Original Article
ABSTRAK
PIH tidak dapat dikaitkan dengan penyebab tunggal karena multifaktorial sebagai
proses penyakit.
Proses penyakit ini mempengaruhi hampir semua sistem organ tubuh termasuk
sistem kardiovaskular, ginjal, endokrin dan sistem saraf pusat. Perubahan pada
pembuluh darah retina umumnya ditemukan namun tidak selalu berhubungan
dengan tingkat keparahan hipertensi sistemik. Manifestasi vasospastik dapat
dipulihkan dan pembuluh retina cepat kembali normal setelah melahirkan.
Terdapat kekurangan data yang tersedia terkait literatur yang dipublikasikan
mengenai prevalensi perubahan retina pada PIH di India. Oleh karena itu,
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi perubahan retina pada PIH
dan hubungan antara perubahan retina dan tingkat keparahan PIH.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi perubahan retina pada
hipertensi yang diinduksi kehamilan dan untuk mempelajari hubungan antara
perubahan retina dan tingkat keparahan PIH.
METODE
Semua ibu hamil antenatal yang memenuhi kriteria diagnostik PIH (> 24 minggu
kehamilan, tekanan darah tinggi arterial dan proteinuria) yang dirawat di bangsal
obstetrik, termasuk dalam penelitian ini. Pasien yang pernah menderita diabetes
atau hipertensi atau penyakit ginjal atau media kabur yang tidak dapat dilakukan
visualisasi fundus maka dikeluarkan dari penelitian.
Penelitian ini terikat dengan waktu, selama periode studi dua tahun, total 423 ibu
hamil antenatal yang memenuhi kriteria diagnostik disertakan dalam penelitian
ini. Teknik sampling yang digunakan yaitu convenient sampling untuk sampel
subjek penelitian.
Setelah mengambil riwayat untuk gejala mata, segmen anterior diperiksa dengan
torch light di ranjang itu sendiri. Kedua pupil tersebut di dilatasi dengan
meneteskan tropikamid 1% dan pemeriksaan fundus dilakukan oleh dokter mata
dengan ophthalmoscope langsung di ruang semi gelap di bangsal. Perubahan
retinopati hipertensif dikatakan positif apabila terlihat pada mata kanan atau kiri
atau kedua mata. Perubahan retina (retinopati hipertensi) dinilai menurut
klasifikasi Keith Wagener menjadi:
PIH dinilai sebagai preeclamsia (ringan dan berat), imminent eklampsia dan
eklampsia yang sesuai dengan standar kriteria diagnostik. Semua temuan dicatat
pada lembar data.
Analisis statistik
Semua data yang dikumpulkan dimasukkan ke dalam lembar excel dan setelah
dilakukan cleaning data, data ditransfer dan dianalisis dengan menggunakan
perangkat lunak SPSS versi 22. Statistik deskriptif yang sesuai seperti persentase
dan mean, standar deviasi digunakan untuk menggambarkan variabel faktor risiko
sosiodemografi. Perbedaan prevalensi perubahan retina di antara berbagai
kelompok PIH diuji dengan uji Chi-square dan bila nilai p <0,05 dianggap
signifikan.
HASIL
Sebanyak 423 pasien PIH diperiksa. Mayoritas (79,6%) berada di kelompok usia
20-25 tahun. Usia rata-rata pasien adalah 22,7 tahun dengan standar deviasi 3,31
tahun. Hampir dua pertiga dari mereka adalah pemegang kartu BPL (60,8%) dan
sisanya adalah pemegang kartu APL (39,2%). Dua pertiga wanita primigravida
dan sepertiga dari mereka adalah multigravida. Masa kehamilan berkisar antara 25
minggu sampai 40 minggu dengan gestasi rata-rata 35,9 ± 4,13 minggu (Tabel 1).
Dari 423 pasien, 81 (19,1%) memiliki PIH ringan, 99 (23,4%) memiliki PIH dan
153 yang memiliki PIH berat (36,2%) mengalami eklampsia yang dekat dengan
gejala penglihatan kabur, sakit kepala berat dan 90 lainnya (21,3% mengalami
eklampsia (Tabel 2).
