I
I
ANALISIS PENDAHULUAN
Barbital adalah suatu golongan obat tidur yang mempunyai inti hasil kondensasi ester etil
dari asam dietilmalonal dan ureum. Barbital (barbiturat) digunakan sebagai obat hipnotik,
sedative, antikonvulsan, dan anastetik dengan sifat nonselektif. Barbiturat bersifat lipofil,
sukar larut dalam air tetapi mudah dalam pelarut-pelarut nonpolar seperti minyak dan
kloroform. Karena sifat lipofiliknya, barbiturat mudah menembus SSP dan daya
hipnotiknya juga diperkuat. Dengan meningkatnya sifat lipofilik ini maka efeknya dan lama
kerjanya dipercepat.
Barbital merupakan derivat dari asam barbiturate. Asam barbiturat merupakan hasil reaksi
kondensasi antara urea dengan asam malonat melalui eliminasi 2 molekul air.
1. Barbital mempunyai asam berbasa satu yang sangat lemah, asam barbiturate dapat
dalam bentuk keto dan bentuk enol, bentuk enol ini yang menyebabkan bereaksi asam dan
dapat diionisasi. Oleh karena itu barbital larut dalam alkali. Tetapi garam-garam Na nya tidak
stabil dalam air terutama sekali pada pemanasan, dalam air akan terhidrolis. Oleh karena
mudah terhidrolisa maka garamnya dalam air tidak boleh disimpan lama.
2. Asam barbiturate sukar larut dalam air, mudah larut dalam eter, kloroform, dan etil
asetat
3. Mudah mengadakan sublimasi, hasil sublimasi dapat dipakai untuk mengidentifikasi
barbital, terutama jika sublimasi dalam keadaan vacuum.
4. Barbital mempunyai titik lebur yang tajam, tetapi titik lebur ini sulit digunakan untuk
identifikasi karena titik lebur tiap zat berdekatan.
Misal : TL Luminal : 173 – 174 C
TL Prominal : 174 – 176 C
II.4 Isolasi
Pengisolasian senyawa barbital dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1. 4. Sublimasi Mikro
Cara ini juga dipakai untuk memurnikan hasil isolasi dari campuran barbital yang telah
tercampur zat kotoran. Hasil sublimasi dipengaruhi oleh suhu, tinggi ring sublimasi, dan
lama sublimasi diadakan.
KIMIA
Identifikasi dengan melakukan berbagai reaksi warna dan pengendapan
FISIKA
Identifikasi dengan Titik Leleh, Kromatografi Lapis Tipis, Kromatografi Gas, dan
spektrofotometer IR
Berikut ini akan dijabarkan mengenai semua proses reaksi identifikasi dari senyawa
Barbital, secara garis besarnya, reaksi identifikasi terbagi atas:
1. A. REAKSI UMUM
PEREAKSI HASIL REAKSI
Parri Warna
Vanillin Warna,
Xanthydrol Endapan
Formaldehide Warna
Resorsinol Warna
Merkuri Endapan
1. REAKSI PARRI
Prinsip: pembentukan senyawa kompleks antara barbital dengan senyawa Co dalam MeOH
bebas air.
Barbital dalam Metanol murni + 2 tetes CoCl2 dalam asam asetat 1% dan 2 tetes NH4OH à
warna ungu
Pertama kali ditemukan oleh Parri tahun 1935 dengan:
Veronal + H2SO4 (p) + α Naftol à ungu intensif
— Modifikasi oleh Potjewijd
Barbiturat dilarutkan dalam spiritus fortior + CoCl2 + 1 tts NH4OH (p) à ungu
— Modifikasi oleh Marshall
Barbital dalam lingkungan asam (eter atau kloroform), pisahkan lapisan eter dan
kloroform, uapkan à residu taruh di atas kertas saring yang kering + beberapa tetes larutan
Co(NO3) 2 1% dan MeOH absolut . Kertas saring kering taruh di atas uap amoniak à warna
ungu merah. Identifikasi ini tidak spesifik karena memberikan hasil positif berwarna ungu
juga kepada beberapa sulfa, theophyllin, asam camphoricum, theobromin, dan asam
pthalat. Barbital yang negatif ialah Pseudobarbital, Adalin, Bromural, Sodormid, Sulfonal
1. 2. REAKSI ZWIKKER
Reaksi kompleks barbital, Cu piridin.
