Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MIKROPALEONTOLOGI

PAPER TENTANG NANNOFOSIL


NANNOFOSIL
Muhammad Muslim Taufiq
270210170001

ABSTRK
Nanoplankton atau yang lebih sering kita sebut dengan nanofosil
merupakan asal kata dari bahasa Yunani yaitu nain yang artinya kecil, dan plakton
yang artinya mengapung di permukaan. Nanofosil dapat digolongkan kedalam
beberapa jenis seperti, coccolith dan nannolith. Nannofosil juga memiliki
beberapa bentuk yang bervariasi dan beragam dari situ pula nannofosil jug
memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dari benuk dan variasi tersebut.
Nanofosil merupakan indikator penunjuk umur batuan sedimen laut yang paling
tepat dari mulai umur jura ( sekitar 205 juta tahun yang lalu) sampai dengan resen,
tetapi ada beberapa ilmuan yang mengatakan bahwa kemunculan nannofossil
adalah trias akhir . Nannofossil di klasifikasikan kedalam beberapa famili,
diantaranya yaitu Globigerinidae, Globorotaliidae, Globigeriniidae. Nanofosil
dapat juga digunakan dalam penunjuk suhu lingkungan dan arus laut purba.
Lingkungan tempat hidup nannofosil biasanya perairan bebas karena nannofosil
membutuhkan lingkungan dengan sinar matahari yang cukup.

PENDAHULUAN
Kalkareus nannoplankton atau ada juga peneliti yang menyebut sebagai
nannofosil merupakan salah satu mikrofosil yang penting dalam studi
biostratigrafi, makhluk ini merupakan sisa-sisa dari coccolithophore.
Nanoplankton atau yang lebih sering kita sebut dengan nanofosil merupakan asal
kata dari bahasa Yunani yaitu nain yang artinya kecil, dan plakton yang artinya
mengapung di permukaan. Kerangka nanofosil tersusun dari mineeal kalsit.
Nanofosil dapat digolongkan kedalam beberapa jenis seperti, coccolith dan
nannolith.
Sel nanopfosil khususnya gampingan biasanya tersusun oleh membran
ganda yang mengelubungi protoplasma, dua buah kloroplast, nukleus,
mitokondria dyctiosoma atau aparat golgi dan mempunyai sebuah vakuola yang
disebut body-X. Nanofosil memiliki bentuk yang bervariasi baik jenis cocolith
ataupun jenis nanolith, diantaranya yaitu: discolith, Placolith, Lopadolith,
Cricolith, Cyclolith, Zygolith, Rhabdolith, Caliptrolith, Pentalith, Asterolith,
Stelolith, Sphenolith, Ceratolith, Scapolith, Nannoconids. Seperti namanya,
nanofosil memiliki ukuran yang sangat kecil, umumnya kurang dari 30 mikron
dan biasanya antara 5 sampai 10 mikron. Nannofossil merupakan objek yang
sangat baik untuk diteliti, banyak keunggulan-keungulan yang di manfaatkan
selain penyebaran yang luas dan juga jumlah kelimpahannya, tetapi juga nanofosil
memiliki kekurangan-kekurangan salah satu contohnya yaitu sangat mudah
terpengaruh oleh faktor CCD

METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian beradsarkan pada studi littelature yang berasal baik dari
sumber pustaka internet, jurnal,dan buku catatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Berikut mreupakan penggolongan dari beberapa jenis nannofosil
1. Cocolith
Coccolith merupakan kalsit yang berbentuk pecahan dan berukuran
mikroskopis dengan struktur tertentu yang diproduksi oleh alga laut berselsatu,
alga ini membuat plat kalsit yang berguna untuk melingkupi tubuhnya yang
kemudian akan dilepaskan dan akan jatuh ke dasar laut. Beberapa coccolith pada
umumnya akan membentuk skeleton yang saling bertautan di sekitar sel induk,
dan membentuk suatu struktur kerangka berbentuk bulat, bulat telur atau
berbentuk tabung yang melingkupi seluruh atau sebagian dari sel, disebut
coccosphere (Gartner, 1981). Komponen utama penyusun coccolits adalah
kalsium karbonat, karena memiliki sifat yan transfaran mengakibatkan semua
proses fotosintesis ini tidak akan terganggu oleh proses enkapsulasi dan
membentuk exoskeleton, exoskeleton merupakan bagian yang membantu proses
forosintesis, dan dapat juga berfungsi sebagai pelindung dari faktor lingkungan
dan kemungkinan menambah berat sehingga alga dapat turun ke bawah yang
mempunyai lebih banyak nutrisi. Setelah sel induk mati, coccosphere biasanya
akan mengalami disintegrasi, dan kemudian akan membentuk lempeng- lempeng.
Setiap lempengan (coccolith) akan terlepas dan tersimpan di dasar laut sebagai
sedimen karbonat yang berbutir halus. Coccolith secara individual mempunyai
ukuran 1 – 15 mikron. Coccolith merupakann alga yang bersel satu, cocolith juga
termasuk kedalam alga perang atau yang sering kita sebut chrysophyta.
Pada organisme yang masih hidup , cocolith ini tersusun menjadi bentuk bukat
seperti bola yang kemudia disebut cocosphere. Bentuk ini tidak tersusun dengan
kuat, sehingga ketika ada salah satu organisme yang mati jarang diketemukan
dalam bentuk utuh. Bentuk-bentuk coccolith inilah yang kemudian terawetkan
atau membentuk fosil (Lord, 1982). Gabungan dari cocolithophore dinamakan
cocosphere. Cocosphere merupakan satu koloni yang meliki bentuk bulat dan
meliki diameter kurang dari 25 mikronmeter danumumnya terdiri dari 10 – 50
Coccolith yang tersusun pada permukaannya (Black, 1963).

2. Nanolith
Nanolith merupakan badan yang tersusun dari kalsit dan bersifat organik
yang meiliki ukuran mikroskopis dan belum diketahui asal usulnya dan
dimasukkan dalam Genera incertae sedis. Nanolioth memiliki ukuran
sekitar 1 – 25 mikrometer

B. Bentuk
Berikut merupakan beberapa bentuk dari nannofosil:
1. Discolith: bentuk nanofosil secara umum, atau cocolith
2. Pacolith: cocolith yang tersusun dari 2 piringan dihubungkan olehsuatu
tabung atau silinder pada pusatnya, berbentuk elip hingga bulat.
3. Lopadolith : coccolith yang meiliki bentuk elip, kadang-kadang dengan
rim tebal dengan bagian tengah yang berubah-ubah.
4. Cricolith : coccolith yang meiliki bentuk cincin elip yang disusun oleh
bermacam-macam elemen.
5. Cyclolith : coccolith yang meiliki bentuk cincin bulat, sering disusun
oleh elemen-elemen yang juga berbentuk bulat.
6. Zygolith : coccolith yang meiliki bentuk cincin elip, kadang-kadang
disusun oleh bermacam-macam bulatan dan pada bagian tengah
terdapat suatu struktur yang berbentuk seperti jembatan.
7. Rhabdolith : coccolith yang memiliki bentuk seperti tongkat dan sering
menempel pada bagian tengah dari zygolith.
8. Caliptrolith : coccolith yang meiliki bentuk seperti topi.
9. Pentalith : coccolith yang mempunyai lima bidang simetri, kadang-
kadang pentagonal, poligonal teratur, stellate atau bulat.
10. Asterolith : nannolith yang memiliki bentuk seperti bintang.
11. Stelolith : nannolith yang meiliki bentuk kolom atau silinder.
12. Sphenolith : nannolith yang meiliki bentuk kerucut yang disusun
elemen-elemen yang tersusun radial.
13. Ceratolith : nannolith yang meliki bentuk seperti tapal kuda.
14. Scapolith : nannolith yang meiliki bentuk seperti perahu
15. Nannoconids : nannolith yang memiliki bentuk silinder atau kerucut
dengan sebuah kanal pada sumbunya.

C. Klasifikasi
Tatanama nannofossil yaitu mengikuti sostem binomial, klasifikasinya
berdasarkan kepada International Code of Botanical Nomenclature
(ICBN).
a) Penentuan ordo
Penentuan ordo didasarkan pada morfologi umum dan lingkaran
luar (rim). Contohnya:
lacolith, discolith dan sebagainya, serta pola susunan umum dan
elemen pada rim tersebut
b) Penentuan famili
Penentuan famili didasarkan pada bentuk dan susunan dan elemen
rim dan lebar serta
sifat dari daerah pusat (central area).
c) Penentuan genus
Penentuan genus disarkan pada keterdapatan pola yang detail dari
elemen rim serta struktur umum dari daerah pusat.
d) Penentuan spesies
Penentuan spesies didasarkan pada struktur detail dan daerah pusat.
Nannofossil di klasifikasikan kedalam beberapa famili, diantaranya yaitu
Globigerinidae, Globorotaliidae, Globigeriniidae.
a) Famili Globigerinidae:
 genus Cribohantkenina
 Genus Cribohantkenina
 Genus Clavigerinella
 Genus Pseudohastigerina
 Genus Cassigerinella
b) Famili Globorotaliidae
 Genus Globorotalia
- Subgenus Globorotalia
- Subgenus Turborotali
 Genus Truncorotaloides
c) Famili Globigeriniidae
 Genus Globigerinoides
 Genus globoquadina
 Genus Globorotaloides
 Genus Sphaeroidinella
 Genus Sphaeroidinellopsis
 Genus Orbulina
 Genus Candeina
 Genus Globigerinatheca
 Genus Globigerinita
 Genus Catapsydrax
D. Manfaat
Kalkareous nanoplankton atau yang sering kita sebut juga nanofosil merupakan
salah satu jenis mikrofosil yang penting dalam biostratigrafi, biasanya merupakan
sisa dari cocolithopore. Cocolithopore merupakan organisme bersel satu yang
hidup di laut. Mereka merupakan tumbuhan yang membutuhkan sinar matahari
untuk membuat makanannya sendiri atau berfotosintesis sehingga organisme ini
mengapung di dekat permukaan. Komponen utama dari cocolithopore merupakan
karbonat yang memiliki sifat transparan sehingga pada saat melakukan
fotosintesisnya tidak akan terganggu oleh proses enkapsulasi dan membentuk
exoskeleton.
Nanofosil merupakan indikator penunjuk umur batuan sedimen laut yang
paling tepat dari mulai umur jura ( sekitar 205 juta tahun yang lalu) sampai
dengan resen, tetapi ada beberapa ilmuan yang mengatakan bahwa kemunculan
nannofossil adalah trias akhir karena . Nanofosil dapat juga digunakan dalam
penunjuk suhu lingkungan dan arus laut purba.
Seperti namanya, nanofosil memiliki ukuran yang sangat kecil, umumnya
kurang dari 30 mikron dan biasanya antara 5 sampai 10 mikron. Nannofossil
merupakan objek yang sangat baik untuk diteliti, banyak keunggulan yang di
manfaatkan selain penyebaran yang luas dan juga jumlah kelimpahannya, tetapi
juga nanofosil memiliki kekurangan yaitu sangat mudah terpengaruh oleh faktor
CCD.
Berikut merupakan kelebihan dan kekurangannya nannofosil itu sendiri:
a) Karena naofosil memiliki ukuran yang sangat kecil membuat dia
tidak terlalu terpengaruh pada proses sedimentasi mekanik,
sehingga nanofosil ini memiliki oengawetan yang baik
b) Pada umumnya nanofosil banyak hidup di zona fotik di hampir
semua lingkungan laut, hal ini menyebabkan penyebaran
penyebaran geografis nanofosil menjadi sangat luas
c) Nanofosil memiliki jumlah yang banyak dan dapat ditemukan di
sedimen yang sangat sedikit
Ada pun kekurangan dari nanofosil adalah sebagi berikut:
a) Karena nanofosil tersusun dari karbonat menyebabkan dia sangat
terpengaruh oleh CCD (Carbonat Compensation Depth), hal ini
dapat menyebabkan nanofosil tidak dapat terawetkan dengan baik
di daerah laut yang lebih dalam.
b) Karena nanofosil memiliki ukuran yang sangat kecil, menyebabkan
nanofosil mudah untuk terkena kontaminasi dalam preparasi
nanofosil
E. Lingkungan
Dalam sel nanofosil ini juga terdapat kloroplas yang mengandung klorofil
yang berungsi untuk berfotosintesa, hal ini menyebabkan nanofosil bersifat
autotrof dan hiduonya tergantung pada sinar matahari. Oleh karena itu nanofiisl
banyak ditemukan di dekat permukaan perairan yang terdapat banyak sinar
matahari. Meskipun demikian, terdapat juga beberapa jenis nanofosil yang hidup
jauh di bawah permukaan air laut dan makanannya berupa bakteri serta zat-zat
organik lain yang terurai (Haq, 1978)
Rekam jejak pertama yang tercatat dari calcareous nannofosil di awali dari
trias akhir. Lokasi pertama kali ditemukan di pegununggan utara dan selatan
Alpen, Timur, Australia barat daya, dan Canada.