Dari 423 pasien dengan PIH, prevalensi perubahan retina (perubahan retinopati
hipertensi) tercatat pada 181 (42,7%) pasien (Tabel 3). Prevalensi perubahan
retinopati lebih banyak terjadi pada pasien dengan imminent eklampsia (76,5%)
dan pasien eklampsia (50%). Karena beratnya PIH meningkatkan Odds pada
wanita yang mengalami retinopati juga meningkat secara substansial dari OR:
17,6; 95% CI: 3.1 - 136,3 pada PIH berat sampai OR: 253; 95% CI: 47,2 - 1935
pada imminent eklampsia dan berhubungan dengan tingkat keparahan PIH dan
perkembangan perubahan retinopati yang signifikan secara statistik (Tabel 4).
Dari 423 pasien dengan PIH, prevalensi perubahan retina (perubahan retinopati
hipertensi) tercatat pada 181 (42,7%) pasien (Tabel 3). Prevalensi perubahan
retinopati lebih banyak terjadi pada pasien dengan eklampsia (76,5%) dan pasien
eklampsia (50%). Karena beratnya PIH meningkatkan Odds pada wanita yang
mengalami retinopati juga meningkat secara substansial dari OR: 17,6; 95% CI:
3.1 - 136,3 pada PIH berat sampai OR: 253; 95% CI: 47,2 - 1935 dalam eklampsia
yang dekat dan hubungan antara tingkat keparahan PIH dan perkembangan
perubahan retinopati secara statistik signifikan (Tabel 4).
Perubahan retina kelas I adalah yang paling umum di antara semua kelompok
PIH. Hanya perubahan retina kelas I yang tercatat pada PIH ringan dan berat.
Namun pada pasien eclamptic yang dekat semua tingkat perubahan retina dicatat
(kadar I: 52,9%, kelas II: 5,9%, kelas III dan IV: 17,6%) dan perbedaan distribusi
perubahan retina di antara wanita dengan berbagai tipe PIH adalah ditemukan
secara statistik signifikan (Tabel 5).
Dalam studi ini selama dua tahun terdapat 423 kasus pasien PIH terdapat 181
kasus (42,8%; 95% CI: 38,2 - 47,5) yang mengalami perubahan retinopati
hipertensi (Tabel 2). Studi serupa yang dilakukan di tempat lain menunjukkan
bahwa prevalensi retinopati pada pasien PIH berkisar antara 38,46%, 45%, 58%,
59% sampai 60%.
Telah dijelaskan dalam literatur bahwa di antara pasien PIH, 30% sampai 100%
sistem visual pasien dapat dipengaruhi dan kelainan yang paling umum terlihat
pada fundus adalah penyempitan arteriol retina.
Dalam penelitian ini dinilai hubungan tingkat keparahan PIH dan perkembangan
perubahan retinopati dimana pada PIH yang berat Odds pada wanita yang
mengalami retinopati juga meningkat secara substansial dari OR: 17,6; 95% CI:
3.1 - 136,3 pada PIH berat sampai OR: 253; 95% CI: 47,2 - 1935 pada Imminent
eklampsia (Tabel 04.0). Hubungan yang sama antara tingkat keparahan perubahan
PIH dan retinopati dicatat pada penelitian lain.16,18,22
Dalam penelitian ini, usia remaja yang lebih muda (20-25 tahun) memiliki
prevalensi perubahan retina yang lebih tinggi (48,3%) dan proporsi perubahan
tertinggi pada Grade III dan Grade IV (8%) dibandingkan dengan kelompok usia
lanjut dan ditemukan perbedaan yang signifikan secara statistik (Tabel 5. 05).
Pengamatan ini sesuai dengan S C Reddy et al23 dan Rajalaxmi Kamath dkk.19
Dalam penelitian kami ditemukan prevalensi perubahan retina lebih banyak terjadi
pada wanita multigravida (50,3%) dengan perubahan predominan Grade I, wanita
primigravida grade I dan II (28,7%), grade III dan IV (9,6%) yang mengalami
perubahan retina bila dibandingkan dengan wanita multigravida. Onset lebih awal
PIH (usia kehamilan 24-28 minggu) lebih merupakan perkembangan perubahan
retina Grade III dan Grade IV (50%) dibandingkan kelompok lain dengan
signifikansi yang bermakna secara statistik. Semakin dini perkembangan
preeklamsia semakin besar kemungkinan retinopati. Hal serupa juga diuratakan
oleh Rajalaxmi Kamath et al19 dan penelitian lainnya.22,24-26
Pemeriksaan fundus secara teratur di semua kasus PIH dengan penekanan khusus
pada wanita yang lebih muda, primigravida dan onset dini pasien PIH
menghasilkan penilaian status klinis pasien yang tepat. Oleh karena itu, dengan
pemeriksaan fundus ulang secara berkala, seseorang dapat menilai tingkat
keparahan penyakit dan juga respons terhadap pengobatan yang dilakukan
sehingga meningkatkan hasil janin ke ibu dengan mengelola kehamilan dengan
bijaksana.
PENGAKUAN
Original Article
Akash Pankaj Shah, Abhay Amrit Lune, Renu Mohan Magdum, Hemant Deshpande,
Avani Pankaj Shah, Deepaswi Bhavsar
ABSTRAK
Tujuan: bertujuan untuk menentukan prevalensi perubahan retina pada hipertensi
yang diinduksi kehamilan (PIH) dan hubungan antara perubahan retina dengan
usia, paritas, tekanan darah, peroteinuria, dan keparahan penyakit. Pengaturan
dan Design: Studi cross-sectional yang berbasis pada rumah sakit. Bahan dan
Metode: Semua pasien yang masuk rumah sakit dengan diagnosis PIH
dimasukkan ke dalam studi. Usia, gravida, periode gestasi, tekanan darah dan
proteinuria dicatat dari rekamam kasus. Pemeriksaan funduskopi dilakukan
dengan optalmoskop langsung. Temuan-temuan ini dicatat dan dianalisis
menggunakan program SPSS. Hasil: Total 150 pasien PIH diperiksa. Rata-rata
usia pasien adalah 25.1 tahun. Rentang periode gestasi dari 27 minggu sampai 42
minggu; 76 (50.67%) merupakan primigravida. 92 (61.33%) pasien mengalami
hipertensi gestasional, 49 (32.67%) pasien mengalami preeklamsia dan 9 (6%)
mengalami eklamsia. Perubahan retina (retinopati hipertensi) dicatat pada 18
(12%) pasien. – stadium 1 pada 12 (8%) dan stadium 2 pada 6 (4%) pasien.
Perdarahan atau eksudasi ablasio retina tidak dilihat pada semua pasien. Terdapat
asosiasi positif yang signifikan secara statistik antara perubahan retina dengan
tekanan darah (P=0.037), proteinuria (P=0.005), dan keparahan PIH (P=0.004).
Kesimpulan: perubahan retina terlihat pada 12% pasien dengan PIH. Kejadian
retinopati hipertensi pada kasus-kasus PIH telah menurun karena perawatan
antenatal yang lebih baik dan deteksi dini dan penanganan kasus PIH. Terdapat
kesempatan yang besar perkembangan retinopati dengan peningkatan pada
tekanan darah, keparahan PIH, dan proteinuria pada kasus-kasus PIH.
Kata Kunci: Eklamsia, retinopati hipertensi, preeklamsia, hipertensi yang
diinduksi kehamilan, perubahan retina.
Pendahuluan
Tadin, dkk., dari Kroasia melaporkan 45% perubahan retina pada studi mereka
dari 40 pasien PIH.[6] Reddy dkk., dari Malaysia menemukan 59% perubahan
retina pada studi mereka yang mempelajari 78 pasien.[7] Karki, dkk., dari Nepal
melaporkan 13.7% perubahan fundus pada studi mereka dari 153 subjek penelitian
dengan PIH.[8] Rasdi, dkk., dari Malaysia menemukan prevalensi retinopati
sebanyak 21,5%.[9] Ranjan, dkk., dari India menemukan 40% perubahan retina
pada studi mereka dari 75 pasien.[10] Javadekar, dkk., dari India mengobservasi
perubahan retina pada 42% pasien PIH.[11]
Penemuan funduskopi pada PIH termasuk perubahan persilangan arteriovenous,
perdarahan, eksudat pada retina, ablasio retina eksudativa, dan infark koroid.[12]
Kebutaan kortikal adaLah salah satu penyebab penting kebutaan pada toksemia
dalam kehamilan. Salah satu studi menyimpulkan bahwa kebutaan kortikal
berhubungan dengan toksemia yang dihasilkan dari perdarahan petechie dan
edema fokal pada korteks oksipital.[13]
Studi ini dilakukan untuk menentukan prevalensi perubahan retina pada PIH dan
hubungan antara perubahan retina dengan usia, paritas, tekanan darah, proteinuria,
dan keparahan penyakit.