— Modifikasi:
Komponen basa digunakan piridin atau isopropilamin
Pelarut digunakan kloroform (CHCl3)
— Cara:
Larutkan zat dalam 1 ml campuran (1 bagian piridin/1 bagian isopropilamin dalam 9 bagian
CHCl3) + I ml CuSO4 1% dalam air àkocok à diamkan
— Hasil:
- Terdapat barbital à lapisan CHCl3 ungu, lapisan air biru
- Diganggu asam salisilat dan aspirin à biru
- Ada tiobarbital àlapisan CHCl3 biru, lapisan air biru
- Diganggu tiofilin, teobromin, Na-salisilat, dan tiourasil àlapisan CHCl3 hijau
1. D. REAKSI WARNA
1. SALISILDEHID-H2SO4
0,01 g zat + Iml H2SO4 (p) + beberapa tetes salisildehid 1% dalam spiritus, panaskan di WB
à merah frambos (dial)
2. FURFUROL-H2SO4
Zat dalam H2SO4 (p) + larutan furfurol 5% dalam spiritus, panaskan di WB à ungu
(Phanodorm, Medomin), merah coklat (Thiobarbital, Pentotal)
3. FENOL-H2SO4
Merah rosa (Phanodorm, Kemithal, Evipan), jingga Cydopal
4. PIPERONAL-H2SO4
0,5% piperonal dalam alkohol + zat à berwarna
5. NITRASI menurut RANWEZ
10 mg zat + 10ml HNO3 /H2SO4 (p), panaskan 10’ di air mendidih, dinginkan, encerkan
dengan air à kuning dan endapan + NH4OH berlebih à kuning
1. E. REAKSI KRISTAL
1. SUBLIMASI
Veronal, Luminal, Phenodorm, Allonal, Difenil hidantion
2. REAKSI NaOH dengan ASAM ASETAT
Larutan zat dalam BaOH/KOH à asamkan dalam asam asetat à kristal yang diawali dengan
adanya tetes minyak warna hijau
3. REAKSI PENGENDAPAN dengan FOSFAT
Larutan zat dalam KOH, teteskan pada objek glass + kristal amonium fosfat à endapan
4. REAKSI Cu, Fe, dan Br Kompleks
Zat + pereaksi pada objek glass à panaskan à kristal
5. REAKSI BAUCHARDAT
Zat + pereaksi bauchardat à kristal (veronal, luminal, ruonal)
6. REAKSI dengan AQUA BROM
Larutkan zat dalam KOH + 1 tetes aqua brom à kristal (phenodorm, veronal)
7. REAKSI dengan AgNO3
Larutan zat dalam AgNO3 5% + amoniak hingga endapan larut
8. AQUA BARIT
Zat padat + 1 tetes aqua barit à kristal (dial)
ü BM : 228,27
ü Pemerian : kristal agak putih
ü TL : 156-1580C
ü Kelarutan : dalam air : (1:1300); ethanol (1:5); chloroform (1:7); ether (1:6)
ü Fungsi : Hypnotik
ü Reaksi : Larutan dalam air yang jenuh bereaksi asam terhadap lakmus (memberi
warna merah terhadap lakmus)
ü Reaksi kristal :
3. APROBARBITAL
ü Sinonim : Isopral
4. DIAL
ü Sinonim : Allobarbital, 5,5 asam diallylobarbiturat
1. 5. DIPHENYLHYDANTOIN-Na
ü Sinonim : Dilantoin Na, alepsin, Phenitcinum Na
ü BM : 274,25
ü Pemerian : bubuk kristal putih , rasa seperti sabun, pahit menggigit, tidak berbau, agak
higroskopik,terpapar udara akan menyerap CO2 dan melepaskan difenylhydantoin
ü Kelarutan : dalam air ( 1:66) tetapi larutan keruh kecuali ditambah alkali hingga pH