KESIMPULAN
Kesimpulan dari paper ini , Nannofosil merupakan fosil yang berukuran
kecil yang merupakan indikator penunjuk umur batuan sedimen laut yang paling
tepat dari mulai umur jura ( sekitar 205 juta tahun yang lalu) sampai dengan resen,
tetapi ada beberapa ilmuan yang mengatakan bahwa kemunculan nannofossil
adalah trias akhir. Nanofosil memiliki ukuran yang sangat kecil, umumnya kurang
dari 30 mikron dan biasanya antara 5 sampai 10 mikron. Jika ditinjau dari variasi
dan jenis nanofosil, lingkungan tenpat hidup nannofosil adalah perairan luas,
dikarnakan cara hidup nannofosill yang plangtonoik yaitu tumbuhan yang
memerlukan sinar matahari yang cukup. Nannofossil memiliki banyak
keunggulan-keungulan ,salah satunya Karena naofosil memiliki ukuran yang
sangat kecil membuat dia tidak terlalu terpengaruh pada proses sedimentasi
mekanik, sehingga nanofosil ini memiliki pengawetan yang baik, tetapi juga
nanofosil memiliki kekurangan-kekurangan salah satu contohnya yaitu sangat
mudah terpengaruh oleh faktor CCD.

DAFTAR PUSTAKA
 Haq, B.U., 1978, Calcareous Nannoplankton dalam Haq, B.U., and
Boersma, A ., 1984 , Introduction to Marine Micropalenotology, Elsevier
Sientific Publishing Company Inc., New York, p. 79-107
 Harengga . 2015. Nannoplankton (Nannofosil) . Diakses pada
http://playnologist.com/2015/04/17/nanoplankton/
 Ifdhal Usman. 2013. Pengertian Nannoplanton. Diakses
http://www.scribd.com/document/350895472/Pengertian-NanoPlanton
 Osterloff ,dkk . 2013. Kenozoikum Foraminaifera dan Calcareous
nannofosil Biostratigrafi Delta Niger. Diaskes pada
http:/.dx.doi.org/10.1016/B978-012-812161-0.00008-9

Anda mungkin juga menyukai