Hasil
Total 150 pasien PIH diperiksa. Rata-rata usia pasien adalah 25.1 tahun (rentang:
18-45 tahun). Rentang periode gestasi dari 27 minggu sampai 42 minggu; 76
(50.67%) merupakan primigravida. 92 (61.33%) pasien mengalami hipertensi
gestasional, 49 (32.67%) pasien mengalami preeklamsia dan 9 (6%) mengalami
eklamsia. 40 pasien (26.67%) mengeluh nyeri kepala yang mana merupakan
keluhan yang paling sering, sementara 19 (12.67%) pasien mengeluh penglihatan
kabur. Diplopia dilihat pada satu pasien dan skotoma dilihat pada satu pasien lain.
Perubahan retina (retinopati hipertensi) dicatat pada 18 (12%) pasien. – stadium 1
pada 12 (8%) dan stadium 2 pada 6 (4%) pasien. Perdarahan atau eksudasi ablasio
retina tidak dilihat pada semua pasien. Terdapat asosiasi positif yang signifikan
secara statistik antara perubahan retina dengan tekanan darah (P=0.037),
proteinuria (P=0.005), dan keparahan PIH (P=0.004). Usia (P=0.865) dan gravida
(P=0.07) tidak berhubungan dengan perubahan retinopati.
Tabel 1. Distribusi Kasus Berdasarkan Variabel yang Berbeda
Variabel Jumlah Pasien (n=150) (%)
Usia (tahun)
<19 4 (2.67)
20-29 119 (79.33)
>30 27 (18)
Gravida
G1 76 (50.67)
G2 41 (27.33)
G3 21 (14)
G4 8 (5.33)
G5 2 (1.33)
G6 1 (0.67)
G7 1 (0.67)
Durasi kehamilan (minggu)
20-28 1 (0.67)
29-32 6 (4)
>32 143 (95.33)
Keparahan PIH
Hipertensi gestasional 92 (61.33)
Preeklamsia 49 (32.67)
Eklamsia 9 (6)
Stadium retinopati
Stadium 1 12 (66.67)
Stadium 2 6 (33.33)
PIH: Pregnancy-induced hypertensio = hipertensi yang diinduksi kehamilan
Hipertensi yang diinduksi kehamilan adalah satu dari masalah yang paling sering
ditemui dalam kasus obstetri. Pada studi Tadin, dkk., rata-rata usia 40 pasien
adalah 29.1 tahun.[6]
Pada studi lainnya oleh Jaeffe dan Schatz, rata-rata usia pasien adalah 28 tahun.[15]
rata-rata usia pasien dalam penelitian ini adalah 25.1 tahun yang mana serupa
dengan literatur yang sebelumnya telah diterbitkan. Pada penelitian kami,
sebanyak 4 pasien dalam kelompok usia <19 tahun, tidak ada yang mengalami
perubahan fundus retinopati. Sementara itu, sebanyak 119 pasien pada kelompok
usia 20-29 tahun, 14 (11,76%) kasus menunjukkan perubahan retinopati
hipertensi. 27 kasus berusia >30 tahun, di antara mereka, 4 (14.81%) kasus
menunjukkan perubahan retinopati (χ2 = 0.029, P= 0.865). usia tidak
berhubungan dengan perubahan retinopati (P>0.05) pada penelitian ini yang
mana serupa dengan hasil Reddy, dkk.[7]
Pada studi saat ini dari 150 pasien dengan PIH, 76 (50.67%) pasien merupakan
primigravida. Dari 76 pasien primigravida, 5 (6.58%) pasien mengalami retinopati
hipertensi. Sementara itu, 74 pasien multigravida, 13 (17.57%) pasien mengalami
retinopati hipertensi. Retinopati terjadi 2.6 kali lebih sering pada multigravida
daripada primigravida. Tetapi, hasil ini tidak signifikan secara statistik (P=0.07).