11,7; larut dalam 10,5 ml ethanol; tidak larut dalam eter dan kloroform, mudah
terdisosiasi oleh asam lemah seperti CO2 dengan mengurai diphenylhydantoin
ü Fungsi :Anticonvulsant, antiepilepsis
ü Reaksi :
7. KEMITHAL
ü Sinonim : 5-allyl-5 (2-cyclohexenal)-2-thiobarbiturat Na
ü Rumus molekul : C13H16N2O2Sna
ü BM : 287,36
ü Pemerian : Bubuk kuning pucat, agak pahit, higroskopis
ü TL : 148-156
ü Kelarutan : larut dalam air
ü Fungsi : Anastetik
ü Reaksi :
Reaksi Parri : +
Penarikan dari pembawa diasamkan lebih dahulu
Reaksi dengan aseton air : tetes minyak
Reaksi kristal :
a. Wagenaar
b. Aseton –air
8. LUMINAL
ü Sinonim : asam phenylaethylobarbiturat, gardenal
ü BM : 232,23
ü Rumus molekul : C12H12N2O3
ü Pemerian :Bentuk garam Ba, kristal dengan 3 fase berbeda, rasa agak pahit
ü Kelaruan : air (1:1000), ethanol (1:8), CHCl3 (1:40), ether (1:13), benzen (1:700), larut
dalam alkali hidroksida dan karbonat
ü TL : 174-178
ü pH : asam
ü Fungsi :antikonvulsan, hipnotik sedativ
ü Reaksi :
9. NEMBUTAL
ü Sinonim : ethylmethylbuthylbarbiturat Na, pentobarbital Na
10. OLTHOPHAN
ü Pemerian : kristal putih, rasa agak pahit
ü Reaksi :
11. Orthal – Na
ü Sinonim: etil hexenil barbiturat Na, hexetal sodium
ü Berat molekul: 262, 29
ü Rumus molekul: C12H19NNaO3
ü Rumus bangun:
ü Karakteristik:
Reaksi kristal:
§ Cu kompleks
§ Fe kompleks
§ (NH4)H2PO4
12. Pentothal – Na
ü Sinonim: Thiopental Na
ü Nama IUPAC: [5-etil-4,6-diokso-5-(pentan-2-il)-1,4,5,6-tetrahidropirimidin-2-il]sulfanid
sodium
ü Berat molekul: 264,33
ü Rumus molekul:C11H17N2O2SNa
ü Rumus bangun:
ü Karakteristik:
13. Persedon
ü Sinonim: 3,3-dietil-2,4-dioxotetrahidropiridin.
ü Berat molekul: 167,20
ü Rumus molekul: C9H13NO2
ü Rumus bangun:
ü Karakteristik:
14. Panodorm
ü Sinonim: siklodorm, siklobarbitalum, heksamalum
ü Berat molekul: 236,26
ü Rumus molekul: C12H16N2O3
ü Rumus bangun:
ü Karakteristik:
15. Prominal
ü Sinonim: asam 5-etilmetil-5-fenilbarbiturat
ü Berat molekul: 246,26
ü Rumus molekul: C13H14N2O3
ü Rumus bangun:
ü Karakteristik:
16. Rutonal
ü Sinonim: asam 5-metil-5-fenilbarbiturat
ü Berat molekul: 218,21
ü Rumus molekul: C11H10N2O3
ü Rumus bangun:
ü Karakteristik:
Parri (+)
Reaksi Kristal:
§ Kompleks Fe
§ Kompleks Cu
§ Cu amoniak
§ Zat dilarutkan + NH4OH + diasamkan dengan HCl (p)
17. Serdomid
ü Sinonim: allysisopylacetluerum
ü Berat molekul: 184,23
ü Rumus molekul: C9H16N2O2
ü Rumus bangun:
ü Karakteristik:
18. Soneril
ü Sinonim: neocal, butetal, butobarbitalum.
ü Berat molekul: 212,34
ü Rumus molekul: C10H16N2O3
ü Rumus bangun:
ü Karakteristik:
19. Veronal
ü Sinonim: asam dietilobarbiturat, barbital, barbiton.
ü Berat molekul: 184,19
ü Rumus molekul: C8H12N2O3
ü Rumus bangun:
ü Karakteristik: