti family Allogromidae.
Memiliki satu kamar atau lebih yang dipisahkan oleh sekat atau septa yang
disebut suture. Aperture terletak pada permukaan septum kamar terakhir. Hiasan
pada permukaan test ikut menentukan perbedaan tiap± tiap jenis. Foraminifera
besar benthonik baik digunakan untuk penentu umur. Pengamatan dilakukan
degan mengunakan sayatan tipis vertical, horizontal, atau, miring di bawah
miroskop. Pemberian sitematik foraminifera benthonik besar yang umum ( A.
Chusman 1927).:
1. Famili Discocyclidae
a) Genus Aktinocyclina : kenampakan luar bulat, tidak berbentuk bintang,
di jumpai rusak ± rusak yang memancar.
b) Genus Asterocyclina : kenampakan luar seperti bintang polygonal,
dijumpai rusak ± rusak radier.
c) Genus Discocyclina : kenampakam luar merupakan lensa, kadang
bengkok menyerupai lensa, kadang bengkok menyerupai pelana,
kelilingnya bulat degan/ tanpa tonggak ± tonggak. Contoh spesiesnya
adalah Discocyclina dispansa.
2. Famili Camerinidae
a) Genus Asslina : kenampakan luar pipih (lentukuler) discoidal, test besar
ukuran 2 ± 50 mm, di jumpai tonggak ± tonggak.
b) Genus Cycloclypeus : kenampakan luar seperti lensa dan kamar sekunder
yang siku ± siku terlihat dari luar.
c) Genus Nummulites : kenampakan luar seperti lensa, terputar secara
planispiral, hanya putaran terluar yang terlihat, pada umumnya licin.
Contoh spesies Nummulites sp.
3. Famili Alveolinelliadae
a) Genus Alveolina : kenampakan luar berbentuk telur/slllips (fusiform),
panjang kurang lebih 1 cm.
b) Genus Alveolinella : bentuk sama degan Alveolina panjang sumbunya 0,5
± 1,5 cm serta ada suatu kanal (pre septa). Celah ± celahnya tersusun
menjadi 3 baris dan tersusun bergantian, tetapi sambung menyambung.
4. Famili Miogpsinidae
a) Genus Miogypsian : kenampakan luar terbentuk segitiga, lonjong hingga
bulat, kadang seperti bintang/pligonal, permukaan papilliate, sering di
jumpai tongkak.
b) Genus Miogypsinoides ; kenampakan luar terbentuk segitiga, lonjong dan
kulit luarnya datar.
5. Famili Calcarinidae
a) Genus Biplanispira : kenampakan luar pipih hingga seperti lensa,
discoidal, hampir bilateral simetri dengan/tanpa tonggak.¾
b) Genus Pellatispira : kenampakan luar seperti lensa (lentikuler) dan bulat
sering dijumpai tonggak.
6. Famili Orbitoididae
a. Genus Lepidocyclina : kenampakan seperti lensa (lentiluler) pipih cembung,
discoidal, permukaan test papilate, halus reticulate, pinggirnya bisa bulat,
kadang seperti batang atau polygonal. Contoh spesies nya adalah
Lepidocyclina tobleri panamensis (Cushman)
2) FORAMINIFERA PLANKTONIK

1. GLOBOROTALIA Cushman, 1927

Klasifikasi :

Superfamili : Globigerinacea

Famili : Globorotaliidae

Genus : Globorotalia

Karakteristik umum:

1. Cangkang trochospiral

2. Dinding cangkang non-corticated (ornamented wall)

3. Komposisi dinding cangkang calcareous perforate

4. Jumlah apertur satu, Letak apertur extraumbilikal, Jenis apertur primer

5. Mempunyai keel

Umur: Kapur Atas s/d Resen

Penyebaran di Indonesia: Pada cekungan Sumatera Tengah, Jawa &


Kalimantan

2. GLOBIGERINOIDES Cushman, 1927

Klasifikasi:

Superfamili : Globigerinacea

Famili : Globigerinidae

Genus : Globigerinoides

Karakteristik umum:

1. Cangkang trochospiral

2. Dinding cangkang non-corticated (ornamented wall)

3. Komposisi dinding cangkang calcareous perforate


4. Jumlah apertur lebih dari satu, letak apertur primer pada apertural face,
letak apertur sekunder pada sutura, Jenis apertur yaitu: apertur primer &
sekunder

Umur: Tersier s/d Resen

Penyebaran di Indonesia: Cekungan Tersier Sumatera, Jawa,


Kalimantan Selatan dan kalimantan Timur.