Gravida tidak berhubungan dengan perubahan retinopati pada studi kami yang
mana sama dengan hasui dari Reddy, dkk.[7]
Pada studi saat ini, 6% (9 dari 150) dari semua pasien PIH mengalami eklamsia
yang mana sama dengan penelitian sebelumnya yang melaporkan kira-kira 5%
pasien PIH muncul gejala kejang eklamsia.[16-17] dari 9 pasien yang mengalami
eklamsia, 3 (33.33%) pasien mengalami retinopati. 5 dari 92 (5.43%) pasien
hipertensi gestasional mengalami hipertensi retinopati. Keparahan PIH secara
statistik memiliki hubungan yang sginifikan dengan retinopatio (P=0.004) yang
mana serupa dengan studi-studi sebelumnya.[6-8,18]
Tadin, dkk., dari Kroasia melaporkan 45% perubahan retina pada studi mereka
dari 40 pasien PIH.[6] Reddy dkk., dari Malaysia menemukan 59% perubahan
retina pada studi mereka yang mempelajari 78 pasien.[7] Karki, dkk., dari Nepal
melaporkan 13.7% perubahan fundus pada studi mereka dari 153 subjek penelitian
dengan PIH.[8] Rasdi, dkk., dari Malaysia menemukan prevalensi retinopati
sebanyak 21,5%.[9] Ranjan, dkk., dari India menemukan 40% perubahan retina
pada studi mereka dari 75 pasien.[10] Javadekar, dkk., dari India mengobservasi
perubahan retina pada 42% pasien PIH.[11]
Pada studi kami, dari 150 pasien, 18 (12%) pasien mengalami retinopati, yang
mana serupa dengan 13.7% yang dilaporkan oleh Karki, dkk.[8] Hasil ini <45%,[19]
59%,[7] dan 21.5%,[9] 40%,[10] 42%.[11]
Pada penelitian kami, tidak ada pasien yang mengalami perdarahan, eksudat, atau
ablasio retina. Ketiadaan perdarahan dan eksudat yang diobservasi pada studi saat
ini, didukung oleh Jaffe dan Schatz[15] dan Reddy, dkk.[7] Hal ini dapat
dihubungkan dengan perawatan antenatal yang sesuai dan deteksi dini kasus PIH,
sehingga dapat mencegah kasus ini berkembang menjadi retinopati hipertensi
stadium 3.
Dari 72 pasien yang memiliki tekanan darah sistolik <160mmHg dan diastolik
<100mmHg, 4 (5.56%) pasien mengalami perubahan retinopati hipertensi,
sementara dari 78 pasien yang memiliki tekanan darah sistolik >160mmHg
dan/atau diastolik >100mmHg, 14 (17.95%) pasien mengalami perubahan
retinopati hipertensi. Terdapat hubungan yang signifikan (P=0.037) antara
retinopati hipertensi dengan tekanan darah pada studi saat ini yang sama dengan
hasil yang dilaporkan oleh Tadin, dkk.,[6] Reddy, dkk.,[7] Karki, dkk.,[8] Reddy.[18]
Pada penelitian kami, 58 pasien mengalami proteinuria dari +1 sampai +4 dengan
dipstick. Dari 58 pasien, 13 (22.41%) pasien mengalami retinopati dibandingkan
dengan 5 (5.43%) pasien dari 92 yang tidak ada proteinuria. 8 pasien yang
mengalami proteinuria +4 pada dipstick, 4 (50%) mengalami perubahan retinopati
hipertensi. Proteinuria secara signifikan (P=0.0005) berhubungan dengan
retinopati yang mana serupa dengan hasil yang dilaporkan oleh Reddy, dkk.,[7]
Karki, dkk.,[8] Reddy.[18]