Anda di halaman 1dari 3

WEEK 4

Foraminifera: foraminifera adalah organisme yang memiliki dinding dan cangkang. Foraminifera
termasuk kedalam protozoa, terdapat kaki semua seperti possess granuloreticulose pseudopodia.
Foraminifera dikelompokkan menjadi beberapa jenis dan memiliki cangkang yang berbeda. Terdapat
cangkang CacO3 yg memiliki silika atau agglutinotite. Foram berasal dari foramen, foramen adalah
penghubung antara lubang yang ada di septa dengan masing-masing chamber. Ukuran foraminifera
adalah 100 micron sampai 20 cm.

Untuk membedakan foraminifera dengan yang lain adalah terdapat apperture yang dapat
mengeluarkan psedepodia untuk mengambil makanan, lalu biasanya terdapat kamar-kamar di dalam
tubuhnya. Untuk preparasi foram dengan 2 cara, untuk foraminifera kecil dan besar.

Kenapa foraminifera?

- karena kelimpahannya banyak di lingkungan laut

- keberadaanya cukup luas

- umurnya cukup panjang, tetapi ada beberapa jenis foram yg lingkungan hidupnya agak pendek

- peka terhadap perubahan lingkungan termasuk suhu air dan kimiawi

Bagaimana cara menggunakan foraminifera?

- Biostratigrafi

- Merekontruksi lingkungan purba

- merekonrtuksi paleoclimate

- indikator polusi lingkungan laut seperti tumpahan minyak atau polusi logam berat

Sejarah foraminifera

Hal pertama yang tercatat adalah sekitar abad ke 5 sebelum masehi terdpat foraminiera yang ada
pada dinding piramid

a. Alcide d orbigny : mendeskripsi tentang flobigerina dan memisahkan/mengelompokkkan foram


sebagai oerdo tersendiri (1826)

b. Felix dujardin : menganggap foraminifera termasuk chepalopoda bukan masuk ke protozoa (1835)

c. T.Ruppert Jones (1875) :mencoba mengkalsifikasi formanifera dalam 3 grup seperti imperforate,
arenaceous, dan perforate

d. Ekpedisi perlayaran (1872) terdapat pelayaran dan mencoba untuk mengambil sample dari laut

e. Brady (1884) mencoba mengklasifikasikan foram menjadi beberapa famili seperti


miliolidae,astrorhizidae,lituolidae, textulatidae, chilomostellidae, globigerinidae, lagenidae,
rotalidae, nummunlidae

f. Melchior Neumayr (1886) mengklasifikasikan foram sesuai umur dari yang paling tua
g. Joseph augustine custman : mendemontrasi keberadaan foram di dunia oil and gas dan membuat
lab khusus yang reasearch nya terkait dengan foram, dan terdapat banyak koleksi jurnal mengenai
foram

Klasifikasi foraminifera

1. Unmineralized :

a. Allogromiids : umumnya kamarnya cuman satu dan terdapat cangkang organik terdiri dari protein,
jarang ditemukan dalam bentuk fosil.

2. Agglutinated :

a. Astrohizids : Tubuhnya membulat

b. Lituolids : cangkangnya menempel ke benda lain/bebas, multilocular (ruang di tubuhnya banyak),


bentuk kamarnya simple, dinding dengan bahan semen atau calcitic

c. Loftusiids : ruang kamarnya banyak, interior kamarnya terbagi-bagi (kompleks), dindingnya tebal,
pengisi bagian dinding dari bahan organik/kalsit

d. Textulariids: bentuk kamarnya menumpuk-numpuk (planispiral, biserial, triserial, dan high


trochospiral), kamarnya simple dan terbagi menjadi beberapa ruang, dinding agglutinated tersusun
oleh semen calcitic dengan bahan canaliculi atau pseudopores

3. Imperforate: cangkang berupa CaCO3

a. Fusullnids : bentuknya seperti ellipse (fusiform), dinding dari cangkang terbuat dari mikrogranular
kristal kalsit, dan biasanya berubah secara random, chambernya cukup kompleks sehingga perlu
disayat tipis, terdiri dari dua atau lebih layer

b. Milliolids : chambernya terdiri dari satu/dua/lebih, bahan cangkangnya terbuat dari high
magnesium kalsit dan berubah secara pararel di permukaan, dindingnya biasanya imperforate dan
memiliki bagian luar yang terdiri dari agglutinated layer

c. Silicoloculinids : pertumbuhan kamarnya mirip dengan miliolids, cangkangnya terbuat dari opaline
silika

4. Hyaline perforate aragontic: relatif tidak stabil dan mudah mengalami pelapukan

a. Involutinids : Di dindingnya terdapat pori yg memiliki komposisi aragonitic & radial, cirinya
terdapat kamar pertama (proloculus) yg dicirikan dengan munculnya kamar kedua, bentuknya
planispiral dan trochospiral, biasanya di daerah umbilical terdapat lapisan lamellar dan pillars

b. Robertinids : kamarnay terdapat partisi-partisi

5. Hyaline perforate calcitic : lebih stabil

a. Spirillinids : dindingnya terdiri dari kalsit yg dibuat oleh kristal tunggal, proculus diikuti oleh
cangkang tubular, memiliki tipe planispiral atau tropospiral coiling yang tinggi

b. Lagenids : cangkang monolamellar terbuat dari kristal radial kalsit yang tegak lurus dengan dinding
cangkang, biasanya single/multi chamber, dinding dengan satu layer saja
c. Buliminids : dinding terdiri dari (kalsit,perforate,bilamellar) dengan membentuk kristal radial c-
axis, klasifikasi berada di setiap sisi dari membran organik, kamarnya banyak

d. Rotaliids : kamarnya banyak dengan tipe trochospiral atau planispiral coiling yg biasanya dapat
berubah menjadi biserial/uniserial, kamarnya biasanya memiliki bentuk yg simple atau terbagi-bagi
yang ditunjukkan dengan sistem chamber

Anda mungkin juga menyukai