3. HASTIGERINA Wyville Thomson, 1876

Klasifikasi:

Superfamili : Globigerinacea

Famili : Hantkeninidae

Genus : Hastigerina

Karakteristik Umum:

1. Cangkang awal trochospiral kemudian menjadi planispiral, involute

2. Komposisi dinding cangkang calcareous perforate

3. Jumlah apertur satu, Letak apertur umbilikal, Jenis apertur primer

Umur: Miosen-Resen

Penyebaran di Indonesia: Cekungan Tersier Sumatera Tengah Bagian


Barat.

4. ORBULINA d’Orbigny, 1829

Klasifikasi:

Superfamili : Globigerinacea

Famili : Globigerinidae

Genus : Orbulina

Karakteristik Umum:
1. Cangkang pada awalnya seperti Globigerinoides, tetapi kemudian
kamar terakhir menutupi seluruh kamar-kamar sebelumnya

2. Komposisi dinding cangkang calcareous perforate

3. Jumlah apertur lebih dari satu, Letak apertur menyebar di seluruh


permukaan cangkang terakhir, Jenis apertur apertur primer & sekunder.

Umur: Tersier s/d Resen

Penyebaran di Indonesia: Cekungan Tersier Sumatera & Jawa.

5. SPHAEROIDINELLA Cushman, 1927

Klasifikasi:

Superfamili : Globigerinacea

Famili : Globigerinidae

Genus : Sphaeroidinella

Karakteristik Umum:

1. Cangkang pada awalnya seperti Globigerina, tetapi setelah dewasa


kamar-kamar saling melingkupi

2. Komposisi dinding cangkang calcareous perforate

3. Dinding cangkang corticate (non-ornamented, glossy)

4. Jumlah apertur lebih dari satu, Letak apertur pada sutura, Jenis apertur
primer dan sekunder

Umur: Miosen s/d Resen

Penyebaran di Indonesia: Cekungan Tersier di Sumatera Barat & Jawa.

6. PULLENIATINA Cushman, 1927

Klasifikasi:

Superfamili : Globigerinacea
Famili : Globigerinidae

Genus : Pulleniatina

Karakteristik Umum:

1. Cangkang awalnya trochospiral menjadi streptospiral pada saat dewasa

2. Komposisi dinding cangkang calcareous imperforate (porselen)

3. Dinding cangkang corticate

4. Jumlah apertur satu, Letak apertur pada dasar kamar, Jenis apertur
primer

Umur: Tersier Akhir s/d Resen

Penyebaran di Indonesia: Cekungan Tersier Jawa Barat & Sumatera


Tengah

7. GLOBOQUADRINA Finlay,1947

Klasifikasi:

Superfamili : Globigerinacea

Famili : Globigerinidae

Genus : Globoquadrina

Karakteristik Umum:

1. Cangkang trochospiral

2. Dinding cangkang non-corticate

3. Komposisi dinding cangkang calcareous perforate

4. Jumlah apertur satu, Letak apertur umbilikal, Jenis apertur primer


dilengkap dengan gigi

8. GLOBIGERINA d’Orbigny, 1826

Klasifikasi:
Superfamili : Globigerinacea

Famili : Globigerinidae

Genus : Globigerina

Karateristik Umum:

1. Cangkang trochospiral

2. Dinding cangkang non-corticate, hispid wall

3. Komposisi dinding cangkang calcareous perforate

4. Jumlah apertur satu, Letak apertur umbilikal, jenis apertur primer

Umur: Kapur s/d Resen

Penyebaran di Indonesia: Pratersier, Tersier & Resen, ciri khas napal-

Globigerina

Anda mungkin juga menyukai