Foraminifera: foraminifera adalah organisme yang memiliki dinding dan cangkang. Foraminifera
termasuk kedalam protozoa, terdapat kaki semua seperti possess granuloreticulose pseudopodia.
Foraminifera dikelompokkan menjadi beberapa jenis dan memiliki cangkang yang berbeda. Terdapat
cangkang CacO3 yg memiliki silika atau agglutinotite. Foram berasal dari foramen, foramen adalah
penghubung antara lubang yang ada di septa dengan masing-masing chamber. Ukuran foraminifera
adalah 100 micron sampai 20 cm.
Untuk membedakan foraminifera dengan yang lain adalah terdapat apperture yang dapat
mengeluarkan psedepodia untuk mengambil makanan, lalu biasanya terdapat kamar-kamar di dalam
tubuhnya. Untuk preparasi foram dengan 2 cara, untuk foraminifera kecil dan besar.
Kenapa foraminifera?
- umurnya cukup panjang, tetapi ada beberapa jenis foram yg lingkungan hidupnya agak pendek
- Biostratigrafi
- merekonrtuksi paleoclimate
- indikator polusi lingkungan laut seperti tumpahan minyak atau polusi logam berat
Sejarah foraminifera
Hal pertama yang tercatat adalah sekitar abad ke 5 sebelum masehi terdpat foraminiera yang ada
pada dinding piramid
b. Felix dujardin : menganggap foraminifera termasuk chepalopoda bukan masuk ke protozoa (1835)
c. T.Ruppert Jones (1875) :mencoba mengkalsifikasi formanifera dalam 3 grup seperti imperforate,
arenaceous, dan perforate
d. Ekpedisi perlayaran (1872) terdapat pelayaran dan mencoba untuk mengambil sample dari laut
f. Melchior Neumayr (1886) mengklasifikasikan foram sesuai umur dari yang paling tua
g. Joseph augustine custman : mendemontrasi keberadaan foram di dunia oil and gas dan membuat
lab khusus yang reasearch nya terkait dengan foram, dan terdapat banyak koleksi jurnal mengenai
foram
Klasifikasi foraminifera
1. Unmineralized :
a. Allogromiids : umumnya kamarnya cuman satu dan terdapat cangkang organik terdiri dari protein,
jarang ditemukan dalam bentuk fosil.
2. Agglutinated :
c. Loftusiids : ruang kamarnya banyak, interior kamarnya terbagi-bagi (kompleks), dindingnya tebal,
pengisi bagian dinding dari bahan organik/kalsit
a. Fusullnids : bentuknya seperti ellipse (fusiform), dinding dari cangkang terbuat dari mikrogranular
kristal kalsit, dan biasanya berubah secara random, chambernya cukup kompleks sehingga perlu
disayat tipis, terdiri dari dua atau lebih layer
b. Milliolids : chambernya terdiri dari satu/dua/lebih, bahan cangkangnya terbuat dari high
magnesium kalsit dan berubah secara pararel di permukaan, dindingnya biasanya imperforate dan
memiliki bagian luar yang terdiri dari agglutinated layer
c. Silicoloculinids : pertumbuhan kamarnya mirip dengan miliolids, cangkangnya terbuat dari opaline
silika
4. Hyaline perforate aragontic: relatif tidak stabil dan mudah mengalami pelapukan
a. Involutinids : Di dindingnya terdapat pori yg memiliki komposisi aragonitic & radial, cirinya
terdapat kamar pertama (proloculus) yg dicirikan dengan munculnya kamar kedua, bentuknya
planispiral dan trochospiral, biasanya di daerah umbilical terdapat lapisan lamellar dan pillars
a. Spirillinids : dindingnya terdiri dari kalsit yg dibuat oleh kristal tunggal, proculus diikuti oleh
cangkang tubular, memiliki tipe planispiral atau tropospiral coiling yang tinggi
b. Lagenids : cangkang monolamellar terbuat dari kristal radial kalsit yang tegak lurus dengan dinding
cangkang, biasanya single/multi chamber, dinding dengan satu layer saja
c. Buliminids : dinding terdiri dari (kalsit,perforate,bilamellar) dengan membentuk kristal radial c-
axis, klasifikasi berada di setiap sisi dari membran organik, kamarnya banyak
d. Rotaliids : kamarnya banyak dengan tipe trochospiral atau planispiral coiling yg biasanya dapat
berubah menjadi biserial/uniserial, kamarnya biasanya memiliki bentuk yg simple atau terbagi-bagi
yang ditunjukkan dengan sistem chamber